Metil ester asam lemak adalah senyawa alkil ester yang dapat digunakan sebagai
bahan bakar untuk mesin diesel, berasal dari turunan minyak dan lemak
nabati/hewani. Metil ester asam lemak dihasilkan dengan mereaksikan minyak
nabati dengan metanol lalu ditambahkan senyawa asam sebagai katalis dengan
komposisi, suhu, dan waktu reaksi yang ditentukan. Tujuan percobaan adalah
mempelajari pengaruh waktu reaksi dan nisbah molar minyak dan methanol
terhadap konversi reaksi esterifikasi asam lemak bebas (ALB) yang terkandung
dalam minyak. Dalam percobaan ini minyak yang digunakan adalah minyak
goreng yang direaksikan dengan metanol dan katalis asam sulfat sebanyak 0,5 %
dari berat minyak, reaksi yang terjadi adalah reaksi esterifikasi. Kadar ALB
minyak goreng sebelum direaksikan dengan metanol adalah sebesar 3,84%.
Setelah direaksikan dengan nisbah molar minyak dan metanol 1:3, 1:5, dan 1:7
dengan waktu reaksi 70 menit dan suhu 60oC, kadar ALB adalah 2,56%, 2,13%
dan 1,28% dan nilai konversi sebesar 33%, 44% dan 66%. Jadi dapat
disimpulkan bahwa konversi tertinggi berada pada nisbah molar minyak dengan
metanol dengan perbandingan 1:7
Kata kunci: asam lemak bebas, minyak goreng, esterifikasi, biodiesel, methanol,
katalis asam sulfat
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pernyataan Masalah
Metil ester adalah bahan alternatif bahan bakar solar yang terbuat dari
sumber daya alam yang dapat diperbarui seperti minyak atau lemak yang berasal
dari hewan atau tumbuhan. Metil ester merupakan senyawa alkil ester yang dapat
diproduksi melalui reaksi transesterifikasi antara trigliserida dengan metanol dan
tambahan katalis. Metil ester termasuk bahan oleokimia dasar, turunan dari
trigliserida (minyak atau lemak) yang dapat dihasilkan melalui esterifikasi dan
transesterifikasi. Bahan baku pembuatan metil ester antara lain minyak sawit,
minyak kelapa, minyak jarak, minyak kedelai dan lainnya (Mittlebach, 2004).
Indonesia merupakan produsen minyak kelapa sawit (Elaeis guineensis
Jacq) terbesar di dunia. Pengolahan menjadi produk turunannya dapat
meningkatkan nilai ekonomi minyak kelapa sawit. Salah satu produk turunannya
adalah metil ester asam lemak yang memiliki banyak kegunaan dalam industri
pangan, farmasi dan kosmetik (Pasaribu, 2004).
Ester asam lemak sering dimodifikasi baik untuk bahan makan maupun
untuk bahan surfaktan, aditif, detergen dan lain sebagainya. Modifikasi ini
tentunya akan menambah daya guna dari ester asam lemak ini. Metode yang biasa
digunakan untuk membentuk ester asam lemak adalah dengan cara reaksi
esterifikasi, interesterifikasi, alkoholisis dan asidolisis. Dimana ketiga cara
terakhir diatas digolongkan kedalam transesterifikasi (Soerawidjaja, 2006).
2.2 Metanol
Metanol juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus,
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Metanol merupakan bentuk
alkohol paling sederhana. Pada keadaan atmosfer, metanol berbentuk cairan yang
ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan
bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Metanol digunakan sebagai
bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi
etanol industri. Metanol diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh
bakteri. Hasil proses tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara.
Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan
bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air (Suirta, 2009).
Menurut Suirta (2009), reaksi kimia metanol yang terbakar di udara dan
membentuk karbon dioksida dan air adalah sebagai berikut:
2.5.6 Asidolisis
Asidolisis adalah reaksi pembentukan suatu ester baru antara asam lemak dengan
ester yang lain. Pada reaksi ini terjadi reaksi yang simultan antara hidrolisis dan
esterifikasi untuk proses pertukaran asilnya. Asidolisis dapat berlangsung dengan
cara kimia dan enzimatik menggunakan lipase sebagai katalis. Penggabungan
asam lemak kedalam triasilgliserol berlangsung melalui migrasi gugus asil
sehingga jenis gugus asilnya berbeda dengan gliserida awal, dengan demikian
akan dapat memperbaiki fungsi, absobrsi, metabolisme, nutrisi dan manfaatnya
secara klinis. Misalnya dengan menggunakan asam lemak yang yang rantai
karbonnya medium (Medium Chain Fatty Acid = MCFA). atau dengan asam
lemak tidak jenuh sehingga dapat digunakan sebagai makanan kesehatan.
Pertukaran gugus asil dapat berlangsung pada posisi α, β, δ tergantung pada jenis
katalis lipase yang digunakan (Soerawidjaja, 2006).
2.6 Katalis
Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat reaksi tanpa ikut
terkonsumsi oleh keseluruhan reaksi. Pada dasarnya, katalis justru harus ikut
bereaksi dengan reaktan untuk membentuk suatu zat antara yang aktif. Zat antara
ini kemudian bereaksi dengan molekul reaktan yang lain menghasilkan produk.
Pada akhirnya, produk kemudian terlepas dari permukaan katalis (Apriani, 2017).
Reaksi antara trigliserida dan akohol dengan katalis asam pada pembuatan
biodiesel disebut sebagai reaksi esterifikasi. Sedangkan, jika menggunakan
katalis basa, disebut sebagai reaksi transesterifikasi. Syarat berlangsungnya suatu
reaksi ialah
(1) Terjadi kontak (tumbukan) dengan orientasi yang tepat, dan
(2) disertai dengan energi yang cukup (melebihi energi aktivasi reaksi).