Anda di halaman 1dari 10

Tata Ibadah Natal Tuntunan dan Natal Pemuda Resort Cempaka Putih

Selasa, 26 Desember 2017

Kebaktian:

I. Praelidium :
 Saat teduh: berdoa dalam hati masing-masing mempersiapkan diri memasuki ibadah

 Penyalaan Lilin Besar ( Pertanda ibadah akan dimulai) Oleh:


 Pengkhotbah
 Vorhanger (mewakili)
 Pengurus Pemuda
 Ketua Panitia Natal
 Pemuda (mewakili)

 ( Untuk penghantar memasuki ibadah, seseorang menyanyikan :Nyanyian Pujian :


“Kumasuk ruang Maha Kudus”
Kumasuk ruang Maha Kudus, dengan darah Anak Domba
Kumasuk dengan hati tulus, menyembah Yang Maha Kuasa
Ref.: Ku menyembahMu, kusembahMu
Ku menyembahMu, kusembahMu
S’bab namaMu Kudus, Kudus, Tuhan 2X

- Membaca Mazmur 84 : (suara yang tidak kelihatan)

Betapa disenangi tempat kediamanMu ya Tuhan semesta alam ! Jiwaku hancur karena
merindukannya. Hatiku dan dagingku bersorak sorai kepada Allah yang hidup

_________________________Saat Teduh____________________________

Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah Tuhan, yang terus menerus memuji-
muji Engkau

____________________________Saat Teduh ________________________

Sebab lebih baik satu hari di pelataranMu, dari pada seribu hari di tempat lain; lebih
baik berdiri diambang pintu rumah Allahku, daripada diam di kemah-kemah orang
fasik.

____________________________saat teduh__________________________

Sebab Tuhan adalah matahari dan perisai. Kasih dan kemuliaan Ia berikan. Ia tidak
menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

- (Sambil pembacaan Mazmur dengan suara yang tidak kelihatan, Singers


menyanyikan : “Kini Saatnya”)
Kini saatnya, berdiri di altarnya
Sbab Allah Maha Kudus hadir di sini
Mari memuji angkat tangan menyembah
Sbab Allah Maha Kudus hadir di sini
Ref.: Kita masuk takhta suciNya
Bersama para malaikat menyembah
Mari pujiYesusku
Kita masuk hadiratNya Maha Kudus
(iringan Prosesi memasuki ruang Ibadah pembawa Alkitab, Pembawa Lilin, dll)

1
II. KEBAKTIAN

1. VOTUM – INTROITUS - DOA


P: Di dalam Nama Allah Bapa, AnakNya Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus
J: Pencipta langit dan bumi. Amin
P: Bersorak sorailah bagi Allah, kekuatan kita, bersorak sorailah bagi Allah Yakub
J: Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, kecapi yang merdu, diiringi gambus

_______________________Saat Teduh ________________________

(suara organ dengan bunyi kecapi dan gambus )

P: Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya Natal
kita
J: Marilah hai jiwaku memuji Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah Juru
Slamatku

_______________________Saat Teduh ________________________

( suara organ dengan bunyi kecapi dan gambus)

P: Karena Yang Maha Kuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepada


umatNya dan namaNya adalah Kudus

P + J: (menyanyikan )
Aku memuji kebesaranMu. Ajaib Tuhan, ajaib Tuhan
Aku memuji kebesaranMu. Ajaib Tuhan, ajaib Tuhan

P: Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang. Mereka yang diam
di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar

J: Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai dan taruk yang akan tumbuh dari
pangkalnya akan berbuah

P: Terpujilah Tuhan, Karena RahmatNya itu turun temurun atas orang yang takut
akan Dia. Dia adalah Bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan yang timbul dari
Israel
J: Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia melawat umatNya. Karena yang Maha
Kuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan namaNya adalah
Kudus

P + J: (menyanyikan )
Aku memuji kebesaranMu. Ajaib Tuhan, ajaib Tuhan
Aku memuji kebesaranMu. Ajaib Tuhan, ajaib Tuhan

J: Dia adalah Tuhan Surya Pagi di tempat yang Maha Tinggi. Yang menyinari orang
yang tinggal dalam kegelapan dan dalam naungan maut, untuk mengarahkan kaki
kita kepada jalan damai sejahtra.
P: Karena itu bernyanyilah hai kita sekalian Putri Sion dan segenap Yerusalem. Mari
sambut Rajamu, Raja Damai
J: Susahmu akan berakhir, sebab Penolongmu telah hadir. Ia menghapus gelap dan
kemelut dan memberi terang cahaya Ilahi yang abadi.
P + J : (menyanyikan Kidung Jemaat No. 85: 1)
Kusongsong bagaimana, ya Yesus datangMu
Engkau terang buana, Kau surya hidupku
Kiranya Kau sendiri, Penyuluh jalanku

2
Supaya kuyakini, tujuan hidupku

P: Marilah kita berdoa:


Ya Tuhan Allah, Bapa yang Maha Pengasih dan Pemurah, kini kami datang tengadahkan
hati, arahkan jiwa, tuluskan nurani, kehadapan hadirat KudusMu; ingin sujud sungkur,
serahkan Pujian dan hormat, bagi keAgungan dan keMuliaanMu, karena kasihMu
sungguh mulia. Engkau mengutus anakMu, Yesus Kristus, datang ke dunia untuk
menebus dan menyelamatkan kami dari dosa dan kematian, serta memahkotai kami
dengan keselamatan kekal.
Kami datang melalui ibadah ini, sudilah membaharui hati, agar kami memiliki pasrah
diri, benamkan hati, pada Cinta Kasih Tuhan yang tak terperi, dan tanpa tepi. Kiranya
Roh Kudus menuntun kami, melalui ibadah ini, untuk mengarahkan mata hati kami
memandang Takhta Tuhan dalam diri bayi Kudus, Yesus Kristus, yang adalah sumber
keselamatan kami. Supaya jiwa kami diteduhkan, batin kami dimeteraikan, hati kami
dipatrikan kepada kehidupan kekal. Di dalam Kristus Yesus Sang Raja bagi dunia, kami
berdoa. Amin.

2. Nyanyian Pujian : O Come, All Ye Faithful – KJ No. 109 : 2 +5 – NR. No. 39: 4
O come all ye Faithful, Joyful and triumphant.
O come ye, O come ye to Bethlehem.
Come and behold Him, born the King of angels!
O come let us adore Him, O come let us adore Him,
O come let us adore Him, Christ the Lord.
Terang yang ilahi, Allah yang sejati
Tlah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan!
Sembah dan puji Dia, Sembah dan puji Dia,
Sembah dan puji Dia, TuhanMu!
Cahaya abadi dari Allah Bapa
Kentara berwujud di dunia:
Anak Ilahi berbalutkan lampin,
Sembah dan puji Dia, Sembah dan puji Dia,
Sembah dan puji Dia, TuhanMu!
Perjanjian Allah sudah disampaikan,
Kasih-Nya nyata di dunia.
Nyanyi bersorak dan bersukaria!
Sembah dan Puji Dia, Sembah dan Puji Dia,
Sembah dan Puji Dia, yang Raja!

3. Liturgi : Gambaran indahnya Ciptaan Tuhan


Dalam bentuk adegan siluet yang dibawakan oleh pemuda Cemput.
Hal-hal yang dibutuhkan:
a. orang : 7-8 orang (3 perempuan, 5 laki-laki)
b. alat : lampu sorot, tirai putih (kain), tali penghubung
c. properti : ranting pohon, daun +ranting, burung, tanaman (bunga)
(ada contoh video)

4. Nyanyian Pujian Umat : Hal. No. 406: 1+3 – KJ. No. 337: 2
Hatahononta diatei tupa ma, ai negaranta tanoh na lambut.
Laut bolag dolog ni pe ratah, talun jengen appar do haganup.
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata.
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata.
Alangkah indah pagi merekah
Bermandi cah’ya surya nan cerah,
Ditingkah kicau burung tak henti,
Bunga pun bangkit harum berseri.

3
Tanoh na gombur musim pe dear, torsa ganupan mambahen jagar.
Jenges idahon damei do ijin, in ma tanohta hatubuhan in.
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata.
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata.

5. Liturgi II : Jatuhnya ke dalam dosa – hilangnya keharmonisan ciptaan


Dalam bentuk pantomim yang dibawakan oleh pemuda HI
Hal-hal yang dibutuhkan:
a. orang: 5 orang
b. properti: tali, kardus aqua (alas kertas), kertas (pemuda + penjudi; pemuda+pemabuk;
pemuda+pemarah, pendeta+saya sudah menerima keselamatan; bertobat (3); awas
dosa!!!)
c. alat: kursi 2 buah, bedak putih, bedak merah / pewarna pipi (blush-on), sarung tangan
(10), musik (back-sound, sudah ada)

6. Nyanyian Pujian Umat: To God be the Glory – NKB 3: 3


To God be the glory, great things He hath done,
So loved He the world that He gave us His Son,
Who yielded His life an atonement for sin,
And opened the life gate that all may go in.

Refrain:
Praise the Lord, praise the Lord, let the earth hear His voice!
Praise the Lord, praise the Lord, let the people rejoice!
Oh, come to the Father, through Jesus the Son.
And give Him the glory, great things He hath done.

Dan darah AnakNyalah yang menebus,


Mereka yang yakin ‘kan janji kudus.
Dosanya betapapun juga keji,
Dihapus olehNya, dibasuh bersih.

Refrain:
Pujilah, pujilah! Buatlah dunia bergermar,
Bergemar, mendengar suaraNya.
Dapatkanlah Allah demi PutraNya,
B’ri puji padaNya sebab hikmatNya. (ada contoh lagu)

7. Liturgi III: Nubuatan Kelahiran Kristus


Dalam bentuk tarian dibawakan oleh pemuda Ancol
Hal-hal yang dibutuhkan:
a. pemain: 3 orang (jenis kelamin tergantung ketersediaan pemuda)
b. alat: musik (sudah ada), tariannya (sudah ada)

8. Nyanyian Pujian Umat: NKB 59 :1-3


Di malam g’lap, sunyi senyap nyanyian malak menggegap
Mewartakanhal lahirnya Sang Jurus’lamat dunia
Reff: Noel, noel, noel, noel,
Lahirlah Raja Israel
Beritanya t’lah diberi oleh malaikat sorgawi, ‘
Kepada kaum yang tak lelah menjaga domba-dombanya.
Reff: Noel, noel, …….dst
Dan bintang t’rang bersinarlah di langit tinggi yang cerah,
Terang besar di dunia sekarang dan selamanya
Reff: Noel, noel, ….. dst.

9. Liturgi : (Refleksi Natal)

4
Dalam bentuk nyanyian yang dibawakan oleh pemuda Salemba (ada videonya)
“I Will Follow Him”
I will follow him
Follow him wherever he may go
And near him I always will be
For nothing can keep me away
He is my destiny

I will follow him


Ever since he touched my heart I knew
There isn't an ocean too deep
A mountain so high it can keep
Keep me away
Away from his love

I love him, I love him, I love him


And where he goes I'll follow, I'll follow, I'll follow
I will follow him
Follow him wherever he may go
There isn't an ocean too deep
A mountain so high it can keep
Keep me away

We will follow him


Follow him wherever he may go
There isn't an ocean too deep
A mountain so high it can keep
Keep us away
Away from his love

(I love him) Oh yes I love him


(I'll follow) I'm gonna follow
True love, he'll always be my true love
(Forever) From now until forever
I love him, I love him, I love him
And where he goes I'll follow, I'll follow, I'll follow
He'll always be my true love, my true love, my true love
From now until forever, forever, forever
There isn't an ocean too deep
A mountain so high it can keep
Keep us away
Away from his love

10. Koor / Vokal Group :


a.
b.
c.

11. Candle Light Service ( Penyalaan lilin)


Cara penyalaannya: 4 orang menyalakan lilin, berjalan dari tempat duduk (random),
membawa lilin yang belum menyala menuju depan, lalu menyalakan lilinnya dengan
membacakan “metafora lilin natal”. Lalu berjalan untuk menghidupkan lilin jemaat (1
orang 1 baris). Diiringi oleh alunan music “O Holy Night”
Orang pertama: “Kehadiran Yesus Kristus yang lahir di palungan Betlehem
membangkitkan identitas manusia untuk berperan sebagai lilin terang di tengah
kegelapan. Terdapat sejumlah karakteristik lilin terang. Pertama, terdapat perbedaan
fundamental antara terang dan gelap. Di sinilah karakteristik utama dan pertama dari
terang dunia. Mengusahakan dan menjaga perbedaan moralitas di tengah masyarakat
busuk merupakan panggilan dan tanggung jawab kita yang memang tidak mudah”.
Orang kedua: “ terang selalu menguasai kegelapan dan tidak pernah ditelan oleh
kegelapan, betapapun kecilnya terang itu. Menyalakan anak korek api di tengah malam
pekat, sekalipun tidak bisa menerangi kegelapan tersebut tetapi api anak korek itu tetap

5
terlihat dan tidak tertelan. Di tengah konteks krisis moral di negara kita, baik dalam hal
korupsi, perilaku buruk pejabat publik maupun masyarakat kekerasan, Natal melagukan
kidung pengharapan bahwa orang-orang benar yang berjuang sebagai terang tidak
mungkin ditenggelamkan oleh kegelapan sekalipun mereka minoritas”.
Orang ketiga: “lilin itu membakar dirinya sehingga ia dapat menjadi terang. Tanpa
pengorbanan, sulit menjadi terang. Seorang pejabat publik yang ingin mempertahankan
dirinya bersih, tidak bisa tidak harus menyangkal diri, misalnya untuk tidak
memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan mengeruk uang rakyat bagi kepentingan
diri, mengatur fasilitas yang wah dan kunjungan kerja dan studi banding luar negeri
yang tidak tepat guna. Menyangkal diri dan rela hidup sederhana seperti Yesus yang
lahir di palungan adalah ciri khas dan tanggung jawab terang itu”.
Orang keempat: “terang itu memiliki sifat berani menyatakan kebenaran. Yesus Kristus
mengatakan ”Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah
gantang melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah
itu” (Matius 5:15). Terang itu menyadari dirinya dibutuhkan sehingga ia tidak memilih
untuk bersembunyi”.
Setelah semua lilin menyala, jemaat menyanyikan lagu Malam Kudus “ KJ. No. 92 –
Hal. No. 39)

12 Doa Syafaat
P : Ya Allah Sang Sumber Kasih. Dengan ketulusan hati, kami berdoa untuk kami
semua yang hari ini merayakan syukur dan sukacitanya atas Kelahiran AnakMu,
Yesus Kristus, Sang Juruselamat kami. Kami menyadari bahwa perayaan Natal kami
saat ini merupakan sebuah gerbang dari ziarah kehidupan kami selanjutnya, agar
kami mau dan mampu untuk mengabdikan diri di tengah-tengah pergumulan gereja
dan masyarakat. Kiranya Engkau terus mengawal setiap langkah perziarahan hidup
kami, yang hanya berlandaskan pada ketulusan hati dan kejujuran. Kami memohon
berkatilah seluruh gereja yang tersebar di seluruh penjuru bumi. Biarlah seluruh
gereja boleh merayakan Pesta Natal ini dengan sukcita dan rasa aman. Kami mohon,
J : Dengarkanlah doa kami, ya Allah!

P : Ya Kristus yang menyelamatkan , kami berdoa untuk keluarga, pasangan,


anak-anak, dan saudara yang mewarnai setiap perziarahan hidup kami. Kami
mengucap syukur untuk kasih yang Tuhan nyatakan melalui kehadiran orang tua
dan keluarga kami, yang selalu memberi warna, mendukung, dan menopang kami
dalam setiap pergumulan kehidupan. Kiranya Engkau senantiasa melimpahkan
kasih-Mu dan menyertai kehidupan keluarga kami sehingga keluarga kami bisa
menjadi berkat dan perpanjangan tanganMu dalam setiap karya dan pelayanan
mereka selanjutnya. Kami mohon,
J : Dengarkanlah doa kami, ya Allah!

P : Ya Roh Kudus yang membentuk gereja-gereja. Kami berdoa bagi gereja-gereja


yang ada di Indonesia khususnya GKPS. Kiranya Engkau memberkati setiap pihak
yang berkarya di dalamnya. Biarlah mereka memimpin dengan rakut akan Tuhan
saja dan dapat menghindari godaan untuk korupsi. Kami juga berdoa kiranya
Engkau, Sang Sumber Rahmat, memenuhi berbagai kebutuhan setiap gereja baik
moral maupun moril dalam usaha mereka menjadi rumah bagi semua mahluk
ciptaanMu. Kami bersyukur untuk pertolongan dan berkat yang Engkau curahkan
kepada kami melalui mereka. Biarlah Engkau menyertai mereka dengan kasih-Mu.
Kami mohon,
J : Dengarkanlah doa kami, ya Allah!

P : Ya Allah Sang Khalik yang berkarya. Kami berdoa untuk para pimpinan
majelis jemaat di Resort Cempaka Putih. Untuk para pendeta dan keluarga mereka,
untuk setiap majelis beserta keluarga mereka, untuk pengurus resort dan keluarga
mereka, untuk para penjaga gereja dan keluarga mereka yang mendedikasikan

6
dirinya bagi Resort kami. Kiranya Engkau menyertai setiap pelayanan dan karya
mereka, baik di gereja maupun di masyarakat. Kami juga berdoa bagi setiap jemaat,
pribadi lepas pribadi. Kiranya Allah Sang Sumber Pengasihan menuntun kami
menjalani perjalanan hidup kami. Kiranya Engkau menopang dan memampukan
kami semua selalu. Kami juga berdoa untuk para janda dan duda yang kesepian,
orang-orang yang menderita sakit atau tekanan, orang-orang yang berduka dan
anak-anak jalanan. Berikanlah kami kemampuan untuk menolong dan
menghiburkan mereka. Kami mohon,
J : Dengarkanlah doa kami, ya Allah!

P : Ya Roh Kudus sang pemulih. Kami berdoa bagi bangsa Indonesia, dengan
segala persoalan yang dihadapi bangsa kami. Baik dalam persoalan korupsi,
kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak, anarkisme, terorisme,
perpecahan, penderitaan, maupun bencana alam. Kiranya Engkau membantu kami
untuk mewujudkan damai di negeri kami, dan menguatkan saudara-saudara kami
yang mengalami hal-hal tersebut. Kami mohon,
J : Dengarkanlah doa kami, ya Allah!

P : Ya Allah yang Esa, kiranya Engkau berkenan mendengar dan mengabulkan


doa permohonan kami. Di dalam Yesus Kristus, Juru Selamat dan penolong kami
yang setia, kami berdoa.
P+U: Amin.

13. Nyanyian Jemaat: Hosanna in The Highest


I see the King of Glory
Coming on the clouds with fire
The whole earth shakes
The whole earth shakes

I see His love and mercy


Washing over all our sin
The people sing
The people sing

Hosanna, Hosanna, Hosanna in the highest (2x)

I see generation
Rising up to take their place
With selfless faith
With selfless faith

I see a near revival


Stirring as we pray and seek
We’re on our knees
We’re on our knees

14. Refleksi Kehidupan:


Kaki telah menapaki kehidupan hingga di akhir tahun 2017 ini.
Tetapi malam ini, mari sejenak berhenti teduhkan diri, tenangkan hati
Seraya mencoba menjawab, Tanya di dalam hati
Untuk apakah hidup ini ? , bagi siapakah hidup ini ?

Hidup ini bukanlah milik diri, bukan pula milik dunia ini
Tetapi kehidupan ada di dalam diri dan dalam dunia ini

7
Apa arti dan makna jati diri, yang telah terukir dalam kehidupan yang telah terjalani ?
Kebaikan ataukah kebajikan yang dapat kita sebuti
Ataukah kefasikan dan kekejian warnai hati dan hari yang kita lakui ?

Hidup adalah hanya “numpang hadir” dalam sejarah pentawarikhan


Yang sifatnya sementara tetapi merupakan pilihan menuju kekekalan
Pilihan kekekalan kematian ataukah kekekalan kehidupan.

 Cobalah bercermin melalui sejarah yang telah terjadi dan terhamparkan


 Ada banyak korban mati kelaparan ditengah acuh dan serakahnya orang yang
hidup berkelimpahan
 Lihatlah betapa sesaknya hidup di bantaran sungai, pinggiran rel dan kolong
jembatan
Yang terhimpit diantara bangunan tinggi apartemen dan kondominium yang
mencengkeram awan
 Tangis anak kecil yang haus dan kelaparan tanpa kasih sayang
Diantara gemilangnya pesta pora para cendekiawan, usahawan dan
rohaniawan
 Padatnya bis kota dan kereta api dengan jubelnya penumpang yang
berdesakan dan berhimpitan,
diantara mobil mewah yang bersileweran tanpa pernah pedulikan.

Palingkan sejenak wajah kepada bangunan ibadah


Tiada RT/RW dan lurah yang tidak memiliki tempat ibadah
Pujian dan doa terus tak henti tetap dipanjatkan
Kotbah yang diyakini sebagai air kehidupan tetap dikumandangkan
Tetapi yang terjadi justru diluar dugaan
Umat yang berdoa dan yang memuja, adalah juga pelaku kekejaman dan kekejian
Mereka juga adalah pelaku ketidak adilan dan perseteruan
Mereka yang menutup mata dalam ketidak perdulian
Mereka juga yang melipat tangan tanpa pernah mengulurkan pemberian

Ya Tuhan Allah Pemilik dan Pemberi kehidupan


Adakah Engkau mendengar jeritan dan keluh yang berkepanjangan?
Mengapa Engkau tidak kirimkan lagi seorang nabi yang ampuh dan mantera guna
Mengapa Engkau membiarkan hati nurani tetap membisu seolah kelu
Untuk pulihkan kehidupan dan nyalakan terang keilahian
Dalam benak, bathin dan nurani setiap insan
Agar keperdulian, ketulusan, keikhlasan dan kemurnian adalah ciri diri setiap insan

Mengapa Engkau membiarkan hati seolah batu yang tak tertembusi


Walau nabi bernubuat, Rasul berkutat kuat, menyebarkan Injil keselamatan
Pendeta, penginjil dan Ustad berjuang menebar berita dan jalan kehidupan
Berdoa, berpuasa, dan melayani yang berkeluh kesah, dan yang menderita
Tetapi masih saja dihina, dianggap orang kecil, yang selayaknya miskin dan menderita
Dari pada dianggap Bapa atau ibu Rohani yang pantas didengar dan dihargai.

Tapi mari sejenak tenangkan hati dan pikiran


Mendengar suaraNya melalui relung hati terdalam
Pasti suaraNya akan kedengaran lebih kencang dan bergema berucap:
Akulah Jalan, Kebenaran dan hidup
Siapakah yang bersedia, yang akan kupakai sebagai teman sekerja
Aku ingin pulihkan dunia. Aku ingin berkati manusia
Dia mengetuk setiap hati dan nurani, Adakah yang mampu membuka diri

Untuk dijadilkan anggur dan roti yang terpecah dan tercurah bagi dunia ini
Karena sampai kini satu harap masih terjadi: Pergilah jadikanlah semua bangsa muridKu

8
Berjalanlah menebar kasih,
berbuatlah menyebarkan pertolongan,
berkata-katalah menyemai damai.
Mengulurkan tanganlah menderma materi,
berjuanglah melawan kekejian,
bergabunglah mengikat persaudaraan,
berdoalah meminta urapan keilahian.
Sebab berhenti berharap dan berdoa adalah penghianatan
Lihatlah, dengarlah dalam kesayupan Allah berfirman : Aku mendahuluimu di depan
perjalanan
Menyertaimu di tengah kehidupan, dan mengantarmu serta menyelamatkanmu di akhir
zaman. Berjalanlah terus dengan keyakinan yang tak pernah pupus
Berjalan di jalan Kristus, walau bukit batu dan tandus.
Sebab Aku Allah Yahwe bersabda: “ Kamu akan menang”.
Sebab hidup adalah Pemberian dan hidup adalah untuk memberi dan berbagi

13. Nyanyian Pujian: KJ No. 100


Muliakanlah, Muliakanlah, Tuhan Allah, Tuhan Allah Mahatinggi!
Damai sejahtra turun ke bumi, bagi orang pengasihanNya.
Muliakanlah Tuhan Allah! Muliakan Tuhan Allah!
Damai sejahtra turun ke bumi; damai sejahtra turun ke bumi bagi orang, bagi orang
pengasihanNya, bagi orang pengasihanNya, pengasihanNya.
Muliakanlah, Muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah Mahatinggi!
Damai sejahtra turun ke bumi bagi orang pengasihanNya.
Amin, amin, amin.

14. Kotbah (Matius 1:18 – 2:12)

15. Nyanyian Pujian: Angels we Have Heard on High – Hal. No. 313: 1-3
(Singer akan terlebih dahulu bernyanyi dalam versi Bahasa Inggris, lalu diikuti oleh jemaat
pada versi Bahasa Indonesia)
Angels we have heard on high
Sweetly singing o’er the plains,
And the mountains in reply
Echoing their joyous strains.

Refrain:
Gloria, in excelsis Deo!
Gloria, in excelsis Deo!

Shepherds, why this jubilee?


Why your joyous strains prolong?
What the gladsome tidings be
Which inspire your heav’nly song?

(Perempuan)
Humbai pulou ge banua sai tarbogei do torus.
Doding na mamuji Tuhan, Sipanobus jolma in.
Glo…..ria, puji ma Tuhanta.
Glo….ria, puji ma Tuhanta.
(Laki-laki)
Haganupan na I surga pasangapkon Naibata.
Rap mandoding do sidea I lobei ni Naibata.
Glo…ria, puji ma Tuhanta.
Glo…ria, puji ma Tuhanta.

9
(Bersama)
Soridadu ni Tuhanta Hormat bani Naibata.
Haganup puji-pujian ondos bani Naibata
Glo…ria, puji ma Tuhanta.
Glo…ria, puji ma Tuhanta.

16. Doa Persembahan – Doa Penutup - Berkat

10

Anda mungkin juga menyukai