DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
7173210013
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini.
Ucapan terima kasih yang bersifat khusus pun saya sampaikan kepada Ibu Adelina Lubis,
SE, M.Si. sebagai dosen mata kuliah Manajemen Resiko yang telah membantu memberikan
Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, baik dari segi
susunan ataupun materinya, karena masih dalam proses belajar. Untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun senantiasa saya terima dengan hati terbuka. Semoga tulisan ini juga dapat
memberikan informasi dan dapat bermanfaat kepada masyarakat atau pembaca terutama rekan-
rekan mahasiswa/i.
Demikian pengantar dari saya, mudah-mudahan apa yang telah saya dapatkan dari proses
pembuatan makalah critical book report ini dapat dijadikan pengalaman dalam menyusun
Handika Agustinus
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya critical book review merupakan kegiatan mengulas isi buku dengan
menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi
buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir dan menambah pemahaman terhadap
suatu bidang kajian tertentu. Mahasiswa dapat menguji pikiran pengarang/penulis lewat
sudut pandangnya dengan berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang dimiliki.
Melalui kegiatan critical book review mahasiswa di ajak untuk berfikir kritis mengenai
suatu permasalahan, menillai dan menganalisis suatu kajian secara objektif serta mampu
memandang suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Critical Book Review adalah,
1. Penyelesaian tugas mata kuliah manajemen resiko program studi Manajemen
2. Menambah pemahaman mahasiswa mengenai materi atau isi buku yang di bahas
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menyampaikan pendapat secara luas
4. Mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis terhadap satu permasalahan
C. Manfaat Penulisan
Beberapa manfaat yang didapatkan dalam melakukan critical book review antara lain:
Manfaat pembuatan critical book report ini adalah :
1. Menambah wawasan pembaca tentang manajemen resiko
2. Menambah pengetahuan penyusun dan pembaca tentang critical book report
BAB II
RINGKASAN BUKU
BUKU UTAMA
A. IDENTITAS BUKU
:Adelina Lubis,SE,M.Si
Cetakan :1
B. RINGKASAN BUKU
BAB I
KONSEP RESIKO
Resiko timbul karena adanya ketidakpastian yang berarti ketidakpastian adalah merupakan
kondisi yang menyebabkan tubuhnya resiko. Karena mengakibatkan keraguan-keraguan
seseorang mengenai kemampuan untuk meramalkan kemungkinan terhadap hasil-hasil yang
akan terjadi dimasa mendatang, dimana kondisi yang tidak pasti itu karena berbagai sebab antara
lain:
a. Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu
berakhir/menghasilkan,dimana makin panjang tenggang waktunya makin besar pula
ketidakpastiannya.
b. Keterbatasan informasi yang tersedia yang diperlukan dalam penyusunan rencana
c. Keterbatasan pengetahuan/kemampuan/teknik pengambilan keputusan dari perencanaan.
1. Resiko Dinamis
Adalah resiko yang timbul karena dinamika atau perubahan keadaan ekonomi,misalnya
tingkat harga,selera dan teknologi.Resiko dinamis terdiri dari 3 kategori yaitu resiko
manajemen,resiko politik dan inovasi.
2. Resiko Statis
Adalah resiko yang dapat timbul dalam keadaan ekonomi statis,yang di bedakan kedalam
beberapa golongan yaitu resiko fundamental dan resiko khusus.
3. Resiko Perorangan daan Resiko Kebendaan
Adalah resiko murni yang dapat menimpa orang seperti kematian,kecelakaan,kehilangan
mata pencaharian,dan sebagainya.Resiko kebendaan adalah resiko yang dapat menimpa
harta benda seperti kebakaran,banjir,gempa bumi,dan sebagainya.
a. Resiko sosial
Sumber utamanya adalah masyarakat.Artinya,tindakan orang-orang menciptakan
kejadian yang menyebabkan penyimpangan merugikan.
b. Resiko fisik
Yang merupakan fenomena alam dan sebagian karena tingkah laku manusia.
c. Resiko Ekonomi
Banyak resiko yang dihadapi manusia itu bersifat ekonomi,misalnya
inflasi,resesi,fluktuasi harga dan lain-lain.
Identifikasi resiko merupakan hal yang sangat penting bagi seorang manajer.Adapun langkah
yang dilakukan manajer resiko adalah membuat daftar(list) kerugian potensial yang mungkin
terjadi menimpa setiap perusahaan atau usaha dagang dan menentukan kegiatan potensial yang
tercantum dalam check list yang dihadapi perusahaan.
Daftar kerugian potensial digunakan oleh manajemen resiko dalam menentukan cara
menanggulangi resiko yang dihadapi perusahaan atau usaha dagang.Selain itu digunakan dalam
rangka mereview dan mengevaluasi dari program yang dapat digunakan antara lain:
a. Daftar pertanyaan
b. Menggunakan laporan keuangan
c. Dengan inspeksi langsung ditempat
d. Mengadakan interaksi dengan departemen
e. Mengadakan hubungan dengan pihak luar
f. Analisa terhadap kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain.
g. Membuat dan menganalisa catatan mengenai bermacam kerugian yang pernah dihadapi
h. Mengadakan analisa lingkungan.
a. Menghindari resiko
b. Mengendalikan kerugian
c. Pemisahan
d. Kombinasi atau pooling
e. Memindahkan resiko
f. Menanggung resiko sendiri
g. Mengendalikan resiko
1. Apakah telah diadakan analisis terhadap resiko yang mungkin timbul dalam kegiatan
usaha dagang
2. Usaha-usaha apakah yang akan dijalankan dalam usaha mencegah timbulnya resiko-
resiko tersebut dan apabila sudah dijalankan perlu dilihat apakah sudah cukup ataukah
belum memadai
3. Apakah kemampuan keuangan perusahaan atau usaha dagang yang cukup memadai untuk
menghadapi kemungkinan timbulnya kerugian yang cukup besar
4. Apakah perusahaan atau usaha dagang telah mempunyai insurance plan(perencanaan
asuransi) atau belum,berapa besar yang akan ditanggung baik untuk seluruh atau
sebagian, apakah ada resiko-resiko yang dipindahkan kepada pihak asuransi atau pihak
lainnya.
Satu diantaranya ialah dengan menghindari resiko atau menjauhi keadaan yang dapat
mendatangkan resiko.Misalnya,untuk menghindari cedera berat maka memilih untuk tidak
mengikuti lomba balap sepeda motor. Perusahaan manifaktur yang berharap menghindari resiko
yang dapat hanya memproduksi barang yang terbukti berkualitas baik.Tetapi strategi
menghindari resiko dengan cara seperti ini dapat menghambat pertumbuhan usaha.Dengan
demikian upaya menghindari terjadinya resiko tidak selalu sesuai untuk setiap resiko.
BAB II
Manajemen Resiko adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan perusahaan atau usaha
dagang.Tujuan suatu perusahaan atau usaha dagang tidak bisa dicapai apabila fasilitas yang
dimiliki tidak dapat dimanfaatkan karena terjadinya peristiwa kerusakan kerugian sebagai akibat
dari misalnya kebakaran,banjir,dan lain-lain.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,manajer resiko harus mampu menciptakan
hubungan kerjasama dengan manajer lainnya.Faktor-faktor yang menyebabkan semakin
kompeknya kegiatan usaha tersebut antara lain:
Adapun beberapa langkah yang harus ditempuh untuk membuat suatu perencanaan yang baik
dalam menghindari resiko yang dihadapi perusahaan atau usaha dagang,yaitu:
1. Identifikasi resiko usaha
Merupakan proses mengidentifikasikan semua resiko usaha yang dihadapi,baik resiko
yang sifatnya spekulatif maupun resiko yang sifatnya murni.
Adapun cara yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan metode analisis dari pengalaman dan sejarah
b. Menggunakan metode pengamatan dan survey
c. Metode acuan
d. Motode dari para pakar atau pendapat ahli
2. Mengukur Resiko
Adapun dimensi yang diukur adalah frekuensi yang terjadi selama periode tertentu dan
besarnya akibat dari kerugian tersebut terhadap kondisi keuangan perusahaan atau usaha
dagang.Tujuan lain ialah meningkatkan kesadaran resiko sehingga senantiasa
waspada,mengidentifikasi resiko-resiko kerugian atau mengetahui sumber-sumber resiko
dan frekuensi terjadinya resiko sehingga dapat diukur sampai berapa jauh akibat
keuangan bagi perusahaan atau usaha dagang apabila suatu resiko benar-benar terjadi dan
menilai atau menetapkan tingkat prioritas dari langkah-langkah yang harus diambil dalam
manajemen resiko serta dampak keseluruhan dari kegiatan-kegiatan,seandainya kerugian
itu ditanggung sendiri.
3. Mengendalikan Resiko
Dapat dilakukan dengan cara:
a. Hindari
Solusi ini dengan cara tidak melakukan aktivitas yang mengandung resiko yang
dimaksud.
b. Pengalihan Resiko
Dengan cara mengalihkan resiko kepada pihak lain sehingga resiko yang ditanggung
akan menurun
c. Menekan tingkat keparahan
Suatu resiko mungkin tidak dapat dihilangkan sepenuhnya karena pertimbangan
teknis,maka itu diperlukan tindakan yang tanggap darurat dan penyediaan alat
pelindung.
d. Menanggung Resiko sendiri
Melakukan asuransi sendiri,hal ini dilakukan karena adanya anggapan bahwa
kemungkinan resiko tersebut terjadi adalah sangat kecil kalaupun terjadi maka
kerugian finansial yang diderita tidak berpengaruh pada kegiatan yang dilakukan.
Dalam menghadapi kemungkinan suatu resiko ataupun kerugian maka perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
a. Apakah telah diadakan analisis terhadap resiko-resiko yang mungkin timbul dari kegiatan
operasional perusahaan atau usaha dagang
b. Usaha apa yang akan ditempuh untuk mencegah timbulnya resiko
c. Apakah keuangan perusahaan atau usaha dagang memadai jika menghadapi
kemungkinan kerugian yang cukup besar
d. Apakah perusahaan atau usaha dagang sudah mempunyai insurble(rencana mendapatkan
asuransi).Apakah perusahaan atau usaha dagang akan menanggung sepenuhnya kerugian
atau dipendahkan kepada pihak pihak lain serta adakah metode pengelolaan resiko yang
diterapkan atau diperlukan.
4. Tujuan manajemen resiko
a. Agar perusahaan atau usaha dagang tetap hidup dengan perkembangan yang
berkesinambungan
b. Memberikan rasa aman
c. Biaya resiko manajemen yang efektif dan efisien
d. Agar pendapatan perusahaan atau usaha dagang stabil dan wajar,memberikan
kepuasan bagi pemilik dan pihak lain
e. Ketenangan dalam berpikir
f. Memperkecil atau meniadakan gangguan dalam berproduksi
g. Mengembangkan pertumbuhan perusahaan atau usaha dagang
h. Mempunyai tanggung jawab sosial terhadap karyawan.
BAB III
PEMETAAN/KLASIFIKASI RESIKO
a. Membuat daftar semua kerugian yang dapat menimpa semua bisnis/perusahaan apapun
b. Dengan pendekatan yang sistematis mencari kerugian potensial yan mana dari check-list
tersebut dapat menimpa perusahaannya.
Sumber-sumber informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk pembuatan daftar
kerugian potensial antara lain:
Sedangkan manfaat daftar kerugian potensial bagi manajer resiko antara lain:
Seluruh kerugian potensial yang dapat menimpa setiap bisnis pada pokoknya dapat
diklasifikasikan menjadi:
Dalam mengidentifikasi resiko ada beberapa metode yang dapat digunakan,antara lain:
a. Menggunakan daftar petanyaan untuk menganalisa resio yang dari jawaban terhadap
pertanyaan tersebut diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang dinamika informasi
khusus.
b. Menggunakan laporan keuangan,yaitu dengan menganalisa neraca,laporan pengoperasian
dan catatan-catatan pendukung lainnya,akan dapat dietahui semua harta kekayaan,hutang-
piutang dan sebagainya.
c. Membuat flow-chart aliran barang mulai dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi
akan dapat diketahui resiko-resiko yang dihadapi pada masing-masing aliran tersebut.
d. Dengan Inspeksi langsung ditempat artinya dengan mengadakan pemeriksaan secara
langsung dimana dilakukan operasi perusahaan
e. Mengadakan interaksi dengan departemen/bagian dalam perusahaan,ditempuh dengan
cara:
1. Dengan mengadakan kunjungan
2. Dengan menerima,mengevaluasi,memonitor dan menanggapi laporan-laporan
departemen
f. Mengadakan interaksi dengan pihak luar
g. Melakukan analisa terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat
h. Membuat dan menganalisa catatan/statistik mengenai bermacam-macam kerugian yang
pernah dialami.
i. Mengadakan analisa lingkungan.
BAB IV
Pengukuran resiko adalah usuha untuk mengetahui besar/kecilnya resiko yang akan
terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya resiko yang dihadapi
perusahaan,kemudian bisa melihat dampak dari resiko terhadap kinerja perusahaan sekaligus
bisa melakukan prioritasi tinggi resiko,resiko yang mana yang paling relevan.
Tujuan evaluasi resiko adalah memahami karakteristik resiko dengan lebih baik.Jika kita
memahami resiko dengan baik,maka resiko akan lebih mudah dikendalikan;
BAB V
PENANGGULANGAN RISIKO
PENANGGULANGAN RISIKO
1. Menghindari Risiko
Salah satu cara mengendalikan suatu risiko murni adalah menghindari harta, orang, atau
kegiatan dari exposure teh=rhadap risiko dengan jalan menolakmemiliki, menerima atau
meleksanakan kegiatan itu walaupun hanya untuk sementara.
2. Mengendalikan Risiko
ANALISIS KERUGIAN
Untuk mendapatkan informasi atas kerugian, maka pengendalli kerugian perlu untuk
membangun : Jaringan pemberi informasi dan formulir untuk melaporkan kerugian.
Pemberi informasi yang utama ialah supervisor lini yang bertanggung jawab terhadap
operasi dimana kecelakaan itu terjadi. Mereka menyediakan informasi terperinci mengenai
kecelakaan itu dengan mengisi formulis dengn tidak diharapkanan sempurna mereka akan lebih
awas tentang apa yang menyebabkan kecelakaan dan tentang pentingnya mengfendalikan sebab
sebab tersebut.
ANALISIS HAZARD
Hazard adalah suatu keadaan atau komdisi yang dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya suatu peril. Hazard menimbulkan kondisi yang kondusif terhadap bencana yang
menimbulkan kerugian, dan kerugian adalah penyimpang. Ada 4 tipe Hazard yaitu: Physical
Hazard, Moral Hazard, Morale Hazard, dan Legal Hazard.
3. PEMBIAYAAN RISIKO
Memindahkan risiko melalui risk financing transfer berarti mencari dana eskternal yang
akan membayar kerugian yang bersangkutan, jika kerugian itu nanti sungguh terjadi.
B. Risk Retention
Metode yang paling umum penanganan risiko adalah punanggungan sendiri oleh
perusahaan yang bersangkutan. Sumber dananya diusahakan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Penanggungan sendiri ini bisa bersifat pasif atau tidak direncanakan bisa juga .bersifat aktif atau
direncanakan
BAB VI
PENGENDALIAN RESIKO
PENGENDALIAN RESIKO
Menghindari Risiko
Salah satu cara untuk mengendalikan suatu risiko murni adalah menghindari harta, orang
atau kegiatan dari exposure terhadap risiko dengan jalan :
Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatanitu walaupun hanya untuk
sementara.
Menyerahkan kembali risiko yang terlanjur di terima, atau segera menghentikan kegiatan
begitu kemudian diketahui mengandung risiko. Jadi menghindari risiko berarti
menghilangkan itu.
Pendekatan engineering
Pendekatan hubungan kemanusiaan
Pengendalian Kerugiaan Menurut Lokasi
Sebelum kecelakaan
selama kecelakaan terjadi
sesudah kecelakaan itu.
Kombinasi atau poolng menambah banyaknya exposure unit dalam batas kendali
perusahaan yang bersangkutan, dengan tujuan agar kerugiaan yang akan dialami lebih dapat di
ramalkan, jadi risiko di kurangi.
4. Pemisahaan
Yang dimaksud dengan pemisahaan disini ialah menyebabkan harta yang menghadapi
rrisiko yang sama, menggantikan penempatan dalam satu lokasi.
5. Pemindahan Risiko
Harta milik atau kegiatan yang menghadapi risiko dapat dipindahkan kepada pihak lain,
baim dinyatakan dengan tegas, maupun berikut dengan transaksi atau kontrak.
Risiko itu sendiri yang dipindahakan
Suatu risk financing transferee menciptakan suatu loss exposure untuk transferee.
Pembatalan perjanjian itu oleh transferee dapat di pandang sebagai cara ketiga dalam risk
control transfer.
BAB VII
PENGERTIAN ASURANSI
Kata asuransi berasal dari bahasa inggris, insurance, yang dalam bahasa Indonesia telah
menjadi bahasa populer dan di adopsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan padanan kat
pertanggungan.
hak atau adanya hubungan dengan persoalan pokok dari suatu kontrak perasuransian,
seperti menderita kerugian finansial akibat terjadinya kerusakan, dan kehancuran suatu harta.
Penanggung menyediakan pengganti kerugian untuk kerugian yang nyata yang diderita
tertanggung, dan tidak lebih besar daripada kerugiaan ini.
D. Subrogation (Subrogasi)
Prinsip ini diatur pada pasal 284 Kitab undang-undang hukum dagang, yang berbunyi “
Apabila seorang penanggung telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung akan
menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah
menumbulkan kerugian pada pihak tertanggung”
E. Contribution (Kontribusi)
Tertanggung dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama pada beberapa asuransi
perusahaan asuransi. Namun bila terjadi kerugian atas objek yang diasuransikan maka secara
otomatis berlaku prinsip konstribusi.
BAB VIII
1. FUNGSI ASURANSI
Disamping sebagai bentuk pengendalian suatu risiko yang terjadi, asuransi juga memiliki
beberapa fungsi lainnya, yaitu sebagai berikut:
Penghimpunan Dana
Tugas perusahaan asuransi salah satunya adalah menghimpun dana yang masuk.
pengelolaan bisnis yang baik menghendaki dana-dana yang telah masuk tersebut diinvestasikan,
supaya dana tersebut lebih produktif.
Pengurangan Risiko
Adanya rekomendasi yang diberikan oleh perusahaan asuransi setelah diadakan suatu
survey risiko kepada tertanggung melalui surveyor untuk memperbaiki suatu risiko dengan
sistem suku premi yang berlaku.
Dengan adanya penyebaran kerugian secara merata dapat diartikan bahwa besarnya iuran
atau kontribusi yang dibayar oleh pihak tertanggung untuk dana premi adalah seimbang dengan
suatu risiko yang dialihkannya.
2. MANFAAT ASURANSI
Mengikuti program asuransi memberikan banyak mamfaat yang luas. Manfaat asuransi
juga dikatakan peran asuransi bisa dalam kehidupan atau untuk pribadi, keluarga, masyarakat
maupun juga negara.
Manfaat Asuransi Bagi Pribadi Dan Keluarga
Bagi pribadi dan keluarga, asuransi bukanlah suatu hal yang baru yang memberikan
manfaat untuk saat ini. namun, manfaat asuransi atau peran asuransi dalam kehidupan pribadi
dan keluarga sudah banyak membuktikan. Contohnya, Mendidik untuk hidup hemat, Mendidik
dalam mengatur keuangan, Mendidik pribadi untuk mencintai uang, Menjamin keberhasilan
pendidikan, dan lain-lain.
Bagi masyarakat, asuransi ju8ga memiliki peran, dampak atau akibat yang memberikan
manfaat. Berikut adalah contohnya: Mendidik masyarakat untuk bergotong royong,
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Melakukan derma secara teratur, Membantu sesama
dalam masalah finansial, dan lain-lain.
Sedangkan dalam dunia usaha, asuransi juga memegang peranan penting dalam
memberikan efek positif atau dampak positif dalam hadirnya asuransi. Mamfaat asuransi dalam
dunia usaha adalah sebagai berikut: Merangsang tumbunya tanggung jawab majikan terhadap
karyawan, menumbuhkan kepercayaan kreditur, mananamkan loyalitas karyawan terhadap
perusahaan, meransang produktifitas kerja, menjamin stabilitas usaha, dan lain-lain.
Selanjutnya bagi negara dan bangsa, akan mendapatkan dampak besar dengan hadirnya
asuransi. Manfaat asuransi bagi negara dan bangsa adalah sebagai berikut: Menumbuhkan duna
industri, Merupakan alat penghasilah, Menjadi sumber modalitas dana untuk pembangunan.,
menekan inflasi dan memberikan kestabilan moneter, dan lainnya.
3. JENIS-JENIS ASURANSI
Asuransi kesehatan
Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah sebuah asuransi yang memberikan jaminan atas kematian seseorang
yang tertanggung dengan memberikan keuntungan finansial.
Asuransi Kendaraan
Asuransi kendaraan adalah jenis asuransi yang memberikan layanan asuransi kepada
kendaraan yang mengalami kehilangan, kerusakan, dan sebagainya.
Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan adalah asuransi yang menjamin kehidupan pendidikan yang baik.
Misalnya prudensial dan BNI Life Insurance.
Asuransi Bisnis
Asuransi bisnis adalah asuransi yang menjamin terhadap perusahaan dalam kegiatan
bisnis meliputi kerugian dalam jumlah yang cukup besar, kerusakan, dan kehilangan.
Asuransi kepemilikan rumah dan properti adalah asuransi yang memberikan layanan
terhadap pemilik rumah dari suatu risiko seperti kerusakan tempat tinggal maupun kerusakan
barang-barang pribadi.
BAB IX
Dilihat dari kedudukannya, Undang-undang ini sering kali dijadikan sebagai dasar dari
beberapa penetapan peraturan mengenai asuransi yang berlaku di indonesia. Sehingga bisa
dikatakan jika Undang-Undang Noimor 2 Tahun 1992 merupakan dasar hukum utama yang
mengatur dan menentukan segala kegiatan asuransi.
2. KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) Pasal 1320 dan Pasal 1774
Pasal ini menyatakan bahwa “suatu persetujuan untung-untungann ialah suatu perbuatan
yang hasilnya, yaitu mengenain untung ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi sementara
pihak, tertanggung pada suatu kejadian yang belum pasti”.
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 merupakan etentuan yang mengatur tentang
penyelenggaraan usaha perasuransiaan. Terbentuknya peraturan pemerintah ini didasari atas
tujuan asuransi yang secara prinsip maupun mendorong tumbuhnya pembangunan nasional
Indonesia.
Peraturan ini merupakan perubahan pertama dari Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun
1992. Tujuan dibentuknya Peraturan Pemerintah Nomor 63 tahun 1999 pada dasarnya memiliki
kesamaan dengan peraturan sebelumnya yaitu tentang penyelenggaraan usaha perasuransian.
BAB X
BUMN
PT
Mutual Company
Reciprocal
Lloyds Association
4. POLIS ASURANSI
Polis asuransi ialah suatu perjanjian asuransi yang sifatnya konsensual. Pada umumnya
polis asuransi dibuat dalam suatu akta dengan kesepakatan antara pihak yang mengadakan
perjanjian secara tertulis. Akta tersebut disebut dengan “POLIS”. jadi Polis ialah bukti suatu
perjanjian asuransi tertulis.
5. PREMI ASURANSI
Premi asuransi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada
perusahaan asuransi setiap bulan sesuai denga perjanjian yang disepakati.
6. KLAIM ASURANSI
BUKU PEMBANDING
A. IDENTITAS BUKU
Cetakan :1
ISBN : 979-691-171-X
B. RINGKASAN BUKU
BAB I
PENDAHULUAN
Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian, kecuali kematian,
meskipun demikian juga tetap mengandung ketidakpastian di dalamnya, antara lain mengenai
kapan, maupun penyebabnya. Ketidakpastian mengakibatkan adanya risiko (yang merugikan)
bagi pihak-pihak yang berkepentingan, lebih-lebih dalam dunia bisnis. Ketidakpastian beserta
risikonya merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja, namun demikian harus
diperhatikan secara cermat, bila orang menginginkan kesuksesan. Risiko tersebut antara lain:
kebakaran, kerusakan, kecelakaan, pencurian, penipuan, kecurangan, penggelapan dan
sebagainya, yang dapat menimbulkan kerugian tidak kecil.
BAB II
Henry Fayol, menyatakan bahwa ada 6 (enam) fungsi dasar dari kegiatan pengelolaan
suatu perusahaan industri, yaitu kegiatan teknis, komersial, keuangan, keamanan, akuntansi dan
manajerial. Maka manajemen risiko adalah berkaitan dengan keamanan, yang tujuannya adalah
menjaga harta benda dan personil perusahaan terhadap kerugian akibat pencurian, kecelakaan,
kebakaran, banjir, mencegah pemogokan kerja, kejahatan dan semua gangguan sosial atau
gangguan alamiah, yang mungkin membahayakan kehidupan dan perkembangan perusahaan.
Jadi kegiatan ini mencakup semua tindakan untuk memberikan keamanan terhadap operasi
perusahaan dan memberikan kedamaian hati serta ketentraman jiwa yang dibutuhkan oleh
seluruh personil perusahaan (mencakup pimpinan, pemilik, dan karyawan perusahaan). Fungsi
manjemen risiko pada pokoknya mencakup:
3. Memilih teknik/cara yang tepat atau menentukan suatu kombinasi dari teknik-teknik yang
tepat guna menanggulangi kerugian
BAB III
PRINSIP-PRINSIP PENGIDENTIFIKASIAN RISIKO
Pengertian identifikasi risiko secara singkat adalah proses dimana suatu perusahaan
secara sistematis dan terus menerus mengidentifikasi property, liability, dan personel
exposures sebelum terjadinya peril. Jadi yang diidentifikasi adalah peril yang dapat menimpa
harta milik dan personil perusahaan serta kewajiban yang enimbulkan kerugian.
Pengidentisiksian risiko adalah hal yang sangat penting, sebab seorang Manajer Risiko yang
tidak dapat mengidentifikasi semua kerugian potensial, tidak akan dapat menyusun strategi yang
lengkap untuk menanggulangi semua kerugian potensial
Dalam mengidentifikasi risiko ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain:
1. Menggunakan kuesioner.
BAB IV
Dari kegiatan mengidentifikasi risiko, Manajemen Risiko akan membuat suatu daftar
mengenai kerugian potensial, baik yang mungkin dapat menimpa bisnisnya maupun bisnis apa
pun. Daftar ini disebut daftar kerugian potensial atau check list Dari daftar tersebut akan dapat
diketahui apa saja dan bagaimana suatu kerugian terjadi yang mungkin dapat menimpa
bisnisnya, sehingga dapat dipakai sebagai dasar dalam di dalam menentukan kebijakan
pengendalian risiko. Dari kerugian potensial yang mungkin menimpa suatu bisnis pada
pokoknya dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu:
BAB V
Setelah berbagai tipe kerugian berhasil diidentifkasi, maka untuk mengatasinya perlu
dilakukan pengukuran atas exposure-exposure tersebut harus diukur. Pengukuran tersebut
mempunyai dua manfaat, yaitu:
2. Untuk mendapatkan informasi yang sangat diperlukan oleh Manajer Risiko dalam upaya
menentukan cara dan kombinasi cara-cara yang paling dapat diterima/paling baik dalam
penggunaan sarana penanggulangan risiko. Dalam pengukuran risiko dimensi yang diukur
adalah:
1. Besarnya frekuensi kerugian, artinya berapa kali terjadinya suatu kerugian selama suatu
periode tertentu. Jadi untuk mengetahui sering tidaknya suatu kerugian itu terjadi.
2. Tingkat kegawatan ( severity ) atau keparahan dari kerugian-kerugian tersebut. Artinya untuk
mengetahui sampai seberapa besar pengaruh dari suatu kerugian terhadap kondisi perusahaan,
terutama kondisi finansialnya. Dan hasil pengukuran yang mencakup dua dimensi tersebut paling
tidak akan dapat diketahui:
BAB IV
PENANGGULANGAN RISIKO
Pada pokoknya ada dua pedekatan/cara yang digunakan oleh seorang Manajer Risiko
untuk menanggulangi risiko yang dihadapi oleh perusahaannya, yaitu:
Selanjutnya dalam masing-masing pendekatan ada beberapa alat yang dapat dipakai dalam
menanggulangi risiko yang dihadapi. Sebaiknya Manajer Risiko menggabungkan kedua cara
tersebut atau lebih, agar upaya penanggulangan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam
pendekatan penanganan risiko ( risk control ), ada beberapa metode yang dapat digunakan :
1.Menghindarinya.
2.Mengendalikan.
3. Memisahkan.
5. Memindahkan.
Sementara penanggulangan dengan membiayai risiko ( risk financing), metode yang digunakan:
BAB VII
ASURANSI
Asuransi artinya transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan
penanggung. Penanggung menjamin pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan penggatian
terhadap suatu kerugian yang mungkin akan di deritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa
yang semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat/kapan
terjadinya. Sebagai kontra prestasinya si tertanggung diwajibkan membayar sejumlah uang
kepada si penanggung, yang besarnya sekian persen dari nilai pertanggungan, yang biasa
disebut premi. Mengenai siapa yang berhak terhadap uang premi ada dua macam kemungkinan,
yaitu:
1. Uang premi tetap menjadi milik si penanggung, meskipun peril yang dipertanggungkan
tidak terjadi. Hal demikian terjadi pada asuransi keugian atau asuransi umum.
2. Uang premi dikembalikan kepada si tertanggung, baik secara sekaligus maupun secara
berangsur-angsur, sesuai dengan perjanjian pada saat masa pertanggunganya habis. Jadi
premi tidak akan pernah menjadi pemilik penanggung. Hal ini seperti yang terjadi pada
asuransi jiwa.
BAB VIII
asuransi
BAB IX
Pengertian asuransi seperti yang diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa untuk
dapat berakunya suatu kontrak asuransi perlu dipenuhi beberapa syarat tertentu. Hal yang sama
juga dapat kita simpulkan dan uraian mengenai pengombinasian sejumlah risiko untuk dapat
ditentukan probabilitasnya. Ini berarti tidak semua risiko dapat diasuransikan atau suatu risiko
dapat diasuransikan bila memenuhi syarat-syarat tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa suatu risiko dapat diasuransikan bila memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat
tersebut pada pokoknya dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :
1. Persyaratan-persyaratn dilihat dari sudut pandang/kepentingan perusahaan
asuransi/penanggung.
2. Persyaratan-persyaratan dilihat dari sudut pandang/kepentingan tertanggung. Beberapa
prinsip yang ada di asuransi :
2. Prinsip indemnitas.
3. Prinsip subrogasi
BAB X
dan sudah diketahui oleh masyarakat secara luas. Pada pokoknya pada saat ini ada 5 (macam)
bentuk badab usaha di bidang bisnis asuransi,
yaitu:
3. Mutual Company.
4. Reciproal.
5. Lloyds Association.
BAB XI
PREMI ASURANSI
Premi adalah pembayaran dari tertanggung kepada penanggung, sebagai imbalam jasa atas
pengalihan risiko kepada penanggung. Dengan demikian premi asuransi akan merupakan:
1. Imbalan jasa atas jaminannya yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung (pada
asuransi kerugian)
2. Imbalan jasa atas jaminan perlindungan yang diberikan oleh penanggung kepada
tertanggung dengan menyediakan sejumlah uang ( benefit ) terhadap risiko hari tua atau
kematian (pada asuransi jiwa).
Fungsi premi sangat penting bagi penanggung, karena dengan premi yang berhasil dikumpulkan
dan para tertanggung (yang jumlahnya cukup banyak) dalam waktu yang relatif lama, akan
membentuk sejumlah dana yang cukup besar, dan dari dana tersebut perusahaan asuransi akan
mampu:
BAB XII
Apa yang dimaksud dengan kerugian tidak langsung, dapat digambarkan sebagai
berikut :
1. Bila suatu perusahaan tertimpa peril , maka selama dilakukan perbaikan atas kerusakan
yang terjadi, perusahaan harus tetap membayar gaji karyawan, pajak, bunga pinjaman,
biaya listrik, melakukan depresiasi, dan lain-lain yang jumlahnya relatif sama dengan
sebelum terjadinya peril , tanpa memandang volume operasi perusahaan (yang biasanya
terhenti/teganggu akibat peril )
2. Di samping itu perusahaan juga akan kehilangan kemungkinan untuk mendapatkan
keuntungan dari penjualan barang jadi yang terkena peril.
Jumlah dari kerugian terseut kadang-kadang dapat mengakibatkan perusahaan tidak dapat
melanjutkan usahanya. Untuk mengatasi kemungkinan tersebut, maka muncul asuransi terhadap
kerugian tersebut, yang dikenal dengan istilah asuransi atas consequential loss. Dalam asuransi
jiwa, hal ini sebetuknya sudah lama dikenal, sebagai disability income insurance. Tetapi dalam
property insurance atau asuransi kerugian jenis asuransi ini belum terlalu memasyarakat:
1. Kompleksnya teknik penentuan besarnya nilai penutupan atas kerugian tidak langsung.
2. Agen-agen asuransi sendiri mengalami kesulitan dalam memahami secara mendalam
kerugian-kerugian tidak langsung.
3. Sulitnya menentukan secara tepat jumlah kerugian tidak langsung yang sebenarnya
diderita.
BAB XIII
ASURANSI KEBAKARAN
Kerugian yang ditanggung adalah kerugian/kerusakan akibat dari kebakaran yang terjadi
karena kekurang hati-hatian, kesalahan pelayan atau karyawan tertanggung, tetangga, perampok
atau sejenisnya atau karena kebakaran lain sepanjang yang tidak dikecualikan. Termasuk di
dalamnya akibat dari:
1. Menjalarnya api yang timbul sendiri ( self combustion ), hubungan arus pendek ( short
circuit ) atau karena sifat barang itu sendiri.
2. Kebakaran yang terjadi karena kebakaran benda lain yang berdekatan, yaitu kerusakan
atau berkurangnya harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan karena air
atau alat-alat lain yang dipergunakan untuk menahan atau memadamkan kebakaran,
demikian juga kerugian yang disebabkan oleh dimusnahkanya seluruh atau sebagian
harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan atas perintah yang berwenang
dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran.
BAB XIV
2. Tanggung gugat, tanggung jawab hukum tertanggung terhadap pihak ketiga yang berkaitan
dengan penggunaan kendaraan bermotor.
BAB III
PEMBAHASAN
A. KELEBIHAN BUKU
BUKU UTAMA
- Buku ini juga memuat hasil pembelajaran yang akan didapatkan ketika
mempelajari buku ini yang dimuat disetiap awal babnya.
- Buku ini lengkap dan dijalaskan dengan baik dan tentunya mudah
dimengerti para pembaca
BUKU PEMBANDING
- Sampul buku menarik
- Isi cukup lengkap namun masih adanya kalimat yang salah penulisan
- Tulisan dalam buku kecil
B. KELEMAHAN BUKU
BUKU UTAMA
- Tidak ada gambar yang mendukung penjelasan pada setiap materi
- Tidak ada kesimpulan dalam setiap bab yang memudahkan pembaca
mengerti
- Sampul buku kurang menarik
BUKU PEMBANDING
- Buku ini juga tidak memuat soal latihan pada setiap bab nya, soal latihan
hanya disertakan pada beberapa bab saja, sehingga tidak bisa dilakukan
pengujian terhadap pembaca sejauh mana pembaca telah memahami isi
materi buku pembanding ini.
- Materi yang ada pada buku ini tidak lengkap dibandingkan dengan buku
utama
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahwa dalam tugas critical book report ini , kita dapat mengetahui dimana posisi
kelebihan maupun kelemahan dari setiap buku yang di riview. Serta kita dapat terlatih
dengan sikap kritis dalam melakukan penelitian yang dimulai dari mengkritik sebuah
buku, khususnya pada kepemipinan ini yang sungguh luar biasa, yang mana kita
meriview buku yang tata bahasanya bersifat sensitive dalam memahami materi secara
kritis.
Untuk itu,secara garis besar kita mengetahui bahwa crtical book report ini
bermanfaat dalam menggali ilmu lebih dalam serta melatih untuk mempunyai sikap kritis.
B. SARAN
Dalam mengkritisi buku , perlu namanya sikap kritis dan keseriusan dalam
memhammi setiap buku. Selain itu, saat melakukan tugas ini diharapkan tidak terfokus
pada meringkas materi saja, melainkan memahami materi.