Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN MODEL PELAYANAN KEPRAWATAN DARI ASPEK PROSES

ASUHAN KEPERAWATAN

DINDA SAPUTRI / 181101040

Dindasaputri519@gmail.com

ABSTRAK

Proses keperawatan merupakan metode dimana suatu konsep di terapkan dalam peraktik
keperawatan. hal ini dapat di sebut sebagai sebagai suatu pendekatan untuk memcahkan
masalahyang memerlukan ilmu, teknik dan keterampilan interpesobal yang bertujian untuk
memenuhi kebutuhan pasien keluarga dan masyarakat. Model asuhan keperawatan merupakan
salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pasien dan berbanding lurus dengan
peningkatan mutu pelayanan kesehata. Tujuan: menjelaskan model pelayanan proses asuhan
keperawatan. Metode : metode yang di gunakan adalah metode asertif dalam keperawatan
melalui model pelayanan asuhan keperawatan. Hasil: model pelayanan yang di makasud adalah
metode yang mencakup pelayanan yang diberika kepada klien, dari metode yang di maksud
untuk menjabarkan lebih je;as model- model yang di maksud. Pelayanan yang di terapkan
berdasarkan keputusan yang ada.
kata kunci: Penerapan Model, Pelayanan Keperawatan, Proses Asuhan Keperawatan.
PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang bisa menjadi
tolak ukur keberhasilan dalam pencapaian tujuan suatu rumah sakit. Kualitas pelayanan
keperawatan berjalan dengan baik apabila proses keperawatan yang dilaksanakan terstruktur
dengan baik (Farlinda, 2011). Kualitas pelayanan yang baik akan meningkatkan kepuasan pasien
dan keluarga demikian juga sebaliknya jika pasien dan keluarga tidak puas maka akan
meninggalkan rumah sakit bila kualit as pelayanan buruk (Muhlisin, 2008). Kualitas pelayanan
ditentukan oleh manajemen asuhan keperawatan. Pelaksana kanasuhan keperawatan dengan
menggunakan metode proses keperawatan untuk menyelesaikan masalah pasien, antara pasien
dan perawat berhubungan secara langsung dalam pengelolaan asuhan keperawatan (Muhlisin,
2008)

Proses keperawatan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950-an sebagai proses tiga tahap
yaitu pengkajian, perencanaan, dan evaluasi yang berdasarkan pada metode ilmiah yaitu
mengobservasi, mengukur, mengumpulkan data, dan menganalisis temuan-temuan tersebut
(Doenges, Moorhouse, dan Burley, 1998).
Seiring perkembangan keperawatan, berbagai penemuan dalam dunia keperawatan pun
diperkenalkan, salah satunya adalah proses keperawatan. Pada tahun 1955, seorang ahli
keperawatan bernama Hall memperkenalkan istilah proses keperawatan. Namun, hal ini baru
sekadar istilah dan belum dilaksanakan. Delapan tahun kemudian, Wiedenbach memperkenalkan
3 langkah dalam proses keperawatan, yaitu : observasi, bantuan pertolongan, dan validasi
(Deswani, 2011).

Pelayanan asuhan keperawatan tidak hanya merupakan identifikasi tugas atau langkah langkah
atau saran yang harus dilakukan oleh profesi keperawatan. Tidak dapat di sain oleh buku dan
dapat di terapkan oleh semua organisai, kolompok perawat atau populasi pasien. Dalam
melakukan sebuah pekerjaan atau pun profesi, pekerjaan akan dievaluasi kerjanya

TUJUAN

Tujuan model pelayanan proses keperawatan secara umum adalah untuk menyusun kerangka
konsep keadilan klien , keluarga masyarakat agar kebutuhan mereka dapat terpenuhi.

METODE

Metode yang di gunakan adalah metode asertif dalam keperawatan melalui model pelayanan
asuhan keperawatan. Metode asertif yang di maksudkan adalah metode penjabaran tentang
model pelyanan keperawatan.

HASIL

Penerapan metode ini untuk menyeimbangkan palayanan yang berlangsung di semua Rumah
Sakit atau tempat-tempat pelayanan yang lainnya. Menurut hasil penelitian Anjaryani (2009)
bahwa kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan dan pendapatan pasien, tetapi tidak dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, jenis
penyakit, jenis pekerjaan dan lama perawatan. Menurut Andriani (2012) bahwa perawat
mempunyai kepuasan kerja yang tinggi dalam pelaksanaan metode asuhan keperawatan tim
primer, menurut Wahyuni (2007) implementasi model asuhan keperawatan dipengaruhi oleh
kompetensi kepala ruang dalam melakukan evaluasi, sedangkan menurut Putra, Prabowo,
Setiawan, (2013) menyebutkan bahwa pelaksanaan meode penugasan dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan perawat.
PEMBAHASAN

Model Pelayanan Keperawatan diartikan sebagai suatu sistem struktur, proses dan nilai-nilai
profesional yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan
termasuk lingkungan yang diperlukan untuk menopang pemberian asuhan keperawatan tersebut.

Model pelayanan keperawatan merupakan suatu model yang memberi kesempatan kepada
perawat profesional untuk menerapkan otonominya dalam mendesain, melaksanakan dan
mengevaluasi pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien. Model terdiri lima
subsistem yaitu: nilai-nilai profesional yang merupakan inti dari model, hubungan antar
profesional, metode pemberian asuhan keperawatan, pendekatan manajemen terutama dalam
perubahan pengambilan keputusan, system kompensasi dan penghargaan (Hoffart & Woods,
1996, dalam Sudarsono, 2000).

Pengembangan model ini merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan kontribusi
profesi keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan/asuhan keperawatan. Melalui
pengembangan model ini, masyarakat dapat melihat secara konkrit pemberian pelayanan
keperawatan secara profesional.

Penerapan model praktek keperawatan dalam pemberian asuhan kepada pasien membutuhkan
metode dan sistem tertentu termasuk sarana sumber daya manusia dan peralatan yang memadai
misalnya kualifikasi sumber daya manusia keperawatan harus ada perawat profesional yaitu
perawat yang berkualifikasi sarjana yaitu minimal 5 orang dalam satu ruang.

Putra, Prabowo, & Setiawan (2013) menyebutkan bahwa model praktek keperawatan
memberikan dampak positif terhadap kepuasan pasien, keluarga, dan perawat, selain itu model
praktek keperawatan profesional juga berdampak terhadap kepuasan kerja profesi lain, dalam
penelitian ini adalah dokter yang menyimpulkan bahwa dokter lebih puas bekerja sama dengan
perawat pada model keperawatan. Nursalam (2011) mengatakan bahwa dalam pengembangan
model asuhan keperawatan profesional ada tiga aspek yang perlu dikembangkanya itu
ketenagaan, sistem pemberian asuhan keperawatan, dan dokumentasi keperawatan.
Pengembangan model asuhan keperawatan metode tim dimaksudkan untuk menjawab tantangan
terhadap kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan perawat yang dirasakan belum memuaskan.
Menurut Wahyuni (2007) kinerja perawat dalam mengimplementasikan model praktek
keperawatan profesional dipengaruhi oleh kompetensi kepala ruang dalam pelaksanaan standar
manajemen pelayanan keperawatan.

Pelayanan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan serta kurangnya pengertian pasien akan kemampuan melaksanakan kegiatan secara
mandiri. Kegiatan itu dilaksanakan dalam usaha mencapai peningkatan kesehatan deng an
penekanan pada upaya pelayanan kesehatan yang memungkinkan setiap individu mencapai
kemampuan hidup sehat dan produktif. Kualitas pelayanan kesehatan sebenarnya menunjukkan
pada penampilan dari pelayanan kesehatan yang dikenal dengan output yaitu hasil akhir dari
kegiatan tindakan dokter, perawat, dan tim kesehatan lain yang bekerja sama dalam memenuhi
kebutuhan pasien, sehingga baik atau buruknya output sangat dipengaruhi oleh proses
(process),masukan (input) dan lingkungan (environment). Kotler (2000) dalam Tjiptono (2008)
menjelaskan bahwa kualitas pelayanan kesehatan harus dimulai dari kebutuhan pasien dan
berakhir dengan kepuasan pasien serta persepsi positif terhadap kuaitas pelayanan. Kualitas
pelayanan dipengaruhi oleh ada tidaknya kritikan dan keluhan dari pasien, lembaga sosial atau
swadaya masyarakat bahkan pemerintah sekalipun. Kualitas pelayanan dapat diwujudkan jika
telah ada dan berakhirnya interaksi antara pasien dan perawat.

PENUTUP

Model pelayanan asuhan keperawatan adalah prosedur atau metode yang berlangsung di Rumah
Sakit untuk kepuasan klien dan keluarga klien, dan menjadi tolak ukur berhasil tidaknya Rumah
Sakit tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Hutahaean, Serri. (2010). Konsep Dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Trans Info Mmedia:

Jakarta.

Hidayat, A, Aziz. (2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Salemba. Jakarta:

Selemba Medika.
Nursalam. (2009). Proses Dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep Dan Praktek. Edisi 2.

Selemba Medika: Jakarta.

Asmadi. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. EGC: Jakarta.

Suarli dan Bakhtiar. (2009). Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:

Erlangga.

Kasim, M. Abdurouf, M. (2016). Peningkatan Kualitas Pelayanan Dan Dokumentasi Asuhan

Keperawatan Dengan Metode Tim. NurseLine Journal Vol. 1 No. 1 Mei 2016 ISSN

2540-793.

Potter, Perry. (2009). Fundamental Keperawtan. Buku 1 Edisi 7. Jakarta: Selemba Medika.

Potter, Perry. (2009). Fundamental Keperawatan. Buku 3 Edisi 7. Jakarta: Selemba Medika.

Prabowo, Eko. (2017). Konsep Dan Aplikasi Suhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Nuha

Mediaka.

Kozier, Barbara. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,Dan Praktik.

Edisi 7. Jakarta: EGC.

Tarnoto dan wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi 3.

Jakarta: Selamba Medika.

Putri Ardi Astuti. (2016). Trend dan Issu Keperawatan. Bogor : In Media.

Putri Ardi, (2014). Trend dan issue Keperawatan. Bogor in Media.

Rohman, N. & Wahid, S. (2009). Proses Keperawatan: Arruzz Media.


Titania, E. L. (2019, Oktober 04). Sejarah Keperawatan Dan Proses Keperawatan. Osf.io

Simamora, R. H. (2019). Menjadi Perawat Yang: CIH’HUY. Surakarta: Kekata Publisher.

Anda mungkin juga menyukai