Anda di halaman 1dari 15

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk


mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan,
dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
dengan penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui
cara-cara yang digunakan. Dan sistematis artinya proses yang digunakan dalam
penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis (Sugiyono,
2016)

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif deskriptif yaitu
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa hasil tertulis dari responden
berupa wawancara, kuisioner dan dokumentasi. Metode kuantitatif merupakan
salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan
terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya
(Sugiyono, 2016)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan-perusahaan
Kontraktor di Kota Cilegon , dengan pertimbangan bahwa perusahaan ini
sedang melakukan upaya atau menerapkan Total Quality Management
(TQM) berguna memenuhi standar perusahaan yang diteliti.
28

Gambar 3.1 Peta Lokasi Kota Cilegon, Provinsi Banten


Sumber : http://loketpeta.pu.go.id

Adapun nama perusahaannya adalah :


1. CV. ASIA KARYA UTAMA
2. CV. BINA KERJA
3. CV. ALZAM PUTRA ENGINEERING
4. PT. ZAYAN PUTRA PERKASA
5. PT HAFIS NURYATAMA KONSTRUKSI
6. PT PUTRA CILEGON MANDIRI
7. PT RAJAWALI CONTRUCTION INDONESIA
8. PT SENTRA KARYA MANDIRI
9. PT FIWA ARTHA ABADI
10. PT ARTHA TEKNIK ABADI
3.3.2 Waktu Penelitian
Waktu Penelitian ini dilaksanakan dengan rentang waktu dari
tanggal 20 Juli 2019 sampai 11 September 2019.
29

3.3 Data Penelitian


3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data


kuantitatif. Objek penelitian ini adalah perusahaan kontruksi di Kota
Cilegon.
Proses pengumpulan data yang diperlukan pada penelitan ini
melalui dua tahap penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Studi Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data yang diperlukan
dengan cara pengamatan langsung.
a. Wawancara Takterstruktur
b. Kuesioner
c. Dokumentasi
2. Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder,
landasan teori, dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini
dengan cara dokumentasi. Studi ini dilakukan antara lain dengan
mengumpulkan data yang bersumber dari literatur-literatur, peraturan-
peraturan, dan hasil penelitian lainya yang berhubungan dengan objek
penelitian.

3.3.2 Data Primer


Data primer pada penelitian ini diperoleh dari sumber pertama baik
dari individu atau perseorangan seperti wawancara atau hasil pengisian
kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data primer secara langsung
pada kuisioner pengaruh Total Quality Management (TQM) Terhadap
Peningkatan Produktivitas pada Perusahaan Kontruksi di Kota Cilegon.
3.3.3 Data Sekunder
Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari sumber seperti
literatur-literatur, dokumentasi perusahaan, situs internet, jurnal-jurnal, dan
sumber lainnya yang erat hubungannnya dengan penelitian ini.
30

Analisis data pada penelitian ini meliputi :


a. Analisis sebelum di lapangan
Analisis ini dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau
data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian. Namun demikian fokus penelitian masih bersifat
sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama
di lapangan.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri


atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi penelitian ini adalah Manajer atau Ass. Manajer, Direktur Operasional,
Staff Teknik yang memiliki pengalaman kerja minimal 2-10 tahun.

Menurut Sugiyono (2016) Sampel adalah bagian dari jumlah dan


karakterisik yang dimiliki oleh pupulasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karana
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Dari hasil observasi lapangan, peneliti hanya
diperbolehkan meneliti 15 orang per 1 perusahaan dan jumlah sampel dalam
penelitan ini sebanyak 150 sampel. Sampel yang dipilih merupakan perusahaan jasa
kontruksi yang menengah keatas. Ukuran sampel pada penelitian ini adalah
menggunakan teknik probability sampling, yang teknik pengambilan sampelnya
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik Proportionate Stratified Random Sampling yang
digunakan pada penelitian ini, yang dipilih merupakan perusahaan jasa kontruksi
yang grade perusahaan dari menengah sampai ke atas, dan responden berasal dari
Top management dan Staff Teknik atau pegawai di perusahaan jasa kontruski
tersebut.
31

3.5 Instrumen Penelitian

Seluruh variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala


Likert. Menurut Sugiyono (2016) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penelitian, fenomena sosial ini ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan Skala Liker, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instruen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan.

Dalam penelitian ini skala Likert yang digunakan adalah 5 tingkatan.


Adapun pemberian skor pada setiap jawaban tersebut diatur sebagai berikut :

1. Sangat berpengaruh, diberi skor =5


2. Berpengaruh, diberi skor =4
3. Cukup berpengaruh, diberi skor =3
4. Tidak berpengaruh, diberi skor =2
5. Sangat tidak berpengaruh, diberi skor =1

3.5.1 Variabel Penelitian

Untuk mempermudah pemahaman penelitian ini, peneliti


mengemukakan variabel – variabel dan pernyataan kuisioner sebagai berikut :

A. Variabel Total Quality Management (X)


1. Total Quality Management
B. Variabel Produktivitas (Y)
1. Manejerial
2. Modal
3. Kualitas
32

Skala Pengukuran
PERNYATAAN
Variabel No 5 4 3 2 1

Indikator SB B CB TB STB

X1 Fokus pada pelanggan

X2 Obsesi terhadap kualitas

X3 Pendekatan Ilmiah
Total Quality Management

X4 Komitmen jangka panjang

X5 Kerja sama tim (Teamwork)

X6 Peningkatan berkesinambungan

X7 Pendidikan dan pelatihan

X8 Kebebasan yang terkendali

X9 Kesatuan tujuan

Secara Konsisten selalu mencari gagasan-


Y1
gagasan yang lebih baik

Selalu memberi saran-saran untuk


Y2
perbaikan sukarela

Menggunakan waktu secara efektif dan


Produktivitas

Y3
Manajerial

efisien

Selalu melakukan perencanaan dan


Y4
menyertakan jadwal waktu

Y5 Bersikap positif terhadap pekerjaannya


33

SB B CB TB STB

Dapat berlaku sebagai anggota kelompok


Y6 yang baik sebagaimana menjadi seorang
pemimpin yang baik

Dapat memotivasi dirinya sendiri


Y7
memlalui dorongan dalam

Memahami pekerjaan orang lain yang


Y8
lebih baik

Mendengar ide-ide orang lain yang lebih


Y9
baik

Hubungan antar pribadi dengan semua


Y10 tingakatan dalam organisasi berlangsung
dengan baik

Sangat menyadari dan memperhatikan


Y11
masalah pemborosan dan biaya-biaya.

Y12 Mempunyai tingkat kehadiran yang baik

Sering kali melampaui standar yang telah


Y13
ditetapkan.

Selalu mempelajari sesuatu yang baru


Y14
dengan cepat

Bukan merupakan tipe orang yang selalu


Y15
mengeluh dalam bekerja

Y16 Rendahnya motivasi kerja karyawan

Y17 Pengiriman barang produk yang terlambat


34

SB B CB TB STB

Y18 Kemudahan dalam kerja sama kontrak

Kejelasan dalam penagihan progres


Modal

Y19
pekerjaan

Y20 Transparasi biaya ke pengguna jasa

Y21 Kewajaran biaya produk

Y22 Perencanaan awal pembuatan produk

Y23 Pengkuran pada tingkat proses


Produktivitas

Kualitas

Y24 Pengkuran pada tingkat output

Y25 Pengukuran pada tingkat outcome

3.6 Prosedur Penelitian

Metode yang digunakan dalam pengolahan data dibagi menjadi beberapa


tahapan sehingga membentuk suatu kerangka yang sistematis. Adupun masing-
masing tahapan penelitian adalah :

1. Tahap Identifikasi Variabel dan Indikator


Pada tahap ini dilakukan tahap identifikasi variabel dan indikator yang akan
dijadikan referensi bagi penerapan TQM terhadap peningkatan
produktivitas. Indikator inilah yang akan diketahui penerapannya dan akan
dijadikan dasar dalam pengolahan data.
2. Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk
penelitian ini yakni dengan melakukan penyebaran kuisioner ke pimpinan
perusahaan dan karyawan kontruksi mengenai data penelitian yang
dibutuhkan.
35

3. Tahap Pengolahan Data


Pada tahap ini dilakukan pengolahan terhadap data yang sudah didapatkan
dari kuisioner. Untuk memudahkan pengolahan data peneliti menggukan
MS. EXCEL untuk tabulasi data dan IBM SPSS 25 untuk analisa data.
a. Analisa Data Tahap I
Analisa data tahap I ialah variabel-variabel yang didapatkan pada studi
literatur kemudian dimasukan kedalam kuisioner penelitian selanjutnya
dilakukan penyebaran kuisioner untuk menguji ke validan data. Setelah data
pada tahap ini didapat lalu data tersebut dianalisa dan diolah. Setelah data
tersebut dianalisa dan olah, maka hasil dari tersebut nantinya akan
digunakan pada proses pengumpulan data tahap kedua.
b. Analisa Data Tahap II
Pada proses analisis data tahap II ini data yang sudah dikumpulkan pada
analisis data tahap I, kemudian ditabulasikan agar lebih mudah untuk
diolah. Pada proses analisa data tahap II ini memiliki beberapa tahap
analisa data. Pada tahap kedua ini data akan diolah dengan
menggunakan sofware IBM SPSS 25. Berikut ini akan diuraikan
tahapan-tahapan pada proses analisa data tahap II.
1) Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree of
freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Pada
penelitian ini jumlah sample (n) 150 dan besarnya df dapat dihitung
150 – 2 = 148 dengan df = 148 dan alpha = 0,05 didapat r table =
0,1603 (lihat r table pada df = 148 dengan uji dua sisi) (Ghozali,
2018).
36

2) Uji Reliabilitas

Menurut (Raharjo, 2019) Reliabilitas adalah sebagai sesuatu hal


keadaan yang dapat dipercaya. Uji realibilitas berfungsi untuk
mengetahui tingkat konsistensi suatu angket yang digunakan oleh
peneliti, sehingga angket tesebut dapat diandalkan untuk variabel
penelitian.Dalam buku (V. Wiratna Sujarweni. 2014) pengambilan
keputusan uji realibiltas adalah sebagai berikut :

a) Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 kuesioner atau angket


dinyatakan reliabel atau konsisten.
c. Analisa Uji Asumsi Klasik
1) Uji Multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2018).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel
ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang
nilai korelasinya antar sesama variabel bebas lain sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolonieritas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai
tolerance dan Variance inflation factor (VIF), nilai tolerance yang
besarnya diatas 0,1 dan nilai VF dibawah 10 menunjukan bahawa
tidak ada multikolonieritas diantara variabel bebas Ghozali, 2018).
2) Uji Autokerelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada t dngan kesalahan
penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2018). Dalam
penelitian ini cara yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya
korelasi antar variabel adalah Uji Durbin – Watson (DW test) yang
dimana hipotesis yang akan di uji adalah :
37

H0 : tidak ada aotukorelasi ( r = 0 )


HA : ada autokorelasi ( r ≠ 0 )
Tabel 3.1
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tdk ada autokorelasi Positif Tolak 0 < d < dl

Tdk ada autokorelasi Positif No desicion dI ≤ d ≤ du

Tdk ada korelasi Negatif Tolak


4 – dI < d < 4

Tdk ada korelasi Negatif No decisin


4 – du ≤ d ≤ 4 –

Tidak ada autokorelasi, Tdk ditolak dI


positif atau negatif
du < d < 4 - du

3) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jia
varians berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2018).
Cara untuk mengetahui ada tidaknya Heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan, dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik sscatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
38

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual


(Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar
analisinya adalah :
a) Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindifikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
b) Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4) Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Kita dapat
melihatnya dari normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi normal
membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi dta normal, maka
garis yang menggambarkan dan sebenarnya akan mengikat garis
normalnya (Ghozali, 2018). Dasar pengambilan keputusan untuk uji
normalitas adalah :
a) Jika data menyebar disekitar garis-garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

5) Pengujian Hipotesis
39

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat


dinilai dengan godness of fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat
diukur dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai
statistik T. Perhitungan statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah
dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji
statistik berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2018)
a) Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendeteksi satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen (Ghozali, 2018).
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi R2 adalah
biasa terhadap jumlah variabel independen yang dimasukan
kedalam model. Setiap penambahan satu variabel independen,
maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau tidak.
Karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan kedalam model
b) Uji Parsial (Uji T)
Untuk mementukan koefisien spesifik yang mana yang tidak
sama dengan nol, uji tambahan diperlukan yaitu dengan
menggunakan uji T. Uji statistik T pada dasarnya menunjukan
seberapa jauh pengaruh satu varibel indepen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol
(Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama
dengan nol, atau :
Ho : bi = 0
40

Artinya apakah variabel indepeden bukan merupakan penjelasa


yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan
nol, atau :
HA : bi ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen.
Cara melakukan uji adalah sebagai berikut :
(1) Quick lock : bila jumlah degree of fredoom (df) adalah 20
tau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5% maka Ho
yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai T lebih besar
dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara individual mempengaruhi variabel
dependen.
(2) Membandingkan nilai statistik T dengan titik kritis menurut
tabel. Apabila nilai statistik T hasil perhitungan lebih tinggi
dibandingkan nilai T tabel, kita menerima hipotesis
alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel
independen secara individual mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali, 2018)
41

3.7 Bagan Alir

Gambar 3.2 Bagan Alir Penelitian


Sumber : Analisa Penulis, 2019

Anda mungkin juga menyukai

  • Lampiran
    Lampiran
    Dokumen9 halaman
    Lampiran
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Aspek Hukum
    Aspek Hukum
    Dokumen1 halaman
    Aspek Hukum
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Cilegon
    Cilegon
    Dokumen1 halaman
    Cilegon
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • BAB II Revisi
    BAB II Revisi
    Dokumen23 halaman
    BAB II Revisi
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Teks Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW
    Teks Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW
    Dokumen2 halaman
    Teks Pembawa Acara Maulid Nabi Muhammad SAW
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Rap Pagar Masjid Anyer
    Rap Pagar Masjid Anyer
    Dokumen42 halaman
    Rap Pagar Masjid Anyer
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • REMEDIAL PTS GENAP KIIMIA Dimas Agus
    REMEDIAL PTS GENAP KIIMIA Dimas Agus
    Dokumen4 halaman
    REMEDIAL PTS GENAP KIIMIA Dimas Agus
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • V KATA PENGANTAR
    V KATA PENGANTAR
    Dokumen2 halaman
    V KATA PENGANTAR
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Xi Daftar Tabel
    Xi Daftar Tabel
    Dokumen1 halaman
    Xi Daftar Tabel
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Laporan Divisi
    Laporan Divisi
    Dokumen9 halaman
    Laporan Divisi
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Tugas UAS
    Tugas UAS
    Dokumen13 halaman
    Tugas UAS
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • BAB II Revisi
    BAB II Revisi
    Dokumen23 halaman
    BAB II Revisi
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Surat Edaran
    Surat Edaran
    Dokumen2 halaman
    Surat Edaran
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • BAB II Revisi
    BAB II Revisi
    Dokumen23 halaman
    BAB II Revisi
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Tanpa Bab Pembahasan123
    Skripsi Tanpa Bab Pembahasan123
    Dokumen71 halaman
    Skripsi Tanpa Bab Pembahasan123
    Muh Sya
    Belum ada peringkat
  • BAB II Revisi
    BAB II Revisi
    Dokumen23 halaman
    BAB II Revisi
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Canal PDF
    Canal PDF
    Dokumen1 halaman
    Canal PDF
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Lamaran Kerja Diki
    Lamaran Kerja Diki
    Dokumen1 halaman
    Lamaran Kerja Diki
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Ok
    Ok
    Dokumen1 halaman
    Ok
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • BAB II Revisi
    BAB II Revisi
    Dokumen23 halaman
    BAB II Revisi
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Aspek Hukum
    Aspek Hukum
    Dokumen1 halaman
    Aspek Hukum
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Cilegon
    Cilegon
    Dokumen1 halaman
    Cilegon
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Cilegon
    Cilegon
    Dokumen1 halaman
    Cilegon
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • 3.dwi Hari PDF
    3.dwi Hari PDF
    Dokumen10 halaman
    3.dwi Hari PDF
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Surat Edaran
    Surat Edaran
    Dokumen2 halaman
    Surat Edaran
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Okee
    Okee
    Dokumen3 halaman
    Okee
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • Surat Edaran
    Surat Edaran
    Dokumen2 halaman
    Surat Edaran
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • BAB II Revisi
    BAB II Revisi
    Dokumen23 halaman
    BAB II Revisi
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat
  • BAB II Revisi
    BAB II Revisi
    Dokumen23 halaman
    BAB II Revisi
    maulana wahyu
    Belum ada peringkat