Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Instrumen Keuangan - Penyajian setiap aset keuangan dan


pengungkapan jenis aset keuangan

OLEH:

Andy Desi Devitasari 1534031764


Dwi aqli ranti 1834033002
Prapti Mariani 1634031157
Riendita saffira nuranisa 1834033004
Umaliyah 1634031109

KELOMPOK 3

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
2019
DAFTAR ISI

BAB I ................................................................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 3

BAB II ............................................................................................................................................... 4

18. 1 Standar yang Berlaku danRuang Lingkupnya .................................................... 4

18.2 Penyajian .............................................................................................................. 5

18.3 Pengungkapan – kelas dan Signifikan .................................................................. 9

18.4 Pengungkapan – Karakteristik dan Tingkat Risiko ............................................ 16

18.5 Pengungkapan untuk Risiko Kredit .................................................................... 18

18.6 Pengungkapan untuk Risiko Likuiditas .............................................................. 20

18.7 Pengungkapan untuk Risiko Pasar ...................................................................... 23

18.8 Pengungkapan Tambahan Untuk Transfer Aset Keuangan ................................ 23

BAB III ............................................................................................................................... 24

KESIMPULAN ........................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 25


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bab ini membahas aspek penyajian dan pengungkapan instumen keuangan.Penyajian
instrumen keuangan adalah liabilitas keuangan dan aset keuangan serta penyajian saham yang
dibeli kembali.Aspek pengungkapan mengikuti signifikan instrumen keuangan serta sifat dan
besarnyarisiko yang timbul dari instrumen keuangan
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana instrumen keuangan dari persepektif penerbit?
2. Bagaimana pengungkaan signifikan instrumen keuangan?
3. Bagaimana pengungkapan nyangkur risiko kredit,risiko likuditas dan risisko pasar?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Instrumen keuangan mengenai Penyajian dan Pengungkapan . Tujuan lainnya adalah untuk
menambah pengetahuan mengenai penyajian dan pengungkapan serta mendapatkan jawaban
atas pertanyaan yang ada di rumusan masalah.

3
BAB II

ISI

18. 1 Standar yang Berlaku dan Ruang Lingkupnya

Persyaratan penyajian informasi instrument keuangan diatur dalam IFRS 32 Instrumen


Keuangan – Penyajian, yang bertujuan menetapkan prinsip untuk penyajian instrumen keuangan
sebagai liabilitas atau ekuitas serta mengimbangi aset keuangan dan liabilitas keuangan.

IAS 32 berlaku untuk semua jenis instrument keuangan, kecuali untuk hal berikut:

1. Suku bunga pada anak perusahaan, asosiasi, dan ventura bersama yang dicatat dengan IAS
27 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, IAS 28 Investasi dalam Perusahaan
Asosiasi dan Ventura Bersama, atau IAS 31 Suku Bunga dalam Ventura Bersama,
2. Hak pengusaha dan kewajiban berdasarkan rencana tunjangan karyawan , yang berlaku
IAS 19 Imbalan Kerja,
3. Kontrak untuk pertimbangan persyaratan dalam kombinasi bisnis
4. Kontrak asuransi sebagaimana didefinisikan dalam IFRS 4 Kontrak Asuransi,
5. Instrumen keuangan yang berada di dalam lingkup IFRS 4fg
6. Instrumen keuangan, kontrak, dan liabilitas dalam transaksi pembayaran berbasis saham
yang berlaku IFRS 2 Pembayaran Berbasis Saham.

Pada perbandingan antara lingkup IFRS 9/ IAS 39 dan ruang lingkup IFRS 32 dan IFRS 7
menunjukkan bahwa item atau kontrak tidak dicatat berdasarkan IFRS 9/IAS 39 tetapi mereka
masih tunduk pasa persyaratan penyajian dan pengungkapan IAS 32 dan IFRS 7. Item atau kontrak
tersebut meliputi :

1. Hak dan kewajiban sewa yang berlaku IAS 17 Sewa


2. Kontrak antara pengakuisisi dan penjual dalam penggabungan usaha untuk membeli atau
menjual akuisisi di masa mendatang
3. Komitmen pinjaman
4. Hak atas pembayaran untuk mengganti entitas dalam belanja

18.2 Penyajian
4
18.2.1 Liabilitas dan Ekuitas

Suatu instrumen termasuk dalam instrumen ekuitas apabila kondisi berikut ini terpenuhi :

1. Instrumen tidak mencakup kewajiban kontraktual


a. Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain
b. Untuk bertukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas
2. Jika instrumen akan atau dapat diselesaikan dalam instrumen ekuitas sendiri, maka:
a. Nonderivatif yang tidak mencakup kewajiban kontraktual untuk penerbit untuk
memberikan sejumlah variable instrumen ekuitas sendiri
b. Derivatif yang akan diselesaikan hanya oleh penerbit bertukar kas atau aset keuangan
yang lain dengan jumlah yang tetap untuk jumlah tetap instrumen ekuitas sendiri.

Semua kewajiban kontraktual yang tidak memenuhi kondisi di atas, bukan termasuk
instrumen ekuitas.

18.2.1.1 Instrumen yang Memiliki Opsi Jual (Puttable Instrument) Spesifik dan Instrumen
Lain dengan Substansi Ekuitas

1. Instrumen yang Memiliki Opsi Jual Khusus dengan Substansi Ekuitas

Instrumen yang memiliki opsi jual didefinisikan sebagai instrumen keuangan yang

 Memberikan pemegang hak untuk mengembalikan instrumen ke penerbit untuk kas atau
aset keuangan lain
 Secara otomatis mengembalikan kepada penerbit pada terjadinya suatu peristiwa di masa
depan tidak pasti atau kematian atau pensiun dari pemegang instrumen (IAS 32.11)

Untuk instrumen harus diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas, penerbit harus ada kontrak lain
yang memiliki:

5
a. Total arus kas berdasarkan pada
 Keuntungan atau kerugian
 Perubahan aset neto yang diakui
 Perubahan nilai wajar aset neto yang diakui dan tidak diakui dari entitas (tidak termasuk
efek dari instrumen tersebut atau kontrak)
b. Efek substansial membatasi atau memperbaiki pengembalian residu ke pemegang
instrumen yang memiliki jual (IAS 32.16A-16B)

2.Instrumen Lain dengan Substansi Ekuitas

Sebagai pengecualian definisi liabilitas keuangan, instrumen yang mencakup seperti kewajiban
likuidasi diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas jika memiliki semua fitur berikut :

a. Ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk saham pro rata atas aset neto entitas
dalam hal likuidasi entitas.
b. Hal ini dalam kelas instrumen yang merupakan bawahan semua kelas lain dari instrumen
c. Semua instrumen keuangan dalam kelompok instrumen yang merupakan bawahan semua
kelas lain dari instrumen harus memiliki kewajiban kontraktual identik.

Untuk instrumen diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas, selain instrumen yang memiliki
semua diatas tiga fitur, penerbit harus tidak ada kontrak lain yang memiliki:

1. Arus kas yang substansial berdasarkan pada


 Laba dan rugi
 Perubahan aset neto yang diakui
 Perubahan nilai wajar dari aset neto yang diakui dan tidak diakui entitas
2. Efek substansial membatasi atau memperbaiki pengembalian residu ke pemegang
instrument (IAS 32.16C - 16D)

3.Reklasifikasi Instrumen yang Memiliki Opsi Jual Spesifik dan Instrumen Lain dengan Substansi
Ekuitas

Suatu entitas juga diperlukan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari tanggal ketika
instrumen tidak lagi memiliki semua fitur tersebut atau memenuhi semua kondisi tersebut.
Liabilitas keuangan ini kemudian diukur pada nilai wajar instrumen pada tanggal reklasifikasi.

6
18.2.1.2 Kewajiban Kontraktual untuk Memberikan Kas atau Aset Keuangan Lain

Dalam membedakan liabilitas keuangan dari instrumen ekuitas, sebuah fitur penting adalah
adanya kewajiban kontraktual dari suatu emiten baik.

1. Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen
2. Untuk bertukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan pemegang di bawah kondisi
yang berpotensi tidak menguntungkan untuk penerbit.

18.2.1.3 Penyelesaian dalam Instrumen Ekuitas Entitas yang Dimiliki

Sebuah entitas dapat memiliki hak atau kewajiban kontraktual untuk menerima (atau
memberi) sejumlah saham sendiri (atau instrument ekuitas lain) yang beragam sehingga nilai wajar
instrumen ekuitas entitasyang dimiliki dapat diterima (atau diberikan) sama dengan jumlah hak
(atau kewajiban) kontraktual.

18.2.1.4 Ketentuan Penyelesaian Kontingensi

Hal – hal yang tidak termasuk liabilitas keuanganpenerbit antara lain :

1. Bagian dari ketentuan penyelesaian kontingen yang dapat memerlukan penyelesaian secara
kas atau aset keuanganlain tidak asli
2. Penerbit dapat diminta untuk menyelesaiakan kewajibansecara kas atau aset keuangan lain
hanya dalam hal likuidasi penerbit
3. Instrumen yang memiliki semua fitur

18.2.1.5 Opsi Penyelesaian

Ketika instrumen keuangan derivatif memberikan satu pihak pilihan, maka hal ini adalah
aset keuangan atau liabilitas keuangan kecuali semua alternatif penyelesaian akan menyebabkan
hal tersebut menjadi instrumen ekuitas (IAS 32.26).

18.2.2 Instrumen Keuangan Gabungan

7
Penerbit instrumen keuangan nonderivatif juga diperlukan untuk mengevaluasi persyaratan
instrumen keuangan untuk menentukan suatu komponen ekuitas. IAS 32 membahas persyaratan
pada pemisahan suatu instrumen keuangan majemuk dari perspektif penerbit.

18.2.3 Saham Treasuri

Tidak ada keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada pembelian,
penjualan, diterbitkan, atau pembatalan instrumen ekuitas entitas yang dimiliki. Entitas juga
menyediakan pengungkapan dalam sesuaikan dengan IAS 24 Pengungkapan Pihak Berhubungan
Istimewa jika entitas mensyaratkan instrumen ekuitas yang dimiliki dari pihak terkait.

18.2.4 Suku Bunga, Dividen, Kerugian, dan Keuntungan

Klasifikasi instrumen keuangan sebagai liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas juga
menentukan pengakuan suku bunga, dividen, kerugian sebuah keuntungan yang berkaitan dengan
instrumen yang sebagai berikut :

 Suku bunga, dividen, kerugian, dan keuntungan yang berkaitan dengan instrumen
keuangan atau komponen yang merupakan liabilitas keuangandiakui sebagai pendapatan
atau beban dalam laporan laba rugi
 Distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas yang di debet oleh entitas langsung ke
ekuitas, setelah dikurangi dari setiap manfaat pajak penghasilan terkait

18.2.4.1 Biaya Transaksi

Biaya transaksi yang berhubungan dengan masalah dari suatu instrumen keuangan
gabungan dialokasikan untuk komponen ekuitas dan liabilitas dari instrument sebanding dengan
alokasi pencairan. Biaya transaksi yang digunakan bersama lebih dari satu transaksi dialokasikan
kepada transaksi menggunakan dasar alokasi yang rasional dan konsisten dengan transaksi sama.

18.2.5 Mengimbangi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

8
Sebuah aset keuangan dan liabilitas keuangan perimbangan dan nilai bersihnya disajikan dalam
laporan posisi keuangan jika entitas :

1. Saat ini memiliki hak kekuatan hokum untuk menonaktifkan jumlah yang diakui
2. Bermaksud baik untuk menyelesaiakn secara neto maupun untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Dalam akuntansi untuk transfer aset keuangan yang tidak memenuhi syarat penghentian
pengakuan, entitas tidak diperbolehkan untuk perimbangan aset yang ditransfer dan liabilitas
terkait (IAS 32.42)

18.3 Pengungkapan – kelas dan Signifikan

Pengguna laporan keuangan suatu entitas membutuhkan informasi tentang eksposur entitas
terhadap risiko dan bgaimana risiko tersebut dikelola unutk menilai posisi keuangan entitas dan
kinerja keuangan. IFRS 7 mensyaratkan pengungkapan informasi tersebut dan berlaku unutk
semua risiko yng timbul dari semua instrumen keuangan dalam ruang lingkup tersebut.

Tidak ada pengecualian dari persyaratan pengungkapan IFRS 7 diberikan untuk setiap
entitas, termasuk entitas kecil dan menengah. IASB berpendapat bahwa terdapat bahwa tingkat
pengungkapan yang diperlukan oleh IFRS 7 akan bergantung pada sejauh mana entitas
menggunakan instrumen keuangan dan sejauh mana telah diasumsikan risiko kredit yang terkait.
Entitas dengan beberapa instrumen keuangan dan beberapa risiko akan memberikann beberapa
pengungkapan.

Sebagai akibat dari penerbitan IFRS 9, sementara klasifikasi tertentu dan persyaratan
pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan di ubah, persyaratan pengungkapan tertentu
dalam IFRS 7 sebgaiakibatnya berkembang.

18.3.1 Kelas Instrumen Keuangan dan Tingkat Pengungkapan

9
Ketika IFRS 7 mensyaratkan pengungkapan oleh kelompok instrumen keuangan, entitas
diharuskan :

1. Instrumen keuanagn kelompok ke dalam kelas yang sesuai dengan sifat informasi tersebut
diungkapkan dan bahwa memperhitungkan kaarkteristik dari instrumnen keuangan; dan
2. Menyediakan informasi yang cukup untuk memungkinkan rekonsiliasi untuk barisan item
yang disajikan dalam laporan posisi keuangan.

Kelas yang dijelaskan di atas ditentukan oleh entitas dan dengan demikian berbeda dari
kategori dari instrumen keuangan ditentukan dalam IAS 39 yang menentukan bagaimana
instrumen keuangan diukur dan dimana perubahan nilai wajar diakui. Dalam menentukan kelas
instrumen keuangan, entitas diperlukan unutk :

1. Membedakan instrumrn diukur pada biaya perolehan diamortisasi dari yang diukur pada
nilai wajar.
2. Memperlakukan sebagai kelas terpisah yaitu instrumen keuangan di luang lingkup IFRS
ini.
18.3.2 Signifikan Suatu Instrumen keuangan Posisi Keuangan dan Kinerja

Suatu entitas diwajibkan untuk mengungkapkan informasi yyang memungkinkan pengguna


lapora keuangan untuk mengevvaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi keuangan dan
kinerja. Persyaratan pengungkapan dapat dibagi menjadi aspek – aspek berikut.

1. Laporan posisi keuangan (neraca)


2. Laporan laba rugi komperhensif (laporan laba rugi dan pendapatan komperhensif)
3. Pengungkapan lainnya.
18.3.2.1 Laporan Posisi Keuangan
1. Kategori aset keuanagn dan liabilitas keuangan

Jika suatu entitas mengadopsi IFRS 9 bersama-sama dengan sisa bagian IAS 39 dalam
akuntansi untuk instrumen keuangan, amka diperlukan untuk mengungkapkan nilai tercatat dari
masing – masing kategori berikut, sebagaiman didefinisikan dalam IFRS 9 atau IAS 39, baik dalam
laporan posisi keuangan maupun dalam catatan.

10
a. Aset keuangan diukur pada nilai wajar melaui laporan laba rugi menunjukkan secara
terpisah
b. Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, menunjukkan secara
terpisah
c. Aset keuangan diukur pada biaya perolehan amortisasi
d. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan amortisasi
e. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui pendapatan komperhensif

2. Aset Keuangan atau Liabilitas Keuangan pada nilai Wajar melalui Laba rugi

Jika entitas telah ditetpkan sebagai aset keuangan (atau kelompok aset keuangan) yang diukur pda
nilai wajar yang seharusnya dapat diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka diperlukan
untuk mengungkapkan

a. Eksposur maksimum risiko kredit dari aset keuangan pada tanggal pelaporan
b. Jumlah dimana setiap derivatif kredit yang terkait atau instrumen serupa mengurangi
paparan maksimum untuk risiko kredit
c. Jumlah perubahan, selama periode dan secara kumulatif, dalam nilai wajar aset keuangan
(kelompok aset keuangan) yang disebabkan perubahan dalam risiko kredit dari aset
keuangan
d. Jumlah perubahan nilai wajar derivatif kredit yang terkait atau instrumen serupa yang telah
terjadi selama periode dan secara kumulatif sejak aset keuangan ditunjuk.

Risiko kredit adalah risiko yang salah satu pihak suatu instrumen keuangan akan
menyebabkan kerugian keuangan untuk pihak lain dengan kegagalan unutk melepaskan
kewajiban.

Risiko pasar adalah risiko yang nilai wajar atau arus kas masa yang akan datang dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko pasar terdiri dari tiga
jenis risiko, yaitu risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko harga lainnya.

3.Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Pendapatan Komperhensif

11
Ketika entitas mengadopsi IFRS 9 mungkin membuat tidak dapat dibatalkan unutk
disajikna dalam perubahan lain pendapatan komperhensif selanjutnya dalam niali wajar investasi
dalam instrumen ekuitas. Kemudian, entitas yang memiliki penunjukan tersebut diperlukan unutk
mengungkapkan :

A. Investasi pada instrumen ekuitas telah ditunjuk dalam kategori ini


B. Alasan untuk menggunakan alternatif ini presentasi
C. Nilai wajar setiap investasi tersebut pada akhir periode pelaporan
D. Deviden diakui selama periode tersebut
E. Setiap transfer dari keuntungan atau kerugian dalam ekuitas kumulatif selama periode
termasuk alasan untuk transfer tersebut.
4. Reklasifikasi

Ketika suatau entitas mengadopsi IFRS 9 yang diperlukan untuk mengungakapkan jika
dalam pelaporan saat ini atau sebelumnya, telah direklasifikasi aset keuangan karena perubahan
dalam model bisnis untuk mengelola aset keuangan.

Pada IAS 39 reklasifikasi aset keuangan diperbolehkan dalam kondisi atau keadaan tertentu. Jika
entitas telah melakukan reklasifikasi aset keuangan sebagai salah satu diukur

a. Biaya atau biaya amortisasi, bukan pada nilai wajar,


b. Pada nilai wajar, bukan pada biaya atau biaya diamortisasi

Entitas diharuskan untuk mnegungkapkan :

a. Jumlah reklasifikasi ke dalam dan keluar dari masing – masing kategori; dan
b. Alasan reklasifikasi
5. Penghentian Pengakuan

Entitas mungkin telah mentransfer aset keuangan sedemikian rupa sehingga sebagian atau
semua aset keuangan tidak memenuhi syarat unutk pennghentian pengakuan. Entitas diharuskan
untuk mengungkapkan hal berikut untuk setiap kelas aset keauangan berikut.

a. Sifat dari aset


b. Sifat risiko dan manfaat kepemillikan yang man entitas teatp terkena

12
c. Ketiak entitas terus mengakui semua aset, maka jumlah trcatat aset dan liabilitas terkait
d. ketika entitas terus mengakui aset terhadap sejauh mana keterlibatan yang bekelanjutan
jumlah tercatat aset asli, jumlah aset yang entitas harus mengakui dan nilia tercatat liabilitas
terkait.

6. Agunan

Suatu entitas diperlukann untuk mengungkapkan

a. Nilai tercatat aset keuangan telah didgunakan sebagai jaminan atas liabilitas atau liabilitas
kontigensi, termasuk jumlah yang telah di reklasifikasi
b. Syarat dan kondisi yang berkaitan dengan janjinya
7. Akun Penyisihan Kredit

Ketika aset terganggu oleh kerugian kredit dan entitas mencatat penurunan dalam rekening
terpisah daripada mengurangi langsung nilai tercatat dari aset yang diperlukan rekonsiliasi
perubahan di akun tersebut selama periode untuk setiap kelas aset keuangan.

8. Instrumen Keuangan Gabungan dengan beberpa Derivatif Melekat

Jika entitas telah mengeluarkan instrumen yang mengandung baik liabilitas mapun
komponen ekuitas dan instrumen memilikki beberapa derivatif melekat yang nilainya saling
bergantung, yang disyaratkan unutk mengungkapkan keberadaan fitur tersebut. Pengungkapan
tersebut menyoroti efek fitur beberpa derivatif melekat pada jumlah yang diakui pada
liabiliitasa dan ekuitas.

9. Gagal Bayar dan Pelanggaran

Untuk utang diakui pada tanggal pelaporan, entitas diharuskan unutk mnegungkapkan

a. Rincian dari setiap default selama periode pokok, suku bunga, sinking fund, atau jangka
pelunasan utang
b. Jumlah tercatat utang dalam gagal bayar pada tanggal pelaporan pinjaman
c. Apakah gagal bayar diperbaiki atau persyaratan utang kredit yang dinegosiasi ulang
sebelum laporan keuangan disetujui untuk diiterbitkan.

13
18.3.2.2 Laporan Laba Rugi Komperhensif (atau Pernyataan Laporan Laba Rugi dan
Pendapatan Komperhensif Lain)
1. Macam – macam pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian

Entiats diharuskan mengungkapkan hal berikut dalam catatan ketika mengadopsi IFRS 9.

a. Keuntungan atau kerugian bersih di:


- Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
- Liabilitas keuangan yang diukur pada laba rugi
b. Total pendapatan bunga dan beban bunga (dihitung menggunakan metode bunga efektif)
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
c. Pendapatan dan beban biaya yang timbul dari :
- Aset keuangan yang diukur dari biaya perolehan diamortisasi atau liabilitas keuangan
yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
- Kerpercayaan dan kegiatan fudisia laninnya yang menghasilkan memegang investasi
atas nama perorangan, jaminan, program pensiun
d. Pendapatan bunga atas aset keuangan mengalami penurunan harta terakumulasi sesuai
dengan IAS 39
e. Jumlah kerugian penurunan nilai unutk setiap kelas aset keuangan

18.3.2.3 Pengungkapan Lain

1. Kebijakan Akuntansi

Sesuia dengan IAS 1 Penyajian Laporan Keuangan entitas mengungkapkan dlam ringkasan
kebijakan akuntansi dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi lain yang digunakan yang relevan dengan pemahaman tentang keuangan
pernyataan.

2. Akuntansi Lindung Nilai

Untuk akuntansi lindung nilai atas arus kas entitas diharuskan mengunkapkan

a. Periode ketika arus kas diharapkan akan terjadi dan ketika mereka diharapkan
mempengaruhi laba rugi

14
b. Deskripsi perkiraan transaksi apapun yang akuntasni lindung nilai sebelumnya tealh
digunakan namun tidak lagi diharapkan akan terjadi
c. Jumlah yang telah diakui dalam ekuitas selama period berjalan
d. Jumlah yang direklasifikasi dari ekuitas ke laporan laba rugi period berjalan
e. Jumlah yang telah dikeluarkan dari ekuuitas selama periode dan termasuk biaya awal atau
nilai tercatat lain dari aset keuangan atau liabilitas nonkeuangan yang perolehan atau
timbulnya telah melakukan lindung nilia perkiraan transaksi sangat mungkin
3. Nilai Wajar

IFRS 7 mensyaratkan ketika sebuah entitas tidak mengukur aset keuangan atau liabilitas
keuangan pada laporan posisi keuangn pada nilai wajar, harus memberika informasi nilai wajar
melalui pengungkapan tambahan untuk membantu pengguna.

Pengungkapan Umum

Dalam mengungkapkan nilai wajar entitas diharuskan untuk mengelompokkan aset


keuangan dan liabilitas keuangan dalam kelas, namun diperlukan mengimbangi mereka hanya
sebatas bahwa nilai tercatat disajikan dalamlaporan keuangan.

Entitas diharuskan untuk mengungkapkan untuk setiap kelompok instrumen keuangan

a. Metode yang digunakan dalam menentukan nilai wajar


b. Asumsi
c. Perubahan teknik penilaian

Pengungkapan Hierarki Nilai Wajar

Pengungkapan tiga tingkat di heirarki diperkenalkan tahun 2009. Tiga tingkat hirarki nilai
wajar didasarkan pada masukan yang digunakan dalam teknik penilaian unutk mengukur nilai
wajar.

Pengungkapan ketika Penilaian : Teknik yang Digunakan

Jika pasar instrumen keuangan tidak aktiv ,entitas menetapkan nilai wajar dengan
menggunakan teknik penilaian.namun demikian bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan
awal adalah harga transaksi (yaitu nilai wajar yang diserahkan atau diterima).

15
Jika perbedaan terdsebut ada ,entitas diharuskan untuk mengungkapkan berdasarkan kelompok
instrumen keuangan :

A. Kebijakan akuntansi mengakui bahwa perbedaan dalam laporan laba rugi untuk
mencerminkan perubahan dalam faktor (termasuk waktu) baha pelaku pasar akan
mempertimbangkan dalam menetapkan harga.

B. Perbedaan keseluruhan sebuah belum diakui dalam laporan laba rugi pada awal dan akhir
periode dan rekonsiliasi perubahan dalam keseimbangan perbedaan.

Pengungkapan yang Tidak Diperlukan

Pengungkapannilaiwajartidakdiperlukan:

A.ketika nilai wajar adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar ,misalnya untuk instrumen
keuangan seperti piutang usaha jangka pendek dan utang.

B.Untuk investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga penawaran pasar di
pasar aktif atau turunan terkait dengan instrumen ekuitas tersebut ,yang diukur pada biaya
sesuai dengan IAS39 karena nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.

C.Untuk kontrak yang mengandung fitur partisipasi tidak mengikat seperti jika nilai wajar
fitur yang tidak dapat diukur dengan andal.

18.4 Pengungkapan – Karakteristik dan Tingkat Risiko

Sebuah entitas diharuskan untuk mengungkap informasi yang dapat membuat para
pengguna laporan keuangan mengevaluasi karakteristik dan tingkat risiko yang timbul dari
instrumen keuangan yang mana entitas dapat terpapar olehnya pada saat tanggal pelaporannya.

Syarat pengungkapan dalam hal karakteristik dan tingkat risiko meliputi dua jenis
pengungkapan.

1.Pengungkapan kualitatif

2.Pengungkapan Kuantitatif

16
Pengungkapa tersebut mengharuskan fokus pada risiko yag timbul dari instrumen keuangan
dan bagaimana risiko tersebut dikelola . Secara tersirat hal ini menyatakan bahwa persyaratan
pengungkapan tidak hanya berlaku pada risiko kredit ,likuiditas ,dan pasar namun juga risiko lain
yang dapat dikenali melalui entitas tersebut atas laporan keuangan .

Pengungkapan dalam hal karakteristik da tingkat risiko yang timbul dari instrumen
keuangan dapat berupa :

1. Diberikan dalam laporan keuangan

2. Dimasukka dengan referensi silang dari laporan keuangan sampai laporan yang lainnya,
seperti laporan manajemen atau laporan risiko ,yang tersedia bagi para pengguna laporan
keuangan tentang istilah yang sama dengan laporan keuangan pada saat Yang sama.

18.4.1 Pengungkapan Kualitatif

Para pengguna lapran keuangan biasanya menilai informasi mengenai risiko seperti ,risiko
kredit ,likuiditas ,dan pasar yang muncul dari instrumen keuangan dimana entitas dapat terpapar
olehnya serta teknik-teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi,mengukur ,mengawasi , dan
mengendali risiko-risikotersebut.

Sebuah entitas diminta untuk mengungkapkan :

1. Eksposur terhadap risiko dan bagaimana risiko tersebut timbul

2. Sasaran ,kebijakan, dan proses untuk mengelola risiko dan metode yang digunakan untuk
mengukur risiko ,dan

3. Segala perubahan pada dua poin di atas dari periode sebelumnya.

Jenis informasi kualitatif yang mungkin diungkapkan oleh sebuah entitas untuk memenuhi
persyaratan diatas meliputi, namun tidak terbatas pada ,diskripsi naratif dari.

1.eksposur entitas terhadap risiko dan bagaimana risiko tersebut timbul .

2.kebijakan dan proses entitas untuk menerima,mengukur,mengawasi da mengendalikan


risiko,yang mungkin meliputi :

17
a. Sturktur dan organisasi fungsi manajemen risiko entitas , mencakup sebuah
diskusi atas indenpendensidanakuntabilitas.

b. Cakupandankarakteristiksistempelaporan.

c. Kebijakan entitas utuk mengatasi atau risiko mitigasi ,termasuk kebijakan dan
prosedur untuk mengambilagunan.

d. Proses entitas untuk mengawasi efektivitas lanjut dari lindung nilai atau sumber
mitigasi.

3.Kebijakan da prosedur entitas untuk menghadirkan konsentrasi risiko yang berlebih .

18.4.2 Pengungkapan Kuantitatif

Untuk tiap jenis risiko, termasuk risiko kredit,likuiditas ,dan pasar yang timbul dari
instrumen keuangan ,sebuah entitas diharuskan untuk mengungkapkan :

1. Rangkuman data kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko tersebut pada saat tanggal
pelaporan.

2. Pengungkapan yang dibutuhkan dibawah ini sampai sejauh yang tidak disediakan

3. Konsentrasi risiko jika tidak jelas termasuk dari IFRS 7.34

18.5 Pengungkapan untuk Risiko Kredit

Di samping kewajiban pengungkapan kualitatif dan kuantitatif mengenai tiap jenis risiko
yang muncul dari instrumen keuangan IFRS 7 secara khusus mengidentifikasi dan mengharuskan
pengungkapan minimum terrentu mengenai tiga jenis risiko yang muncul dari instrumen keuangan
,yaitu risiko kredit, likuiditas,dan pasar.

18.5.1 Eksposur Maksimum dan Kualitas Kredit

18
Dalam rangka untuk memberikan pengguna laporan keuangan dengan ukuran yang
konsisten dari eksposur entitas terhadap risiko kredit ,sebua entitas diharuskan untuk
mengungkapkan hal erikut dengan kelas instrumen keuangan.

1. Informasi mengenai jumlah yang diungkapkan penjelasan tentang agunan yang


dipegangsebagaisekuiritasdanpeningkatankredityanglain.

2. Informasi mengenai kualitas kredit aset keuangan yang tidak lewat jatuh tempo atasm
mengalamipenurunannilaidan.

3. Nilai tercatatdari aset keuangan yang seharusnya tidak lewat jatu tempo yang jangaka
waktuyangtelahdinegoisasiulang.

Risiko Kredit didefinisikan sebagai yang salah satu pihak terhadap instrumen keuangan akan
menimbulkan adanya kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal menuaikan kewajiban.

18.5.2 Aset Keuangan yang Lewat Jatuh Tempo atau Mengalami Penurunan

Suatu entitas diharuskan untuk mengungkapkan ha-hal ini dikelas aset keuangan.

1. Sebuah analisis dari usia aset keuangan yang jatuh tempo pada tanggal pelaporan tetapi
tidak berkurangnilainya.

2. Sebuah analisisaset keuangan yang secara individual telah terjadi penurunan nilai
padatangal pelaporan, termasuk faktor-faktorentitas pertimbangankan dalam menentukan
bahwa merekaterganggudan.

3. Untuk jumlah diungkapkan dalam deskripsi agunan oleh entitas sebagai keamanan dan
pendukung kredit lainnya dan kecuali praktis ,estimasi nilai wajar.

18.5.3Agunan dan Peningkatan Kredit Lainnya yang Diperbolehkan

Ketika entitas memperoleh aset keuangan maupun nonkeuangan selama periode dengan
mengambil kepemilikan agunan,entitas memegang sebagai jaminan dan aset tersebut memenuhi
kriteria pengakuan dalam IFRS lain,entitas diharuskan untuk mengungkapkan.

1. Karakteristikdannilaitercatatasetyangdiperoleh,dan

19
2. Saat aset tidak mudah dikonvesi menjadi kas ,kebijakan untuk membuang aset tersebut
atau menggunakan mereka dalam operasi.

18.6 Pengungkapan untuk Risiko Likuiditas

Risiko Likuiditas didefinisikan sebagai risiko sehigga suatu entitas akan mengalami
kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkaitan dengan liabilitas keuangan yang diselesaikan
dengan memberikan kas atau aset keuangan lain.

18.7 Pengungkapan untuk Risiko Pasar

Risiko pasar didifinisikan sebagai

 Risiko pada saat nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instumen keuangan akan
berfluktuasi karena perubahan harga pasar ; dan

 Terdiri atas tiga jenis resiko :

1. Risiko mata uang

2. Risiko suku bunga ; dan

3. Risiko harga lain

18.7.1 Analisis Sensitivitas Sederhana

Hal yang perlu untuk diungkapkan antara lain :

1.Sebuah analisias sensitifitas untuk tiap jenis resiko yang entitas tersebut terpapar olehnya
pada tanggal pelapolar,dengan menunjukan bagai mana laba atau rugi dan ekuitas dapat
terpengaruh oleh perubahan -perubahan variable resiko yang relevan yang cuku mungkin
pada tanggal tersebut.

2.Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyiapkan analisis sensitivitas ; dan

3.Perubahan - perubahan metode dan asumsi yang digunakan dari periode sebelumnya, dan
pelepasasan atas perubahan tersebut.

20
18.7.2 Mengidentifikasi Tiap Jenis Risiko Pasar dan Variable Risiko yang Relevan

1. Risiko Mata Uang

Risiko mata uang dalah risiko yang nilai wajar atau arus kas masa depandari sebuah
instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan - perubahan nilai tukas valuta
asing.

2. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko hingga nilai wajar atau arus kas masa depandari sebuah
instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan -perubahan suku bunga pasar.

3. Risiko Harga lainnya

Risiko harga yang lainnya didifinisikan sebagai risiko sehingga nilai wajar atau arus kas
mas mendatang dari sebuah instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan -
perubahan harga pasar, baik perubahan tersebut disebabkan oleh faktor - faktor yang khusus
instrumen keuangan individual maun penerbitnya, atau faktor -faktor yang seluruh memengaruhi
instrumen keuangan yang diperdagangkan dalam pasar.

4. Penerapan risiko

Untuk mengidentifikasi eksposur risiko pasar dari instrumen keuangan, sebuah entitas
dapat mempertimbangkan untuk mempunyai sebuah pemetaan risiko untuk mengidentifikasi dan
menganalisis instrumen keuangan dan mengkolerasikannya dengan jenis risiko pasar yang terlibat.

18.7.1.3 Menilai Perubahan Yang Dapat Terjadi

Dalam menentukan apakah “perubahan yang dapat terjadi” dalam variable risiko yang
relevan, sebuah entitas harus mempertimbangkan :

1. Lingkungan ekonomi tempat beroperasi ; dan

2. Kurunwaktu dalam membuat penilaian

21
18.7.1.4 Menghitung Bagaimana Laba atau Rugi dan Ekuitas Dapat Terpengaruh

IFRS 7 mengharuskan analisis sensitivitas untuk menunjukan dampak terhadap laba atau
rugi dan ekuitas dari perubahan yang dapat terjadi dalam variabloe risiko yang relevan.Untuk
tujuan ini :

1. Entitas tidak diwajibkan untuk memutuskan apakah laba atau rugi untuk periode
tersebut.bila seandainya variabel risiko yang relevan berbeda.Justru, entitas
mengungkakan dampak atas laba atau rugi dan ekuitas pada tanggal laporan posisi
keuangan dengan mengasumsi bahwa sebuah perubahan yang dapat terjadidalam variable
risiko saat tanggal laporan posisi keuangan dan telah diterapkan ke eksposur risiko yang
ada saat tanggal itu ;

2. Entitas tidak diharuskan untuk mengungkapkan dampak terhadap laba atau rugi dan
ekuitas untuk tiap perubahan dalam jangkauan perubahan yanga dapat terjadi dari
variablel risiko yang relevan.Pengungkapan dampak perubahan di batas jangkauan yang
dapat diterima akan mencukupi.

18.7.1.5 Keterbatasan dari Analisis Sensitivitas Sederhana

IAS juga mengakui bahwa analisis sensitivitas sederhana yang menunjukan perubahan
dalam hanya satu variabel memiliki keterbatasan.Contohnya, analisis mungkin tidak
mengungkapkan :

1. Efek dari interdependensi antavariable; atau

2. Ketidaklinieran dalam sensivitas.

Untuk mengatasi kekhawitaran utama, analisis sensitivitas yang lebih kompleks yang
dibutuhkan dalam perhitungan intedependensi antarrisiko dapat dibutuhkan.

18.7.2 Analisis Sensitivitas Interdependensi

Jika suatu entitas menyiapkan analisis sensitivitas, seperti nilai yang berisiko, hal itu
merefleksikan interdependensiantarvariabelrisiko, misalnya tingkat bunga dan kurs tukar, dan

22
sensitivitas tersebut ditempat analisis sensitivitas untuk masing-masing tipe risiko pasar.Entitas
diwajibkan untuk mengungkapkan :

1. Penjelasan dari metode yang digunakan untuk menyiapkan analisis sensitivitas dan para
meter utama dan asumsi yang mendasari data yang disediakan; da

2. Penjelasa dari tujuan metode yang digunakan dan keterbatasan yang mungkin dihasilkan
dalam informasitidak merefleksikan secara penuh nilai wajar dari aset dan liabilitas yang
terbatas.

18.7.3 Pengungkapan Risiko Pasar Lainnya

Ketika analisis sensitivat diungkapkan dalam kesesuaian dengan persyarat di atas, tidak
representatif pada risiko bawaan dalam instrumen keuangan, entitas harus mengungkapkan :

1. Kenyataan tersebut; dan

2. Alasan percaya analisis sensitivitas tidak representatif.

18.8 Pengungkapan Tambahan Untuk Transfer Aset Keuangan

Dalam rangka meningkatkan keterbukaan untuk membantu penggunaan laporan keuangan


mengevaluasi eksposur risiko yang berkaitan dengan pengalihan aset keuangan dan dampak risiko
terhadap posisi keuangan suatu entitas, IASB telah mengubah persyaratan pengungkapan
sehubungan penghentian pengungkapan dalam IFRS 7 dan dikenakan persyaratan pengungkapan
tambahan dan perpanjangan untuk jenis seperti transaksi dan amandemen.

Pengungkapan baru harus dicatat dalam satu catatan dalam laporan keuangan suatu entitas
dan juga diperlukan untuk memberi pengungkapan yang diwajibkan untuk semua aset
keuanganyang ditransfer yang tidak dihentikan pengakuannya dan untuk keterlibatan
berkelanjutan dalam aset yang ditransfer.

BAB III

KESIMPULAN

23
Persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dibahas dalam IAS 32 dan pengungkapannya
tercakup dalam IFRS 7. Penerbit instumen keuangan diwajibkan untuk mengklasifikasi dan
menyajikan instumen sesuai dengan substansi instrumen.Instrumen keuangan hanya dapat menjadi
instrumen tanpa kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan dan
diselesaikan oleh sejumlah variabel instrumen ekuitas penerbit/emiten sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Nelson Lam, Peter Lau. Intermadite Financial Reporting An IFRS Persfective. Edisi 2 buku 2.
Jakarta: Salemba Empat, 2014

24
25

Anda mungkin juga menyukai