B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang menjadi dasar-dasar dari pengendalian proses statistik?
2. Apa yang dimaksud dengan bagan kontrol?
3. Bagaimana pola bagan kontrol?
4. Bagaimana pengendalian proses statistic dengan excel dan alat OM?
5. Apa yang dimaksud dengan kemampuan proses?
C. Pembahasan
1. Dasar – Dasar Pengendalian Proses Statistik
Pengendalian proses statistik mencegah masalah kualitas dengan
memperbaiki proses sebelum hal tersebut mulai mengalami kerusakan.
Proses kontrol dilakukan dengan cara mengambil sampel periodik dari
proses dan merencanakan titik-titik sampel pada grafik. Apabila titik
sampel berada di luar batas kontrol, maka memungkinkan proses yang
diluar kendali, sehingga akan dicari penyebabnya agar masalah bisa
teratasi. Namun, apaliba titik sampel berada di dalam batas kontrol, maka
proses berlanjut tanpa adanya campur tangan dengan tetap melakukan
pemantauan lanjutan.
a. Pengendalian Proses Statistik dalam Manajemen Kualitas
Perusahaan menggunakan pengendalian proses statistik untuk
melihat apakah proses yang mereka jalankan berada dalam kendali
kerja yang benar. Hal seperti ini menuntut perusahaan untuk
memberikan pelatihan Statistical Process Control ( SPC ) secara
berkelanjutan pada karyawan dengan menekankan bahwa Statistical
Process Control ( SPC ) merupakan alat yang mengontrol proses
produksi atau jasa dengan tujuan membuat perbaikan.
Langkah awal dalam memperbaiki kualitas adalah dengan
mengidentifikasi penyebabnya. Beberapa alat kontrol kualitas yang
digunakan untuk mengidentifikasi penyebab meliputi brainstorming,
diagram pareto, histogram, checksheets, lingkaran kualitas, dan
diagram sebab-akibat. Namun, apabila seorang karyawan tidak dapat
memperbaiki masalah, maka manajemen biasanya mulai melakukan
pemecahan masalah.
b. Ukuran Kualitas: Atribut dan Variabel
Kualitas dari produk atau jasa dapat dievaluasi baik dengan
menggunakan atribut dari produk atau jasa maupun menggunakan
variabel ukuran. Atribut merupakan karakteristik produk seperti
warna, tekstur permukaan, kebersihan, atau mungkin bau, rasa, yang
dapat dievaluasi dengan respon diskrit ( baik atau buruk, ya atau
tidak ). Sebagai contoh, operator mungkin menguji sebuah bola lampu
dengan hanya menyalakannya dan melihat apakah itu menyala. Jika
tidak, hal itu dapat diperiksa untuk mengetahui penyebab teknis yang
tepat, akan tetapi untuk tujuan pengendalian proses statistik, fakta
bahwa lampu itu rusak telah ditentukan. Evaluasi atribut kadang-
kadang disebut sebagai klasifikasi kualitatif, karena respon tidak
diukur.
Variabel ukuran merupakan karakteristik produk yang diukur
pada skala kontinu seperti panjang, berat, suhu, atau waktu. Misalnya,
waktu yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan di McDonald dapat
diukur untuk melihat apakah pelayanannya cukup cepat. Evaluasi
variabel adalah hasil dari beberapa bentuk pengukuran, kadang-
kadang disebut sebagai metode klasifikasi kuantitatif.
c. Pengendalian Proses Statistik Digunakan dalam Layanan
Kontrol grafik secara historis telah digunakan untuk memantau
kualitas proses manufaktur. Namun, pengendalian proses statistik
hanya berguna untuk memantau kualitas layanan. Perbedaannya
adalah sifat dari "kerusakan" yang diukur dan dipantau. Kontrol grafik
untuk proses layanan cenderung menggunakan karakteristik kualitas
dan pengukuran seperti waktu dan kepuasan pelanggan (ditentukan
oleh survei, kuesioner, atau inspeksi). Berikut ini adalah daftar dari
beberapa layanan yang berbeda dan karakteristik kualitas untuk tiap
satuan yang dapat diukur dan dipantau dengan diagram kontrol.
1) Rumah sakit: Ketepatan waktu dan kecepatan pelayanan,
tanggapan staf untuk permintaan, akurasi tes laboratorium,
kebersihan, kesopanan, akurasi dokumen, kecepatan masuk dan
checkout.
2) Toko grosir: Menunggu waktu untuk memeriksa, frekuensi out-of-
stock item, kualitas makanan, kebersihan, keluhan pelanggan,
kesalahan checkout.
3) Maskapai: penundaan penerbangan, kehilangan dan penanganan
bagasi, waktu di counter tiket dan check-in, agen dan pramugari
courtesy, informasi penerbangan akurat, kebersihan kabin
penumpang.
4) Restoran cepat saji: Menunggu waktu untuk layanan, keluhan
pelanggan, kebersihan, kualitas makanan, akurasi ketertiban,
kesopanan karyawan.
5) perusahaan katalog-order: Memesan akurasi, pengetahuan
operator dan sopan santun, kemasan, waktu pengiriman, pesanan
telepon waktu tunggu.
6) Perusahaan asuransi: akurasi tagihan, ketepatan waktu pengolahan
klaim, ketersediaan agen dan waktu respon.
2. Diagram Kontrol
Batas kontrol atas dan bawah, yang mengindikasikan batas di mana secara
statistik sebuah proses bisa dikatakan menyimpang, yang secara umum
besarnya 3 kali standar eror dari garis tengah.
b. Diagram-c
Diagram-c digunakan ketika tidak mungkin untuk menghitung
proporsi kerusakan dan jumlah kerusakan sebenarnya harus digunakan.
Sebagai contoh, ketika mobil diperiksa, jumlah noda (yaitu, kerusakan)
dari cat dapat dihitung untuk setiap mobil, tapi proporsi tidak dapat
dihitung, karena jumlah total noda yang mungkin tidak diketahui.
Dalam hal ini satu mobil adalah sampel. Karena jumlah kerusakan per
sampel diasumsikan berasal dari beberapa populasi yang sangat besar,
kemungkinan kerusakan tunggal sangat kecil. Berikut rumus untuk
batas kontrol yang digunakan: