DISUSUN OLEH
(D041191094)
TEKNIK ELEKTRO
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah mencurahkan nikmat dan rahmat yang
begitu banyak kepada kita semua sehingga sampai saat ini saya sebagai penulis
masih dapat menyelesaikan sebuah karya tulis ilmiah ini dengan baik.
Saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak
yang terkait dalam penulisan karya tulis ilmiah ini terutama kepada dosen saya yang
memberi saya kesempatan untuk membuat sebuah karya tulis ilmiah ini serta teman-
teman saya yang telah banyak membantu dalam proses berjalannya penelitian.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Buah-buahan termasuk dalam jenis tanaman holtikultura yang hasilnya dapat
dikonsumsi langsung oleh manusia.Buah-buahan sangat penting bagi kesehatan
tubuh,di dalam buah-buahan mengandung banyak vitamin dan zat-zat yang baik
untuk tubuh.Khasiat buah-buahan sangat beragam mulai dari untuk kecantikan
kulit,mencegah kanker,kaya dengan antioksidan,danmeningkatkan daya tahan
tubuh.Akan tetapi terkadang kita lupa untuk menjaga kondisi buah tersebut agar tetap
segar yang menyebabkan kita sering menyianyiakan buah yang sudah busuk tersebut
dan membuangnya di tempat sampah.Tanpa kita sadari bahwa limbah buah-buahan
masih bisa dimanfaatkan demi kepentingan manusia,yaitu bermanfaat sebagai
pembangkit listrik alternatif.Limbah buah-buahan memiliki tingkat keasaman yang
tinggi dan memiliki sifat elektrolit(dapat menghantarkan arus listrik dengan baik)
semakin tinggi tingkat keasaman dari buah,maka semakin baik dalam menghantarkan
listrik dan juga semakin besar energi yang dihasilkan.Oleh karena itu,limbah buah-
buahan dapat menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan sebagai sumber
energi listrik alternatif jika sewaktu-waktu energi listrik di dunia ini tidak ada lagi.
Oleh karena itu, jika bisa memanfaatkan sumber daya alam terbarui yang tersedia
disekeliling masyarakat mengapa tidak dapat dilakukan. Hal inilah yang melatar
belakangi rumusan masalah yang penulis ambil dalam tulisan ilmiah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kandungan atau senyawa aktif dari limbah buah-buahan ?
2. Bagaiamana cara pengelolahan limbah buah-buahan sebagai pembangkit
listrik alternatif?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui kandungan atau senyawa aktif dari limbah buah-buahan
2. Mengetahui cara pengelolahan limbah buah-buahan sebagai pembangkit
listrik alternatif
5
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Penulis
1) Memperoleh pengalaman baru dalam menulis karya ilmiah
2) Menambah wawasan mengenai pemanfaatan lebih dalam penggunaan
limbah buah-buahan
3) Sebagai sarana untuk melatih kepekaan dalam upaya memanfaatkan
sumber daya alam yang belum di berdayakan,serta meningkatkan daya
kreatifitas.
2. Bagi Pembaca
1) Sebagai referensi tambahan dalam menulis karya ilmiah
2) Menambah wawasan mengenai pemanfaatan lebih dalam penggunaan
limbah buah-buahan
3) Sebagai pedoman atau ajakan untuk dapat mengelola limbah buah-buahan
menjadi pembangkit listrik alternatif
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Pemanfaatan limbah buah dilatarbelakangi oleh kandungan dalam buah yang
berupa asam askorbat, asam sitrat, dan NADH (Nikotinamida Adenosin Dinukleotida
Hidrogen) sebagai penghasil energi sel, yang dalam kondisi tertentu bahan kimia
tersebut bertindak sebagai elektrolit.Pada saat terjadi pembusukan pada buah terjadi
proses fermentasi. Selama proses ini, buah-buahan menghasilkan asam lebih yang
meningkatkan kekuatan elektrolit dalam buah,sehingga menjadi lebih reaktif dengan
elektroda dan menghasilkan tegangan yang tinggi. Selain mengandung asam, buah
juga banyak mengandung air, sehingga apabila ada dua logam yang berbeda
dicelupkan pada larutan limbah buah-buahan, akan timbul beda potensial antara
logam dan air sehingga terjadilah potensial elektroda yang dapat menghasilkan arus
listrik juga. Dari konsep dasar ini, maka sifat-sifat yang terkandung dalam limbah
buah-buahan dapat digunakan sebagai bahan pembangkit listrik alternatif
Elektrolit atau medium konduktif merupakan zat-zat yang dalam larutan atau
leburannya dapat menghantarkan listrik (Hiskia, 1996). Ion-ion dalam larutan
elektrolit dihasilkan dengan dua cara yaitu zat terlarut merupakan senyawa ion dan
zat terlarut bukan senyawa ion, tetapi jika dilarutkan dalam air, zat itu menghasilkan
ion. Pada konduktor elektrolit, elektron mengalir dibawa oleh ion-ion dan yang dapat
menghasilkan ion seperti asam, basa dan garam. Apabila suatu larutan konduktor
elektrolit memiliki tingkat keasaman yang tinggi (pH kecil) maka semakin banyak
ion yang dihasilkan sehingga arus listrik juga semakin besar, dan akibatnya
konduktivitas juga semakin besar. Sebaliknya apabila suatu larutan konduktor
elektrolit memiliki tingkat keasaman yang rendah (pH besar) maka semakin sedikit
ion yang dihasilkan sehingga arus listrik juga semakin kecil, dan akibatnya
konduktivitas juga semakin kecil (Purnomo, 2010).
Marince (2006) menyatakan bahwa konduktivitas listrik larutan dipengaruhi oleh
jumlah ion, mobilitas ion, tingkat oksidasi serta suhu Konduktivitas listrik
berhubungan dengan tingkat kemampuan cairan dalam menghantarkan listrik yang
berkaitan dengan pergerakan ion di dalam larutan. Ion yang mudah bergerak
mempunyai daya hantar listrik yang besar.
8
B. Proses Pembangkit Listrik Alternatif
Pembuatan bio-baterai menggunakan larutan elektrolit dari beberapa limbah buah-
buahan antara lain buah tomat, pisang, jeruk, belimbing, dan cabai yang dihaluskan
kemudian dimasukkan ke dalam beberapa wadah bio-prototype. Dalam larutan
tersebut dicelupkan elektroda yang disusun secara seri dan paralel. Sebagai katoda
atau pengoksidasi (menerima elektron), digunakan elektroda tembaga (Cu) sedangkan
sebagai anoda atau sumber elektron yang teroksidasi selama reaksi elektrokimia,
digunakan elektroda seng (Zn). Beda potensial yang dihasilkan di antara keduanya
dapat menimbulkan arus listrik yang bisa menghasilkan energi listrik. Dari penelitian
ini akan didapatkan hasil data berupa nilai kuat arus dan beda potensial yang
dihasilkan oleh alat ukur multimeter yang diaplikasikan pada masing-masing
elektroda.
Sebagai bentuk pembuktian bahwa kreativitas adalah suatu proses yang
menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu
bentuk atau susunan yang baru dan dapat dimanfaatkan oleh orang
banyak.Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengembangkan teknologi pengelolaan
limbah buah menjadi biogas yang dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga
listrik. “Instalasi biogas itu dibangun di Pasar Buah Gemah Ripah Gamping, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),”
Menurut Siti Syamsiah Koordinator Program Waste Refinary Universitas Gadjah
Mada (UGM) mengatakan bahwa , instalasi yang telah ada itu dapat digunakan untuk
mengolah limbah di Pasar Buah Gemah Ripah berupa buah-buahan busuk untuk
dijadikan biogas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk menghidupkan
listrik.
Banyaknya limbah buah busuk yang dihasilkan oleh pasar tradisional
membuahkan ide untuk mengelola buah busuk itu menjadi sumber tenaga pembangkit
listrik dari buah busuk sehingga saat ini dapat menerangi pasar. Pasar tradisional
sendiri rata-rata menghasilkan 10 ton buah busuk dalam sehari lebih banyak dari
9
yang dibutuhkan untuk membuat pembangkit litrik tenaga biogas yang membutuhkan
4 ton buah busuk dalam sehari.
Kegiatan ini telah dilakukan sejak tahun 2011 dan berjalan hingga saat ini. Dari 4
ton buah busuk, bisa menghasilkan 333 Newton kubik biogas, yang kemudian
menjadi bahan bakar untuk menghidupkan generator listrik. Daya listrik yang
dihasilkan sebesar 548 kwh per hari dan bisa memenuhi kebutuhan listrik sekitar 500
kepala keluarga.
Proses-proses pengolahan buah busuk menjadi pembangkit listrik tenaga biogas,yakni
;
1.Buah-buah busuk dikumpulkan ke dalam satu tabung besar sebagai tempat
pembusukan buah- buah tersebut.
2.Tabung besar dihubungkan melalui pipa-pipa ke tempat pembakaran gas.
3.Gas yang telah terbentuk dari tabung pembusukan terhubung ke tempat pembakaran
melalui pipa-pipa.
4.Gas dialirkan dan dibakar untuk menggerakan generator.
Teknologi yang diadopsi dari Swedia dan disesuaikan dengan kondisi di Indonesia
ini memiliki berbagai problem, baik dari sisi teknologi maupun sosial yang terus
dicari jalan keluarnya. Dalam kurun waktu dua tahun ini, terus dilakukan
penyempurnaan, agar teknologi sejenis dapat diterapkan di tempat-tempat lain. Tetapi
dengan segala kekurangan dan kelebihan kegiatan ini telah sangat membantu para
pedagang di pasar buah gemah ripah tersebut. komunitas pasar sangat terbantu oleh
keberadaan pembangkit listrik bertenaga buah busuk ini. Selain karena sampah buah
bisa dimanfaatkan, yang paling penting adalah pedagang kini mengenal teknologi
maju yang diterapkan dalam program tersebut.Penerangan pasar dan kawasan
sekitarnya pun kini bisa diambil dari tenaga listrik yang dihasilkan secara mandiri.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimen dimana kita akan
menguji beberapa limbah buah-buahan yang berpotensi besar dalam pembangkit
listrik alternatif
C. Prosedur Penelitian
1. Pengukuran arus dan tegangan serta penyalaan LED pada limbah buah-buahan:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Menghaluskan bahan limbah belimbing menggunakan cobek
c. Memilih elektroda sen (Zn) dan tembaga (Cu)
d. Memasukkan bahan limbah belimbing yang telah dihaluskan kedalam bejana
plastik
11
e. Menancapkan kedua elektroda kedalam bejana yang telah terisi limbah belimbing
f. Mengukur arus dan tegangan dengan voltmeter dan amperemeter yang dihasilkan
limbah belimbing tersebut
g. Menghubungkan rangkaian alat ukur dan lampu LED 36 Ket : Vs = Sumber
tegangan (Vs) A = Arus (A) V = Tegangan (V) D = Dioda
h. Mencatat hasilnya ke dalam tabel pengamatan.
2. Pengukuran arus dan tegangan serta penyalaan LED pada limbah, tomat, pisang
dan cabai menggunakan prosedur kerja yang sama pada limbah belimbing
12
pengolahan data yang didapat kemudian dibandingkan dengan teori dan hasil- hasil
penelitian lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
Erika, N. (2018, Juli 05). Bio-Baterai dari Limbah Buah dan Sayuran: Alternatif
Energi Ramah Lingkungan. Diperoleh tanggal 01 Desember 2019
dari:https://warstek.com/2018/07/05/biobaterai-2/
Hulu, Y. (2017, Oktober 03). Energi Listrik dari Buah-Buahan yang Asam.
Diperoleh tanggal 01 Desember 2019
dari:https://www.kompasiana.com/1605yeterohulu/59d3086ab5fdf265861410d2/ener
gi-listrik-dari-buah-buahan-yang-asam
Jauharah, Wira Dian. (2016, Agustus 26). Analisis Pemanfaatan Kelistrikan Dari
Limbah Sayur Dan Buah Sebagai Energi Listrik Alternatif Di Pasar
Sungguminasa. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
Sucahyo, N. (2013, Maret 22). UGM Buat Pembangkit Listrik Bertenaga Buah
Busuk. Diperoleh tanggal 01 Desember 2019
dari:http://www.voaindonesia.com/content/ugm-buat-pembangkit-listrik-bertenaga-
buah busuk/1626490.html
14