PERILAKU KONSUMEN
HARGA POKOK
Di Susun
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya telah
Makalah ini kami buat untuk memenuhi kewajiban tugas dari Dosen Kami tidak
lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu
Harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi
bagi para pembaca, sehingga dapat mengetahui tentang Harga Pokok Dengan
keterbatasan pengetahuan yang saya miliki, makalah yang kami buat ini tentunya masih
banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Harga Pokok Produksi .................................................................................. 6
2.1.1 Tujuan Penentuan Harga Pokok .......................................................... 7
2.1.2 Penentuan Harga Pokok Sebelum Produksi ........................................ 9
2.1.3 Elemen Harga Pokok ............................................................................ 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 13
3.2 Saran ............................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis, persaingan antar perusahaan merupakan hal yang wajar. Setiap
perusahaan berusaha menawarkan produk mereka dengan keunggulan masing-masing.
Selain bersaing dalam hal kualitas, mereka juga bersaing dalam masalah harga, karena
hanya produk dengan kualitas terbaik dan harga paling murah, yang paling diminati
dan dicari oleh konsumen. Sebelum perusahaan menentukan harga jual suatu produk,
perusahaan terlebih dahulu harus menghitung harga pokok produksinya. Hal ini
mengingat bahwa harga jual ditentukan dengan menjumlah harga pokok produksi per
unit dengan tingkat laba yang diinginkan perusahaan sehingga tanpa adanya penentuan
harga pokok produksi per unit perusahaan akan mengalami kesulitan di dalam
menentukan harga jual produk yang dihasilkan.
Dalam beberapa hal, keberhasilan bisnis tergantung pada informasi penentuan
harga pokok produksi antara lain (Wahyuningsih, 2004):
1. Biaya satuan produk merupakan elemen penting dalam penentuan harga jual
yang wajar bagi sebuah produk. Meskipun biaya satuan produk bukanlah satu-satunya
informasi yang dipakai untuk menentukan suatu harga. Apabila biaya-biaya produk
tidak tertutupi oleh harganya, maka perusahaan tidak akan memperoleh laba.
2. Informasi penentuan biaya pokok produk sering menjadi dasar dalam
memperkirakan biaya-biaya yang akan datang yang biasanya dituangkan dalam sebuah
anggaran, dimana anggaran tersebut digunakan sebagai alat perencanaan dalam
pemakaian sumber-sumber daya yang efektif.
3. Pengendalian kegiatan dan biaya juga difasilitasi oleh informasi biaya produk.
Apabila biaya operasi terlalu tinggi dan harus dipangkas, maka biaya produk dapat
dipecah ke dalam beberapa bagian, guna menentukan biaya-biaya yang dapat ditekan.
4
Harga pokok produksi merupakan keseluruhan biaya produksi yang terserap ke
dalam setiap unit produk yang dihasilkan perusahaan. Secara umum biaya produksi
dibagi menjadi tiga elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya produksi lainnya (Biaya Overhead Pabrik). Untuk pengumpulan biaya produksi
ditentukan oleh karakteristik proses produksi yang dihasilkan perusahaan.
Ketepatan penentuan harga pokok produksi dipengaruhi oleh ketepatan di dalam
pengakumulasian dan penghitungan biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya baprik lainnya (biaya overhead pabrik). Biaya
bahan baku diakumulasikan dan diperhitungkan dengan menghitung jumlah pemakaian
bahan baku yang digunakan untuk memproduksi dengan harga bahan baku yang
bersangkutan. Biaya tenaga kerja diakumulasikan dan diperhitungkan dengan
menghitung jumlah tenaga kerja pada bagian produksi dengan jumlah waktu yang
digunakan untuk mengerjakan produk serta tarif upah yang digunakan. Biaya overhead
pabrik ditentukan dengan menggunakan sebuah tarif yang ditentukan di muka dan
didasarkan pada dasar penentuan tarif tertentu.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.1.1 Tujuan Penentuan Harga Pokok
1. Untuk menentukan harga penjualan, harga pokok penjualan tidak dapat ditentukan
2. Untuk menentukan laba atau rugi perusahaan. Laba dihitung dengan cara
penjualan baru dapat ditentukan setelah harga pokok ditentukan terlebih dahulu.
3. Untuk memberi penilaian didalam laporan keuangan yang berupa neraca. Harta
dalam neraca yang berupa persediaan produk jadi harus dinilai, diberi harga.
kebijakan ini jangan sampai harga yang ditentukan berada di bawah harga pokok.
Tujuan perhitungan harga pokok tersebut di atas tidak dapat terpisah satu dengan yang
7
Komponen harga pokok juga sering disebut elemen harga pokok, yang terdiri
Biaya bahan baku , biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik.
Bahan baku adalah bahan yang melekat dan dapat diidentifikasi secara jelas pada
produk jadi.misalnya kain untuk baju , kedelai untuk tempe. Bahan pembantu adalah
bahan yang membatu untuk proses produksi . Tenaga kerja adalah tenaga kerja
manusia, ini ada yang langsung berhubungan dengan pengerjaan proses produksi ada
overhead pabrik merupakan biaya umum selain bahan baku dan tenaga kerja langsung.
Biaya Bahan baku, ada dua hal yang penting yakni penetapan kuantitas yang
dilakukan secara fisik dengan mencatat berapa yang masuk dalam proses produksi
dalam proses produksi dengan mengingat criteria harga pokok. Sedang untuk produksi
massa memakai cara standart atas dasar pengalaman dengan mengeluarkan yang
Mengenai harga dapat dipergunakan : Harga beli/ harga historis/ harga perolehan,
Harga pengganti yakni harga yang terjadi di pasar pembelian sesudah menjual produk.
8
pertam, Metode masuk terakhir keluar pertama. Hasil dari metode metode tersebut
tidak sama dan akan berpengaruh kepada perhitungan harga pokok. Setiap metode
Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang dibayarkan oleh perusahaan kepada tenaga
pekerja. Perhitungan upah dapat dilakukan dengan dua cara : Upah berdasarkan waktu
dan upah berdasarkan unit/ prestasi.Upah berdasarkan waktu dapat ditentukan per jam
, per hari, per minggu, per bulan.Upah berdasarkan prestasi merupakan upah atas dasar
prestasi kerja karyawan. Makin tinggi prestasinya makin besar upahnya. Masing-
Biaya overhead pabrik adalah biaya selain biya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Penetapan besarnya biaya dapat dibebankan misalnya 80% dari biaya bahan
baku , atau 50% dari biaya tenaga kerja . Karena banyak cara membebankan biaya
overhead pabrik.
9
harga pokok produksi meliputi keseluruhan bahan langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa.
Penetapan jumlah harga pokok produksi diawali dengan jumlah harga pokok produksi
barang dalam proses pada awal periode. Jumlah ini kemudian ditambah dengan biaya
bahan baku yang dimasukkan dalam produksi; biaya upah yang diperlukan untuk
memproses bahan baku dan seluruh biaya lainnya untuk jasajasa dan fasilitas yang
digunakan dalam produksi, termasuk supervisi pabrik, upah tak langsung, pemakaian
bahan pembantu pabrik, amortisasi paten, penerangan, pemanasan, pembangkit pabrik.
Biaya-biaya ini merupakan produk cost yang akan tetap melekat pada nilai persediaan
sampai produk tersebut dijual. Pada saaat dijual, nilai persediaan barang jadi akan
ditransfer menjadin harga pokok penjualan.
10
dengan fungsi di mana karyawan bekerja, yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran, fungsi administrasi dan umum, serta fungsi keuangan
Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa (teken prestasi) yang
diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan. Sesuai dengan fungsi dimana
karyawan bekerja, biaya tenaga kerja pabrik / produksi, biaya tenaga kerja
pemasaran, biaya tenaga kerja administrasi dan umum. Biaya tenaga kerja di
pabrik digolongkan ke dalam biaya tenaga kerja administrasi dan umum. Biaya
tenaga kerja di pabrik digolongkan ke dalam biaya tenaga kerja langsung dan
biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau
diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labo ) adalah balas jasa yang diberikan
kepada karyawan pabrik akan tetapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan atau
diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan. Formulasi
perhitungan biaya perhitungan untuk menentukan upah tenaga kerja langsung
Dalam perusahaan adalah sebagai berikut :
Biaya Tenaga Kerja Langsung = tarif upah x jam kerja karyawan
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik ( factory overhead cost ) adalah biaya produksi selain
biaya bahan baku dan bahan penolong. Menurut Carter dan Usry biaya overhead
pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai bahan baku tidak langsung, tenaga
kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara
24 mudah diidentifikasi dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau
objek biaya lain yang spesifik.
1) Biaya Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian
produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi
nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi
11
tersebut
2) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya
suku cadang (spareparts), biaya bahan habis pakai (factory supplies) dan harga
perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan
dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesinmesin dan
ekuipmen, kendaraan, perkakas laboratorium, dan aktiva tetap lain yang digunakan
untuk keperluan pabrik.
3) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang
upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk
atau pesanan tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung terdiri dari upah, tunjangan
dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan untuk tenaga kerja tidak langsung tersebut.
Tenaga kerja tidak langsung terdiri dari :
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Penulisan Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan oleh karena
itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan guna menunjang isi
materi pada makalah ini sumber materi yang di dapatkan kurang
lengkap sehingga perlu di perbanyak lagi
13
DAFTAR PUSTAKA
14