Anda di halaman 1dari 16

PENGGUNAAN METODE BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI SISWA PADA PELAJARAN IPA

TERPADU DI SMP KELAS VII (TUJUH)

MAKALAH

Oleh:
LISTIANI
P2A519006

PROGRAM STUDI MEGISTER PENDIDIKAN IPA

PASCA SARJANA UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, yang selalu

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

paper ini dengan judul “Penggunaan Metode Blended Learning Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Siswa Pada Pelajaran Ipa Terpadu

Di Smp Kelas Vii (Tujuh)“. Selama proses penulisan hingga selesai banyak sekali

kesulitan–kesulitan yang penulis temui baik dalam proses mencari sumber

maupun dalam mencari kalimat demi kalimat. Namun berkat usaha dan tidak

pernah menyerah serta adanya bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat

menyelesaikan paper ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini terutama

kepada Bapak Dr. Drs. Jodion Siburian, M.Si selaku dosen pengampu sekaligus

pembiming.

Penulis menyadari paper ini masih terdapat banyak kekurangan dan


kelemahan, baik dari segi penulisan, penyusunan kata demi kata maupun dalam
penyusunan bahasa. Penulis mengharapkan kepada semua pihak untuk
memberikan sumbangan pemikiran berupa kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk penyempurnaan tulisan ini di masa yang akan datang.

Jambi, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................. 5
1.4 Manfaat ............................................................................................. 5
1.5 Devinisi Operasional ........................................................................ 6

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................... 7

2.1 Keterampilan Berkomunikasi ........................................................... 7


2.2 Metode Pembbelajaran ..................................................................... 9
2.3 Metode Blended Learning..... ........................................................... 8

BAB III : PENUTUP........................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan oleh seorang

guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Metode pembelajaran yang

dipilih oleh guru menentukan efektif atau tidaknya proses kegiatan

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan aktivitas yang dilakukan

guru dan siswa dalam proses belajar mengajar dari awal sampai akhir

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Jika kita

bandingkan antara ketiganya, kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam

proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar

(learning experience) siswa. Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu

proses pembentukan pengalaman dan keterampilan siswa secara terprogram

yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu, maka pada kegiatan inti

inilah metode pembelajaran diterapkan.

Mengingat sangat pentingnya peran metode pembelajaran dalam

menentukan efektif atau tidaknya proses pembelajaran, maka seorang guru

perlu memilih metode pembelajaran yang menarik, menyenangkan, sesuai

dengan karakteristik siswa serta dapat meningkatkan keterampilan-

keterampilan yang sangat perlu untuk dikuasai oleh siswa. Salah satu

keterampilan yang perlu dikuasai oleh siswa adalah keterampilan

berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi perlu dikuasai oleh setiap siswa

karena keterampilan ini berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan siswa

1
2

sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan manusia lainnya baik itu di

sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat. Siswa yang tidak

mampu berkomunikasi dengan baik dan benar akan mengalami kesulitan

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di semua mata pelajaran. Sebaliknya,

siswa yang mampu berkomunikasi dengan baik tidak akan mengalami

kesulitan dalam mengikuti pembelajaran karena siswa yang bisa

berkomunikasi dengan baik dan benar akan mampu mengembangkan

keterampilan berpikir, membaca, menulis, dan menyimak. Dengan kata lain,

keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan yang dapat menunjang

keterampilan lainnya.

Namun pada kenyataannya siswa sekolah menengah pertama merasa

malu dan tidak percaya diri dalam mengutarakan setiap pendapat atau

pertanyaan yang sebenarnya ada dalam pikiran siswa. Mereka cenderung

diam dan menerima begitu saja materi yang disampaikan oleh guru, sehingga

apabila terdapat materi ataupun konsep yang kurang dipahaminya, mereka

malu untuk bertanya kepada guru. Hal ini mengakibatkan proses belajar

mengajar menjadi pasif dan hasil belajar siswa pun rendah.

Berdasarkan pengalaman penulis di salah satu sekolah menengah

pertama kelas VII, penulis melihat dalam kegiatan belajar mengajar guru

sudah tidak menerapkan metode yangfektif untuk mengatasi masalah masalah

yang dialami siswa. Guru sudah menggunakan teknik berkelompok dan

diskusi dalam mengajar. Namun, saat masing-masing perwakilan kelompok

diminta untuk membacakan hasil diskusinya, mereka saling tunjuk satu sama
3

lain dan kurang percaya diri untuk maju ke depan kelas membacakan hasil

diskusi mereka. Bukan hanya itu saja melainkan mata pelajaran tidak dapat

diulang kembali.

Dalam melatih keterampilan berkomunikasi siswa, guru kurang

menggunakan metode yang tepat, akibatnya siswa mengalami hambatan atau

kesulitan dalam mengutarakan pendapat. Sehingga siswa lebih memilih saling

tunjuk menunjuk teman sekelompoknya karena takut salah dalam

penyampaian pendapat.

Rendahnya keterampilan komunikasi merupakan bukti belum

maksimalnya proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Metode

yang digunakan guru dengan tujuan meningkatkan keterampilan

berkomunikasi siswa kurang tepat sasaran. Hal tersebut mengakibatkan masih

rendahnya kemampuan serta keberanian peserta didik dalam mengutarakan

pendapat/berbicara.

Untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa di sekolah

menengah pertama dapat digunakan sebuah metode pembelajara yang dapat

mengatasi masalah pada siswa agar lebih bersemangat dan termotivasi untuk

mengikuti proses belajar mengajar serta dapat meningkatkan keterampilan

berkomunikasi siswa. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan

berkomunikasi tersebut adalah dengan menggunakan metode blanded

learning.

Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang

menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya


4

pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara

fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga

sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran

online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial. Metode ini

sangat tepat digunakan dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi

siswa karena metode ini berbeda dengan metode pembelajaran lainnya,

perbedaannya terletak cara dalam proses belajar mengajar yang

menggabungkan, mengkombinasikan dan memadukan sistem pendidikan

konvensional dengan sistem yang serba digital. Pada metode pembelajaran

yang lain tidak adanya hubungan timbal balik dalam proses belajar mengajar.

Sedangkan dengan menggunakan metode Blended Learning terdapat interaksi

secara langsung berupa diskusi langsung dalam proses belajar mengajar. alat

Dalam penerapannya guru memilih salah satu media sosial untuk mengulang

materi pelajaran. Sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih giat tanpa

harus bertatap muka, dan materi dapat diulang kapan pun dan dimanapun.

Selain dapat diulang metode ini juga menerapkan pratikum untuk

memperdalam suatu materi yang telah di pelajari. Dengan demikian metode

ini menarik dan siswa tidak perlu mengungkapkan pendapat secara langsung

melainkan dapat melalu chat online maka kegiatan belajar mengajar tidak

akan terasa membosankan.

Beranjak dari latar belakang tersebut, maka penulis tertarik

melakukan sebuah penelitian dengan judul “Peningkatan Keterampilan


5

Berkomunikasi Siswa pada pelajaran IPA Terpadu di SMP Kelas VII (tujuh)

Menggunakan Metode Bladed Learning”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah penggunaan metode Blended learning dapat

meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa pada pelajaran IPA Terpadu

di SMP Kelas VII (tujuh)?

1.3 Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi siswa pada pelajaran

IPA Terpadu di SMP Kelas VII (tujuh).

1.4 Manfaat

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak, adapun manfaat dapat ditinjau secara teoretis dan praktis sebagai

berikut:

1.4.1 Manfaat Teoretis

Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode blanded learning

merupakan salah satu metode pembelajaran yang menarik,

menyenangkan dan bias timbal balik dalam mengajar tatap muka,

mengajar online dan disertai praktek untuk meningkatkan keterampilan

berkomunikasi siswa serta dapat dijadikan sebagai referensi dalam

melaksanakan penelitian selanjutnya.


6

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Siswa dapat lebih aktif dan termotivasi dalam mengikitu proses

belajar mengajar keterampilan berkomunikasi menggunakan metode

blanded learning, sehingga keterampilan berkomunikasi siswa

meningkat.

b. Bagi Guru

Guru memperoleh alternatif metode pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan untuk diterapkan pada kegiatan belajar mengajar,

yaitu metode talking stick yang dapat digunakan untuk tujuan

meningkatkan keterampilan komunikasi siswa.

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan pertimbangan sekolah dalam pembinaan terhadap

guru-guru untuk menggunakan metode pembelajaran talking stick

pada pembelajaran dengan tujuan meningkatkan keterampilan

belajar siswa.

1.5 Definisi Operasional

a. Keterampilan merupakan kemampuan yang seseorang miliki dan didapat

melalui pelatihan dan pengalaman untuk melakukan suatu tugas (John M

Ivancevich, dkk, 1997). Komunikasi adalah suatu proses dimana tujuan

mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang

penting bagi semua pihak yang bersangkutan. Sedangkan jenis

komunikasi ada dua macam, yaitu komunikasi non-verbal dan verbal.


7

b. Metode Blended learning merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengintegrasikan pembelajaran tradisonal tatap muka dan pembelajaran

jarak jauh yang menggunakan sumber belajar online dan beragam pilihan

komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Pelaksanaan

pembelajaran ini memungkinkan penggunaan sumber belajar online,

terutama yang berbasis web, dengan tanpa meninggalkan kegiatan tatap

muka. Penggunaan metode blended learning, pembelajaran berlangsung

lebih bermakna karena keragaman sumber belajar yang mungkin

diperoleh.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

2.2.1 Keterampilan Berkomunikasi

2.2.1.1 Pengertian Keterampilan

Menurut Akbar Sutawidjaja (1992) menyatakan bahwa “kata

keterampilan sama artinya dengan kata kecekatan”. Terampil atau

cekatan adalah kepandaian melakukan suatu pekerjaan dengan benar

dan cepat. Seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi

lambat, tidak dapat dikatakan terampil. Demikian pula apabila

sesorang yang dapat melakukan sesuatu dengan cepat tetapi salah

juga tidak dapat dikatakan terampil. Seseorang yang terampil dalam

suatu bidang tidak ragu-ragu dalam melakukan pekerjaan tersebut,

seakan-akan tidak perlu dipikirkan lagi bagaimana

melaksanakannya, tidak ada lagi kesulitan-kesulitan yang

menghambat pekerjaannya.

2.2.1.2 Pengertian Berkomunikasi

Komunikasi nonverbal menurut Purba, dkk (2005), ialah

komunikasi tanpa menggunakan kata-kata. Batasan yang sederhana

tersebut merupakan langkah awal untuk membedakan apa yang

disebut dengan vocal communication yaitu tindak komunikasi yang

menggunakan kata-kata. Sedangkan, Komunikasi verbal adalah

komunikasi dengan menggunakan kata-kata (verb), baik lisan

maupun tulisan (Purba, dkk, 2005). Dalam konteks ini, komunikasi

7
8

yang akan penulis bahas ialah komunikasi verbal secara tertulis

dengan merujuk pada keterampilan komunikasi tertulis yang

dituangkan mahasiswa KPI konsentrasi penerbitan Islam di media

cetak angkatan 2012 dan 2013 selama satu tahun.

2.2.1.3 Pengertian Keterampilan Berkomunikasi

Menurut Cangara (1998), keterampilan komunikasi merupakan

kemampuan seseorang untuk menyampaikan pesan kepada khalayak

(penerima pesan). Selanjutnya menurut Nevizond Chatab (2007),

keterampilan komunikasi merupakan kemampuan mengadakan hubungan

lewat saluran komunikasi manusia atau media, sehingga pesan atau

informasinya dapat dipahami dengan baik. Keterampilan komunikasi

bukan merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir dan tidak muncul

secara tiba-tiba, keterampilan perlu dipelajari dan dilatih (Supratiknya,

2003).

2.2.1.4 Manfaat Berkomunikasi

Keterampilan berkomunikasi siswa yang tinggi mempunyai

beberapa manfaat oleh Mery Noviyanti (Jurnal Pendidikan Vol.12

No.2 September 2011) yaitu:

1) Mempermudah siswa untuk berdiskusi siswa dalam berdiskusi

melakukan berbagai tindakan, seperti bertanya, menjawab,

berkomentar, mendengar penjelasan, dan menyanggah.

2) Mempermudah untuk mencari informasi seorang individu yang

mempunyai motif untuk mengetahui sesuatu yang baru, maka

mereka akan segera mencari informasi tersebut.


9

3) Mempercepat mengevaluasi data Keterampilan berkomunikasi

mendukung siswa untuk dapat mengevaluasi data yang ada. Data

tersebut, misalnya berbagai pendapat yang muncul dalam diskusi

kemudian siswa menyimpulkannya. Melancarkan membuat hasil

kerja atau laporanKeterampilan berkomunikasi akan mendukung

hasil belajar siswa. Guru dapat menilai dari hasil laporan siswa

saat diskusi.Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan manfaat

keterampilan berkomunikasi,yaitu mempermudah siswa untuk

berdiskusi, mempermudah untuk mencari informasi,

mempercepat mengevaluasi data, dan memperlancar membuat

hasil kerja.

2.2.2 Metode Pembelajaran

Menurut Jamil dkk (2016) “metode pembelajaran merupakan

cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada

siswa”. Berdasarkan pendapat dari para pakar maka dapat disimpulkan

dalam penelitian ini penulis memilih metode talking stick.

2.2.3 Metode Pembelajaran Blanded Learning

2.2.3.1 Pengertian Metode Blanded Learning

Husamah (2014) menjelaskan bahwa Blended learning

merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan

pembelajaran tradisonal tatap muka dan pembelajaran jarak jauh

yang menggunakan sumber belajar online dan beragam pilihan


10

komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa.

Pelaksanaan pembelajaran ini memungkinkan penggunaan

sumber belajar online, terutama yang berbasis web, dengan

tanpa meninggalkan kegiatan tatap muka. Penggunaan metode

blended learning, pembelajaran berlangsung lebih bermakna

karena keragaman sumber belajar yang mungkin diperoleh.

2.2.3.2 Manfaat Metode Blended Learning

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru mata

pelajaran, metode apapun bentuknya memiliki kelebihan tersendiri.

Kelebihan ini digunakan yang menunjang keberhasilan dalam

proses pembelajaran berlangsung.

Husamah (2014) berpendapat bahwa terdapat beberapa

kelebihan dari metode pembelajaran ini. Kelebihan metode blended

learning adalah sebagai berikut.

a) Pembelajaran terjadi secara mandiri dan konvensional, yang

keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling melengkapi.

b) Meningkatkan aksebilitas. Dengan adanya blended learning

maka peserta didik lebih gampang mengetahui materi.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa penerapan model blended learning dapat

terlaksana dengan baik. Selain itu, model blended learning terbukti dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya

aktivitas, motivasi serta hasil belajar siswa yang meningkat. Peningkatan hasil

belajar dapat dilihat dari meningkatnya hasil pelajar siswa dan tercapainya

ketuntasan belajar siswa yang sudah di tetapkan.

3.2 Saran

Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali

kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa

dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki

makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai

pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

12
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafield. 1998. pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada

Chatab, Nevizond. Profil Budaya Organisasi. Bandung. Penerbit Alfabeta


Bandung. 2007

Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran (blended learning). Jakarta : Prestasi


Pustakara.

Ivancevich, Jhon. M, D, James H., Gibson, Jame., (1979). Organisasi dan


Manajemen, Perilaku Struktur dan ProseTse,r jemahan Djoerban
Wahid. Jakarta: Erlangga.

Kurniati, D., Harimukti, R., & Jamil, N. A.(2016). Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Siswa SMP di Kabupaten Jember dalam Menyelesaikan Soal
Berstandar PISA. Jurnal Penelitiandan Evaluasi Pendidikan.

Noviyanti, M. (2006). laporan penelitian kesiapan tutor universitas terbuka


dalam memanfaatkan fasilitas tutorial online. Jakarta: Universitas
Terbuka

Purba. Y, Dkk. 2005., Hama-hama pada Kelapa Sawit, Buku 1 Serangga Hama
pada Kelapa Sawit. PPKS, Medan

Supratiknya. (1995). Tinjauan Psikologi Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta:


Kanisius (Anggota IKAPI).

Sutawidjaya, Akbar. 1992. Pendidikan Bahasa Indonesia III. (Jakarta:


Depdikbud)

13

Anda mungkin juga menyukai