Perjanjian ini (termasuk lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari perjanjian, yang selanjutnya disebut KONTRAK ), Pada hari ini …..
Tanggal …….. bulan ………. tahun ………………. (…………..) bertempat di
…………………..………. :
ANTARA
Yang berwenang dalam hal ini bertindak dan atas nama Pemerintah Kabupaten
Tanggamus, berdasarkan …………………………….………. tanggal …………………
tentang …………………………………………………… Tahun Anggaran ………… ;
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
DAN
2. Nama : ………………………
Jabatan : Direktur/Direktris PT/CV……………………….
Alamat : ……………………………………………………
( Sebagai Penyedia Barang / Jasa )
Yang berwenang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ……………………,
berdasarkan Akte ……………………….. tanggal …………….. yang dibuat di
hadapan Notaris …………….… di ….…………; selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
MAKA DENGAN INI disetujui oleh dan di antara para Pihak tersebut, hal-hal sebagai
berikut :
PASAL 1
TUGAS DAN LINGKUP PEKERJAAN
Pihak Pertama memberikan tugas kepada Pihak Kedua, dan Pihak Kedua harus
melaksanakan menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan yaitu :
Kegiatan : ………………………………………………
Pekerjaan : ………………………………………………
Lokasi : ………………………………………………
Sumber dana : ………………………………………………
Tahun Anggaran : ………………………………………………
PASAL 2
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan dimaksud seperti pada Pasal 1 ( satu ) Surat
Perjanjian ini atas dasar peraturan teknis pembangunan tersebut di bawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya tidak merugikan kepentingan/tidak
bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku, yang merupakan bagian
tak terpisahkan dari perjanjian ini :
a. Keppres RI Nomor 80 Tahun 2003 serta perubahan-perubahannya.
b. Peraturan Umum tentang pelaksanaan pembangunan di Indonesia (Algemene
Voorwarden/ AV 1941).
c. Peraturan Beton Bertulang Indonesia ( PBI 1971 ).
d. Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia (PKKI 1971).
e. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia ( PUBBI 1982 ).
f. Peraturan Muatan Indonesia ( PMI 1970 ).
g. Tata Cara Pembuatan Campuran Beton Normal ( SK SNI T-15-1990-03).
h. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) untuk Jalan Raya ( SNI
No : 1373-1989-F ) .
i. Peraturan Direktorat Jenderal Depnaker Tentang Penggunaan Tenaga kerja
dan Kesehatan Kerja.
PASAL 3
PELAKSANAAN PEKERJAAN PIHAK KEDUA
1. Di lokasi pekerjaan harus selalu ada wakil Pihak Kedua yang ditunjuk sebagai
Pimpinan Pelaksana/ Tenaga ahli yang mempunyai kuasa/ wewenang penuh untuk
mewakili Pihak Kedua dan dapat menerima atau memutuskan segala petunjuk dari
Direksi Pekerjaan.
2. Petunjuk Pimpinan Pelaksana ini harus mendapat persetujuan dari Pihak Pertama.
5. Pihak Kedua harus menugaskan secara terus-menerus staf pelaksana yang cakap
dan memenuhi syarat sesuai dengan yang disebutkan dalam daftar isian kualifikasi
dan segala instruksi yang diberikan oleh Pihak Pertama melalui Konsultan
Pengawas kepadanya harus dianggap telah disampaikan kepada Pihak Kedua.
PASAL 4
PENGAWAS PEKERJAAN
2. Pihak Kedua harus mematuhi segala petunjuk teknis yang diberikan oleh pengawas
pekerjaan baik lisan maupun tertulis.
PASAL 5
MASA KONTRAK DAN PERPANJANGAN WAKTU KONTRAK
3. Waktu penyelesaian tersebut dalam Ayat 1 (satu) Pasal ini tidak dapat diubah
oleh Pihak Kedua, kecuali adanya Keadaan Kahar (Force Majeur) seperti diatur
dalam Pasal 8 (delapan) Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini, atau adanya perintah
penambahan pekerjaan sesuai dengan Pasal 7 (tujuh) dari Surat Perjanjian Kerja
(Kontrak) ini dan harus disetujui oleh Pihak Pertama secara tertulis bahwa waktu
penyelesaian ditambah.
1. Masa Pemeliharaan atas hasil pekerjaan ditetapkan selama 180 ( Seratus Delapan
Puluh ) hari kalender terhitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan.
2. Seluruh cacat, susut, cacat tersembunyi, kerusakan atau kesalahan lain yang timbul
selama masa pemeliharaan Pihak Kedua harus memperbaiki seperti tersebut di
atas.
4. Apabila Pihak Kedua telah memperbaiki segala kerusakan yang tercantum dalam
Ayat 2 (dua) pasal ini, maka pada saat selesainya masa pemeliharaan Pihak Kedua
bersama-sama Pihak Pertama menandatangani Berita Acara Penyerahan Akhir
Pekerjaan.
PASAL 7
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Pekerjaan tambah kurang hanya dapat diberikan atas dasar usulan Konsultan
Pengawas dengan menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan secara jelas
2. Nilai Pekerjaan tambah kurang tidak dapat lebih dari 10 % ( sepuluh persen ) dari
Nilai Kontrak.
3. Bila terjadi pekerjaan tambah kurang, maka yang dipakai adalah harga satuan
dalam Surat Perjanjian Kerja ( Kontrak ). Jika tidak tercantum dalam daftar harga
satuan pekerjaan maka harga yang digunakan adalah harga yang telah disetujui
oleh kedua belah pihak.
4. Untuk pekerjaan tersebut di atas dapat dibuat surat Perjanjian Kerja Tambah-
Kurang (Addendum Kontrak)
PASAL 8
RESIKO KENAIKAN HARGA DAN KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR)
1. Selama penyelenggaraan pekerjaan, Pihak Kedua tidak dapat mengajukan klaim
kepada Pihak Pertama, apabila terjadi kenaikan harga bahan dan upah kerja.
2. Apabila terjadi Keadaan Kahar (Force Majeur), Pihak Kedua harus segera
memberitahukan kepada Pihak Pertama secara tertulis, selambat-lambatnya dalam
waktu 24 jam setelah adanya kejadian tersebut, demikian pula apabila force majeur
berakhir.
3. Seluruh kerugian akibat kejadian force majeur seperti : gempa bumi, angin topan,
gelombang pasang, banjir, tanah longsor, hujan lebat yang terus-menerus, huru
hara, pemberontakan, sabotase, perang, serta tindakan Pemerintah di bidang
moneter dan kejadian-kejadian yang dapat dibenarkan.
PASAL 9
JAMINAN PELAKSANAAN DAN JAMINAN UANG MUKA
2. Jaminan Pelaksanaan yang berupa Bank Garansi harus dikeluarkan oleh Bank
Umum (bukan Bank Perkreditan Rakyat).
4. Surat Jaminan Pelaksanaan tersebut pada Ayat 1 (satu) akan diserahkan kembali
oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dalam 14 (empat belas) hari setelah
tanggal masa pemeliharaan berakhir berdasarkan kontrak.
PASAL 10
JUMLAH NILAI KONTRAK
1. Jumlah Nilai Kontrak untuk pekerjaan yang tertuang di dalam Pasal 1 (satu) Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak) ini ditetapkan sebesar Rp. …………………………
(……………………………………………………..). Harga tersebut sudah termasuk
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan dibebankan pada ………………………………..
Tahun Anggaran ……….. pada …………………………………………………...
2. Harga Kontrak tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran Pihak Kedua
beserta pajak-pajak dan pungutan-pungutan lainnya.
3. Harga Kontrak tersebut telah meliputi seluruh lingkup pekerjaan baik yang
tercantum dalam gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat daftar uraian dan
volume pekerjaan, yang masing-masing saling melengkapi satu terhadap yang lain,
serta menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
PASAL 11
CARA PEMBAYARAN
Cara pembayaran pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 (satu) di atas dilaksanakan secara
bertahap sebagai berikut :
1. Pembayaran ke-1 (satu) sebesar 50% (lima puluh persen) dari harga pekerjaan
dan dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 60% (enam puluh persen) selesai,
dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, besarnya pembayaran
setelah dipotong pengembalian Uang Muka, yaitu sebesar :
( 50 % x Rp. …………..,- ) – ( 50 % x Rp. …………..,- ) = Rp. …………………,-
( ……………………………………………………………..…… ).
2. Pembayaran ke-2 (dua) sebesar 45% (empat puluh lima persen) dari harga
pekerjaan dan dibayarkan setelah pekerjaan mencapai 100% (seratus persen)
selesai, dinyatakan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dan Berita
Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan, besarnya pembayaran setelah
dipotong pengembalian Uang Muka, yaitu sebesar :
( 45 % x Rp. …………….,- ) – ( 50 % x Rp. …………..,- ) = Rp. ………………..,-
( …………………………………………………………………….).
3. Pembayaran ke-3 (tiga) sebesar 5% (lima persen) dari harga pekerjaan yang
dibayarkan setelah masa pemeliharaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan dan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan,
besarnya pembayaran yaitu :
( 5 % x Rp. ……………….,-) = Rp. ………………….,-
( …………………………………………………………………….).
PASAL 12
PENGATURAN HALAMAN TEMPAT PEKERJAAN
Sebelum Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan, maka Pihak Kedua terlebih dahulu
merundingkan dengan Pengawas mengenai pembagian halaman pekerjaan, tempat
penimbunan bahan, tempat didirikannya barak kerja dan lain-lain sebagainya agar
pekerjaan berjalan dengan lancar.
PASAL 13
PENJAGAAN DAN PENERANGAN HALAMAN PEKERJAAN
1. Pihak Kedua harus mengurus penjagaan di luar jam kerja siang dan malam dalam
komplek pekerjaan termasuk pekerjaan-pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
2. Pihak Kedua harus menyediakan lampu penerangan pada tempat tertentu atas
persetujuan pengawas untuk keamanan tempat kerja.
3. Pihak Kedua harus selalu menjaga jangan sampai terjadi kebakaran, atau sabotase
di tempat pekerjaan dan alat-alat untuk keperluan pekerjaan harus selalu berada di
tempat.
PASAL 14
KESELAMATAN DAN KESJAHTERAAN PEKERJA
2. Pihak Kedua bertanggung jawab atas segala kecelakaan yang mungkin terjadi
akibat pelaksanaan pekerjaan.
3. Apabila terjadi kecelakaan maka Pihak Kedua harus segera mengambil tindakan
untuk memberikan pertolongan pertama yang perlu bagi si korban dan segera
membawa ke rumah sakit terdekat serta memberitahukan kepada Direksi pekerjaan
ini.
4. Pihak Kedua harus menyediakan air bersih untuk air minum yang cukup dan
diwajibkan mendirikan kakus darurat yang tertutup di tempat pekerjaan.
PASAL 15
GAMBAR-GAMBAR KERJA DAN REVISI
1. Pihak Kedua wajib memasang gambar-gambar kerja sesuai dengan dokumen yang
telah diterima atau petunjuk pengawas, demi kelancaran pekerjaan di lapangan.
PASAL 16
MESIN-MESIN, PESAWAT UKUR DAN ALAT BANTU LAINNYA
Bila sewaktu-waktu diperlukan, Pihak Kedua harus menyediakan alat-alat dan pesawat
ukur serta tenaga bantu yang diperlukan untuk pemeriksaan hasil pekerjaan dari
pekerjaan atau kelancaran pekerjaan atas petunjuk pengawas.
PASAL 17
KETELITIAN PELAKSANAAN
2. Pihak Kedua diwajibkan untuk meminta persetujuan dari Pengawas/ Direksi bila
memulai suatu pekerjaan.
PASAL 18
PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
1. Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini harus sesuai
persyaratan yang ditetapkan.
PASAL 19
LAPORAN
Pihak Kedua harus menyediakan laporan diketahui pengawas dalam rangkap 3 (tiga)
berupa :
PASAL 20
DOKUMENTASI
2. Pemotretan untuk setiap jenis pekerjaan minimal 3 (tiga) kali, masing-masing dalam
keadaan 0%, 50% dan 100%.
1. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) Pihak Kedua berhak mengajukan
secara tertulis kepada Pihak Pertama untuk melakukan Serah Terima Pekerjaan
Pertama. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Penyelesaian Pekerjaan yang
dibuat oleh Tim Pemeriksa Pekerjaan yang dibentuk oleh Pihak Pertama, maka
Pihak Pertama mengesahkan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan.
2. Setelah Masa Pemeliharaan berakhir dan semua kewajiban Pihak Kedua dalam
pemeliharaan dipenuhi, Tim Pemeriksa menerbitkan Berita Acara Pemeriksaan
Akhir Pekerjaan. Pada akhir masa pemeliharaan berdasarkan hasil pemeriksaan
Tim Pemeriksa yang dibentuk oleh Pihak Pertama, maka Pihak Pertama
mengesahkan Berita Acara Serah Terima Akhir Pekerjaan yang dilampiri dengan
gambar-gambar hasil pelaksanaan ( as built drawing).
PASAL 22
SANKSI DAN DENDA
1. Jika Pihak Kedua tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan dalam Kontrak atau dalam waktu yang disetujui untuk
perpanjangan, maka Pihak Kedua dikenakan denda sebesar 1 0/00 (satu per mil)
per-hari dari Nilai Kontrak untuk setiap keterlambatan, dengan setinggi-tingginya
5% (lima persen) dari Nilai Kontrak.
PASAL 23
KETENTUAN HUKUM
Untuk kepentingan Kontrak ini, Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat untuk
mengabaikan Pasal 1266 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata.
PASAL 24
DOMISILI
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini,
termasuk perubahan-perubahan yang dipandang perlu akan diatur kemudian
bersama oleh Kedua Belah Pihak.
2. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini dinyatakan berlaku dan mengikat sejak tanggal
ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak dan apabila di kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan maka Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
3. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini dibaca, diteliti dan dipahami oleh Kedua Belah
Pihak sebelum ditandatangani.
4. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) ini dibuat dalam rangkap 8 (delapan) terdiri dari 2
(dua) asli bermaterai cukup yang sama kuatnya untuk Pihak Pertama dan Pihak
Kedua, dan selebihnya akan diberikan kepada pihak yang berkepentingan yang
ada hubungan dengan pekerjaan ini.
5. Seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini merupakan satu
kesatuan serta tidak dapat dipisahkan termasuk segala sanksinya dan mempunyai
kekuatan yang mengikat.
Dibuat di : ………………
Pada Tanggal : ………………
………………………. …………………………
…….. ………