Anda di halaman 1dari 5

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB

SYARAT MOP & MOW SERTA LANGKAH LANGKAH TUBEKTOMI

Dosen Pengampu : Hj.Isnaniah, S.ST,.M.Pd

Disusun oleh

Nur Syifa.S P07124118225

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN
D III SEMESTER
2019
SYARAT MOP & MOW SERTA LANGKAH LANGKAH TUBEKTOMI

A. Syarat MOP dan MOW


Setiap peserta kontap harus memenuhi 3 syarat,yaitu:
1. Sukarela
Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan kontap;
artinya secara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih kontap sebagai cara
kontrasepsi
2. Bahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia; artinya :
a. Calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan telah
dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani dan jasmani
b. Bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil paling sedikit
umur sekitar 2 tahun
c. Umur isteri paling muda sekitar 25 tahun
3. Kesehatan
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan; artinya tidak
ditemukan adanya hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontap. Oleh
karena itu setiap calon peserta harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya oleh
dokter, sehingga diketahui apakah cukup sehat untuk dikontap atau tidak.
Selain itu juga setiap calon peserta kontap harus mengikuti konseling
(bimbingan tatap muka) dan menandatangani formulir persetujuan tindakan
medik (Informed Consent)

B. Prosedur Tubektomi
1. Membuka dinding abdomen

Langkah 1 : lakukan tindakan asepsis pada lapangan operasi yakni sekitar pusat
dengan betadin kemudian tutup dengan kain steril berlubangdi
tengah.
Langkah 2 : suntikkan secara infiltrasi -4 cc anestesii lokal (lignokain 1%) pada
tempat insisi, lapis demi lapis sampai fasia, tunggu 2 menit dan
nilai efek anestessi .

Langkah 3 : lakukan insisi melintang pada kult dan jaringan subkutan sepanjang
2-3 cm tepat di bawag pusat.

Langkah 4 : insisi lapis demi lapis sampai hampir menembut peritoneum


kemudian peritoneum dijepit dengan 2 klem, transiluminasi untuk
identifikasi dengan gunting selebar jari sehingga bisa di masukki
jari telunjuk dan sebuah tampon tang

Bila fundus uteri di bawah pusat, insisi membujur setnggi 2 jari di


bawah fundus sepanjang 2-3 cm sampai mencapai fasia. Setelah
fasia diinsisi kemudian muskular rektus abdominis dilakukan
dengan jari telunjuk atau kleam arteri sehingga tampak peritoneum.
Jepit peritoneum dengan 2 buah klem, transiluminasi
untukidentifikasi dengan gunting peritoneum secara membujur

2. Mencapai tuba

Langkah 5 : masukkan retraktor ke dalam rongga abdomen, tarik retraktor ke


arah tuba ,yang akan di capai

Langkag 6 : jepit dengan pingset atau klem dan tarik perlahan-lahankeluar


melalui lubang insisi sampai terlihat fimbriae.

Langkah 7 : bila tuba tertutup omentum atau usu, sisihkan dengan menggukan
kasa bulat yang di jepit klem arteri dan posisi klien trendelenbred.

3. Oklusi tuba (cara Pomeroy)

Langkah 8 : jepit tuba 1/3 poksimal dengan klem babcock angkat sampai tuba
melengkung, tentukan daerah mesosalping tanpa pembuluh darah.

Langkah 9 : tusukkan jarum bulat dengan benang catgut no 0 jarak 2 cm dari


puncak lengkungan dan ikat salah satu pangkal lengkungan.
Langkah 10 : ikat kedua pangkal lengkungan tuba secara bersamaan
menggunakan benang yang sama.

Langkah 11 : potong tuba tepat diatas ikatan benang.

Langkah 12 : periksa pendarahan pada tunggul tuba dan pariksa lumen tuba
untuk meyakinkan tuba telah terpotong.

Langkah 13 : potong benang 1 cm dari tuba dab masukkan kembali tuba ke dalam
rongga perut.

Langkah 14 : lakukan tindakkan yang sama pada tuba sisi yang


lain.

4. Menutup Dinding Abdomen

Langkah 15 : periksa ronggan abdomen ( kemungkinan pendarahan )

Langkah 16 : jahit fasia dengan jahitan simpul atau angka 8 memakai benang
kromik catgut no 1.

Langkah 17 : jahit subkutis dengan jahitan sipul memakai plain catgut no 0

Langkah 18 : jahit kulit dengan jahitan simpul memakai benang sutera no 0

5. Tindakan Pasca Bedah

langkah 19 : bersihkan luka insisi dan diding perut sekitarnya dengan betadin,
tutup kembali luka dengan kain steril dan plaster.

Langkah 20 : periksa tekanan darah, nadi dan pernafasan dan tanyakan pada
klien tentang keluah subjektif.

Langkah 21 : pindahkan klien dari ruang operasi ke ruang pulih untuk


mengamati1 jam

Langkah 22 : intruksikan perawat unruk mengamati tanda-tanda vital klien.


6. Dekontaminasi

Langkah 23 : bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5 %, biarkan


terendam dalam larutan tersebut selama 10 menit.

Langkah 24 : lepaskan gaun operasi, topi serta masker dan taruh pada tempat
yang tersedia.

Langkah 25 : cuci lengan dengan air mengalir

Langkah 26 : periksm seluruh peralatan operasi yang telah dipakai dan


direndam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit

Langkah 27 : periksa tabungdan jarum suntik yang telaah di pakai di rendam


dalam larutan klorin 0,5% dan ditempatkan terpisah dari
peralatan.

Langkah 28 : pariksa kasa dan lain-lain sudah terkontaminasi dari darah pasien.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/32091430/Tubektomi_MOW_
http://pratiwiatmanegara.blogspot.com/2017/03/makalah-mow-dan-mop.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai