Penyuluh Peserta
1. Menjawab salam pembukan dari panitia
1. Memberikan salam pembuka kepada peserta
penyuluhan.
penyuluhan.
2. Peserta dapat memperhatikan materi
2. Melaksanakan pengabsenan kepada peserta.
penyuluhan dengan baik.
3. Melakukan apersepsi oleh peserta sebelum
3. Peserta dapat menyimak apa yang disampaikan
pemberian materi penyuluhan.
oleh penyajian materi penyuluhan.
C. Penutup ( 10 menit )
Penyuluh Peserta
1.Petugas menyampaikan rangkuman materi 1.Peserta menyimak dan memperhatikan apa
yang telah disampaikan mengenai yang disampaikan oleh panitia
penyakit filariasis. penyuluhan
2.Petugas mengevaluasi acara penyuluhan 2.Peserta menyimak dan memperhatikan apa
3 Memberikan salam penutup kepada peserta yang disampaikan oleh panitia
penyuluhan. penyuluhan
3.Menjawab salam penutup dari panitia
penyuluhan.
B. Alat diantaranya:
1. Speaker
2. Microphone
3. Spidol
4. LCD
VI. Metode
Metode yang digunakan adalah metode pendidikan kelompok, yaitu terhadap kelompok besar,
metode yang digunakan yaitu:
A. Ceramah
B. Seminar
VII. Sumber
Arya, Wisnu.2009. Dampak Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Pustaka Setia
Notoatmojo,Soekidjo.2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta
VIII. Evaluasi
Pertanyaan
A. Pengertian penyakit filariasis
B. Tanda dan Gejala Penyakit Filariasis
C. Penyebab terjadinya penyakit filariasis
D. Cara pencegahan penyakit filariasis
Jawaban
A. Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh
cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit
(larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah
menjadi penyakit tersebut.
B. Tanda & gejala penyakit Filariasis:
Demam berulang ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan timbul lagi setelah
bekerja berat
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal ke
arah ujung kaki
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada dan alat kelamin perempuan dan laki-laki yang tampak
kemerahan dan terasa panas
C. Penyakit ini disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi,
Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia terutama dalam
kelenjar getah bening dan darah. Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah bening manusia
selama 4 – 6 tahun dan dalam tubuh manusia.
D. Cara pencegahan penyakit Filariasis
Menjaga kebersihan lingkungan supaya nyamuk tidak dapat berkembang biak
Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
Memberantas nyamuk serta sumber perindukan
Meminum obat anti Filariasi secara masal
Lampiran Materi
1. Pengertian Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan
oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk,
parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah
menjadi penyakit tersebut.
2. Tanda & gejala penyakit Filariasis adalah:
Demam berulang ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan timbul lagi setelah
bekerja berat
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal ke
arah ujung kaki
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada dan alat kelamin perempuan dan laki-laki yang tampak
kemerahan dan terasa panas
3. Penyebab Penyakit Filariasis disebabkan oleh 3 spesies cacing filarial : Wuchereria Bancrofti,
Brugia Malayi, Brugia Timori. cacing ini menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia
terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. Cacing ini dapat hidup dalam kelenjar getah
bening manusia selama 4 – 6 tahun dan dalam tubuh manusia.
4. Cara pencegahan penyakit Filariasis adalah:
Menjaga kebersihan lingkungan supaya nyamuk tidak dapat berkembang biak
Menghindarkan diri dari gigitan nyamuk
Memberantas nyamuk serta sumber perindukan
Meminum obat anti Filariasi secara masal
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Kriteria Peserta Didik : Ibu-ibu Kader di RW.26 Desa Cinunuk Wilayah Kerja Puskesmas
Cinunuk
1. Pengertian filariasis
2. Penyebab filariasis
MATERI : terlampir
ALOKASI WAKTU :
- Penutup : 5 menit
STRATEGI INSTRUKSIONAL :
- Apersepsi
- Menjelaskan tujuan
pembelajaran Memperhatikan Ceramah Poster
- Menjelaskan
cakupan materi yang
akan dibahas Memperhatikan Ceramah
Flipchart
20 menit Uraian - Menjelaskan Mengutarakan ide/ Brain Powerpoint/
Materi definisi dan penyebab pendapat storning
filariasis Flipchart
- Menjelaskan tanda
dan gejala filariasis
CTJ
Powerpoint/
Flipchart
CTJ Powerpoint/
Flipchart
- Menjawab Memperhatikan
pertanyaan atau
komentar dengan jelas
Diskusi
- Menyimpulkan
materi pelajaran secara
singkat
Memperhatikan
- Menutup pertemuan
dan menbagikan leaflet Ceramah
EVALUASI :
Jawaban
1. Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing
Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk
2. Penyebab filariasis adalah tiga spesies cacing filarial yaitu; Wucheria bancrofti, Brugia
malayi dan Brugia timori
Demam berulang-ulang selama 3 – 5 hari, Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul
lagi setelah bekerja berat ;
Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak
(lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit ;
Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari
pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis) ;
Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat
pecah dan mengeluarkan nanah serta darah ;
Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan
terasa panas (early lymphodema).
Pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar
(elephantiasis skroti).
Secara massal dilakukan didaeah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine
Citrate (DEC) dikombinasikan dengan Albenzol sekali setahun selama 5 -10 tahun, untuk
mencegah reaksi samping seperti demam, diberikan Parasetamol ; dosis obat untuk sekali minum
adalah, DEC sesuai kelompok umur, Albenzol 400 mg albenzol (1 tablet )
KRITERIA EVALUASI :
DAFTAR PUSTAKA :
____________,2010.Filariasis.http://images.robron.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/
STfEjQoKCtsAAHTWYvM1/filariasis.pdf?nmid=141803184 (diakses tgl 4 Desember 2010)
Pohan, Herdiman T. 2007. Filariasis. Aru W. Sudoyo, Bambang Setiyohadi, Idrus Alwi,dkk.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III edisi IV. . Jakarta: Balai Penerbit FKUI.1767-1770.
Partono, Felix dan Agnes Kurniawan. 2006. Wuchereria bancrofti. Srisasi Gandahusada, Herry
D. Ilahude, dan Wita pribadi. Parasitologi Kedokteran edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.35-44
Dinkes Kab. Bandung. 2010. Petunjuk Pengobatan Massal Filariasis. Bandung: Dinas Kesehatan
Pemerintah Kab. Bandung.
____________,2010.Makalah Filariasis.www.scribd.com/doc/43610482/makalah-
filariasis.(diakses tanggal 4 Desember 2010)
FILARIASIS
Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) disebabkan oleh cacing Filaria yang
ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan bila tidak
mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan
dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Akibatnya penderita tidak dapat bekerja
secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga memnjadi beban
keluarga, masyarakat dan negara. Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir di
Seluruh propinsi. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat
sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi
yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, melalui
pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang
sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk
ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas. Untuk memberantas penyakit ini sampai
tuntas
WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global ( The Global Goal of Elimination of Lymphatic
Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020 (. Program eliminasi dilaksanakan
melalui pengobatan missal dengan DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi
yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk mencegah
kecacatan dan mengurangi penderitanya. Indonesia akan melaksanakan eliminasi penyakit kaki
gajah secara bertahap dimulai pada tahun 2002 di 5 kabupaten percontohan. Perluasan wilayah
akan dilaksanakan setiap tahun.
Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing filarial yaitu; Wucheria bancrofti,
Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular : Di Indonesia hingga saat ini telah diketahui
ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres yang dapat
berperan sebagai vector penular penyakit kaki gajah.
Cara Penularan :
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit
nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III ( L3 ). Nyamuk tersebut
mendapat cacing filarial kecil ( mikrofilaria ) sewaktu menghisap darah penderita mengandung
microfilaria atau binatang reservoir yang mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit
kaiki gajah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan tahap
kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.
Gejala :
Gejala klinis Filariais Akut adalah berupa ; Demam berulang-ulang selama 3 – 5 hari, Demam
dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat ; pembengkakan kelenjar getah
bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan,
panas dan sakit ; radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar
dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis) ; filarial abses
akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan
nanah serta darah ; pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak
kemerahan dan terasa panas (early lymphodema). Gejal klinis yang kronis ; berupa pembesaran
yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Diagnosis
Filariasis dapat ditegakkan secara Klinis ; yaitu bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan
tanda-tanda dan gejala akut ataupun kronis ; dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan
mulai pukul 20.00 malam waktu setempat, seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis,
apabila dalam sediaan darah tebal ditemukan mikrofilaria. Pencegahan ; adalah dengan berusaha
menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector ( mengurangi kontak dengan vector) misalnya
dengan menggunakan kelambu bula akan sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa
nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk baker, mengoles kulit dengan
obat anti nyamuk, atau dengan cara memberantas nyamuk ; dengan membersihkan tanaman air
pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau
mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk ; membersihkan semak-semak
disekitar rumah.
Pengobatan :
Secara massal dilakukan didaeah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine
Citrate (DEC) dikombinasikan dengan Albenzol sekali setahun selama 5-10 tahun, untuk
mencegah reaksi samping seperti demam, diberikan Parasetamol ; dosis obat untuk sekali minum
adalah :
(Tablet) (Tablet)
2-5 1 1 0.25
6-14 2 1 0.5
> 14 3 1 1
Sumber : Dinkes Kab. Bandung
Pengobatan missal dihentikan apabila Mf rate sudah mencapai < 1 % ; secara individual /
selektif; dilakukan pada kasus klinis, baik stadium dini maupun stadium lanjut, jenis dan obat
tergantung dari keadaan kasus.