Anda di halaman 1dari 8

JERE 5 (1) (2016)

Journal of Educational Research and Evaluation


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jere

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KETERAMPILAN


MENCETAK RAHANG BERGIGI TEKNIK MUKOSTATIK

Budiono, Endang Susilaningsih, Diyah Fatmasari

Prodi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
Info Artikel Abstrak
________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian kinerja keterampilan
Diterima 9 Maret 2016 mencetak rahang bergigi teknik mukostatik menggunakan alginat pada mahasiswa Fakultas
Disetujui 3 Juni 2016 Kedokteran Gigi Unimus. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan
Dipublikasikan 15 dengan model pengembangan 4D dengan langkah yaitu, define, design, develop, dan disseminate.
Agustus 2016 Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, kuesioner dan observasi. Instrumen pengumpul
________________ data menggunakan panduan wawancara, kuesioner, dan lembar observasi. Validasi isi melalui
Keywords: pertimbangan pakar terkait kemudian dianalisis menggunakan analisis CVR. Reliabilitas
Development of Instrumen; instrumen melalui kesepakatan antar penilai yang dianalisis dengan ICC. Uji Kepraktisan
Performance Assessment menggunakan tafsiran skor kepraktisan. Hasil uji CVR didapatkan nilai masing-masing butir yang
Instrumen; Mucostatic diberikan oleh ketiga pakar prostodontik adalah satu yang berarti semua butir instrumen tersebut
Impression Technique valid. Hasil uji reliabilitas instrumen memiliki nilai rata‐rata kesepakatan antar penilai sebesar
____________________ 0.998, sedangkan untuk satu orang penilai konsistensinya adalah 0.991 menandakan bahwa
instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Hasil uji kepraktisan didapatkan nilai rata-rata
33.2 yang berarti seluruh butir penilaian kinerja yang dikembangkan dalam kategori sangat praktis.
Simpulan secara keseluruhan bahwa instrumen penilaian kinerja yang dikembangkan memiliki
validitas, reliabilitas, dan kepraktisan yang baik sehingga dapat digunakan sebagai instrumen
penilaian kinerja mencetak rahang bergigi teknik mukostatik menggunakan alginat pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unimus.

Abstrac
_____________________________________________________________
The aim of this research is developing performance assessment instrument of jaw impression with mucostatic
technique using alginate to Students of Faculty of Dentistry of Unimus. Research method used 4D development
model (define, desain, develop, and disseminate). Data collection were held by interviewing and observating.
Instruments for data collection are interview guideliner, observation sheet, and questionnaire. Content Validity
was analized by experts judgement and Content Validity Ratio (CVR) analyzation. Instrument reliability was
analized by Intraclass Correlation Coefficient (ICC) analyzation. Instrument practicality was analized by
practicality score interpretation. The results of CVR analyzation showed that three prosthodontic experts gave
one in valued to each items, that meant all items of the instrument are valid. The results of reliability
analization based on agreement of all raters were 0,998 for inter-rater agreement and 0,991 for one rater
consistency. That meant that the instrument has high reliability. The Results of practicality analization
showed value 33.2 which meant all items of the developed instrument was very practical. The conclusion is that
the Instrument has a good validity and reliability. Therefore, it cpan be used to asses performance of jaw
impression with mucostatic technique using alginate to Students of Faculty of Dentistry of Unimus.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: P-ISSN 2252-6420
Kampus Pascasarjana Unnes, Jalan Kelud Utara III Semarang 50237
E-ISSN 2503-1732
E-mail: drg.budiono@unimus.ac.id

49
Budiono, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)

PENDAHULUAN Hasil cetakan yang baik didapatkan dari


operator yang mempunyai pengetahuan
Gigi tiruan merupakan pengganti (knowlage), keterampilan (skill), dan sikap
komponen rongga mulut yang hilang yaitu gigi (affect) yang baik tentang teknik mencetak gigi,
geligi. Pembuatan gigi tiruan ini bertujuan untuk dimana ketiga aspek tersebut dihasilkan oleh
memperbaiki estetika, fungsi pengunyahan, proses pembelajaran dan penilaian yang tepat
fungsi bicara serta melindungi jaringan (Kusmawati, Taher, dan Dewi, 2013: 31 ;
pendukung di bawah gigi tiruan (Setiawan, Yuzbasioglu, 2014: 1 ; Daryanto, 2008: 101).
2013: 60 dan Yamamoto, T, et al, 2014:1). Penilaian merupakan suatu proses
Perawatan gigi tiruan yang baik sangat penting berkelanjutan yang dirancang untuk memantau
untuk meningkatkan kesehatan rongga mulut proses pembelajaran dan meningkatkan hasil
yang berimplikasi pada peningkatan kualitas belajar serta dilakukan secara menyeluruh yaitu
hidup seseorang (Yen, 2015: 1). mencakup semua aspek kompetensi yang
Keberhasilan suatu gigi tiruan sangat meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan
tergantung pada tahap pencetakan, dimana psikomotorik (Allen, dalam Praslova 2010:1;
hasil cetakan yang akurat menghasilkan gigi Daryanto, 2008: 101).
tiruan dengan adaptasi yang baik (Kusmawati, Penilaian kinerja (performance
Taher, dan Dewi, 2013: 31). Ada banyak assessment) adalah penilaian yang meminta
variabel yang mempengaruhi hasil suatu cetakan peserta didik melakukan dan
diantaranya teknik mencetak dan bahan cetak mendemonstrasikan hasil dari pengetahuan
yang digunakan operator (Yuzbasioglu, 2014: yang didapat berdasarkan kriteria atau aspek
1). kompetensi yang ditetapkan, dimana aspek-
Pencetakan rahang adalah salah satu aspek yang dinilai berupa aspek kognitif, afektif,
tahap pembuatan gigi tiruan berupa pembuatan dan psikomotorik yang mempunyai kesamaan
tiruan bentuk negatif dari jaringan rongga maksud dengan penilaian pembelajaran
mulut yang didapat dari peletakan bahan cetak (Maryani dalam Masrukan, 2013: 33; dan
(Alginat) kedalam rongga mulut sampai bahan Gronlund, 1977: 87). Hasil penelitian Overeem
cetak tersebut setting. Hasil cetakan negatif gigi (2012) menunjukkan bahwa dengan adanya
dan jaringan sekitarnya ini kemudian dibuat penilaian kinerja berdampak lurus terhadap
model studi maupun model kerja (Yuzbasioglu, peningkatan kinerja seseorang.
2014: 1; Shillingburg, 1997: 281). Model kerja Penilaian terhadap keterampilan
yang akurat hanya akan didapatkan dari hasil mencetak yang tidak memperhatikan kaidah-
cetakan yang baik (Zmudzki., Chladek, dan kaidah dan standar penilaian yang tepat akan
Kasperski, 2014: 679). memberikan informasi yang tidak akurat
Teknik yang digunakan pada pencetakan terhadap kualitas proses belajar mengajar dan
rahang bergigi yaitu teknik mukostatik. Teknik pada akhirnya tujuan pembelajaran tidak akan
mukostatik adalah suatu teknik pencetakan tercapai karena hasil penilaian tidak
dimana jaringan lunak mulut berada dalam merepresentasikan kondisi keterampilan
keadaan istirahat. Pencetakan dilakukan dengan mencetak peserta didik yang sebenarnya
menggunakan bahan yang mempunyai (Shillingburg, 1997: 281 dan Susila, 2012: 3-4).
viskositas yang sangat rendah, dimana hanya Hasil wawancara dengan Wakil Dekan I
sejumlah kecil tekanan yang dibutuhkan, dan Koordinator Laboratorium Keterampilan
sehingga pada keadaan ini sedikit atau tidak ada FKG Unimus, terdapat beberapa sumber
sama sekali terjadi pergerakan dari mukosa. kendala yang dihadapi dalam proses evaluasi
Bahan cetak yang digunakan adalah irreversible mahasiswa, yaitu: pertama, selama ini evaluasi
hidrokoloid (USU, 2015). di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unimus

50
Budiono, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)

belum bisa dilakukan secara tepat dan ideal; produk yang efektif untuk digunakan pada
kedua, kurangnya sumber daya manusia yang institusi pendidikan, dan bukan untuk menguji
memenuhi kualifikasi turut mempengaruhi teori (Gay, 1990, dalam Kantun, 2013:77).
proses evaluasi; ketiga instrumen penilaian Metode penelitian pengembangan dilaksanakan
keterampilan yang ada belum teruji validitas dan melalui beberapa langkah yaitu define, desain,
reliabilitasnya (Lampiran 3 hal 100), sehingga develop dan disseminate. Sukmadinata (2005)
tidak mampu memberikan gambaran mengemukakan ada beberapa metode yang
keterampilan mahasiswa khususnya digunakan dalam pelaksanaan penelitian dan
keterampilan dalam mencetak rahang bergigi pengembangan, yaitu: deskriptif, evaluatif dan
teknik mukostatik secara otentik. eksperimental. Metode evaluatif digunakan
Berdasarkan uraian di atas dapat untuk mengevaluasi proses uji coba
disimpulkan bahwa penerapan instrumen pengembangan suatu produk. Produk yang
penilaian kinerja yang valid reliabel dan praktis dikembangkan kemudian diuji dengan
dapat membantu dosen untuk mampu serangkaian uji coba, dan untuk setiap kegiatan
melakukan penilaian kinerja mahasiswa pada uji coba diadakan evaluasi.
saat melakukan praktikum keterampilan Langkah-langkah yang digunakan dalam
mencetak di laboratorium. Produk instrumen penelitian pengembangan instrumen ini adalah
penilaian kinerja keterampilan mencetak rahang hasil adopsi dan modifikasi dari langkah-
bergigi teknik mukostatik dengan menggunakan langkah pengembangan instrumen 4D
bahan cetak alginat pada mahasiswa FKG Thiagarajan, Semmel (dalam Saud, 2014).
Unimus sebelum diputuskan untuk digunakan Penelitian ini dirancang untuk mengembangkan
oleh para dosen perlu diadakan penelitian. instrumen penilaian kinerja keterampilan
Tujuannya untuk memperoleh informasi mencetak rahang bergigi teknik mukosatik
apakah produk yang dikembangkan sudah menggunakan alginat pada mahasiswa FKG
valid, reliabel, dan praktis. Unimus.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Validasi instrumen yang telah disusun
Menganalisis bagaimana instrumen faktual dilakukan dengan meminta pertimbangan dari
penilaian kinerja keterampilan mencetak rahang para pakar dalam bidang yang diukur (expert
bergigi teknik mukostatik menggunakan alginat judgement). Hasil pertimbangan dari para pakar
pada mahasiswa FKG Unimus yang digunakan kemudian dianalisis menggunakan analisis
saat ini; 2) Mengembangkan instrumen Content Validity Ratio (CVR) yang dirumuskan
penilaian kinerja keterampilan mencetak rahang oleh Lawshe (1975).
bergigi teknik mukostatik menggunakan alginat Uji coba instrumen pertama dilakukan
pada mahasiswa FKG Unimus; 3) Menguji pada sepuluh orang mahasiswa untuk
validitas instrumen; 4) Menguji reliabilitas mendapatkan reliabilitas antar penilai (Interrater
instrumen; dan 5) Menguji kepraktisan Reliability) instrumen. Observasi dilakukan
instrumen penilaian kinerja keterampilan oleh lima orang penilai yang terdiri dari tiga
mencetak rahang bergigi teknik mukostatik orang dosen (teacher assessment), satu orang
menggunakan alginat pada mahasiswa FKG mahasiswa (peer assessment) dan satu orang
Unimus. examinee (self assessment), sehingga masing-
masing penilai pada uji coba ini mengobservasi
METODE sepuluh orang mahasiswa. Uji coba instrumen
ini dilakukan pada mahasiswa Kedokteran Gigi
Jenis penelitian ini adalah penelitian FKG Unimus yang telah menempuh Blok
pengembangan. Penelitian pengembangan Biomaterial Kedokteran Gigi.
merupakan suatu usaha untuk mengembangkan

51
Budiono, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)

Uji coba instrumen kedua dilakukan pada panduan penilaian kepada pengguna secara
empat puluh orang mahasiswa untuk obyektif karena dimensi-dimensi dan butir-butir
mendapatkan reliabilitas antar penilai (Interrater instrumen belum mewakili seluruh aspek kerja
Reliability) instrumen. Observasi dilakukan keterampilan mencetak teknik mukostatik secara
oleh lima orang penilai yang terdiri dari tiga teori, berikut juga rubrik penilaian belum secara
orang dosen (teacher assessment), satu orang jelas memberikan panduan penskoran kepada
mahasiswa (peerassessment) dan satu orang pengguna, sehingga hasil penilaian tidak
examinee (self assessment), sehingga masing- konsisten dan masih bergantung pada
masing penilai pada uji coba ini mengobservasi keterampilan dan kemampuan penilai akan
empat puluh orang mahasiswa. Uji coba subyek kinerja mencetak teknik mukostatik. Hal
instrumen ini dilakukan pada mahasiswa ini menyebankan hasil penilaian tidak mampu
Kedokteran Gigi FKG Unimus yang telah memberikan gambaran keterampilan mahasiswa
menempuh Blok Biomaterial Kedokteran Gigi. khususnya keterampilan dalam mencetak
Hasil uji reliabilitas I dan II instrumen yang rahang bergigi teknik mukosatik secara otentik.
dikembangkan melalui penilaian antar rater Pengembangan instrumen penilaian
dianalisis melalui ICC (Intraclass Correlation kinerja keterampilan mencetak rahang bergigi
Coefficients) menggunakan program SPSS 2. teknik mukosatik menggunakan alginat pada
Uji coba kepraktisan instrumen dilakukan FKG Unimus selanjutnya dikembangkan
setelah instrumen valid dan reliabel dalam uji melalui langkah - langkah 4D yaitu define,
coba skala luas (uji coba kedua). Teknik design, develop, dan disseminate.
pengumpulan datanya dengan menggunakan Tahap define diawali dengan studi
kuesioner terbuka. Hasil uji coba kepraktisan pendahuluan tentang analisis kebutuhan serta
instrumen dianalisa menggunakan tabel tafsiran memperoleh penilaian faktual yang selama ini
skor kepraktisan seperti ditunjukkan pada tabel 1 yang digunakan untuk penilaian kinerja
dibawah ini. keterampilan mencetak rahang bergigi teknik
Tabel 1. Tafsiran Skor Kepraktisan mukostatik menggunakan alginat pada
Skor Kriteria mahasiswa FKG Unimus tidak sesuai dengan
32.5 ≤ x ≤ 40 Sangat praktis prosedur dan belum mengacu pada syarat suatu
25 ≤ x ≤ 32.4 Praktis instrumen penilaian. Purwanto, 2012
17.5 ≤ x ≤ 24.9 Kurang praktis menyatakan bahwa instrumen penilaian yang
10 ≤ x ≤ 17.4 Tidak praktis baik harus memenuhi syarat alat ukur dalam
suatu pengukuran.
Tahap define yang didapat dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
wawancara dan kajian pustaka untuk
memperoleh data awal suatu permasalahan
Hasil wawancara dengan Wakil Dekan I
dan Koordinator Laboratorium Keterampilan penilaian kinerja, serta observasi terhadap
lembar penilaian faktual yang selama ini
FKG Unimus mengenai kondisi penilaian
kinerja keterampilan mencetak teknik digunakan di FKG Unimus dalam penilaian
praktik ketarampilan mencetak rahang bergigi,
mukostatik menggunakan alginat adalah sebagai
peneliti perlu mendesain (tahap design)
berikut.
instrumen penilaian kinerja keterampilan
Proses evaluasi keterampilan mahasiswa
mencetak rahang bergigi baru melalui kajian
di FKG Unimus mempunyai beberapa kendala
salah satunya adalah instrumen penilaian teoritik untuk dapat merumuskan kisi-kisi
instrumen, analisis perangkat pembelajaran
keterampilan faktual belum teruji validitas,
reliabilitas, dan kepraktisannya. Instrumen tentang aspek yang akan diukur sampai dengan
penilaian faktual tidak bisa memberikan

52
Budiono, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)

penentuan teknik penskoran instrumen penilaian Tahap develop dari pengembangan


(rubrik). instrumen penilaian kinerja ini yaitu dengan
Hasil studi pustaka dan masukan dari menyusun ulang instrumen dan rubriknya
pakar prostodontik yang mengacu pada Standar menjadi satu kesatuan. Uji validitas, reliabilitas,
Kompetensi Dokter Gigi Indonesia tahun 2015 serta kepraktisan termasuk kedalam tahap ini.
diperoleh informasi bahwa aspek-aspek Tahap validasi instrumen dilakukan
penilaian kinerja harus terdapat dalam berdasarkan penilaian pakar/ahli melalui
instrumen penilaian kinerja, adalah sebagai pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi
berikut. (1) Keterampilan mempersiapkan tes melalui analisis rasional oleh panel yang
kegiatan praktikum keterampilan dengan butir- berkompeten (expert judgement. Analisis
butir kerja yang dinilai: menyiapkan alat dan lanjutan setelah expert judgement adalah
bahan, menyiapkan kelengkapan diri operator, melalui validitas logis menggunakan Content
menjalin komunikasi dengan probandus, Validity Ratio (CVR) yang diusulkan oleh
memeriksa rongga mulut dan mengukur sendok Lawshe (1975) untuk mengukur derajat
cetak (sc). (2) Proses pencetakan rahang awah kesepakatan para pakar/ahli prostodontik dari
dengan butir-butir kerja: mengatur posisi satu item yang dapat mengekspresikan tingkat
operator-probandus, manipulasi bahan cetak validitas konten melalui butir-butir tunggal yang
alginat, memasukkan sendok cetak kedalam berkisar dari -1 sampai 1.
rongga mulut (operator normal/tidak kidal), Hasil dari CVR didapatkan semua butir
mengeluarkan sendok cetak dari rongga mulut, dianggap penting oleh ketiga pakar prostodontik
kebersihan dan kerapian kerja. (3) Produk dengan nilai CVR ke-20 butir tersebut memiliki
cetakan rahang bawah dengan butir-butir: detail nilai CVR masing-masing 1 yang berarti ke-20
fisik cetakan, jaringan pendukung gigi tiruan, butir instrumen tersebut adalah valid.
batas cetakan. (4) Proses pencetakan rahang Hasil uji coba reliabilitas instrumen
rahang atas dengan butir-butir kerja sama pertama yang dikembangkan melalui penilaian
dengan proses pencetakan rahang bawah, (5) para rater yang dianalisis melalui ICC
Produk cetakan rahang bawah dengan butir- (Intraclass Correlation Coefficients)
butir sama dengan produk cetakan rahang menunjukkan rata‐rata kesepakatan antar rater
bawah. sebesar 0.962, sedangkan untuk satu orang rater
Pengembangan rubrik terdiri dari 20 butir konsistensinya adalah 0.834 seperti ditunjukkan
instrumen, yang merupakan hasil penjabaran pada tabel 2. Aiken (dalam Purwanto, 2012)
dari masing-masing aspek. Setiap butir mengemukakan bahwa penentuan batas
instrumen ditentukan skala pengukurannya reliabilitas jika skor digunakan untuk
secara kualitatif, melalui sistem ini kualitas membandingkan setiap penilaian rater/individu
kinerja dapat disekor secara gradual mulai skor 1 yang berbeda maka koefisien reliabilitas >0.85.
sampai skor 3 jika mampu mencapai semua Tabel 2. Hasil komputasi ICC menggunakan
kriteria skoring. Langkah-langkah yang program SPSS uji coba reliabilitas instrumen
ditempuh pada pengembangan instrumen pertama.
penilaian unjuk kerja diformat dalam bentuk Intraclass Correlation Coefficient
tabel, yang unsur utamanya terdiri dari: kolom 95% Confidence
pertama berisi nomor, kolom kedua aspek- Interval F Test with True Value 0
aspek/indikator yang dinilai, kolom ketiga berisi Intraclass Lower Upper
CorrelationaBoundBound Value df1 df2 Sig
kolom skor perolehan untuk setiap butir pada
Single b
masing-masing indikator, kolom keempat berisi Measures
.834 .656 .948 26.207 9 36 .000

kriteria skor maksimal, dan kolom kelima berisi Average


.962c .905 .989 26.207 9 36 .000
Measures
keterangan skor.

53
Budiono, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa memiliki nilai kesepakatan dari antar rater maka
penilaian rata-rata kesepakatan rater telah artinya instrumen mempunyai kualitas stabilitas
memenuhi nilai kriteria, namun hasil penilaian yang cukup tinggi. Sujarwanto dan Rusilowati
setiap satu orang rater < 0,85 yang dapat (2015) juga menyatakan tingginya koefisien
dikatakan instrumen penilaian kinerja reliabilitas rating dari penilai dapat diartikan
keterampilan mencetak rahang bergigi perlu bahwa pemberian rating yang telah dilakukan
adanya revisi terhadap butir guna memperoleh oleh masing-masing rater adalah konsisten.
instrumen yang memiliki reliabilitas yang Berdasarkan dari hasil analisis reliabilitas
memenuhi ktriteria > 0,85. melalui ICC, dapat dikatakan bahwa instumen
Hasil uji coba reliabilitas kedua pada penilaian kinerja keterampilan mencetak rahang
instrumen yang telah direvisi dengan bergigi teknik mukostatik menggunakan alginat
menambahkan gambar pada aspek hasil pada mahasiswa FKG Unimus memiliki tingkat
cetakanan (seperti ditunjukkan pada gambar 1) keterpercayaan yang tinggi dan dapat digunakan
didapatkan nilai ICC (Intraclass Correlation untuk mengukur keterampilan mencetak teknik
Coefficients) memiliki rata‐rata kesepakatan mukostatik mahasiswa.
antar rater sebesar 0.998, sedangkan untuk satu Analisis selanjutnya adalah melakukan uji
orang rater konsistensinya adalah 0.991 seperti kepraktisan terhadap butir instrumen kinerja
ditunjukkan pada tabel 3. yang dikembangkan. Kualitas kepraktisan
instrumen secara umum tergambarkan dari
instrumen yang memiliki obyektifitas,
kesistematisan, konstruksi, dan kebahasaan yang
baik (Yudha, Marsukan, dan Djuniadi, 2014).
Hasil analisis uji kepraktisan instrumen
penilaian kinerja berdasarkan data yang
diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada
sepuluh penilai (dosen) yang mengujicobakan
penggunaan instrumen. Secara empirik
Gambar 1. Hasil cetakan (a) rahang bawah dan kesepuluh penilai diminta mengisi kuesioner
(b) rahang atas yang telah disediakan dengan sepuluh
Tabel 3. Hasil komputasi ICC menggunakan pertanyaan dalam bentuk rentang nilai dari 1
program SPSS uji coba reliabilitas instrumen sampai 4. Hasil uji kepraktisan seperti
kedua. ditunjukkan pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Uji Kepraktisan Instrumen
Intraclass Correlation Coefficient Penilai Rata
95% Confidence 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 -rata
Interval F Test with True Value 0 Skor
3 3 3 3
Intraclass Lower Upper total 36 35 30 32 34 34 33,2
0 5 5 1
Correlationa Bound Bound Value df1 df2 Sig item
Kategor S S S
Single SP P P P P SP SP SP
.991b .977 .997 527.676 9 36 .000 i P P P
Measures
Keterangan: SP (sangat praktis); P (praktis).
Average
.998c .995 .999 527.676 9 36 .000 Analisis data uji kepraktisan dapat
Measures
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa diinterprestasikan bahwa instrumen kinerja yang
instrumen penilaian kinerja memiliki reliabilitas dikembangkan telah memenuhi kategori praktis.
yang tinggi baik dari rata-rata kesepakatan antar Hal ini tergambar dari skor rata-rata instrumen
rater maupun dari setiap penilaian rater yang dihasilkan melalui penilaian kesepuluh
memiliki nilai > 0.85. Mengacu hasil penelitian pengguna didapatkan nilai rata-rata 33.2 dari
dari Yudha, Marsukan dan Djuniadi (2014), skor total 40, sehingga dapat dikatakan
yang menyatakan apabila sebuah instrumen

54
Budiono, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)

instrumen penilaian kinerja memiliki tingkat memiliki kualitas yang lebih baik dari instrumen
kepraktisan yang sangat praktis. faktual.
Hasil analisis secara keseluruhan dapat Hasil validitas isi melalui pertimbangan
dikatakan bahwa instrumen penilaian kinerja para pakar yang dianalisis menggunakan analisis
memiliki validitas, reliabilitas dan kepraktisan Content Validity Ratio (CVR) didapatkan secara
yang baik, sehingga instrumen dapat digunakan keseluruhan butir dianggap penting oleh ketiga
untuk penilaian kinerja keterampilan mahasiswa pakar prostodontik dengan nilai CVR masing-
kedokteran gigi dalam praktik mencetak dengan masing satu yang berarti ke-20 butir instrumen
teknik mukostatik di FKG Unimus. tersebut adalah valid.
Tahap berikutnya (disseminate) yaitu Hasil analisis uji reliabilitas melalui
mensosialisasikan produk instrumen kepada kesepakatan ahli yang dianalisis menggunakan
pengguna instrumen dilingkungan FKG ICC menunjukan bahwa instrumen penilaian
Unimus. Instrumen penilaian kinerja ini kinerja memiliki reliabilitas 0,998 dan instrumen
diharapkan dapat mengukur kemampuan dan penilaian kinerja keterampilan mencetak rahang
keterampilan mahasiswa Kedokteran Gigi bergigi teknik mukostatik menggunakan alginat
dalam praktik mencetak dengan teknik pada mahasiswa FKG Unimus dapat digunakan
mukostatik secara otentik. untuk mengukur keterampilan mahasiswa.
Hasil uji kepraktisan instrumen yang
KESIMPULAN dikembangkan dengan meminta penilaian oleh
dosen dengan hasil penilaian kesepuluh dosen
Instrumen penilaian kinerja faktual tidak masing-masing memiliki nilai rata-rata 33,2 dari
mampu memberikan panduan penilaian kepada skor total 40, sehingga dapat dikatakan
pengguna karena dimensi-dimensi dan butir- instrumen penilaian kinerja memiliki tingkat
butir instrumen belum mewakili seluruh aspek kepraktisan yang sangat praktis dan mudah
kerja keterampilan mencetak teknik mukostatik digunakan dalam penilaian praktik mencetak
secara teori, berikut juga rubrik penilaian belum rahang bergigi dengan teknik mukostatik
secara jelas memberikan panduan penskoran menggunakan alginat pada mahasiswa FKG
kepada pengguna. Hasil penilaian tidak Unimus.
konsisten dan masih bergantung pada
keterampilan dan kemampuan penilai, sehingga DAFTAR PUSTAKA
penilaian tidak merepresentasikan kondisi
keterampilan mencetak mahasiswa yang Daryanto. 2008. Evaluasi pendidikan. Jakarta: Rineka
sebenarnya. Cipta
Gronlund, N, E., 1977, Constructing Achievement
Pengembangan instrumen penilaian
Test, second edition, USA: Prentice Hall, Inc.
kinerja keterampilan mencetak rahang bergigi
Kantun, S. 2013. “Hakikat dan Prosedur Penelitian
teknik mukosatik telah dilakukan menggunakan Pengembangan”. Jurnal Pendidikan Ekonomi
model pengembangan 4D (define, desain, Universitas Jember. Volume VII. Edisi 2. Hal
develop, dan disseminate). Keunggulan 76-89.
instrumen ini adalah seluruh dimensi dan butir Kusmawati, F, N., Taher, P., dan Dewi, S, R, P.
instrumen telah mewakili setiap tahap pada 2013. “Luas Kontak Permukaan Hasil
prosedur pencetakan teknik mukostatik yang Cetakan Anatomis Basis Gigi Tiruan Penuh
harus dinilai, baik secara teori maupun penilaian Dengan Bahan Cetak Polyvinyl Siloxane”.
Jurnal PDGI, Volume 62 No. 2. Hal 31-34.
pakar. Rubrik penilaianpun cukup memudahkan
Lawshe, C. H. (1975). A Quantitative Approach To
bagi penilai dalam memberikan skor pada setiap
Content Validity. Personnel Psychology Inc,
item prosedur mencetak, sehingga secara (28), 563-575.
keseluruhan instrumen yang dikembangkan

55
Budiono, dkk / Journal of Educational Research and Evaluation 5 (1) (2016)

Masrukan. 2014. Asesmen Otentik Pembelajaran Sma Kelas X Di Kabupaten Gianyar”.


Matematika. Semarang: Swadaya Manunggal. Artikel. Gianyar: Universitas Pendidikan
Overeem, K., 2012. “Doctor Performance Ganesha.
Assessment: Development and Impact Of A USU, 2015. Perawatan Prostodontik.
New System” Perspect Med Educ. Vol. 1 Hal http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456
98–100. 789/47996/4/Chapter%20II.pdf (diunduh 13
Praslova, L. 2010. “Adaptation of Kirckpatrick’s four Speptember 2015)
level model of training criteria to assessment Yamamoto, T, et al. 2014. “Social Determinants Of
of learning outcomes and program evaluation Denture/Bridge Use: Japan Gerontological
in higher education”. Educ Asse Eval. Vol. 22 Evaluation Study Project Cross-Sectional
Hal 215-225. Study In Older Japanese”. BMC Oral Health,
Purwanto, 2012, Instrumen Penelitian Sosial dan Volume 14 No. 63. Hal 1-11.
Pendidikan; Pengembangan dan Yen, Y, Y, et al. 2015. “Impact Of Removable
Pemanfaatan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dentures On Oral Health-Related Quality Of
Setiawan, R. 2013. “Penatalaksanaan Relining Pada Life Among Elderly Adults In Taiwan”. BMC
Gigitiruan Sebagian Lepasan (Gtsl)”. Jurnal Oral Health, Volume 15 No. 1. Hal 1-12.
Ilmiah WIDYA. Vol. 1 Hal 61-64. Yudha, Marsukan & Djuniadi. 2014. Pengembangan
Shillingburg, H, T, et al. 1997. Fundamentals of Fixed Instrumen Asesmen Otentik Unjuk Kerja
Prosthodontics Third Edition. USA: The Ovid Materi Bangun Ruang Di Sekolah Dasar.
Bell Press. Jurnal Penelitian & Evaluasi Pendidikan.
Sujarwanto, Rusilowati, 2015. Pengembangan 14(2): 3
Instrumen Performance Assessment Yuzbasioglu, et al. 2014. ”Comparison Of Digital
Berpendektan Scientific Pada Tema Kalor dan And Conventional Impression Techniques:
Perpindahanya. Journal Science Education, 4 Evaluation Of Patients’perception, Treatment
(1) : 785. Comfort, Effectiveness And Clinical
Sukmadinata, N. S., (2005). Metode Penelitian Outcomes”. BMC Oral Health, Volume 14
Pendidikan. Bandung : PT.Remaja Rosda No. 10. Hal 1-7.
Karya Zmudzki., Chladek, dan Kasperski, 2014.
Susila, I. 2012. “Pengembangan Instrumen Penilaian “Biomechanical Factors Related To Occlusal
Unjuk Kerja (Performance Assesment) Load Transfer In Removable Complete
Laboratorium Pada Mata Pelajaran Fisika Dentures.”. Biomech Model Mechanobiol,
Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Volume 15. Hal 679-691.

56

Anda mungkin juga menyukai