Anda di halaman 1dari 2

Ringkasan Ilmiah

Hernia Nukleus Pulposus

Definisi, tanda dan gejala

Hernia nukleus pulposus adalah keadaan patologis dimana terjadi protusi nukleus pulposus melalui
annulus fibrosus ke dalam lumen kanalis vertebralis. Pasien dengan hernia nukleus pulposus tahap awal
biasanya tidak mengalami keluhan, namun pada tahap lanjut pasien biasanya mengeluhkan:

- Iskialgia (nyeri radikuler): bersifat tajam, terbakar dan berdenyut menjalar sampai bawah lutut.
- Gejala kesemutan atau rasa baal sesuai dermatomnya.
- Kelemahan otot sesuai dengan miotom yang terkena.
- Bila mengenai conus medularis atau cauda ekuina dapat terjadi gangguan miksi, defekasi dan
disfungsi seksual.

Faktor risiko:

Usia : Orang dengan usia lanjut lebih rentan mengalami hernia nukleus pulposus. Anulus fibrosus lama
kelamaan akan hilang elastisitasnya sehingga menjadi kering dan keras, akibatnya annulus fibrosus
mudah berubah bentuk dan ruptur.

Trauma : Stress terhadap columna vertebralis seperti riwayat terjatuh.

Pekerjaan : Mengangkat barang berat dan cara mengangkat barang yang salah, atau gerakan dan posisi
yang salah yang dilakukan berulang – ulang.

Gender : Pria lebih sering terkena HNP dibandingkan wanita (2:1), hal ini terkait pekerjaan dan aktivitas
pria yang lebih berat dibandingkan wanita.

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa dan terapi antara lain sebagai berikut:
- Tes Lasegue
- Tes Valsava
- Tes Naffziger

Pemeriksaan Penunjang yang dapat mendukung penegakkan diagnosis antara lain

- X ray
- Myelogram
- Elektromyografi
- MRI, sebagai gold standard penegakan diagnosis HNP
Terapi farmakologi

- Analgetik NSID
- Muscle relaxant
- Opioid
- Kortikosteroid oral
- Analgetik ajuvan
- Injeksi anestesi local dan kortikosteroid di titik picu
- Operasi

Terapi non farmakologis:

Selain terapi farmakologis, penatalaksanaan HNP dapat didukung dengan terapi non farmakologis antara
lain:

- Kompres hangat/dingin
- Unit TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulator) yang dilakukan setelah fase akut. Sekitar
3 bulan pasca onset awal.
- Ultrasound
- Olahraga, terutama olahraga renang. Sebaiknya dilakukan setelah pasien sembuh atau tidak
merasa nyeri lagi.
- Perubahan gaya hidup, terutama pada pasien – pasien dengan obesitas, sebaiknya mulai
mengatur pola makan untuk menurunkan berat badan.

Indikasi operasi:

Selain terapi farmakologis dan non farmakologis di atas, terdapat alternative lain sebafai dalam
penatalaksanaan HNP yaitu operasi. Namun tidak semua pasien dengan HNP perlu dilakukan operasi,
terdapat kriteria indikasi pelaksanaan operasi pada HNP antara lain:

- Pasien mengalami HNP grade 3 atau 4.


- Tidak ada perbaikan atau ada gangguan fungsional setelah terapi konservatif diberikan selama 6
sampai 12 minggu.
- Terapi yang diberikan kurang terarah dan berjalan dalam waktu lama.
- Terjadinya rekurensi yang sering.

Prognosis
Ad vitam : ad Bonam
Ad sanationam : dubia
Ad Fungsionam : dubia

Anda mungkin juga menyukai