Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KULIAH LAPANGAN KIMIA LINGKUNGAN

TAMAN WISATA CAGAR ALAM PANGANDARAN

Kelompok: 5
Kelas: 7P
Dosen mata kuliah : Dr.Yusnidar Yusuf ,M.Si
Dosen pembimbing lapangan : Sherley M.si A.pt

Disusun Oleh:

Cicih Suciyati 1504015456


Dani Jumilianti 1504015078
Hervina Dian Wardani 1504015482
Inayah Akmilatul M 1604015192
Ni luh Suartini 1604015372
Siti Lilis Nurmae Mutasih 1504015383
Sri Sugih Hardiatmi 1504015489
Yana Yuniarti 1604015343
Zainal Abidin 1804019024

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas yang berjudul
“Persebaran Flora dan Fauna di Dunia dan Indonesia”.

Tugas ini berisikan tentang informasi Persebaran flora dan fauna, serta sebab-sebab
terjadinya persebaran dan lebih khususnya terdapat pola persebaran orangutan di Indonesia.

Diharapkan tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
Persebaran flora dan fauna di dunia dan informasi-informasi penting tentang persebaran
tersebut.

Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Penyusun

Kelompok 5

ii
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : Taman Wisata Cagar Alam


2. Peserta
a. Ketua Kelompok
Nama : Siti Lilis Nurmae Mustasih
Nim : 1504015383
Fakultas : Farmasi
b. Jumlah Anggota : 10 orang
3. Dosen Pembimbing : Dr.Sherley, M.Si., Apt
4. DosenPengajar : Dr.Yusnidar Yusuf, M.Si
Jakarta, 28 November 2019

Dosen Pembimbing Lapangan Dosen Pengajar

Dr.Sherley, M.Si., Apt Dr.Yusnidar Yusuf, M.Si

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini, pencemaran berlangsung di mana-mana dengan laju begitu cepat, yang
tidak pernah terjadi sebelumnya. Kecendrungan pencemaran terutama sejak perang dunia
kedua mengarah kepada dua hal yaitu pembuangan senyawa kimia tertentu yang makin
meningkat terutama akibat kegiatan industri dan transportasi. Yang lainnya akibat
penggunaan berbagai produk bioksida dan bahan-bahan berbahaya aktivitas manusia.
Sebelum adanya kegiatan industri dan transportasi yang banyak mengeluarkan bahan
pencemar ke lingkungan air yang disebabkan oleh limbah domestik akibat kegiatan manusia
telah merupakan faktor yang penting yang menentukan kesejahteraan/kesehatan manusia.
Pencemaran fecal terhadap sumber air minum telah sering menyebabkan penyakit-penyakit
dengan perantara air (waterborne deseases) yang telah membinasakan pensusuk di sejumlah
kota. Banyak persediaan air perkotaan masih mempunyai bakteri-bakteri patogen dengan
konsentrasi tinggi terutama di pemukiman penduduk yang sangat padat dan kumuh serta
pemukiman yang dekat dengan bantara sungai.
Sekarang ini beban pencemaran dalam lingkungan air sudah semakin berat dengan
masuknya limbah industri dari berbagai bahan kimia yang kadang kala sangat berbahaya dan
beracun meskipun dalam konsentrasi yang masih rendah seperti bahan pencemar logam-
logam berat: Hg, Pb, Cd, As, dan sebagainya.
Pencemaran lingkungan sudah terjadi pula di lingkungan udara dan tanah dengan
segala dampak yang ditimbulkannya. Penyebab pencemaran ini selain disebabkan oleh
aktivitas manusia (antropogemik) juga dapat ditimbulkan oleh kegiatan alami, seperti
kebakaran hutan karena kemarau panjang, letusan gunung berapi, dan sebagainya.
Telah banyak usaha yang dilakukan untuk menanggulangi masalah lingkungan ini
baik secara internasional, regional, atau lokal. Hal ini menunjukkan bahwa manusia sudah
mulai sadar akan adanya bahaya yang mengerikan dari kerusakan lingkungan akibat
pencemaran yang semakin parah.

1
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pencemaran lingkungan
2. Untuk mengetahui jenis pencemaran lingkungan
3. Untuk mengetahui faktor penyebab pencemaran lingkungan
4. Untuk mengetahui dampak dari pencemaran lingkungan
5. Untuk mengetahui solusi yang dapat diberikan dari pencemaran lingkungan
C. Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui pengertian pencemaran lingkungan
2. Pembaca dapat mengetahui jenis pencemaran lingkungan
3. Pembaca dapat mengetahui faktor penyebab pencemaran lingkungan
4. Pembaca dapat mengetahui dampak dari pencemaran lingkungan
5. Pembaca dapat mengetahui solusi yg dapat diberikan dari pencemaran lingkunga

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Cagar Alam

Cagar alam itu merupakan sebuah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan (ciri
tersendiri) pada tumbuhan serta juga ekosistem tertentu yang harus dilindungi maupun
dilestarikan dan juga perkembangannya yang berlangsung dengan secara alami serta juga
sesuai dengan kondisi aslinya. Flora dan juga fauna yang terdapat didalamnya itu bisa
digunakan sebagai keperluan dimasa sekarang serta juga masa yang akan datang.

Cagar alam tersebut tentu juga mempunyai nilai yang sangat penting bagi
pengembangan penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan serta juga kepentingan yang
lainnya. Terdapat beberapa contoh cagar alam yang terdapat di indonesia yakni

Contoh Cagar Alam, contohnya seperti cagar alam kelam sintang, cagar alam arjuno lalijiwo,
cagar alam pulau kaget, cagar alam kebun raya cibodas, cagar alam kepulauan karakatau, dll

B. Karakteristik Cagar Alam

Selain mengerti tentang pengertian dari cagar alam yang dipaparkan diaatas tentu,
masih ada lagi penjelasan yang akan kami berikan yakni mengenai karakteristik dari cagas
alam. Untuk itu penjelasan mengenai Karakteristik cagar alam, akan dijelaskan dibawah ini :

Memiliki keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan dan juga ekosistem, Mewakili


formasi dari biota tertentu dan jugu unit penyusunnya, Memiliki kondisi alam yang alami dan
juga belum terganggu dengan campur tangan manusia, Memiliki komunitas tumbuh-
tumbuhan dan juga ekosistem yang langka atau juga keberdadaannya yang hampir punah,
Memiliki ciri khas potensi yang menjadi contoh bagi ekosistem yang keberadaannya
membutuhkan sebuah upaya pelestarian dan juga perlindungan, Memiliki luas yang cukup di
dalam bentuk tertentu, yang mana nantinya dapat mendukung pengelolaan dan juga
menjamin kelangsungan ekologis secara alami.

3
C. Tujuan Cagar Alam

Setelah mengerti mengenai pengertian dan karakteristik yang dijelaskan diatas maka
dibawah ini akan dijelaskan tujuan dari cagar alam. Tujuan utama dari cagar alam ini adalah
untuk Melindungi ekosistem yang ada di wilayah cagar alam agar tetap lestari serta tidak
punah.

D. Manfaat dan fungsi cagar alam

Adapun manfaaat dan fungsi dari cagar alam diantaranya sebagai berikut :

Melindungi flora serta fauna dari ancaman kepunahan, Menjaga kesuburan tanah, Mengatur
tata air, Menjadi tempat/obyek wisata, Menambah sumber devisa negara, Menjadi tempat
belajar di lapangan (praktek), Menjadi tempat penelitian, Kriteria kawasan cagar alam,
Mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan serta satwa dan tipe ekosistem, Mewakili
formasi biota tertentu dan juga atau unit-unit penyusunnya, Mempunyai kondisi alam, baik
biota ataupun juga fisiknya yang masih asli serta tidak atau juga belum diganggu manusia,
luas yang cukup serta juga bentuk tertentu supaya menunjang pengelolaan yang efektif dan
juga menjamin keberlangsungan proses ekologis dengan secara alami, Mempunyai ciri khas
potensi serta juga dapat merupakan contoh ekosistem yang keberadaannya memerlukan
upaya konservasi.

4
BAB III

PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu


1. Tempat
cagar alam Pangandara, Jawa Barat, Indonesia
2. Waktu
Observasi dilakukan pada hari minngu tanggal 24 November 2019

B. KUESIONER CAGAR ALAM


Nama Kelompok : Kelompok 4
Kelas :7P
Hari/Tanggal : Minggu 24 November 2019

C. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : pak Nur
Umur : 39 thn
JenisKelamin : Laki - Laki
Status DalamKeluarga : Kepala rumah tangga
Pekerjaan : Pemandu wisata
JumlahKeluarga : 4 orang
Alamat : Pangandaran jawa barat

No Pernyataan/Pertanyaan Ya/Tidak Keterangan


1. Apakah anda mengetahui tentang Cagar Ya Tempat konsevasi
Alam? tanaman dan hewan
2. Apakah anda tahu di daerah ini aa aturan Ya Tidak ada aturan
yang yang dikyakini masyarakat ketika kecuali tata bahasa
masuk kedalam kawasan Cagar Alam?
3. Apakah kawasan Cagar Alam penting bagi Ya Untuk keberlangsungan
anda? hidup hewan dan
tumbuhan,
keseimbangan alam
4. Menurut anda bagaimana kondisi Cagar Ya Sudah cukup baik,

5
Alam saat ini sudah cukup baik? kecuali fasilitas publik
seperti toilet yang
kurang memadai
5. Apakah anda tahu bahwa pemanfaatan Ya Tetapi cagar alam disini
sumber daya alam secara berlebihan di tidak adanya
kawasan Cagar Alam dapat menyebabkan pemanfaatan secara
kerusakan lingkungan sekitar? berlebihan, justru
menjaga
6. Apakah pernah ada penyuluhan tentang Ya Dari kementrian
pentingnya menjaga kelestarian hutan Cagar kehutanan
Alam disini?
7. Apakah anda tahu bahwa tumbuhan dan Ya Untuk kelestrarian
hewan yang ada didalam kawasan Cagar tumbuhan dan hewan,
Alam baik daratan dan laut dapat penahan terjadinya
memberikan manfaat bagi lingkungan? abrasi
8. Apakah perlu jika kawasan cagar alam Ya Sangat perlu
didaerah ini dijaga kelestarian agar tidak
rusak?
9. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Tidak Karna memasuki
Cagar Alam, apakah mereka membuang daerah cagar alam tidak
sampah sembarangan? diperbolehkan
membawa makanan
atau apapun dari luar
10. Apakah terdapat tempat sampah yang Tidak Sampah di jadikan satu
bertuliskan sama organik dan anorganik? karna hanya ada
sampah organik yang
terdapat di cagar alam
11. Apakah pernah terjadi kebakaran hutan di Tidak Selalu di lakukan
Cagar Alam? pencegahan sebelum
setiap musim kemarau
12. Jika wisatawan memberi makan Ya Hewan menjadi
sembarangan kepada hewan, apakah akan ketergantungan
mempengaruhi kesehatan hewan tersebut?

6
13. Apakah semua hewan disini diberikan Tidak cagar alam ini sudah
makan secara rutin? cukup menyediakan
tumbuhan untuk makan
hewan dan di biarkan
hidup liar
14. Apakah disini hanya terdapat hewan kera Tidak Terdapat hewan lain
saja? selain kera
15. Jika tidak, ada hewan apa saja selain kera? Ya Terdapat rusa, tokek
terbang, kelelawar,
burung merak
16. Jika di daerah ini ada aturan adat yang Tidak Tidak ada kecuali tata
diyakini masyarakat ketika masuk kawasan bahasa dan sopan
Cagar Alam, apa bunyi atau bentuk aturan santun
adat tersebut?
17. Jika kawasan Cagar Alam penting bagi Ya Sarana edukasi dan
anda, untuk apa anda memanfaatkan cagar tempat mencari nafkah,
alam ini? untuk kelestarian
lingkungan
pangandaran
keseimbangan alam di
pangandaran
18. Jika kondisi Cagar Alam saat ini tidak baik, Ya Kekeringan akibat
mengapa hal itu bisa terjadi? kemarau, pohon
tumbang akibat hujan
badai
19. Jika pemanfaatan sumber daya alam secara Ya Cagar alam sebagai
berlebihan di kawasan cagar Alam dapat hutan lindung dan tidak
menyebabkan menurunnya lingkungan ada pemanfaatan yang
sekitar, kerusakan apa saja yang terjadi berlebihan akan apa
dikawasan ini? yang ada di cagar alam
ini
20. Jika banyak wisatawan yang berkunjung ke Tidak Di luar cagar alam
Cagar Alam dan membuang sampah biasanya terdapat

7
sembarangan, berupa apakah sampah sampah plastik dan
tersebut? (botol,plastic,kaca, dll) botol, namun di dalam
kawasan cagar alam
tidak terdapat sampah
karna pengunjung tidak
diperbolehkan
membawa apapun

8
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Pananjung Pangandaran adalah cagar alam yang
terletak di Desa Pangandaran, Kec. Pangandaran, Kab. Pangandaran, Jawa Barat. Cagar Alam
Pananjung Pangandaran berdampingan dengan Taman Wisata Alam Pangandaran yang
menjadi objek wisata di Jawa Barat.

Sejarah terbentuknya kawasan konservasi Pangandaran dimulai pada saat Residen


Priangan (Y. Eycken) berkuasa tahun 1922, dengan dengan mengusulkan untuk menjadikan
kawasan yang semula tempat perladangan menjadi taman buru, yang kemudian pada tahun
1934 dilaksanakan penunjukan kawasan Pananjung Pangandaran seluas 457 ha menjadi
Suaka Margasatwa berdasarkan GB No. 19 Stbl. 669 yng dikeluarkan oleh Director Van
Scomishe Zoken, tanggal 7 Desember 1934.

Pada tahun 1961, terjadi perubahan status dari Suaka Margasatwa menjadi Cagar
Alam Pangandaran seluas 457 ha berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 34/KMP/1961,
tanggal 20 Apri 1961 setelah diketemukannya bunga Raflesia padma.

Seiring dengan kebutuhan masyarakat akan rekreasi, maka sebagian kawasan seluas
37,70 Ha dijadikan Hutan Wisata dalam bentuk Taman Wisata Alam (TWA) sehingga luas
cagar alam menjadi tinggal 419,3 ha berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor :
170/Kpts/Um/1978 tanggal 10 Maret 1978.Dengan adanya terumbu karang dengan kondisi
masih cukup baik yang berada di perairan pantai Cagar Alam Pananjung Pangandaran, maka
berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 225/Kpts-II/1990 tanggal 8 Maret 1990, perairan
pantai tersebut seluas 470 ha ditunjuk sebagai Cagar Alam Laut Pananjung Pangandaran.

Di Cagar Alam Pangandaran terdapat flora dan fauna, fauna Di cagar alam ini dapat
ditemukan fauna yang hidup bebas. Fauna yang dapat di temukan lebih dekat dengan kita dan
bebas liar adalah Kera (Macaca fascicularis), Rusa (Cervus Timorenesis) ,merak (Pavo
muticus) . Tapi kami tidak melihat hewan yang terdapat pada papan informasi seperti lutung
(Presbytis cristata), kalong (Pteropus javanicus), banteng (Bos sandaicus),
landak(Erinaceinae),sapi bali(Bos javanicus),biawak (Varanus). Kami tidak melihat hewan

9
tersebut karena keterbatasan waktu karena luasnya Cagar Alam yang harus ditempuh
seharian.

BEBERAPA HEWAN ADA DI CAGAR ALAM PANGANDARAN:

Lutung (Trcyphithecus auratus)

Salah penghuni taman wisata dan cagar alam pangandaran, berbeda dengan kera ekor
panjang tingkah laku lutung lebih pemalu dibandingkan kera ekor panjang, mereka hidup
diatas pohon dan memakan pucuk-pucuk dedaunan.

Kijang (Muntiacus muntjak)

Salah satu hewan yang dilindungi di taman wisata dan cagar alam pangandaran,
Menjangan atau kijang biasa hidup berkelompok dan mencari makan dipinggiran cagar alam
yang dekat dengan pemukiman dan hotel, dan sepertinya terbiasa dengan aktifitas manusia
sampai-sampai pengunjung dapat mengelus dan memotret kijang dalam jarak dekat.

Kalong (Pteroptus vampyrus)

Kalong atau kelelawar besar memang salah satu satwa penghuni Cagar Alam
Pangandaran. Satwa ini terbilang unik mengingat hidup dipepohonan dan juga gua-gua yang
ada di taman wisata dan cagar alam pangandaran, Kalong di Pangandaran mempunyai daya
tarik tersediri, pada sore hari kalong yang jumlahnya ribuan ini terbang dari caga ralam yang
berada didaerah selatan menuju utara yang terdapat gunung-gunung dengan hutan yang lebat,
kalong-kalong ini keluar menjelang maghrib.

Burung Kangkareng (Anthracoceros albirostris)

Burung Kangkareng/Kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris) adalah salah


satu spesies dari family bucerotidae. Panjang tubuhnya bs mencapai 90 cm.Makanannya juga
buah2an, kadal, serangga, burung2 kecil. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam, dan
tanduk kuning-hitam di atas paruh besar berwarna kuning. Kulit mukanya berwarna putih
dengan bulu leher berwarna hitam.Burung Kangkareng hidup di Taman Wisata dan Cagar
Alam Pangandaran dan bersarang di dalam lubang pohon, jika sedang beruntung sesekali
burung rangkong akan terlihat di atas pohon-pohon besar di dalam kawasan taman wisata dan
cagar alam pangandaran.

10
Landak jawa (Hystrix javanica)

Landak penghuni taman wisata dan cagar alam pangandaran dapat ditemui di goa
parat, meski terlihat mengerikan dengan duri tajamnya landak-landak penghuni goa parat
ternyata jinak-jinak, saking jinaknya pengunjung bisa bermain-main dengan delapan ekor
landak yang lucu-lucu, karena sudah terbiasa landak-landak di gua parat tidak takut terhadap
aktifitas pengunjung yang keluar-masuk gua, bahkan jika diberi makan kacang landak biasa
mengambil dari tangan pengunjung.

Tando (Cynocephalus variegatus)

Tando adalah mamalia terbang bukan terbang menggunakan sayap melainkan


meluncur seperti melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Ini adalah benar-benar
arboreal, aktif di malam hari, dan memakan bagian tanaman lunak seperti daun muda, tunas,
bunga, dan buah-buahan.

Kera Ekor Panjang

Salah satu fauna yang sering muncul dan menemani para pengunjung pantai adalah
kera ekor panjang. Kera tersebut akan asyik dengan kehidupannya jika tidak diganggu.
Namun akan agresif saat pengunjung memberikan makanan. Yang tidak dipahami oleh
pengunjung adalah larangan memberi makan ini. Tersebab dengan memberi makanan kepada
fauna khususnya Kera, maka perilaku hewan ini akan agresif. Mereka akan mengincar setiap
makanan yang dibawa oleh pengunjung. Taspun bisa diincar dan ditarik. Hewan kera tersebut
mempertahankan hidupnya dengan cara berkelompok, 1 jantan bisa memiliki banyak betina
dan akan menguasai wilayah tersebut,Selain itu, pergerakan juga dilakukan dengan cara
melompat, memanjat, bipedalisme (gerakan dengan menggunakan dua kaki), dan brakiasi
(gerakan dengan dua tangan untuk menggantung). Bipedalisme biasa terjadi saat tangan
memegang makanan, sehingga dapat bergerak bebas di permukaan tanah maupun di
pepohonan. Asyik sekali mereka menikmati hidupnya tanpa diganggu oleh manusia, salah
satunya dengan tidak memberikan makanan tadi. Terdapat dalam Gambar 6.

11
Rusa

Rusa,yang terlihat hanya sedikit didepan Cagar Alam , rusa tersebut mendekati
manusia dan seperti mencari-cari makanan kesukaannya sudah mirip seperti manusia.
Makanya, rusa di Cagar Alam sudah tidak betah tinggal di habitatnya. Hewan itu lebih
memilih berkeliaran di daerah wisata untuk mencari sisa-sisa makanan manusia.Penyebab
beralihnya makanan hewan tersebut karena ulah manusia. Karena tak jarang hewan itu diberi
makanan manusia oleh para wisatawan. Akibatnya, hewan rusa kini menjadi manja. Petugas
sudah memperingati wisatawan agar tidak memberikan makanan kepada hewan-hewan
lindung tersebut. Bahkan, papan pengumuman terkait larangan tersebut sudah dipasang di
beberapa titik di kawasan Cagar Alam. Namun, tetap saja banyak wisatawan yang
membandel. Mereka masih saja memberi makanan manusia kepada hewan-hewan liar itu.
Terdapat dalam Gamabr 7.

Merak

Merak adalah tiga spesies burung dalam genus Pavo dan Afropavo dari familia ayam
hutan (pheasant) , Phasianidae. Burung jantannya memiliki bulu ekor yang indah yang dapat
dikembangkan untuk menarik perhatian merak betina.salah satu binatang yang berada
didalam kawasan cagar alam.

Pada cagar alam terdapat hutan tanaman yang merupakan tanaman yang banyak
tumbuh terdiri dari Mahoni (Swietenia mahagoni), Tanaman Jati (Tectona grandis),kenanga
hutan,dan pohon kiara.Ada buah kokosan yang sengaja ditanam dan menjadi makanan para
hewan disana terutama monyet ekor panjang dan lutung.Ada 120 tumbuhan tanaman obat di
Cagar Alam,dan lebih dari 1000 macam tanaman di Cagar Alam bagaimana tidak luas
wilayah Cagar Alam yaitu 1.000 Hektar. Terdapat dalam Gambar 5

Buah kokosan

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Ordo : Sapindales

12
Famili : Meliaceae

Genus : Lansium

Spesies : Lansium domesticum Corr

Di Cagar Alam Pangandaran ini terdapat buah kokosan , nama ilmiah Lansium
domesticum .Yang biasa dikonsumsi oleh monyet. Yang mengandung kaya akan vitamin
C,Ch3 sehingga tidak bisa dikonsumsi oleh manusia dan rasanya asem.

Tanaman Pencekik

Ara pencekik, beringin pencekik, kiara koneng (Ficus annulata) memang pohon
yang ditakdirkan untuk hidup menumpang (empifit) pada pohon lain. Namun takdir ara
pencekik ternyata bukan sekedar sebagai penumpang. Sesuai dengan namanya yang unik,
seiring pertumbuhannya pohon beringin atau kiara ini kemudian menjadi pencekik dan
pembunuh pohon inang yang ditumpanginya. Pohon ara pencekik dikenal juga dengan
berbagai nama seperti beringin pencekik, bulu, ara susu (Kalimantan), kiara bodas kiara
koneng (Sunda), atau Grasak (Jawa). Sedangkan dalam bahasa latin, ara pencekik yang uni
ini mempunyai nama ilmiah Ficus annulata Blume yang bersinonim dengan Ficus
balabacensis. Segala kebutuhan hidup pohon ara pencekik (Ficus annulata) kecil ini
mengambil dari sang pohon inang yang ditumpanginya. Kemudian menjadi unik karena
ternyata menumpang saja tidak cukup bagi kiara koneng. Beringin ini perlahan dan pasti
menumbuhkan akar-akar sulurnya menjulur ke bawah, merambat, dan membelit tubuh pohon
inangnya. Akar sulur ini pun terus tumbuh bukan hanya membelit tubuh pohon inang namun
hingga ke tanah guna mengambil makanan langsung dari dalam tanah.

Makin lama, akar-akar sulur pohon ara pencekik semakin besar dan semakin kuat
membelit tubuh pohon yang telah menjadi inangnya. Dahan dan tajuknya semakin besar.
Belitan akan sulurnya dan rimbunnya tajuk kiara koneng mengalahkan pohon inang dalam
menyerap makanan dari tanah maupun dalam merebut sinar matahari. Hingga secara perlahan
pohon inang mati meninggalkan lobang besar nan eksotis dan unik di tengah-tengah
sekumpulan akar sulur ara pencekik yang saling melilit. Sang penumpang itu pun menjadi
pembunuh. Terdapat dalam Gambar 8.

13
Tata Tertib Berkunjung di Cagar Alam Pangandaran

Pihak pengelola memberikan larangan tentu telah paham akibatnya jika larangan itu
dilanggar. Untuk itu, sebaiknya ada beberapa hal yang berlu dilakukan jika berkunjung ke
cagar alam Pangandaran ini. tedapat papan himbauan yang mengartikan bahwa para
pengunjung tidak di perbolehkan merusak apapun termasuk tanaman yang ada di cagar alam
tersebut, kecuali memfotonya sebagai dokumentasi atau kenangan. Karena efek dari
perusakan itu sendiri akan merugikan bagi makhluk hidup baik manusia maupun lingkungan
disekitarnya.

1. Jangan membawa makanan berlebihan

Saat ingin memasuki cagar alam di Pangandaran, lebih baik tidak membawa makanan. Selain
beban yang berat juga menjaga diri agar tidak direbut oleh fauna di sana terutama Kera Ekor
Panjang

2. Jangan mengganggu hewan di sana

Fauna di cagar alam adalah fauna yang dilindungi. Untuk itulah sudah pasti, sebagai
pengunjung harus turut melindunginya. Dengan cara tidak mengganggu fauna-fauna tersebut.
Apalagi sampai melakukan perburuan di cagar alam. Selain tidak berperikemanusiaan,
perburuan akan mengakibatkan populasi fauna di sini akan cepat punah.

3. Jangan memberi makanan apapaun kepada fauna di sana

Di cagar alam ini sudah ada tanda larangan untuk tidak memberikan makan kepada fauna di
sini. Akibat yang muncul jika memberi makanan kepada fauna ini, hewan ini akan bersikap
agresif, sehingga apa yang dibawa dan diberikan akan direbut dengan sangat agresif. Bisa-
bisa menimbulkan bahaya kena cakar dan sebagainya, jika karena kepanikan dan ketakutan
didekati oleh hewan di cagar alam khususnya kera ekor panjang

4. Dilarang membuang sampah sembarangan

Sudah menjadi kewajiban kepada setiap pengunjung, jangan sekali-kali membuang


sampah sembarangan. Selain membuat kotor, budaya bersih ini akan menjaga ekosistem yang

14
ada dan akan menjamin keberlangsungan hidup fauna yang ada di cagar alam Pangandaran
Selain flora, fauna dan cagar alam laut terdapat juga batu prasasti, Batu Kalde –Salah satu
batu peninggalan sejarah zaman Hindu. Sayangnya kami tidak ke Gua karena keterbatasan
waktu. Gua alam dan gua buatan seperti Gua Panggung, Gua Parat, Gua Lanang, Gua Sumur
Mudal, dan gua-gua peninggalan Jepang. Gua Lanang, Gua Lanang berada dalam kawasan
cagar alam pananjung Pangandaran. Dengan koordinat 7°42,442'S 108°39,508'E, dahulu
diyakini merupakan Kerajaan Pananjung yang dipimpin seorang raja bernama Prabu
Anggalarang. Gua ini merupakan yang paling panjang dibanding dengan Gua Parat dan Gua
Panggung. Menurut legenda ada seorang pria yang gagah dan sakti sehingga dijuluki Sang
Lanang dan karena ia menjadikan gua ini sebagai tempat tinggal maka gua tersebut
dinamakan Gua Lanang. Gua Panggung, pada legenda dahulu, di dalam gua ini hidup seorang
Kyai yang bernama Kyai Pancing Benar yang merupakan anak angkat dari Nyai Loro Kidul.
Kyai Pancing Benar dikenal juga dengan nama Embah Jaga Laut tidak berasal dari
Pangandaran. Beliau merupakan orang Mesir yang datang ke Pangandaran untuk
menyebarkan agama Islam. Di dalam gua ini terdapat sebuah tempat yang berbentuk seperti
panggung. Tempat berbentuk panggung tersebut merupakan tempat ibadah para wali atau
orang-orang yang hendak naik haji. Gua ini juga dipenuhi batuan stalagtit dan stalagmit.
Keindahan Laut Selatan dapat dilihat langsung dari Gua Panggung karena letaknya berada di
tepi pantai selatan. Gua Parat, menurut cerita, gua ini merupakan tempat bersemedi beberapa
kaum bangsawan dari Mesir, yaitu Pangeran Maja Agung, Pangeran Kanoman (Syekh
Muhammad), Pangeran Kesepuluh (Syekh Ahmad), dan Pangeran Raja Sumenda.

Batu Kalde atau Sapi Gumarang merupakan situs prasasti batu yang diyakini merupakan
reruntuhan sebuah Candi Hindu kuno. Di candi ini terdapat sebuah arca berbentuk anak sapi.
Arca tersebut diyakini merupakan penjelmaan Raden Arya Sapi Gumarang yang kala itu
menjabat sebagai menteri pertanian Kerajaan Pananjung. Semasa hidupnya beliau berhasil
menjalankan tugas dengan baik memenuhi kebutuhan rakyat sehingga ketika ia meninggal
maka untuk mengenang jasanya, rakyat Pananjung membuat arca berbentuk sapi atau dalam
bahasa Sunda dikenal dengan Kalde. Karena nilai sejarahnya, situs Batu Kalde dianggap
sebagai tempat sakral, kramat dan suci. Tidak jauh dari Batu Kalde terdapat 5 makam kuno
yang diyakini sebagai makan bangsawan Kerajaan Pananjung. Gua Jepang juga berlokasi di
kawasan cagar alam pananjung Pangandaran terbuat dari tembok beton yang sengaja di
timbun tanah sebagai benteng pertahanan tentara Dai Nippon (Jepang), dengan lubang-lubang
pengintai menghadap ke arah laut, hal itu di maksudkan untuk mengawasi pendaratan dari

15
pihak sekutu Belanda. Gua Jepang di buat pada Tahun 1941-1945, pembangunan Gua
Jepang ini di lakukan oleh para pekerja paksa (Romusa) selama ± 1 tahun, dan sampai
sekarang gua jepang di kawasan Cagar Alam Pangandaran belum pernah di renovasi, jadi
masih nampak keasliannya. Setiap tanggal 17 agustus di adakan upacara khusus yang
dilakukan oleh warga Jepang yang tinggal di sekitar Pangandaran, upacara tersebut biasanya
berupa ritual-ritual khusus sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur orang jepang.
Terlihat bangunan seperti rumah di tengah kawasan cagar alam, rumah tersebut tempat
singgah para penjaga dan pengurus kawasan cagar alam.

Tempat Sampah

Tempat sampah yang berada didalam kawasan cagar alam masih tradisonal dan
menggunakan bahan bangunan, sampah tersebut belum ada pengolahan dari pihak tersebut
dan pihak berwajib atas pembagian sampah organik dan non organik. Sampai sekaramg
masih menggunakan sampah campuran. Terdapat dalam Gambar 9.

16
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Di Cagar Alam Pangandaran terdapat flora dan fauna, fauna Di cagar alam ini dapat
ditemukan fauna yang hidup bebas.
2. Fauna yang dapat di temukan lebih dekat dengan kita dan bebas liar adalah Kera
(Macaca fascicularis), Rusa (Cervus Timorenesis) ,merak (Pavo muticus) .
3. Tapi kami tidak melihat hewan yang terdapat pada papan informasi seperti lutung
(Presbytis cristata), kalong (Pteropus javanicus), banteng (Bos sandaicus),
landak(Erinaceinae),sapi bali(Bos javanicus),biawak (Varanus). Kami tidak melihat
hewan tersebut karena keterbatasan waktu karena luasnya Cagar Alam yang harus
ditempuh seharian.
4. Ada 120 tumbuhan tanaman obat di Cagar Alam,dan lebih dari 1000 macam tanaman
di Cagar Alam bagaimana tidak luas wilayah Cagar Alam yaitu 1.000 Hektar. Terdiri
dari Mahoni (Swietenia mahagoni), Tanaman Jati (Tectona grandis),kenanga
hutan,dan pohon kiara.Ada buah kokosan yang sengaja ditanam dan menjadi
makanan para hewan disana terutama monyet ekor panjang dan lutung.

B. Saran
Menurut kelompok kami , tempat sampah yang disediakan di Cagar alam
sebaiknya dipisah antara tempah sampah organik dan non organik kemudian lebih
meningkatkan lagi / melakukan promosi ke masyarakat yang lebih luas agar dapat
diketahui seluruh masyarakt indonesia, kami juga berharap Cagar alam ini tetap
dilesatrikan termasuk tanaman dan hewan yang ada didalamnya.

17
YEL-YEL KELOMPOK 5 Cagar Alam

Lagu jhonny iskandar

* yuk ayok yukk kita ke cagar alam

*dari Pada kita ngerumpi pikiran pusing Tidak karuan

*ke cagar alam itu banyak gunanya

REFF

*di cgar alam Ada binatang

*di cagar alam banyak Pohonya

*di cagar alam itu banyak manfaatnya..

Ini study tour betul-vetulan

Manfaatnya itu luar biasa

18
LAMPIRAN CAGAR ALAM

GAMBAR 1. PAPAN HIMBAUAN GAMBAR 2. PAPAN HIMBAUAN

GAMBAR 3. Taman Bermain Anak

19
GAMBAR 4. Bangunan Rumah

GAMBAR 5. Burung merak

GAMBAR 6. Kera Ekor Panjang

20
GAMBAR 7. Rusa

GAMBAR 8. Pohon Kondang

21
GAMBAR 9. Tempat Sampah

GAMBAR 10. Sesi Wawancara

22

Anda mungkin juga menyukai