Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sekar Zarifa Ningrum

NIM : 43119010354
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Prodi : Manajemen S1

UPAYA DAN PERAN MAHASISWA DALAM MEMBANGUN


BANGSA DAN NEGARA
Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan
dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut. Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi
serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut,
sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan
aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Unsur Dasar Bela Negara didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal
yang menjadi unsur penting, diantaranya adalah Cinta Tanah Air Kesadaran
Berbangsa & bernegara Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara Rela berkorban
untuk bangsa & Negara Memiliki kemampuan awal bela Negara.

Bela Negara yaitu sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan
negara yang seutuhnya.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. Kesadaran
bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban
membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga
yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-
sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah
bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara.

Di Indonesia proses pembelaan negara sudah diatur secara formal ke dalam


Undang-undang. Diantaranya sudah tersebutkan ke dalam Pancasila serta Undang-
undang Dasar 1945, khususnya pasal 30. Didalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa
membela bangsa merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.

Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa tersebut, merupakan bukti dan


proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam berbakti
pada nusa dan bangsa, serta kesadaran untuk mengorbankan diri guna membela negara.
Pemahaman bela negara itu sendiri demikian luas, mulai dari pemahaman yang halus
hingga keras.

Diantaranya dimulai dengan terbinanya hubungan baik antar sesama warga


negara hingga proses kerjasama untuk menghadapi ancaman dari pihak asing secara
nyata. Hal ini merupakan sebuah bukti adanya rasa nasionalisme yang diejawantahkan
ke dalam sebuah sikap dan perilaku warga negara dalam posisinya sebagai warga
negara. Didalam konsep pembelaan negara, terdapat falsafah mengenai cara bersikap
dan bertindak yang terbaik untuk negara dan bangsa.

Dasar hukum undang-undang tentang upaya bela negara yaitu:


• Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa semua waraga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
• Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Dasar Hukum Bela Negara
Dasar hukum pelaksanaan bela negara di Indonesia termuat dalam berbagai aturan
yaitu Batang tubuh UUD 1945, Undang-undang Republik Indonesia, dan Ketetapan
MPR.
• UUD 1945
1 Pasal 27 Ayat 3: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
pembelaan negara.”
2 Pasal 30 Ayat 1: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”
3 Pasal 30 Ayat 2: “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung.”
5 Pasal 30 Ayat 3: “Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara yang bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.”
6 Pasal 30 Ayat 4: “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara
yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.”
8 Pasal 30 Ayat 5: “Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya,
syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang-undang.”
• TAP MPR No. IV/MPR/1999 tentang Garis Besar Haluan Negara
Dalam Bab IV, ketetapan arah kebijaksanaan pertahanan dan keamanan, antara lain
disebutkan pengembangan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta
yang bertumpu pada kekuatan rakyat, TNI dan Polri sebagai kekuatan utama yang
didukung komponen lainnya dengan meningkatkan kesadaran bela negara, melalui
wajib latih dan membangun kondisi juang, serta mewujudkan kebersamaan TNI, Polri,
dan rakyat.
• UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Pasal 2: “Fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah salah satu fungsi
pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegak hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.”
• UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
Pasal 68: “Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”
Kembali pada bahasan tentang upaya dan peran mahasiswa dalam membangun
bangsa dan negara. Kita mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus berperan
dalam membangun bangsa. Pengertian "Mahasiswa" adalah golongan generasi muda
yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri
mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dimnamis, insan
sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab
keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik
sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara. Kata Mahasiswa
dibentuk dari dua kata dasar yaitu "maha" dan "siswa". Maha berarti besar atau agung,
sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar. Dengan demikian, mahasiswa
adalah anggota dari suatu masyarakat tertentu yang merupakan "elit" intelektual
dengan tanggung-jawab terhadap ilmu dan masyarakat yang melekat pada dirinya,
sesuai dengan "tridarma" lembaga tempat ia bernaung.
Mahasiswa adalah anggota masyarakat yang berada pada tataran elit karena
kelebihan yang dimilikinya, yang dengan demikian mempunyai kekhasan fungsi,
peran dan tanggung-jawab. Dari identitas dirinya tersebut, mahasiswa sekaligus
mempunyai tanggung jawab intelektual, tanggung jawab sosial, dan tanggungjawab
moral.
Peran mahasiswa dalam pembangunan bangsa Pertama, Mahasiswa dapat
menjadi kontrol bagi berjalannya pemerintahan. Baik dalam pembuatan kebijakan
maupun peraturan yang dilakukan oleh pemerintah. Mahasiswa juga bisa sebagai
penyalur aspirasi masyarakat kepada pemerintah.
Mahasiswa sebagai kaum intelektual peranan mahasiswa sangat dibutuhkan
dan penting dalam perubahan bangsa. Mahasiswa dapat merealisasikan teori yang di
pelajarinya di kampus, terhadap masalah yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa juga
harus berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat dan
memberikan solusi.
Mahasiswa sebagai penerus atau aset cadangan bangsa untuk melakukan
perubahan. Selain itu mahasiswa adalah harapan bangsa untuk meneruskan perjuangan
di masa depan. Sebagai golongan muda pasti pada waktunya akan menggantikan
golongan tua, baik pada orginasasi maupun pada pemerintahan. Oleh karena itu
sebagai mahasiswa sudah seharusnya kita mempersiapkan diri sebagai garda penerus
perubahan bangsa di masa depan. Dalam hal ini, secara umum mahasiswa
menyandang tiga fungsi strategis, yaitu:
1) Sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)
2) Sebagai agen perubahan (agent of change)
3) Sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)
Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi
esensi dan agenda yang diperjuangkan, semangat mengawal dan mengawasi jalannya
reformasi, harus tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa, sikap kritis harus tetap
ada dalam diri mahasiswa, sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai
penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan yang telah mereka perjuangkan.
Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan sosial dan
solidaritas kerakyatan.
Kesimpulannya bahwa peran mahasiswa bagi bangsa dan negera ini bukan
hanya duduk di depan meja dan mendengarkan dosen berbicara, akan tetapi
mahasiswa juga mempunyai berbagai perannya dalam melaksanakan perubahan untuk
bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan
dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti
yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga sebagai
generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan
penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum. Mahasiswa juga berperan dalam
melakukan perubahan terhadap kondisi bangsa.
Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar kata mahasiswa,
mungkin tidak hanya satu jawaban yang akan terucap dari banyak orang dengan
beranekaragam latar belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang
disandang seseorang ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan
tinggi. Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat
sebagai mahasiswa secara administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya
mengikuti kegiatan belajar dan mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi
mutlak apabila kita berbicara dalam konteks pendidikan formal. Ternyata dibalik
statusnya itu, masih banyak sekali peranan seorang yang menyandang status
mahasiswa untuk menunjukkan peranannya pada kehidupan masyarakat terlebih lagi
pada tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara utamanya ikut serta dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian rezim
yang diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan mahasiswa
bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat, parpol dan ABRI
dalam menyuarakan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil menggantikan
rezim kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada haluan kiri.
Pentingnya pendidikan tinggi seharusnya tidak hanya sekedar sadar atau
reseptif akan kemajuan ilmu dan teknologi masa depan, tetapi seharusnya pendidikan
tinggi pun berfungsi untuk membenahi tingkat pendidikan di bawahnya. Paradigma
yang ada pada beberapa bagian aktivitas para mahasiswa senantiasa dihabiskan
dengan hanya belajar dikelas, menerima dan mengerjakan tugas dan bermain.
Begitulah pemandangan suram yang sering kita lihat dalam dunia kampus. Barangkali,
apabila karena faktor internal (karena mahasiswa itu sendiri) maka bisa kita maklumi.
Akan tetapi apabila hal ini karena akibat sistem yang membuat mereka seperti itu
dalam kehidupan kampus, maka bukan waktunya lagi mahasiswa untuk diam dan
jalan ditempat.
Banyak kalangan yang memberikan persepsi berbeda mengenai pengertian
mahasiswa. Ada yang mengatakan mahasiswa adalah agen perubahan, mahasiswa
adalah kaum intelektual yang memiliki ilmu yang tinggi. Terlepas dari itu semua bagi
saya mahasiswa itu adalah unit bagian dari masyarakat yang harus memberikan
kebermanfaatan untuk masyarakat dengan berbagai karyanya. Mahasiswa lahir dari
masyarakat dan sudah sepatutnya mahasiswa berperan aktif di dalam membela
kepentingan masyarakat untuk kemajuan bangsa ini.
Mahasiswa tidak sepatutnya hanya sekadar menuntut ilmu dan mencari IP
setinggi-tingginya tetapi melupakan perannya yang signifikan dalam membangun
bangsa ini. Aktivitas yang dilakukan mahasiswa seyogyanya tidak hanya belajar
memahami mata kuliah yang diajarkan dosen dan mengerjakan tugas kuliah tetapi
mahasiswa harus berkontribusi nyata dalam membela kebutuhan rakyat. Karena
mahasiswa adalah salah satu unsur terpenting dalam pembangunan bangsa. Peranan
mahasiswa menjadi sangat penting karena mahasiswa adalah kelompok yang idealis
yang terlepas dari pengaruh pihak manapun. Idealisme yang dimiliki mahasiswa
membuatnya semangat melakukan perjuangan terhadap kebenaran yang dia yakini.
Mahasiswa tidak pantang menyerah dan tidak takut terhadap apapun termasuk
presiden sekalipun di dalam menyampaikan aspirasi yang mereka miliki. Pandangan,
pemikiran dan sikap mahasiswa inilah yang dibutuhkan dalam mewujudkan Indonesia
yang progresif.
Jadi sebagai mahasiswa kita harus mempunyai rasa nasionalisme terhadap
negara. Membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi negara
maju di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai