Kajian Teori
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari
status tetap (statis) menjadi statis yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang ada. Menurut Atkinson, 1987 berubah merupakan kegiatan atau proses yang
membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Sedangkan menurut
Brooten, 1987 berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu
atau instuisi
Keperawatan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka
melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan atau sutuasi.
Perawat mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses keperawatan yaitu
merupakan pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten dengan
perencanaan perubahan. Kedua, perawat diajarkan mendapatkan ilmu di kelas dan mempunyai
pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain.
1. Pencairan (unfreezing)
Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya
keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah,
menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan melakukan perubahan.
Masalah biasanya muncul akibat adanya ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas
perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang
terbaik.
2. Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru, karena
memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami
masalah yang dipahami dan mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus
dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap
baru.
Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan
dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
3. Pembekuan (refresing)
Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat
baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak
kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh karena itu perlu selalu
ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya
pembinaan yang terus menerus dan berkelanjutan.
Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan
diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas
perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih
menghambat perubahan.
2. Teori Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu, perubahan harus mempunyai
keuntungan yang berhubungan, perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai yang ada,
kompleksitas, dapat dibagi, dan dapat dikomunikasikan. Roger menjelaskan 5 tahap dalam
perubahan, yaitu : Kesadaran, Keinginan, Evaluasi, Mencoba, Penerimaan.
Roger percaya proses penerimaan terhadap perubahan lebihh komplek dari pada 3
tahap yang dijabarka lawin. Terutama dalam setiap individu yang terlibat dalam proses
perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat diterima,
mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan sebagai hal yang
menghambat keberadaanya. Berubah yang efektif menurut Roger tergantung dari individu
yang terlibat tertarik dan berupaya untuk selalu maju serta mempunyai suatu komitmen
untuk bekerja dan melaksanakannya.
3. Teori Lippitt
Teori ini merupakan pengembangan dari teori Lewin. Lippitt mengungkapkan tujuh
hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu:
1. Mendiagnosis masalah
2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
3. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
4. Menyeleksi objektif akhir perubahan
5. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah
6. Mempertahankan perubahan
7. Mengakhiri hubungan saling membantu
4. Teori Redin
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang manajer
sebelum melakukan perubahan, yaitu: ada perubahan yang akan dilakukan, apa keputusan
yang dibuat dan mengapa keputusan itu dibuat, bagaimana keputusan itu akan
dilaksanakan, dan bagaimana kelanjutan pelaksanaannya.
Redin juga mengusulkan tujuh teknik untuk mencapai perubahan :
1) Diagnosis
2) Penetapan objektif bersama
3) Penekanan kelompok
4) Informasi maksimal
5) Diskusi tentang pelaksanaan
6) Penggunaan upacara ritual
Intervensi penolakan tiga teknik pertama dirancang bagi orang-orang yang akan
terlibat atau terpengaruh dengan perubahan. Sehingga diharapkan mereka mampu
mengontrol perubahan tersebut.
5. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan
yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock.
1) Membangun suatu hubungan
2) Mendiagnosis masalah
3) Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4) Memilih jalan keluar
5) Meningkatkan penerimaan
6) Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri.
6. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau
untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem
berubah.
Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley: Mengenali gejala, mendiagnosis
masalah, menganalisa jalan keluar, memilih perubahan, merencanakan perubahan,
melaksanakan perbahan, mengevaluasi perubahan, dan menstabilkan perubahan.
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001). Pengembangan Staf
Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC. Jakarta