Disusun oleh :
Cindy Mei Saputri (I8317006)
Nafi’Atun Ni’mah (I8317020)
Orifice adalah plat berlubang yang disisipkan pada laluan aliran fluida yang
diukur, serta merupakan alat primer yang berfungsi untuk mendapatkan beda
tekanan antara aliran pada up stream dan down stream dari orifice itu sendiri.
Orifice merupakan salah satu alat ukur yang digunakan di lapangan geothermal
dan umumnya orifice diletakkan sebelum separator.
Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada orifice akan dipaksa
untuk melewati lubang pada orifice. Hal itu menyebabkan terjadinya perubahan
kecepatan dan tekanan. Titik dimana terjadi kecepatan maksimum dan tekanan
minimum disebut vena contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan dan
tekanan akan mengalami perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan
pada pipa normal dan tekanan pada vena contracta, laju aliran volume dan laju
aliran massa dapat diperoleh dengan persamaan Bernoulli. Prinsip dasar
pengukuran Flat orifice dari suatu penyempitan yang menyebabkan timbulnya
suatu perbedaan tekanan pada fluida yang mengalir.
Flat orifice dapat dibagi atas 3 jenis, yaitu :
1) Jenis Concentric Orifice
Pada jenis Concentric Orifice dipergunakan untuk semua jenis fluida yang
tidak mengandung partikel-partikel padat. Concentric dibuat dengan mengebor
port secara sentrik dalam bagian tengah. Tipe orifice ini lebih popular karena
konstruksinya yang lebih sederhana dan mudah dibuat
Kelebihan Orifice :
Konstruksinya sederhana
Rancangannya mudah
Harganya relatif murah
Mudah dikalibrasi
Mudah dirancang / didapat
Tingkat ketelitian cukup baik
Kekurangan Orifice :
Penurunan tekanan sedang-tinggi
Nilai akurasi penggunaan ditentukan oleh ketepatan dalam pemasangan posisi
pelat itu sendiri dan ini sangatlah riskan.
b) Ventury tube
Venturi Meter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang berfungsi
untuk mendapatkan beda tekanan Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 3 bagian
utama yaitu :
1) Bagian Inlet
Bagian yang berbentuk lurus dengan dengan diameter yang sama seperti
diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal ditempatkan pada
bagian ini.
2) Inlet Cone
Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk menaikkan
tekanan fluida.
3) Throat (leher)
Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini berbentuk bulat
datar. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan
dari aliran yang keluar dari inlet cone.
Prinsip Kerja Venturimeter tanpa manometer ini berdasar pada Asas Bernoulli
yang berbunyi: Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan fluida yang paling besar
adalah pada bagian kelajuan alirnya paling kecil, dan tekanan paling kecil adalah
pada bagian kelajuan alirnya paling besar.
Kelebihan Venturi Meter :
Mempunyai penurunan tekanan yang lebih kecil pada kapasitas yang sama.
Dapat pengukur debit besar.
Jauh dari kemungkinan tesumbat kotoran.
Mengukur cairan yang mengandung endapan padatan (solid ).
Rugi tekanan ( Pressure Loss ) permanen relatif rendah dari pada orifice
atau flow nozzle.
Dapat digunakan untuk mengukur cairan yang mengandung endapan
padatan (solids)
Kekurangan Venturi Meter :
Harga relatif mahal.
Sulit dalam pemasangan karena panjang.
Tidak tersedia pada ukuran pipa dibawah 6 inchi.
c) Flow nozzle
Flow Nozzle biasa digunakan untuk aliran fluida yang kecil
g) V-Cone
Sebuah elemen penyumbat yang berbentuk kerucut yang berfungsi sebagai
pengubah penampang ditempatkan di pusat pipa untuk menghitung kecepatan
aliran dengan mengukur perbedaan tekanan.
2. Berdasarkan Variabel Area
a) Rotameter
Rotameter adalah suatu alat ukur yang mengukur laju aliran berupa cairan atau
gas dalam tabung tertutup.
Rotameter terdiri dari:
float
metering tube
scale
packing and seal
upper body
lower body
process connection
-accessories
Keuntungan
Rotameter tidak memerlukan daya eksternal atau bahan bakar, hanya
menggunakan sifat yang melekat pada cairan, bersama dengan gravitasi, untuk
mengukur laju aliran.
Rotameter sebuah perangkat yang relatif sederhana yang dapat diproduksi
massal dari bahan murah, memungkinkan untuk digunakan secara luas.
Bagian aliran meningkat terjadilah float bergerak naik dalam tabung, maka
skala adalah sekitar linier.
c) weir
d) flume
3. Berdasarkan Positve Displacment
a) Piston
b) Oval-gear
c) Nutating disk
d) Rotary-vane type
4. Berdasarkan Turbin
Pengukur aliran turbin merupakan pengukur yang sangat teliti (0,5% pembacaa n)
dan dapat digunakan untuk cairan bersih dan cairan kental hingga mencapai 100
centistokes. Sebuah pipa lurus berdiameter 10 diperlukan pada saluran masuk.
Keluaran yang paling umum adalah frekuensi gelombang sinus atau gelombang k
uadrat, namun pengkondisi sinyal dapat disimpan di puncak meteran untuk
keluaran analog dan pengklasifikasian anti ledakan. Meterannya terdiri dari sebuah
rotor multi-bladed yang dipasang pada sudut yang tepat terhadap aliran dan
tersuspensi dalam aliran fluida pada bearing yang berjalan bebas.
5. Berdasarkan Impeller
6. Berdasarkan Elektromagnetik
7. Berdasarkan Ultrsonik
Ultrasonik flowmeter adalah jenis flowmeter yang mengukur kecepatan cairan atau
gas dengan menggunakan prinsip ultrasound. Menggunakan transduser
ultrasonik, flow meter dapat mengukur kecepatan rata-rata sepanjang jalannya
sinar yang dipancarkan dari ultrasound, dengan rata-rata perbedaan waktu
transit diukur antara ultrasound yang berdenyut menyebarkan ke dalam
dan melawan arah aliran.
a) Droppler
Pengukur aliran ultrasonik Doppler biasanya digunakan pada penggunaan cairan
kotor seperti limbah cair dan cairan kotor lainnya dan lumpur yang biasanya
menyebabkan kerusakan pada sensor konvensional. Prinsip dasar operasi
memakai pergantian frekuensi (Efek Doppler) dari sinyal ultrasonik ketika
direfleksikan oleh partikel yang mengambang atau gelembung gas (tidak
sinambung) dalam pergerakan.
b) Transit Time
Pengukuran berdasarkan perbedaan waktu antara gelombang transmitter yang
telah dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida baik searah dan berlawanan arah
8. Berdasarkan Vortex Shedding
9. Berdasarkan Thermal Mass Flow Sensor
10. Berdasarkan Coriolis Effect
11. Berdasarkan Drag Force
B. ALAT UKUR KOMPOSISI
1. Kromatografi
2. Refraktometer
1. KROMATOGRAFI
Alat
1. Plat KLT digunakan sebagai media pada noda
2. Pipa kapiler digunakan sebagai alat untuk meneteskan hasil soklet pada KLT
3. Chamber digunakan untuk tempat proses pendorongan noda oleh eluen
Bahan
1. Hasil ekstrak soklet sebagai sampel yang akan di uji senyawanya
2. Pelarut atau eluen digunakan untuk mendorong noda pada KLT
Tahapan
1. Fase diam ditempatkan pada penyangga berupa plat gelas, logam atau lapisan yang
cocok.
2. Campuran yang akan dipisah berupa larutan , ditotolkan berupa berupa bercak atau
pita (awal).
3. Setelah plat atau lapisan ditaruh didalam bejana/chamber tertutup rapat yang berisi
larutan pengembang yang cocok
4. Pemisahan terjadi selama perambatan kapiler. Karena pelarut bergerak lambat pada
lempengan, komponen-komponen yang berbeda dari campuran pewarna akan
bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak sebagai perbedaan bercak
warna.
b. KROMATOGRAFI KERTAS
c. KROMATOGRAFI KOLOM
b. Kolom preparatif : umumnya bergaris tengah 6 mm atau lebih besar dan panjang
kolom 25 – 100 cm.
Pembagian fase dalam kromatografi kolom:
1. Fasa diam
Fasa diam yang digunakan dalam kromatografi kolom adalah suatu adsorben
padat.Biasanya berupa silika gel atau alumina.Dahulu juga sering digunakan bubuk
selulosa.Fasa diam berbentuk serbuk microporus untuk meningkatkan luas
permukaan.
2. Fasa gerak
Fasa gerak atau eluen adalah campuran cairan murni. Eluen dipilih sedemikian
rupa sehingga faktor retensi senyawa berkisar antara 0,2-0,3 supaya meminimalisir
penggunaan waktu dan jumlah eluen melewati kolom. Jenis eluen yang digunakan
dapat dicoba terlebih dahulu menggunakan kromatografi lapis tipis. Setelah dirasa
cocok, eluen yang sama digunakan untuk mengelusi komponen dalam kolom.
1. Metode kering
Pada metode kering kolom diisi dengan fasa diam kering, diikuti dengan penambahan
fasa gerak yang disiramkan pada kolom sampai benar-benar basah.
2. Metode basah
Pada metode basah bubur (slurry) disiapkan dengan mencampurkan eluen pada serbuk
fasa diam dan dimasukkan secara hati-hati pada kolom.Dalam langkah ini harus
benar-benar hati-hati supaya tidak ada gelembung udara.Larutan senyawa organik
dipipet di bagian atas fasa diam, kemudian eluen dituangkan pelan-pelan melewati
kolom.
Pembagian Kromatografi Kolom:
1. Kromatografi Fase Normal
Kromatografi dengan kolom yang fase diamnya bersifat polar, misalnya silika gel,
alumina, sedangkan fase geraknya bersifat non polar seperti heksan.
2. Kromatografi Fase Terbalik
Pada kromatografi fase terbalik, fase diamnya bersifat non polar, yang banyak dipakai
adalah oktadesilsilan (ODS atau C18) dan oktilsilan (C8). Sedangkan fase geraknya
bersifat polar, seperti air, metanol dan asetonitril
e. KROMATOGRAFI PREPARATIF
2. REFRAKTOMETER
Definisi
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui indeks refraksi,
kerapatan jenis, dan konsentrasi dari suatu zat terlarut misalnya mengukur kadar gula, kadar
urin dan protein dalam tubuh. Refraktometer ini seperti dapat untuk mengukur konsentrasi
serta komposisi standar larutan
Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari refraktometer adalah mamanfaatkan refraksi cahaya polikromatis
dari sinar lampu yang menyinari day light plate. Sampel diteteskan pada day light plate,
kemudian dikenakan cahaya polikromatis dan selanjutnya diteruskan ke prisma. Pada prisma,
cahaya polikromatis diubah menjadi cahaya monokromatis, selanjutnya terjadi pemfokusan
pada lensa. Cahaya monokromatis yang telah melewati lensa diteruskan ke biomaterial skip
sehingga tertera skala.
Jenis – jenis refraktometer
Refraktometer Abbe
Merupakan alat untuk determinasi secara cepat konsentrasi, kemurnian,
kualitas dispersi dari sampel cair, padat, dan plastik. Dapat digunakan untuk
mengukur bermacam – macam indeks bias suatu larutan. Dapat juga digunakan untuk
mengukur kadar tetapi kita harus membuat kurva standar.
Bagian refraktormeter abbe yaitu mempunyai dua lubang pengamatan. Contoh sampel
yang dapat digunakan untuk dianalisis dengan refraktometer abbe adalah
a) Larutan: alkohol dan eter
b) Minyak : wax(lilin)
c) Minuman : sari buah, sirup
Refraktometer Brix
Refraktometer Brix digunakan untuk mengkur konsentrasi padatan terlarut
dari gula,garam, protein, dan lebih spesifiknya untuk makanan dan cairan ideal untuk
control kualitas. Hand refraktometer brix digunakan untuk gula 0-32%.
Refraktometer Salt
Refraktometer Salt digunakan untuk mengukur kada garam pada bagian
perseribu atau ppt dan berat jenis atau persen salinitas(kadar garam) tergantung pada
model. Refraktmeter salt digunakan untuk mengukur konsentrasi garam dari air atau
air garam. Hand refraktometer salt untuk NaCl 0-28%.
Refraktometer tangan/hand refraktometer
Refraktometer tangan hanya untuk mengukur kadar zat tertentu saja. Bagian
hand refraktometer hanya mempunyai satu luang pengamatan saja.
Ada dua jenis refraktometer tangan/genggam yaitu analog dan digital
(Gambar 1 ) .
Prinsip kerja dari refraktometer analog maupun digital yaitu cahaya yang masuk ke
prisma memiliki karakteristik yang unik. Setiap karakteristik cahaya memiliki nilai pada
skala dalam satuan yang dikenal sebagai ° Brix. Indikasi bahwa lampu tidak diganggu saat
melewati prisma yaitu ketika cahaya masuk ke dalam prisma dengan kondisi yang kering,
bidang pandang pada refraktor analog secara keseluruhan akan berwarna biru (Gambar 2 ).
Sedangkan pada refraktometer digital , ditandai dengan pesan error atau tidak yang
akan muncul. Untuk pengukuran air murni pada refraktometer harus menghasilkan
pembacaan nol (Gambar 3 ) . Suatu larutan yang mengandung sukrosa ( gula meja atau jus
buah ) jika ditempatkan pada permukaan prisma maka akan mengubah arah cahayanya secara
signifikan . Tergantung pada jumlah sukrosa dalam larutan, º Brix akan berkisar dari 0
sampai 25 + untuk pengukuran kadar gula pada tanaman pertanian. Pada Gambar 4 , sebuah
refraktometer analog menampilkan pembacaan dari sampel yaitu 17 º Brix .