PERHITUNGANNYA
NIS : 11821730
KELAS : X MEKATRONIKA
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
3.1 Kesimpulan.................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Roda gigi saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat
maju,jauh dibandingkan pada awal mula yang terbuat dari kayu dan disisipi
gigi.Roda gigi dibuat agar mengurangi gejala slip yang berakibat berkurangnya
transmisi gerakan dan tenaga pada suatu shaft dari sistem.
Seiring dengan perkembangan teknologi roda gigi telah banyak
mengalami perubahan,baik dari segi bahannya,kegunaannya,yang telah
disesuaikan dalam roda gigi tersebut.Pada Kontruksi mekanik yang
memerlukan gerak yang mengkombinasikan beberapa komponen alat yang
dapat digabung dengan roda gigi.Oleh Karena itu roda gigi sangat sering
digunakan dalam mesin mesin industri dan juga masih banyak lagi.
BAB II PEMBAHASAN
Roda gigi sejajar adalah roda gigi yang gigi-giginya berjajar pada dua
batang silindris (bidang jarak bagi).kedua bidang silindris bersingungan dan
satu menggelinding pada yang lain dengan sumbu yang sejajar.Adapun macam
macam nya yaitu:
Gaya aksial yang timbul pada gigi yang mempunyai alur berbentuk V
tersebut, akan saling meniadakan. Contoh penggunaanya yaitu pada roda gigi
reduksi turbin pada kapal dan generator, roda gigi penggerak rol pada steel
mills.
Dipakai jika diingini alat transmisi dengan ukuran kecil dengan perbandingan
reduksi besar, karena pinyon terletak di dalam roda gigi. Contoh penerapannya
antara lain pada lift.
B.Roda gigi dengan poros berpotongan
Roda gigi berpotongan adalah roda gigi yang letak gigi-giginya berjajar
pada dua bidang kerucut(Payung) atau satu bidang silindris dengan satu
bidang datar melingkar. Kedua bidang tersebut bersinggungan dan yang satu
menggelinding pada yang lain dengan sumbu berpotongan. Adapun macam -
macam roda gigi dengan poros berpotongan yaitu :
Roda Gigi Payung sering disebut juga Roda Gigi kerucut atau Bevel
Gear.Peaggunaannya secara umum untuk pengtransmisian putaran dan
bebandengan posisi sumbu menyudut berpotongan dimana kebanyakan
bersudut90derajat.
1.Perhitungan sederhana
Karena 40 putaran ( ratio 40:1 ) dari ulir cacing menghasilkan 1 putaran dari
benda kerja, maka untuk T pembagian yang sama dari benda kerja setiap
pembagiannya adalah 1 : T = 1/T dari lingkaran. Dan ulir cacing harus diputar :
Nc = 40 / T = ratio / T = i / T putaran
Bila pembagian yang dikehendaki l;ebih dri 40 ulir cacing harus diputar
kurang dari 1 putaran. Jika T kurang dari 40 pecahannya harus diubah menjadi
sejumlah angka dan pecahan. Dan pecahan yang terakhir harus diubah sampai
penyebutnya sama dengan salah satu jumlah pada plat index.
2.Perhitungan Langsung
Untuk mempercepat pembuatan benda kerja (dengan) bersudut banyak
digunakan kepala pembagi langsung karena kepal pembagi ini mempunyai
pelat pembagi yang dapat diganti dan dipasang langsung pada spindelnya.
-jumlah lubang yang dikehendaki pelat pembagi harus diputar untuk mencapai
posisi yang baru, jumlah lubang pada pelat pembagi dibagi Dengan alur V
-Dengan lubang-lubang
Mempunyai angka jumlah lubang yang digrafir pada pelat pembagi yakni di
bagian melingkarnya. Untuk menghitung pembagian yang kita kehendaki.
3. Perhitungan sudut
Adakalanya pembuatan celah atau slot pada mesin yang berhubungan
satu dengan yang lainnya, ditunjukkan dengan sudut atau slot yang ditentukan
oleh sudut dari pusat lingkaran sampai sudut yang dikehendaki.
Satu putaran dari ulir cacing memutar benda kerja 1/40 putaran (i=40:1)
Dengan derajat, 1 putaran dari ulir cacing adalah 1 Nc= 360º / 40º = 9º
α = angle required
i = ratio
Contoh 1 :
Rumus umumnya :
Nc = α/9º α . i/360º
bila,i = 40 : 1 Nc = α/9º
bila,i = 60 : 1 Nc = α/6º
Contoh 2 :
Index (α) 610 20’ ( apabila diperlukan / diminta pembagian tiap-tiap 10’, kita
gunakan plat index 54 )
Nc = = = 6 =6
Jadi 6 putaran penuh ditambah 22 lubang pada plat pembagi dengan lubang 27
buah.
4. Perhitungan Differensial
metoda ini tidak dapat dilakukan dalam metoda pembagian vertical,
pemfraisan spiral.
Roda – roda gigi pengubah : 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 56, 64, 72, 86, 100, 127.
Pelat – pelat pemabagi : 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 27, 29, 31, 33, 37, 39, 41,
43, 47, 49.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil Pembahasan diatas kita bisa memahami dari banyaknya jenis
jenis roda gigi beserta perhitungannya.Roda gigi merupakan benda yang
sangat penting yang sering diaplikasikan ke dalam mesin mesin yang dapat
mempermudah dan mempercepat kita dalam pekerjaan.
3.2 Saran
Perlunya pengembangan ilmu pengetahuan mengenai elemen mesin
berupa roda gigi. Sehingga dalam pengaplikasian roda gigi pada mesin
dilakukan dengan benar dan tepat. Selain itu, dalam pembuatan roda gigi
diharapkan dilakukan dengan cara yang benar sehingga menciptakan roda gigi
yang memenuhi syarat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/37047653/Makalah_Roda_gigi
http://dokumen.tips/documents/makalah-roda-gigi.html