Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TENTANG JENIS JENIS RODA GIGI DENGAN

PERHITUNGANNYA

NAMA : WILDAN RIZKY FIRMANSYAH

NIS : 11821730

KELAS : X MEKATRONIKA

JURUSAN :TEKNIK MEKATRONIKA

SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA


Jl.Noenoeng Tisnasaputra,Kahuripan,Tawang,Tasikmalaya,Jawa Barat
46416
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,Puji Syukur kita panjatkan kepada alloh
SWT,karena atas karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.Tanpa Pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.Sholawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2

2.1 Pengertian Roda Gigi.................................................................................2

2.2 Jenis jenis Roda Gigi...................................................................................2

2.3 Perhitungan Roda Gigi................................................................................7

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

3.1 Kesimpulan.................................................................................................11

3.2 Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Roda gigi saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat
maju,jauh dibandingkan pada awal mula yang terbuat dari kayu dan disisipi
gigi.Roda gigi dibuat agar mengurangi gejala slip yang berakibat berkurangnya
transmisi gerakan dan tenaga pada suatu shaft dari sistem.
Seiring dengan perkembangan teknologi roda gigi telah banyak
mengalami perubahan,baik dari segi bahannya,kegunaannya,yang telah
disesuaikan dalam roda gigi tersebut.Pada Kontruksi mekanik yang
memerlukan gerak yang mengkombinasikan beberapa komponen alat yang
dapat digabung dengan roda gigi.Oleh Karena itu roda gigi sangat sering
digunakan dalam mesin mesin industri dan juga masih banyak lagi.

BAB II PEMBAHASAN

2.1PENGERTIAN RODA GIGI


Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya, membalikkan putaran, dan mereduksi atau menaikkan
putaran / kecepatan. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan
dengan gigi dari roda gigi yang lain. Rodanya dibuat bergerigi dan berbentuk
silinder atau kerucut yang saling bersinggungan pada kelilingnya agar jika salah
satu diputar maka yang lain akan ikut berputar. Dua atau lebih roda gigi yang
bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi,
dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi
mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber
daya.

2.2 JENIS-JENIS RODA GIGI


-Berdasarkan posisi sumbu dari porosnya

A.Roda gigi dengan poros sejajar

Roda gigi sejajar adalah roda gigi yang gigi-giginya berjajar pada dua
batang silindris (bidang jarak bagi).kedua bidang silindris bersingungan dan
satu menggelinding pada yang lain dengan sumbu yang sejajar.Adapun macam
macam nya yaitu:

 Roda gigi Lurus


Roda gigi Paling dasar dengan jalur gigi yang sejajar poros.

 Roda gigi Miring


Roda gigi yang mempunyai jalur gigi membentuk ulir pada silinder
jarak bagi.Contohnya pada sistem transmisi perseneling pada
kendaraan beroda empat,roda gigi penggerak katup-katup pada
mesin.
 Roda gigi miring Ganda

Gaya aksial yang timbul pada gigi yang mempunyai alur berbentuk V
tersebut, akan saling meniadakan. Contoh penggunaanya yaitu pada roda gigi
reduksi turbin pada kapal dan generator, roda gigi penggerak rol pada steel
mills.

 Roda gigi dalam dan pinion

Dipakai jika diingini alat transmisi dengan ukuran kecil dengan perbandingan
reduksi besar, karena pinyon terletak di dalam roda gigi. Contoh penerapannya
antara lain pada lift.
B.Roda gigi dengan poros berpotongan

Roda gigi berpotongan adalah roda gigi yang letak gigi-giginya berjajar
pada dua bidang kerucut(Payung) atau satu bidang silindris dengan satu
bidang datar melingkar. Kedua bidang tersebut bersinggungan dan yang satu
menggelinding pada yang lain dengan sumbu berpotongan. Adapun macam -
macam roda gigi dengan poros berpotongan yaitu :

 Roda Gigi Payung

Roda Gigi Payung sering disebut juga Roda Gigi kerucut atau Bevel
Gear.Peaggunaannya secara umum untuk pengtransmisian putaran dan
bebandengan posisi sumbu menyudut berpotongan dimana kebanyakan
bersudut90derajat.

-Jenis Roda Gigi Payung

 Roda Gigi Payung Lurus


Untuk jenis ini mempunyai konstruksi yang sederhana dibanding
jenis roda gigi payung lainnya. Pembuatannya relatip mudah dan
penggunaannya untuk konstruksi umum yang sederhana sampai
sedang, baik dalam menerima beban maupun putaran.
 Roda Gigi Payung Miring

Disebut juga Spiral bevelgear. Perbendaan antaraBentuk


gigi lurus dengan bentuk gigi miring pada Roda Gigi payung
ini,kurang lebih seperti perbedaan yang terdapat pada Roda gigi
lurusdengan Roda gigi miring (Spur Gear), dimana dengan adanya
kemiringantersebut akan meningkatkan kemampuan,menerima beban,
mengurangi kebisingan sehingga dapat digunakan pada putaran
yang lebih tinggi dibanding dengan Roda Gigi payung gigi lurus pada
ukuran geometris yang sama

Gambar Roda gigi payung miring

C.Roda gigi dengan poros bersilangan

Roda gigi bersilangan adalah roda gigi yang gigi-giginya berjajar


pada dua bidang silindris atau dua bidang kerucut atau satu bidang
silindris dengan satu bidang ulir. Untuk pasangan roda gigi - ulir,
perputaran roda gigi diatur oleh pergerakkan ulir yang disebabkan
perputaran poros ulir, serta sumbu roda gigi menyilang sumbu poros
ulir. Adapun macam macam roda gigi dengan poros bersilangan yaitu:

 Roda gigi miring silang


Contoh pemakaiannya seperti yang dipakai pada gearbox
 Roda gigi cacing silindris
Mempunyai cacing berbentuk silinder dan lebih umum dipakai.Contoh
pemakaiannya seperti yang dipakai pada roda gigi difrensial otomobil.

 Roda gigi hipoid


Mempunyai jalur gigi berbentuk spiral pada bidang kerucut yang
sumbunya bersilang. Dan pemindahan gaya pada permukaan gigi
berlangsung secara meluncur dan menggelinding. Contoh
pemakaiannya seperti yang dipakai pada roda gigi difrensial otomobil.

 Roda gigi cacing selubung ganda (Globoid)


Mempunyai perbandingan kontak yang lebih besar, dipakai untuk
beban yang lebih besar. Contoh pemakaiannya seperti yang dipakai
pada roda gigi difrensial otomobil.
2.3 PROSES PERHITUNGAN PADA RODA GIGI
Pada Proses Perhitungan pada roda gigi terdapat beberapa cara
diantaranya :

1.Perhitungan sederhana
Karena 40 putaran ( ratio 40:1 ) dari ulir cacing menghasilkan 1 putaran dari
benda kerja, maka untuk T pembagian yang sama dari benda kerja setiap
pembagiannya adalah 1 : T = 1/T dari lingkaran. Dan ulir cacing harus diputar :

Nc = 40 / T = ratio / T = i / T putaran

Ket: T = pembagian yang dikehendali


i= ratio Nc=Putaran ulir cacing

Bila pembagian yang dikehendaki l;ebih dri 40 ulir cacing harus diputar
kurang dari 1 putaran. Jika T kurang dari 40 pecahannya harus diubah menjadi
sejumlah angka dan pecahan. Dan pecahan yang terakhir harus diubah sampai
penyebutnya sama dengan salah satu jumlah pada plat index.

Contoh: Hitung Nc untuk 12 pembagian


40 40 4 2 6
Nc = = = 3 = 3 =3
T 12 12 6 18
3 artinya putaran penuh dari ulir cacing

6 artinya lubang yang harus diputar

18 artinya jumlah lubang pada plat pembagi

2.Perhitungan Langsung
Untuk mempercepat pembuatan benda kerja (dengan) bersudut banyak
digunakan kepala pembagi langsung karena kepal pembagi ini mempunyai
pelat pembagi yang dapat diganti dan dipasang langsung pada spindelnya.

Plat pembagi dibagi 2 :

-jumlah lubang yang dikehendaki pelat pembagi harus diputar untuk mencapai
posisi yang baru, jumlah lubang pada pelat pembagi dibagi Dengan alur V

Biasanya memepunyai 24 atau 60 pembagian.

Untuk 24 pembagian : 2,3,4,6,8,12,24.

Untuk 60 pembagian : 2,3,4,5,6,10,12,15,20,30,60.

Untuk mempermudah menempatkan posisi yang baru, plat pembagi


mempunyai angka jumlah pembagian yang dapat dibuat pada salah satu
sisinya.

-Dengan lubang-lubang
Mempunyai angka jumlah lubang yang digrafir pada pelat pembagi yakni di
bagian melingkarnya. Untuk menghitung pembagian yang kita kehendaki.

Contoh : pembagian yang dibuat 6, jumlah lubang pada pelat pembagi 24


lubang. Jadi jumlah lubang yang diputar = 24 : 6 = 4 lubang.

-Plat index dalam 1 set


Jumlah lubang setiap
No.plat Jumlah lingkaran
lingkaran
1 6 15; 18; 21; 29; 37; 43
2 6 16; 19; 23; 31; 39; 47
3 6 17; 20; 27; 23; 41; 49

3. Perhitungan sudut
Adakalanya pembuatan celah atau slot pada mesin yang berhubungan
satu dengan yang lainnya, ditunjukkan dengan sudut atau slot yang ditentukan
oleh sudut dari pusat lingkaran sampai sudut yang dikehendaki.

Satu putaran dari ulir cacing memutar benda kerja 1/40 putaran (i=40:1)

Dengan derajat, 1 putaran dari ulir cacing adalah 1 Nc= 360º / 40º = 9º

Keterangan : Nc = putaran ulir cacing

α = angle required

i = ratio

Contoh 1 :

Untuk memperoleh sudut 36º, kitra harus memutar ulir cacing

Nc = 36º : 360º / 40 = 36º. 40 / 360º =4 putaran

Rumus umumnya :

Nc = Sudut yang diminta x ratio

1 putaran benda kerja dalam derajat

Nc = α/9º α . i/360º

bila,i = 40 : 1 Nc = α/9º

bila,i = 60 : 1 Nc = α/6º

Contoh 2 :

Index (α) 610 20’ ( apabila diperlukan / diminta pembagian tiap-tiap 10’, kita
gunakan plat index 54 )

Nc = = = 6 =6

Jadi 6 putaran penuh ditambah 22 lubang pada plat pembagi dengan lubang 27
buah.
4. Perhitungan Differensial
metoda ini tidak dapat dilakukan dalam metoda pembagian vertical,
pemfraisan spiral.

Teknik pembagian differensial ini harus menggunakan angka- angka pembagian


yang dapat dibagi dengan baik, dan mendekati angka pembagian yang
diinginkan.

Langkah-langkah : -Menentukan Angka Pengganti P


-Menghitung Jumlah Putaran tuas Pemutar Nc
- Menghitung rangkaian roda gigi pengubah R
-Menetukan arah putaran pelat pembagi

Roda – roda gigi pengubah : 24, 28, 32, 36, 40, 44, 48, 56, 64, 72, 86, 100, 127.
Pelat – pelat pemabagi : 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 27, 29, 31, 33, 37, 39, 41,
43, 47, 49.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil Pembahasan diatas kita bisa memahami dari banyaknya jenis
jenis roda gigi beserta perhitungannya.Roda gigi merupakan benda yang
sangat penting yang sering diaplikasikan ke dalam mesin mesin yang dapat
mempermudah dan mempercepat kita dalam pekerjaan.

3.2 Saran
Perlunya pengembangan ilmu pengetahuan mengenai elemen mesin
berupa roda gigi. Sehingga dalam pengaplikasian roda gigi pada mesin
dilakukan dengan benar dan tepat. Selain itu, dalam pembuatan roda gigi
diharapkan dilakukan dengan cara yang benar sehingga menciptakan roda gigi
yang memenuhi syarat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/37047653/Makalah_Roda_gigi

http://dokumen.tips/documents/makalah-roda-gigi.html

Anda mungkin juga menyukai