Salam hangat kami haturkan pada edisi perdana tahun 2018 ini.
Kegiatan Rakerkesnas 2018 kami sajikan sebagai topik utama yang
ditindaklanjuti oleh Ditjen Farmalkes pada wilayah binaannya. Pada
triwulan pertama 2018 juga telah dilaksanakan pelantikan PPNS di
Kementerian Kesehatan, Workshop Alkes Dalam Negeri Berbasis Riset,
Peningkaan Peran AoC, dan artikel tentang Sindrom Menkes.
Akhir kata, semoga informasi yang kami sampaikan dalam Buletin ini
bisa dinikmati oleh pembaca semua.
Salam Sehat!
Gambar Sampul:
Isa Islamawan, SH
SUSUNAN REDAKTUR
PENASIHAT
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan
DAFTAR ISI
PENANGGUNG JAWAB
Sekretaris Ditjen Kefarmasian dan Alat Pengembangan Industri
Kesehatan Rakerkesnas 2018 03 21 Alkes Berbasis Riset Untuk
Menuju Kemandirian Alkes
KETUA REDAKSI Dalam Negeri
Kepala Bagian Hukum, Organisasi, Dan Launching E-Licencing
Kefarmasian 07
Hubungan Masyarakat
Pelantikan PPNS Ditjen
23 Kefarmasian dan Alkes
SEKRETARIS REDAKSI Wilayah Binaan
Kepala Subbagian Advokasi Hukum dan Ditjen Farmalkes 09
Hubungan Masyarakat Siap Menindaklanjuti Kemandirian Bahan Baku Obat
Rekomendasi 25 Dinanti Oleh Industri Farmasi
ANGGOTA REDAKSI Rakerkesnas 2018 Indonesia dan Dunia
Sri Suratini, S.Si, Apt, M.Farm
Mariani Sipayung, SH Monitoring dan Evaluasi 13 Apoteker Sebagai Agent Of
Isa Islamawan, SH di Kabupaten Natuna, 28 Change Gema Cermat, Siap
Rudi, Amd. Ml Kepulauan Riau Mengguncang Dunia
Dian Mulia, S.Ds
Rakonas Farmalkes
ALAMAT REDAKSI 16 Menkes: Sebutan Menteri Atau
Jln. H.R. Rasuna Said Blok X5
Makasar Regional Timur 30 Suatu Penyakit Langka?
Kav. 4 - 9, Jakarta Selatan
Kementerian Kesehatan RI Upayakan Layanan Prima 19 5 Tahun Realisasi Keuangan
Setditjen Kefarmasian dan Alkes, Dengan Peningkatan 31 Ditjen Farmalkes
Subbagian Advokasi Hukum & Humas
Sumber Daya Manusia
Lt. 8 R.802
(021) 5214869 / 5201590 Ext. 8009
TOPIK UTAMA
Wujudkan Universal
Health Coverage
(UHC) melalui
Percepatan Eliminasi
Tuberkulosis,
Penurunan Stunting
dan Peningkatan
Cakupan serta Mutu
Imunisasi
P
ada Selasa pagi (5/3),
Menteri Kesehatan RI,
Prof. Dr. dr. Nila Farid
Moeloek, Sp.M(K),
secara resmi membuka
kegiatan Rapat Kerja Kesehatan
Nasional (Rakerkesnas) tersebut.
Acara dihadiri lebih kurang 1.850
peserta dari seluruh provinsi dan
kabupaten yang ada di Indonesia,
yang terdiri dari 526 peserta pusat
dan 1.274 peserta daerah. Menkes
menyatakan bahwa Rakerkesnas
secara khusus bertujuan untuk
menyusun rencana aksi daerah
(RAD) baik jangka pendek,
menengah, maupun jangka panjang
dalam pembangunan kesehatan di
wilayahnya.
Menkes mengungkapkan bahwa
Indonesia yang telah memiliki
jaminan kesehatan (BPJS) akan terus
meningkatkan fasilitas kesehatan
di Indonesia. Menurutnya, capaian
program Jaminan Kesehatan
Nasional saat ini makin membaik.
”Oleh karena itu, Kemenkes terus
mendorong upaya agar angka
stunting terus menurun. Tak hanya
stunting, tuberkulosis, dan juga
meningkatkan imunisasi dalam
negeri semaksimal mungkin
“Sinergisme Pusat dan Daerah dalam dilakukan oleh pemerintah untuk
menciptakan masyarakat yang
Mewujudkan Universal Health Coverage sehat dan cerdas,” kata Menkes
(UHC) Melalui Percepatan Eliminasi dalam sambutannya membuka
Rakerkesnas.
Tuberkulosis, Penurunan Stunting dan Upaya mewujudkan cakupan
Peningkatan Cakupan serta Mutu Imunisasi”, kesehatan semesta (universal
health coverage) ini tentu memiliki
demikian tema yang diangkat dalam acara tantangan yang tidak mudah.
tahunan Rapat Kerja Kesehatan Nasional Bukan hanya melihat angka
cakupan kepesertaan Jaminan
(Rakerkesnas) tahun 2018 yang digelar pada Kesehatan Nasional (JKN) melalui
5-8 Maret 2018 di International Convention Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang
terus mengalami peningkatan.
Exhibition (ICE) BSD Tangerang. Pada akhir tahun 2014 tercatat
kepesertaan sebanyak 133,4 juta
D
alam rangka percepatan kemudahan Satu Pintu (DPMPTSP), serta Badan Pengawas Obat
melakukan usaha di bidang produksi dan Makanan (POM) dan Balai POM. Sehingga dengan
dan distribusi kefarmasian, Kemenkes E-Licencing, maka sistem sertifikasi online tersebut
mengembangkan sistem sertifikasi akan siap terintegrasi dengan Online System Submission
sarana produksi dan distribusi (OSS).
produk kefarmasian berbasis online yang dinamakan Sistem ini diperuntukkan bagi industri farmasi,
E-Licencing. E-Licensing merupakan sistem yang industri obat tradisional, industri ekstrak bahan alam,
digunakan dalam sertifikasi produksi dan distribusi industri kosmetika, dan pedagang besar farmasi (PBF).
kefarmasian, monitoring evaluasi, dan manajemen Penerapan sistem ini diharapkan dapat meningkatkan
risiko. Sistem ini terintegrasi dengan Badan Koordinasi akuntabilitas, transparansi, efektivitas dan efisiensi
Penanaman Modal (BKPM), Dinas Kesehatan Provinsi, dalam penyelenggaraan sertifikasi kefarmasian.
dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
P
ertemuan Pembinaan Indonesia Nomor HK.02.02/ percepatan atau perbaikan untuk
Wilayah Ditjen Menkes/221/2016 tentang daerah binaannya. Direktorat
Kefarmasian dan Pembina, Pendamping dan Jenderal Kefarmasian dan Alat
Alat Kesehatan Koordinator, serta Pendukung Kesehatan memiliki tugas dan
Tahun 2018 telah Pembinaan Wilayah di Lingkungan tanggung jawab dalam melakukan
dilaksanakan di Batam pada 10- Kementerian Kesehatan, bimbingan dan pendampingan
12 April 2018 yang dibuka oleh Pembina Wilayah memiliki tugas terhadap lima provinsi yaitu
Dirjen Farmalkes, dan dihadiri dan tanggung jawab antara Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi
oleh Sesditjen dan para Direktur lain adalah melaksanakan Bengkulu, Provinsi Daerah
di Farmalkes; Dirjen P2P. Kepala inventarisasi permasalahan, Istimewa Yogyakarta, Provinsi Bali
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo, melakukan bimbingan dan dan Provinsi Kalimantan Utara
Para Kepala Dinas dari provinsi pendampingan dalam pencapaian dimana masing-masing provinsi
wilayah binaan Ditjen Kefarmasian tujuan upaya pencapaian tersebut memiliki Koordinator
dan Alkes, serta para Kepala Dinas pembangunan kesehatan nasional; Wilayah yakni Eselon II di
Kesehatan Kabupaten/Kota di mengkoordinasikan pelaksanaan lingkungan Direktorat Jenderal
Wilayah Kepulauan Riau, dan lintas kebijakan dan langkah strategis Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
program terkait dari Kemenkes. dalam pemecahan masalah pada Dalam rangka mewujudkan
Kegiatan ini merupakan wujud program pembangunan kesehatan Universal Health Coverage (UHC)
pelaksanaan dari Keputusan di daerah binaannya; serta tahun 2019, upaya-upaya
Menteri Kesehatan Republik membuat rekomendasi upaya strategis terus dilakukan baik di
tingkat pusat dan daerah. Dalam
spektrum yang luas, UHC tidak
hanya meliputi layanan kesehatan
prioritas dan berkualitas, namun
juga memastikan seluruh aktivitas
promosi kesehatan sampai
pada pencegahan, pengobatan,
rehabilitasi, dan perawatan paliatif.
UHC utamanya adalah menjamin
setiap orang mampu mengakses
layanan dalam menangani
penyebab penyakit dan kematian,
serta memastikan kualitas layanan
tersebut cukup baik untuk
meningkatkan kesehatan setiap
individu penerima manfaat. Untuk
meningkatkan cakupan layanan
kesehatan dan kualitas kesehatan
bergantung pada ketersediaan
dan aksesibilitas sarana prasarana,
SDM kesehatan, alat kesehatan,
mutu dan sistem rujukan sesuai
dengan standar.
Rakerkesnas 2018 telah
mengamanahkan kepada pusat
dan daerah untuk menjalankan
upaya-upaya antara lain: 1) dalam Rujukan Tingkat Lanjut (rumah sakit) fokus pada upaya pencegahan
rangka Percepatan Eliminasi dan fasilitas kesehatan lainnya, dan intervensi baik intervensi
Tuberculosis dilakukan penanganan sangatlah diperlukan. Selain itu spesifik maupun sensitif melalui
terhadap missing cases yang dilakukan peningkatan compliance pendekatan “Lifecycle” pada remaja,
disebabkan oleh underreported, (kepatuhan dalam pengobatan) baik ibu hamil dan ibu menyusui, bayi
unreacheable maupun undetected kepatuhan individu dalam minum 0-5 bulan, bayi 6-23 bulan, balita
terutama pada kasus yang obat maupun kepatuhan fasilitas 24-59 bulan dan prasekolah.
tidak terlaporkan pada fasilitas dalam melayani pengobatan. Upaya Untuk BBLRk dan/atau pendek
pelayanan kesehatan rujukan. lainnya yaitu penanggulangan mendapatkan pelayanan kesehatan
Konsep sinergisme pelaporan Tuberculosis Resisten Obat/Multi- yang lengkap dan stimulasi dini.
kasus antar-Dinas Kesehatan, drug-resistant (MDR) karena tidak 3) dalam rangka Peningkatan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama efektifnya pengobatan TBC; 2) Cakupan serta Mutu Imunisasi
(puskesmas), Fasilitas Kesehatan dalam rangka Penurunan Stunting fokus kepada upaya peningkatan
(Effective Vaccine Management) upaya yang telah dilakukan hingga Provinsi Bali yakni sebesar 0,278
setiap enam bulan sekali, dan saat ini dan rencana pelaksanaan dimana % IKS secara nasional
melaksanakan DQS (data quality upaya-upaya yang akan dilakukan ke sebesar 0,158.
asessment) setiap satu tahun sekali depan. Pada sesi diskusi, didapatkan
di tingkat provinsi, kab/kota dan Untuk itu, Program Indonesia beberapa hal terkait pelaksanaan
puskesmas serta melaksanakan RCA Sehat dengan Pendekatan Keluarga program PIS-PK di daerah, seperti
(Rapid Convenience Assesment) untuk (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat kendala dalam memasukkan data
memastikan capaian. Dan untuk Hidup Sehat (Germas) dapat IKS. Untuk itu diharapkan walaupun
penguatan surveilans PD3I dilakukan mendukung upaya penyelesaian masih terdapat beberapa kendala,
dengan peningkatan pelaksanaan masalah terkait tuberkulosis, jajaran kesehatan tetap dapat
surveilans aktif RS dan Fasyankes stunting, dan imunisasi. yang melaksanakan PIS-PK dengan
swasta dalam upaya mendeteksi dilakukan secara berkesinambungan baik, bukan sekedar melakukan
dini kasus PD3I. dengan memanfaatkan sumber pendataan keluarga saja.
Secara lebih detail, upaya- daya yang ada, baik sumber daya
upaya tersebut dituangkan dalam manusia di daerah dan sumber
N
atuna (12/04/18),
Termasuk dalam
rangkaian Pembinaan
Wilayah Ditjen
Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Tahun 2018 yang
dilaksanakan di Provinsi Kepulauan
Riau, Tim Monitoring dan Evaluasi
triple burden, yaitu masih tingginya emosional maupun sosial serta masalah terkait tuberculosis,
penyakit infeksi/menular, khususnya memiliki intelegensi majemuk stunting dan imunisasi. Untuk
TBC, meningkatnya penyakit tidak sesuai dengan potensi genetiknya. itu pelaksanaan program ini
menular atau (PTM) dan muncul Periode ini merupakan kesempatan tetap harus dilakukan secara
kembali penyakit-penyakit yang emas sekaligus masa-masa yang berkesinambungan dengan
seharusnya sudah teratasi melalui rentan terhadap pengaruh negatif, memanfaatkan sumber daya yang
Imunisasi, serta peningkatan Kasus tuturnya. ada, baik sumber daya manusia di
Stunting dimana Kabupaten Natuna Pada kesempatan yang sama, daerah dan sumber daya anggaran
ini termasuk dalam 100 Kabupaten Ibu Dirjen Farmalkes memberikan yang bersumber dari pusat maupun
dengan angka stunting tertinggi sambutan dalam pertemuan ini daerah.
Nasional. dan menyampaikan prioritas Dikesempatan lainnya Ibu Dirjen
Bupati Natuna mengatakan, Kementerian Kesehatan beserta beserta Tim menghadiri Kegiatan
Upaya menurunkan Stunting Pemerintah Daerah di tahun 2018 Senam Sehat Bersama Masyarakat
dapat dilakukan melalui program ini yakni mewujudkan Universal Kab. Natuna dalam rangka Germas
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Health Coverage melalui Percepatan dan Penurunan Stunting yang
Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) Eliminasi Tuberculosis, Penurunan juga dihadiri oleh Bupati Natuna.
yang dilakukan sejak anak Stunting dan Peningkatan Cakupan Kegiatan ini disambut positif
dalam kandungan sampai lima serta Mutu Imunisasi. oleh masrakat Natuna dilihat
tahun pertama kehidupannya, Selain itu Ibu Dirjen dari banyaknya masyarakat yang
ditujukan untuk mempertahankan menyampaikan Program Indonesia antusias menghadiri kegiatan
kelangsungan hidupnya sekaligus Sehat dengan Pendekatan Keluarga Germas ini. Diharapkan kegiatan
meningkatkan kualitas hidup (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat seperti ini terus dilakukan secara
anak agar mencapai tumbuh Hidup Sehat (Germas) dapat rutin
kembang optimal baik fisik, mental, mendukung upaya penyelesaian
Makassar
seluruh komponen pemerintahan di
pusat dan daerah, agar mendorong
masyarakat memiliki kemauan dan
R
apat Koordinasi Coverage melalui Percepatan STRA Online dengan Penerbitan 3
Nasional Bidang Eliminasi Tuberculosis, Penurunan SIPA.
Kefarmasian dan Stunting & Peningkatan Cakupan Dengan demikian, diharapkan
Alat Kesehatan serta Mutu Imunisasi; Sinkronisasi rekomendasi dan rencana aksi
(Rakonas Farmalkes) Pelaksanaan Perizinan pada PTSP yang disusun akan mendorong
berlangsung di Grand Clarion dan Percepatan Kemudahan percepatan pelaksanaan Program
Makassar, 13-16 Maret 2018, Berusaha (Perpres 91/2017) Kefarmasian dan Alat Kesehatan
dengan tema Sinergisme Pusat dan dan Reformasi Peraturan (Single untuk mewujudkan aksesibilitas
Daerah melalui Reformasi Peraturan Licensing); serta Kebijakan dan mutu sediaan farmasi dan
dan Penerapan Elektronik Sistem Program Kefarmasian dan Alat alat kesehatan dalam mencapai
untuk Meningkatkan Aksesibilitas Kesehatan dalam mendukung derajat kesehatan masyarakat yang
dan Mutu Sediaan Farmasi dan Alat reformasi peraturan dan setinggi-tingginya.
Kesehatan. penerapan elektronik sistem untuk Dalam penyelenggaraan
Dihadiri lebih dari 450 orang meningkatkan aksesibilitas dan Rakonas ini juga, Bagian Hukormas
peserta, termasuk peserta mandiri mutu sediaan farmasi dan alat Setditjen Farmalkes membuka gerai
dari 16 provinsi wilayah Timur, kesehatan. konsultasi berkoordinasi dengan
Rakonas ini ditujukan untuk Secara khusus, rapat koordinasi beberapa Direktorat yang terkait
meningkatkan koordinasi dan akan membahas dan menyusun Materi dan juga pembahasan
sinergisme antara pusat dan rencana aksi dalam aspek Rakonas ini, serta dari hasil diskusi
daerah, sehingga tersusun rumusan Manajemen Pengelolaan Obat; permintaan permohonan dari
komitmen dan rekomendasi dalam Pengawasan produk alat kesehatan berbagai sumber untuk dapat
rangka pelaksanaan Program dan perbekalan kesehatan rumah memfasilitasi berbagai pertanyaan
Kefarmasian dan Alkes yang sesuai tangga, serta sertifikasi sarana dan pemecahan masalah yang
dengan dinamika terkini. produksi dan distribusi kefarmasian dihadapi di setiap provinsi terkait
Sejalan dengan hal tersebut, dan alat kesehatan; Gerakan program dan Kebijakan yang
pembangunan kesehatan di bidang Masyarakat Cerdas Menggunakan dikeluarkan oleh Kemenkes
kefarmasian dan alat kesehatan Obat (GEMA CERMAT) dan khususnya Direktorat Jenderal
terus dikembangkan untuk Penggunaan Alat Kesehatan Dalam Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
mendukung terwujudnya tujuan Negeri; serta Penerapan Permenkes
pembangunan kesehatan tersebut. No. 31 Tahun 2016 melalui Integrasi
Pembangunan di bidang
kefarmasian dan alat kesehatan
dilakukan sejalan dengan kebijakan
strategis yang telah ditetapkan
oleh pemerintah pusat, antara lain
Inpres No. 91 Tahun 2017 tentang
Percepatan Kemudahan Berusaha
dan Inpres No. 7 Tahun 2017 yang
mendasari perubahan pengawasan
tata niaga produk kesehatan impor.
Kebijakan ini mengarahkan institusi
pemerintah untuk meningkatkan
kualitas pengawasan dengan
mendorong kemudahan berusaha.
Pembahasan umum Rapat
Koordinasi membahas mengenai
Kebijakan Kemenkes dalam
Mewujudkan Universal Health
Upaya Direktorat
Penilaian Alat Kesehatan,
Upayakan Layanan
sebagai organisasi
dalam Kementerian Prima Dengan
Kesehatan yang memiliki
otoritas untuk menjamin Peningkatan Sumber
alat kesehatan yang
aman, bermutu, dan
bermanfaat serta
Daya Manusia
D
untuk implementasi
Asean Medical Devices irektorat Penilaian pemantauan, evaluasi, dan
Alat Kesehatan pelaporan di bidang penilaian
Directive (AMDD),
dan Perbekalan alat kesehatan dan perbekalan
menyelenggarakan Kesehatan Rumah kesehatan rumah tangga. Untuk
peningkatan kapasitas Tangga (PKRT) mengimplementasikan fungsi
memiliki tugas yaitu melaksanakan dalam penyiapan perumusan
SDM di Swiss Bel Hotel perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian alat
Cirebon, 13-15 Februari kebijakan, penyusunan norma, kesehatan; penyiapan pelaksanaan
2018. standar, prosedur, dan kriteria, kebijakan di bidang penilaian alat
dan pemberian bimbingan kesehatan; penyiapan penyusunan
teknis dan supervisi, serta norma, standar, prosedur, dan
Pengembangan
Industri Alkes
Berbasis Riset
untuk Menuju
Kemandirian
Alkes Dalam
Negeri
I
ndustri alat kesehatan nasional memiliki pertumbuhan Dalam rangka mendorong
dalam negeri terus 12% pertahun. Sebagai gambaran, peningkatan Alkes dalam negeri,
mengalami peningkatan, anggaran Kemenkes untuk Kemenkes menggelar Workshop
dimana perkembangan pembelian alat kesehatan sekitar Peningkatan Kemanfaatan Alat
jumlah industri alat Rp. 12 triliun pada 2017 dan Kesehatan Dalam Negeri dengan
kesehatan dalam negeri pada meningkat menjadi Rp. 18 triliun tema Membangun Industri Alat
awal tahun 2018 meningkat pada 2018. Kesehatan Nasional Berbasis Riset.
25,3%, yakni 27 industri. Sehingga, Untuk mengejar pemenuhan Workshop ini merupakan salah satu
saat ini telah ada 242 industri kebutuhan tersebut, industri upaya mendorong lembaga riset
dengan jenis alat kesehatan yang alat kesehatan dalam negeri dan perguruan tinggi melakukan
diproduksi sebanyak 294 jenis. sangat membutuhkan dukungan berbagai penelitian di bidang alat
‘’Peningkatan ini menggambarkan pengembangan industri berbasis kesehatan. Pada workshop tersebut
potensi perkembangan industri riset. Saat ini ada beberapa juga turut dipamerkan berbagai
alat kesehatan, tentunya harus lembaga riset seperti BATAN dan alat kesehatan berbasis riset yang
sejalan dengan peningkatan BPPT serta pendidikan tinggi seperti sudah atau sedang dikembangkan
teknologi produk alat kesehatan UGM dan ITB yang terlibat sebagai oleh lembaga riset maupun
nasional,’’ kata Menteri Kesehatan sumber munculnya riset-riset perguruan tinggi.
RI Nila Moeloek pada pembukaan inovatif di bidang alat kesehatan. Diharapkan pengembangan
Workshop Peningkatan Kemanfaatan Dalam mendukung pengembangan industri alat kesehatan dalam
Alat Kesehatan Dalam Negeri di alat kesehatan berbasis riset yang negeri ini dapat menghasilkan alat
Jakarta, Senin (19/3).. membutuhkan tahapan uji klinis, kesehatan yang aman, bermutu
Kebutuhan alat kesehatan Kementerian Kesehatan telah dan bermanfaat, sehingga bisa
tiap tahunnya meningkat seiring menerbitkan Peraturan Menteri dimanfaatkan secara luas oleh
dengan pemenuhan pelayanan Kesehatan nomor 63 tahun masyarakat menuju kemandirian
kesehatan semesta di era JKN ini. 2017 tentang Cara Uji Klinik Alat alat kesehatan di Indonesia.
Ditenggarai, pasar alat kesehatan Kesehatan yang Baik.
“S
elamat atas
pelantikan
dan selamat
menjalankan
tugas sebagai
penyidik khusus, meskipun langit
runtuh, hukum harus ditegakkan”,
demikian dikatakan oleh Dirjen
AHU Kementerian Hukum dan
HAM, Salahudin,SH dalam acara
pengambilan sumpah jabatan
dan pelantikan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil dilingkungan Ditjen
Farmalkes yang dilaksanakan di
Gedung AHU Kementerian Hukum
dan Ham, tanggal 1 Maret 2018.
Dirjen berpesan agar PPNS yang
dilantik dapat memperlihatkan
eksistensi serta mem-back-up
penegakan hukum dan tidak
sebatas koordinasi tetapi sinergitas
pusat dan daerah, menjadi korps
penyidikan yang setara dalam
kinerja bekerja dengan Penyidik
Kepolisian.
Sebelumnya, telah dilaksanakan
dua gelombang pelatihan PPNS,
yaitu gelombang pertama pada
tanggal 9 Agustus sampai 7
Oktober 2016 untuk 27 peserta.
Pada tanggal 4 Maret sampai 5
Mei 2017 dilaksanakan pelatihan
gelombang ke dua untuk 26
peserta yang terdiri dari 9 peserta
Pelantikan PPNS
Ditjen Kefarmasian dan Alkes
Meskipun Langit Runtuh, Hukum Harus Ditegakkan
23 Buletin INFARKES Edisi I 2018
LIPUTAN
di lingkungan Ditjen Farmalkes dan Berdasarkan Pasal 1 angka 5 PP negeri sipil dalam melaksanakan
17 peserta dari Dinas Kesehatan No. 43 Tahun 2012, yang dimaksud tugas penyidikan adalah penyidik
Jatim, DKI Jakarta, Sumatera dengan PPNS adalah Pejabat pegawai negeri sipil kedudukannya
Selatan, Banten, Kepri, Bengkulu, Pegawai Negeri Sipil tertentu yang berada di bawah koordinasi
dan Jambi. Keseluruhan pelatihan berdasarkan peraturan perundang- penyidik Polri dan di bawah
dilaksanakan di Pusdikreskrim undangan ditunjuk selaku Penyidik pengawasan penyidik Polri.
Mega Mendung, Jawa Barat. Untuk dan mempunyai wewenang untuk Dalam Undang Undang Nomor
selanjutnya Direktur Jenderal melakukan penyidikan tindak pidana 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Farmalkes bersurat dengan nomor dalam lingkup undang-undang yang terdapat amanat mengenai peran
UM.01.05./2/405/2018 pada menjadi dasar hukumnya masing- Penyidik Pegawai Negeri di Bidang
tanggal 31 Januari 2018 kepada masing. Menurut ketentuan Pasal 6 Kesehatan. Pada pasal 183 UU No
Direktur Jenderal Administrasi ayat (1) huruf a, salah satu instansi 36 Tahun 2009 disebutkan bahwa
Hukum Umum Kementerian Hukum yang diberi kewenangan untuk menteri atau kepala dinas dalam
dan Ham terkait permohonan melakukan penyidikan ialah pejabat melaksanakan tugasnya dapat
pelantikan. polisi negara. Memang dari segi mengangkat tenaga pengawas
Kemudian ditindaklanjuti differensiasi fungsionalpun, KUHAP dengan tugas pokok untuk
balasan surat dengan Nomor telah meletakkan tanggung jawab melakukan pengawasan terhadap
AHU.3.UM.03.02-3 tanggal 13 fungsi penyidikan kepada instansi segala sesuatu yang berhubungan
Februari 2018 perihal Pelaksanaan Kepolisian. Namun demikian dengan sumber daya di bidang
Pelantikan dan Pengambilan agar seorang pejabat kepolisian kesehatan dan upaya kesehatan.
sumpah 16 orang PPNS dapat diberi jabatan sebagai Untuk menjalankan amanat
dilingkungan Ditjen Farmalkes penyidik, harus memenuhi syarat tersebut, maka Ditjen Farmalkes
yang dilaksanakan di Ruang Oemar kepangkatan, seperti diatur dalam menunjuk sejumlah Aparat Sipil
Senoadji Lt. 6 Gedung Dirjen AHU Pasal 6 ayat (2) KUHAP Kedudukan Negara (ASN) di lingkungan Ditjen
Kemenhumham Jakarta. dan wewenang penyidik pegawai Farmalkes dan Dinas Kesehatan.
Kemandirian
Bahan Baku
Obat Dinanti
oleh Industri
Farmasi
Indonesia
dan Dunia
K
ementerian Kesehatan melalui Direktorat
Produksi dan Distribusi Kefarmasian
“Berbagai upaya telah sebagai pemangku kebijakan berupaya
obat tradisional tingkat nasional farmasi Indonesia diperkirakan bisa lebih besar dan mencapai
akan terwujud. Secara khusus, sekitar Rp 69 triliun dan diharapkan skala ekonomi. Jadi agar kebijakan
program tersebut ditujukan untuk mencapai Rp 102 triliun pada 2020. pemerintah untuk pengembangan
mendorong dan memfasilitasi Namun demikian, pasar produk industri bahan baku obat kondusif,
kerjasama riset pengembangan farmasi yang berkembang tidak perlu sinergi dengan terobosan
BBO dan BBOT antara industri didukung oleh perkembangan dan kebijakan teknis strategis
dengan lembaga penelitian yaitu sektor hulunya, yaitu industri bahan lain.Akibat berbagai kendala itu,
perguruan tinggi atau institusi baku obat. Indonesia masih harus mengimpor
penelitian lainnya. Selain itu, Pengembangan bahan baku obat sebagian besar bahan baku industri
program tersebut ditujukan untuk di Indonesia masih menghadapi farmasi. Ketergantungan yang
memperoleh dokumen master berbagai kendala. Pertama, tinggi akan impor bahan baku obat
produksi tervalidasi serta teknologi industri kimia dasar dalam negeri menyebabkan industri farmasi
APOTEKER
SEBAGAI AGENT
OF CHANGE
GEMA CERMAT,
SIAP
MENGGUNCANG
DUNIA
D
alam rangka yang melibatkan seluruh provinsi saat ini, Sosialisasi GeMa CerMat
percepatan upaya dengan tujuan agar gerakan ini sudah dilaksanakan di 115 kab/kota
peningkatan dapat terlaksana dengan baik di 34 provinsi, dengan jumlah Agent
kesadaran, di seluruh wilayah Indonesia. of Change (AoC) GeMa CerMat yang
kepedulian, Sasaran kegiatan yaitu organisasi sudah dilatih sebanyak 2.892 orang
pengetahuan dan keterampilan masyarakat, organisasi profesi dan jumlah peserta masyarakat
masyarakat tentang pemilihan dan kesehatan, lembaga pemerintah. dan para pemangku kepentingan
penggunaan obat secara tepat Pada program ini uga dilaksanakan sebanyak 17.774 orang.
dan rasional, serta peningkatan penunjukan apoteker sebagai Dalam rangka menindaklanjuti
pelayanan kefarmasian dalam Agent of Change (AoC) yang menjadi kegiatan Pembekalan Apoteker
pemberian informasi dan edukasi edukator dan motivator bagi AoC dan Sosialisasi GeMa CerMat
yang memadai bagi masyarakat, masyarakat dan tenaga kesehatan. pada tahun 2016-2017, pada
sejak 13 November 2015 telah Apoteker AoC diharapkan memiliki tahun ini dilaksanakan kegiatan
dilakukan Gerakan Masyarakat komitmen dan kemampuan Optimalisasi Peran Apoteker
Cerdas Menggunakan Obat (GeMa mempengaruhi perilaku masyarakat sebagai Agent of Change GeMa
CerMat) yang berkesinambungan di dan tenaga kesehatan dalam rangka CerMat, yang dilaksanakan di
tingkat pusat hingga daerah. pemberdayaan masyarakat untuk Jakarta pada 27-29 Maret 2018,
Pada implementasinya, GeMa meningkatkan penggunaan obat dengan 142 peserta yang terdiri
CerMat dilakukan dengan sosialisasi secara rasional. Sampai dengan dari 120 Apoteker AoC terpilih
K
ementerian Kesehatan diseasemaps.org, terdapat 29 penderita berkurangnya kesempatan profesional.
Republik Indonesia penyakit ini yang tersebar di Eropa, Terbatasnya pengetahuan ilmiah
adalah kementerian yang Amerika Utara, dan Amerika Selatan. dan informasi mengenai penyakit
membidangi urusan Seperti diulas di www.rarediseaseday. langka kerap menghambat diagnosis
kesehatan dan sejak 27 Oktober org, penyakit langka merupakan serta akses pelayanan dan perawatan
2014 dipimpin oleh Ibu Prof. Dr. dr. penyakit yang hanya mempengaruhi yang pada akhirnya meningkatkan
Nila Djuwita F. Moeloek, SpM. Dalam sebagian kecil dari populasi. Di Eropa, beban sosial dan ekonomi pasien.
berbagai acara dan liputan Menteri suatu penyakit disebut langka jika Kondisi ini dapat menjadi lebih berat
Kesehatan biasa dirujuk dengan mempengaruhi kurang dari 1 dalam dengan kurangnya informasi terkait
sebutan “Menkes”. Namun tahukah 2.000 orang, sementara di Amerika referensi tenaga kesehatan yang
anda bahwa istilah “Menkes” bisa pula Serikat, jika mempengaruhi kurang dari memiliki kompetensi dalam penyakit
merujuk pada sebuah penyakit langka? 1 dalam 200.000 orang pada waktu tersebut. Demikian seperti diulas di
Sindrom Menkes atau dikenal tertentu. http://www.eurordis.org.
juga dengan nama Menkes Kinky Hair Kelainan genetik, alergi, infeksi Sindrom Menkes dinamai demikian
Disease adalah suatu penyakit genetik bakteri, atau virus dapat memicu karena ditemukan oleh John Hans
neurodegeneratif yang timbul akibat terjadinya penyakit langka. Namun Menkes yang pada tahun 1962,
kelainan gen ATP7A, yakni gen yang para ahli sering kali mengalami meneliti lima anak-anak yang meninggal
memproduksi protein transportasi kesulitan dalam mencari informasi pada usia tiga tahun. Menkes adalah
tembaga. Tembaga sendiri diperlukan untuk melakukan perawatan yang seorang neurologis pediatrik, yang
untuk perkembangan tulang, syaraf tepat. Data epidemiologi yang ada lahir di Wina, Austria, pada tahun 1928.
dan jaringan lain, sehingga gangguan sering kali tidak tersedia secara Pada usia 11 tahun, setelah aneksasi
penyerapan tembaga dari usus akan memadai untuk sebagian besar Jerman, Menkes pindah ke Amerika
dapat memicu akumulasi berlebihan penyakit langka. Banyak penyakit langka Serikat dengan keluarganya pada
pada otak, hati dan ginjal. Hal ini hanya digambarkan sebagai “kelainan tahun 1939. Ia meraih gelar sarjana di
menyebabkan perubahan dalam endokrin dan metabolik lain”. Dengan bidang kimia organik di University of
pertumbuhan rambut dan pembuluh demikian, penderita penyakit langka Southern California, lalu menempuh
darah. pada umumnya tidak terdaftar dalam program residen pediatrik neurologi di
Gejala sindrom Menkes biasanya database karena kesulitan dalam Columbia-Presbyterian Medical Center,
muncul dalam waktu tiga bulan pendataannya. New York. Menkes mengabdikan dirinya
setelah kelahiran dan dapat mencakup Pasien penyakit langka kerap tidak di bidang pediatrik neurologi, genetik
pertumbuhan yang terhambat, hanya menghadapi beratnya beban dan dermatologi. Demikian seperti
perubahan tonus otot dan rambut penyakit itu sendiri, namun juga terkait diulas di http://jamanetwork.com.
kinky (pendek, jarang, kasar dan ketidakpastian akan kemungkinan- Makna sebuah kata dalam suatu
bengkok, biasanya berwarna putih kemungkinan yang dapat terjadi. Jarang bahasa dipengaruhi banyak hal seperti
atau abu-abu). Seperti diulas di http:// sekali ada orang di sekitarnya yang latar belakang sosial budaya dan faktor
themenkesfoundation.org, saat ini mengalami hal yang sama sehingga lainnya. Penggunaan istilah “Menkes”
tidak ada pengobatan untuk sindrom kesepian merupakan hal yang sering dalam Keputusan-keputusan Menteri
Menkes selain pengobatan paliatif, yang dirasakan oleh penderita penyakit Kesehatan telah ada sejak tahun
biasanya ditujukan pasien yang sudah langka. Selain itu, sebagian penderita 1980-an sampai saat ini. Lalu jika
tidak bereaksi terhadap pengobatan penyakit langka mungkin tidak sebutan Menkes sebagai figur penting
kuratif. Pengganti asupan tembaga memiliki kemampuan untuk keluar dalam instansi kesehatan ternyata
dapat diinisiasi secara subkutan, rumah. Hidup dengan penyakit langka juga merupakan istilah untuk sebuah
intramuskular, atau intravena. memiliki implikasi di aspek pendidikan, penyakit langka, apakah perlu dicarikan
Insidens sindrom Menkes terjadi pekerjaan dan sebagainya. Bahkan istilah baru, “Menhat” misalnya?
pada sekitar 1 kasus setiap 100.000- dapat mengarah pada stigmatisasi atau Bagaimana menurut anda?
250.000 kelahiran. Menurut data pengasingan dari komunitas sosial serta