Pokok-Pokok PP 24 Tahun 2018 PDF
Pokok-Pokok PP 24 Tahun 2018 PDF
REPUBLIK INDONESIA
POKOK-POKOK ISI
PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR
24 TAHUN 2018
1
2
LATAR BELAKANG
PKE I-XV tidak maksimal karena masih terhambat perizinan
berusaha. Teridentifikasi >500 elemen data pemohon perizinan 3
dalam layanan publik di Indonesia
Seorang Warga/Badan Usaha Satu Lembaga Pemerintah
Kemenperin
harus menuju banyak harus melayani banyak Asosiasi
lembaga Pemerintah warga/badan usaha BKPM
KLH
Kehutanan
Kemendag
Kelurahan
ESDM
Bank
DPU
Bea Cukai
Pajak
PolPP
Loket
PTSP Kecamatan
TAHAP 1
• mengawal dan menyelesaikan hambatan perizinan
Penerapan Sistem CHECKLIST di KEK, FTZ, Kawasan
Industri, KSPN* yang telah beroperasi
TERSTANDARISASI KEMUDAHAN
AKSES
TERINTEGRASI
OSS
KEPERCAYAAN KPD
PELAKU USAHA
UNTUK MEMENUHI
STANDAR
PENGAWASAN !
OLEH PROFESI
BERSERTIFIKAT TERPENUHINYA
ASPEK K3L
5
6
• Pengesahan • Izin Lingkungan • Izin Usaha • SNI Wajib (14 hari) • Izin Edar
Badan Usaha (UKL-UPL) - (12 hari) Sektoral • SNI Sukarela (14 (Pendaftaran):
• Nomor Induk • Pemenuhan Standar (otomatis) hari) Pangan
Berusaha IMB (Standar • SIUP • CPOB (35 hari) Obat
(NIB)** Komposit atau per (otomatis) • CPOTB (35 hari) Suplemen
• NPWP Bagian (SNI)) - (30 • CPAKB (5 hari) Kosmetika
• BPJS hari) Obat Tradisional
• Izin Lokasi • Pemenuhan Standar Alat Kesehatan
• Fasilitas Fiskal* SLF (3 hari) • Sertifikasi/ Lisensi
• RPTKA*
Keterangan:
• Baru ada 40 Perda RDTR . UKL-UPL: Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup -Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
6
7
9
Pemohon Perizinan Berusaha
10
1
0
Penerbit Perizinan Berusaha
11
1
1
Pelaksanaan Perizinan Berusaha
12
1
2
Pendaftaran
13
1
3
Penerbitan Izin Usaha (1)
14
1
4
Penerbitan Izin Usaha (2)
15
4. Pelaku Usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha dapat melakukan kegiatan:
a. pengadaan tanah;
b. perubahan luas lahan;
c. pembangunan bangunan gedung dan pengoperasiannya;
d. pengadaan peralatan atau sarana;
e. pengadaan sumber daya manusia;
f. penyelesaian sertifikasi atau kelaikan;
g. pelaksanaan uji coba produksi (commisioning); dan/atau
h. pelaksanaan produksi.
5. Pelaku Usaha yang telah mendapatkan Izin Usaha namun belum menyelesaikan:
a. Amdal; dan/atau
b. rencana teknis bangunan gedung,
belum dapat melakukan kegiatan pembangunan bangunan gedung.
1
5
Penerbitan Izin Komersial atau Operasional
16
1
6
Pemenuhan Komitmen Izin (1)
17
1
8
Pemenuhan Komitmen Izin (3)
19
1
9
Pemenuhan Komitmen Izin (4)
20
c. Dokumen Amdal
1) Pelaku Usaha wajib melengkapi dokumen Amdal.
2) Penyusunan dokumen Amdal harus dimulai dilakukan paling lama 30 Hari sejak Lembaga OSS menerbitkan Izin
Lingkungan.
3) Dokumen Amdal dilakukan melalui kegiatan:
a) penyusunan Andal dan RKL-RPL;
b) penilaian Amdal dan RKL-RPL; dan
c) keputusan kelayakan
4) Penyusunan Andal dan RKL-RPL berdasarkan formulir kerangka acuan.
5) Jangka waktu, penyampaian rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL, penilaian akhir serta penyampaian
hasil penilaian akhir, dan penetapan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup diatur dalam
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
2
0
Pemenuhan Komitmen Izin (5)
21
d. Penyusunan dokumen Amdal atau UKL-UPL sekaligus dilakukan dengan penyusunan Andal Lalin
Pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan,
keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.
d. Izin di bidang pengelolaan lingkungan hidup tersebut diintegrasikan ke dalam Izin Lingkungan
Pelaku Usaha dalam memerlukan izin di bidang pengelolaan lingkungan hidup untuk kegiatan:
1) menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, memanfaatkan, membuang, mengolah, dan/atau
menimbun bahan berbahaya dan beracun, penyusunan dokumen Amdal dilakukan termasuk pengelolaan limbah
bahan berbahaya dan beracun;
2) pembuangan air limbah ke laut;
3) pembuangan air limbah ke sumber air; dan/atau
4) memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah,
2
1
Pemenuhan Komitmen Izin (6)
22
2
2
Pembayaran Biaya Perizinan Berusaha
23
2
3
Fasilitasi Perizinan Berusaha
24
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah wajib memberikan fasilitasi Perizinan Berusaha (Pasal 78):
1. Fasilitasi terutama usaha mikro, kecil, dan menengah
2. Fasilitasi berupa:
a. pelayanan informasi yang berkaitan dengan Perizinan Berusaha; dan
b. bantuan untuk mengakses laman OSS dalam rangka mendapatkan Perizinan Berusaha
2
4
Pengawasan atas Pelaksanaan Perizinan Berusaha
25
2
6
Reformasi Perizinan Berusaha (2)
27
1. Pelaksanaan Perizinan Berusaha yang belum masuk dalam PP Nomor 24 Tahun 2018 dilaksanakan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan sektor bersangkutan (c.q. khusus Sektor Pertambangan dan Sektor
Perbankan)
2. Menteri dan pimpinan lembaga menyusun dan menetapkan standar Perizinan Berusaha di sektornya masing-masing
berupa Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria (NSPK).
3. Menteri, pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota mencabut dan menyatakan tidak berlaku seluruh peraturan
dan/atau keputusan yang mengatur mengenai NSPK Perizinan Berusaha yang menjadi kewenangannya, yang tidak
sesuai dengan Peraturan Pemerintah ini.
3
2
OSS
33
3
3
Insetif dan Disinsentif
34
Pelaksanaan Insentif dan Disinsentif (Pasal 97):
1. Insentif
a. Pemerintah Pusat dapat menetapkan insentif atau mengenakan disinsentif bagi kementerian/lembaga, pemerintah
daerah provinsi, atau pemerintah daerah kabupaten/kota yang melaksanakan Perizinan Berusaha melalui sistem
OSS.
b. Insentif bagi kementerian/lembaga dapat berupa tambahan anggaran dan/atau bentuk lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. Insentif bagi pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten/kota dapat berupa Dana Insentif Daerah
berdasarkan penilaian atas kinerja pelayanan Pelaksanaan Berusaha.
d. Pemberian insentif dilaksanakan sesuai dengan kemampuan keuangan negara.
2. Disinsentif
a. Disinsentif bagi kementerian/lembaga dapat berupa pengurangan anggaran dan/atau bentuk lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Disinsentif bagi pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten/kota dapat berupa penundaan DAU
dan/atau DBH yang menjadi hak daerah bersangkutan dan bentuk lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
c. Penundaan DAU dan/atau DBH dilakukan setelah mempertimbangkan besaran penyaluran DAU/DBHl, sanksi
3
pemotongan dan/atau penundaan lainnya, serta Kapasitas Fiskal Daerah yang bersangkutan.
4
Penyelesaian Permasalahan
35
3
7
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA 38
USER MANUAL
ONLINE SINGLE
SUBMISSION
(OSS)
UNTUK USER ROLE PTSP
1. AKSES PORTAL OSS 39
Pada menu ini, user dapat melihat informasi mengenai profil yang
telah didaftarkan.
4. WEBFORM Pilih kolom yang
43
ingin diproses untuk
menampilkan
tombol evaluasi dan
Pada menu ini, penerbitan
pengguna dapat
melihat seluruh
permohonan perizinan
yang ada. Pengguna
juga dapat
mengetahui status
dokumen dan status
izin serta melakukan
evaluasi atau
memberikan izin
penerbitan.
5. EVALUASI (1) 44
Setelah pengguna memilih data izin pada menu webform, dan menekan
tombol aplikasi akan menampilkan form evaluasi seperti gambar berikut.
Status dokumen
setelah proses
evaluasi
6. PENERBITAN (IZIN KOMERSIAL) 46
Jika proses penerbitan berhasil, status data izin pada menu webform
akan berubah menjadi seperti tampak pada gambar berikut.
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA