Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Penyebab tidak langsung dari kematian ibu dan anak salah satunya
disebabkan oleh kehamilan usia dini, status gizi ibu hamil yang kurang, dan
pengetahuan ibu tentang kesehatan yang belum memadai. Faktor-faktor penyebab
tersebut sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan intervensi kesehatan secara dini
sejak anak usia sekolah dan remaja.
Anak usia sekolah merupakan tumpuan masa depan bangsa, sehingga merupakan
sasaran yang strategis untuk pelaksanaan program kesehatan. Program pendekatan
kesehatan yang saat ini dilakukan diupayakan semakin mulai dari hulu yakni sejak
anak usia sekolah dan remaja. 1
Upaya tersebut dilakukan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), sebagaimana
dinyatakan dalam Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya
manusia yang lebih berkualitas 2
Salah satu pendekatan dalam program UKS ini adalah melibatkan partisipasi
perserta didik sebagai penggerak perilaku hidup bersih dan sehat melalui program dokter
kecil. Dokter kecil adalah peserta didik yang memenuhi kriteria dan telat dilatih untuk
ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri
sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya. 1

Keberadaan dokter kecil di sekolah dasar (SD) sudah ada sejak tahun 1970-an.
Program itu dikembangkan agar anak bisa menerapkan perilaku sehat sejak dini. Program
dokter kecil ini sangat terkait dengan pemahaman anak dalam menerapkan PHBS setiap
hari. Tak hanya bagi dirinya, seorang dokter kecil juga berperan menggerakkan PHBS
terhadap teman, lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat. 2

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 1


Dokter kecil memiliki tugas dan kewajiban seperti, selalu bersikap dan
berperilaku sehat, menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama
menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing, berusaha bagi tercapainya
kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah, membantu guru dan
petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah. 3
Oleh karena itu diharapkan dokter kecil dapat berperan serta secara aktif bersama
– sama dengan masyarakat sekolah dalam upaya peningkatan kesehatan bagi dirinya,
teman – temannya, dan lingkungannya. SDN Sumur Batu 01 merupakan salah satu
sekolah dasar yang berada didalam wilayah binaan Puskesmas Kelurahan Sumur Batu,
yang para dokter kecilnya belum menerima pelatihan dokter kecil secara optimal. Maka
penulis melakukan pelatihan dokter kecil bagi siswa/i SDN Sumur Batu 01.

I.2 TUJUAN
I.2.1 Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan, partisipasi, kemampuan dan keterampilan peserta
didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar.

I.2.2 Tujuan Khusus


Setelah mengikuti pelatihan, peserta didik dapat :
a. Memahami program dokter kecil
b. Memahami program Usaha Kesehatan Sekolah
c. Menerapkan dan berperilaku hidup bersih dan sehat
d. Memahami cara melakukan pengukuran BB/ TB
e. Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan
f. Melakukan pengenalan tanda-tanda penyakit, pertolongan pertama dan
cara pencegahannya
g. Melakukan pengamatan kebersihan di sekolah
h. Membuat laporan kegiatan dokter kecil

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 2


I.3 MANFAAT
Diharapkan dokter kecil telah memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang
baik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan dan kebersihan diri sendiri,
lingkungan sekitar dan masyarakat dan dapat menjadi kader kesehatan di sekolah yang
handal sehingga dapat ikut serta menjaga kesehatan siswa. Siswa sigap dalam melakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan
siswa.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 3


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) 4


II.1.1 Pengertian UKS
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup
bersih sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama. Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah.
Anak usia sekolah merupakan anak berusia 6-21 tahun, yang sesuai dengan proses
tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja (6-9 tahun) dan
remaja (10-19 tahun).
Dalam program UKS ini peserta didik tidak hanya berperan sebagai obyek
penerima layanan kesehatan tetapi juga sebagai subyek, bersama dengan masyarakat
sekolah lainnya yaitu para guru, pegawai lainnya di sekolah, komite sekolah, dan
orangtua siswa berperan dalam meningkatkan kesehatannya dan mewujudkan lingkungan
sekolah yang sehat. Oleh karena itu mereka perlu dibimbing untuk mengenal masalah
kesehatan dan kemampuan dalam mengatasi masalah tersebut.
Peserta didik yang ditentukan menjadi penggerak hidup bersih dan sehat dan
hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup agar dapat berperan
sesuai di harapkan. Untuk mencapai hasil yang optimal, perlu dilakukan pelatihan bagi
siswa Sekolah Dasar agar mampu menjadi kader kesehatan di sekolah yang dikenal
dengan Pelatihan Dokter Kecil.

II.1.2 Landasan Hukum


Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dilaksanakan sesuai UU RI No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan. Di dalam Bab V pasal 45 ayat 1 UU tersebut menyebutkan bahwa
Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat siswa
dalam lingkungan hidup sehat sehingga siswa dapat belajar, tumbuh, dan berkembang
secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 4


II.1.3 Tujuan UKS
a. Tujuan Umum
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
b. Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik
yang di dalamnya mencakup:
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup
sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan;
2) Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial dan;
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan
narkotika, obat-obatan dan bahan bebahaya, alkohol (minuman keras), rokok, dan
sebagainya.

II.1.4 Ruang Lingkup UKS di Sekolah


Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program
pokok Usaha Kesehatan Sekolah (disebut Trias UKS) meliputi;
 Pendidikan Kesehatan;
 Pelayanan Kesehatan;
 Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.

II.2 DOKTER KECIL4


II.2.1 Pengertian
Dokter kecil adalah peserta didik yang memnuhi kriteria dan telah dilatih untuk
ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri
sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 5


II.2.2 Tujuan
Tujuan Umum : Meningkatnya partisipasi peserta didik dalam program UKS
Tujuan Khusus :
1. Penggerak hidup sehat disekolah, rumah dan lingkungan
2. Agar dapat menolong diri sendiri, antar siswa dan orang lain untuk hidup sehat

II.2.3 Kriteria
Kriteria Dokter Kecil :
1. Peserta didik kelas 3 atau kelas 4 dan kelas 5 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, dan
belum pernah mendapatkan pelatihan Dokter Kecil.
2. Berprestasi di sekolah
3. Berbadan sehat
4. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
5. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
6. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
7. Izin orangtua

II.2.4 Tugas dan Kewajiban Dokter Kecil


Tugas dan kewajiban yang diemban oleh seorang dokter kecil adalah :
1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
2. Dapat menggerakan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan
usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di
rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan
di sekolah.
5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain : Pekan kebersihan,
Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi,
Pekan Kesehatan Mata, dan lain-lain.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 6


II.2.5 Kegiatan Dokter Kecil
1. Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan :
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.
b. Pengukuran TB dan BB.
c. Penyuluhan kesehatan.
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah, antara
lain :
a. Distribusi obat cacing, vitamin, dan lain-lain.
b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P).
d. Pengobatan sederhana
3. Pengenalan diri tanda-tanda penyakit.
4. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah, dan lingkungan sekolah.
5. Pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah, ruang kelas,
perlengkapan, persediaan air bersih, tempat cuci WC, kamar mandi, tempat sampah,
dan saluran pembuangan termasuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain buku harian dokter kecil.
7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/Kepala Sekolah/Guru
yang ditunjuk.

II.3 KESEHATAN LINGKUNGAN4


II.3.1 Pengertian
Lingkungan sehat adalah lingkungan yang mendukung manusia menjadi sehat dan
meningkatkan produktivitas. Lingkungan yang sehat dapat dilihat dari tanda-tandanya antara lain
selalu bersih dan rapi.
II.3.2 Rumah Sehat
Ciri-ciri rumah sehat adalah lantai tidak tembus air dan bersih, memiliki jendela dan
lubang angin permanen, halaman bersih dan rapi, memiliki sarana air bersih, jamban, saluran
limbah, tempat sampah dan memiliki pohon pelindung atau peneduh
Perilaku baik yang dilakukan di rumah agar yang tinggal di rumah tersebut menjadi sehat,
antara lain menyapu lantai dan halaman rumah, membersihkan kamar mandi dan jamban/WC,

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 7


membuang sampah di tempat sampah yang tertutup. Selain itu, membuka jendela di waktu pagi
hari agar udara bersih masuk ke dalam rumah. Memasang kawat nyamuk pada lubang angin
membantu mencegah masuknya nyamuk ke dalam rumah.
Rumah yang tidak sehat dan perilaku penghuni rumah yang tidak sehat dapat
menyebabkan dan menularkan penyakit pada penghuninya seperti sakit batuk-batuk, pilek, sakit
mata, demam sakit kulit.
Kebiasaan tidur beramai - ramai dalam satu kamar tidur atau terlalu padat penghuni
adalah kebiasaan tidak baik dalam rumah, karena dapat menularkan penyakit dengan cepat.
Merokok adalah kebiasaan yang sangat tidak sehat bagi perokok tersebut, apalagi dilakukan di
dalam rumah maka akibatnya dapat mengenai penghuni rumah lainnya.

II.3.3 Air dan Kesehatan


Air yang bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada
rasa/tawar dan tidak boleh diminum sebelum disterilisasi agar kuman yang ada di dalamnya mati.
Sumber air dapat diperoleh dari tanah yang kemudian dinaikkan ke atas permukaan tanah dengan
berbagai macam cara seperti pompa sumur atau sumur galu dengan tali timba. Air yang berasal
dari sungai atau danau juga dapat dimanfaatkan menjadi air bersih setelah dilakukan pengolahan
terlebih dahulu sehingga memenuhi syarat kesehatan. Agar kualitas air dari sumber air terjaga,
maka mata air perlu dibuatkan perlindungan mata air agar tidak tercemar. Kualitas air bersih
harus selalu dijaga mulai dari sumbernya, sampai air tersebut dikonsumsi oleh manusia. Tidak
membuang kotoran, sampah, maupun limbah ke sungai, danau, sumur akan membuat air sumur
selalu jernih. Air bersih yang terjaga kualitasnya sebelum diminum harus di sterilkan dari kuman
penyakit terlebih dahulu, antara lain dengan cara direbus.

II.3.4 Sampah dan Kesehatan


Sampah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu sampah kering, sampah basah, dan sampah
berbahaya dan beracun. Sampah kering yaitu sampah yang tidak mudah membusuk atau terurai
seperti gelas, besi dan plastik. Sampah basah yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sisa sayuran, daun, ranting, bangkai binatang. Sedangkan sampah berbahaya dan

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 8


beracun merupakan sampah yang karena sifatnya dapat membahayakan manusia seperti sampah
yang berasal dari rumah sakit, atau sampah batu baterai bekas.
Sarana pembuangan sampah yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu
cukup kuat, mudah dibersihkan dan terhindar dari jangkauan serangga dan tikus. Oleh karena itu
tempat sampah harus mempunyai tutup dan selalu dalam keadaan tertutup. Cara memusnahkan
sampah dengan cara dibakar merupakan perilaku yang salah karena asap yang ditimbulkan dapat
mengganggu kesehatan, bahkan menyebabkan keracunan.
Sampah yang sudah terkumpul kemdian diangkut setiap hari ke tempat penampungan
sampah sementara atau ke tempat pembuangan sampah akhir pada suatu lahan yang digunakan
untuk pengolahan sampah.

II.4 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)


II.4.1 Pengertian 5
Semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga
keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan
serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada
berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah
pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan
sehat.
PHBS bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen
perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup
bersih dan sehat.
Langkah – langkah yang dilakukan berupa edukasi melalui pendekatan pemuka
atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat
dengan tujuan memiliki kemampuan mengenal dan mengetahui masalah kesehatan yang
ada di sekitar masyarakat; terutama pada tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk
memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 9


II.4.2 Tujuan 5,6
Meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi
awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari
yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah terciptanya masyarakat
yang sadar kesehatan dan memiliki bekal pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani
perilaku hidup yang menjaga kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.
Sedangkan tujuan PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan
siswa,guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat
untuk menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajarmengajar dan para siswa,
guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.

II.4.3 Kegiatan PHBS di Sekolah5,6


Perilaku bersih dan sehat disekolah dilakukan dengan cara-cara berikut :
1. Menjaga kebersihan kuku
2. Memelihara kebersihan rambut
3. Memelihara kebersihan dan kesehatan mata
4. Memelihara kebersihan gigi dan mulut
5. Memakai pakaian yang bersih dan rapi
6. Memakai sepatu yang bersih dan rapi
7. Berolah raga teratur dan terukur
8. Tidak merokok disekolah
9. Tidak menggunakan NAPZA
10. Memberantas jentik nyamuk disekolah
11. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
12. Menggunakan air bersih
13. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
14. Membuang sampah ketempat sampah
15. Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah
16. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 10


II.5 KESEHATAN GIGI DAN MULUT4
Penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita adalah gigi berlubang dan gusi
berdarah. Rongga mulut setiap hari penuh dengan bakteri dan sisa makanan sehingga
bakteri dapat tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang
lengket dan tidak berwarna yang disebut plak.
Bila makan makanan/minuman yang mengandung gula dan lengket (permen,
coklat,sirup, dsb) aka nada sisa makanan yang menempel pada gigi dan gusi. Sisa
makanan bergula tersebut akan diubah bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan
lapisan luar gigi (email) sehingga menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang
menempel di gusi akan menyebabkan peradangan yaitu gusi menjadi bengkak dan mudah
berdarah. Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang
gigi. Karang gigi inilah yang akan menyebabkan peradangan gusi menjadi lebih parah.

II.5.1 Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut4


 Hilangkan plak dari permukaan gigi dengan menyikat gigi secara teratur dan
benar.
 Untuk menguatkan gigi pakailah pasta gigi yang mengandung flour.
 Sikatlah gigi sekurang-kurangnya 2x sehari, pagi sehabis sarapan dan malam
sebelum tidur.
 Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaannya datar, kepala sikat kecil.
 Setiap anggota keluarga harus mempunyai 1 sikat gigi dan tidak boleh saling
meminjam karena dapat menularkan penyakit. Bila sikat gigi sudah rusak bulunya
segera diganti yang baru.
 Hindari kebiasaan makan jenis makanan yang merusak gigi (permen, coklat,
dodol, minuman bersoda, es krim, dsb), biasakan menyukai makanan yang
menyehatkan gigi (sayuran, buah, keju, susu).
 Bila gigi mulai terasa ngilu atau gusi berdarah segera periksakan ke dokter gigi.
 Periksakan kesehatan gigi secara berkala (minimal 6 bulan sekali).
 Hindari kebiasaan menggigit jari, pensil, benang, membuka tutup botol dengan
gigi.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 11


II.5.2 Cara menyikat gigi yang benar :
- Menyiapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung flour.
- Berkumur sebelum dan sesudah menyikat gigi.
- Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju mundur pendek-pendek atau
memutar selama ±2 menit (sedikitnya 8 kali gerakan setiap 3 permukaan gigi).
Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi.
- Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam. Ulangi gerakan yang
sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah.
- Untuk permukaan dalam gigi rahang/bawah depan, bersihkan gigi dengan miringkan
sikat gigi.
- Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan
pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.
- Berkumurlah setelah menyikat gigi cukup 1 kali agar sisa flour masih ada di gigi.
- Sikat gigi dibersihkan dengan air dan disimpan tegak dengan kepala sikat di atas.

II.6 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)4


II.6.1 Pengertian
Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah Pemberian pertolongan segera
kepada orang sakit atau korban luka atau cedera sebelum di tangani oleh dokter atau di
bawa ke rumah sakit.

II.6.2 Tujuan P3K


• Mencegah cedera bertambah parah
• Menunjang upaya penyembuhan

II.6.3 Pedoman P3K


P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada
Kecelakaan

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 12


U = Usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib
(polisi / keamanan setempat )
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat

II.6.4 Peralatan P3K


• Bahan untuk membersihkan tangan misal: sabun, alkohol 70%
• Obat untuk mencuci luka, misal: air bersih, povidone iodine, rivanol
• Obat untuk mengurangi rasa nyeri, misal: paracetamol
• Bahan untuk menyadarkan, misal: minyak angin, minyak kayu putih

II.6.5 Alat Minimal P3K


• Pembalut gulung
• Pembalut segitiga
• Kapas
• Plester
• Kasa steril
• Gunting
• Pinset

II.6.6 Langkah Awal Penanganan P3K


Langkah-langkah pemeriksaan korban :
1. Periksa Kesadaran (sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh)
2. Periksa Pernafasan (apakah pernafasan korban berhenti, cepat atau lambat, tidak teratur)
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah (apakah teraba denyut jantung?)
4. Periksa keadaan lokal (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan
II.6.7 Penangan Luka
Luka terdiri dari :
 Luka lecet
 Luka memar
 Luka iris

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 13


Penanganan umum pada luka
1. Dibersihkan luka dengan air bersih atau air mengalir
2. Bersihkan dengan betadine
3. Membersihkan dengan menggunakan kassa bersih, di bersihkan searah dari arah
dalam keluar
4. Tutup luka dengan kassa bersih
5. Plester
Penanganan Luka Lecet
1. Stop Perdarahan  Tekan Luka
2. Cuci Luka
3. Buang Kotoran
4. Oles Obat
5. Tutup Luka
Penanganan Luka Memar : Kompres Dingin Dengan Es
Penanganan Luka Iris
1. Cuci Luka
2. Tekan Luka
3. Tinggikan Luka
4. Tutup Luka

II.6.8 Penanganan pada mimisan


Mimisan merupakan suatu keadaan dimana terjadinya perdarahan dari hidung
yang disebabkan karena robeknya pembuluh darah dihidung. Mimisan dapat disebabkan
oleh berbagai macam hal seperti trauma, penyakit demam berdarah maupun kelelahan.
Penanganan pada mimisan terdiri dari :
1. Duduk di kursi
2. Posisi kepala menunduk
3. Jepit hidung 5-10 menit, bernafas lewat mulut
4. Kompres es
5.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 14


II.6.9 Penanganan pada Perdarahan
Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak. Penyebabnya dapat
berupa putusnya pembuluh darah atau perlukaan pada pembuluh darah.
Berdasarkan lokasi darah yang mengalir terdapat 2 macam perdarahan, yaitu perdarahan
keluar dimana darah yang mengalir keluar rongga tubuh, dan perdarahan kedalam dimana darah
mengalir ke dalam rongga tubuh.
Tindakan P3K yang dilakukan:
 Bagian anggota badan yang berdarah ditinggikan untuk mengurangi derasnya aliran darah
 Lindungi luka dengan perban yang steril
 Tekan luka atau pembuluh darah yang putus dengan kain kasa steril, kemudian letakkan
benda keras diatasnya seperti pensil atau bolpoin (kea rah tubuh atau jantung proksimal)
lalu dibalut secara erat 15 menit dan dikendorkan selama 1 menit selang-seling
 Segara bawa penderita ke dokter, Puskesmas, atau Rumah Sakit

II.6.10 Penanganan pada pingsan


Penangan P3K pada pingsan :
1. Dibawa ketempat yang teduh dan aman. Jangan dikerumuni
2. Tidurkan kepala lebih rendah dari badan, lalu kepala dimiringkan
3. Baju /celana dilonggarkan
4. Bila penderita muntah, letakkan kepalanya dalam keadaan miring agar muntahnya
tidak masuk ke paru-paru

II.6.11 Penanganan Keseleo / Terkilir


Tatalaksana P3K terkilir :
1. Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk
mencegah pembengkakan
2. Lalu segera bawa ke puskesmas / klinik/ Rumah Sakit

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 15


II.6.12 Tersedak
Tersedak adalah gangguan berupa sumbatan jalan nafas dan berpotensi menimbulkan
kematian jika tidak segera dilakukan pertolongan awal. 7
Tatalaksana tersedak : 8
 Letakkan penderita dengan posisi tengkurap dengan kepala lebih rendah
 Berikan 5 pukulan dengan menggunakan tumit dari telapak tangan pada bagian
belakang penderita
 Bila obstruksi masih tetap, berbaliklah ke belakang anak dan lingkarkan kedua
lengan mengelilingi badan penderita. Pertemukan kedua tangan dengan salah satu
mengepal dan letakkan pada perut bagian atas penderita, kemudian lakukan
hentakan ke arah belakang atas. Lakukan perasat tersebut sebanyak 5 kali.
 Bila diperlukan bisa diulang dengan kembali melakukan pukulan pada bagian
belakang penderita.

II.6.13 Luka bakar9


Berdasarkan derajat keparahannya, luka bakar dapat dibagi menjadi luka bakar ringan,
sedang, berat. Luka bakar luas dan dalam, yang mengenai alat kelamin, sendi tubuh, telapak
tangan dan kaki, daerah muka serta apabila ada kecurigaan adanya panas yang terhirup ke
saluran nafas atau pencernaan tergolong luka bakar berat.

Pertolongan pertama pada luka bakar


 Prinsip pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik, dan segera jauhkan dari
sumber panas.
 Dinginkan bagian tubuh yang terkena luka bakar dengan air yang mengalir selama 10-20
menit. Tidak dianjurkan menggunakan air es ataupun menambahkan bahan lain seperti
mentega atau kecap karena dapat mengiritasi kulit yang terbakar dan menyebabkan
kerusakan jaringan lebih lanjut.
 Jika luka bakar tergolong ringan, lanjut dinginkan dengan air mengalir hingga 20 menit.
Namun bila ditemukan bula pada luka bakar, segera bawa penderita ke rumah sakit untuk
mendapatkan perawatan luka lebih lanjut.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 16


 Berikan salep pelembab, seperti salep yang mengandung aloe vera pada luka bakar
ringan. Lakukan perawatan luka bakar secara terbuka, tidak perlu ditutup kasa.
 Minum obat penahan nyeri seperti Parasetamol jika diperlukan.

II.7 Pembalutan4
1. Guna pembalutan :
 Menutup luka
 Melakukan penekanan misalnya pada bagian tubuh yang sakit
 Membatasi gerakan
 Mengikat bidai
 Menghentikan /mengurangi perdarahan
2. Macam pembalutan :

Mitela digunakan untuk:


 Pembalutan kepala
 Menggendong tangan
 Pembalutan di siku
 Pembalutan di tangan
Platenga digunakan untuk :
 Pembalutan pada perut atau panggul
Funda digunakan untuk :
 Pembalutan di telapak kaki

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 17


3. Cara Pembalutan :
 Pemakaian kain segitiga untuk pembalutan kepala

 Pemakaian kain segitiga untuk menggendong tangan dan menahan supaya


tidak bergerak

 Pemakaian kain segitiga untuk pembalutan di siku

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 18


 Pemakaian kain segitiga untuk pembalutan di tangan

 Pemakaian kain segitiga untuk pembalutan di telapak kaki

II.8 GIZI4
Guna makanan yaitu :
1. Sebagai zat pembangun
Yang termasuk dalam zat pembangun tubuh adalah kelompok protein dan mineral
yang terdapat dalam telur, tempe, tahu, daging, ikan, dan lain-lain.
2. Sebagai sumber tenaga
Yang termasuk sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat
dalam makanan pokok seperti nasi, tepung, roti, gula, mentega, dan lain-lain.
3. Sebagai zat pengatur
Yang termasuk zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah berfungsi dalam
proses pencernaan, penyarapan, dan penggunaan zat gizi lainnya.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 19


II.8.1 Kandungan Gizi
Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat gizi, yaitu :
1. Karbohidrat
Sebagai makanan pokok menghasilkan tenaga yang satuannya kalori. Satu gram
karbohidrat dapat menghasilkan 4 kalori. Sumber tenaga ini dibutuhkan untuk
bekerja, bernapas, dan lain-lain. Karbohidrat ini dapat diibaratkan seperti bahan bakar
bensin yang merupakan sumber tenaga untuk menjalankan kendaraan.
2. Protein
Banyak terdapat dalam lauk pauk, protein nabati seperti tahu, tempe, kacang kedelai,
dan kacang-kacangan lain. Protein hewani seperti daging, telur, ikan, dan lain-lain. 1
gram protein menghasilkan 4 kalori.
3. Lemak
Banyak terdapat dalam lauk pauk seperti daging dan minyak. 1 gram lemak
menghasilkan 9 kalori.
4. Mineral
Banyak terdapat dalam lauk pauk atau sayuran, misalnya Fe (zat besi) terdapat pada
sayur bayam, kangkung, dan sayuran hijau lainnya. Fe berperan dalam pembentukan
sel darah merah. Kekurangan Fe ditandai dengan gejala cepat pusing, konsentrasi
belajar berkurang. Contoh mineral lainnya yaitu Ca (kalsium) berfungsi dalam
pembentukan tulang dan gigi.
Selain itu masih banyak jenis mineral lain yang dibutuhkan oleh tubuh seperti
Phospor (P), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Natrium (Na), Kalium (K), dan lain-lain.
5. Vitamin
Zat ini terdapat banyak dalam semua bahan makanan terutama dalam sayuran dan
buah-buahan segar. Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan tubuh, utamanya
untuk penglihatan. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kebutaan dan
pertumbuhan yang terhambat. Vitamin B berperan dalam metabolisme karbohidrat
dalam tubuh. Vitamin B terdapat pada beras dan kacang hijau. Kekurangan vitamin
B1 ditandai dengan berkurangnya nafsu makan. Sedangkan yang berperan dalam
pembentukan sel darah merah adalah vitamin B12. Kekurangan vitamin B dapat
mengakibatkan kelumpuhan.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 20


Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan peningkatan daya tahan tubuh
terhadap serangan penyakit. Vitamin C terdapat dalam buah dan sayuran. Vitamin D
di dalam tubuh sering dalam bentuk provitamin D, yaitu vitamin D yang belum aktif,
untuk mengubah menjadi vitamin D diperlukan sinar matahari atau UV. Kekurangan
vitamin D dapat menghambat pertumbuhan tulang dan gigi.
Vitamin E dibutuhkan lebih sedikit dibanding vitamin lainnya. Vitamin E banyak
etrdapat dalam kacang kedelai. Vitamin E berfungsi sebagai anti oksidan atau
pemangsa radikal bebas. Vitamin K berguna dalam proses pembekuan darah.

II.8.2 Masalah Gizi pada peserta didik SD


II.8.2.1 Kurang Energi Protein
Suatu kondisi dimana jumlah asupan zat gizi yaitu energi dan protein kurang dari
yang dibutuhkan tanda-tanda yang mudah dikenali pada peserta didik yang menderita KEP:
1. Kurus : di nilai dengan berat badan menurut tinggi badan
2. Pendek : dinilai dengan tinggi badan menurut umur (untuk menilai kurus dan pendek
dapat dipelajari pada lampiran 1 dan 2)
Akibat KEP bagi peserta didik SD adalah peserta didik menjadi lemah daya tahan
tubuh nya dan terjadi penurunan konsentrasi belajar.

II.8.2.2 Gizi Lebih


Gizi lebih adalah :
1. Gemuk yang dinilai dengan Berat Badan dan Tinggi Badan
2. Lamban dan cepat lelah
Akibat buruk dari gizi lebih pada peserta didik SD adalah beresiko tinggi untuk
mengalami penyakit jantung, Diabetes dan Darah Tinggi pada usia muda

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 21


BAB III
METODOLOGI MINI PROJECT

III.1 SASARAN KEGIATAN


Sasaran kegiatan pada pelatihan dokter kecil ini yaitu peserta dokter kecil di SD
Negeri 01 Sumur Batu sejumlah 8 orang yang aktif menjadi dokter kecil di tahun ajaran
tersebut

III.2 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Hari : Kamis
Tanggal : 8 Agustus 2019
Waktu : pukul 12.30 – 14.00
Tempat : Ruang kelas SD Negeri 01Sumur Batu

Tanggal Kegiatan
8 Agustus 2019 Pembukaan
Pre test
Materi :
 Usaha Kesehatan Sekolah
 Dokter Kecil
 Kesehatan Lingkungan
 PHBS
 Kesehatan Gigi dan Mulut
 P3K
 Ilmu Gizi
 BIAS
 Membalut Luka
Post Test
Penutupan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 22


III.3 BENTUK KEGIATAN
III.3.1 Perencanaan
Pada tahap perencanaan, penulis melakukan diskusi dokter pendamping, yaitu
Kepala Puskesmas Kelurahan Sumur Batu mengenai rencana kegiatan terkait materi yang
akan diberikan dan waktu pelaksanaan kegiatan. Setelah tahap perencanaan, penulis
membuat proposal dan surat undangan kepada Kepala Sekolah SDN 01 Sumur Batu
untuk mengundang dokter kecil di SDN 01 Sumur Batu dan disetujui oleh dokter
pendamping. Kemudian Surat Undangan diajukan kepada Kepala Sekolah SDN 01
Sumur Batu oleh penulis, serta dilakukan diskusi dengan Kepala Sekolah dan Guru
Penanggung jawab UKS berkaitan dengan permohonan izin melakukan kegiatan Mini
Project, materi yang akan diberikan kepada dokter kecil dan penentuan waktu dan tempat
dilaksanakannya Pelatihan Dokter Kecil. Sebagai hasil akhir pihak sekolah menyetujui
diadakannya pelatihan dokter kecil dengan waktu dan tempat yang telah disepakati.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 23


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 DATA SOSIO DEMOGRAFIS SEKOLAH


SDN 01 Sumur Batu terletak di Jl. Sumur Batu Raya Gg. Cc No 40, Sumur Batu,
Kec. Kemayoran, Kota Jakarta Pusat Prov. D.K.I. Jakarta. SDN 01 Sumur Batu memiliki
335 orang siswa yang terbagi dalam 12 kelas, terdiri dari kelas 1 sampai 6 dan masing-
masing kelas terdiri dari 2 yaitu, A dan B.

IV.2 DOKTER KECIL


Peserta pelatihan dokter kecil merupakan siswa/i SDN 01 Sumur Batu kelas 5
yang memenuhi kriteria dokter kecil.

NO NAMA KELAS
1 NASYWAH DWI SYAFIRA P.S
2 ANNISA ZAKKYAH GHASSANY
3 ACHMAD SHAFA
4 GIBRAN IHKWAN AGUSTIYANSYA
5 GRACIA MONICA 5
6 REZA MUHAMMAD RAIHAN
7 ANIS AGGRAENI
8 RAEZKY ADITYA PUTRA
Tabel 3. Daftar nama peserta pelatihan dokter kecil

IV.3 PELAKSANAAN
Pelatihan Dokter Kecil dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2019. Kegiatan ini
dilakukan di Ruang Kelas SDN 01 Sumur Batu dan diikuti oleh 8 orang siswa/i yang
merupakan anggota dari Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu yang bersal dari kelas 5.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Perwakilan dari Puskesmas Kelurahan Sumur Batu, Guru
Penanggung Jawab UKS, 2 orang dokter internship.
Kegiatan diawali dengan pembukaan yang dilakukan oleh Guru Penanggung
jawab UKS dan sambutan dari dokter internship sebagai pemberi materi. Setelah itu
dilakukan perkenalan masing-masing peserta dokter kecil. Kemudian dilakukan pretest

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 24


sebelum materi diberikan. Pemberian materi presentasi dilakukan setelah pengerjaan
pretest selesai.
Materi yang diberikan meliputi
 Usaha Kesehatan Sekolah
 Dokter Kecil
 Kesehatan Lingkungan
 PHBS
 Kesehatan Gigi dan Mulut
 P3K
 Ilmu Gizi
 BIAS
 Membalut Luka

Pemberian Materi presentasi disertai dengan demo atau peragaan seperti langkah-
langkah mencuci tangan, gerakan menggosok gigi yang baik dan benar, penjelasan
gambar mengenai kesehatan lingkungan, tanya jawab langsung, dan praktek langsung
peserta ke depan untuk memperagakan alat- alat P3K di UKS, cara balut luka dan bidai,
perolongan pertama pada mimisan dan tersedak. Setelah semua materi diberikan, peserta
dokter kecil diminta mengerjakan posttest terkait materi yang telah diberikan.

Peserta dokter kecil fokus pada materi yang diberikan dan secara aktif bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diberikan secara lisan selama pemberian materi
berlangsung.
Pada akhir kegiatan, dilakukan penyerahan alat peraga P3K kepada Guru
Penanggung jawab UKS, disertai dengan penyerahan sertifikat dan pin dokter kecil, serta
dilakukan foto bersama.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 25


IV.4 EVALUASI

Keseluruhan acara pelatihan yang telah dilakukan berjalan dengan baik dan sesuai
rencana. Pemberi materi menyampaikan seluruh materi yang sudah disiapkan. Seluruh
peserta juga mengikuti kegiatan dengan tertib dan fokus. Pada saat pemberian materi,
peserta sangat interaktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.
Evaluasi terhadap materi yang diberikan dilakukan dengan melakukan penilaian
pre test dan post test yang sudah dikerjakan oleh peserta . Soal yang diberikan sebanyak
15 soal. Komposisi pertanyaan pre test dan post test terdiri dari soal mengenai dokter
kecil, kesehatan lingkungan, PHBS, Kesehatan Gigi dan Mulut, P3K, Ilmu Gizi dan
BIAS.

14

12

10

8
Pre Test
6 Post Test

0
NDS AZG AS GIA GM RMR AA RAP

Grafik 1. Hasil pretest, posttest peserta pelatihan

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 26


Total
66

64

62

60

58

56

54

52

50
pretest post test

Grafik.2 Hasil nilai rata-rata pre test dan post test

Grafik 1 merupakan grafik yang meggambarkan nilai prest dan post test seluruh
peserta pelatihan dokter kecil. Terdapat peningkatan nilai dari pretest ke posttest pada 6
peserta dan didapatkan 2 orang yang memiliki nilai pretest dan post test yang sama. Pada
Grafik 2, merupakan grafik rerata nilai pretest dan post test peserta pelatihan dokter kecil.
Rata-rata nilai pretest siswa/i pelatihan dokter kecil adalah 55,83. Dari 15 pertanyaan pre
test yang diberikan, siswa/i pelatihan dokter kecil paling banyak menjawab salah pada
pertanyaan nomor 13, 14 dan 15 yaitu materi mengenai Ilmu Gizi Sehat Anak Sekolah.
Maka pada saat pemberian materi dokter kecil, ditekankan materi mengenai ilmu gizi.
Selain materi ditampilkan melalui media presentasi penekanan materi juga dilakukan
dengan cara tanya jawab, sehingga para siswa/i peserta pelatihan dapat lebih paham lagi.
Setelah materi diberikan dan diberikan post test pada akhir pelatihan, rata-rata nilai post
test siswa/i peserta pelatihan dokter kecil meningkat menjadi 65.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 27


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.I KESIMPULAN
Berdasarkan hasil mini project ini, dapat disimpulkan bahwa:
 Peserta pelatihan dokter kecil terdiri dari siswa/i SDN 01 Sumur Batu kelas 5
sejumlah 8 orang yang telah terpilih berdasarkan kriteria dokter kecil.
 Pelatihan dokter kecil dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2019 mulai pukul
12.30 – 14.00 WIB, di Ruang Kelas SDN 01 Sumur Batu.
 Metode yang digunakan dalam penyampaian materi pelatihan dokter kecil
menggunakan materi presentasi berupa slide – slide yang menarik yang
dilengkapi dengan gambar, alat peraga, penayangan gambar terkait materi, tanya
jawab interaktif serta demo praktek langsung di lapangan.
 Demo praktek langsung lapangan terdiri dari berbagai macam materi pelatihan
dokter kecil yang beberapa diantaranya seperti, praktek langsung sikat gigi, cuci
tangan pakai sabun, dan P3K, dan balut bidai.
 Metode pemberian materi pelatihan dokter kecil dinilai cukup baik dan efektif.
Hal ini terlihat dari antusias yang sangat besar dari siswa/i peserta pelatihan
dokter kecil selama mengikuti pelatihan dan aktifnya peserta saat materi diberikan
dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan mengenai praktek langsung di
lapangan.
 Keberhasilan metode pelatihan pun terlihat dari hasil nilai rata – rata pretest dan
posttest para peserta pelatihan dokter kecil yang meningkat.
 Selama pelatihan berlangsung, jumlah peserta pelatihan dokter kecil semua
lengkap yaitu 8 orang siswa/i.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 28


V.2 SARAN
 Perlunya durasi waktu penyampaian materi pelatihan dokter kecil yang lebih lama
agar materi pelatihan dokter kecil dapat disampaikan lebih maksimal.
 Perlu penambahan jadwal dalam pemberian materi dokter kecil, agar pelatihan
yang diberikan lebih sering, mengingat materi yang harus dimengerti sangat
banyak
 Perlu dibentuknya Buku Harian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang berisi
berbagai macam kegiatan yang dilakukan dokter kecil yang berhubungan dengan
Trias UKS agar UKS di di SDN 01 Sumur Batu terus berjalan.

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 29


DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat jenderal kesehatan masyarakat. Buku KIE Kader Kesehatan Remaja. (1st
ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2018.
2. Budiharjo, N. Pelatihan Dokter Kecil Dalam Upaya Meningkatkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa di SDN 2 Labuapi. Akademi Kesehatan Gigi Karya Adi
Husada Mataram . 2015;9(22): 128
3. Priharto , K. Pengajaran Edukasi Kesehatan Anak Melalui Dokter Kecil di Sekolah
sebagai edukasi GERMAS sejak Usia Dini. [Online]. Available from:
http://www.pdpersi.co.id/kegiatan/danone2018/drkoesmedi.pdf[Accessed 15 Juli 2019].
4. Direktorat bina kesehatan anak. Pedoman Pelatihan Dokter Kecil . (7
ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011.
5. Menteri kesehatan indonesia. Kementerian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat. [Online]. Available from:
http://promkes.kemkes.go.id/phbs [Accessed 5 Agustus 2019].
6. Menteri kesehatan indonesia. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS). (9 ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2011.
7. Ikatan dokter anak indonesia. Yang Harus dilakukan Jika Anak
Tersedak . [Online]. Available from: http://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-
anak/yang-harus-dilakukan-jika-anak-tersedak [Accessed 5 Agustus 2019].
8. World health organization. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. (1
ed.). Jakarta: WHO; 2009
9. Ikatan dokter anak indonesia. Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar Ringan -
Sedang. [Online]. Available from: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-
anak/pertolongan-pertama-pada-luka-bakar-ringan-sedang [Accessed 5 Agustus 2019].

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 30


Lampiran 1. Foto- Foto Kegiatan

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 31


Lampiran 2. Soal Pretest & Post test

PELATIHAN DOKTER KECIL SDN 01 SUMUR BATU

1. Tugas dan Kewajiban dokter kecil di bawah ini benar, kecuali:


a. Selalu bersikap dan berperilaku sehat
b. Mengajak serta dan mendorong siswa lainnya untuk bersama-sama
menjalankan program kesehatan
c. Mengusahakan tecapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan
di rumah
d. Membantu guru dan petugas kesehaan pada waktu mereka
menyelengarakan pelayanan kesehatan di sekolah
e. Berperan pasif dalam kampanye/ program kesehatan yang diselenggarakan
di sekolah
2. Salah satu kegiatan dokter kecil adalah :
a. Menggerakan teman agar mengetahui tentang; Pengenalan dini
penyakit, menjaga kebersihan, dan berperilaku hidup sehat
b. Pengobatan demam tifoid
c. Melaporkan teman yang berkelah
d. Merujuk pasien
e. Pemeriksaan ibu hamil
3. Syarat kantin sekolah sehat adalah, kecuali :
a. Bersih
b. Rapi
c. Ventilasi udara bagus
d. Membungkus makanan dengan kertas
e. Air es dari air matang
4. Ciri ciri air bersih ada di bawah ini, kecuali :
a. Air tidak berwarna harus bening/jernih
b. Air mengalir
c. Air tidak keruh
d. Air tidak berasa
e. Air tidak berbau

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 32


5. Jamban yang sehat harus terletak palng tidak dengan tempatpembuangan
kototran/limbah adalah
a. 4 meter
b. 6 meter
c. 8 meter
d. 10 meter
e. 12 meter
6. Penyebab dari penyakit Demam Berdarah Dengue adalah :
a. Nyamuk Aedes Agypti
b. Virus
c. Bakteri
d. Unggas
e. Jamur
7. Cara merawat gigi yang benar adalah
a. Menggosok gigi ketika bangun tidur
b. Gunakan tusuk gigi untuk membersihkan sisa makanan
c. Berkumur dengan minyak sayur
d. Makan makanan panas dan dingin
e. Memakai sikat gigi bergantian
8. Di bawah ini jawaban paling tepat mengenai kapan Cuci Tangan Pakai Sabun
(CPTS) dilakukan adalah :
a. Sebelum dan sesudah makan
b. Setelah buang air besar dan air kecil
c. Setelah bermain dengan hewan/ungags termasuk hewan peliharaan
d. Setelah batuk/bersin dan membersihkan hidung
e. Semua benar
9. Cara merawat gigi yang benar adalah :
a. Menggosok gigi ketika bangun tidur
b. Gunakan dental flos/benang gigi
c. Berkumur dengan minyak sayur
d. Makan makanan panas dan dingin
e. Memakai sikat gigi bergantian
10. Syarat makanan sehat adalah :
a. Sehat,Enak Bersih
b. Manis, Bersih, Aman
c. Sehat, Aman , Bersih
d. Sehat,Enak, Aman
e. Bersih, Sehat, Nyaman

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 33


11. Akibat mengkonsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya adalah,
kecuali :
a. Alergi
b. Kanker
c. Radang Hati
d. Flu Burung
e. Diare,muntah,kejang
12. Makanan di bawah ini yang kaya akan protein nabati adalah :
a. Daging Sapi
b. Umbi
c. Jagung
d. Kacang Polong
e. Tepung Roti
13. Salah satu kandungan dari wortel yang berfungsi untuk kesehatan mata
adalah :
a. Vitamin A
b. Vitamin B
c. Vitamin C
d. Vitamin E
e. Vitamin E
14. Makanan pendukung untuk mempercepat penyembuhan luka adalah makanan
yang mengandung zat :
a. Karbohidrat
b. Lemak
c. Protein
d. Mangan
e. Zinc
15. Guna mencegah kecacingan maka obat cacing harus diminum:
a. 2 bulan sekali
b. 4 bulan sekali
c. 6 bulan sekali
d. 8 bulan sekali
e. Setahun sekali

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 34


Lampiran 3

Mini Project Pelatihan Dokter Kecil SDN 01 Sumur Batu 35

Anda mungkin juga menyukai