Modul 1 - Kelompok 2
Modul 1 - Kelompok 2
Abstrak
Tegangan permukaan merupakan keadaan dimana terdapat suatu gaya atau tarikan ke bawah
yang menyebabkan permukaan suatu zat cair berkontraksi dan berada dalam keadaan tegang.
Untuk membuktikan hal tersebut maka dilakukan percobaan, dengan menggunakan metode berat
tetes. Metode ini melibatkan persamaan Eotvos Ramsey Shields dan persamaan Harkins-Brown.
Surfaktan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan gliserin dengan berbagai macam
konsentrasi yaitu 0,5%, 1%, dan 1,5% yang akan diukur pada suhu 27oC, 40oC, dan 60oC. Dapat
disimpulkan, bahwa konsentrasi dan suhu mempengaruhi tegangan permukaan. Semakin tinggi
konsentrasi yang diberikan, jumlah tetesan semakin sedikit. Dan semakin tinggi suhu, maka
tegangan permukaan semakin rendah.
Kata kunci : Tegangan Permukaan, Metode berat tetes, Persamaan Eotvos, Harkins-Brown,
Surfaktan, Suhu.
Abstract
Surface tension is a state where there is a force or pull down which causes the surface of a liquid
to contract and is in a state of tension. To prove the experiment, it done by drop-weight methode.
This method involves Eotvos Ramsey Shields equation and the Harkins-Brown equation. The
surfactant used in this experiment was a solution of glycerine with various concentrations of
0.5%, 1%, and 1.5% to be measured at a temperature of 27 ° C, 40 ° C, and 60 ° C. It can be
concluded, that the concentration and temperature affect the surface tension. The higher the
concentration given, the fewer the droplets. And the higher the temperature, the lower the surface
tension.
Massa piknometer yang digunakan adalah 15,619 gram. Massa piknometer yang berisi
gliserin 0,5% 39,473 gram dikurang dengan piknometer kosong, sehingga didapatkan 23,854
gram, gliserin 1% piknometer yang berisi gliserin dikurang piknometer kosong (39,539 –
14,693) sehingga menghasilkan 24,846 gram, untuk gliserin 1,5% (38,838 – 15,464) sehingga
menghasilkan 24,846 gram. dan piknometer yang berisi H2O memiliki massa 39,22 dikurang
dengan piknometer kosong sehingga diperoleh 23,576 gram.
Masing masing cairan bervolume 25 ml. Dari volume yang diketahui, didapatkan
kerapakan gliserin 0,5% sebesar 0,95416 garam/ml, gliserin 1% sebesar 0,99384gram/ml,
gliserin 1,5% sebesar 0,93496 gram/ml dan H2O sebesar 0,45024 gram/ml. Dari hasil tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:
2 1% 24,846 25 0,99384
Untuk gliserin 0,5% , pada suhu 27°C jumlah tetesan dari stalaknometer yang dihasilakan
sebanyak 59 tetes dan besar tegangan permukaannya adalah 2,14599, pada suhu 40°C jumlah
tetesan bertambah menjadi 61 tetes sehinnga tengan permukaannya sebesar 2,07563, dan pada
saat suhu mencapai 60°C jumlah tetesan semakin bertambah menjadi 85 tetes sehingga
teganagan permukaannya sebanyak 1,46897.
Untuk gliserin 1%, pada suhu 27°C jumlah tetasan dari stalaknometer yang dihasilkan
sebnyak 23 tetes dan jumlah tegangan permukaannya sebesar 5,73386 , pada suhu 40°C jumlah
tetesan yang dihasilakn sebnyak 23 tetes juga sehingga tegangan permukaan yang dihasilkan
sama yaitu 5,73386, dan pada saat suhu mencapai 60°C jumlah tetesan bertambah menjadi 24
tetes dan tegangan permukaannya sebesar 5,49495.
Untuk gliserin 1,5%, pada suhu 27°C jumlah tetesan dari stalagnometer yang dihasilkan
sebanyak 24 tetes dan besar tegangan permukaanya 5,16940 , pada saat suhu 40°C jumlah
tetesan yang dihasilkan bertambah menjadi 26 tetes besar tegangan permukaanya 4,77176, dan
pada suhu 60°C tetesan semakin bertambah menjadi 30 tetes dan besar tegangan permukaanya
4,13552.
Untuk larutan pembanding yaitu H2O, pada suhu 27°C jumlah tetesann yang dihasilkan
sebanyak 23 tetes sehingga besar tegangan permukaannya 5,48232, pada saat suhunya 40°C
jumlah tetesan yang dihasilkan menjadi 26 tetes sehingga besar tegangan permukaanya 4,84974,
dan pada suhu 60°C jumlah tetesannya sebanyak 27 dan besar tegangan permukaanya 4,67012.
Jumlah tetes Ɣ
No Sampel
27°C 40°C 60°C 27°C 40°C 60°C
6,000
Tegangan Permukaan
5,000
Gliserin 1 %
4,000
H2O
3,000 Gliserin 1,5%
Gliserin 0,5 %
2,000
1,000
0
27°C 40°C 60°C
5
Tegangan Permukaan
3
ɣ terhadap konsentrasi
0
0,5 % 1,0 % 1,5 %
Pembahasan kerapatannya sampai penuh lalu timbang
Tegangan permukaan adalah sifat kembali dan catat massanya.
dari permukaan suatu zat cair seperti selapis Pada praktikum kali ini larutan
kulit tipis yang kenyal atau lentur karena yang digunakan adalah 25 ml gliserin 0,5%,
adanya pengaruh tegangan. Pengaruh 25 ml gliserin 1%, 25 ml gliserin 1,5%, dan
tegangan tersebut dikarenakan adanya gaya air sebagai pembanding. Air memiliki
tarik-menarik antarmolekul di permukaan tegangan permukaan yang besar yang
zat cair tersebut (Indarniati dan Firda, 2008). dibandingkan gliserin karena sifat kohesi
Ada beberapa macam metode untuk antar molekul-molekul air lebih kuat
pengukuran tegangan muka dan antar muka, dibandingkan gliserin. Apabila suhu pada
yaitu: metode kenaikan kapiler, metode larutan gliserin mengalami peningkatan
cincin Du Nuoy, metode berat tetesan, dengan jalan pemanasan, maka konsentrasi
tekanan gelembung, tetesan sessile dan air dalam larutan gliserin akan mengalami
lempeng Wilhelmy. Pada praktikum kali ini, penurunan karena kemungkinan terjadi
praktikan mencoba menggunakan metode penguapan, dimana kondisi tersebut akan
berat tetes. Metode berat tetes ini menurunkan tegangan permukaan larutan
berdasarkan pada berat tetes suatu larutan gliserin secara keseluruhan.
yang jatuh dari pipa bergantung pada Pertama-tama praktikan
tegangan permukaan cairan tersebut. mengencerkan gliserin menggunakan
Sehingga metode berat tetes ini digunakan aquades 100% hingga volume mencapai 25
agar nilai tegangan permukaan dari suatu ml dengan rumus M1.V1=M2.V2. Untuk
larutan dapat diketahui. membuat larutan gliserin 0,5% praktikan
memerlukan 0,125 ml gliserin, sedangkan
Alat yang diperlukan praktikan
untuk membuat larutan glisen 1% praktikan
untuk menentukan tegangan permukaan
membutuhkan 0,25 ml gliserin, dan untuk
adalah piknometer. Piknometer digunakan
membuat larutan 1,5% praktikan
untuk mengetahui dan menentukan
memerlukan 0,375 ml gliserin untuk
kerapatan zat yang diukur dengan cara
diencerkan.
piknometer yang harus dicuci terlebih
dahulu hingga bersih dan dikeringkan lalu Selanjutnya untuk menentukan
ditimbang dan catat massanya kemudian massa larutan gliserin dan aquades
diisi dengan cairan yang akan ditentukan menggunakan cara perhitungan, massa
larutan = massa piknometer berisi larutan- gliserin 1,5% adalah 0,93496, dan aquades
massa piknometer kosong. Kemudian yakni 0,95024.
praktikan menimbang massa piknometer Sebelum dimasukkan ke dalam
kosong dan massa piknometer yang diisi stalagnometer untuk dihitung tetesannya,
penuh oleh macam-macam larutan. stalagnometer dicuci dan dikeringkan
Praktikum kali ini digunakan 3 piknometer. terlebih dahulu. Pengeringan ini
Selanjutnya praktikan menimbang membutuhkan waktu yang cukup lama
piknometer dan larutan yang digunakan. karena diameter tabung stalagnometer
Massa kosong dari piknometer 1 adalah berukuran kecil. Selanjutnya keempat jenis
15,619 gram, piknometer 2 bermassa 14,693 larutan tersebut dimasukkan ke dalam
gram, dan piknometer 3 memiliki massa stalagnometer yang berbeda. Stalagnometer
15,464. Piknometer 1 diisi penuh dengan yang digunakan berjumlah 4 buah.
larutan gliserin 0,5% dan memiliki massa Penghitungan tetesan yang pertama
39,473 gram, piknometer 2 yang terisi penuh dilakukan pada suhu 50oC dengan cara
larutan gliserin 1% bermassa 39,539 gram, mencelupkan stalagnometer ke air bersuhu
dan piknometer 3 yang terisi penuh larutan 50oC agar suhu dalam stalagnometer dapat
gliserin 1,5% memiliki massa 38,838 gram, sesuai dengan suhu air. Pengukuran suhu
sedangkan piknometer 3 yang diisi penuh cukup sulit untuk dilakukan karena pada
aquades bermassa 39,22 gram. Untuk praktikum kali ini praktikan tidak
larutan gliserin 0,5% didapat massa larutan menggunakan waterbath sehingga suhu
sebanyak 23,854 gram, untuk larutan mudah berubah.
gliserin 1% diperoleh massa sebanyak Setelah mendapat air dengan suhu
24,846 gram, massa larutan gliserin 1,5% 50oC, stalagnometer dicelup selama 5 menit,
didapat sebanyak 23,374 gram, dan untuk kemudian diangkat dan ditaruh di atas
massa aquades 23,576 gram. beaker glass dan dihitung jumlah tetesan
Sebelum menentukan besar yang jatuh sampai batas yang tertera pada
tegangan permukaan, praktikan mencari stalagnometer. Kemudian jumlah tetesan
terlebih dahulu kerapatan dari masing tersebut dicatat. Pada stalagnometer berisi
𝑚
masing zat menggunakan rumus ρ= 𝑣 . larutan gliserin 1% didapat kendala yaitu air
Didapatkan kerapatan larutan gliserin 0,5% tidak menetes dari stalagnometer tersebut.
adalah 0,9546, gliserin 1 % adalah 0,99384, Sambil menunggu tetesan tersebut, prosedur
setelahnya tetap dilanjutkan. Untuk Simpulan
menurunkan suhu menjadi 40oC,
1. Tegangan permukaan dapat dihitung
ditambahkan akuades dengan suhu kamar
dengan menggunakan metode berat
dengan tetap diamati penurunan suhunya
tetes dengan rumus:
menggunakan termometer. kemudian tetesan 𝜌 𝑣𝑔
ϒ= 𝑛 (2𝜋𝑟)
dihitung dan dicatat setelah suhu dalam
stalagnometer sesuai dengan suhu yang 2. Konsentrasi surfaktan yang diberikan
Gambar 13
Menghitung jumlah
Tetesan H2O