Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pengampu : Petra Surya Mega Wijaya, M.Si

Adipta Ridho Waluyo (14.11.7709)

Bagas Yudha Pratama (19.11.3295)

Bima Nugroho (19.11.3290)

Hafez Ar Raasyid S (19.11.3289)

UNIVERSITAS AMIKOM
YOGYAKARTA
BAB 1

PENDAHULUAN
Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan bahwa salah satu alasan pemerintah
membubarkan organisasi kemasyarakatan Hizbut Thahir Indonesia (HTI) adalah karena
ormas itu melanggar sila ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. "Apa yang salah
dengan Hizbut Thahir?. Melanggar Pancasila, tapi sila yang mana?. Kalau soal agama,
sama soal keadilan juga sama. Yang salah soal persatuan, sila ketiga. Itu bertentangan
dengan konsep persatuan negara kita, NKRI. Dia (HTI) ingin tanpa batas (borderless),"
kata Wapres saat memberikan pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Singkat
Angkatan 21 Lembaga Ketahanan Nasional (PPSA 21 Lemhanas) di Jakarta, Senin.

Sebelumnya pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti


Undang-undang (Perppu) No.2 Tahun 2017 tentang Ormas yang akhirnya disahkan oleh
DPR sebagai undang-undang melalui Rapat Paripurna pada 24 Oktober 2017. Perppu
tersebut sebagai dasar untuk pembubaran ormas HTI di Indonesia. Lebih lanjut Wapres
menjelaskan bahwa kita tidak bisa hanya menuding orang lain anti Pancasila. Menurut
Wapres harus jelas sila keberapa yang dilanggar.

"Jadi kita harus urai satu per satu sila dalam Pancasila itu. Kalau ada yang melanggar
harus jelas sila mana yang dilanggarnya," kata Wapres. Wapres menjelaskan
pengalamannya saat adanya penolakan atas kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh. Saat
itu, tambah Wapres, semua menolak kehadiran pengungsi Rohingya di Aceh. Bahkan
pemda juga ikut menolak. "Saya bilang, Anda sudah baca Pancasila? Lihat sila kedua:
kemanusiaan yang adil dan beradab. Anda menolak pengungsi Rohingya itu manusiawi
tidak? Itu beradab tidak?," kata wapres.

Akhirnya, tambah Wapres, semua diam dan bisa menerima kehadiran para
pengungsi Rohingya tersebut. Karena itulah Wapres mengingatkan Pancasila harus
diuraikan satu persatu dari sila yang ada. Dengan demikian maka akan jelas tindakan mana
yang masuk kategori melanggar Pancasila atau tidak.
BAB 2

ANALISIS

Sila ke – 3
“Persatuan Indonesia”

Butir satu dari Sila ketiga yang berbunyi “Mampu menempatkan persatuan,
kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi maupun golongan”. Artikel di atas juga sesuai
dengan butir ke 3 yaitu “Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika”. Serta terdapat di butir ke 6 yang berbunyi “Memajukan pergaulan
demi persatuan dan kesatuan bangsa”. Yang artinya, sebagai bangsa Indonesia Bila
di negara ini terjadi suatu masalah kita harus fokus dalam menyelesaikan masalah
tersebut demi kepentingan bersama ataupun untuk kepentingan negara, bukan malah
memanfaatkannya demi kepentingan kelompok, golongan, ataupun pribadi. Serta
tidak membedakan ras, suku, dan agama.
Analisis : Penolakan bangsa rohingnya di aceh merupakan salah satu hal yang
tidak manusiawi yang mana di dalam sila ketiga kita seharusnya menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi maupun golongan. Kita sebagai
bangsa Indonesia untuk saling membantu tanpa adanya membedakan ras, suku, dan
agama agar tidak adanya perpecahan.
Dan pembubaran organisasi kemasyarakatan Hizbut Thahir Indonesia (HTI)
yang didasari oleh sila ke 3 diakibatkan karena mereka tidak menerima pengungsi
bangsa rohingnya di aceh yang membuktikan membedakan-bedakan ras, suku dan
agama, serta diketahui bahwa etnis tersebut mengungsi karena terjadi konflik di
negara mereka dan seharusnya sebagai bangsa Indonesia harus saling membantu
agar dapat memelihara persatuan dan kesatuan NKRI dengan cara membantu etnis
tersebut dan menyatukan suara dan tekad untuk melawan segala bentuk kekerasan
di Myanmar terhadap etnis rohingnya.

Anda mungkin juga menyukai