Anda di halaman 1dari 6

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PESAWAT TERBANG

NAMA : IDA NURSOLEHAH

KELAS : 12. AE 1

MAPEL : PPKN

Transportasi menggunakan jalur udara di masa modern ini dinilai menjadi sarana yang paling
efektif. Dilihat dari segi keamanan dan juga ketepatan waktu serta jarak tempuh yang singkat
menjadikan modal untuk kepercayaan para pengguna jasa pesawat terbang. Mulai dari jasa angkut
penumpang hingga jasa kargo. Wright bersaudara adalah pencetus ide membuat alat transportasi
berupa pesawat terbang modern di tahun 1903. Berkat jasa mereka, kini telah jutaan umat manusia
yang setiap harinya berpergian menggunakan pesawat terbang. Dan tidak hanya sampai disitu,
perusahaan-perusahaan manufaktur pesawat terbang pun kini telah menjamur, seperti Boeing,
Airbus, British Aerospace Engineering, dll.

“Wright Bersaudara

Penemuan-penemuan bertahap, mereka kembangkan. Mulai dari metode prinsip dasar lift
and drag, dengan merangkai layang-layang dengan dua rangkap sayap besar atau disebut dengan
biplane. Kerangka ini terinspirasi dari mahluk hidup yang alamiah dapat terbang yaitu burung. Pada
akhirnya mereka menemukan cara untuk mengontrol kemudi pesawat. Yakni dengan menambahkan
sirip serta ekor yang dapat bergerak sebagai penyeimbang dan dapat mengontrol keseimbangan
pesawat.

pesawat Glider Wright Bersaudara


Pada tahun 1900-1902 Wright bersaudara melakukan percobaan dengan menggunakan
pesawat tanpa mesin, atau biasa disebut dengan glider. Percobaan pertama glidertersebut di tahun
1900, hanya mampu memberikan daya angkat setengah kali dari yang di kalkulasikan, memang tidak
terlalu baik. Di tahun berikutnya mereka kembali meluncurkan pesawat glider kedua. Yang bahkan
kali ini performa nya lebih buruk, dengan keadaan yang tidak stabil dan kehilangan kecepatan di
ketinggian rendah, menandakan bukan hasil yang baik.

Dengan semangat pantang menyerah, Wright Bersaudara menemukan inovasi dengan


membuat saluran angin modifikasi mereka sendiri. Dan menciptakan sebuah rangka sayap untuk
mengukur daya angkat di lebih dari 200 sayap yang mereka coba. Dan hasilnya, mereka mampu
menemukan kesalahan dan mengkoreksi serta mengkalkulasi ulang dari konfigurasi sayap
glidersebelumnya. Dengan perhitungan ulang yang cermat, akhirnya mereka dapat menerbangkan
glider ratusan kali. Hasil ini merupakan suksesi pertama Wright Bersaudara, setelah sebelumnya
berulangkali di rundung kegagalan. Dari hasil ini mereka terus terpacu untuk membuat inovasi-
inovasi baru. Di buktikan dengan rancangan baru mereka membuat mesin ganda yang terbuat dari
kayu, atau sering disebut twin propeller. Tidak sampai disini saja, inovasi lainnya adalah berupa
penambahan penyangga sayap.Konfigurasi Saluran Angin Tanggal 17 Desember 1903 merupakan
hari bersejarah pada dunia aviasi. Sebab di hari tersebut pertama kalinya pesawat rancangan Wright
Bersaudara di terbangkan yang tentunya sudah dilengkapi dengan mesin dan penyempurnaan.
Menurut catatan The Smithsonian Institution and Fédération Aéronautique Internationale
penerbangan perdana tersebut berlokasi di Kill Devil Hills, Carolina Utara, Amerika Serikat.
Penerbangan pertama di piloti oleh Orville Wright dan berhasil mencapai ketinggian 120 kaki,
selama 12 detik lamanya. Masih di hari yang sama kemudian saudaranya, Wilbur Wright dapat
terbang mencapai ketinggian 852 kaki dan dapat bertahan selama 1 menit di udara. Catatan
tersebut merupakan langkah awal bagi kemajuan teknologi pesawat terbang.

Alberto Santos-Dumont

Tokoh penemu lainnya yang sangat berjasa di bidang aviasi adalah Alberto Santos-Dumont
asal Brazil. Di tahun 1906 Ia berhasil membuat decak kagum penduduk Eropa dengan
mendemonstrasikan pesawat 14-bis yang mampu terbang selama 21 detik, setinggi 22 meter diatas
kota Paris. 14-bis adalah pesawat yang sudah mempunyai sayap tetap. Inovasi yang Ia temukan yang
mengacu kepada penemu sebelumnya, Wright Bersaudara, ialah tambahan berupa permukaan
kemudi yang dapat di gerakkan. Tujuan nya adalah untuk dapat menggerakan ailerons. Teknologi
ailerons yang di kembangkan oleh Alberto adalah dengan menambahkan tuas agar dapat mengatur
pergerakan ailerons itu sendiri. Guna ailerons disini adalah menambah keseimbangan pesawat, serta
mengatur pesawat agar bisa berbelok ke kanan dan ke kiri. Berkat sistem tersebut, Alberto dapat
dengan mudah mengendalikan keseimbangan pesawat 14-bis nya, yang belum terdapat pada
pesawat flyer rancangan Wright Bersaudara.
Era 1914-1918

Hampir sejak pertama kali di temukan,nya pesawat terbang, banyak negara berminat
langsung memproduksi untuk kepentingan militer. Negara pertama yang menggunakan jasa pesawat
terbang untuk militer adalah Italia. Italia menggunakan pesawat terbang untuk kepentingan militer
nya berupa pengintaian, pengeboman, dan penembakan melalui udara dalam perang Italia-Turki
(September 1911- Oktober 1912) di Libia. Misi pertama berupa pengintaian terjadi pada tanggal 23
Oktober 1911. Dan pengeboman pertama koloni musuh pada tanggal 1 November 1911. Di era yang
sama, Bulgaria pun mengikuti jejak Italia dengan taktik perang menggunakan jalur udara di Perang
Balkan (1912-1913). Sementara perang menggunakan senjata di pesawat terbang tengah menjadi
trenddimasa itu, ide untuk memanfaatkan sebagai sarana fotografi sebagai acuan pengintaian
tercetus. Beberapa alutsista negara-negara Eropa yang mempunyai pesawat tergolong kategori
ringan, yang tipikalnya sebagai pesawat sport menyerahkan armadanya kepada departemen
pengintaian negara demi kepentingan perang. Tidak lupa pula radio komunikasi juga sudah di
pasangkan disetiap pesawat karena merupakan hal yang vital untuk koordinasi antara pilot dengan
bagian tentara darat. Pada masa itu, radio komunikasi yang umumnya di pakai adalah jenis SCR-68.

Era 1918-1939 “Masa Keemasan”

Periode antara masa Perang Dunia I dan Perang Dunia II tercatat perkembangan teknologi
aviasi yang menunjukkan kemajuan yang pesat. Di mulai dari pesawat yang bertenaga rendah
tersusun atas rangka kayu sampai pesawat bermesin piston tunggal bertenaga tinggi yang tersusun
dari rangka alumunium. Setelah Perang Dunia I berakhir, banyak pilot-pilot eks. Angkatan Udara
yang bersemangat menunjukkan kebolehanya dalam meliak-liuk burung besi di angkasa luas.
Contohnya di tanggal 14 Juni 1919 sebuah pesawat Vickers Vimy diterbangkan oleh Kapten John
Alcock dan dikopiloti oleh Lt. Arthur Brown dari St. John’s ke Clifde, Irlandia non-stop. Mereka pun
memenangkan hadiah sebesar $65,000 sebagai penghargaan. Delapan tahun kemudian sejarah
kembali mencatat seorang Charles Lindbergh yang memenangkan Orteig Prize sebesar $25,000
untuk terbang solo nya menyebrangi Samudera Atlantik non-stop.

Seorang kebangsaan Australia yang di bantu dua orang partnernya pun turut ikut andil dalam
‘perlombaan’ membuat rekor ini. Charles Kingsford Smith yang pertama kali mengukir sejarah
dengan terbang menyebrangi Laut Pasifik melalui jalur selatan. Penerbangan pertamanya dengan
rute Oakland-Hawaii sejauh 2,400 mil ditempuh dalam waktu 27 jam 25 menit, yang dilalui tanpa
masalah, bisa dibilang termasuk penerbangan yang mulus. Penerbangan selanjutnya menuju Suva,
Fiji. Sejauh 3,100 mil dan memakan waktu tempuh 34 jam dan 30 menit. Disinilah ujian terberat
mereka, karena harus terbang melalui badai petir yang terbentang di langit. Untungnya mereka
dapat selamat sampai tujuan. Dan sesampainya mereka disambut meriah oleh sekitar 25,000 orang

Di tahun 1929 Instrument Flight atau terbang berbasis instrument mulai di kembangkan.
Pertama kali ide ini dicetuskan oleh Jimmy Doolittle. Di tahun yang sama tercatat pesawat dengan
kapasitas penumpang terbanyak dibuat. Pesawat itu adalah Dornier Do X dengan wingspansepanjan
48 meter. Dalam percobaan penerbanganya tercatat membawa 169 penumpang.

Pada tahun 1930 pesawat bermesin jet mulai dikembangkan oleh negara Jerman dan Inggris.
Dan keduanya terus mengembangkan pesawat bermesin jet sampai akhir Perang Dunia II

Perang Dunia II (1939-1945)Perang Dunia II menjadi ajang pengembangan dan produksi besar-
besaran pesawat terbang untuk kepentingan perang. Negara-negara yang berperang saling
berlomba-lomba mengembangkan senjata mereka. Taktik penyerangan, strategi pengeboman jarak
jauh, dan teknologi radar terus menerus di kembangkan agar dapat mengungguli musuh di medan
perang. Tahun 1939 dimana pertama kalinya di terbangkan oleh Erich Warsitz pesawat jet Heinkel
He 178 buatan Jerman, dan juga Me 262. Di ikuti pada Juli 1942 pesawat bomber pertama di dunia
yaitu Arado Ar 234. Pesawat hasil penilitian asal Inggris turut ikut andil dalam perhelatan Perang
Dunia II yaitu Gloster Master.

Tidak lengkap rasanya bilamana hanya pesawat-pesawat di produksi besar-besaran tanpa


kehadiran misil atau rudal jarak jauh. Misil digunakan untuk tujuan menyerang musuh, baik darat
maupun udara. Misil V-1 adalah cruise missile pertama yang diperkenalkan. Yang ke dua adalah misil
V-2. Dan selanjutnya yang teknologinya masih di gunakan hingga saat ini adalah misil bertenaga
roket dimana saat eranya di pasangkan dalam pesawat Me 163 dan Bachem Ba 349 produksi asal
negara Jerman yang mampu take-off tanpa landasan pacu, dengan kata lain dalam kondisi vertikal
(layaknya helikopter). Walaupun dalam keadaan jayanya, pesawat jet fighter dinilai kurang efisien. Di
karenakan faktor-faktor yaitu kurangnya bahan bakar, kurangnya pilot berpengalaman, serta industri
perang yang tutup lapak khususnya negara pengembangnya yakni Jerman.
1945-Sekarang

Setelah mas Perang Dunia II, pesawat terbang digunakan untuk kepentingan komersial yang
tumbuh sangat pesat. Transportasi orang dan kargo dengan menggunakan armada-armada eks.
Pesawat militer. Contohnya seperti pesawat B-29 dan Lancaster yang di konfigurasi ulang menjadi
pesawat komersial. Pesawat lainnya adalah DC-3 yang dibuat lebih nyaman dan kemampuan jelajah
yang lebih jauh untuk mengangkut penumpang. Pesawat komersial pertama yang di tenagai oleh
mesin jet pertama adalah de Havilland Comet di Inggris. Selanjutnya di tahun 1952 BOAC (British
Overseas Airways Coorporation) yang sekarang lebih dikenal sebagai British Airways menggunakan
pesawat Comet sebagai penerbangan berjadwal.

sementara pesawat-pesawat banyak di produksi di era 50’ an, ternyata pesawat terbang mengalami
serangkaian kegagalan. Disebabkan oleh metal fatigue atau keretakan logam badan rangka pesawat.
Yang kerap kali patah saat lepas landas ataupun terbang. Keretakan logam disebabkan oleh tiap kali
pesawat lepas landas dan mendarat, menahan beban yang lama kelamaan logam rangka pesawat
tidak mampu lagi menahanya. Beruntung putra terbaik Indonesia kala itu menemukan solusi jitu
untuk menemukan bagian mana saja yang mengalami keretakan. Ialah Dr. Ing. Bachruddin Jusuf
Habibie. Umurnya baru mencapai 32 tahun kala itu. Masih sangat muda memang, namun idenya
mampu menyelamatkan dunia aviasi. Saat itu beliau tenar dengan teori nya yaitu Crack Progression
Theory yang dapat melacak keretakan di bagian pesawat, yang tentunya dengan mudah dapat di
lakukan maintanence. Pesawat-pesawat komersial bermesin jet pun terus diproduksi. Mulai dari
negara Russia dengan pesawat Tupolev Tu-104 nya, dan Amerika Serikat melalui perusahaan Boeing
dengan B707 nya. Yang semakin hari tingkat kenyamanan untuk penumpang semakin di perhatikan.

Di tahun 70’ an dunia penerbangan memasuki era modern nya. Dimana mulai di produksi pesawat
dengan konsep fly by wire yang di tangani sepenuhnya oleh komputer pesawat. Jadi tanpa bantuan
manusia pun sebenarnya pesawat dapat terbang yang telah diatur kerjanya oleh seperangkat
komputer. Contohnya adalah produksi pesawat keluaran Airbus yakni A-300 yang sudah
menggunakan sistem fly by wire nya.
Selanjutnya di bidang militer juga mengalami banyak perkembangan. Pesawat Harrier Jump Jet yang
mampu lepas landas di landasan pacu yang pendek bahkan lepas land dalam keadaan vertikal. Pada
tahun 70’an pesawat supersonik juga turut menjadi jalur transportasi penumpang. Pertama kali pada
tahun 1975 oleh Perusahaan asal Russia yakni Tupolev memperkenalkan pesawat Tu-144 nya. Di
ikuti 2 tahun kemudian oleh BAE yaitu Concorde yang awalnya dikembangkan dari pesawat
pengebom strategis saat masa Perang Dunia II. Concorde mampu terbang hingga ketinggia 60.000
kaki dan memiliki kecepatan jelajah 2,04 Mach setara dengan kecepatan suara, dengan konfigurasi
sayap delta dan evolusi mesin yang dilengkapi dengan jet afterburner.

Boeing 747 atau biasa di sebut jumbo jet lahir pada waktu industri udara era 60-an sedang maju
pesat. Era pesawat komersil pada waktu itu. Pada waktu itu, Boeing sudah pun mengkaji pesawat
yang besar untuk memenangi kontrak dari Tentara Amerika Serikat tetapi kalah kepada Lockheed C-
5 Galaxy. Pan Am, klien setia Boeing pada waktu itu, meminta Boeing membuat sebuah pesawat
penumpang yang besar, 2 kali ukuran Boeing 707. Maka, pada tahun 1966 Boeing mengeluarkan
satu garis panduan mengenai konfigurasi pesawat penumpang yang akan dinamakan Boeing 747. Di
kala itu B747 merupakan pesawat penumpang yang dapat mengangkut penumpang terbanyak di
dunia. B747 sendiri pun mempunyai banyak variasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Mulai
dari seri 100, 200, 300, 400, SP, Dreamlifter, dan yang terakhir seri 800. Namun kini
kehebatan B747 tertandingi oleh produsen pesaing nya airbus. Tanggal 20 Oktober 2007 di
luncurkan Airbus A380 yang jumlah kapasitas angkutnya hampir dua kali konfigurasi B747 yakni
sebanyak 800 penumpang.

Memasuki abad ke 21 ini penggunaan pesawat terbang turut digunakan sebagai sarana
angkut pribadi yang berinterior mewah yang biasanya dimiliki oleh para pebisnis-pebisnis kaya di
seluruh dunia untuk sarana transportasi mereka. Juga pesawat-pesawat kategori ringan untuk
penggunaan pesawat latih para calon pilot. Biasanya yang umum dipakai adalah jenis
pesawat Cessna C-172.

Anda mungkin juga menyukai