16.04.01/KPTS/ 1 dari 3 RSUD/2016 Ditetapkan di Ternate Direktur RSUD Dr.H.ChasanBoesoirie Ternate
SPO ( STANDAR Tanggalterbit PROSEDUR 02 Januari 2016 OPERASIONAL ) Dr. SyamsulBahriMS,Hi.Idris,SpOG,SH,M.MKes NIP. 19650210 199603 1 003
Skriningadalah rangkaian pengujian yang dilakukan terhadap pasien
PENGERTIAN asimptomatik yang diagnosisnya belum dapat dipastikan. Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit/ kondisi tertentu TUJUAN sebelum menyebabkan gejala apapun. KeputusanRSUD Dr.H.ChasanBoesoirieTernateNomor: KEBIJAKAN 06.01.01/KPTS/RSUD/2016 TentangKebijakan SkriningPasienRSUD Dr.H.ChasanBoesoirie Ternate.
1. Tahap pra rumah sakit.
Pada tahap pra rumah sakit, petugas IGD yang datang ke penderita dan memiliki peralatan lengkap. Petugas yang menjemput adalah yang memiliki keterampilan khusus minimal memiliki sertifikat BTCLS (Basic Trauma & Life Support) sehingga dapat menyelamatkan nyawa. Petugasmenghubungirumahsakitsebelum penderita dievakuasi dari tempat kejadian. 2. Tahap rumah sakit, yang dilakukan: a. Evakuasi penderita, evakuasi dari kendaraan ke brankar dilakukan oleh petugas RS (IGD) dengan berhati- hati. Perhatikan kontrol PROSEDUR servikal. b. Triase, adalah cara penilaian penderita berdasarkan kebutuhan terafi dan sumber daya yang tersedia. Bila satu penderita, akan mencari masalah penderita. Bila banyak penderita akan mencari penderita yang paling bermasalah. c. Survei Primer dan resusitasi. Pada tahap ini dicari keadaan yang mengancam nyawa, dengan tahap sebagai berikut (Orientasi ABCD): 1) Menjaga airway dengan kontrol servikal 2) Penilaian breathing bila kurang baik lakukan ventilasi 3) Periksa sirkulasi dan kontrol pendarahan, bila ada tanda shock atasi. PROSEDUR SKRINING
No. Dokumen No. Revisi Halaman
16.04.01/KPTS/ 2 dari 3 RSUD/2016 4) Evaluasi keadaan neurologis (Disability) secara cepat yang dinilai adalah tingkat kesadaran, ukuran dan reaksi pupil 5) Exposure/ evaluasi kelainan atau injury diseluruh tubuh penderita, lakukan kontrol lingkungan jangan sampai terjadi hipotermi 6) Pemakaian kateter urin, mengevaluasi produksi urin untuk menilai keadaan hemodinamik penderita 7) Memasang kateter lambung untuk mengurangi distensi lambung dan mencegah muntah 8) Lakukan monitor EKG 9) Lakukan foto rontgen, dilakukan selektif jangan sampai menganggu resusitasi d. Survei sekunder yaitu pemeriksaan yang teliti dilakukan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dilakukan apabila penderita telah stabil. 1) Anamnesis yang meliputi riwayat AMPEL, didapat daripenderita, keluarga ataupun petugas pra RumahSakit. a) A : Alergi PROSEDUR b) M : Medikasi/ obat- obatan c) P : Penyakit sebelumnya yang diderita: hipertensi d) L : last meal (terakhir makan jam berapa) e) E : hal- hal yang berhubungan dengan cedera 1) Pemeriksaan Fisik, meliputi inspeksi, aulkultasi, palpasi dan perkusi 2) Tambahan terhadap survei sekunder, pertimbangkan perlunya diadakan pemeriksaan tambahan seperti foto tambahan, CT scan, endoskopi, dan lain- lain. e. Re- evaluasi, yaitu penilaian ulang terhadap penderita, dengan mencatat, melaporkan setiap perubahan pada kondisi penderita dan respon terhadap resusitasi. Monitor tanda- tanda vital dan jumlah urin. f. Transfer ke pelayanan defenitif (OK, ICU, ruang perawatan lain) bila ada indikasi rujukan, prosedur rujukan, kebutuhan penderita selama perjalanan dan cara komunikasi dengan dr. yang dirujuk PROSEDUR SKRINING
No. Dokumen No. Revisi Halaman
16.04.01/KPTS/ 3dari3 RSUD/2016 1. IGD 2. VK UNIT TERKAIT 3. RawatInap 4. OK 5. RawatJalan