Anda di halaman 1dari 17

Nomor :

Revisi Ke :
Berlaku Tgl:

PEDOMAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Pasar
Kepahiang

Drg. Trisia Widyastuti


NIP: 19811129 200904 2 014

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPAHIANG

UPT PUSKESMAS PASAR KEPAHIANG


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
sebagaimana tercantum dalam Pasal 162 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan selanjutnya diatur
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan, yang
pengaturannya ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut
melalui upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan
lingkungan di permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum.
Penyelesaian permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena meningkatnya
penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan.
Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dalam peraturan
puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat yang bersifat esensial
adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya kesehatan masyarakat esensial
tersebut harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kabupaten / kota bidang kesehatan.

1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan tenaga kesehatan lingkungan dalam menyelenggaraan upaya kesehatan
lingkungan.
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman dalam melaksanakan konseling di Puskesmas Pasar Kepahiang
b. Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan inspeksi kesehatan lingkungan di
Puskesmas Pasar Kepahiang.
c. Sebagai pedoman dalam tindakan / intervensi kesehatan lingkungan di Puskesmas
Pasar Kepahiang.

1.3 RUANG LINGKUP


1. Kegiatan di dalam gedung Puskesmas meliputi :
- Konseling
- Pemeriksaan kebersihan
- Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
- Pengumpulan sampah medis
2. Kegiatan di luar gedung Puskesmas meliputi :
- Inspeksi Rumah Sehat
- Inspeksi Sarana Air Bersih
- Inspeksi Tempat Pengolahan Makanan
- Inspeksi Tempat Tempat Umum
- Pengawasan dan Pembinaan Fasyankes
- Sosialisasi Pangan Jajan Anak Sekolah
- Kampanye CTPS
- Penyuluhan STBM

1.4 BATAS OPERASIONAL


Batasan operasional untuk Pelayanan Kesehatan Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Pasar
Kepahiang meliputi :
 Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun
sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
risiko lingkungan.
 Pasien / Klien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung
di Puskesmas.
 Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan dengan
kualitas media lingkungan yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya
penyakit dan/atau gangguan kesehatan.
 Konseling adalah hubungan komunikasi antara Tenaga Kesehatan Lingkungan dengan
pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan
yang dihadapi.
 Inspeksi Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan secara
langsung terhadap media lingkungan dalam rangka pengawasan berdasarkan standar,
norma, dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat.
 Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan
pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia,
biologi, maupun sosial.

1.5 LANDASAN HUKUM


Beberapa ketentuan perundang- undangan yang diperlukan sebagai dasar
penyelengggaraan Upaya Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Pasar Kepahiang adalah
sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 13 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/Menkes/Per/VI/2010 tentang Tata laksana
Pengawasan Kualitas Air Minum;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene
Sanitasi;
7. Peraturan Menteri Kesehatan No 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Tenaga Sanitarian;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman
Teknis Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
lingkungan meliputi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang memiliki
kompetensi yang sesuai dengan kegiatan.
Kemampuan teknis sumber daya manusia sebagaimana dimaksud sebelumnya
diperoleh melalui pendidikan dan/ atau pelatihan yang dibuktikan dengan sertifikat
kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sumber daya
manusia untuk pelayanan kesehatan lingkungan minimal Diploma III Kesehatan
Lingkungan.

2.2 DISTRIBUSI KETENAGAAN


No SDM Distribusi Kebutuhan Keterangan
Ikut menyelenggarakan
Kegiatan pelayanan
1. Medis pelayanan kesehatan 1 Orang
kesling meliputi :
lingkungan di dalam gedung
Konseling
Pelaksana kegiatan pelayanan
Inspeksi Kesling
2. Paramedis kesehatan lingkungan di dalam 1 Orang
Intervensi Kesling
dan di luar gedung
Analis
3. Pelayanan Laboratorium 1 Orang
Laboratorium
Kegiatan rekam
Melakukan pencatatan kasus
4. Rekam Medik 1 Orang medik dan Pcare
dalam gedung
BPJS
Melakukan perawatan
Tenaga
5. kebersihan baik diluar maupun 1 Orang
Kebersihan
di dalam gedung

2.3 JADWAL KEGIATAN


Jadwal Kegiatan Unit Pelayanan Kesehatan Lingkungan UPT Puskesmas Pasar Kepahiang :

No. Jenis pelayanan Waktu Keterangan


1. Kesehatan lingkungan
07.30 – 13.30 WIB
dalam gedung Jadwal pelayanan
2. Kesehatan lingkungan luar Sesuai jadwal pertemuan khusus hari Jumat
gedung puskesmas rutin lintas sektor /sesuai sampai jam 10.30 WIB
jadwal yang dibuat untuk dan hari Sabtu sampai
pertemuan yang tidak rutin jam 11.00 WIB
08.00 – 13.30 WIB
BAB III
STANDAR FASILITAS

3.1 DENAH RUANGAN

KURSI
Lemari

MEJA

3.2 STANDAR FASILITAS


Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas
Bukit Sari memiliki sarana penunjang antara lain :
Pelayanan Kesehatan Lingkungan Sarana Prasana
 Meja
( Dalam Gedung )  Kursi
Konseling  Media informasi cetak atau elektronik
Pengawasan Kebersihan  Buku panduan
 Buku catatan kegiatan
 Leaflet
( Luar Gedung )  Form check
Inspeksi Sanitasi  Pena
Intervensi / Tindakan  Buku catatan kegiatan.
BAB IV
TATALAKSANA KEGIATAN

4.1 Lingkup Kegiatan


Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan meliputi :
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
o Konseling dilakukan oleh tenaga kesehatan lingkungan
o Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan
yang diakibatkan oleh Faktor RisikoLingkungan dilaksanakan secara terintegrasi
dengan pelayanan perawatan pengobatan
o Dalam hal Pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan tidak memungkinkan untuk menerima
Konseling, konseling dapat dilakukan terhadap keluarga yang mendampingi.
o Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, media cetak atau
elektronik.
b. Pemeriksaan Kebersihan
o Pemeriksaan kebersihan dilakukan oleh tenaga Kesehatan Lingkungan
o Pemeriksaan kebersihan mencakup seluruh bagian Puskesmas baik dalam gedung
maupun luar gedung
o Pemeriksaan kebersihan dengan melihat ceck list kebersihan
c. Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
o Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL dilakukan oleh petugas kebersihan
d. Pengumpulan sampah medis
o Pengumpulan sampah medis dilakukan oleh petugas kebersihan lingkungan.
o Pengumpulan sampah medis dilakukan setiap hari dari poli atau ruang tindakan
o Pengambilan sampah medis dikumpulkan di TPS Limbah B3.

2. Kegiatan Luar Gedung


a. Inspeksi Rumah Sehat
 Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan
(sanitarian) yang membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian
tugas yang lengkap.
 Dalam pelaksanaan Inspeksi Rumah Sehat Kesehatan Lingkungan Tenaga
Kesehatan Lingkungan sedapat mungkin mengikut sertakan petugas Puskesmas
yang menangani program terkait atau mengajak petugas dari Puskesmas
Pembantu, Bidan desa dan Tenaga Pendamping.
b. Inspeksi Sarana Air Bersih
 Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan
(sanitarian) yang membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian
tugas yang lengkap.
 Dalam pelaksanaan Inspeksi Sarana Air Bersih Kesehatan Lingkungan Tenaga
Kesehatan Lingkungan sedapat mungkin mengikutsertakan petugas Puskesmas
yang menangani program terkait atau mengajak petugas dari Puskesmas
Pembantu, Bidan Desa dan Tenaga Pendamping.
c. Inspeksi Tempat Pengolahan Makanan
 Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan
(sanitarian) yang membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian
tugas yang lengkap.
 Dalam pelaksanaan Inspeksi Tempat Pengolahan Makanan Kesehatan
Lingkungan Tenaga Kesehatan Lingkungan sedapat mungkin mengikut sertakan
petugas Puskesmas yang menangani program terkait atau mengajak petugas dari
Puskesmas Pembantu, Bidan desa dan tenaga pendamping.
d. Inspeksi Tempat Tempat Umum
 Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan
(sanitarian) yang membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian
tugas yang lengkap.
 Dalam pelaksanaan Inspeksi Tempat Tempat Umum Kesehatan Lingkungan
Tenaga Kesehatan Lingkungan sedapat mungkin mengikut sertakan petugas
Puskesmas yang menangani program terkait atau mengajak petugas dari
Puskesmas Pembantu, Bidan desa dan Tenaga Pendamping.
e. Pengawasan dan Pembinaan Fasyankes
 Pengawasan dan Pembinaan Fasyankes dilaksanakn oleh Tenaga Kesehatan
Lingkungan (sanitarian) yang membawa surat tugas yang lengkap.
 Dalam pelaksanaan Pengawasan dan Pembinaan Fasyankes dilakukan pada semua
Fasyankes yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pasar Kepahiang.
f. Sosialisasi Pangan Jajan Anak Sekolah
 Sosialisasi Pangan Jajan Anak Sekolah dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan
Lingkungan (sanitarian) yang membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas
dengan rincian tugas yang lengkap.
 Dalam pelaksanaan ini di lakukan pada semua sekolah yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Pasar Kepahiang.
g. Kampanye CTPS
 Kampanye CTPS dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan Lingkungan (sanitarian)
yang membawa surat tugas dari Kepala Puskesmas dengan rincian tugas yang
lengkap.
 Dalam pelaksanaan ini di lakukan pada semua sekolah dan semua desa yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Pasar Kepahiang.
h. Penyuluhan STBM
 Penyuluhan STBM dilakukan oleh petugas Kesehatan Lingkungan (sanitarian)
dengan melibatkan Bidan Desa, Naping, Kader dengan membawa surat tugas dari
Kepala Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
 Penyuluhan STBM dilakukan di Desa untuk meningkatkan derajat kesehatan
manusia yang mencakup lima pilar STBM (stop BABS,CTPS,pengolahan air,
pengelolaan sampah, pengelolaan limbah)

4.2 Strategi / Metode


1. Metode Konseling
a. Identifikasi prilaku/kebiasaan;
b. Identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
c. Dugaan penyebab;
d. Saran dan rencana tindak lanjut
2. Metode Inspeksi Kesehatan Lingkungan
a. Pengamatan fisik media lingkungan;
b. Pengukuran media lingkungan di tempat;
c. Uji laboratorium; dan/atau
d. Analisis risiko kesehatan lingkungan.
3. Metode Kampanye dan Sosialisasi
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Demonstrasi
d. Evalusi
4. Metode Intervensi Kesehatan Lingkungan
a. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
b. Perbaikan dan Pembangunan Sarana
c. Pengembangan Teknologi Tepat Guna
d. Rekayasa Lingkungan

4.3 Langkah Kegiatan


A. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
 Perencanaan(P1)
1). Membuat Jadwal
2) Persiapan
 Menyiapkan ruangan;
 Menyiapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan;
 Menyiapkan media informasi dan alat peraga bila diperlukan seperti poster, leaflet
(rumah sehat, jamban sehat, dan lain-lain).
b. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
Kegiatan yang dilakukan petugas kesling
 Melakukan penilaian terhadap komitmen Pasien (Formulir tindak lanjut
konseling) yang telah diisi dan ditandatangani untuk mengambil keputusan yang
disarankan, dan besaran masalah yang dihadapi.
 Menyusun rencana kunjungan untuk Inspeksi Kesehatan Lingkungan sesuai hasil
Konseling.
 Menyiapkan langkah-langkah untuk intervensi.
c. Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
 Persiapan (P1)
o Membuat jadwal Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
o Menyiapkan dan membawa form kegiatan pemeriksaan dan alat tulis
 Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
o Memeriksa Pengoperasian dan pemeliharaan IPAL
o Mengisiform kegiatan pemeriksaan dan alat tulis yang sdh ada
 Pengawasan Pengendalian Penilaian ( P3 )
o Petugas mencatat hasil dan melaporkan hasil kegiatan
o Petugas menganalisa hasil
o Petugas membuat kajian pencapaian dan menindaklanjuti

B. Kegiatan di Luar Gedung


1. Inspeksi Rumah Sehat
o Sebelum masuk ke rumah warga ucapkan salam atau permisi.
o Temui pemilik rumah Memperkenal diri dan menyampaikan maksud kedatangan
o Lakukan pengamatan terhadap sarana – sarana sesuai item yang ada pada format
pemeriksaan serta lakukan dialog dengan KK/Istri
o Petugas kesling melaksanakan pengumpulan data dengan cara mengunjungi rumah
tangga di tiap wilayah sesuai dengan pembagian wilayah masing-masing
o Petugas melakukan wawancara pada KK/istri dan observasi kondisi
lingkungan/rumah
o Petugas melakukan pencatatan hasil wawancara/observasi dalam kuesioner yang di
bawa.
o Sanitarian membuat kesimpulan data hasil rekapan formulir rumah sehat, untuk
selanjutnya dilaporkan ke dinas kesehatan dan unit-unit yang membutuhkan.
o Sampaikan terima kasih pada KK/Istri karena telah diizinkan melakukan
pemeriksaan dan sampaikan permintaan maaf apabila ada sesuatu yang kurang
berkenan.
o Minta izin pamit dan mengucapkan salam.
2. Inspeksi Sarana Air Bersih
o Petugas menyiapkan administrasi dan peralatan inspeksi sanitasi
o Petugas melakukan kunjungan lapangan ke sasaran dengan menggunakan format
inspeksi sanitasi
o Petugas melakukan sampling air bersih
o Petugas melakukan rencana tindak lanjut perbaikan
o Petugas melakukan rekapitulasi hasil Inspeksi SAB
o Petugas membuat laporan hasil inspeksi sanitasi SAB
3. Inspeksi Tempat Pengolahan Makanan
o Petugas menyiapkan formulir pemeriksaan sanitasi TPM
o Petugas mengunjungi TPM yang akan di periksa,
o Petugas melakukan pemeriksaan atau inspeksi sanitasi TPM
o Petugas menyampaikan hasil inspeksi, jika ada yang tidak memenuhi syarat harus
disampaikan kepada pemilik untuk memperbaiki nya
4. Inspeksi Tempat Tempat Umum
o Petugas menyiapkan alat dan bahan pemeriksaan termasuk surat tugas
o Petugas mendatangi tempat-tempat umum dan meminta ijin kepada pemilik /
pengelola.
o Petugas melakukan wawancara untuk mencari faktor penyebab penyakit pasien
o Petugas melaksanakan pemeriksaan sanitasi sesuai dengan isi formulir
pemeriksaan
o Petugas memaparkan hasil pemeriksaan kepada pemilik
o Petugas memberikan penyuluhan kepada pemilik (bila perlu)
o Hasil dilaporkan ke Dinas Kesehatan secara rutin
o Tempat-tempat umum meliputi : pasar, terminal, stasiun, sekolah dan tempat
ibadah
5. Pengawasan dan Pembinaan Fasyankes
6. Sosialisasi Pangan Jajan Anak Sekolah
7. Kampanye CTPS
8. Kegiatan STBM
o Memperkenalkan tim
o Melakukan Pencairan suasana
o Mengidentifikasikepemiikan jamban
o Melakukan pemetaan
o Melakukan penelusuran lokasi tempat BAB sembarangan
o Menghitung volume Tinja
o Simulasi Air yg terkontaminasi
o Diskusi Kelompok
o Penandatangan kontrak pembuatan jamban
o Penutup
BAB V
LOGISTIK

Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanannya


dilakukan oleh semua petugas penanggung jawab program kemudian diajukan sesuai dengan alur
yang berlaku di masing-masing organisasi. Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan
kegiatan kesehatan Lingkungan direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan
lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan.
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi
dengan petugas pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk
mendapatkan persetujuan Kepala Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
kegiatan direncanakan oleh koordinator kesehatan lingkungan berkoordinasi dengan bendahara
puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk selanjutnya dibuat
perencanaan kegiatan ( POA – Plan Of Action ).
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Keselamatan sasaran adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam
sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai luaran
yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003). Keselamatan sasaran
menghindarkan sasaran dari potensi masalah dalam pelayanan promosi kesehatan yang sebenarnya
bertujuan untuk membantu sasaran.
Tujuan keselamatan sasaran adalah terciptanya budaya keselamatan sasaran pelayanan
promosi kesehatan UPT Puskesmas Bukit Sari, meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab)
petugas promosi kesehatan terhadap sasaran, menurunnya KTD (kejadian tidak diharapkan), serta
terlaksananya program - program pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD (kejadian
tidak diharapkan).
Sasaran keselamatan sasaran pelayanan promosi kesehatan sebagaimana dimaksud
meliputi tercapainya hal-hal sebagai berikut :
1) Ketepatan identifikasi sasaran
Identifikasi sasaran kegiatan yang akan menerima pelayanan promosi kesehatan sesuai
rencana kegiatan unit pelayanan promosi kesehatan yang telah disusun.
2) Peningkatan komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh sasaran promosi
kesehatan akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan
sasaran. Evaluasi di akhir pelayanan promosi kesehatan dilakukan untuk memastikan
sasaran tidak salah memahami informasi yang diberikan.
3) Peningkatan keamanan sarana promosi kesehatan
Memantau lokasi, bangunan dan material promosi kesehatan yang dapat membahayakan
keselamatan sasaran promosi kesehatan.
4) Kepastian tepat-lokasi, tepat-metoda, tepat-sasaran
Menyusun dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan promosi
kesehatan untuk menghindari kesalahan lokasi, metoda dan sasaran pelayanan promosi
kesehatan
5) Pengurangan risiko psikososial terkait pelayanan promosi kesehatan
Resiko psikososial seperti bosan, mengantuk, lelah dan pusing dapat terjadi selama
pelayanan promosi kesehatan berlangsung. Untuk meminimalisir bahkan menghindari hal
tersebut diperlukan komitmen bersama sasaran, memilih metoda yang tepat dan
memberikan reward.
6) Pengurangan risiko sasaran jatuh/terluka
Memilih dan memantau lokasi pelayanan promosi kesehatan untuk menghindari sasaran
mengalami cedera baik dalam perjalanan maupun selama dalam ruangan menerima
pelayanan promosi kesehatan.
Sistem Keselamatan Sasaran Pelayanan Promosi Kesehatan dilakukan dengan melakukan
assesment resiko, identifikasi resiko, dampak dan menyusun implementasi solusi untuk
mengendalikan atau meminimalkan timbulnya resiko.
Sistem Keselamatan Sasaran Unit Pelayanan Kesehatan Lingkungan
NO LOKASI RISIKO SASARAN DAMPAK/ PENGENDALIAN
AKIBAT
1 Dalam gedung Salah memahami Salah menerapkan  Menyampaikan
informasi yang informasi yang materi yang benar
diterima diterima dan jelas
menggunakan
metoda yang tepat.
 Mengevaluasi hasil
penyuluhan
Fisik (dinding, lantai,  Sakit akibat  Pemantauan berkala
pencahayaan, tersandung fisik bangunan
suhu/kelembaban, terpeleset,  Rambu peringatan
kebisingan) tertabrak
 Kepanasan,
pengap
 Kenyamanan
terganggu
2 Luar gedung Transportasi menuju Kecelakaan lalu  Pemilihan lokasi
lokasi penyuluhan lintas yang mudah dan
aman dijangkau
sasaran
Psikososial  Mengantuk  Membangun
 Pusing komitmen bersama
 Bosan  Penyampaian materi
 Lelah efektif dan efisien
 Pemilihan metoda
promosi kesehatan
yang tepat
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan


bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus dilaksanakan di semua tempat kerja,
khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai karyawan sedikitnya 10 orang. Jika memperhatikan dari isi pasal diatas, maka jelaslah
bahwa Puskesmas termasuk dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman bahaya yang
dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja
di Puskesmas, tetapi juga terhadap pasien maupun pengunjung Puskesmas.
Risk Assesment melakukan identifikasi potensi bahaya atau faktor risiko dan dampak atau
akibatnya. Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan,
meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya. Penyelenggaraan kesehatan kerja petugas di
unit pelayanan Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Bukit Sari adalah sebagai berikut :
Sistem Keselamatan Kerja Unit Pelayana Promosi Kesehatan
POTENSI BAHAYA/ DAMPAK/
NO LOKASI PENGENDALIAN
FAKTOR RISIKO AKIBAT
1 Dalam Kesalahan informasi Menurunkan Menggunakan
gedung yang diberikan melalui tingkat referensi / rujukan
media promosi kesehatan kepercayaan terpercaya/resmi.
sasaran
Fisik (dinding, lantai,  Sakit akibat  Pemantauan
pencahayaan, tersandung berkala
suhu/kelembaban, terpeleset,  Rambu peringatan
kebisingan) tertabrak
 Kepanasan,
pengap
 Kenyamanan
terganggu
2 Luar gedung Transportasi menuju Kecelakaan lalu  Penggunaan APD
lokasi sasaran kerja lintas di perjalanan
 Pemeliharaan
kendaraan
operasional secara
rutin
Beban kerja  Stress kerja  Membangun
 Pusing komitmen bersama
 Bosan  Pengorganisasian
 Lelah kerja
 Intensif/reward
 Refreshing
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu sistem
kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk atau
jasa yang diberikan kepada sasaran. Pengendalian mutu pada unit pelayanan promosi kesehatan
UPT Puskesmas Bukit Sari diperlukan agar terjaga kualitasnya sehingga memuaskan masyarakat
sebagai sasaran. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan melalui pelbagai
model manajemen kendali mutu. Salah satu model manajemen yang dapat digunakan adalah model
PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan
(continuous improvement) atau kaizen mutu pelayanan promosi kesehatan.
Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan mengidentifikasikannya
dalam tiga kegiatan:
1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan produk
sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi,
2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan antara kinerja
aktual dan tujuan,
3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan peningkatan
mutu.
Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya mengacu pada upaya
peningkatan mutu.
Pada unit pelayanan promosi kesehatan UPT Puskesmas Bukit Sari kegiatan pelayanan
promosi kesehatan dimulai dari pendataan/survey sasaran dan kebutuhan sasaran, penyusunan
rencana pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, penyusunan dokumen pelaporan kegiatan,
monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan, dan penyusunan rencana tindak lanjut
hasil evaluasi kegiatan. Pada setiap tahap kegiatan disusun standar operasional prosedur (SOP)
untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang sesuai standar pelayanan. Evaluasi dan rencana tindak
lanjut dilaksanakan untuk mengatasi adanya kesenjangan antara perencanaan dan hasil kegiatan.
Hasil kegiatan didokumentasikan secara periodik.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan kesehatan lingkungan ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam
pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan di Puskesmas Pasar Kepahiang, penyusunan pedoman
disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-
inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan perbaikan,
kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil
yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan lingkungan di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari
kebijakan yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai