Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN FUNGSI KUNYAH DENGAN COATED TONGUE PADA INDIVIDU

LANSIA YOGYAKARTA: Kajian


pada Warga Panti Jompo di Yogyakarta
FRAYDA CEMPAKA SARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem stomatognasi merupakan suatu unit fungsional yang terdiri atas

gigi, jaringan pendukung gigi, rahang, sendi temporomandibuler, otot mastikasi,

sistem saraf dan vaskuler (Soboleva dkk., 2005). Sistem stomatognasi memiliki

peranan penting dalam proses fisiologis tubuh (Jurczyk, 2013), berperan

menjalankan fungsi mastikasi, penelanan, berbicara serta respirasi (Prekumar,

2008).

Pengunyahan merupakan salah satu fungsi penting dalam rongga mulut

yang berperan dalam menghancurkan makanan sehingga dapat dicerna oleh tubuh

(Ferraz-Pereira dkk., 2013). Pengunyahan dikendalikan oleh aktivitas gigi-geligi,

otot rahang, sendi temporomandibuler dan struktur lainnya seperti bibir, palatum,

lidah, dan kelenjar ludah (Fritsch dan Kuehnel, 2008; Ward dan Linden, 2013).

Faktor yang mempengaruhi kemampuan fungsi pengunyahan antara lain kondisi

gigi-geligi, pemakaian gigi tiruan serta mulut kering (Krall dkk., 1998; Cassolato

dan Tumbull, 2003; Petersen dan Yamamoto, 2005). Adanya penyakit periodontal

serta pemakaian gigi tiruan yang tidak sesuai dapat mempengaruhi kemampuan

fungsi kunyah (Ikebe dkk., 2001). Hal tersebut mengakibatkan perubahan pilihan

jenis makanan sehingga dapat mempengaruhi asupan makanan (Petersen, 2003).

Makanan yang cenderung lunak tidak mampu menghilangkan debris dan

material lain yang terbentuk pada permukaan dorsum lidah (Christensen, 1998;

Mitchell, 2010; Lawande, 2013). Diet lunak mengakibatkan penurunan

1
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN FUNGSI KUNYAH DENGAN COATED TONGUE PADA INDIVIDU
LANSIA YOGYAKARTA: Kajian 2
pada Warga Panti Jompo di Yogyakarta
FRAYDA CEMPAKA SARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

kemampuan knocked off keratin. Penurunan knocked off keratin dapat

mengganggu keseimbangan jumlah keratin pada dorsum lidah. Kondisi ini

menyebabkan permukaan lidah tampak lapisan berwarna putih hingga coklat tua

(Anonymus, 2005). Kondisi ini mengacu pada terminologi coated tongue. Coated

tongue merupakan suatu kondisi dengan permukaan lidah terlihat berwarna putih

atau berwarna lain yang merupakan tumpukan dari debris, sisa-sisa makanan,

metabolit darah, epitel yang telah terdeskuamasi dari mukosa oral, nutrien dan

plak bakteri yang terdapat pada permukaan dorsal lidah (Danser dkk., 2003; Kaur

dan Lubis, 2013). Beberapa kondisi seperti gangguan pada sistem gastrointestinal,

demam, stomatitis dan mouth breathing dapat menyebabkan coated tongue (Dayal,

2005). Kondisi lain yang dapat menyebabkan coated tongue adalah adanya

perubahan kebiasaan makan, merokok, oral hygiene yang buruk, rendahnya aliran

saliva serta beberapa obat-obatan yang dikonsumsi oleh usia lanjut (Danser dkk.,

2003; Kaur dan Lubis, 2013).

Kondisi sistemik usia lanjut berbeda dengan dewasa muda karena pada

proses menua terdapat perubahan degeneratif dan fisiologis (Kobylarek, 2011).

Proses penuaan yang terjadi dapat menyebabkan individu lansia rentan terhadap

kondisi patologis (Irfan dan Bagchi, 2013). Kondisi ini diantaranya adalah

gangguan pembuluh darah (hipertensi sebesar 40% dan penyakit jantung sebesar

25%), gangguan metabolik (diabetes melitus sebesar 8%), gangguan persendian

(artritis sebesar 46%), pendengaran sebesar 28% dan penglihatan sebesar 14%

(Shay, 2012).
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN FUNGSI KUNYAH DENGAN COATED TONGUE PADA INDIVIDU
LANSIA YOGYAKARTA: Kajian 3
pada Warga Panti Jompo di Yogyakarta
FRAYDA CEMPAKA SARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

Rongga mulut pada usia lanjut mengalami perubahan, baik pada jaringan

keras maupun pada jaringan lunak. Perubahan tersebut selain karena proses

menua, juga dapat disebabkan oleh penyakit sistemik yang bermanifestasi di

rongga mulut (Dayal, 2005). Permasalahan gigi dan mulut yang terjadi akibat

proses penuaan antara lain adalah meningkatnya jumlah gigi yang hilang,

penyakit periodontal, karies gigi serta kanker mulut (Petersen, 2003; Petersen dan

Yamamoto, 2005). Permasalahan gigi dan mulut yang terjadi akibat penyakit

sistemik pada lansia lebih banyak dikarenakan adanya pemakaian obat-obatan.

Kondisi yang sering terjadi adalah xerostomia, penyakit jaringan periodontal

serta akumulasi bakteri pada rongga mulut. Adapun perubahan fungsional yang

terjadi pada rongga mulut adalah kemampuan perasa serta kemampuan fungsi

pengunyahan (Shay, 2012; Saunders dan Yeah, 2013).

Penurunan kemampuan fungsi kunyah merupakan salah satu gangguan

pada rongga mulut yang paling sering terjadi pada lansia (Athia dkk., 2012). Hal

ini karena pada lansia terdapat perubahan pada sendi temporomandibuler, gigi,

serta otot mastikasi yang berperan penting dalam fungsi pengunyahan. Otot

mastikasi mengalami atrofi seiring dengan peningkatan usia sehingga

menyebabkan kekuatan gigit menurun dan memperlambat kemampuan fungsi

pengunyahan (Mckenna dan Burke, 2010; Saunders dan Yeh, 2013). Gangguan

kemampuan fungsi pengunyahan ini dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia

oleh karena adanya kekurangan asupan beberapa nutrien dari makanan yang susah

dikunyah sehingga berdampak pada risiko gangguan nutrisi (MacEntee, 2011).


HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN FUNGSI KUNYAH DENGAN COATED TONGUE PADA INDIVIDU
LANSIA YOGYAKARTA: Kajian 4
pada Warga Panti Jompo di Yogyakarta
FRAYDA CEMPAKA SARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

B. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara

kemampuan fungsi kunyah dengan coated tongue pada individu lansia

Yogyakarta?

C. Keaslian Penelitian

Sejauh yang peneliti ketahui belum ada penelitian yang membahas

mengenai hubungan antara kemampuan fungsi kunyah dengan coated tongue pada

individu usia lanjut di Yogyakarta. Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

kemampuan fungsi kunyah adalah penelitian Shinkawa dkk. (2009), yang

menghubungkan antara kemampuan fungsi kunyah yang buruk berhubungan

dengan kelembaban mukosa yang rendah pada lansia. Penelitian Kikutani dkk.

(2009), membahas mengenai hubungan antara fungsi motor oral lingual pada usia

lanjut dan derajat coated tongue. Adapun penelitian yang telah dilakukan di

Indonesia oleh Astari (2010) membahas mengenai hubungan coated tongue

dengan candida sp. dan faktor-faktor risiko lainnya pada lansia di panti jompo di

Sumatera Utara.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara

kemampuan fungsi kunyah dengan coated tongue pada lansia di panti jompo

Yogyakarta.
HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN FUNGSI KUNYAH DENGAN COATED TONGUE PADA INDIVIDU
LANSIA YOGYAKARTA: Kajian 5
pada Warga Panti Jompo di Yogyakarta
FRAYDA CEMPAKA SARI
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi mengenai hubungan antara kemampuan fungsi

kunyah dengan coated tongue pada usia lanjut di panti jompo Yogyakarta.

2. Memberikan edukasi bagi usia lanjut di panti jompo Yogyakarta mengenai

pentingnya menjaga kesehatan mulut, terutama kebersihan lidah.

3. Menambah ilmu pengetahuan di bidang kedokteran gigi khususnya tentang

hubungan antara kemampuan fungsi kunyah dengan coated tongue.

Anda mungkin juga menyukai