PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Nurida Wulandani
NIM : 820163082
PEMBIMBING :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui kesehatan pada psikologi perkembangan terhadap
kejadian post power syndrome pada pensiunan guru di BTPN.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi kesehatan pada psikologi perkembangan pada
pensiunan guru di BTPN.
b. Mengidentifikasi kejadian post power syndrome pada pensiunan guru
di BTPN.
c. Menganalisa hubungan kesehatan pada psikologi perkembangan
terhadap kejadian post power syndrome pada pensiunan guru di
BTPN.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti tentang karya
ilmiah, khususnya yang berkaitan dengan hubungan hubungan
kesehatan pada psikologi perkembangan terhadap kejadian post
power syndrome pada pensiunan guru di BTPN.
b. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
Sebagai tambahan referensi dan kajian pustaka dan bahan masukan
serta hubungan hubungan kesehatan pada psikologi perkembangan
terhadap kejadian post power syndrome
c. Bagi Penelitian Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi
tambahan dalam memperluas pengetahuan dan pelayanan perawat
terhadap lansia.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi penelitian
lebih lanjut yang berkaitan dengan hubungan kesehatan pada
psikologi perkembangan terhadap kejadian post power syndrome
pada lansia.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan sehubungan dengan
penelitian ini adalah :
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Judul Peneliti Variabel Variabel Hasil
Bebas Terikat
Pengaruh Ikawati dan Dukungan Kecemasan Penelitian ini
Dukungan Tri Gutomo sosial dalam bertujuan untuk
Sosial (2014) menghadapi mengetahui
Terhadap post power pengaruh
Kondisi syndrome dukungan sosial
Kecemasan terhadap kondisi
Dalam kecemasan dalam
Menghadapi menghadapi
Pensiun (Post pensiun (Post
Power Power syndrom).
Syndrome) di Tipe penelitian
Daerah bersifat
Istimewa korelasional
Yogyakata studies. Lokasi
penelitian
ditentukan secara
purposive dengan
alasan
merupakan
daerah yang
jumlah lansia
cukup banyak
(BPS, 2010). Atas
dasar tersebut
ditentukan
Daerah Istimewa
Yogyakata.
Subyek penelitian
juga ditentukan
secara purposif,
dengan
pertimbangan
subyek sudah
pensiun, usia
lebih dari 60 th,
laki-laki atau
perempuan,
masih mempunyai
pasangan hidup
dan keluarga dan
mempunyai
pendidikan lebih
dari SMA dan
mempunyai
tunjangan
pensiun dua juta
sampai dengan
tiga juta rupiah
perbulan.
Berdasarkan
pertim- bangan
tersebut, dipilih 30
responden.
Obyek penelitian
ini adalah
dukungan sosial
dan kecemasan
menghadapi
pensiun (Post
Power Syndrom).
Teknik
pengumpulan
data
dipergunakan
pedoman
wawancara dan
observasi. Teknik
analisis data
menggunakan
teknik regresi.
Hasil penelitian
menunjukkan,
ada pengaruh
dukungan sosial
terhadap kondisi
kecemasan,
dalam
menghadapi
pensiun (Post
Power Syndrom).
Pengaruh
tersebut dapat
dilihat dalam
besarnya
sumbangan
efektif yaitu
variabel
dukungan sosial
terhadap variabel
kondisi
kecemasan dalam
menghadapi
pensiun (Post
Power Syndrom)
yaitu sebesar 72
persen, artinya
masih ada
variabel lain atau
faktor-faktor lain
yang
mempengaruhi
ada sebesar 28
persen. Pengaruh
lainnya dapat
dilihat dari
besarnya
sumbangan relaitf
untuk masing-
masing variable
yaitu variabel
dukungan emosi
(8,881 persen),
variabel
dukungan
informasi (17,464
persen), variabel
dukungan
instrumental
(8,358 persen)
dan variabel
dukungan
penilaian (73,297
persen).
Berdasarkan hasil
temuan tersebut,
direkomendasikan
kepada
Kementrian Sosial
RI melalui
Direktorat
Pelayanan Lanjut
Usia, dalam
rangka kebijakan
meningkatkan
kesejahteraan
sosial lanjut usia
terutama bagi
orang yang akan
atau sedang
menghadapi
pensiun, perlu
program-program
agar para lanjut
usia dilibatkan
atau
diberdayakan
melalui ide,
pemikiran,
nasehatnya dan
program yang
dapat mencegah
terjadinya
kecemasan dalam
menghadapi
pensiun (Post
Power Syndrom)
melalui
pembinaan karir
baru melalui
pengembangan
minat dan hobi
yang bermanfaat.
Hubungan Firdausy Strategi Post Power Penelitian ini
Antara Strategi Asmi Coping Syndrome dilakukan pada 41
Coping Dengan Ramadhani, partisipan PNS
Kecenderungan (2018) menjelang pensiu
Post Power 1-2 tahun.
Syndrome Pengumpulan
Pada Pegawai data
Negeri Sipil menggunakan
(PNS) kuesioner. Alat
Menjelang ukur yang
Pensiun digunakan adalah
BRIEF Cope oleh
Carver dan post-
power syndrome
oleh Ahmad
(2013) yang telah
menyusun dan
menguji reabilitas
sebesar 0.945.
Analisis data yang
digunakan untuk
menguji
hubungan antara
strategi coping
dan
kecendurungan
post-power
syndrome dalam
penelitian ini
adalah
Spearman’s Rho.
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa terdapat
hubungan negatif
yang signifikan
antara strategi
coping dan
kecenderungan
post-power
syndrome,
dengan nilai
signifikansi
problem focused
coping dengan
koefisien korelasi
sebesar –0,471
serta signifikansi
sebesar 0,0002
dan emotion
focused coping
dengan koefisien
korelasi sebesar -
0,335 serta
signifikansi 0,032.
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANSIA
1. Pengertian
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi di
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup,
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang
berarti seseorang tealh melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak,
dewasa, dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun
psikologis. Memasuki usia berarti mengalami kemunduran, misalnya
kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut
yang memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,
penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat, dan figur tubuh yang
tidak proporsional.
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada
kehidupan manusia. Dapat disimpulkan bahwa lanjut usia adalah orang
yang telah berumur 65 tahun keatas. Namun, di Indonesia, batasan
lanjut usia adalah 60 tahun keatas. Hal ini dipertegas dalam UU No. 13
Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 Pasal 1 Ayat
2. (Maryam dkk, 2008)