Anda di halaman 1dari 3

1.

Hak dan kewajiban pasien


Hak pasien (Ameln, 1991).
a. Hak atas informasi dan memberikan persetujuan tindakan medic
Aspek perdata informed consent bila dikaitkan dengan hukum perikatan di mana
dalam KUHPerdata pasal 1320 memuat 4 syarat sahnya suatu perjanjian yaitu:
1. Adanya kesepakatan antara pihak, bebas dari paksaan, kekeliruan dan penipuan
2. Para pihak, mereka yang cakap untuk membuat perikatan
3. Adanya suatu hal yang tertentu yang diperjanjikan
4. Adanya suatu sebab yang halal, yang dibenarkan dan tidak dilarang oleh peraturan
perundang-undangan serta merupakan sebab yang masuk akal untuk dipenuhi.

Dari syarat pertama yaitu adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yaitu dokter
dan pasien. ini berarti harus ada infromasi yang cukup dari kedua belah pihak tersebut
yaitu:
- Dokter: informasi tentang keluhan apsien
- Pasien: infromasi tentang diagnose, terapi yang akan dilakukan dokter
b. Hak memilih dokter/ sarana kesehatan
Hal ini bisa relatif, karena orang tertentu seperti ABRI, pegawai perusahaan tertentu
atau pemegang polis asuransi kesehatan, bisa gratis berobat ke dokter/ rumah sakit
tertentu. Bila mereka memilih dokter/ rumah sakit lain, harus membayar sendiri.
c. Hak atas rahasia kedokteran
Pasien berhak atas segala sesuatu yang oleh pasien secara sadar atau secara tidak
disaari disampaikan kepada dokter dan segala sesuatu yang oleh dokter telah
diketahuinya sewaktu mengobati dan merawat pasien untuk dirahasiakan. Disamping
itu, terdapat enam hal yang memungkinkan pengenyampingan ini:
1. Bila diatur dalam undang-undang (UU tentang penyakit menular)
2. Bila pasien membahayakan umum atau orang lain (Sopir bus yang berpenyakit
ayan)
3. Bila pasien dapat memperoleh hak sosial (pasien mendapat tunjangan khusus dari
perusahaan)
4. Bila secara jelas diberikan izin oleh pasien (lisan atau tertulis)
5. Bila pasien memberikan kesan pada dokter bahwa ia mengijinkan (pasien
membawa teman kedalam ruang praktik dokter)
6. Bila hal ini untuk kepentingan umum atau kepentingan yang lebih tinggi
d. Hak menolak pengobatan/perawatan
Dalam hal ini, dokter tak bisa memaksa, tetapi pasien harus menandatangani surat
penolakan.
e. Hak menolak suatu tindakan medis tertentu
Dalam suatu kasus terdapat sekelompok masyarakat dengan kepercayaan tertentu,
tidak bisa menerima darah orang lain (transfusi darah). Dokter harus memberikan
penjelasan tentang kemungkinan bila tidak dilakukan operasi. Bila pasien tetap
menolak, ia harus menendatangani formulir penolakan operasi setelah diberi
informasi.
f. Hak untuk mengehentikan pengobatan/perawatan
Terdapat formulir keluar paksa/pulang paksa yang harus ditanda tangani oleh pasien.
g. Hak atas second opinion
Seorang pasien berhak untuk mendapat keterangan dari lebih satu dokter mengenai
penyakitnya dan dokter yang pertama tidak boleh tersinggung atau menjadi marah
bila pasiennya meminta konsultasi pada dokter lain. Sering pasien yang meninginkan
second opinion, mencarinya sendiri. Padahal hal itu sebenarnya dapat dilakukan
melalui dokter yang mengobatinya dan dokter tersebut akan merujuk pasien ke dokter
lain.
h. Hak melihat rekam medis

Kewajiban pasien (Ameln, 1991).


a. Memberikan imbalan jasa kepada dokter
Hal ini dapat dikaitkan dengan fungsi sosial seorang dokter dalam masyarakat
sehingga disini dapat diharapkan suatu imbalan jasa yang tidak selalu sesuai dengan
jasa yang tekah diberikan oleh dokter tapi tentu pula dokter memperhatikan status
sosial pasien, terutama pasien dengan status sosial yang sangat rendah.
b. Melunaskan biaya rumah sakit
disini rumah sakit harus memperhatikan status sosial pasien dan dalam hal ini pasien
tidak mampu bayar maka Rumah Sakit sebaiknya tidak melakukan penahanan pasien,
karena hal ini dapat merupakan suatu tindak pidana pelanggaran pasal 333 KUHP)
yanh diancam dengan hukuman penjara paling lama delapan tahun.
Sebelum wanprestasi pasien terjadi seharusnya sudah dipindah ke bagian RS yang
diperuntukan untuk masyarakat yang kurang mampu.

DAPUS:
Ameln, F. 1991. Kapita Selekta Hukum Kedokteran. Jakarta: Grafikatama Jaya.

Anda mungkin juga menyukai