Anda di halaman 1dari 8

Makalah Pengetahuan Aqli Dan Tokoh-Tokohnya Pada Masa Bani Abbasiyah

Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Sejarah Perkembangan Islam

Dosen pengampu: Prof. Dr. Hj. Sri Suhandjati

Disusun Oleh :

Putri salisatus Sholicah


1804056016

ILMU SENI DAN ARSITEKTUR ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peradaban islam mengalami masa keemasan pada masa kepemimpinan dinasti
abbasiyah. Perkembangan ilmu pengetahuan diawali dengan penerjemahan buku dan
naskah asing terutama yunani ke dalam bahasa arab. Serta banyak mendirikan pusat
pengembangan ilmu pengetahuan dan pepustakaan Bait Al-Hikmah dan membentuk
mahzab ilmu pengetahuan dan keagamaan sebaga bukti kekerasan berfikir..
Pada masa tersebut dikenal ahli agama antara lain Imam Syafi`i yang pernah
mengajar fiqh di Baqdad. Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Syafi`i
menolak menjadi Qadi Dinasti Abbasiyah.3 Selain itu juga banyak muncul tokoh
dalam bidang keilmuan masing-masing misalnya: Yahya ibn Haris, Hamzah ibn
Habib, Abu Abdurrahman Al Muqri, Khalaf ibn Hisyam, Abdullah ibn Abbas,
Muqatil ibn Sulaiman, Muhammad ibn Ishak, Imam Muslim, Ibnu Muqaffa dll.
Adanya tokoh-tokoh intelektual menjadi bukti konkret kemajuan Islam yang identik
dengan The Golden Age.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Perkembangan pengetahuan akli pada masa dinasti abbasiyani
2. Bidang bidang ilmu aqli pada dinasti abbasiyah
3. Tokoh-tokoh ilmu pengetahuan aqli pada masa abbasiyah.

C. TUJUAN
1. Dapat mengerti perkembangan ilmu petahuan aqli pada masa dinasti abbasiyah
2. Dapat mengetahui bidang bidang ilmu aqli pada masa dinasti abbasiyah
3. Metahui tokoh tokoh ilmu pengetahuan aqli pada masa dinasti abbasiyah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Aqli Dinasti Abbbasiyah

Kemajuan dinasti abbasiyah tidak hanya pada ilmu agama saja atau biasa di
sebut ilmu naqliyah tapi juga pada bidang sains dan teknologi atau juga biasa disebut
ilmu aaqliyah. Kemajuan yang dicapai pada era ini telah banyak memberikan sumbangan
besar kepada peradaban manusia modern dan sejarah ilmu pengetahun masa kini. Dalam
bidang matematika misalnya, ada Muhamad ibn Mūsa al-Khawārizmi sang pencetus ilmu
algebra. Algoritma juga diambil dari nama beliau1

Astronomi juga merupakan ilmu yang mendapat perhatian besar dari kaum
muslim era Abbasiyah dan didukung langsung oleh Khalifah Al-Mansūr yang juga sering
disebut sebagai seorang astronom.Penelitian di bidang astronomi oleh kaum muslimin
dimulai pada era Al-Mansūr ketika Muhamad ibn Ibrāhīm al-Fazāri menerjemahkan buku
"Siddhanta" (yang berarti Pengetahuan melalui Matahari) dari bahasa Sanskerta ke
bahasa Arab.Pada era Hārūn al-Rashīd dan Al-Ma’mūn sejumlah teori-teori astronomi
kuno dari Yunani direvisi dan dikembangkan lebih lanjut. Tokoh astronom muslim yang
terkenal pada era Abbasiyah antara lain Al-Khawārizmi, Ibn Jābir Al-Battāni (w. 929),
Abu Rayhān al-Biruni (w.1048) serta Nāsir al-Dīn al-Tūsi (w.1274).2

Pada Dinasti Abbasiah ilmu kedokteran atau pengobatan dapat dikatakan cukup
berkembang pesat.Ini ditandai dengan berdirinya sekolah kedokteran tingkat tinggi di
Horaan Syiria.Pada sekolah ini, para pengajarnya mayoritas orang Iran, Syiria dan
Yunani.Sementara Pelajar atau mahasiswanya berasal dari India.Pada masa ini pula
diadakan penerjemahan buku dari bahasa Yunani ke bahasa Syiria.3 Pada masa ini,
beberapa ahli kedokteran seperti Ibnu Sina (Avicenna), al-Razi (Rhazes), Jabir dan
Yuhanna ibn Maskawayh.

1
Muhamad al-Sādiq `Afīfi, Tatawwur al-Fikr al-'Ilmi`Inda al-Muslimīn, h. 93
2
Muhamad al-Sādiq `Afīfi, Tatawwur al-Fikr al-'Ilmi`Inda al-Muslimīn, h. 80.
3
Oemar Amir Husin, Kultur Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), h. 69.
B. Bidang-Bidang ilmu Aqli Pada Masa Dinasti Abbasiyah

Ilmu aql adalah ilmu yang diambil orang Arab dari bangsa non Arab. Ilmu aql mencakup
geografi, matematika, astronomi, kimia, filsafat sejarah, teknik, ilmu astrologi, musik,
kedokteran dan seni arsitektur.

1. Geografi (ilmu bumi)


Tokohnya Ibn Khurdadbih menulis Kitab al-Masalik. Buku ini merupakan petunjuk
resmi dan hasil karya geografi tertua dalam bahasa Arab 4.Ibn Khardazabah,
mengarang Al Masalik Wa Al Mamalik.

2. Matematika dan astrologi


Pithagoras merupakan guru bangsa Arab dalam bidang matematika, menurutnya
seseorang tidak akan menjadi filosof dan dokter yang baik tanpa mempelajari
matematika. Dalam ilmu hitung terkenal Imran ibn Al Wadhdhah dan Shihab ibn
Kasir. Astrologi sangat dibutuhkan, contohnya saat pembangunan kota Bagdad. Serta
pemilihan waktu untuk membai`at Ali Ar Rida. Ahlinya Al-Haris dan Ja`far ibn Umar
Al Balkhi, penulis Isbat Al`Ulum dan Haiah Al Falak.

3. Astronomi
Ibn Ma`shar awalnya ahli hadits, kemudian mempelajari astronomi dan setelah 47
tahun berhasil membuat karya.

4. Kimia
Jabir ibn Hayyan (ahli kimia), adalah orang Tarsus di Eropa terkenal dengan nama
Gaber. Ia banyak menulis buku kimia, pertambangan dan batu-batuan yang
bermanfaat bagi Eropa.

5. Filsafat
Pada periode ini ide Yunani memasuki pemikiran Islam. Tokoh pertama yang
mengenalkan filsafat Yunani ke dalam dunia Islam adalah Al-Kindi. Teologi Al-
Kindi dekat dengan kaum Mu`tazilah sehingga disukai Khalifah Al-Ma`mun, Al-
Mu`tasim dan AlWatsiq. Setelah kebijakan di bawah Al-Mutawakkil ia mengalami
penderitaan, bahkan perpustakaannya pernah disita walaupun pada akhirnya
dikembalikan.5

6. Sejarah
Ibn Muqaffa menerjemahkan Kitab Khuday Nameh (Kitab Al Muluk) dari bahasa
Pahlevi ke dalam bahasa Arab, dan dinamai Siyar Muluk Al `Ajm. Buku ini dianggap
contoh buku sejarah.

4
Ibid., h. 135-136
5
W. Montgomery Watt, Kejayaan Islam : Kajian Kritis dari Tokoh Orientalis terj. The Majesty That Was Islam
(Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya: 1990), h. 140-141.
7. Bidang kedoketran
Pada masa Harun Al-Rasyid Ibn Bakhtisyu mahir ilmu jiwa dalam menentukan
penyakit neurotis serta pengobatannya. Pada masa Al-Mu`tashim terkenal Yahya ibn
Masuwaih sebagai dokter. Para khalifah Abbasiyah bergantung pada dokter Irak,
India dan Yunani. Pada masa Khlifah Al-Watsiq terkenal dokter Ibn Bakhtisyu, Ibn
Musawaih, Mikhail dan Hunyn ibn Ishaq. Khalifah Al-Watsiq (227-232 H/842-847
M)6

8. Seni dan Arsitetur


Seni dekor mengalami kemajuan pesat, pada masa Abu Ja`far AlManshur. Dekorasi
kubah dari emas dan di atasnya terdapat patung yang bisa berputar jika tertiup angin.
Al-Manshur suka beristirahat, jika ingin melihat air ia duduk di kubah Pintu Gerbang
Khurasan, bila ingin melihat kawasan sekitar Bagdad ia duduk di Pintu Gerbang
Syam. Bila ingin melihat Al Kurkh ia duduk di Pintu Gerbang Basrah dan jika ingin
melihat perkebunan dan pertanian ia duduk di kubah Pintu Gerbang Kufah. Pada
masa ini istana-istana menjadi media menuangkan lukisan dan dekorasi, baik di
bagian dalam maupun luar. Dekorasi dari bahan gibs, ditutup dengan gordyn
berhiaskan lukisan khas Persia. Ciri dekorasi masa ini adalah dekorasi yang terbuat
dari bahan gibs yang menutup bagian bawah dinding istana-istana, seperti ditemukan
oleh para penggali reruntuhan kota Samara. Gambar-gambar ditemukan pada
reruntuhan berupa binatang, burung dan manusia yang sedang berburu atau
perempuan yang sedang menari. Gaya Abbasiyah dalam seni dekor tekstil, benda-
benda antik dari logam dan keramik serta kayu telah menyebar di negara Islam pada
waktu itu, hingga sampai Mesir, Afrika dan Iran. Dalam teknik terkenal Al Hajjaj bin
Ar Ta`ah yang membuat kaligrafi Masjid Raya Bagdad pada masa Abu Ja`far Al
Manshur. Bahkan Baqdad dijuluki sebagai menara ilmu dan pengetahuan.7

C. Tokoh-Tokoh Ilmu Aqli Pada Masa Dinasti Abbasiyah.

1. Tokoh bidang filsafat


Dalam bidang filsafat antara lain:
a. Al-Kindi (809-873M) filsuf muslim pertama, buku karangannya sebanyak 236
judul. Beliau juga termasuk tokoh pendidikan multikultural dan dikenal sebagai
tokoh humanis,
b. Al Farabi (wafat tahun 916 M) dalam usia 80 tahun,
c. Ibnu Majah (wafat tahun 523 H)
d. Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H)
e. Ibnu Shina (980-1037 M). Karangan-karangan yang terkenal antara lain: Shafa,
Najat, Qoman, Saddiya dan lainlain.
f. Al Ghazali (1085-1101 M). Dikenal sebagai Hujjatul Islam, karangannya: Al-
Munqizh Minadl-Dlalal, Tahafutul Falasifah, Mizanul Amal, Ihya Ulumuddin
g. Ibnu Rusd (1126-1198 M). Karangannya: Kulliyaat, Tafsir Urjuza, Kasful
Afillah.

6
G.E Bosworth, Dinasti-Dinasti Islam terj. The Islamic Dynasties (Bandung: Mizan, 1993), h. 27.
7
Dar Al-`Ilm, Atlas Sejarah Islam: Sejak Masa Permulaan hingga Kejayaan Islam (Jakarta: Kaysa Media, 2013), h.
89
2. Tokoh Pendidikan
Tokoh-tokoh pendidikan yang terkenal menurut antara lain:

a. Khalifah al-Ma’mun (813-833 M).8 Nama asli alMa’mun adalah Abdul Abbas
Abdullah al-Ma’mun. ia seorang khalifah Abbasiyah, putra Harun al-Rasyid. Ia
memprakarsai kegiatan keilmuan dan penerjemahan buku-buku karya-karya
ilmuwan yunani ke dalam bahasa Arab.Ia mendirikan Bayt alHikmah sebagai
pusat pendidikan dan ilmu pengetahuan, dan sebuah akademi kedokteran

b. Muhammad Ibn Musa alHawarizmi (780-850 M). Beliau ahli di bidang al-Jabar
dan astronomi, seorang nasionalis dan ahli pahlevi. Beliau adalah direktur
perpustakaan Bayt al-Hikmah.

3. Bidang Seni

Dalam bidang seni dan sastra banyak bermunculan tokoh-tokoh terkenal diantaranya :

a. Abu Nawas (747-815 M), beliau seorang tokoh penyair Arab yang terkenal karena
kelucuannya (Husayn Ahmad Amin, Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam,
(Bandung : Remaja Rosdakarya:63),
b. Ishaq Al-Mawshili (767-850 M), beliau adalah ahli musik terbesar dan penyanyi
terkenal pada zaman Abbasiyah. Di samping itu beliau juga seorang penyair, ahli
bahasa, dan pengarang,
c. Al-Jahizh (776-869 M), beliau adalah seorang penulis prosa dan sastra yang
terkenal dalam sejarah sastra Arab
d. Ibn Al-Rumi (836-896 M).

4. Bidang ilmu lain

Dalam bidang lain tokoh yang terkenal diantaranya;

a. Al-Waqidi (747-823 M), beliau adalah ahli sejarah. Karyanya antara lain Kitab al-
Maghazi,
b. Jabir Bin Hayyan (721-815 M), beliau adalah salah seorang pakar kimia Islam.
Temuan-temuan beliau antara lain : campuran baja, pemakaian O2 dalam
pembuatan kaca, dan lain-lain yang tercantum dalam dua kitab karyanya yaitu,
Kitab Shina’ah al-Kimiya’ dan Kitab al-Sab’in.
c. Ibrahim Al-Nazhzham (Wafat 836 M) beliau tokoh terkemuka Mu’tazilah,
pemikir paling lantang mengenai kekuasaan akal. Karyanya yaitu Kitab Al-Nukat,
yang mengingkari adanya ijma’.

8
Lailial (2005: 32)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Masa pemerintahan bani Abbas, umat Islam berada pada masa keemasan dengan
berbagai kemajuan antara lain; Dalam bidang ilmu agama, muncullah beberapa ulama
dalam bidang hukum atau fikih dengan berbagai mazhab. Dan dalam bidang hadis
ditemukan usaha-usaha untuk penelusuran dan penghimpunan hadis. Begitupula ilmu
lainnya, seperti ilmu tafsir yang sudah berdiri sendiri. Dalam bidang sains dan
tekhnologi, khususnya pada ilmukedokteran atau pengobatan telah berkembang cukup
pesat, yang ditandai dengan berdirinya sekolah kedokteran tingkat tinggi. Dalam
bidang filsafat, dari kajian ilmu filsafat itulah sehingga melahirkan ilmuwan Islam
popular atau para filosof dan pemikirannya. Dan pada bidang pendidikan, ditandai
dengan kurikulum utamanya dipusatkan pada al-Qur’an dan hadis, sertaberbagai
lembaga pendidikan telah terbangun, mulai dari mesjid yang juga dijadikan tempat
pengajaran/pendidikan selain tempat ibadah. Juga dibangunnya lembaga-lembaga
dalam bidang tertentu seperti Bait al-Hikmah.
DAFTAR PUSTAKA

Https://id.wikipedia.org/wiki/Kekhalifahan_Abbasiyah

Salma Intan, Kontribusi Dinasti Abbasiyah dalam ilmu pengetahuan,h 173

JUSPI: Jurnal Sejarah Peradaban Islam Vol. 2 No. 2 Tahun 2018 ISSN 2580-8311

Anda mungkin juga menyukai