Disusun Oleh :
A. LATAR BELAKANG
Peradaban islam mengalami masa keemasan pada masa kepemimpinan dinasti
abbasiyah. Perkembangan ilmu pengetahuan diawali dengan penerjemahan buku dan
naskah asing terutama yunani ke dalam bahasa arab. Serta banyak mendirikan pusat
pengembangan ilmu pengetahuan dan pepustakaan Bait Al-Hikmah dan membentuk
mahzab ilmu pengetahuan dan keagamaan sebaga bukti kekerasan berfikir..
Pada masa tersebut dikenal ahli agama antara lain Imam Syafi`i yang pernah
mengajar fiqh di Baqdad. Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Syafi`i
menolak menjadi Qadi Dinasti Abbasiyah.3 Selain itu juga banyak muncul tokoh
dalam bidang keilmuan masing-masing misalnya: Yahya ibn Haris, Hamzah ibn
Habib, Abu Abdurrahman Al Muqri, Khalaf ibn Hisyam, Abdullah ibn Abbas,
Muqatil ibn Sulaiman, Muhammad ibn Ishak, Imam Muslim, Ibnu Muqaffa dll.
Adanya tokoh-tokoh intelektual menjadi bukti konkret kemajuan Islam yang identik
dengan The Golden Age.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Perkembangan pengetahuan akli pada masa dinasti abbasiyani
2. Bidang bidang ilmu aqli pada dinasti abbasiyah
3. Tokoh-tokoh ilmu pengetahuan aqli pada masa abbasiyah.
C. TUJUAN
1. Dapat mengerti perkembangan ilmu petahuan aqli pada masa dinasti abbasiyah
2. Dapat mengetahui bidang bidang ilmu aqli pada masa dinasti abbasiyah
3. Metahui tokoh tokoh ilmu pengetahuan aqli pada masa dinasti abbasiyah
BAB II
PEMBAHASAN
Kemajuan dinasti abbasiyah tidak hanya pada ilmu agama saja atau biasa di
sebut ilmu naqliyah tapi juga pada bidang sains dan teknologi atau juga biasa disebut
ilmu aaqliyah. Kemajuan yang dicapai pada era ini telah banyak memberikan sumbangan
besar kepada peradaban manusia modern dan sejarah ilmu pengetahun masa kini. Dalam
bidang matematika misalnya, ada Muhamad ibn Mūsa al-Khawārizmi sang pencetus ilmu
algebra. Algoritma juga diambil dari nama beliau1
Astronomi juga merupakan ilmu yang mendapat perhatian besar dari kaum
muslim era Abbasiyah dan didukung langsung oleh Khalifah Al-Mansūr yang juga sering
disebut sebagai seorang astronom.Penelitian di bidang astronomi oleh kaum muslimin
dimulai pada era Al-Mansūr ketika Muhamad ibn Ibrāhīm al-Fazāri menerjemahkan buku
"Siddhanta" (yang berarti Pengetahuan melalui Matahari) dari bahasa Sanskerta ke
bahasa Arab.Pada era Hārūn al-Rashīd dan Al-Ma’mūn sejumlah teori-teori astronomi
kuno dari Yunani direvisi dan dikembangkan lebih lanjut. Tokoh astronom muslim yang
terkenal pada era Abbasiyah antara lain Al-Khawārizmi, Ibn Jābir Al-Battāni (w. 929),
Abu Rayhān al-Biruni (w.1048) serta Nāsir al-Dīn al-Tūsi (w.1274).2
Pada Dinasti Abbasiah ilmu kedokteran atau pengobatan dapat dikatakan cukup
berkembang pesat.Ini ditandai dengan berdirinya sekolah kedokteran tingkat tinggi di
Horaan Syiria.Pada sekolah ini, para pengajarnya mayoritas orang Iran, Syiria dan
Yunani.Sementara Pelajar atau mahasiswanya berasal dari India.Pada masa ini pula
diadakan penerjemahan buku dari bahasa Yunani ke bahasa Syiria.3 Pada masa ini,
beberapa ahli kedokteran seperti Ibnu Sina (Avicenna), al-Razi (Rhazes), Jabir dan
Yuhanna ibn Maskawayh.
1
Muhamad al-Sādiq `Afīfi, Tatawwur al-Fikr al-'Ilmi`Inda al-Muslimīn, h. 93
2
Muhamad al-Sādiq `Afīfi, Tatawwur al-Fikr al-'Ilmi`Inda al-Muslimīn, h. 80.
3
Oemar Amir Husin, Kultur Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), h. 69.
B. Bidang-Bidang ilmu Aqli Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Ilmu aql adalah ilmu yang diambil orang Arab dari bangsa non Arab. Ilmu aql mencakup
geografi, matematika, astronomi, kimia, filsafat sejarah, teknik, ilmu astrologi, musik,
kedokteran dan seni arsitektur.
3. Astronomi
Ibn Ma`shar awalnya ahli hadits, kemudian mempelajari astronomi dan setelah 47
tahun berhasil membuat karya.
4. Kimia
Jabir ibn Hayyan (ahli kimia), adalah orang Tarsus di Eropa terkenal dengan nama
Gaber. Ia banyak menulis buku kimia, pertambangan dan batu-batuan yang
bermanfaat bagi Eropa.
5. Filsafat
Pada periode ini ide Yunani memasuki pemikiran Islam. Tokoh pertama yang
mengenalkan filsafat Yunani ke dalam dunia Islam adalah Al-Kindi. Teologi Al-
Kindi dekat dengan kaum Mu`tazilah sehingga disukai Khalifah Al-Ma`mun, Al-
Mu`tasim dan AlWatsiq. Setelah kebijakan di bawah Al-Mutawakkil ia mengalami
penderitaan, bahkan perpustakaannya pernah disita walaupun pada akhirnya
dikembalikan.5
6. Sejarah
Ibn Muqaffa menerjemahkan Kitab Khuday Nameh (Kitab Al Muluk) dari bahasa
Pahlevi ke dalam bahasa Arab, dan dinamai Siyar Muluk Al `Ajm. Buku ini dianggap
contoh buku sejarah.
4
Ibid., h. 135-136
5
W. Montgomery Watt, Kejayaan Islam : Kajian Kritis dari Tokoh Orientalis terj. The Majesty That Was Islam
(Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya: 1990), h. 140-141.
7. Bidang kedoketran
Pada masa Harun Al-Rasyid Ibn Bakhtisyu mahir ilmu jiwa dalam menentukan
penyakit neurotis serta pengobatannya. Pada masa Al-Mu`tashim terkenal Yahya ibn
Masuwaih sebagai dokter. Para khalifah Abbasiyah bergantung pada dokter Irak,
India dan Yunani. Pada masa Khlifah Al-Watsiq terkenal dokter Ibn Bakhtisyu, Ibn
Musawaih, Mikhail dan Hunyn ibn Ishaq. Khalifah Al-Watsiq (227-232 H/842-847
M)6
6
G.E Bosworth, Dinasti-Dinasti Islam terj. The Islamic Dynasties (Bandung: Mizan, 1993), h. 27.
7
Dar Al-`Ilm, Atlas Sejarah Islam: Sejak Masa Permulaan hingga Kejayaan Islam (Jakarta: Kaysa Media, 2013), h.
89
2. Tokoh Pendidikan
Tokoh-tokoh pendidikan yang terkenal menurut antara lain:
a. Khalifah al-Ma’mun (813-833 M).8 Nama asli alMa’mun adalah Abdul Abbas
Abdullah al-Ma’mun. ia seorang khalifah Abbasiyah, putra Harun al-Rasyid. Ia
memprakarsai kegiatan keilmuan dan penerjemahan buku-buku karya-karya
ilmuwan yunani ke dalam bahasa Arab.Ia mendirikan Bayt alHikmah sebagai
pusat pendidikan dan ilmu pengetahuan, dan sebuah akademi kedokteran
b. Muhammad Ibn Musa alHawarizmi (780-850 M). Beliau ahli di bidang al-Jabar
dan astronomi, seorang nasionalis dan ahli pahlevi. Beliau adalah direktur
perpustakaan Bayt al-Hikmah.
3. Bidang Seni
Dalam bidang seni dan sastra banyak bermunculan tokoh-tokoh terkenal diantaranya :
a. Abu Nawas (747-815 M), beliau seorang tokoh penyair Arab yang terkenal karena
kelucuannya (Husayn Ahmad Amin, Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam,
(Bandung : Remaja Rosdakarya:63),
b. Ishaq Al-Mawshili (767-850 M), beliau adalah ahli musik terbesar dan penyanyi
terkenal pada zaman Abbasiyah. Di samping itu beliau juga seorang penyair, ahli
bahasa, dan pengarang,
c. Al-Jahizh (776-869 M), beliau adalah seorang penulis prosa dan sastra yang
terkenal dalam sejarah sastra Arab
d. Ibn Al-Rumi (836-896 M).
a. Al-Waqidi (747-823 M), beliau adalah ahli sejarah. Karyanya antara lain Kitab al-
Maghazi,
b. Jabir Bin Hayyan (721-815 M), beliau adalah salah seorang pakar kimia Islam.
Temuan-temuan beliau antara lain : campuran baja, pemakaian O2 dalam
pembuatan kaca, dan lain-lain yang tercantum dalam dua kitab karyanya yaitu,
Kitab Shina’ah al-Kimiya’ dan Kitab al-Sab’in.
c. Ibrahim Al-Nazhzham (Wafat 836 M) beliau tokoh terkemuka Mu’tazilah,
pemikir paling lantang mengenai kekuasaan akal. Karyanya yaitu Kitab Al-Nukat,
yang mengingkari adanya ijma’.
8
Lailial (2005: 32)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa pemerintahan bani Abbas, umat Islam berada pada masa keemasan dengan
berbagai kemajuan antara lain; Dalam bidang ilmu agama, muncullah beberapa ulama
dalam bidang hukum atau fikih dengan berbagai mazhab. Dan dalam bidang hadis
ditemukan usaha-usaha untuk penelusuran dan penghimpunan hadis. Begitupula ilmu
lainnya, seperti ilmu tafsir yang sudah berdiri sendiri. Dalam bidang sains dan
tekhnologi, khususnya pada ilmukedokteran atau pengobatan telah berkembang cukup
pesat, yang ditandai dengan berdirinya sekolah kedokteran tingkat tinggi. Dalam
bidang filsafat, dari kajian ilmu filsafat itulah sehingga melahirkan ilmuwan Islam
popular atau para filosof dan pemikirannya. Dan pada bidang pendidikan, ditandai
dengan kurikulum utamanya dipusatkan pada al-Qur’an dan hadis, sertaberbagai
lembaga pendidikan telah terbangun, mulai dari mesjid yang juga dijadikan tempat
pengajaran/pendidikan selain tempat ibadah. Juga dibangunnya lembaga-lembaga
dalam bidang tertentu seperti Bait al-Hikmah.
DAFTAR PUSTAKA
Https://id.wikipedia.org/wiki/Kekhalifahan_Abbasiyah
JUSPI: Jurnal Sejarah Peradaban Islam Vol. 2 No. 2 Tahun 2018 ISSN 2580-8311