Laporan Prakerin SMK Mengenai Tune Up
Laporan Prakerin SMK Mengenai Tune Up
TUNE – UP
A. Pengertian Tune Up
menyempurnakan. Sedangkan kata "up" itu berarti ke atas, naik, atau menaikkan
jika sebagai kata kerja. Jadi tune up jika di indonesiakan artinya adalah
menyetel/menyesuaikan/mencocokkan/menyempurnakan ke atas.
Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa pengertian tune up adalah
dapat maksimal atau ke atas, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan dan
B. Tujuan Tune Up
dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan
kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis yang bertujuan untuk
mengembalikan tenaga motor / mobil agar sesuai dengan standarnya. Jadi, tune-up
yang benar, hasil tune-up tidak akan sempurna dan akan banyak mengalami
membersihkan langit-langit ruangan, lantainya harus disapu lagi. Ini jelas tidak
efisien, baik tenaga, waktu, maupun hasil pekerjaan. Dengan prosedur tune-up
Adapun bagian – bagian dari kendaraan yang sering di tune – up antara lain :
1. Sistem pendingin
a. Air radiator
Sebelum tune-up dimulai, terlebih dahulu air radiatornya kita periksa. Buka
tutup radiator dengan cara diputar, kemudian lihat air radiator dari lubang
7
b. Reservoir tank
bawah leher tutup radiator. Jangan menghidupkan mesin dalam keadaan air
c. Tutup radiator
perlu di ganti.
2. Oli Pelumas
Setelah memeriksa air radiator, tahap berikutnya adalah memeriksa oli mesin.
Jika oli mesin diperiksa setelah tune-up selesai, hasil tune-up tidak akan maksimal
8
karena kondisi oli mesin berpengaruh terhadap suhu kerja mesin. Selain itu, oli
mesin juga berpengaruh terhadap bunyi mesin. Jika oli mesin sangat kotor, encer,
atau kurang, bunyi mesin akan menjadi kasar. Hal ini akan berpengaruh terhadap
Pemeriksaan oli mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli harus
memenuhi batas minimal yang ditentukan, jika Oli kurang, tambahkan dengan oli
sama, untuk menghindari reaksi kimia yang dapat merugikan kondisi dan kerja
mesin.
a. Oli Mineral Oli mineral dibuat dari bahan crude oli yang mengandung bahan
b. Oli Sintetis merupakan hasil dari perpaduan beberapa senyawa kimia. Oli
sintetis lebih baik daripada oli mineral karena bisa tahan bekerja pada suhu
dengan teliti kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman
untuk dihidupkan.
kecelakaan yang harus dilakukan sebelum tune-up. Mesin dikatakan aman untuk
9
1) Tidak ada kabel yang tersangkut.
pengapiannya.
3. Menghidupkan Mesin
Setelah mesin siap dihidupkan dan aman dari kemungkinan adanya bahaya,
a. Bunyi Mesin
Bunyi mesin yang bisa timbul saat menghidupkan mesin sebagai berikut:
10
bunyi ledakannya tidak rata, terjadi entakan setiap beberapa detik. Jika
2) Getaran Komponen
bisa terjadi karena baut atau mur yang longgar, komponen retak, atau
3) Gesekan
bunyi yang tidak nyaman. Bunyi akibat gesekan bisa timbul pada tuas
sistem kawat gas karburator yang tidak dilumasi dengan baik, gesekan
11
4) Aliran Gas
Aliran gas yang bocor bisa menimbulkan bunyi yang tidak normal,
5) Ketukan (knocking)
Bunyi yang diakibatkan oleh adanya ketukan dua komponen mesin yang
Piston kocak.
Loncatan listrik tegangan tinggi bisa menimbulkan bunyi khas. Bunyi tersebut
bisa mirip suara seekor cicak berdecak. Penyebab loncatan bunga api listrik
6) Tekanan Gas
Bunyi yang disebabkan oleh tekanan gas yang bocor hampir sama
sekat yang kurang rapat. Bunyi mesin harus didengarkan dengan saksama
12
untuk mencari penyebab kerusakan mesin. Karena itu, bandingkan bunyi
b. Getaran Mesin
Perhatikan getaran selama mesin hidup pada putaran stasioner. Mesin yang
normal tidak memiliki getaran yang kasar. Jika diamati, pada waktu mesin
yang sedikit bergetar. Jika getaran mesin agak kasar, berarti terdapat
c. Asap Knalpot
teliti bentuk dan warna asap sisa pembakaran yang keluar dari knalpot. Asap
13
Ada empat warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk baik tidaknya
Warna asap hitam pada mesin diesel merupakan sesuatu yang wajar.
Namun, warna asap hitam pada mesin bensin merupakan pertanda adanya
warna asap dikatakan hitam atau normal adalah asap mesin dalam kondisi
normal.
Asap mesin 2 tak yang normal berwarna putih. Berbeda dengan mesin 4
tak, jika asap mesin 4 tak berwarna putih berarti terdapat kerusakan atau
gangguan pada mesin tersebut. Warna putih disebabkan asap dari oli yang
terbakar. Pada mesin 2 tak, oli memang terbakar bersama bensin. Namun
pada mesin 4 tak, oli tidak terbakar, kecuali terdapat kebocoran oli dari
Asap mesin 4 tak yang baik adalah yang tidak berwarna. Warna asap
14
4) Asap Knalpot Berjelaga
Jelaga pada asap mesin, baik itu mesin 2 tak maupun 4 tak, disebabkan
5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan :
15
6. Saringan udara (Air filter)
yang lain, karena saringan udara merupakan komponen mesin yang paling dingin
dibandingkan dengan komponen yang lain setelah mesin dihidupkan. Selain itu
Saringan udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di dalam kotak
berbentuk lingkaran yang menyerupai piring. Kotak tersebut terbuat dari pelat
besi biasa. Saat pengapian, putaran stasioner sangat dipengaruhi oleh saringan
5. Baterai (Accu)
sebagai berikut:
16
a. Tinggi Air Accu
Air accu harus cukup, yakni ketinggiannya antara garis batas atas (upper
level) dan garis batas bawah (lower level). Jika air accu jumlahnya kurang,
tambahkan dengan accu zur secukupnya. Ketinggian air accu pada prinsipnya
karena tidak memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan.
Kutub-kutub accu juga harus bersih, tidak kotor oleh jamur atau sejenisnya.
Namun, harga accu kering lebih mahal sehingga masih banyak mobil yang
menggunakan accu basah. Air accu yang kurang (di bawah standar) berakibat
reaksi pada accu tidak maksimal, sehingga arus yang dihasilkannya tidak
17
b. Bersihkan Kutub-kutub Accu dari Jamur dan Karat
Jamur pada kutub-kutub accu bisa dibersihkan dengan air hangat, sedangkan
Bagian yang nampaknya remeh, tetapi sangat penting, adalah klem atau
penjepit kabel accu dengan kutub- kutubnya. Klem tersebut mudah sekali
kendor. Jika klem kendor, mesin akan mati karena busi tidak melon¬catkan
bunga api. Untuk merawat klem agar tetap berfungsi dengan baik, ke¬raskan
baut pengikatnya dan gunakan klem yang berkualitas baik. Kutub-kutub accu
yang kotor atau berkarat menyebabkan tahanan sangat besar. Akibatnya, arus
umumnya accu diperiksa paling akhir, itu pun kalau bunga api yang keluar
dari busi sangat kecil dan bagian pengapian lainnya telah diservis.
6. Sistem Pengapian
a. Busi
maupun penyetelan celah katup busi dalam keadaan tidak terpasang, bisa
harus dilepaskan karena lubang busi digunakan untuk memasukkan ujung alat
18
pengukur tekanan kompresi. Pada penyetelan celah katup, busi sebaiknya
dengan ampelas besi dan elektroda positif dan elektroda negatif tidak boleh
berhubungan. Karena itu, harus disetel celahnya. Adanya kotoran pada kedua
listrik.
1) Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan
2) Jika insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe
Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe panas kurang
tahan terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi panas cocok untuk
perjalanan jauh.
19
b. Kabel busi
Setelah platina diservis, tutup distributor tidak perlu segera dipasang. Periksa
dipengaruhi oleh nyala api busi dan kabel¬kabel businya. Namun, kabel busi
harus diperiksa atau diservis terlebih dahulu daripada businya, karena kabel
Kabel busi tidak boleh diganti dengan kabel yang sembarangan kualitasnya.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hambatan yang besar pada busi.
Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat, karena listrik yang dialirkan
bertegangan tinggi (15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang sudah usang
harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu unit, dengan
20
harga yang bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal harganya, semakin
baik kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan timbulnya
crossfire, yakni induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga busi yang
kabelnya terkena induksi meloncatkan bunga api liar dan menyebabkan kerja
mesin terganggu. Cross fire menyebabkan bunyi mesin kasar dan tenaga
mesin menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi biasanya besarnya tahanan
diukur menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan tidak sesuai dengan
c. Tutup distributor
pemeriksaan kabel-kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk
1) Tidak retak.
21
Ada model tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian
atas tutup tersebut. Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan air
yang terjebak di dalam tutup distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut, uap air
d. Platina
perlu diperiksa atau diservis terlebih dahulu sebelum menyetel saat pengapian
dan putaran stasioner. Jika platina disetel setelah penyetelan saat pengapian
pengapian dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, saat
pengapian akan maju sedikit. Sebaliknya, jika celah platina lebih sempit, saat
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih
besar, putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina semakin
stasioner tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan untuk ketelitian hasil
putaran stasioner dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor, putaran
22
stasioner akan turun. Namun, jika permukaan platina dibersihkan, putaran
stasioner akan naik. Karena itu, tidak tepat jika platina diservis setelah
loncatan bunga api pada busi. Apabila mobil sudah menggunakan CDI maka
Langkah paling tepat begitu selesai menyervis busi adalah menyetel celah
katup selesai.
Penyetelan celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh
a. Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-
masing silinder.
c. Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi.
23
d. Syarat Penyetelan Katup
sebagai berikut:
3) Penyetelan katup dapat berhasil dengan baik jika proses kerja mesin
e. Cara Penyetelan
celahnya.
2) Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston pada posisi
top kompresi silinder 1 dan silinder lain yang diperlukan sesuai dengan
proses kerja mesin. Cara ini lebih cepat dan menghemat dengan tenaga,
24
hubungan antara urutan pengapian (FO = firing order) dan penyetelan
katup.
PCV adalah sistem ventilasi ruang engkol. Uap bensin yang bocor ke dalam
ruang engkol dialirkan kembali ke ruang bakar mesin melalui sebuah selang
putaran mesin. Tanpa PCV putaran mesin lebih rendah dibandingkan dengan
ketika PCVdiaktifl<an.
Dalam servis PCV, yang perlu diperiksa adalah kerja katup PCV dan
25
9. Saat Pengapian
servis mobil adalah saat pengapian pada putaran stasioner. Jika saat
kerja. Hal ini sebenarnya bisa dihindari, karena begitu pu¬taran mesin disetel,
keadaan mesin hidup sampai memperoleh bunyi mesin yang paling halus
dengan tenaga yang paling besar. Prinsip penyetelan ini bisa dijadikan
10. Idel
Penyetelan idel merupakan penyetelan yang paling akhir dalam tune-up mesin
mobil. Hasil penyetelan idel tidak berpengaruh terhadap saat pengapian, celah
26
Menyetel idel pada prinsipnya adalah menyetel campuran antara udara
dengan bensin pada putaran idling. Jadi sebelum menyetel campuran idel,
putaran mesinnya harus stasioner terlebih dahulu. Jika setelah penyetelan idel,
ulang.
Dalam tune up, tali kipas juga harus disetel. Kekencangan tali kipas
kendor, putaran mesin tidak bisa memu-tar kipas pendingin de¬ngan baik
karena selip.
sehingga mesin menjadi panas. Selain itu, putaran alternator juga tidak bisa
komponen mesin sudah terpasang di tempatnya dengan benar atau belum. Jika
semua komponen telah terpasang dengan benar, hidupkan mesin pada ifputaran
getaran, dan asap knalpotnya. Jika sudah yakin tidak terdapat gangguan atau
27
28