Anda di halaman 1dari 121

O% ANALISIS DAN PERENCANAAN KETERSEDIAAN PANGAN

BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH)


DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BEUTUNG

PROGRAM STUD1
G m MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANlAN
I N S M PERTANlAN BOGOR
2006
KARlNA DW HANDINI. Analisis dan Perencanaan K e t e r s e d i i Pangan
berdasarkan Pcia Pangan Harapan di Provimi Kepulauan Bangka Be(itung. (Oi
bawah birnbingan YAYUK FARIDA BALlWATl dan EDDY S. MUDJAJANTO).

Laporan Pernantauan Konsurnsi Gm Provinsi Kepulauan Bangka Belihmg


tahun 2004 menunjukkan tingkat konsltmsi energi penduduk mash di bawah
AKE yang diinjurkan. yaitu 89.62% AKE (1 927 Kal). Jumlah rumah tangga
dengan tirgkat konsrmsi energi di bawah 70% AKE a d a h 49.50% dari total
populasi terpilih &lam kegiatan PKG tahun 2M)4 mi. Susenas tahun 2003 juga
menuqukkan penderita gm bumk dan gm kurang di prwinsi ini adatah 66 dan
142 orang. Kenyataan ini rnengandung satu ha1 yang menarik untuk d b h u r i .
apakah rendahnya konsumsi eneki s e b a g i besar penduduk di pmvimi ini -
d'kebabkan karena rendahnya k e t e r r e d i n pangan?.
Tujuan umum p e n e l i n ini adalah menganalii dan melakukan
perencanaan k e t e n e d i i pangan penduduk bedasarkan Pob Pangan
Harapan (PPH) di Provinsi Kepuhuan Bangka Bel-rtung. Tujuan khusus p d i
ini adalah 1) mengetahui situasi k e t e r s e d i i pangan di Provimi Kepuhuan
Bangka W i n g . 2) mewmuskan proyeksi k e t e r s e d i i pangan ideal pada tahun
2007. 2012 dan 2020 befckakm PPH. 3) merumuskan proyeksi produksi
pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020 bedzbrkan PPH dan 4)
mengetahui perbedaan proyeksi k e t d i dan produksi dari sisi k e t e f s d i
dan konsumsi.
Jenis data yang d m p k 4 n dakm peneIiin ini AAkh data sekumjw
mergemi ketesediaan pangan di Rovinsi Kepuhuan Bawka EeGtung. yang
berasal dari Neraca Bahan Makanan. Data k e t e r s e d i i mi rneliputi data

bwh@
produksi, data perubahan st& data impor, data ekspor. dan data penggunaan
pangan @ibit. pakan. indusW.
Pengokhan clan analisis data d i k h k a n secara manual dan komprterisasi
dengan metode statistik des)criptif. Data k e t e r s e d i i pangan (NBM) provinsi
diobh dengan menggunakan sdtware Program Ap(ikasi Perencaman Pangan
.
dan Gm Wikyah. Program .Studj Gm Masyamkat dan Sumberdaya Ketuarga.
Fakuttas Pectanian. IF% (Heryalno. BahWi 8 Martianto. 2004). dari
pengokhan data NBM dengan mengguMkan soffwws adalah berupa skor V H .
proyeksi k e t e r s e d i dan p r o d W .
K f t e r r e d i pangan dj Provinsi Kepubuan Ban- BeIihmg ad&
sebesar 3 144 Kalk@wi energi dan 12238 glkap/han' protein. dengsl'skof..
PPH 76.9 yang menyatakan bahwa k e t e r s e d i i pangan di w ns i ini pas81 ,*'
belum beragam. K e t e r - s e d i i pangan di provinsi ini d i i i '-A h
;
lo

ket- pangan hewani. Sebagi besar penggvnaan m a n . y;ing


tersedi di provimi ini adalah untuk kormmtsi pendud&, dengan p e n y e Q i
pang- sebagian besar berasal dari luar provinsi ctmpor).
k e t e r s e d i i pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020
bedasdm Wf-l adalah mwringkatkan ket- kelompok pangan &E'
padm, umbiumbian. berminyak, -an, dan m.
Pew- ketersediaa masingmasing kelanpok pmgm terse$ut adahh 1
699 tonltahun beras. 835.7 tonltahun ubj kayu. 1 372 tonltahtm kehaa. 655.6
tonltahun kacang kedda~,3 429 tonltahun bayam dan 2 455 tonttahk ~nanas.
KeQmpok pangan havani, minyak dan lemalc serta g u b telah m a l a m i surdus
F y o d produksi pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020
berdasarkan PPH adalah menirrgkatkan keterrediaan kelompok pangan padii
padian. umbi-umbian. buahlbii berminyak. kaa-g-bcangan. sayur dan buah.
Peningkatan ketersedii masingmasing kebmpok pangan tersebut adalah 605
tonltahun b e . 75 260 tonltahun ubi kayu. 2 612 tonltahun kebpa, 1 098
tonltahun kacang kedehi. 507 tonltahun bayam dan 368 tonhhun Mnas.
Sebagian besar k d i dahm data ketersedii (NBM) merniliki n i b
s e l i h lebih dari 10% dibandingkan dengan nihi konsumsinya. SeClsih yang
bemilai negatif meoggambarkan penduduk mengkomumsi pangan yang tidak
tersedim. Keadaan ini diduga karena adanya pencatatan yang Wak akurat
sehingga unMc mengatasi keadaan ini pengisian NBM unMc komoditas yang
tidak tersedim data produksi, dapat menggunaIcan data komumsi pangan yang
berasal dari SIJSENAS. Metode perhitungan ini menrpakan metode penyusuMn
NBM yang terbaru (tahun 2005). A n a l i i perbard~nganpmyeksi k e t W i n
dari data ketersediin (NBM) dan .k- pangan (SUSENAS) mefumjuklcan
proyeksi ketersedin kelompok pangan p a d i i i n . umbi-umbian. buah-biii
berminyak. guh. sayur clan buah memiliki tren proyeksi yang sama. Proyeksi
keterrediaan kebmpok pangan hewani dan minyakllemak memiliki tren proyeksi
yang tJ~fteda.
Saran yang &pat diiukan dari hasil peneliin ini adakh 1) Pemerintah
prmmi d i h x p k n dapat meningkatkan pmd&S pertaniannya. 2) pemenuhan
beberapa kcnnodii pangan yang Wak dapat dipenuhi hanya dari produ!ci.
&pat dipenuhi dari bar provinsi. sehingga pemerintah hans menyiapkan
anggaran unMc mendatangkan pangan dari pmvinsi bin. 3) KekbIhan
ketersediaan beberap k d i pangan di provinsi ini dapat d i atau
dimanfaatkan sebagai pangan penukar bagi komoditas yang rnasih rwdah
pemenuhannya di provinsi ini. 4) Pemerintah provimi diharapkan dapat
meningkatkan k o o r d i antara imtansi pemerintah dalam meningkatkan
k u a h data yang -kan agar dapat rnendukung kwlitas anaIkis data.
5) p e n y u ~ m NBM yang sehniutnya d h w p k a n tekh m e r g g w k m metode
wwuuman NBM yaw tekh disernpumakan, dan 6) konsistensi data yang
ciigunakan &lam anafisis sangat mempengaruhi had anaIkis. s e h i a
penggmam OKBM &am dbme ketersed" dan konslrmsi
&pat d i DKBM yang tekh baku, sehingga &it
i dengan m e ~ u n a k a n
mengurangi k u a l i anatisis.
ANAUSIS DAN PERENCANAAN KETERSEDLAAN PANGAN
BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH)
Dl PROVlNSl KEPULAUAN BANGKA BEUrUNG

Skripsi
SebagaisakhsatusyaratunMcrnemperdehgeku
S a m Pertanim pa& FFakuttas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

PROGRAM STUD1
Gm MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANLAN
INSmLFT PERTANlAN BOGOR
2006
JudufSkipsi :Anakis~PerenranaanKeterrediaanPangan-
Pob Pangan H a q m (PPH) di Provinsi Keprtarran
m-
Nama : Karina [)wi Handmi
NRP : A!X102069

Dr. Ir. Yawk Farida Bafmati. MS Ir. Ed& S. Mudraianto


NIP. 131 669 944 NIP. 131 760 849
Penulis dibhirkan di Yogyakarta. Provinsi Daerah lstimewa Yogyakarta.
pada tanggal 28 Juli 1983. Penuhs adabh aMk kedua dari tiga bersaudara dari
keluarga Bapak Chairul Anwar dan lbu Endang Puji HasMi.
Penulii meoyelesaikan pendidikan menergah m u m di S M U SteUa Duce
I Yogyakarta. Rovinsi DIY dari tahun 1999 hingga 2002. Pada tahun 2002.
penuiis diterima di lnstitut P e r t a n i i Bogor. Departemen Gm Masyaiakat dan
Sumberdaya Keluarga, meblui jalur SPMB. Selama mengkuti pefkubhan
penulis bergabung dalam Kopefasi Mahasiswa sebagai anggota pada pwiode
tahun 2002-2003. F o m Kelwrga Mushob GMSK (FKMG) sebagai anggota
Biro Kesejahteraan Mushob periode tahun 2003-2004 dan Bina Desa pada
pericde tahun yang sarna.
PenuSi juga kut serta &lam kepanitiaan yang d i d oleh BEM
Fakultas Pertanian. d i r a n y a Kepanitiaan LSM goes to campus sebagai
anggota K&emriatan (2002). Kepanitiaan WONDER (Week of EmriFontment
and Charity Concert) sebagai Koordinator Kesekertariatan (2003). Kepanitiaan
MPF 2003 (Masa Perkenahn Fakuftas) seita Himpman Profesi HlMAGlTA
dabm Kepanitiaan MPD M03 (Masa Perkenahn Departemen) sebagai PAK
(PemanduAnggota Kelompok), dan Kepanitiaan HPS Deputemen GMSK (Hari
Pelepasan SaryM) pada tahun 2003 sebagai anggota seksi dokumentasi.
PRAKATA

P u j i i dan kemuliaan bagi TLman yang Maha Esa,atas bed(al. kasih dan
anugerahNya sehingga teneksaacannya peneiitjan dan p e n u f i slcripsi y a q
bejudul AMIisis dan Perencanaan Ketersediaan Pangan berdasarlcan Pob
Pangan Harapan di Provimi Kepulauan Bangka Belitung. Penufi meoyadari
bahwa penyelesaian p e n d i d i . penelitian. dan pen- skripsi ini tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan serta d~tkungan.baik secara moral maupm
material dari b w b g i @I&. Oleh k a r w itu. pada kesempatan ini pub pen&
ingin rnenyarnpaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang setuk&lulusnya
kepada:
1. Dr. Ir. Yayuk Farida Baliwati, MS sebku pernbirnbing akabemik dan
pembimbing skripsi. atas segab prih payah dan waktu yang telah
diluangkan dahm mernberikan bimbingan. arahan dan dukungm kqada
penulis tidak hanya selama masa pendiikan. penyusunan usldan dan
pebksanaan pem&ian hingga penyelesaian skripsi ini, tetapi juga dakm
prcrsespendewasaanpemikbandansacap.
2. Ir. Eddy S. Mudjajanto sebku pembimbing skripsi, atas segata jerih payah
dan waMu yang telah diluangkan dahm membefikan bimbingan. arahan
dan dukungan kepada pemdis sehma peqxmmm usuhn clan
pelaksaMan peneman hingga penyelesaian sloipsi ini. serta Msmat
untuks€Mume(akukanyangterbak
3. dr. Vera Uripi selaku dosen pengqi atas madcan dan saran yang
diberikan mtuk kesempumaan skipsi -hi.
4. Dr. Eko Cahym beserta staf Badan Pereneanaan Pembangman
Daerah (BAPPEDA) Provimi Kepllauan Bangka Wihmg. atas
kesempatan, bantuan dan kelam;aran dabm pengumpubn data
w i n i . Kepada Ir. H. Sudgnto. MM, Ir. EtTi Herarvati. Drs. IndraT.
PuspawJaya. Envin KmMwinata. STP atas waktu, saran. masdan dan
bantuannya.sebmm~DirtasPertanian.DinasKesehatan.Dinas
K&utandanPerikanan.sertaBadanPusatStatisMcProvinsiKeprbuan
Bans~Betihmg.parapetaniyangtidakdapatdkebrtkansatu~
atas bantuannya poses pengmpdan data yang dmutuhkan
dalam penelitian ini.
5. Mas R e m . Pak Ugan dan sehnuh staf GMSK yang tehh m d u k u n g
kehncaranadminkbasisekmamasastudipemrfsdiGMSK
6. Kedua orang tua ku tercinta. terkasih, dan tersayang, atas kere(aan.
dukungan. semangat &n segab doa yang seMntiasa rnengiringi seliap
helaan napasku. hingga W m y a penardian &--&a kecil
ini.
7. Kedua saudara terdnta: mba tya dan &a, kaIian adahh semargatku.
8. Sahabat terkasih Yatie. Eva. Eny. Mba Ida. Indri. Lya. N i ,dan Mia.
atas cinta kasih. kebe&rnaan, dukungan dan doa. K a k n adahh yang
terindah dan yang rnembuat segalanya Lebih indah.
9. Elisabeth Dian Kristanti, kau adabh bintang. tak terlihat tapi se(alu ada.
10. Nurhamidah dan M. Dikfa Nurhadi P. rekan seperjuangan. alas segab
semangat, dukungan & kritikan yang sangat M selama proses
penyelesaian skripsi ini.
11. Mba Jihad. 'mba ku yang paling baik sedunia'. atas kesempatan.
bantuan, kereban. pengorbanan dan dukungan yang diberikan kepada
penulis sebma proses penydesaian sloipsi.
12. Mba Nisa. yang tebh rnengisi hari-hari penuh penaniian dan harapan
sebrna masa bimbingan.
13. Anggit Gantina dan Sinta Susanto Putri. atas &lam
seminar skripsi.
14. Anggun Rusyantia. sahabat s& 'Metro-.
15. Ari Agung Nugroho. M,atas warna merah jambu yang kau hiaskan dan
Senandung anta yang kau dendangkan pada harChari teraMdrku 4,
GMSK, kau membuatku yakin akan apa yang aku kerjakan.
16. Teman-teman 'GMSK W alas kebersamaannya selama empat tahun.
semoga sukses seblu.
17 Dan semua pihak yang tidak dapat d i szdu persatu.
Penulis menyadari bahwa tufisan ini mash jauh dari sempuma dan mash
perlu perbaikan. Semoga hasil peneiitian ini dapat bermanfaat bagi yang
memkrhrhkan.
DAFTAR IS1

DAFTAR IS1 .................................................................................................. i


DAFTAR TABEL ........................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi


PENDAHULUAN
. . ..................................................................................... 1
Latar Belakang
Tujuan P e n e k n ................................................................................. 3
..
Kegunaan Penelrhan ............................................................................ 4
TlNJUAUAN PUSTAKA
K e t e n e d i Pangan sebagai lndacator Kehanan Pangan ................ 5
Pola Pangan Harapan dan Perenaman Pangan Wilayah ................... 14
KERANGKA PEMlKlRAN .............................................................................. 21
METODE P E N E L M
Tempat dan WaMu ............................................................................... 25
Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 25
Pengolahan dan Analisis Data ............................ :................................ 26
Definisi OOpeFasional ............................................................................. 34
HASlL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum Propinsi Kepulauan Bangka B e l i n g ......................... 37
Siuasi Ketesediian Pangan di Provinsi Kepulauan Bangka B e l i n g .. 44
Proyeksi Keterrediian Pangan Ideal berdasarkan PPH ....................... 53
Proyeksi Produksi Pangan Ideal berdasarkan PPH .............................. 61
Perbandingan Proyeksi Ketersediin bedasarkan Data K e t e r ~ ~ a a n
(NBM) dan Konsumsi Pangan (SUSENAS) ...................................... 66
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .......................................................................................... 72
Saran ................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 74
LAMPIRAN .................................................................................................... 76
1 sjtuasi ketefsediaan eoergi dan protein pada tahun lW%!CI@l ........ 9
2 Produksi beberapa k o m o d i pangan penting tahun 2OW2005....... 10
3 Perkiraan neraca ketenediaan dan kehtuhan be$erapa
Pangan penting tahun 2003 ............................................................. 11
4 Susunan Pola Pangan Harapan (PW) Msional tahun 2020.............. 17
5 label p e m i n g a n skor PPH ............................................................. 28
6 Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Be(itung .................................... 35
7 Jumlah ~ m a tangga
h dan penducluk di provinsi kepula~ranbangka
b e l i n g menumi kabupatenlkota dan jenk kelamim tahun 2003......... 36
8 Persentase penduduk menurut ketcmpok umur dan j& kelarnin di
Provinsi Kepulawn Bangka Belitung tahun 2003 .............................. 36
9 Angka kecukupan energi dan protein penduduk Provinsi Kepubuan
Bangka W i n g ................................................................................ 37
10 Penduduk b e m u r 15 tahun ke atas yang Merja menlmrt jenii
hpangan pekerjam utama di provimi kepulauan bangka belitung
tahun 2003 ......................................................................................... 39
11 Produksi tanaman pangan (ton) tahun 2000-2003 di F?winsi
Kepulauan Bangka Belitung .............................................................. 40
12 Produksi sayuran dan buah-buahan di Rwirtsi K-uan Bangka
Beliing tahun 2003 ........................................................................... 41
13 Produksi k o m o d i i perkebunan di Provimi Kepulauan Bangka
Beling tahun 2004 ........................................................................ 42
14 Produksi had ternak di Provinsi K-uan Bangka W i n g
tahun 2003 ........................................................................................ 42
15 Produksi pedanan mertlmrt jenis b u d i i di Provimi Kepuiauan
Bangka Belitung tahun 2003 ............................................................. 43
16 K e t e r r e d i n unMc konsumsi eneqi dan protein per kapcta per hari
Rovinsi Keplkuan Bangka BeMung berdasarkan NBM tahun 2003.. 45
17 Skor pob pangan harapan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
bedasarkan neraca bahan makanan tahun 2003 ........................ ...... 51
18 Proyeksi skor PPH ketersediaan tahun 20032020 ........................... 54
19 Proyeksi kontribusi enefgimenurut kelompok pangan (%) Provinsi
Kepulauan Bangka Be(itung .............................................................. 55
20 Proyeksi rata-rata konb?busienergi menurut kelompok pangan
(Kavkaplhr)......................................................................................... 56
21 Proyeksi ratacata kontrdusi energi menurut kelompok pangan
(glkaplhr) ........................................................................................... !57
22 Proyeksi ketersediaan pangan ideal bedasarkan PPH pada tahun
2007. 2012, dan 2020 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 58
23 Proyeksi produksi pangan ideal bedasarkan pola pangan harapan .. 61
24 Proyeki ketersediian pangan ideal berdasarkan pola pangan
harapan ............................................................................................ 67
25 Sel-kihdan pemntase selisih proyeksi ketersediian pangan ideal
bedasarkan PPH .............................................................................. 68
DAFTAR GAMBAR

1 Pob pikir perencanaan pangan dengan pendekatan PPH ................ 19


2 Proses perencarean pangan dengan pendekatan PPH ................... 20
3 Kerangka pemikiran anatisis dan perencanaan ketersedban pangan
berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH) di PFovinsi Kepuhuan

4 Proses rnefwnuskan poyeksi ket-aan dan produksi pangan


d m-a n data dasar ketenedban / N E W. di .mvinsikewhuan
bangka m n g ............................................................................... 22
5 Proses rne~rnuskanproyeksi k e t d i dan prcrjuksi pangan
dengan data dasar konsumsi (SUSENAS) di provinsi keprlauan
bangka bditung ............................................................................... 24
1 Perhilungan anglca kecukupan energi (AKE)regional Rovimi
Keplbuan Bangka @&ung ............................................................ 76
2 Neraca bahan Makanan Provinsi Kepubuan Bangka Befihmg ......... 82
3 Perbandingan antara NBM asli dan NBM basil ohhan .............. 85
4 Konbibusi energi untuk konsumsi per kapita komoditas dalam
setiap kelompok pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Beliing
berdasarkan NBM tahun 2003 ................................................. 86
5 Ketersediaan energi (Kal) aktual menurut kehmpok pangan di
-
Provinsi Keouhuan Banaka Belitunu berdasarkan NBM -
tahun 2003 .............................................................................. 89
6 Ketersediaan pangan menurut komoditas pangan dan asal
penyediaannya .............................................................................. 90
7 Konbibusi penggunaan pangan dan bahan makanan terhadap
penyediaan pangan dalam provinsi berdasarkan NBM
tahun 2003 .............................................................................. 92
8 Pengebmpokan sebelas kefompok pangan dakm NBM menjadi
sembilan kelompok pangan dalam PPH ........................................ 98
9 a. Proyeksi ketersediaan pangan ideal setiap komoditas
pangan (gkaplhani .............................................................. 99
b. Proyeksi ketersediaan pangan ideal setiap komoditas
pangan (kgkqlhani ............................................................ 100
c. Proyeksi ketersediaan pangan ideal setiap k o m o d i i
pangan (tonlkaplhani ........................................................... 101
10 Proyeksi produksi komoditas pangan dahm setiap keh-npok
pangan .................................................................................... 102
11 Pehndingan kondisi s i a l data k e t e d i a a n (NBM) dan
Konsumsi (SUSENAS) ............................................................. 103
12 Metode perhitungan ketersediaan pangan yang menggunakan
data konsurnsi (SUSENAS) (BKPDEPTAN, 2005) ................. 104
13 Pangan a w n , kandungan energi dan BDD ............................ 106
14 Proyeksi ketersediaan (tmhhun) NBM dan SUSENAS menmut
komoditas pangan tahun 2007. 2012. dan 2020 .............................. 107
15 Pe&daan angka komrersidahm DKBM NBMdan SUSENAS ....... 108
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling pe- bagi manusia
untuk'mempertahanican hidup dan kehidupan. Pangan sebagai sumber gia'
(karbohidrat, lemak. protein, vitamin, mineral dan air) menjadi landasan utama
manusia untuk mencapai kesehatan sepanjang siklus kehidupan. Janin &lam
kandungan, bayi. Mi. anak rernaja. dewasa. m a w usia hnjut
membutuhkan pangan yang sesuai dengan syarat gm unMc mempertahankan
hiiup, tumbuh, berkembang serta mencapai pestasi kwja (m.2004).
Pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hak w.s
ew individu untuk hidup
sehat dan produktif, seperti yang diituangkan dakm k m p ketahanan pangan.
Ketahanan pangan menurut pasal 1 ayat 1 Peraturan Pemerintah (PP) No.
68 tahun 2002, d i i n i s i k a n sebagai suatu k o n d i terpenuhinya pangan bagi
wmah tangga yang tercermin dari terredinya pangan yang cukup. baik j m h h
maupun mutunya. man, rnerata dan terjangkau. Ketahanan pangan
d i k a m e p t u a r i i k a n sebagai suatu sistem yang terintegrasi dan berkelanjutan
antara subsistem ketersediaan. d-kbibusi dan k m m s i pangan (Irawan. 2004).
Permasahhan dan tantangan d a h m p t 3 T t b a n g ~ ~ketahanan
n pangan
secara m u m - menyangkut pefhmbahan p e n d m semakin terbatasnya
sumberdaya a k m . masih terbatasnya prasara~dan sarana usaha d bidang
pangan, semakin ketatnya persaingan pasar dengan produk impor, serta
besamya pruporsi penduduk miskin (Dewan Ketahanan Pangan @KP). 2006).
Teori MaJthus menyatakan bahwa pertumbufian penduduk mengacuti deret ukur,
sedangkan perlumbuhan produksi pangan mengikuti deret hiitung. Konsekuensi
logis dari pemyataan t e r s e h t adalah apakah peningkatan ket- mampu
mengimbangi pertumkrhan penduduk (Khomsan dan Kusharto. 2004).
Sensuspenduduktahun2000rnenyatakanbahwaselamaperiode19!30-
2000 rata-&a laju peftwrtbuhan penduduk Indonesia s e k h 1.49% per tahun.
Kon~ebmsinyaadalah s&ap tahun h a m mernenuhi Lambahan kebutuhan
pangan sel&r 3.5 juta j'ma tambahan penduduk Perkirakan kebrtuhan
beberapakomodi~pentingpadatahunM03,berdasarkanperkiraan
jumbh penduduk serta kcmumsi per kapiQ adalah sebagai befikut beras 32.8
juta ton. kedelai 4.0 juta tan,g u b 2.6 juta ton, minyak g
- 2.4 juta ton. d a g i i
ayam 0.9 juta ton. susu 1.6 juta ton dan ikan 4.2 juta ton. Kehhrhan berbagai
k d i pangan ini dibandingkan dengan tahun 2002. mertingkai antara 1.5
persen pada beras. dan 11.5 persen pada sayuran (Suryana A. 2004).
Salah satu arah kebiykan ketahanan pangan pada sisi ketefseabm
adalah menjamin kelangsungan produksi pangan utama dari produksi d a h m
negeri. r>ewan Ketahanan Pangan metalui Ke$ijakan Umum Ketahanan Pangan
tahun 2lXS2009 menyatakan bahwa s a h h satu hjuan pembangunan ketahanan
pangan adatah mempertahankm k e k s e & a n emf@ per kapita minimal 2 2 0
KaVhari dan p e n y e d i i n protein per k q h m i n i 57 glhari. %in ihr,
digunakan suatu a a m unMc me& tingkai keragaman ketersedraan pangan
pada suatu waMu yaitu metode PPH ( P d a Pangan Harapan) dengan skor 100
sebagai PPH deal. Skor PPH merupakan cefmin sauasi kuafitas pangan di suatu
wibyah. baik yang tersedia maupun yang d i k m . berdasarkan tingkai
keragaman dan kseimbangan komposisi pangan.
Pemanfaatan potensi sumberdaya di seliap daerah menjadi sangat perfu
untuk d i i k a t l c a n demi memenuhi kebutuhzn penduduk akan pangan yang t e n s
meningkat. P o b ini sesuai dengan kebiykan donomi daerah yang memben'
k e w e ~ n g a ndaerah dalam pembangunan pangan. P e m e h t a h daefah ditunM
mampu mehkukan p e r e n c a a a n p e n y e d i i pangan becbasis potemi witayah
untuk memenuhi kebuhrhan pangan penduduk Satah satu sbakgi trtama dalam
pencapaian dan pemantapan k e t a h m pangan adatah pengembangan
kapasaas produksi pangan melahn' p i u a s a areal dan &aMi& kernampran
produksi serta opti- pe- sumberdaya lahan, air dan perairan
(BKP. M04). Pemanfaatan patemi produksi pangs di smh~wilayah unMc
memenuhi kebutuhan pangan dan gizi diharapkan dapat meningkatkan pot&
ekonomidi~terseM
Provinsi Kepuhuan Bangka BeCltung adahh Prwins' yang baru terbentulc
pada tahun 200. Sebehrm memisahkan dni rmajadi s h a h Pmvinsi keputauan.
Bangka BeCrtung menrpakan b a g i n dafi Provinsi Sumatera Setatan. Badan
PuatStatistikPrwinsiKepuiauanl3angkaB&hcngnmm@ddmbamvapada
tahun 2003 jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas atau Pendudrrk Usia Kerja
(PUK) adahh sebanyak 661.156 jiwa afau 67.74% dari total penduduk Provinsi
ini. Dari total jumhh WK tersebut. sebanyak 69.2% .mrupakan angkatan ke@
~efjadan~~ketja)danskanyasebesaf30.8%~pendudukbukan
angkatan kerja (sekohh, rnengunrs rumah tangga, dan tainnya). Kenyztaan ini
menmjukkan bahwa popdasi pendud& Provinsi KeputaUan Bangka Witung
d i i n a s i oleh perduduk dengan usia kerja yang masih membutuhkan aurpan
pangan dan g m yang yangualitas demi peran sertanya dalam meningMkan
perekomxnian daerah.
Laporan Pemantauan Konsumsi Gm (WG)tahun 2004 Dinas Kesehatan
Provinsi Kepubun Bangka B e l i . menunjukkm tingkat konsurnsi energi
penduduk di Provinsi ini masih di bawah Kecukupan Energi yang
dijurkan. yaitu sebesar 89.62% AKE atau sebesar 1.927 Kal. Jumlah ~ m a h
tangga dengan tingkat konsumsi eoergi dibawah 70% AKE adabh 49.50% dari
total popubsi terpih dabm keg.* PKG tahun 2004 ini. Susenas tahtrn 2003
juga menunjukkan penderita g a bundc dan ghi kurang di prwimi mi ad&h 66
dan 142 orang.
Pernaparan -di atas mengandung bebefapa ha1 yang menarik untuk
dielusuri. S a b h satunya yaitu, apakah rendahnya konsumsi energi sebagian
besar penduduk di provimi ini d i b k a n k a r w rendahnya ketwsediraan
pangan? Pertanyaan ini menalik pematian penulis sehingga tergerak untuk
meneli k e t e r s e d i pangan penduduk pob pangan harapan di
Provinsi Kepulauan Bangka Bering.

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
..
t&gmabs dan melakukan perencanaan k e t e f s e d i i pangan
penduduk berdasarkan P o b Pangan Harapan (PPH) di Provimi Kepriauan
Bangka Belitung.

Tujuan Khusus :

1. Mengetahui situasi -k pangan di Provinsi Kepulauan


Bangka Belitung
2. Menrmuskan proyeksi ketersedraan pangan ideal pala tahun 2007.
2012 dan 2020 berdasarkan W H
3. Menanlrskanproyeksiproduksipanganidealpadalahun2007.2012
dan 2020 berdasarkan PPH
4. Mengetahui wbedam pcoyeksi keterrediaan bedawkm data
k e t e f s e d i i dan konsumsi pangan
Kegunaan P e n e l a n
P e n e l i n ini diharapkan &pat memberikan gambaran tentang situasi
keterredraan aldual dan jumbh pangan yang hams terse& dan drproduksi untuk
memenuhi kebutuhan pangan penduduk di Pmvinsi Keputawn Bangka Betiung.
Inform& tenebui diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam
menyusun kebijakan dan program pangan maupun sebagai salah satu
pendekatan untuk mengeMfuasi dan menyusun kebiykan dan pmgm pangan
yang merupakan wewenang dawah di era donomi daerah. S e n itu. d3mapkan
dapat rnembantu peran pemerintah pfminsi dabm pemantapan ketahanan
pangan yaitu mengidentifikasi k e t e r s e d i n dan keragpgaman produk pangan serla
kekrtuhan produksi masyarakat
TlNJAUAN PUSTAKA

Ketersediaan Pangan sebagai tndikator Ketahanan Pangan


Konsep Kefahanan Pangan
Delinisi k e t a h m pangan menurut Peraturan Permintah RepuMi
lmhnesia Nomor 68 tahun 2002 tentang ke&hanan pangan adahh kondki
terpenuhinya pangan bagi ~ m a tangga
h ya'ng tercermin dari tersedianya pangan
yang arkup. baik jumlah maupun mutunya. aman. merata &an tesjangkau.
Menunrt Seliawan (2004)deftnisi ketahanan pangan yang tehh dierima sec;ara
luas oleh praldisi mauprn akademisi adalafi setiap orang p 6 a setiap saat
memiliki ak$esibili secara tisik dan ekonomi temadap pangan yang cukup
untuk memenuhi kebvtuhan pangan agar h i u p prodldda dan sehat Ketahanan
pangan diindikasikan oleh terpenuhinya pangan bagi winah tangga secara
kuafitas maupun kuantitas. aman. merata dan terjangkau.
Hardinsyah (2001a) rnanyatakan bahwa mewujudkan ketahanan pangan
dapat diirtikan lebih hnjlrt sebagai berikut
a. Terpenuhinya pangan yang cukup, dirtikan sebagai k e t e d i n pangan
dabm arti bas, tidak hanya terbatas pada beras. tetapi juga n?encakup
pangan yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan untuk memenuhi
kebutuhan atas kartaMrat. protein. kmak vitamin dan mineral yang
bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia
b.Terpenuhinya pangan dengan kondisi yang aman. drartacan bebas dai
cemaran biologis, kimia dan bendahat lain yang dapat mengganggu.
merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta aman menurut
kaidah agarna
c. Terpenuhinya pangan dengan k d i yam merata. dapat d i bahwa
pangan hans tersedia setiap sad dan rnerata di selumh tanah air
d.Terpenuhmya pangan dengan k d i ter@ngkau, d i i bahwa pangan
nIudah drperdeh deh ~etiapNmah tangga dengan harga yang terjangkau

Faktor Pengamh Ketahman Pangan


Ada tiga drmemi yang seclara imp6sit t e d m d q di datam ketaharran
pangan, yaitu k e t e d i n . stabilitas dan k m p u a n mtuk mendapatkan dan
memproduksi ( a k s e i i ) pangan. Ketenedraan pangan mengtiyaratkan
adanya fahala pasokan pangan yang cukup dan tersedra StabiIitas dirpandang
sebagai kemampran rn- ..: nrmpang kmunglbnaii'konsumsi pangan
tem;edap peimMaan konsumsi. khususnya di tahun-tahm atau musimmusim
sulii. Aksesibilii menggambarkan kenyataan bahwa wahupun paschn
melimpah, banyak o m k*rangan pangan Or-) W a m
keterbatasan sumberdaya untuk memproduksi atau rnembdi pangan yang
rnereka butuhkan (Wibowo. MOO).
Setiawan (2004) menarnbahkan. ketahanan pangan. secara umum.
rnencakup empat =wk. Y* k-ktrpan (sclffrency). ak+es (acces).
ketejarninan (seculity) dan wakhi (time), sehingga dapat dipandang sebagai
swtu *ern. Sistem ketahaMn pangan menrpakan rangkaian dari t@a
kornponen utama yaitu 1) k e t e n e d i n pangan dan s t a b i i pangan (food
avaaabiMy and stabii). 2) kemudahan mempedeh pangan (food w).
dan 3) pemanfaakn pangan (food utilization).
I i a d i h ( 2 o l b ) menyatakan bahwa ketahaMn pangan dapat
digambarkan sebagai suatu sistem yang terdiri dari tiga sub sistem yang safrng
berinteraksi. yaitu sub &ern keterseditaan. sub sistem disbibusi dan sub stitem
konsumsi. Tenvujudnya ketahanan pangan merupakan sinergi dan interaksi dari
ketiga sub sistem tersebut
Subsstem ketersediin pangan mencakup aspek produksi. cadangm
serta keseimbangan antara ekspor dan impor pangan. Ketenedraan pangan
h a w s d i i e b h demikian wpa, sehingga wabupun produksi pangan be*
musiman. t e h a k s dan tersebar antar witayah. Mkrme pangan yang tersedra
bagi masyarakat h a m w k u p jumlah dan jenisnya, serta stabil penyzdraannya
dan' waldu ke waktu.
Subsistem d i t b u s i pangan mencakup aspek aksebifitas secara fsik dan
ekonomi atas pangan secara me& Sistem dt&ih& bukan semat;Hnata
m n c a k u p aspelc fsik daiam arti pangan t e d i di semua bkasi yang
membutuhkan. tetapi juga menyangkut keteryngkauan ekonorrri yang -+
dicem~inkanoleh harga dan daya be6 masyarakat Surp(us pangan a3 tingkat
wflayah behrm mertjamin kecu)arpan pangan bagi imjhidu -ya.
S i d e m d t b u s i ini p& dikek4a secara optimal dan Wak bertentanpn dengan
mekanisme pasar gbbal. agar tercapai efisiensi d a k n proses pemerataan akses
pangan bagi seluwh penduduk
Subsistern koclsumsi rnenyaglart upaya peningkatan p e q & h m dm
kernampran masyarakat agar r r m n @ pemahaman atas pangan, g m dan
kesehatanyangbaik.seftirrggadapattmmwbbk~yasecara~
Konsumsi pangan kndaknya mernpematikan asupan zat pangan dan gizi yang
cukup dan berimbang sesuai dertgan kebukdxm bagi pembentukan rnanusia
yang sehat, kuat. cerdas dan produ)dif. Aspek dnrenifikasi pangan dafam
subsistem konsumsi merupakan aspek penting yagn mefupakan suatu cara
untuk memperoleh Iceragaman kormmrsi zat gizi, seka6gus melepaskan
ketergantungan masyxahl atas satu j& pangan p k o k tertentu yaitu beras.
Ketergantungan yang tinggi tersebut dapat rnemicu instab* ketika pasokan
terganggu. Agar masyarakat menyukai pangan aftematif pedu ditingkatkan cita
rasa, ~e~ampihn dan kepraldisan p e ~ ~ ~ a h a n nacw
y a dapat bersaing dengan
produk yang tehh ada. sehingga tekndogi pengdahan menydi S m w I penting.

lndikator Ketahanan Pangan


M a n d l 8 Fmkenberger (1992) datam Setiawan (2004) menyatakan
bahwa pencapah ketahanan pangan dapat dmlcur dasi indikator.
lndikator tersebut dibedakan menydi dua kebmpok. yaitu indikator proses dan
indikator d a m e lndacator proses rnenggambarkan sauasi pangan Yang
ditunjukkan oleh keterrediaan dan akses pangan, sedangkan indlkator damp&
meliputi i n d i o r tangsung w p m Wak tangsung.
Situasi ketahanan pangan Msional secara umum pada periode tahun
2OML2005 menuj&bn kecendenmgan yang semakin baac. Hal ini dihrnjuldcan
oleh beberapa indikator ketahanan pangan. antara bin: (1) produksi beberapa
k o m o a d a s p a n g a n p e n t i n g ~ n g ~ ( 2 ) p e r g e r a k a n ~
pangan lebih stabs, baik s e a m mm maupun pada saat m e n j e b g harChari
u
besar nasional (pwsa. ldul F ~ Natal
, dan Tahun Baru):(3) pendapatan
masyarakat meningkat diukur dari nilai upah @aJc upah buruh tani rnaupun upah
pekerja informal di &or indusb-i], (4) d a i z b naaj tukar petani meningkat. (5)
kuaMas koosumsi rnasyarakat meningkai (6) pem serta masyarakat dan
daerah meningkat. yang dihmjrddran oleh s m a h beragammrya
..
kreatrvrtas pemerintah -daerah datam menangani k e t a h m n pangan. serta
meningmya p&3pasi masyamkat yang Qhrnjukkan dengan mertirgmya
tabungan kelompok dan (7) prop& penduduk miskin dan rawan pangan
s e m b menurun. Behagzi indilcasi yang tendan tenebut. mentmjuldcan bahwa
be- upaya dan kebijakan k e b h x m pangan yang dikkukan sekma ini
t~-dampakyangpositif@KP,206).
Menunrt Suryana A (2004). keiabfmrl pangan dan gizi mmgkmMi
pas&n dan harga pangan yang stabil. merat+ dan berkehnjutan, seda
k e f n = w = n t-umah memperdeh pangan yang &P Qn m=wbhlya
dengan baik agar s 4 a p anggobnya memperokh g m yang arkup Qri hari ke
hari. Selain &I. ketahaMn pangan juga memyaratkgn adanya kemandirian baik
di tingkat mmah tangga maupun bangsa untuk mengetota ketahanan pangan
tanpa ketergantungan dan t e h dai pihak bin. Keragaan ketahanan pangan
dapat dilihat dari beberapa indikator yailu (1) k e t e r s e d i i pangan. (2)
kebutuhan dan neraca pangan. (3)- k pada impor. (4). s&b&s
haqa pangan. (5) k e t e r s e d i i dan konwrmsi pangan per kapaa dan (6) s b h s
gizi.
Ketersediaan pangan. Ketersedlaan pangan rnenrpakan Mi
penyediaan y m g mencakup makanan dan mintmran yang Mdari tanaman.
temak dan ikan serta tumnannya bagi penduduk suatu wilayah datam uratu
kumn waMu tertentu. Ketersediaan pangan mwupakan uratu sistem yang
berjengng, muki dari nasional, provinsi (regionaf). bM (kzhpatenlkota). dan
~ m a htangga. Ketesediaan pangan da$d diukur baat pada tingkd makm
(nasional. pvinsi. kabupatenlkota) rnaupun mikro (~rfiahtangga) (BaIiwati dan
Romita, 2004).
Metode untuk mengetahui kondtsi ketersediaan pangan wilayah tingkat
nasional maupun provinsi dan kabupatenkota adafah Meraca Bahan h4aka-m
(NBM) ztau Food Balance Sheet (FBS). Satuan untuk mengukur tingkat
ketersedraan pangan adatah vdume pangan (tonAah~rn, kg/kapaa/hari.
gncapaalhani. energi (Kaykapaahan] maupun zat g m @rotein: glkapaalhari;
lemak: glkapaalhan.~vitaminsepectivaaminA:S -
lb@&ai; mineral seperti Fe:
m9ncapitalhani ( B a W dan Roosita. 2004).
SuatupenelditanbertemaKetafrananPangandi~diPrdau
Pasiiik Barat Daya, dilakukan d e h The Regional Coordrnation Centre for
Research and Oevelopnent of Coarse Grains. Pukes. Roots and Tuber CFDps in
The Humid Tropics of Asia and The Pasific (CGPRT Cenbe). Negara yang atut
se& pef&lkn ini sdah sahrnya adahh Negara Reprbfik Fiji (Foraete H
M. 2001).
Penelitian di Fiji ini mengambil judul Stmtegi KetahaMn Pangan di
Negm RepcrWac 61
RepubGk 6. merupakan negara kepdauan yang terdrri dari
320 pdau. Tujuan dari peneiitian ini adahh: 1) untuk mengetahui permasman
ketahaMn pangan di P u h u Fiji. 2) mengidentiFrkasi strategi yang efeldifdan
memmuskan altematif kebijakan unluk m.
sefiap masahh ketahawn
pangan. Upaya yang daakukan untuk mencapai tujuan tersebut adahh
mekkukan axibis k e t e d h a n pangan di P u b u 6 (Foraete H M. 2001).
A d s i s k e t e w x h a n pangan di Puiau Fiji, yang merupakan satah satu
tujuan khuws dahm p e n e l i n ini, mengguMkan Neiaca Bahan NlakaMn unMc
men~mjukkmk e t e r s e d i dan penggunaan pangan pada periode waldu tertentu
secara rina (Foraete H M. 2001).
A m kuanMatif untuk ketesedkan adatah Angka b k u p a n Giri (AKG)
rekomendasi W w Karya Pangan dan Gizi (WKNPG) Wll tahun M04. ciahm
satuan rata-rata per kapita per hari untuk e
nea sebesar 2 200 Kal dan unMc
protein 57 g. Angka tersebut mewpalran sbndar kebuhrhan energi bag; s&p
i n d i u agar mampu menyhnkan aMivitas seharrhari. Tmgkal keragaraman
ketersediin pangan d i i b i dengan menggunakan acuan Pota Pangan Harapan
(PPH) dengan skor 1 0 sebagai PPH yang ideal. Kinery keragaman
k e t e d i pangan pada suatu waMu dapat di~lai dengan rnetoda PPH @)8.
2006). S i t w k e t e r s e d i i dan pratein di Indonesia pada tahun 1999-
2004 t& rnetampaui standar kecukupan berdasarkan WKNPG Wll tahun 2004
yaitu 220OKal(Tabell).

Tabel 1. Situasi ketenediaan energi dan protein tahun 1999-2004

Ro(ein
T~ Energi
% AKG % AKG
1999 3 074 139.73 80.2 140.8

KanponeilketersedraanpanganmeSpvtikemampuanproduksi,~
maupun impor pangan setelah dikoreksi dengan ekspor dan b e b @
penggunaan seperti untuk bcba, pakan, hdusiri makananmonpangan dan
temxer (BaIiwati dan Roosita. 2004). Ketesedilign pangan nasional. rnenunrt
S u m (2004). diperdeh dari produksi datam negeri dan impor. Perhrmbuhan
masingmasing kanoSdas pangan sbategk & m a periode .?CW-~IXIS dapat
di[ihat pada Tabel 2
Tabel 2. Produksi beberapa kamditas pangan penting tahun ' 2 0 O l X m

Rodrd;9'(000tar) Pechmmuh9\
)(omoddas
2000-2001 2002 2003 2004 2005 &)
1. Padi 51 899 50461 51 44) 52 138 54088 53985 0.82
2. w -
2 9677 ' 9347 9654 10886 11 225 12014 4.56
3. Kedets' 1018 827 673 672 m 797 -.3.93
4. Kacang tanah 737 710 718 786 837 838 2.71
5. llbiU d p 16089 17055 16913 18524 19425 19459 3.95
6. U b i h I 828 . I 749 Im r 991 I 902 I EKI 0.33
7. sa).rrran 7559 6920 7145 8575 980 9200 4.40
8. Buah 8413 9959 11 664 13881 14348 15 104 12.57
9.MinyalrSaVaW 7581 9097 10020 10683 10308 11535 9.03
10. )r(kyak gorrng 2 185 2676 2 384 2 775 3 137 3 545 10.80
11. Gub 1691 1725 1755 1632 2- 21% 5.4)
12. Oaging ~ 'I;& 8 386 382 373 410 488 505 5.80
13.Oqlingay;m, . 804 900 1083 1118 1191 1 244 9.31
14. Tebri 786 850 946 974 1 107 1 149 7.96
15. Susu 496 480 493 553 550 342 -5.33
16. Uran 5107 5353 5516 5916 6443 6809 5.94
~ : ~ ~ I = a l g a I ~

Semw bahan pangan sumber karbohidrat strategis meningkat. yaitu padi


0.82% dan jagung 4.56%. Kacang tanah meningkat 2.71% sedangkan kedeki'
mengakmi penurunan 3.93%. Sumber-sumber protein hewani meningkat, yaitu
d a g i sapi 5.80%. w i n g ayam 9.31%. tetur 7.56% dan h n 5.94%. sedangkan
produksi susu menurun 5.33%. Sehrna lima tahun terakhir perkembangan
produksi menmjukm khwja posita. meslripun beberapa ktnnofjhs memifiki
mhmta pertvmbuhan rekiIif kecil seperti p d i k r a s . Rata-cata pertumbuhan
neg& tefjd pada komoditas kedetai dan susu (DKP.MOS).
Kebutuhan pangan nasional diperhitungkan bedasarkan kebutuhan untuk
konscrmsi hngsung di tingkat rumah tangga,permintaan antara deh industri dan
pennintaan tainnya. Kebuhrhan mi meningkat seiring dengan perlumbuhan
Penduduk perkembangan m pesal dai industri pewkd=m pangan.
pakan. maupun industri k n y a .
Jumlah penduduk. yang pada tahm 2003 diper);bakan sebesar 213.7 ju+a
j i i dengan pertvmbuhan 125% atau 2.7 juta jiwa per tahun. mernerlukan
tambahan penyedim Pangan yang ~ a sat^ k setiap tahmya ~erlcirakan
kebutuhan beberapa komoditi pangan penting pada tahun 2003 beidasarkan
~jlrmtahpenduduksectakonstmsiperkapaaadatahsebagai~
beras 32.8 juta ton, kedehi 4.0 juta ton, gula 2.6 juta ton, minyak goreng 2.4 juta
ton. daging ayarn 0.9 juta ton. susu 1.6 juta ton dan 4 2 juta ton. Kebutuhan
berbagaj kanodii pangan ini dibandmgkan dengan tahun 2 0 2 . meningkat
antaral.S%padaberas.dan 11.5%padasayum(suryaMA.2004).
Tabd 3. Perkman neraca ketenedraan ( p d u k s ] dan kebutuftan bebempa
bahan pangan penting tahun 20q3

Koma&?s -302 (000ton) 2003@00ton)


Kt Kb N Kt Kb N
Beras 30494 32 295 -1 801 30866 32 771 -2049
a 9- 10 174 -1 138 10 274 10 512 -388
Kedeiai. 537 4 112 -3575 525 4082 -3552
Kacang ismah 657 779 I22 720 TBZ 85
WkaVu 14696 . 14556 250 16 257 14 979 527
ub'iatar 1594 1594 1 798 1620 -93
sfllvran 6430 6 537 -107 7 169 7 313 -144
euZh 10497 10347 150 10 939 10617 322
M h y a k goreng sawil 2 316 2 316 2 572 2 426 146
Clda 1 755 2 545 -7W 1630 258 -963
oaghgssia- 373 36s -11 377 369 19
C'WmaYam 1083 1 027 2 1 121 1045 20
T& 9a 1171 -225 1060 1069 91
Susu 493 1528 -1 079 543 1 589 -1 143
lXan 5 659 4 189 737 5 139 4 264 875
Sumber:WKNPGVillTahun2004
Kelemqa :
K I = M ~ = p l u d u k i d a t a m ~ -
Kb = kebrduhan

Perkiraan ketediaan pangan dari produksi domestik tersebut


dibandingkan dengan perWraan kebuhman cbmestik dapaf diketahui metakri
neraca pangan tahun 2003.seperti terlihat pada Tabel 3. Ubi kayu.buah-buahan.
rninyak goreng, had petemakan dan hasil perikanan mmgahni surp(us, n m
deftsii pada k o m o d i i pangan hinnya. Defisit yang w k u p tinggi terdapat pada
kedehi 3.5 juta ton (sekitar separuhnya adafah bungkii kedelaii. beras 2.0 juta
ton. sayuran 0.1 juta ton, d u b dan susu masingmasing 1.0 dan 1.1 juta ton
(Sufyana A. 2004).
Jumbh penduduk yang terus bertambah sd&x 1.25 % per tahun dan taju
peitumbuhan prcduksi yang ada sat! ini m e q a k i i kesertyngan antara
kebutuhm dan penyediaan domestik akan semakin besar, s e h i g a berdampak
pada peningkatan kebutuhan impor. Data pada Tabel 2 juga memmjldd;an
i n d i i kebutuhan -mpor yang w k u p besar pada beberapa k o m o d i i seperti
beras. kedetai, glda. dan susu. Namun, biia &me impor dibmbgkan dengan
kebutuhan nasional, atau ketergantungan irnpor. tklak semua kanoditas ini
ketergantungan impomya tinggi Gandurn. kedehi, guta dan susu men@ami
defkit yang mencapai sekitar 100%. 87%. 37% dan 71% dari kebutuhan
MsioML KOmOddaS pangan tain detisii mash berkisa di bawah 10%. yaitu
beras (6%). jagung (3.7%) dan h x t g taMh (>lo%).
Agribisnk bems. guta, daging Qn telur, seda hasa perkmm mempunyaj
potensi dan keungguhn untuk d i i k a t k a n di Indonesia, namun Wak be-
pada gandum dan kedehi hingga saat ini. Oleh sebab iIu, upaya dan sumbef
daya yang ada lebih baik diirahkan untuk m r a p a kanoditas yang mempunW
potensi dan keunggubn &ortomi. Peta keunggulan tersebrd mash dapat
berubah ketika satu atau sebagian k o m o d i m p e r o l e h masukan tekndogi
ataupun dukungan lain yang Qpat meningkaikan daya saingnya (Suryana A.
2004).
Keberbnjvtan keterrediaan pangan dihadapkan pada beberapa potemi
yang harus ditingkatkan. yaitu meIiputi potensi sumberdaya khan.
pengembangan produksi pangan dan surnberdaya air. Luas khan yang sesuai
untuk pertanian diperkirakan sefuas 100.7 juta Ha. terdm' atas sawah dm tahan
basah 24.5 juta Ha. tegahn 25.3 juta Ha dan khan tanaman t a h u m 50.9 juta
Ha.Lahan yang &diunakan adatah sawah 8.5juta Ha.legatan 30.1 juta Ha
(termasuk khan terlantar sehras 9.7 juts Ha)dan tanaman tahunan 25.5 juta !ia.
Pdemi khan yang dapat d h a M a & a ad& sawah 16.1 juta Ha d m tahan
t a m n tahunan 25.4 juta Ha. Luas khan tectantar yang diimbuhi atangahng
dan semak bdukar diperktrakan mencapai 9.7 juta Ha. tersebar di sefuruh
kepulauan Indonesia. Lahan ini berpotensi untuk dmhabilibsi -I khan
pertanian produldif (DKP. 2OU6).
A& Arahan Tata Ruang Pertanian Nasional menunjukkan bahwa sekitar
100 jutaHa hhan sesuai untuk djxlikan lahan pertania, tanpa mengganggu
keseimbangan ekotogi daerah afiran sung&. Penggunaan tahan untuk pertani
sudahmencapajsekaar64jutaHadaci188jutaHa~~.L~tahan
yang potensial untuk perluasan khan pertanian d @ e k M r a s e e r 32 juta Ha,
yang tersebar di Propinsi m u . Sumatera Sefatan. Bangka BeMung. semua
propinsi di Kalimantan. Sulawesi. Papua dan M u k u (DKP. 2006).
h u m BPS (2002) hhan pelrarangan di Indonesia mekputi tuas 5.4 juta
Ha. Lahan pekarangan tersebut pada umumnya b&m mendapat pematian yang
layak. sebagian dibiarkan bera atau dikebta untuk pertanian namun bekrm
optimal jaca dibandingkan dengan hhan sawah. tadang dan kekm. Mengingat
lwsnya khan pebmgm ini, dan kondkinya yang belum produ)da. maka
terdapat pduang besar untuk meningkatkan produksi pangan. mefahi
pengebhan yang lebih baik . Lahan pekarangan dilinjau dari ekommi
memberikan sumbangan penting dalam meningkatkan gizi masyarakat.
meningkdcan pendapatan dan menanbah kesempatan ket-ja bagi anggota
keluarga (Abdurachman A et al. 2004).
Menurut DKP (m).
patemi pengembangan pmdcftsi pangan di
Indonesia memiliki peluang besar dengan adanya potemi sumberdaya ahm
yang beragam. Ketesediraan teknologi untuk mendukung &em agfithis dari
hulu sarnpai hilir rnemberikan peluang untuk meningkatkan kapshs produksi
pangan, meningkatkan produkthita dan efisiensi usaha serta meningkatkan
keuntungan usaha agnbisnis pangan.
Bebefapa rekayasa paket t e 4 m t q i yang dapai dimmfaahn adatah (a)
paket teknotogi pertanian spesifik bk& dan ramah lingkungan yang dapat
meningkatkan optuMsi pemanfaatan sumberdaya ahm. air dan perairan. (b)
rekayasa bidekmbgi yang diapksikan dengan kond'i lingkurrgan setempal
dapat meningkatkan produldivaas, efisiensi dan keuntungan usaha pertanian
pangan. (c) teknobgi pengohhan pangan dapat membardu eng gem bang an
pangan d a h a n yang dapat meningkatkan cita rasa dan citra pangan k h !
sebagai subsMusi beras. (d) teknologi agribisnis tanpa limbah (zero waste
techndogy) untuk mengdah bettqpi k m p o n e n bahan pangan ah
m e i n a n f e n firnbah dan suatu proses produksi menjadi prod& bernaai
ekonomis. (e) te)cnobgi pengembangan produk. baik produk pangan maupun
produk derivatif binnya untuk meningkatkan daya bdi masyarakal (DKP. 2006).
Menurut Abduractvnan A ei a1 (2004)mmca pasokan ke$uhman pangan
dan konsekuensinya temadap k e h h h a n air, rnenunjukbn bahwa Jawa dan
Sumatera s;npai tahm 2010 m;isih memaaci sumberdaya air yang rnemadaj.
Secara mb-mta. kebutuhan pertanian pangan (padi. kedeki, dan jagung) di
Pulau Jawa menyerap sebesar 40%.sedangkan Sumateta meclyerap 4.8% dari
total surnberdaya yang tesedii. Waayah Indonesia b ; a g i tirnur sepeflj NlE.
Bafi clan Sldawesi Setatan menunjukkan k e u h p m air sampai tahtm 2010.
Namun. d i i b u s i keterrediaan sumberdaya air tersebut tidak memta sepaniang
tahun.
Distribusi Pangan. Sistern d i b u s i yang efrsien menjadi ptasyad untuk
majamin agar sehrnrh nrmah tangga dapat rnertyngkau k e b u M g n pangannya
d a r n jumbh dan kuafitas yang cukup sepanjang waldu dengan harga
tecYngkau (Bah& dan Roosita. 2004). Kemampuan produksi yang bervarrasl
. .

antar wilayah dan antar rnusim menunM kecemratan dahm mengebta &em
dnbibusi.sehinggapangantenedssepanYngwaldudisehr~waayah.Kinerja
subsistern d i b u s i dipengaruhi o k h kondisi p m s a r a ~ dan sarana,
kelembagaan dan m=nw (DW. -1.
K o n w m s i P a w a n . Konslrmsi pangan adatah jenis dan jumlah yang
dimakan oleh seseorang dengan tujuan tertentu pada wakfu tedentu. Kinerja
subsistem konsrmsi tercermin dahm pda konsrrmsi masyarakat di tingkaf nmrah
tangga. P o b konsumsi d a m Nmah tangga dipengamhi okzh beha@ faMor
yaitu k d i ekonorni, sasial dan budaya setempat A m kuantitaM untuk
konsumsi pangan a d a h h A n g e Kecukupan Ghi (AKG) rekcmend& Wdyakarya
Nakmd Pangan dan Gizi (WNKF'G) Vlll tahun 2004. yaiiu 2 (WO KaYkapitalhari
untuk energi dan 52 glkapitalhari untuk protein. A w n untuk menilai tingkal
keragaman konsumsi pangan adahh P o b Pangan Harapan (PPH) dengan skor
ideal a d a h h 100 ( O W . 2006).
Jumhh energi yang d i k o n m . penduduk pada tahun M05 lebih tinggi
dibandingkan tahun 2004. Namun. angka ini masih di bawah tingkal konsumsi
yang direkomenQsikan WKNPG Wll tahun 204 yaitu sebear 2000
KaUkaplhari. Konsumsi protein pada tahun 2005 teIah mencapai 55.27 glkap/hari
atau t u ~ 0.62
n glkaplhari dari konsrmsi protein pada tahun 2004. Konsumsi
pmtein penduduk telah m n c a p a i angka kearkupan protein yang dianjurkan yailu
52 glkap/hari.
Status gizi mempakan salah satu indikator yang mncerrninkan baik
b u m b y a ketahanan pangan. Keadaan gizi setiap individu sangat
deh asupan bahan pangan yang dikonsumsi. yang diientukan okh kemamprao
p e n y e d i i dan pengelokan k o d pada masingmasing mmah tangga
(Suryana A. 2004). Sahh satu kelompok masyarakat yang sangat sensitif
temadap masahh ketahanan pangan adafah ba6ta Oata Departemen
K e s e w n . DireMorat Gid Masyarakat tahun 2005 menunjukkan jundah Mi
yang mengalami gizi b u ~ dan
k gizi kurang pada tahun 204 mencapai 19.37%
dari total jumhh balita . Jumlah ini menurun jika dibandrngkan pada tahun 2003
yang mencapai 27.5% d a i total &&a-

Pola Pangan Harapan d a n P e r e m a a n Parrgan Wihyah


Teiah dikemuJ&m sebelumnya bahwa safah satu pendekatan yang dap&
dgunakan untuk menaai situasi k e t e d m pangan pangan ad& PPH.
Menurut Kantor Menteti Negara Unrsan Pangan (1995). P d a Pangan Harapan
mempakan susunan beragam pangan atau kebmpok pangan yang
~roporsi sumbangan energinya temadap total energi yang m a w
mencukupi kebutuhan kcmsumsi pangan dan gizi penduduk, baik datam jumhh.
kuaMas mau$nm keragarnannya. dengan mempertimmkan segi-segi sosid.
ekonomi. budaya. agama dan citarasa. Hardinsyah et a! ( 2 0 0 1 ~ )menyatakan
PPH adat& susunan beragam pangan yang d i i pada sumbangan energi
dari kebmpok pangan utama (baik secara a k o h f l maupun rektif) d a i suatu pda
ketersecfiaan dan aka konslrmsi pangan. FAORAPA (1589) mendefmisikan
PPH sebagai kompmisi kelompok pangan utama yang sesuai dengan daya
terima dan daya beli yang bib d i k m dapat ma~lenuhikebutuhan eneqi
dan zat gm hinnya (Hardinsyah et a!,MOlc).
PPH pertama ka6 diperkenalkan deh FAORAPA pada tahm 1988, yang
kemudin dikembangkan &h Departemen Pertanian. RI mehlui wrkshop yang
dise&nggarakan Departemen Pertanian bekefjasam dengan FAO. Tujuan
utama penyusumi PPH ad&h untuk membuat suatu r & o & i i pob
konsumsi pangan yang dianjurkan, yang terdiri dari kombinasi anekaragam
pangan untuk m e n u h i kebutuhan gizi dan sesuai citarasa. PPH pertama kafi
dikdtembangkan di kawasan Asia P- mengg~makandata dasar pcda pangan
(pob k e t e d i n pangan) dari NBM, kEfG?z~
data inilah yang mudah t e d i
dan t&i secara berkata setiap tahun (Hard+ et al, 2COlc).
Lima kelompok zat g m sehin air yang dipectukan o k h tubuh adahh
protein. k
admh i m Lemak, vbmh dan rnineraL T i zat g'm yang pertama
d
tersebut (protein, k a M m t dan b a k ) menyurnbang energi sehingga manusia
m p u rnemperbhankan kerja alatatat tubuh dan metakukan kegiatan iisik
seharihari. Be- zat gizi ini &pat d i d - oleh beragam pangan yang
d i i ~S e. j m M gdongan bahan r n a k a ~ nyang tersusun secara seimbang
akan m p u memenuhi ke$utuhan zat gizi (Hardiinsyahet a(, 2001~).
Bahan pangan datam penentuan PPH ddcebmpoWran mefWi sembaan.
yaitu (1) p a d i i i yang t e d i dari beras, jPgurg, terigu. dan p a d i i i
tainnya. (2) makanan beipab: atau lrmbiumbian yang terdiri dai kerrtang. ubi
kayu. sagu. tabs dan umbiumbian lain. (3) pangan hewani yang terd~ridai ikan.
daging. tefur. susu. clan lemak hewani. (4) lemak dan mbryak yang terdDi dari
minyak kelapa, minyak jPgmg, minyak k&pa sawit dan margarine. (5) bush biji
berminyak yang t& Qri kelapa, kemiri, kenafi, mete dan cdda, (6)
kacangan yang terdiri dari kacang kedetai. tanah, kzcartg hijau dan
tainnya. (7) gula yang tterdai dan' gula gula me& dan
gula hinnya. (8) sayur dan buah adakh selutuh jenis sayur dan buatr yang biasa
d i k m . dan (9) birrlain terdiri dari teh. kopi. burnbu makanan dan minuman
beralkohol (Sembiring. 2002).
Pertemuan para ah6 bidang pangan dan gizi yang diifenggarakan d e h
F A W A di Bangkok t*un 1989. menyatakan bahwa susunan hidangan
~ k a n a i lyang diinggap baik apabaa mengandung 10-12 p e e n energi dari
protein. 20-25 persen dari lemak dan sisanya 63-70 persen dari kabohidrat
Pertemuan FAORAPA ini menghasilkan suatu susunan pda pangan yang
d i i b u t sebagai Desirable Dietary Pattern (DDP) (Kantor Menteri Negara Urusan
Pangan. 1995).
Manfaat PPH adahh untuk penihian situasi dan perencanaan konsumsi
dan penyeaban pangan di suatu witayahldaerah. PPH dahm aspek penitaim
situasi konsumsi pangan d i j i k a n sebagai basis untuk menentukan seberapa
senjang pda konsumsi pangan penduduk di suatu wibyah dengan pob
konsumsi yang dinjurkan.
Metode pendekatan PPH diguMkan unMc menilai mutu pangan penduduk
berdasarkan &or pangan ( 6 1saxe). Skor pangan diperdeh clan' hasa
perttalian antara tingkat konbibusi energi kebmpok pangan dengan bobotnya.
Bobot dimod- berdasarkan anjuran FAO-RAPA (1989) dan p d p
penerapan sistem skor untuk penhian konsumsi pangan bedasakm Guthrien
el a! (1981). y&u setiap kelompok dari tiga kebmpok pangan ulama diberikan
skor rnaksimum yang re&iif sarna. yaitu 33.3 berasal dari 100 dibagi 3. Ketiga
kefompok pangan utama tenebut adatah 1) pangan sumbe? karb&idrat dan
energi (sereali. umbi-umbian, minyak dan iemak. dan hi berminyak) dengan
kontribusi energi 75%. 2) pangan m b e r proteinkuk pauk
dan pangan hewani) dengan kontnisi energi 17%. 3) pangan sumber vitamin
clan mineral (sayur dan buah) dengan kontribusi en@ 6% dan pangan hinnya
(aneka minuman dan bumbu) dengan k o n t r i i energi 3% (BaWati. 2002).
BobotunMcsetiapkebmpdcpanganadaQhsebagaibefikutpadipadtan.
makanan bepati. buahmcji berminyak. dan guta masingmasing diberi bobot 0.5.
lemak dan minyak d b r i bobot 1, pangan hewani. kacangkacangan seRa sayur
dan krah masingmasing dibeii bobot 2.0. sedangkan unMc kelompok pangan
i a h k i n dibefi bob& 0. Bobd 0.5 diperdeh dan' naai 33.3 diba@ 75; bo$d 2
d i e h dan' nitai 33.3 d i i 17 dan bo$ot 5.0 diperoleh dan' nihi 33.3 dibagi
dengan 6. (FAOMOA. 1989 dafam Hardmsyah et a!. 2001~).Skor mutu pangan
yang m n tinggi. menunjukkan siiuasi par?gan yang semakin beragam dan
semakin baik komposisi dan mutu gizinya.
Komposisi energi total PPH menunrt FAO-RAPA (1989) terdni dari : (1)
p a d i i n 40%. (2) umbi-umbian 5%. (3) pangan hewani 20%. (4) lemak dan
minyak 10%. (5) buah dan biji berminyak 3%. (6)
, - 6%. (7) g&
8% (8) sayur dan buah 5%. dan (9) himlain (bumbu-brmbuan) 3%. Setiap
negara M k i poiensi pangan dan sosio budaya yang u.
Bagi
Indonesia. menunrt has3 Workshop on Food and Aghdhrre Ptanning for
Nutrition Adequance di Jakarta tanggal 11-13 Oldober 1989. d u e k e k a n
kelompok p a d i i i n sebesar 50%. makanan berpati 5%. pangan hewani 15-
20%. &yak dan lemak lebih dari 10%. 5%. guIa 67%. buah
dan sayur 5% (FAO-MOA. 1989 dahm Hardinsyah el al. 2001~).
Badan Umsan KetahaMn PangarrOeptan pada tahun 2000 t&h
mekkukan diiusi pakar dan Sntas subsekior dan sekior t W pangan dan gizi
tentang harmonisasi PPH dan WGS. Pertemuan ini menjadi dasar mi&
penyempurnaan PPH yang diibut menjadi PPH 2020.
PUGS bemi 13 pesan irtama. T i pesan Utama yang dma-kan
dengan PPH adakh pesan tentang: (1) makanhh aneka ragam makanan. (2)
makanhh makanan m b e r karbohirat. setengah dai kebmman energi dan (3)
batas konsumsi lemak dan minyak sarnpai seperempat dari kecukupan energi.
Pembangan datam penyempu- target W pangan harapan adatah
pertimbangan feasibility untuk dicapai dahm wakiu 20 tafiun mendatang (2020)

diisempurnakan menjadi Pob Pangan Harapan 2020 (PPH 2020), secara lengkap

Tabel 4 S u s u m pda pangan harapan (PPH) nasionaltahun 2020


Keadaan perencanaan penyedigan dan k m . penduduk dengan
mempertimbangkan PPH diharapkan dapat memenuhi tidak hanya kecukupan
gizi (ntrbitional adequancy). akan tetapi sekaligus Jugs mem~ertimbangkan
keseimbangan g m (nutritional balance) yang diiukung d e h cita rasa (paktility).
daya cema (digestability). daya terima masyarakat (acceptability). Iw* dan
kemampuan daya be6 (affordability) (Hardinsyah el al. 2 0 0 1 ~ ) .
pere& adalah metode dan prosedur yang temtur unM; menrmuskan
keputusan yang mantap. P e r e m mempakan yaw efisien d m
bidang pangan dan gm, dengan hngk
ahhngm yang bgis dapat menjamin
kemantapan d a k m menanggapi berbagai macam perkembangan d a
-
merumuskan dan mehksanakan k e b y k a n k e b i - j (Suhard*. 1989).
Pendekatan PPH meiupakan konsep perencanaan pangan unWk
memenuhi kebutuhan pangan jangka panYng dan Yngka pendek, yang jUga
diiunakan sebagai parameter untuk rnenilai tingkat keanekaragaman pangan.
Dahm memenuhi kebutuhan jangka panjang tersebut pedu d i m b a n g k a n
berbagai aspek, yaitu :
1. K o n d ' i saal ini. Kondisi pangan saat ini yang didasarkan pada tren
produksi. tren ketenedtaan dan tren konsumsi pangan dan gizi
2. K o d i yang diharapkan. P e ~ m u s a n7pangan tersebut
dimaksudkan untuk memq'udkan ketahaMn pangan dan menjamin
ketersediaan pangan bagi ~ e l u ~penduduk
h dalam jumhh. mutu.
keragaman. kand~mgangizi dan keamanan pangan.
3. Kecukupan gm, hju pertumbuhan penduduk, pendapatan PDRB, potensi
a g d d o g i , dan Wemi agroindustri dan ekspor.
4. Keb-Wan dan reg& gbbal, nasiond dan bkal. P e r e m a m a n pangan
memerhrkan dukungan kelembagaan dari pemerintah benrpa
keb-ykandan reg& yang m e n u n j a g dan menjamin sistem yang add
dan b e r m - ywab SeCara gbbal. nasiod dan bkal-
M e ~ 9 a Pencapaian Pemenuhan kebuhrhan pangan jangka panjang
yang~-ywg~,makaddentukankebutuhvlpangan
Yngka pendek menuju ke Mi yang d i h a q k m . Oleh k a r e ~
h,aspekaspek
ywg mempengaruhi pemenuhan ~~ pangan jangka parzjang harus tetap
dipematikan (Gambar 1).
KONDISI KIN1

- Tmtonsurrni

- LajupmlmYbuban Keb+kan dm

PANJANG N x i o d dm
- Paardap~lodus~ri (PPH 2020)

Peoddc Memrju Hmpan

Gambar 1. P o b pikir perencanaan pangan dengan pendekatan pph


(Hardinsyah et a/.,2001~)

Perencanaan pangan dengan pendekatan PPH diijukan untuk


meningkatkan kuaEtas kansumsi pangan miqamkd dengan membuat slgtu

r a s i o n a l i pcda konsumsi pangan yang diijurkan. Terd'm dari kombinasi


anekaragam pangan yang memenuhi syarat mutu, datam hal ini komposisi
pangan yang m.dengan PPH. Perencanaan pangan ini &pat ddakukan
dengan menggunakan dua sumber data, yaitu data kcmsumsi dan data
ketersedi.
Perencanaan pangan yang bersurnber dari data . -k dapat
menggrmakan data kornuntsi dari dua instihrsi yaitu Biro Pusat Statistac yang
mengurnpulkan SUSENAS secara rutin setiap tiga b u n sekafi dan Departemen
Kesehatan. k h w y a Direldcmt Gizi Masyarakat yang mengumpuIkan data
PKG setiap tahunnya. Data SUSENAS hanya t e n e d g sampai tingkat pr&nsi.
sedangkan data PKG tenedra di kabupatenlkotamadya Oleh karena h.
p e n g g u m data PKG untuk perencanaan pangan daerah sangat d i m h
(PSKPGIPB dan B8KPDeptan. 2002 datam Sembirlng, 20M). Proses kegiatan-
yang daakukan rnelalui Gma tangkah kegtatan. yaitu : (1) Evaluasi skor PPH
aMual temadap data konslrmsiyang tefbaru. (2) Proyeksi skor PPH, yaitu
penyusunan target skor mutu PPH yang akan dicapai. (3) Penyusunan target
p e n y e d i i pangan taraf komumsi. yaitu menetapkan target. -k pangan
daerah yang mengacu pada target skor mutu. (4) Penyusunan target penyeidaan
pangan tar& produksi. dan (5)Penetapan strategi dan hngkah imp(ementasi.
Perencanaan pangan yang bersumber d a i data k e t e r s e d i i dilakukan
jika data.. -k pangan daerah setempat tidak tersedia. maka sebagai
pendeka'dn untuk penhian skor mutu pangan setempat d i u n a k a n data Neraca
Bahan Ma- (NBM). Data NBM saat ini baru tersedia sarnpai tingkai provinsi.
sehingga belum dapat dgunakan sampai tingkat kakrpatenlkotamabya. Proses
kegiatan Yaw dik~lJkansama dengan -pan Pads- P Pangan Yang
menggunakan data konwrmsi. Proses perencanaan pangan dengan pendekatan
PPH dapat dilihat pada Gambar 2.

Data Konmmsi
PKC @cpka)

Skor PPH

a S b r PPH

1 I
Gambar 2.Proses Perertcranaan Pangan dengan Pendekatan PPH
(liardiisyah e t al., 2001~)
Dahm menyusun perencanaan penyediaan pangan regional atau d a d
adahh sanga! baik d i i u k a n perhiingan angka rata-rata kecukupan energi.
prwindanzatgidtab,padattngkatregjonalataudaefahberdasarkandisbibusi
penduduk Hal ini perlu daakukan mengingat setiap daemh memiGki perbedaan
situasi. keadaan dan pot& daerah. settingga had yang dipem& sesuai
dengan keadaan dan situasi daemh tersebut unMc mencapai tujwnnya.
yang digunakan d a h m p e n e l i n ini adalah Angka
Provinsi Keplhuan Bangka BeMung yaitu 2 100
2 300 KaYkaplhari untuk k e t M i n . Penggunaan
o k h pertimbangan a y a pefbdaan komposisi
/
Provinsi Kepulauan Bangka B e l i n g . Acuan unfuk menilai tingkat k q a m a n
pangan yang tersedii dan dikonsumsi adalah skbr PPH.
Proses a n a l i i k e t e r s e d i n pangan berdasarkan PPH di Provinsi
Kepukuan Bangka l3ehn-g terdrri dari tiga tahap yaitu I ) menrmuskan p y e k s i
ketersediaan dan produksi pangan dari k e t e r r e d i n pangan aktual berbasis
data NBM (Gambar 4). 2) merumuskan proyeksi keter-sedilaan pangan aktual
berbasis data komumi pangan (SUSENAS) (Gambar 5). dan 3)
m e m b a d i k a n antara proyeksi k e t e n e d i n pangan dari data NBM dengan
proyeksi ketersediin pangan d a i data kom (SUSENAS). Masingmasing
tahapan teneln~Imelalui proses sebagai beniut

- .-
Evah~asi .
&or&
komposisi
PPH
~oyehi
-+ skor 8 4
kompmisi
PPH
w
p
r
om

Pangan
I ;
I--_---_--___--__

4 K~ rmo y.e k&i i:


: KebuMtan
!Pangan:
i
-
DataKeMsedii
I
Royeksi Prcduki
'---------------a

( N W Pansan

Garnbar 4. Proses m u s k a n proyehi k e t e n e d i dan produksi pangan


dengall data dasar k e t e n e d i (NBM)

1. Evaluasi skor dan komposisi PPH


Proses analisis k e t d i dan k e h l u h a n pangan berdasarkan
PPH d i i i dengan evaluasi skor mutu gizi pangan (skor PPH akhd
wibyah). Evaluasi dikkukan temadap data ketesedilaan pangan yang
d i m Qri Qta Neraca Bahan Makanan Provinsi Kephuan Bangka
BeCrhrng tahun 2003.
2. Proyeksi skudan komposisi PPH
Apabib evaluasi t m skor mutu gm pangan provimi tehh
dihkukan, maka pada tahap selanjutnya daakukan proyeksi temadap skor
PPH dengan terletih dahuiu menenMan skor yang akan dicapai dan
tahun pencapaian. Proyeki skor dan komposisi PPH ini menggambarkan
-
. ~ WuepI !wmm!Jw@@
r r a y f f ' J e f - P ! ~ a y n p r a q u r q e p ~ y ~ ~ ! U ! ~
W3-l 'ue&Jd yodcvota~dqlas we@p W ! Y m=--w=w @rqye

~~~6uaprensas~rrayffuesuap!~yrpuaqurqep
lrzmed yodruota4 9 = I ! !dqlas
*
w R n - ~ ! Y ~ u r q e p J = e P d
-WW!-@ewomunl(e)
u e p w - ~ - ~ r e 6 e q a s z l o z ~ ~ e % ~ !
mwewaJad re-
LOOZ mue) eped urqep wat qsr@ve ue6uap
'OUIZ unqq WC Hdd JOW ireyreq~fip
!u! m6 uep ue6ued nlnw uep mum! W m d -leap! !swmmw
ueye W ue6ued iqsod-8 uep wum! qedcmad veyrequreLXuaw

-
!u! Hdd msod-4 UW lo+ !SldW '@rqye Hdd msodUJW
uep 9 w ~ ! P!u! U=!P==PY wold -m001 z
m6 u e d m y !ynua-w w n mpaslat W leW OOC Z
u&JEd m w d W Y lreyeQuaur u=!P==laY !wdW
'miuffllff WeP W.POWY
mum! ueyr- W!lP m wxwl !P ue- ueecpaualan
- ( ~ m 'UWWw
t U V u q w W W ! MQ 'ueypd)
ue6ued ireeun66wd lrep Wls ue6uap !-YP
uep d w ! ~lequei!~m a w ue6m.d WW w u n ! ueWmaw
!u! mmr 'unqew eurqas urqep ynpnprad mv-x!~ ynlun
qpaua) uehed qquml Ireyedmaw ue6ued ueapayalay
ue&Jd - m a l a y !sxdo~d-E
uenles welep uehed yodwqax
6uU
-I uep u e m ue6ued yod~uqay
6 u y m - 6 ~! ~
h a '(%) &
u uenps wqep ue6ued yoduolay
6uyjau6u- m w y -1 Wod ireynyw!~ e6n!
l
!U! u e d WqEP
~ 'Hdd low ddepeqral !Wdold UWXq!P u!WS
-6u@uedq h e l
ueeusuarad !emas OU)Z unqq uep qehauaw q6ue! ueeu-arad
!e@= ZLOZ unqq Yapuad WW ueare3uarad LOOZ u n w
wqep rlqal qqleue ue6uap 'OBP!! 001 ~ d lo+
d ueted-ad
u n w re6eqas ozoz unqq veyeun@%au ru! w-d -FW~!P
w n qpasla) 6u~Auehed w w y uep uewe6exay ue!d=ad
4. Proyeksi produksi pangan

c+
satuan tonltahun yang

I-€
sku&
kfmpsisi
m

Data Konsrrmsi
(SUSENAS)
Royeksi
skar 8
kanposisi
PPH
ha

Proyeksi

Pangan

----------Y-----------
i
i
l%yeMPotensi
ProduksiPangan :
3_----__--____________.
+
Proyeksi produksi menggambarkan proyeksi jurnkh pangan dabm
m diproduksi untuk memenuhi proyeksi
k e t e r s e d i i pangan untuk komurnsi penduduk m e w pada proyeksi
skor mutu yang telah dietapkan. Primip dasar proyeksi produksi pangan
ini adahh mengkonversi k e t e d i a a n pangan dalarn satuan tonltahun
menjadi jurnbh ham diproduksi dengan mempehatkan
penyediin dan penggunaan pangan a)ctual di provinsi ini.
Asumsi yang dgunakan dabm menyusun p r o w produksi ini
adakh p e n y e d i @rubahan st& impor ) dan pengguw pangan
(ekspor. bbit, pakan. industn', tercecer) adalah tetap (sama dengan tahun
dasar 2003). Proyeksi produksi mwupakan p y e k s i ket-aan
dijumbh dengan penrbahan st& ekspor dan pemakaian serla dikurangi
dengan impor.
setelah

Gambar 5 adahh proses dakm merumuskan proyeksi ketersediaan


dan potensi produksi pangan dengan data dasar konslrmsi (SUSENAS).
Proyeksi k e t W i dan potemi produksi pangan dengan data dasar
konsumsi (SUSENAS) dilakukan oleh N u r h a m i i (2006) dengan judul
penerin Analisis Potemi Produksi Pangan berdasarkan Pola Konsumsi

--
Pangan Harapan di Rovinsi Kepukuan Bangka EWtmg.

- ,----------_----_
; Proye&

:Pangan:
j
Konwmd& :
:Kebufuhani
L---------------a

Gambar 5. F'roses m m u s k a n proyeksi keteseditaan dan potensi produksi


pangan dengan data dasar konsumsi (SUSENAS) (Numamidah.2006)
Tempat dan Waktu
P e n e l i i n ini dilakukan di Badan Perencanaan M h , Dinas Pertanian
dan Kehutanan. Dinas Perikanan dan Kelautan. Badan Pusat Statistik. dan Oinas
Kesehatan di Provinsi Kepubuan Bangka Beliing. Pemilihan lokasi p e n e l i n
dilakukan secara purposive. dengan a h s a n Provinsi Kepubuan Bangka W i n g
r n e ~ p a k a nsalah satu provinsi yang baru terbentuk. yaitu pada tahun 2000.
Provinsi ini mempakan provinsi kepulauan Indonesia bagian barat yang memiliki
beragam potensi sumbeidaya a h , dintaranya bda dan basil but
Pengumpulan data dikkukan mulai bulan September 2005 sampai dengan Maret
2006.

J e n i s d a n Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dahm penelitian ini adakh data sekunder
Provinsi Kepubuan Bangka Belitung. Data tersebut mencakup data keadaan
umum wibyah, data untuk merigetahui situasi k e t e d i n pangan aMual hingga
perurnusan proyeksi k e t e r s e d i i dan produksi pangan di provinsi ini, serta data
untuk membandingkan proyeksi ketersediian dari data k e t e d i (NBM) dan
proyeksi ketersediin dari data konsavi (SUSENAS).
1. Data keadaan m u m wibyah mencakup data wibyah provimi menunrt
kabupaten dan kota serta luasnya. data jumlah peoduduk menlrmt
kelompok umur dan jenis k e b m i , data kepadatan penduduk, data jumhh
penduduk menurut hpangan kerja, data potensi produksi melipub' data
produksi padi dan pahwja, produksi t a ~ m a nperkebunan, pmduksi
sayuran dan buah. produksi daging unggas dan telur serta data produksi
perikanan. Dabdata ini b e d dari Badan Pusat Statistac (BPS) Provimi
Kepliauan Bangka Beliing.
2. Data untuk mengetahui situasi ketersedtaan pangan aMual hingga
p e r u m m proyeksi ketersediaan dan produksi pangan adalah data
Netaca Bahan Makanan (NBM) Provinsi Kepulauan Bangka &Hung
tahun 2003 yang diwblkadcan d e h sub Dinas Keialwm Pangan.
Dinas Pertanm dan Kehutanan M n s i Kepliawn Bangka Belitvng.
3. Data untuk membandingkan proyeksi ketersedilaan pangan dari data
ke-t (NBM) dan konslrmsi pangan (SUSENAS) tefdiri dari
proyeksi k e k r w d i i pangan dari data k e t e r s e d h n (NEW) yang b e W
dari pengohhan dakm p e n e l i n ini dan data proyeksi ketemaan dari
data komumsi (SUSENAS) yang berasal dari had penel- Nufhamiidah
(2006) dengan judul A M T i Potemi Pmduksi berdasarkan Pola
Konsumsi Hampan di Provimi Kepukuan Bangka Belitung.

Pengohhan dan Analisis Data


Pengokhan dan anal& data diiakukan secara manual dan komputerisasi
dengan metode deskriptif.
1. A n a l i i situasi ketersediraan pangan aktual di Pmvirtsi Kepuhwn Bangka
Beling
Analisis situasi k e t m n pangan aktual ini rnengguMkan data
NBM yang d i i menggunakan pedoman penyusunan NBM tahun 2005.
Data NBM meamjMcan p e n y e d i n pangan (jenis. jumlah dan sumber)
dan pemakaian pangan (jenis dan jumlah). P e n y e d i i pangan dalarn
provinsi mencakup jenis bahan makaoan. jumbh yang diproduksi, jumlah
yang diimpor. dan penrbahan st&. Pemakaian pangan mencakup jenis
bahan makanan, jumtah yang djekspor, pemakaian bahan makanan untuk
bibit pakan. tercecer, industn' makanan dan non makanan serta jumlah
pangan yang tefsedia unMc konsumsi penduduk dahm satuan tonltah~m.
kghpftahun dan glkap/hari serta jumlah kandungan energi (Kal), prutein
(9) dan lemak @) setiap bahan makanan dahm satuan kaplhari.
Analisis situasi k e t e r s e d i pangan aktual meliputi kuantitas
(jumlah) dan krraIitas (keragaman).
a. Kuantitas k e t e r s e d i n pangan aktual
Anakis kuantitas k e t e c s a f i i pangan aktual mencakup
jumlah energi yang tenedia untuk -k pangan per kapita
penduduk. konbibusi energi kelompok pangan temadap total
energi, konlrhsi masing-masing bahan makanan dahm setiap

-
k b p o k pangan. penentase m- pangan td=daP
penyediaan pangan dahm provimi, bahen rnakaMn
temadap penyedim pangan dahm prwinsi, r2sio impor dan
pangan.
Jumlah enefgi yang tenedia untuk kcmsumsi pangan per
ka@a penduduk dari kdom 17 dalam NBM dengan
sahtan Kayhari. Konhibusi energi kelompok pangan temadap total
energi berasal dari jumbh total energi &p kelompok pangan
dibagi dengan total energi yang tersedm dikaIi deogan 100%.
Kontribusi masingmasing bahan makanan d a b m setiap kefompok
pangan berasal dari jumkh energi bahan makanan dibagi dengan
jumlah energi total kelompok pangannya dikali dengan 100%.
Pe-ntase penwunaan pangan temadap penyedim
pangan dam' provimi berasal dari penjumbhan NBM kobm 9
sampai dengan kobm 13 dibagi dengan k h 8 d-kali dengan
100%.

Persentase bahan makanan temadap penydiaan pangan


dabm provinsi berasal dari NBM k h 14 dibagi dengan k h8
dikali dengan 100%.

I
% penyediaan = NBM kolom (14) X 100%

Penjumlahan
NBM kcdom (8) I
I
persentase penggunaan pangan temadap
p e n y e d i n pangan dakm provimi dengan persentase bahan
makanan t e h d a p p e n y e d i i pangan dalam provimi akan

Rasio swasembada pangan diperoleh dari poduksi dibagi


dengan peyumlahan dari pmdtdei clan impor dikurangi ekspor
d i i denqan 100%.
RasioSwasembada= ~ ~ 1 0 0 %
'(Roduksl+lmpor-~)

Rasio impor pangan diperoleh dari impor dibagi dengan


&~mbhan dari produksi d m i m p dikloangi ekspor d h l j
dengan 100%.
Rasioimpoz= imporx1m
(-+lmpor-m)
-

b. Kualitas k-aan pangan aMual


AnaIisk kuabtas ketersedtaan pangan aMual +barkan
dengan keragaman pangan yang diiukkan dengan skor total
PPH dan kumposisi skor PPH kelompok pangan.
skor PPH dipedeh dari data ketersedkn pangan (NBM) provinsi
yang d i dengan menggunakan sofhvare Program Aplikasi
Perencanam Pangan dan Gizi Wtbyah. Program Shdi Gi
Masyarakat dan Surnberdaya Keiwrga. Fakuftas Pertaniin. IF3
(Heryatno. Baliwati 8 Martianto. 2004). Hasil dari pmgoWm data
NBM dengan rnenggunakan sdtware adalah benrpa skor PPH,
proyeksi ketersediaan dan prod&.
~ o m p k ndabm pehitungan skor PPH adalah kelmpok
pangan. jurnhh pangan &lam satrran g(kaplhari, jumlah pangan
dahm satwn KaVkap/hari. persen energi (%), persen AKE (%
AKE). bobot, skor a)dual. skor AKE. skor maksimal dan skor PPH.
Komponen dakm pefiingan skor PPH &pat dilihat pada Tabel
5.Sebnjuinya adalah cara pengisian-nr komponen.

Tabel 5 Tabel pehiingan skor PPH

Kelompok Pangan. Pengefompoican pangari dahm NBM


berbeda dengan pengelompokan pangan dalam p e h h g a n PPH.
sehingga pengkian bark kekKnpok pangan bans
sesuai dengan pengelompoican pangan dalam perhitungan PPH
(Lampiran 7).

KaYkaplhan' (kofom 17 dalarn NBM) yang dikonveni menjadi


satuan glkaplhari dengan menggunakan pangan setara yang
merupakan komoditas dengan korrtribusi paling tinggi dabm
k e h p o k pangan t e e b u t
Kolom KaVkapThari. Kofom Kalkphari ini befisi jumkh
total energi s&p kelompok pangan. yang merupakan
penjurnlahan energi semua k d i ddam masingmasing
kelumpok pangan (kdom 17 dahm NBM).
Kolom persen energi (%). Kobtn persen energi ini berisi
jurnkh persen energi masingmasing kelompok pangan yang
merupakan basil pembagii energi ( K a l h p h x i i
kelompok pangan dengan jumhh total energi (KaVkaphrii dan
d i i i k a n 100%. Persen energi ini menggmbarkan k o n t r i i
setiap kelompuk pangan d a m ketersedin pangan.
.
~ ~ X 1 0 0 %= d,, dmgan n=mmw bafisl.Z...
Total energi @aris 10)
Kolom Persen AKE (% AKE). K o h n persen AKE berisi
hasil pembagian antara jumhh mi1
-( masing
masing kelompok pangan dengan niki AKE K
(ha
pl%
ia
ir dan
dikalikan dengan 100%.
AKE menrpakan angka k d p a n energi yang dijtrrkan
untuk setiap individu setiap hari menurut golongan umumya. AKE
yang diigunakan dahm pengotahan data p e d i ini bukan AKE
meourut WKNPG Vlll tahun 2004. tetapi AKE regional Rovimi
Kepdauan Bangka BeGtung. Penentuan AKE reGional ini
d i i karena adanya pedxdzm jumkh dan komposisi
penduduk menurut kelompok umur dan jenis keiamii di tingkat
~ s i o M Jdengan Provinsi Kepulauan Bangka BeIihmg. AKE
regional Provinsi Kewuan Bangka Wing d i n g
mengglm- metode ~~IJWE!
Spwue yang Qpat dilihat pada
Lampiran 3.
Persen AKE ini rnenggarnbarkan komposisi keterredraan
pangan. Komposisi .deal s%ap kelompok pangan adabh 50%
U- padipadian. 6% mtuk umbi-rrmbian, 12% umk pangan
hewani. 10% unMc mmyak dan lemak 3% untuk buah biji
berminyak. 5% untuk kacangkacangan. 5% untuk gula. 6% unMc
sayur dan buah. dan 3% untuk lairblain.

Kolorn Bobot K o b n bobot bemi bobot masingmasing


k e h p o k pangan. Bobot untuk kefompok pangan Fdi-padian.
urnbiurnbian, &inyak dan lemak. buahlbii berminyak dan gub
adalah 0.5. Bobot untuk kelompok pangan hewani dan kacang
kacangan adalah 2.00.Bobot untuk sayur dan buah &kh 5.0.
Bobot ini disesuaikan dengan pola pangan harapan
berdasarkan anjuran FAO-RAPA dan prinsip gm seimbang. yaitu
setiap kelompok pangan dari tiga kefompok pangan &ma
diberikan skor maksirnum yang relatif sama, yaitu 33.3 @erasal
dari 100 dibagi 3). Ketiga kelornpok pangan utama tersebut adahh
(1) pangan surnber karbohiidrat dan energi (serealia. umbiurnbian.
minyak dan k a k . b i j i i h berminyak) dengan konbibusi energi
74%. (2)pangan surnber proteinlbuk-pauk w a n dan
pangan hewan) dengan konbibusi energi 17%. (3) pangan
surnber vitamin dan mineral (sayur dan buah) dengan k o n b i i
energi 6% dan (4)pangan binnya (aneka minuman dan bumbu)
dengan kontribusi 3%. Bobot 0.5 berasal dari nilai 33.3 dibagi 75.
bobot 200 be& d a i nilai 33.3 dibagi 17 dan bu&d 5.0 berasal
dari 33.3 dibagi 6.
K o l m Skor Aktual. Skor aktual menrpatcan I r d perkahan
antara persen enea-gi dengan bobot masingmasing kefompok
pangan.

K o l m Skor AKE Skor aktual merupakm h a d perkahan


antara persen AKE dengan bobd masingmasing kebmpok
pangan-

K o l m Skor MakshaL Kolom skor maksimal ini betisi skor


ideal PPH setiap kelompok pangan. Skor maksirnal ini berasal dari
perkalian antara bobot dengan k o n b i i ideal setiap kelompok
pangan.
Kolom Skor PPH. Kolom skor PPH bemi skor AKE dengan
mempematikan batas skor maksimal. J k a skor AKE lebih tinggi
dari skor maksimal maka angka yang digunakan u r n mngisi
kobm skor PPH adahh nilai skor maksirnal. J k a skor AKE lebh
rendah dari skor maksimal maka angka yang diiunakan untuk
mengisi kolom skor PPH adalah skor AKE.
2. Proyeksi ketersediin pangan
2royeksi ketersedii pangan ini diimaksudkan untuk mengetahui
jumlah pangan yang hams tersedm untuk dikomurnsi penduduk dalam
satu tahun yang dinyatakan dalam be* energi dari setiap k o m o d i i
dalam masingmasing kelompok pangan sesuai dengan kontribusi aMual
masingmasing k o m o d i i &lam setiap kelompok pangan. Hasil tahapan
ini adalah setiap k o m o d i i dalam bentuk energi dengan satuan
glkaplhari kglkaplhari dan tonltahun. Berikut adalah tahapan untuk
mencapai proyeksi ketersediaan pangan dalam bentuk energi:
a. Proyeksi skor PPH
(~=~+NsagD-soYdt I
- S, = skor PPH tahun vanq dicari
Dewan
=skor~~~tahun&
n =se(isihtahunyangdicaridengantahunawal
& = skor PPH tahun 2020 C i = 100)
dl = seliih tahun 2020 dengan tahun awal

Dengan E, = k&busi energi tahun yang d i i


6 = k o n t n i mitahun awal
n =seIisihtahunyangd~dengantahunawal
E- = kontribusienergitahun2020Cdeal)
dt = serkii tahun 2020 deigan tahun awal
c. Proyeksi energi1
-(

Dengan K, = energi tahun yang d-&


K, =energitahunawal
n =~tahunyangdicaridengantahunawal
K- = energitahun2020
dt = sel-kihtahun 2020 dengan tahun awal
Oengan G, = energi tahun yang d i d
Go = energi tahun awal
n = s e l i tahun yang dicari dengan tahun awal
= energi tahun 2020
dt = s e l i tahun 2020 dengan tahun awal
e. Pefhiingan kbntribusi (%) komoditas pangan &tam masing-

Kontribusi komoditas pangan dabm masingmasing


kelompok pangan berasal dari kolom 16 dabm NBM. yang
rnerupakan kolom ketersedkanuntuk k m m s i per kapita &lam
satuan glhari. Nitai ini k e m u d i dibagi dengan jumlah total
k e t e d i n &lam kelompok pangan dan dikali dengan 100%.

Kontrii =glharikomodirtasxlX1OO%
kanodrtas XI x
glhari total kelwnpok ~angan
f, Pemitungan proyeksi k e t e r s e d " setiap komoditas pangan

H a d perhitungan ini adahh keterrediaan komoditas pangan


dengan satuan glkap/hari, kglkapAahun dan todbhun. P r o w
keterrediaan set@ komoditas pangan adaM had perkalian

dengan kontribusi k o m o d i y a dan dibagi deogan 100.

emqi kelompok pangan (GJX kontrbusi kanoditas (%)


100
I I
Proyeksi ketersedimn kmodii dakm satuan
kglkapltahun adahh korwefsi proyehi kketersedgan dahm satuan
gncaplhari menjadi kglkapltahun.

K e k c x d i kmodRas dalam glkapRtari X 365


loo0
I J
Proyeksi k e t e r s e d i i k d r t a s dahn satuan torJtahun
menrpakan konversi proyeksi keterredgan dahm satuan
kglkapltahun menjadi tonltahun.
r
Dengan proyeksi penduduk pada tatnrn x adahh:

Dengan Po= jurnlah penduduk tahun dasar


L = bju perturnbuhan penduduk
t = tahun yang d i
o=tahundasar

3. Proyeksi produksi pangan


Proyeksi produksi menggambarkan proyeksi jumhh pangan yang
h a m dipnxluksi untuk memenuhi proyeksi k e t e M h a n pangan yang
tehh dietapkan sebelumnya. Asurnsi yang d g u n a h n dakm rnenyrsun
proyeksi produksi adalah perubahan st& impor. ekspor dan pemakam
dahm provimi @&it, pakan. id&. tercecer) pada tahurrtahun
berikutnya adalah tetap (sarna dengan tahun dasar 2003). Proyeksi
produksi merupakan proyeksi ketersediaan setelah dijumlah dengan
perubahan stok, ekspor dan pemakai seita dikurangi dengan hpor.

Dengan Pr,= proyeksi produksi pada tahun t (yang dicani


K, = proyeksi k e t e d i a a n (todtahun) pada tahun t
(tahun yang 6 m 3
PS = perubahan st& pada tahun dasar
E = penggunaan untuk ekspor pada tahun dasar
I = penggunaan untuk bnpor pada tah~mdasar
P = penggunaan untuk pekan pada tahun dasar
B = penggunaan untuk bibil pada tahun dasar
M = p e n g g d m unMc klustri makaMn pada tahun
dasar
BM = p e n g g u m n untuk industri non makaMn pada tahun
dasar
T = pangan yang twcecer pada tahun dasar
Definisi Operasional
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber ham dan air
baik yang diobh maupun yang Wak d i . yang drpenntuld(an sebagai
makaMn atau minuman bagi k o m u m s i man&, termasuk bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan dan bahan bin yang dgunakan &km proses
peyiapan, pengokhan dan atau pernbuatan makaMn atau minuman.
Produksi adalah sejumkh bahan pangan yang dihasilkan d e h Provinsi
Kepubuan Bangka B e r i n g dari seMor pertanian, perikanan, petemakan.
perkebunan dan kehutanan. menunrt jenis bahan pangannya baik yang belum
mengalami poses pkgoiahan m a u p yang tekh mengahmi proses
pengolahan.
Ekspor adahh .sejumhh bahan pangan yang dat&uakan dari wiiyah
Provimi Kepubuan Bangka Beliing, baik ke luar daerah maupun ke luar negen.
lmpor adahh sejumkh bahan pangan yang didatangkan dari luar Provimi
Kepubuan Bangka W i n g , baik Iwr daerah maupun bar negeri.
P e ~ b a h a nstok adalah seSsih antara st& (simpanan) aMtrr tahun dengan
st& awal tahun.
Terrecer adalah jumlah bahan pangan yang hihng atau nrsak, sehingga
tidak &pat dimakan oleh man&. yang terjadi secara tidak disengaja sejak
bahan r n a k m d i hingga t e n e d i untuk datcmsumsi.
Ketersediaan Pangan ad& jumlah pangan yang t e d i untuk
dikonsumsi pendud* yang dinyatakan dalam satuan per kapitalhari.
AKE Regional adalah angka keadnrpan gizi penduduk Provinsi Kepubuan
Bangka Belitung yang telah rnenyesuaikan jumkh dan komposisi penduduhya.
Pola Pangan Harapan (PPH) adalah komposidsusunan pangan atau
kefompok pangan yang d i pada konbibusi energinya baik mlrthk
maupun rebtif yang memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas. M imaupun
keragamannya rkngan mempeftimbangkan aspek sosial, e k m i , hdaya.
agama dan citarasa.
HASlL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Provimi Kepubuan Bangka Befitung

Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung


Provinsi Kepubuan Bangka BeIitung merupaka provinSi ke 31 p-g
terbentuk dalam Negara Kesatwn Repubfik Indonesia pada fahun 2000.Provinsi
Keprlauan 8angka W n g ini merupakan prwinsi kepuiauan di Indonesia
bagian barat. Provinsi Kepuhuan Bangka Belilung terletak pada 104"W sampai
10898' Bujur Timur clan 1 0 m sampai 3V5' Lintang !%atan. dengan batas
wibyah bagian Barat be- dengan Se(at Bangka. bagian Timur berbtasan
dengan Sebt Karimata. b a g i Ufara berbatasan dengan Laut NatuM dan
bagiin Sektan berbatasan dengan Laut Jawa.
Whyah Provinsi Kepubuan Bangka BeIitung terbagi menjadi wilayah
daratan dan wihyah hut dengan total luas m'byah mencapai 81 725.14 km2.
Luas wihyah daratan lebih kurang 16 424.14 km2 (20.10%) dan luas wihyah taut
kbih kurang 65 301 km2 (79.9%). Wdayah Prwinsi Keputauan Bangka Belitung
secara Ammistrata terbagi d a m enam kabupaten dan satu kota (Tabel 6).

Perrduduk clan Mata Pencaharian


Hasa sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan j d h penduduk
Prwinsi Keprdauan Bangka BeCmmg pada tahun 2000 adatah 899.095 jiwa.
Jumkh penduduk Provbsi Keputauan Bangka Befrhmg tahun 2003,berdas;akan
had Survei Sosial Ekooomi N&md adatah 976.031 jiwa (meningkat 8.6%)
dengan tingkat kepadatan penduduk 59 orang per kn2. JumM penduduk IakL
taki pada tahun 203 adakh 490.692 iiwa dan jrrmhh penduduk perempuan
adahh 485.339 jiwa. Jumbh nrmah tangga di Provinsi Kepuhuan Bang)ca
Betihmg pada tahun 2003 adatah 228.538 nrmah tarrgga ckngan jrrmtah anggota
keluarga rata-cata adahh 4 orang. Laju peftumbuhan penduduk Prwinsi
Keplkuan Bangka 8eMung pada peciode tahun 1980-1990 adalah 229% per
tahun. Laju perhmhhan penduduk ini pada pemde tahun 199&2000 menunm
menjadi 0.93% per fahun. Jumhh Nmah tangga dan penduduk di Provinsi
Kepuhuan Bangka BeMung menurut KabupatenlKota dan pnis kebmin dapat
dilihat pada Tabei 7.

Tabel 7. Jumhh ~ m a tangga


h dan penduduk di prwvinsi kepu!awn bangka
b&ung menunrt kabupatenkota dan jenis km
- tahun 2003

JumtahlJeddUk*) .hu&il Rata-ratalJeddUk.


- 6 -
~~ Total RT Perh' PerRT
Banq*a 111 406 111.469 222875 50123 76 4
Banskaw 67 328 67414 134652 30531 48 4
BmTengah 62 199 61976 124175 27894 58 4
-)La= 71 901 72 0C8 143909 32 338 40 4
Belihmg 66 283 64665 130948 34397 57 4
Be6W1-m
- ~~ 43 022 41 722 84 744 22 262 34 4
68643 66085 134728 30993 Is07 4
Total 490 692 228 538
485 339 976 031 59 4
s U m b e r : ~ ~ ~ w l C e p d a r a n ~ ~ ( 2 0 0 J )

Data m - k menunjuldran bahwa penduduk Provinsi Kepuiauan Bangka


Belitung drdcunhsi deh kekunpok umur 15-49 tahun. yaitu sebesar 532 815 jiwa
atau sebesar 54.59% dari total penduduk Se$agian k e d yaitu 27 134 jiwa atau
sebesar 2.78% adatah kebmpok baduta @awah 2 tahun). Pesmbse penduduk
menurut kefompok umur dan jenis k e h m i di Provinsi Kepukuan Bangka
BeCdung tahun 2003 dapat d i W pada Tabel 8.

Tabel 8. Penentase penduduk mmurul ketompk umur dan jenk ketamm di


prarinsi kepulauan bangka beMung tahun 2003

> 65 34 942 3.58


Total 976 031 100
~ : ~ ~ S t a t i s l i l ; F * o v i m i ~ ~ ~ ~ )

Pesentase penduduk menurut kebmpok umur dan jenii ketamin di


penduduk menurut kebmpok umur dan jenis kebnin medikj kebutuhan energi
dan zat gizi yang berbeda antar kebmpok Jumhh energi dan mt gizi yang
dianjurkan imMc dikonsumsi setiap han' deh setiap individu menuwl goboqan
umur dan jenis kelaminnya dinyatakan d a k m Angka Kecukupan Energi (AKE).
Jumbh dan krnnposisi penduduk di provinsi ini beibeda dengan jumIah dan
kornposisi penduduk nasional. sehingga AKE penduduk di provinsi ini be-
dengan AKE nasiona). Oleh karena au. penefitian ini menggunakan angka
kecukupan energi regional (pmvinsi) dengan t j w n mengukur kuantitas dan
kuaMas k e t e d i n pangan berdasarkan u h m provinsi Mi.karena
provinsi memiliki karakteristik yang berbeda dengan karaMemtik nasional
khususnya dalarn ha1 jumhh dan krnnposisi penduduk

Tabel 9 Angka kecukupan energi dan protein penduduk


Prwinsi Kepuhuan Bangka W i u n g

TOTAL 1 273 323 100.00 2677865690 6814711024

Penentuan AKE memerlukan pengelompokan umur Satu tahunan.


sedangkan data jundah dan komposisi penduduk menurut kebmpo3c m r dan
jenis kebmin yang drperoQh Qri BPS Provinsi Kepuhuan Bangka BeMung
menggtmakan pengelompolcan umur demograti (lima tahunan). Oleh karma ilu.
pengebmpokan urnur tersebul drubah menjadi kebmpok amur satu tahunan
dengan menggunakan metode multiple sparague (Lampiran 1). Berdasarkan
pemecahan kelompok umur terrebut, kemudian dihitung jrrmhh pendvduk dan
komposisinya menurut kekunpok umur AKE. H a d pemingan kanposisi
penduduk ini kemudiin bgunakan untuk menghiing AKE regional Provinsi
Kzpuhuan Bangka Beliiung. Angka kecukupan mergi penduduk Provinsi
Kepukuan Bangka M i u n g disajikan pada Tabd 9.
BPS (2003) menyatakan bahwa pada tahun 2003 jumhh penduduk usia 15
tahun ke atas atau Penduduk Usia Kerja (PUK) addah sebanyak 661.I56jiwa
alau 67.74% dari tdal penduduk provinsi ini. Sebanyak 69.2% dan' total jumhh
PUK tenebut. menrpakan angkatan kerja (bekerja dan menmi kaja) dan
sisanya sebesar 30.8% adalah penduduk bukan angkatan kerja (sekdah.
-a.
mengurus ~ m a h dan hinnya. rmgkat Penganggum Terbuka (lPT)
pada tahun 2003 adahh sebesar 9.40%.
Jurnkh penduduk usia kerja yang tinggi dan tingkat penganggum tertjuka
ini menuntut peran pemerintah daerah maupun swasta untuk membuka lapangan
kerja sebesar-besamya bagi penduduk usia kerja ini. Pememrtah daemh ataupun
swasta diharapkan rnampu m e m f a s a i penduduk angkatan kerjanya dengan
hpangan ketja yang meMQj sehingga dapat meningkaikan pendapatan daemh
di provinsi ini. Kondisi ini juga membuka p e h n g bagi pemerintah d m
rnaupun swasta untuk melakukan investasi di beftqai bidang dengan
pemberdayaan penduduk yang t e r m k dakm kebmpok penganggum.
Tabel 10 menunjukkan kompmisi PUK yang bekefja di Provinsi Kepdauan
Bangka Wing pada tahun 203.Jumlah pekerja mendominasisektor peftanii
yaitu sebesar 48.74%. di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 16.06%
serta di sektor perdagangan, hotel dan resforan sebesar 15.34%.
Seldor pertanian menrpakan s e w yang pating banyak drminati deh
pekefja di provinsi ini dacarenakan s&or p e r t a n i masih dgnggap setqai
warisan Qri nenek moyang deh sebagian penduduk di provinsi ini, yang harm
dieruskan keberadaannya. Petani yang bekerja di sektor pertanian ini sebagian
besarbercocokta~muntukmemenuhikebuhmanpangansehadwi.
-
Tabd 10 Penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekmmenurut pnis
hpangan peketjaa utama di provinsi kepuhuan bangka belhng tahun 2003

penggalian
Indu+tri-
~ q a s d a l a i r l n k n
8anq"an
Perdagmgm. hold dan restoran
A n g h i a clan kommbsi
Keuangan.awaansi-pers~vaan
tnnOunm'=="daniasa
Jasa
-k
Labmya 1 7133 0.41
Total 414 645 100.00
sumber:~adanPIMt~PrOvimi~8angta~(2003)

Sektor pertambangan dan penggafian di Provinsi Kepuhuan Bangka


Wiung ini merupakan satah satu payurnbang ulama bahan gaiian tambang di
Indonesia, mefiputi timah, pasir kwarsa. W i n . granit batu gunung, tabah Sat
dan tnji besi yang yang me& tersebar di seluruh kecarnatan di Wnsi mi.
SeMor perdagangan, hotel dan resloran merupakan jenii hpangan kerja ketiga
tertinggi di provinsi ini diiukung deh ob@ wisata berupa pantai yang tenlapal di
sekeliling wilayah provinsi kepuzdauan ini. Jurnlah kunjungan wisatawan. baik
man;anegara maupn nusantara, berdasarkan data BPS seIama tahun 2003
mencapai 41 ribu orang.

Potensi PIoduksi Pmvinsi Kepuhuan Barrgka Be[itung


Sektor p e r t a n i merupakan satah satu s&or yang mendominasi setain
s
ew pertambangan dan industri di Provinsi Keputaran Bangka Be(itung.
Penduduk pFovinsi ini memberikan k W b u s i yang &up besar datam bidang
pertanian yang ditunjukJm d;ui tingginya prqmsi penduduk yang bekefja di
bidang pertanian.
Produksi Padi dan Palamia. Produksi padi dan p&wija pada t&n 2003
mengalmi peningkatan untuk semw komoditas. Tabel 11 menunjukkan bahwa
produksi padi meningkat se$esar 18 persen atau sebesar 1 856 ton. Produksi
pad pada tahun 2003 ini mencapai 12 173 ton.
pangan (ton) tahun 2000-2003 di
Tabel 11 Produksi t a ~ m a o
provinsi kepuhuan bangka beMung

Pmdul;+i (ton)
Kama?bs
zoo0 ZOO1 2002 zoo3

K o m o d i i h u n g meningkat 120 persen atau sebesar 1 122 ton.


K o m d i ubi kayu meningkat 1.4 persen atau 288 ton. K x m g kedetai dan
kaclang tanah mengahmi peningkatan bertunrt-tunrt sebesar 200 persen (2 ton)
dan 9 persen (26 ton). Peningkatan produksi k d i pad dan mi
disebabkan deh adanya program yang baru digatakkan pada tahun 2003 oleh
Dinas Perlanian dan Kehubnan P M Kepukiuan Bangka Ekbng. Program
tersebut adahh Program Perfuasan Areal T a m (PAT) dan Peningkatan MLJIU
dan lntensifikasi (PMI). ApIikasi dengan adanya p r o g m tersebut adalah adanya
pembahan areal tanam. peningkatan kuafitas t m dengan benih bermutu
dan ~enggu- plpuk
Produksi Sayuran dan Buah-bwhan. Produksi sayuran dan buah-
buahan di Provinsi Keprdauan Bangka Bdilung pada tahun 2003 drdihat
pada Tabel 12. Produksi sayuran yang paling tinggi adahh kanoddas sawi.
ketimun dan tenmg. Produksi buah-buahan di provinsi mi ddomksi d e h
produksi k d i jemk yang mmcapai 10 n i ton. KOmOdrtas bcrah tainnya

-
yang juga tinggi pmduksinya adatah ptiang. nanas dan pepaya. Kanoddas
sayuran dan buah-(wahan teiseht merupakan k
w y a . sehingga m
p r o d M y a W~UP
d i yang retatif mudah
ma.
Tabel 12 men~mjukhnbahwa produksi sayuran di provirtsi mi mas3
rendah. Hal ini diduga d i s e m karena tahan yang sesuai unMc peRanian di
Provinsi Kepuhuan Bangka Bestung mi relatif rendah. k a r e ~
sebagian
besar hhan di provinsi mi mempunyai pH taMh yang asam dan meqadung
banyak mineral biji timah dan b&mhhan gafgn sepelii k u m . batu
granit. kaoCm dan tanah kt. sehingga banyak dgunakan tmtuk pertambangan.
--
Tabei 12 Produksi sayuran dan tm&&uahan di provinsi keprriaran bangka
Wing tahun 2003

Knmdtas RoQdrsi Kam&tas RoQd;si


(trn, &dkmahm (ton)
Bner* m 418.3
Ba*angpclih m 51.8
hfIl 1220 adYllangsat 2 528.8
K m . - I)laian 11.7
I(rrbk - -4 237.5
Kembangm Jambuak 345.2

Watd Jemkbesar
Lobak w 2 281.6
'-an9 f
n m v 2 113.7
~Fnm53 1 129.46 w- 2 945
Cabebesar 510.63 PIeMs 4 277
Caberarit 374.04 pePaya 3 415.4
Jamur pisang 5 265.1
Tarsi 311.35 RambrrtBl 2 735.6
T W 2 686.09 saI& 739.1
i3uds 135 sar*o 942.6
Ketbn\m 3 339.61 W
Labusiam 51322 Sbsa); 120.4
Kar*gruns 1516.48 Su);un 180.6
eaYzrm 1546.25 Mebn
q 525.4 -l=@= 1221
Petai BLRvah
471.8 -
srmtber:~adan~aat~-~~epdauanBangkaBelihmg~)-
Ketefargan:
- =T i ada data

perkebunan di pmvinsi ini didwninasi deh k d i ke@a sawit. tada, karet


L. .
dan Jumlah produksi komoditas kelapa sawit yang tirrggi diiukung
dengan data BPS Provinsi Keputauan Bangka Bdtung yang m e n u n J u b
bahwa j m h h perkefnman ketapa s
& di provinsi ini mencapai 16 petkebunan
yang me~pakansatusatunya komoddas yang diproduksi deh pedcebunan

dan arm diproduksi dari perkebunan rakyat Lws areal yang dgunakan unMc

cengkeh. jambu mete dan aren akbh s e h s 121 ribu ha


Tabel 13 Pmduksi k o m o d i perkebunan di provinsi
keplhuan bangka M u n g tahun 2003

Jamtu mete 8729


Aren 96.76
Sumber:BadanRMtSlatistRPmvinsiKepdaran~~

Produksi Daging Unggas dan Telur. Tabel 14 rnen~mjukkanproduksi


daging unggas dan telur di Provinsi Kepuhuan Bangka BeMung pada tahun
2003. Pmduksi d a g i babi di provinsi mi refatif tinggi bila dibandingkan dengan
pmduksi daging dari jenis temak binnya.

Tabel 14 Produksi hasa temak di pmvinsi keprdauan bmgb beCltung


tahun 2003

Rodrd;si
l(mm&as Jenis Temak
(tar)
sapi 792632

Jumlah pmduksi daging babi yang tinggi dKtukung oleh data jlrmkh
poprbsi temak di provinsi m i Jumhh popuksi temak babi mencapai 41 rib
ekor, sedangkan jumhh popubi sapi dan kambing adahh 18 ribu ekor dan 11
r i b ekar (BPS. 2 0 3 ) . Hal mi diduga berlcaaan dengan jrrmtah warga kehmrnan
T i h o a yang reMif tinggi di provinsi ini. Salah satu kebiasaan makan warga
k e t u m n Tmnghoa a d a k h mengkonsumsi daging babi. Data BPS Provinsi
Keplhuan Bangka M u n g (2003) menunjukkan bahwa jlrmlah penduduk
provinsi yang memduk agama bukan islam a d a h h sebesar 17% atau 160 503
jiwa (mencakup agama Katohk. Protestan. Hindu, dan Budha). Daging temak
unggas secara keseluruhan bejumhh empat juta ton dengan jumhh popuhsi
ayam buras dan itik sebesar &u juta ekor dan 166 nbu ekor.
Produksi Perikanan. Produksi pefikanan menunrt jenis bud* di
Provinsi Kepuhuan Bangka Belitung tahun M03 dapat diWlat pada Tabel IS.
S u b &or perikanan di Provinsi Kepulauan Bangka BeMung diiominasi oleh

dan selat. Jumhh t d a l produksi p e r i k a m di provinsi ini pada tahun 2003 adatah
s e k s a 144.526.83 ton. Jumhh produksi mi me
w k
at bila d-ngkan
dengan jumhh produksi pada tahun sebelumnya (2002) yailu sebesar 7.686.88
ton atau sebesar 5.6 persen.

Tabel 15 Produksi perikanan menurut jenis bud-- di provinsi keputausl


bangka beMung tahun 2003

Jertispeli~ Jenis D;an zan 2003 KeMikan


(tar) (1m) (%)
136 525.96 143 896.99 5.40

Produksi perikanan laul ini diiom'masi d e h produksi dari kekmpok ikan.


yaitu ikan seiar 14.558.30 ton pada tahun M02 dan 15.511.51 ton pada
tahun 2003;ikan tembang sebesar 9.825.63 ton (2002) dan 10.294.32 ton (2003)
serta ikan h u m sebesar 8.398.74 ton (2OD2) dan 8.799.36 ton (2003).Produksi
kelompok binatang berkuM keras ddominasi okzh rajungan dengan jumhh
produksi sebesar 1.80021 ton pada tahun 2iM2 dan 2002.37 ton pada taJtun
2003.Produksi jenis ikan dari kebmpok binatang fun& yang pafing tinggi adatah
am-kwni y& sebesar 4.050.32 ton pada tahun 2002 dan 4.512.32 ton pada
tahun 2003. Produksi binatang air bmnya diidominasi OM teripang dengan
jumkh produksi sebesar 208.31 ton (2002)dan 231.93 ton (2003).
Produksi perikanan budidaya ddomi- oleti produksi komoddas dari
perikanan budiiaya kohm. K o m o d i i dari perikanan budidaya k&m yang
mendominasi produksi perikaMn bod- kohm adatah ikan nila. dengan
jumhh produksi 107.0 ton pada tahun 2002 dan 129.82 ton pada tahun 2003.
Jenis ikan dari bud'daya i u t yang memberikan kotribusi tertinggi dalam
kekmpok ini a d d a h ikan kerapu dengan jumbh produksi sebesar 70.68 ton pada
tahun 2003. Jenis ikan dari b u d i i tambak yang jumhh produksinya paling
tinggi a d a h h udang windu yaitu 119.28 ton @a tahun 2002 dan 123.92 ton
pada tahun 2003.

Situasi Ketersediaan Pangan di Provinsi K e p u h u a n Bangka Belitung


Ketersediaan pangan menrpakan jumhh pangan yang tenedra untuk
konsumsi bagi penduduk. Jumhh pangan yang tersedim untuk konsumsi
penduduk di provinsi ini berasal dari data k e k r s e d i i pangan berupa Neraca
Bahan Makanan (NBM) yang diputdikasikan d e h Sub Dims Ketahanan Pangan.
Dinas Perfanian dan Kehutanan Provimi Kepuhuan Bangka 8eMung. Data NBM
~ n i diohh kembaIi menggunakan sofhvam Program Apmcasi P e r e m m a a n
Pangan dan G z i Waayah dengan metode perhitungan yang tetah dsesuaikan
dengan Pedoman Penyusunan Neraca Bahan W r e n (NBM) tahun 2005
(Badan Bimas KetahaMn PangarrDepartemenPertani. 2005).
Pefkdaan yang terdapat d a k m metode penyusunan NBM yang baru
dengan yang lama terletak pada besaran komreni. Metode penyusrnan yang
baru tehh menyempumakan -ran konversi menjadi kbih lengkap daripada
sebelumnya. sehingga selumh ko(an untuk setiap komoddas dalam NBM dapat
terki. Kobm yang mendapatkan penyempumaan besaran konversi adahh kobm
perubahan stok. ekqw, pakan. bibit, diokh untuk bukan makanan, dan kdom
tercecer. P e n g g u m besaran konversi yang baru ini d i i k a n apabila wihyah
tidak rmmitki besaran kommsi untuk komodhs tertwrtu, sehingga dapat
'
mengguMkan besaran konveni yang baru. Hal ini dimaksudkan karena kondii
suatu witayah befum tentu sama dengan kondki nasional. Had perhitungan
NBM sxzm lengkap dapat difrhat pa& Lampiran 2. Pertrandin antara NBM
a d dan NBM hasil dahan menggunakan soffwae dapat diTihat pada Lampimn 3.
AMftsis situasi ketersedtaan pangan melrputi aMfisis situasi ketenediaan
pangan dari sisi kuantitas dan kuafrtas. Anafisis kuantitas k e t e r s e d i i pangan
aktwl mencakup jurn4h en& yang temdia untuk konsumsi pangan per kapaa
penduduk. persentase p e n g g u m pangan temadap p e n y e d i n pangan dalam

--
pravinsi. k . W energi kebmpok p p n temadap totaf energ. kontribrni
masingim&g bahan rnakanan d a h m setiap kebmpok pangan. rasio
swasembada dan impor pangan. AMSsis kuanMas k e t e t x e d k n pangan ini
m e ~ p a k a nanalisis data NBM provinsi ini pada tahun 2003. Anafisis kuaIitas
kete- Plwl dengan keragaman Pangan yang
diiunjukkan dengan skor total PPH dan kanposisi skor PPH masingmasing
kebmpok pangan. Skor PPH merupakan hasil dari pengdahan dab NBM
dengan mengguMkan software.

Sihrasi Ketersediaan Pangan bedasarkan NBM tahun 2003 (Kuantitas)


Ketersediin pangan untuk kcmsumsi penduduk per kapita per h a i di
Provinsi Kepuhuan Bangka BeGtung adatah sebesar 3 144 Kal energi &an
112.36 g protein (Tabel 16).

Tabel 15 Ket- untuk konwrmsi qergi dan p r o t 9 per kapita per han'
provinsi kepulauan bangka be6tung b e i r k a r k a n NBM tahun 2003

6rrrgi Rotein
*. Ke&llppiPa;lqan
Kal 9
Knmawsi
fs6) W) -
1. Padipaaan 1 105 35.15 27.32 24.31
2. Mabtm befpai 82 2.61 0.55 0.49
3. Gub 162 5.15 0.07 0.06
4. euahhj bemhyak 33 1.05 1:18 1.05
5. &~b&ahm 55 1.75 0.77 0.69
6. 29 0.92 1.73 1.54
7. Daging 331 10.53 7B.18 17.96
8. Teha 99 3.15 6.80 6.05
9. Susu 720 2290 37.76 33.61
10. tlran 90 286 16.00 1424

kkwa-i 1 269 40.36 80.75 71.87


JundaM-oZal 3 144 100.00 112.36 100m

Angka ket- energi Qn protein di provinsi ini dibandingkan dengan


angka kecukupan @-regional provinsi yaiiu 2 300 KaVkapmari untuk energi dan
60 glkap/hari untuk protein, sehgga drperdeh tingkat k e t e d i a a n energi dart
protein di pmknsi mi tehh melebihi angka kecukupannya. yaitu 137% u n t d
energi dan 187% untuk protein. Ketersediin energi dan protein di provinsi-ini ...-.
..-.. . .
-.
juga lebih tingy bih dibandrngkan dengan ketersedraan energi dan pmteb, di:.,., .. ~ .
:. .- ,.._..
tingkal Msional pada tahun 2003 yaitu 3 082 Kaykap/hari a r g i dan 75.5
g~kaphariprotein. K o n d i tersebut memungkinkan provinsi unMc mengelupof
sebagian pangannya ke luar daerah agar tercapai ketefsediaan pangan yang
merata di &ruh Indonesia.
K e t e d i n pangan di pFovinsi ini be& dari sumber pangan nabati dan
pangan hewani. Sumber pangan nabali ini meIiputi kekmpok padipadian.
makanan be@. gub, buahlbt berminyak. .- sayurn dan sebagian
dari kekunpok minyakllemak Surnber pangan hewani meIiputi kekmpok pangan
daging. telur. susu. ikan dan sebagian keknnpk minyak/lernak Kebmpok
pangan minyak dan lemak yang terrnasuk dahm pangan nabati adatah kacang
tanah. kopra. minyak sawit dan inti sawit. Kelompok pangan mmyak dan lemak
yang termasuk d a h m pangan hewani adahh lemak sapi. lemak k e h u , kmak
kambing. lemak dornba dan lemak babi.
KetersediipangandiprovinsimididominasidehsumberpanganMbati.
yang memberikan kontribusi sebesar 59.64% bagi total k e t e d i a a n energi di
provinsi mi. Surnber pangan hewani memberikan kontribusi sebesar 40.36 % dari
total energi. Kontrbusi ini tetah melebihi kompwisi ideal pangan hewar6 datam
k e t e n e d i pangan yaitu 12%. Apabita selunrh ke-t untuk konsumsi mi
& ~ h n y a d i k m m s i oleh penduduk. maka akan tirnbui masatah gizi lebih di
provinsi hi. Gid lebih dinjuklwn dengan kegemukan yang d m bedibat pada
munaJlnya penyakit degeneratif seperti penyakityntung.
. .
i prwinsi menurui keksnpok pangan didofma
Ketenedraan pangan d
deh kelompak pangan p a d ' i i a n , yaitu sebesar 35.15% dan' total energi.
K e k m p o k pangan yang juga menyumbang ko&&ai cukup tinggi bagi total
keterrediaan pangan di prwinsi mi adatah kekmpok pangan susu,yaitu 22.90%;
kebmpok pnga minyak dan lema)c sebesar 13.90% dan kehnpok pangan
daging, sebesar 10.53%. Kebmpok pangan yang memberikan kontribusi terkecil
adatah kebmpok pangan sayurn, yaitu sebesar 0.91%. Kebmpok pangan yang
menyunbang energi yang terbesar sampai t e r k d penentase
t e h d a p total energi. befturut-tunrt adahh padipadian. susu. minyakllemak.
dagiq, g~da.telur. ikan, makamn berpati, u,
LmJVBii bwmiyak dan
saylrran.
Kelompok P a d i p a d i n . Kebmpok pangan p a d i rnemberikan
kontribusi 35.15% Qri total k e t d r a a n energi. Kebmpok pangan ini terdiri dari
k o r n o d i i beras. jagmg. dan tepung terigu. Kebmpok pangan padipadian
d i i m i n a s i oleh k d i beras. dengan kontribusi s e W r 91.27% atau
sebesar 1 009 Kal. Komoditas jagtmg memberikan kcmbibusl 2.44% atau
sebesar 27 Kal. Tepung gandum memberikan kmbusi sebesar 6.28% atau
sebesar 69Kal. Kunbibusi w.untuk k o m n m i per k@ kanodit;s datam
seiiap kebmpok pangan dapat dilihat pada Lampiran 4.
K e b m p o k Makanan Berpaii Kantribusi tertinggi dalam kebmpok pangan
makanan berpati ad- k d i ubi kayu yaitu sebesar 78.24%. Kontiibusi ubi
kayu yang tinggi ini diukung oleh tmgginya produksi ubi kayu di provinsi mi.
Kontribusi k o m o d i tainnya yaitu ubi jalar dan sagu adalah sebesar 16.56% dan
5.20%.
Kelompok Gula. K e t e d i kebmpok g u h krasal dai k o m o d i i guh
pasir dan g u h rnerah. dengan total sumbangan energi sebesar 162 Kal atau
5.15%dari total ketersedraan energi. K d i yang memberi)can sumbangan
terbesar adatah g u h pasir. Kontnbusi g u h pasir datam kekmpok g u h adalah
sebesar 86.13%. Kanoditas g u b merah memberikan kontribusi 13.87%.
Kebrnpok Buah/Qi Berminyak. Ketersedraan kekmpok pangan ini
menyumbang kontribusi temadap zat gizi sebesar 33 Kal energi (1.05% dari total
ketersedraan elk?@]. K d i yaftg tenmsuk dahn kekmpok pangan ini
adabh tanah, kacang kedefai. kacang hijau, dan kehpa. Komoditas yang
rnembedan k o n t n i t e k e s a datam kebmpok ini ad& k e k p d&m bentuk
kehpa bekufit. yaitu sebesar 47.54% atau 16 Kal. K a n o d i kehpa ini dapat
d i i menydi minyak goreng abmpm santan. K e d a m in; perlu djcamd
karena santan mengandung zat gizi lemak (59 lemaW5Og santan) yang apabih
d i k w s e c . bedekhn dapat menbnbrdkan gm lebih (kegmukan) yang
akan berakjbal pada munadnya penyakit degenemta.
Kacang t a n a h ~ k o n t r i b u s i 2 9 . 1 2 % a t a u10Kaldan kacang hijau
22.02% atau 7 Kal. Kacang kedetai menyumbang k o n t n i s i sebesar 1.31%.
Kelompok Buh&dxm. Kebmpok pangan tnmMmhl m e w b a n g
kontfhtsi temadap zat gin' sebesar 55 Kal energi (1.75% total k e t e n e d m
energii. Konrod&as buah yang memberEkan kontrEbusi tertinggi dabm
ketenediaan energ;kebmpcrk pangan ini ad&h k o m o d i pisang, yaitu 28.77%
atau 16 W Narmm. baa drWat dai jumlah ketes&aan tmtuk korrnrmsinya
(kdom 14 NBM). k d i yang paling tinggi ketese&aan untuk konurmsinya
a d a h h jeruk. Perbedaan ini d i i b a b k a n karena kandungan energi setiap lOOg
pisang dan jefuk adatah berbeda. yaitu 92 Kal untuk pkang dan 4 4 Kal untuk
jeruk. Oleh karena itu, kontnbusi energi k d i ptiang menydi lebm tinggi
karena kandungan energi setiap lOOg pisang juga l&h tinggi.
Kelompok S a y u a n . Kelompok pangan sayuran menyumbang kontribusi
temadap zat g m sebesar 29 Kal energi (0.92%dari total k e t d r a a n eneq].
Komodi sayur yang memberikan khbusi terbesar d a b n ketersediin enegi
adalah cabe. yailu 27.82% atau 7 Kal. Namtm. ketenedraan bahan makanan
(ton) yang paling tinggi a d a h h kangkung. kacang panjang, dan bayarn.
K O m O d i kangkung, kacang panjang Qn bayam dalam menyumbang energi
memberikan kontribusi sebesar 8.62%(2 Kal). 13.30%(4 Kal) dan 4.82%(1 Kal).
Wahupn k e t e r s e d i komoditas cabe (ton) ad& lebih sedm kontribusi
energinya tetap tinggi. ~ZIRM kandungan energi s e b p lcOg cabe adahh 103
Kal, lebih tinggi d i b a d i k a n dengan kandungan v.
setiap lOOg kangkung.
kacangpaniangdanbayam.yaitu28Kal.30Kaldan16Kal.
Kelompok Daging. Kebmpok pangan daging memberkan k m - b u s i
temadap ketersediin energi sebesar 10.53%atau 331 Kal. Komoditas dabm
kekmpok daging yang memberikan kontribusi en@ pahg tmggi adahh daging
ayam ras dan daging babi. y a h sebesar 83%dan 70%. Ketersediin (ton) ayam
raslebihtinggidaripadadagingbabi,begaupldajumhhtemaknya.sehingga
kontribusi energi ayam ras dapat lebih tinggi daripada daging babi.
Kehxnpok Telur. Kebmpok pangan tefur menyumbang kontribusi energi
sebesar3.15%atau 99 Kal. K d i yang membenkan k o n t r i i paling
tinggi addah tefur ayam buras yaitu se$ear 53.56% atau 53 Kal. T&r itik
memberikan kontribusi sebesar 35.41% atau 35 Kal.
Kelompok Susu. Kekmpok pangan susu bemsal dari susu bnpor.
Kontribusi susu impor temadap kebmpok pangan susu a&dah 100% dengan
jumtah me@ 720 Kal(2288%dari total ketersediaan energ].
Kelompok Ikan. Kebmpok pangan ikan memberikan konbibusi energi 90
Kal (286% total ketersedraan energi. Komoditas &an yang memkfkm
kontnbusi energi terbesar adatah ikan lemuru dan ikan tuna yaitu sebesar
13.42%(12Kal)dan1129%(1OKal).
Kelompok Minyak clan Lemak. Energi minyak/lemak memberikan
k o n h h s i s&zsa 13.9%(437 Kal). Kontribus' hi t e k h melebihi kontrib& ideal
k h p o k minyak dan lemak yaitu 10%. Ketersediin ini d i i i n a s i ofeh surnber
i 3.39%. ~omodrtasyang memberikan kontribusi paItng tinggi ad*
~bat9
minyak sawif yaitu 65.31% atau 286 Kal. Lemak hewani menyumbang energi 29
Kal atau 6.60% dalam k e t e d i kebnnpok pangan minyak dan lemak
Persentase penggunaan pangan temadap penyediiaannya &pat dilihat
pada Lampiran 7.Persentase ini menunjukkan bahwa sebagian besar k o m o d - i
pangan yang tersedin di a n konslrmsi penduduk W i h
ini d i i g ~ ~ k untuk
terdapat beberapa komodirtas yang nilai k m b u s i penggunaan pangan untuk
k o m m s i penduduk temadap p e n y e d i n pangannya dibawah 50%. yaitu k e p a
dan kebmpok pangan ikan. Namun. b
ib ditehsuri kbih bnjuf penggunaan
k o m d i tenehrt adalah untuk indusbi makanan. Kondi ini b d bahwa
beberapa komoditas pangan di pmvinsi ini s e b a g i ket&aannya digunakan
sebagai bahan baku rnakanan yang pada akhirnya dikonsumsi oleh penduduk
dalam bentuk makanan ohhan.
K o m o d i i kelapa, misalnya, dalam induslri makanan akan d i i menjadi
minyak goreng dan santan yang akan dgunakan oleh penduduk dalam poses
pengobhan rnakanan, yang pada akhirnya akan dikonsumsi o k h penduduk
Keadaan mi pertu ditrmati kareM apabib sehrruh ketersediaan ini dikcmsumsi
oleh penduduk. maka akan timbul masalah g m lebiih (kegemukan) yang
berdampak mmcuhya pmyakil degmemtif.
K o m o d i i &an dalarn indusbi makanan akan diolah menjadi ikan oiahan
d a b benMc Zkan kaleng yang juga akan dikomumsi oteh penduduk Komodrtas
binnya yang drgunakan untuk i n d m makanan adalah sagu. gula dan kacang.
K o m o d i i sagu terrebut dapat dkd& m e n j z d tepung sagu sedangkan gula
akan didah untuk minuman, simp, dan permen. Kacangkacangan akan d i i h
menjadi kacang gcreng yang disajikan d a h m bentuk kernasan yang siap santap.
P e n g g u m bahan makanan selain untuk konsumsi penduduk ad&
untuk bibit. indusbi m rnakanan, dan tercecer. Beberapa komodi& yang
sebagii k e t d i n y a digunakan untuk bibit adalah pa&pMan. umbi-
umbian. sayuran dan teha. Penggunaan b i i ini ditujukan imMc menjaga
keberlangsungan produksi komodltas pangan tersetwR Kelwnpok pangan
W y a Wak menunj- adanya pengglataan imMc bibif yang diduga
dikebabkan adanya penggunaan bibit yang berasal dari luar provinsi (impor).
mengingat adanya prod* jenis bahan pangan temzht atauprn pencacatan
data yang kurang lengkap dan' dinas terkait Penggunaan hinnya adahh untuk
industn' non makanan. Pengglmaan ini diduga adalah untuk p e n h a t a pakan
ternak Jumhh pangan yang teroecer menggarnbarkan jumhh pangan yang tidak
dapat digunakan yang dapat disebabkan karma Mang, busuk nrsak
sehma proses d i i b u s i .
A d p e n y e d i i n pangad di provinsi ini b e d dari produka' sendm dan
kegiatan impor. R& swasembada d m bnpor pangan di provinsi ini dapaf damat
pada Lampiran 6. Sebagiin besar p e n y e d i i n pangan untuk sebagian besar
kelompdc pangan adatah berasal d a i luar provinsi. Contohnya untuk kekmpok
pangan @-padian memiliki mbfata rasio swasembada pangan 18.76% dan
W rasio impor 81.24%. Kondisi ini juga tefjadi pada kekmpdc pangan guh.
buahlbiji berminyak, sayuran. dan s w .
Kondisi mi d i i b k a n Itarena hhan yang t e d i di provins' mi sebagian
besar befsifat asam d a n mengandung mineral logam sehingga kurang cocok
untuk k h a n pertanian. Oleh karena itu, pangan di provinsi mi sebagian besar di
datangkan dari luar provinsi. Dampak dari k o n d i ini a d a h h pememrtah pmvinsi
hams menyiapkan anggaran yang tinggi untuk mendatangkan pangan. Namlm.
sangat memungkinkan bagi pemerintah provinsi unMc mengembmgkan
pertanian apaWa hhan yang t e d i twsebut didah dengan tefk, mengingat
masih tingginya jumhh penduduk yang bekeija di bidang pertanian. Pemerintah
dapat mengafihkan -ran dana untuk impor pangan menjacfi penyedtaan
sarana pertanian bagi penduduk untuk memotivasi penduduk unMc lebih
produk!if di bdang pertanian.
Kelompok pangan yang memiliki rata-rata rasio swasembada pangan
a k u p tinggi adatah buah, daging. tehrr, ikan dan minyaWlemak Menurul Dinas
pertanian dan Kehutanan p M keputauan bangka belihng (2003) msio
wasembada mtuk komoddas daging pea dxzrmati k a r m yang dimaksud
dengan produksi daging adatah produksi d a g i i pada RPH (Rumah Pematongan
Hewan) yang ada di pmvinsi ini. Hampb setunrh hewan yang dipbrg di RPH ini
be& d a i luar provimi. sehingga wahupun rasio impor daging sangat redah.
tetapi untuk penyedgan bahan baku berupa hewan. rasio impcmya hampir
100%.
Kebmpok pangan ikan dan mmyak/lernak menrpakan kebmpok pangan
dengan msio impor 0%. Seluruh komoddas pangan ikan di provimi ini sebagian
ketedaannya diguMkw untuk ekspor ke luar prwinsi. K d i dahm
kelompOa pangan min- yang djekqwr adalah ketapa Kcndisi mi
rnemungkinkan untuk pemerintah mehkukan pertukaran k d i pangan
unMc memenuhi kebuhrhan penduduk akan kefompck pangan yang
ketefsed-mya di prwimi ini rendah. sehingga pemefintah dapat mengurangi
anggaran unMc mehkukan impor.

PPH dig~makansebagk a m unMc meqetahui k u a l - i k M t a a n


pangan di provinsi ini yang d i i b a r k a n dari skor PPH dan komposisi kefompok
p n g a n . Situasi keterrediaan pangan di Provimi Kepukuan Bangka Behtung
berdasarkan PPH &pal d i i t pada Tabel 17

Tabel 17 Skor pota pangan harapan pcovinsi k e p l h w ban- beCmmg

-
berdasarkan neraca bahan makanan tahun 2003

Cr;nnl --ePargglHaapBI0
SLa
- - - - " M X AXm
K ASLa
khd SLa
U(E PPH
1. PascQkl 307.3 1105 352 48.1 0.5 17.6 24.0 25.0 24.0
ZUmtiurbi8, 68.9 84 27 3.7 05 1.3 1.8 25 1.8
I-- 1469.6 1240 39.5 S1.9 20 78.9 107.8 24.0 24.0
4.wdanLamt 48.6 437 13.9 19.0 0.5 7.0 9.5 5.0 5.0
5 . 8.3 16
~ 05 0.7~ 0.5 0.3 0.3 1.0 0.3
6. 4.4 17 0.6 0.8 20 1.1 15 10.0 1.5
7. ~ t & 44.4 162 5.2 7.0 0.5 26 3.5 25 25
awaaneuah 242.2 81 26 3.5 5.0 129 17.7 30.0 17.7
9. l a b t a i l 0.0 0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
T@A 3 144 100.0 136.7 121.7 166.3 100.0 76.9
K M ~ z I I ~ ~ I : ~ A K E = ~ ~ o o K ~ Y I ~ ~ ~ ~ ~ ~

Skor PPH ket- pangan ptwinsi ini adahh 76.9. Skor PPH ini
behmdapatdacatakanideal,~behnnmencapaiskorPPHideal,yaitulOO.
Tabel 17 menunjlddcan bahwa keteseda
ian pangan di p r o w ini didminasi
oleh kelompck pangan hewani. Skor PPH kebnnpok pangan ini tekh rnetebihi
skor ideal. Kelompok pangan yang juga telah rnemiliki skor idea) adatah
kelompolcpanganminyakdanbmaksertaguh.
Kebmpok pangan pad-padi memiliki s k a yang bel~rrnideal berdasarkan
PPH yaitu sebesar 24. dengan skor ideal 25. Kebmpolc pangan padipadran
terdi dari komodRas beras, jagung dan terigu. Ketemzdtaan kelompok pangan
padipadian ini djdomh.rasi oleh ketersedraan kanoditas bemr yang
menyurnbang kmbdmi 91.3% dari total keterredgan energi kelompok pangan
padiiatausebesar1009Kal(Lampban5).Keadaaniniseslraidengan
kebiasaan makan penduduk provinSi ini yang mengkortsronsi Msi sebagai
makanan pokok Ketenediaan beras ini s e b g i a n besar diperdeh dari impor.
dengan rasio impor sebear 92.91% (Lampiran 6).
Kebmpok pangan umbi-urnbian merniiiki &or d i i h skor maksimal PPH
yaitu 1.8. Kebmpok pangan umbi-urnbian terdiri dari komoddas ubi kayu, ubi
jalar. sagu dan kentang. K e t e n e d i kelompok pangan ini didominasi deh
k d i ubi kayu yang mencapai 76.42% dari total k e t e f s e d i eneigi
kebrnpok pangan umbi-urnbian. atau sebesar 64 Kal. yang s€!~uN~
ketenediaannya berasal dari produksi.
Kebmpok pangan hewani bedasadcan skor PPH rnerupakan kebmpok
pangan yang k e t W m y a paling tinggi Ketefsedkm untuk konsunpi
kebmpok pangan hewani di provinsi ini t e b h melebihi kontribusi ideal pangan
hewani datam komposisi gm seimbang yaitu 12%. Komoddas dalam kebmpok
pangan hewani a d a h h dagii ruminansia. daging unggas. telur. susu dan ikan.
Komoaisusumenylrmbangrnienergi~~*ket~
pangan hewani. yaitu 58.05% atau sebesar 720 Kal. Sduruh k e t e f s e d i i susu
ini berasal dari impor.Mengingat ketersedtaan unMc konslrmsi kebmpok pangan
hewani ini telah berlebih dan sebagiian bear pmywjiaan k d b s pangan
hewaniberasaldariimpor.makapemecintahsebaaolyamengurangij~yang
mpo r dan atau rnenggunakan komoditas tenebut rmtuk penggum h h n y a
SetainsebagaihahanmakananunMck~. .\

Kebmpok pangan minyak dan lemak MIskor 9.5 yang kjah melebihi
skor maksmral datam PPH, sehing* skor yang ~ ~ I Wadatah
C U skor maksimal
yaitu 5. K o m o d i yang tecmasuk dafam kebmpok pangan minyak dan lemak
adatah mmyak kacang tanah. minyak ketapa. minyak sawit dan kmak yang
be& dari lernak daging. K d i e n g rnembekm kontribtsi paling tinggi
dalamketersediaanenergikebmpoknrinyakdanlemakadatahminyaksawit
yang m p a i 92.24% atau 404 Kal. Seluruh ket- minyak sawit mi
berasal dari produksi bahkan s e b g h ket-nya djguMkan unMc
ekspor.
Kebmpok pangan bmhhij berminyak memaaci skor 0.3 yang madh berada
dibawah dux maksimal untuk kebmpok pangan m- datam PPH
yaitu 1.0. K M O b i yang rnenyumbang k c d r b s i dalam ket- pangan
W/biiibeminy&adatahkomoddas~yaaU16Kafyangberasaldari
produksi.
K e b m p o k pangan kacangk;ecanqan memZIiki skor PPH 1.5 yang masih
berada dibawah skor rnaksimal untuk kebmpok m a n ini yaitu 10.0. K o i m d i i
yang temrasuk dalam kebmpok pangan hi adatah kacang
hijau, kacang kedehi, kacang tanah dan kacang merah. K o m o d d a s yang
rnemberikan kontribusi energi pahg tinggi dahm ketersediam kelompok pangan
kacangkacangan ini adahh kacang tanah yaitu 58.82% atau sebesar 10 Kal.
~bagianbesarket~~tanahdjprovin~ihiberasaldariim~.
Kelompok pangan gub memiliki skor 3.5 yang tehh berada d i i skor
maksi.mal untuk kebmpok pangan ini yaitu 2.5. s e h i skor yang beflaku
adabh 2.5. K e t e M i n kelompok panqan gub terdiridari komqditas gub pasir
dan guIa me&. Komoctitas gub pasb memberi)can kont&usi eneq. y a y paby
tinogi dahm ketersedii kebmpok p a v n @a di provins ini ).ahmencapai
86.34% dari total k e t d i kelompok pangan gub atau sebesar 139 Kal.
K d i gub pasir hi berasal dari impor de- rasio ketenpntuwn impor
sebesar 100%.
Kelompok pangan sayur dan buah memiliki skor 17.7 yang m
i berada
dibawah skor maksimal untuk kebmpok pangan mi. K o m o d " yang tennasuk
dabm kebmpok pangan sayur dan buah adahh beberapa jertii sayuran dan
buah-buahan. Kebmpok pangan bigh menyumbang kontnisi energi letih tinggi
lebih tinggi daripada kebmpok pangan sayur yaitu 65.48% atau sebesar 55 Kal.
Kontribusi eneFgi kebmpok pangan sayur adatah 34.52% atau 29 KaI. K o m o d d a s
d a r n kebmpok pangan sayur yang menyumbang kontribusi energi paling tinggi
adatah cabe sedangkan k a n o d i datam kekmpok pangan buah yang
rnemberikan kontribusi energi pa- tinggi adalah pisang. Sebagian besar
- k e t d i sayurn dan krah di prwinsi mi bemsal dan' pmduksi.

Proyeksi Ketersediin Pangan Edeaf berdasarkan Pob Pangan Harapan


(PPW
AMfisis proyeksi ketersedii ddakukan dengan metakukan proyeksi
temadap skor PPH. baac skor total maupun skor setiap k e h p o k pangan.
AnaIisis proyeksi ketersedm pangan ideal di Pmvinsi Keputawn 8angka
Befitungdrmakudkan~~uijumtahkomoddas~dahmsatuan
ton setiap kebmpok pangan yang harus t e e unMc memenuhi kehrtuhan
konsrrmsipendudukd~provinsiiniProyeksipanganideafyang~datam
ana6sis mi adatah tercapainya k o d yang baik... kuantaas dan
kuantitas yang digambarkan dengan tercapainya skor P(2H
:_..160 pdBtahun 2020.
Tahapan pr
o w.yang d3akukan untuk mengetahui proyeksi jum@h
...
pangan dakm satuan ton yang h a m tersedim untuk memenuhi k e b u t u m
penduduk adcdah dengan melakukan poyeksi t e d d q skor P m .
t e h a d a p konbibusi energi dabm satuan persen setiap k m @ pangan.

dan p
rw temadap kcuitrbusi pangan dalam satuan gram setiap kelompo)c
o
pangan. Pmyeksi k h b u s i pangan dakm saluan gram in3ah yang kemudran
akan digunakan untuk menghitung proyeksi jumlah pangan datam satua;l ton
yang harus tersedia unluk memenuhi kebrtuhan penduduk provinsi.

Tabd 18 Proyeksi skor PPH ketersediin tahun 2003-2020

Skor PPH 100 pada tahun 2020 menggambarkan bahwa pada tahun 2020
pargm yang yang te&s untuk llonurmsi penduduk sama dengan
ketmsecfkm regional pwinsi ini dengan kompmisi k e b m p k pangan tekh
sesuaj d e w kompmisi ideal PPH. AKE regional yang digunakan

kelersedraan pangan dafi tahun 2003 hhgga tahun 2020. Agar tercapaj proyeksi
skor PPH 100 pada tahun 2020. maka provinsi hank ~~ ~ k o rPPH
k e t e d i n y a sebesar 1.35 pdn setiap tahunnya.
Kebmpok pangan yang t e M mencapai skor ideal adatah kebmpok
pangan hewani, minyak dan serta gula. Skor ke-i kebmpok

k e t e d i n y a . Kebmpok pangan yang belum mencapai. &or ideal ad-

kacangan, s e a sayur dan buafi. Peningkatan skw PPH per tahun untuk masing
rnasing kebmpok pangan tefsebui agar tercapai proyeksi skor PPH tobl 100
adahh 6.m.G.OS.5.04.0.5. dan 0.7.
Proyeksi temadap kontribusi energi setiap kebmpok panganjuga d a k u h i
untuk mncapzi Laeirnbangan komposisi antar kebrnp& pangan. Tab& 24
menunjukkan proyeksi k o n t n i energi masingmasing kebmpok pangan wrMc
m ~ t x z pkoiib%usi
i eneqi id&.
Kontribusi eneqi pada tahun 2020 metupakan konEribusi energi ideal yang
diharapkm &pat tercapai pada tahun 2020. Kontribusi energi ideal untuk
meocapai keseimkmgan komposisi antar kelompok pangan adalah 50%
kelornpok pangan p a d i i i n . 6% untuk urnbi-urnbian. 12% untuk pangan
hewani. 10%unMc minyak dan lemak, 3% unMc buah/brji befminyak. 5% untuk
-,, 5% g"a6. m
p "e"k sy-dr kfi
-\:

~ ~ ~~~ - ~.
9 l2hwl-l 0.0 0.7 0.9 1.6 . 2 1 28 3.3
--4.0
Total i36.7 '1302 128.1 i2i.6 117.3 ii0.8 iC6.5 iOO.0

bamva
Tabel 19 rnet~unjuJdca~ keb~mp-angm ,-
urnbian, berrninyak lcacangkacangan serta sayur dan buah diharapkan
meningkatkan kcant&& energinya agar dapai mencapai kesetmbangan
komposisi kefompok pangan. sehingga k e t e r s e d m pangan di prwinsi ini Wak
hanya bsik sesam larantitas, tetapi juga kuafbs. Peningkatan k o n t n i energi
untuk kekmpok pangan tersebut d a k h 0.1%per tahun urrtuk
kebmpokpanganpadipadran,umbiumbiansectasayurdanbuah,serta02%
untuk kelompok pangan.-
- K o n t r h s j m-
daIam persen yang tekh diproyeksacan sebehrrnnya.
kemudian da(orweisi datam satuan KaVkapitalhari untuk rnengetahui komposisi
energi dahn Satuan Kallkapitalhari masingmasbrg keIompok pangan datarn
memenuhi angka keahpan enwgi2 300 K A b p k a i .
Tabel 20 Proyeksi mta-rzb kont&usi energi menunrt kebmpok pangan
(Wplhanl
RatbRata

1 Padidin 1105 1113 1116 1124 1129 1137 1142 1150


2- 84 94 97 1s 113 122 128 138
3 PanqanW 1240 1070 1013 843 730 560 W 276
4 Minya);danLemak 437 401 389 352 328 2(n 267 230
5 EuahlBifi Berminyak 16 25 28 38 44 53 60 69
6 17 35 40 58 69 86 Sa 115
7 Grda 162 154 151 143 137 129 123 115
8 SayurdanEuah 81 91 55 105 111 121 128 138
. . 0 16 22 38 49 65 76 92
9 Lamb
Total 3143 2994 2945 27% 2697 2548 2448 2300

Tabel 20 menyajikan proyeksi kontnbusi energi &m satuan


KaVkapita/hari untuk m&ngm&q kebmpok pangan hingga tercapai kontnbusi
energi ideal yang t e h h dimmuskan sebelumnya. Kontribusi en- ideal menunrt
PPH adabh 1 150 Kaykap/hari untuk padipadran. 138 KaVkaplhan' untuk d
umbian dan sayur-buah. 276 KaYkaplhan' untuk pangan hewani. 230 K z i h p l h a r i
untuk minyak dan lemak. 69 KaVkaplhari untuk berminyak. 115
W p l h a r i untuk V n g a n dan gub.
Kebmpok pangan yang hans meningkat kontribusi energinya adatah
kelomp& pangan padrpaaran, umbi-urnbian. buah/bj bemdnyak Wng-
kacangan, s& sayur dan buah. Agar kebmpok pangan tersebvt dap2i
mencapai keseimbangan komposisi energi antar kebmpok pangan, kebmpok
pangantersebutharusmenqatamipenmgkatansetiaptahlmnya.yaausebesar
2.6 KaVkaplhari untuk pzd-pdian. 2.9 Kaykap/han' untuk umbi-umbian. 3.1
KaVkap/hari untuk w-berminyak. 5.8 KaVkap/hari untuk k;mngkacangan.
serta 3.6 KaVkap/hari untuk pangan sayur dan bush.
Proyeksi ketersedgan pangan ideal daIam sahran K d b @ & a i kemudran
dikomrersi ke dahm satuan glkaplhari. KOntnbusi pangan ideal yang bans
dicapai pada tahun 2020 merupakan k m - dari kontribusi eoergi ideal dalam
satuan Kakri menjadi satuan gram. w w dipemleh sepedi techat
Tabel21.Karfribusipangandatamsatuan~menyatakan~pangan
yang h m s dikonsumsi d e h setiap penduduk setiap hari untuk manenrthi
mermpajkuantitasdanlarafrtaskonsumsipanganyang~.
Tabel 21 Royeksi rata-rata kcntribusi pangan menurut k-pok pangan PPH
(g/kap/han3
~ K o n w J u s i ~ l Y l e n v n d ~ ~

-*-
1. Padkdim
2003
307.3
2006
3121
2
313.7
7
318.5
T
321.7
' ZMS
326.5
m 7
329.7
ZOZO
334.5

Kompaski .deal unMc k w m s i setiap hari setiap peduduk di pwimi ini


adalah 334.5 g kefompok pangan padim. 94.1 g kefompok pangan umbi-
umbian. 277 g kefompok pangan hewani. 23 g kelompok pangan min~akdan
lemak. 64.8 g k h p d c pangan buahlbiji berminyak. 31.4 g kelompok pangan
kacangkacangan. 31.4 g kelompok pangan gub. clan 454.8 g kelompok pangan
sayur dan buah. Pencapaian konsumsi pangan dengan kwpaski yang ideal
padatahun2020dapatdilakukandenganmebkukankefjasmadenganDinas
Kesehatan unt& mehkukan penyuluhan kepada masyarakat fuas akan
pentingnya krmsumsi pangan dengan kwposki yang .&a!. :
Proyeksi keterrediaan pangan dahm satuan g/kaplhari ini kemudgn akan
digrmakan unMc memproyeksi jumlah pangan datm satuan ton yang harus
t d i unMc memenuhi kebutuhan pangan penduduk provinsi ini. Tahapan

mengetahui pefkkm pangan yang harus tersedm s&ma satu tahun aga dapat
me& kebmman pangan CmMC konsrrmsi sekmm pmduduk Rovinsi
Keprbuan Bangka 8elitung. Pioyeksi jumlah pangan dalam satuan ton ini
bermanfaat bagi pemerintah mvirtsi sehagai suatu m e m a n a n pangan dabm

hingga tahun 2020 dapat 6*hat pada Lampiran 9c.


Tabel22~proyeksiketersedganpanganideal~
pob pangan harapan pada tahun 2007.2012 dan 2020. Royeksi k e t e n e d i
mengikldi pola ketenediaan aktualnya pada tahun 2003. Proyeksi ketersediaan
pangan ini meningkat mengkuti bju pertumbuhan penduduk.

Tabel 22 Proyehi k e t d i pangan ideal berdasarkan PPH


pada tahun 2007.2012 dan 2020
P R O m KmRSEDlAAH P A N G A N C T V
KELCXPOK PAMGAN
2007 2012 2020

Proyeksi k e t e d i a a n kelompok pangan p a d i m menunjuldcan tren


meningkat setiap tahunnya hingga tahun 2020. P r o w
ketersedhan kelompok pang& ini adalah se$esar 1 699 ton per tahunnya.
KeIumpok pangan h y a mjw diproyeksacan meninqkat ~~J&JI k-pdc
pangan umbiumbian, buahlbii berminyak, kacag&acangan, sayur dan bwh.
Peningkatanproyeksiketefse&anmasingmasingkelompokpangantenekd
adalah sebesar 835.7 tonltahun. 1 372 tonRahun. 655.6 tonltahun. 3 429
tonltahun dan 2 455 tonltahun.
Proyeksi k e t d i pangan setiap komodrtas pangan datam masing
masingkebmlpok~dapatdiWatpadaLampiran9c.Komodrtaspangan
dalam kelompok pangan padipaai meliplrfi beras. tepung terigu dan jagurg.
K d i beras, jagung dan terigu memberikan konbibrsi
sebesar 90.5%. 8.5% dan 20.9% dari total ketenediaan kelompdc pangan pa611
pad i.Komdibsbefas pada tahrm 2007 dmarapkantenedg - 9 9
m 137
ton. sedangkan pada tahun 2012 ketemxkmnya dhrapkan meningkat
menjadi 106 488.4 ton dan pada tahun 2020 m m w @ 119 248.5 ton.
peningkatan ini dapat dapatdmujudkan d(%4an m p e n i n g k a t a n p r o d u k s i a t a u
mehkukan bnpor apabaa sudafi Wak mernungkinkan tagi untuk fmapmduksi
sendiri.
K o r n o d i i dakm kebmpok pangan urnbiurnbian rnefiptrti ubi jahr, ubi
kayu. sagu dan kentang. Setiap komocStas pangan ini membe&an kontribusi
dahrn ketersediin pangan urnbi-urnbian sebesar 15.8%. 71.3%. 7.4% dan
5.5%. l h m d i d a s yang kebmpok pangan umbi-umbian ini adajah
ubi kayu. Proyeksi k e t e n e d i ubi kayu pada tahun 2020 s e k r 26 444 tan.
dengan peningkatan 491 tcabhun. Perringkatan ini dapat dnvujudkan dengan
mehkukan peningkatan produksi k o m o d i i ubi kayu di provinsi atau rnehkukan
i m p apabda sudah Wak m e m u n g h k a n tagi untuk memproduksi sendai.
K o m o d i dahm k a p o k pangan hewani rneliputi daging ruminamia.
daging rmggas. t e h ~ r . susu dan ikan. Komoddas pangan ini rnembedan
kontribusi bagi ketersed-an pangan hewani masingmasing sebesar 3.6%. 4.6%.
4.0%. 80.3% dan 7.5%. Kontribusi mi manunjukkan batnna ke-t pangan
h m n i ini diirninasi okh k d i susu dan IM.P e n y e d i n k o m o d i susu
di provinsi ini berasal dari i m p sedmgkm untuk kcnnodhs ikan bemsal dari
produksi.
Proyeksi k e t e r r e d i n kebmpok pangan hewani ini rnenunjuklm tren
menurun yang disebabkan karena kontn'busi ketersedgan kebmpok pangan ini
t e h h mekbihi k o n t n i s i harapan berdasarkan PPH yang diinjuldm. baik oleh
skor PPH kebmpok pangan hewani yang tetah me)e$ihi skor maksimal PPH
maupun kontribusi energi yang t e h h melebihi k o n t n i harapan.
Kebmpok pangan minyak dan lemak terdai dari komoditas minyak b a i n g
tanah. minyak kehpa, minyak sawit dan lemak yang berasal dari daging dabm
kebmpdc pangan hewani M i kacang tanah memberikan kmbibci 0.0%
datarn ketersedraan pangan rnmyak dan lemak kareM Wak terdapat produksi
minyak kacmg tanah di provinsi m i KomoQtas minyzk ketapa rnemberikan
kontribosi 1.1%. minyak sawil rnemberikan kontribusj 92.2% dan Lemak sebear
6.7%. Komoddas yang domiMn ket-np datam ketompok pangan mi
adahh minyak sawit Seperti hafnya pada kebmpok pangan hewani, kebrnpok
pangan minyak dan lemak ini juga t&h mefebmi km3rhsi pangan harapan
berdasarkan PPH.
Kebmpok pangan bwahbii berminyak terdui dari komoditas kelapa yang
membecikankontribusi100%tagiketenedraan~fJibemthy&diprovinsi
mi. Ketersediaan kelompok pangan b d V b @ berrninyak diharapkan meningkat
h i 25 541 ton pada tahun 2020. Peningkatan proyeksi ketecsedraan h&&ji
berminyak ini ad& 946 ton per tahun.
Kebmpo)c pangan terdrri dari komodrtas kacang tanah.
b n g kedehi. kacang hijau, clan kacang merah. Kontribusi masingmasing
kelompok pangan ini dahm ketesediaan pangan adatah
48.4% W n g tanah. 2.6% kacang kedelai. 49% b n g hijau dan 0.0% kacang
merah. Ketenedgan kebmpok pangann - ini d i deh
k e t e m d i i n komodrtas kacang hijau. Proyeksi k e t e r s e d i i n k o m o d i kacang
hijau pada tahun 2020 adatah 6 061.8 ton dengan peningkatan sebesar 322 ton
setiap tahun.
Komoditas yang memberikan kontribusi bagi ketersed-an kebmpok
pangan g u b ad& komoditas g d a pasir dan gula merah. yaitu masingmasing
sebesar 86.3% dan 13.7%. Kontribusi ini menunjukkan bahwa k e t e r s e d h n g u b
di provinsi mi d i r h n h s i d e h komoddas guta pasir. K e t e r s e d k a guta pasir di
provinsi ini berasal dari impor. Proyeksi k e t e r s e d i i n komodjtas g u b
menunjukkan tren menurun karena k e t e m = 3 i i kebmpok pangan gula mi telah
rnefebihi kontribusi harapan kelompok pangan ini beidasarkan PPH.
Kebmpok pangan sayur dan buah terdni dari kamdhdcomodiks sayur
dan buah dengan memberikan kontn'busi sebear 58.3% unNc
k w n o d i sayur dan 41.7% unNc kanaiitas bmh. Proyeksi k e t e r s d i a a sayur
pada tahun 2020 addah sebesar 104 434.3 ton dengan peningkatan
ket- sebesar 3 429 ton per tahun. Proyeksi keterseQaan buah pada
tahun 2020 adahh sebesar 74 764.7 ton dengan peningkatan ketecsediaan
sebesar 2455 ton per tahun.
Peningkatan kcmoditas pangan yang diproyeksikan dalam analis& ini
dapal d i i j u d k a n dengan metakukan peningkatan produksi komoddas
pangannya ataupun d e w metakukan impor pangan dari cberah &, apabib
swdah Wak mennmgbkan tagi untuk meningkatkan produksi. Rekomendasi ini
beriaku untuk kanoditas yang penyediaannya menrpakan hasa produksi sendm.
Beberapa kamoditas drproyeksacan unhdr tTtI3W~nkank e t e r s e d b n n y a
Ketersedraan y a q hams ditumnkan ad- ketenediaan untuk kcmsumsi
penduduk. sedangkan ketecsedkm secrata urnurn tidak pertu dmrmnkan.
melainkan d i i k a n untuk penggunaan tain sehin untuk konsumsi, mkainya
djekspor. Namun. tmMr komoddas yang bemsal dari bnpor, sebaacnya
pemerintah menurudcm jumbh k o m o d k yang diunpor. misafnya susu dan
gula. Kelebihan ketesediaan untuk konsumsi ini dapat d ' i dergan
mengalihkan penggunaan k o m d i pangan ini selain sebagai bahan makaMn
untuk komumsi penduduk. misalnya k o m o d i i kelapa sawit dapat d i untuk
industri non makanan sebagai bahan baku k m e t i k
Salah satu komponen ketersediin pangan adalah produksi. Proyeksi
ketersediaan pangan untuk konsumsi kemudiin ditejernahkan ke dalam bentuk
jumlah pangan yang hams diproduksi untuk memenuhi ketersediian pangan
untuk komumsi selumh penduduk yang telah diproyeksikan sebelumnya.

Proyeksi Pmduksi Pangan Ideal berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH)


Analisis proyeksi produksi pangan ideal berdasarkan PPH dimaksudkan
untuk mengetahui jurnlah masingmasing k o m o d i s pangan yang h a m
diproduksi untuk memenuhi proyeksi ketersediaan pangan berdasarkan PPH
yang telah dimmuskan pada pembahasan sebelumnya. Proyeksi produksi
mempakan proyeksi keterred-in pada tahun tertentu setehh dikurargi impor
dan diimbah dengan pembahan st& ekspor dan p e m a k a i i pangan dalam
provinsi (bibit, pakan, indusbi dan tenecer), dengan asumsi bahwa impor,
pembahan stok. ekspor dan p e r n a k a i pangan dalam provimi adalah tetap
(sama dengan tahun dasar 2003) h i a tahun 2020. Proyeksi yang dihkukan
dalam p e n e l i ini tidak memperhihrngkan f a o r komrersi penurunan bas lahan
yang tersedim, tetapi hanya memperhiingkan proyeksi jumhh penduduk
berdasarkan laju pertumkrhan penduduk provii?si ini.

Tabel 23 Proyeksi produksi pangan ideal berdasadan pola pangan harapan


PROYEKSl PRODUKSI (torJtahun)
K E L M P O K PANGAN
2007 m2 2020
Asumsi ini dgunakan dengan tujuan untuk mengetahui jumlah pangan
yang dapat diproduksi oleh provinsi dengan mernpehatikan pola produksi
aMualnya (rasio swasembada pangan). Proyeksi produksi pangan ideal pada
tahun 2007. 2012. dan 2020 berdasarkan PPH dapat dilihat pada label 23.
Proyeksi poduksi komoditas pangan dalam selkp kelompok pangan dapai
dilihat pada Lampiran 10.
Proyeksi produksi menggunakan pangan a m untuk setiap kelompok
pangan. yalu kelornpok pangan p a d i i d i a n diitarakan dengan beras.
kelompok pangan umbi-umbian diitarakan dengan ubi kayu. kefompok pangan
hewani diitarakan dengan ikan, kelompok pangan mbryak dan lemak
diitarakan dengan minyak sawit. kelompok pangan bahbiji berminyak
diitarakan dengan kebpa, kelompok pangan kacangkacangan diitarakan
dengan kacang kedelai, kelompok pangan gula diitarakan dengan gub pasir.
kelompok pangan sayur diitarakan dengan bayam dan kelompok pangan buah
diitarakan dengan nanas. Pangan acuan ini didasarkan pada jumlah pangan
yang paling banyak dikonsumsi dan tersedm di provinsi ini. Pangan acxlan
dengan kandungan energi dan jumlah bagian yang ciapat dimakan d i i M pada
Lampiran 13.
Proyeksi produksi kelornpok pangan p a d i i i menunjuMcan tren
meningkal setiap tahumya hingga tahun 2020. Proyeksi prod- beras pada
tahun 2007 adalah sebesar 13 193.6 ton dan meningkat mertjadi 20 798.3 ton
pa& tahun 2012, dan pa& tahun 2020 produksi beras dihampkan meningkat
menjadi 33 998.0 ton. Produksi beras meningkat mengikuti pefhmbuhan jumlah
penduduk hingga tahun 2020.
label 11 m e n u n j w produksi tanaman pangan pada tahun 2003. label
ini menunjukkan bahwa produksi padi pa& tahun 2003 adalah 12 173 ton.
Kondisi ini menunj~ddcan bahwa pmvinsi Msih dapat memenuhi proyeksi
produksi pangannya untuk tahun 2007 dari produksi sendiri dan b e h m pertu
unMc melakukan impor. Namlrn, tidak dernacian unMc k o n d i tah~m-tahun
selanjulnya. pemerintah harus menyiapkan anggaran dana unMc mendatangkan
beras dari luar provinsi.
Lahan sebagai sarana utama dalam produksi pertanian m e n u n j W tren
yang menutun dari tahun ke tahun, terkait dengan rnenhghtnya jumlah
penrid& yang m e n g a k i i rneningkatnya komrersi hhan pertanian menjadi
lahan pemukiman. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menvnjukkan, dafam 10
sudah tidak memungkinkan untuk meningkatkan produksi ubi kayu di provimi ini
mengingal keterbatasan dan kualiis lahan yang tersedia di provinsi ini.
Produksi ubi jalar pada tahun 2003 adalah 2 ribu ton (a
l bel 1 I),sedangkan
proyeksi produksi komoditas ini adalah 4 ribu ton pada tahun 2007. 5 ribu ton
pada tahun 2012 dan 6 ribu ton pada tahun 2020.Agar dapat mencapai proyeksi
produksi tersebut pemerintah hams meningkatkan produksi k o m o d i i ini dan
bersiap menyusun anggarari untuk melakukan impor apabila sudah Wak
memungkinkan untuk d i i k a t k a n produksinya di provinsi ini.
Kelompok pangan hewani terdiri dari k o m o d i i daging ruminansia. daging
unggas. telur. susu dan ikan. K e t e d i kelompok pangan hewani
berdasarkan skor PPH pada tahun 2003 telah melebihi komposisi harapan.
sehingga proyeksi produksi kelompok pangan hewani ini memiliki tren menurun.
Pemerintah provinsi tidak h a m melakukan penurunan produksi k o m d i ini.
tetapi kelebihan ketersediaan k o m o d i i ini dapat diekspor ataupun d i i
dengan komodiis lain yang kurang ketersediaannya di provinsi ini.
NBM tahun 2003 menunjukkan bahwa rasio swasembada komoditas
daging ~minansia.daging unggas, telur dan ikan adalah 98.56%. 99.85%.
98.67% dan 186.23% (Lampiran 6). Rasio swasembada ini menunjukkan bahwa
k o m o d i i k n sudah mengalami surplus ketersediaan. yang d i i i dengan
rasio swasembada melebihi 100%. sehingga dapat meningkatkan ekspor ke luar
provinsi agar dapat menjadi salah satu diibutor pangan dahm rangka
pemerataan k e t e r r e d i pangan di seluruh l n d o d . BPS tahun 2003
menunjukican n ~ bekspor
i hasil-hasil perikanan dan olahan di provinsi ini telah
me- US S 4 juta. atau setara dengan 40 m i m pia ah. A n g g m yang
drperoleh dari ekspor k o m o d i i kan ini &pat digunakan untuk impor komoditas
yang rnasih kurang ketedtaannya di pro- ini. Solusi lainnya adakh
melakukan pemdcaran k u m o d i i pangan, misalnya mengekspor ikan dan
mengirnpor beras.
Kestabilan k e t e d i a n komodiltas daging dan te!ur pedu dijaga agar dapal
memenuhi kebutuhan pangan penduduk K e t e r s e d i i k o m o d i i susu di
pro* ini 100% berasal dari bnpor. ~ W k e tM
~ ersediiya telah berlebih.
maka proyeksi produksi k o m o d i i susu menunjukkan tren menunm. sehingga
diharapkan pemerintah &pat mengurangijurnlah impor susu.
Kelompok pangan minyak dan lemak menunjukkan tren proyeksi produksi
yang menurun. Kelompok pangan ini t d i dari k o m o d i i minyak kacang tanah,
minyak kelapa. minyak sawit dan lernak (daging). Skcr PPH kefompok pangan ini
menunjukkan bahwa k e t e r s e d i i pangan ini telah melebihi skor rnaksbnal
sehingga tidak pedu meningkatkan ketersediinnya. Kelebihan k e t e r s e d i i
k o m o d i i pangan ini dapat dgunakan untuk penggunaan lainnya sepecti
dgunakan dalam industri non makanan, contohnya dengan mengatah sawil
sebagai bahan baku kosmetik ataupun dengan meningkatkan ekspor untuk
meningkatkan pendapatan daerah.
Rasio sembada k o m o d i i kelapa sawit adalah rasio yang paIing tinggi
dibandingkan dengan rasio k o m o d i i lainnya dalam kelompok pangan ini, yaitu
237.59%. Rasio ini menunjukkan bahwa dalam ketersediaan pangan. k d i
ini telah mengalami surplus walaupun telah melakukan ekspor. sehingga rnasih
memungkinkan bagi pemerintah provinsi untuk dapat meningkatkan ekspor
komodilas ini. BPS mencatat nilai ekspor minyak dan lemak hewan atau nabati di
provinsi ini tahun 2003 mencapai US S 26 juta, atau setara dengan 260 milyar
rupiah.
Kelompok pangan buahlbiji berminyak memiliki tren proyeksi produksi yang
meningkat, dengan produksi k o m o d i i kelapa mencapai 57 777 ton pada tahun
2020. Rasio swasembada k o m o d i i kelapa ini adalah 100.65%. Rasio
swasembada ini menunjukkan bahwa dalam k e t e d i a a n k o m o d i i ini be&
dari produksi dan telah mengalami kelebihan k e t e r r e d i sehingga dapat
diekspor. Nilai ekspor bii minyak dari data BPS (2003) menunjukkan sebesar
U S S 6 ribu atau setara dengan 60 juta pia ah.
- Kebmpok pangan yang juga d i p r o y e k s i meningkat jumlah prod&ya
adalah kacangkacangan sea sayur dan buah. Kelompok pangan kacang-
kacangan terdiri dari k m o d i i kacang tanah, kacang kedelai, kacang hijau dan
kacang merah. Ketersediaan kacang hijau menrpakan &u-sahmya k o m o d i i
d a h m kelompok pangan ini yang penyediinnya berasal d a i produksi. Agar
proyeksi produksi kmoditas kacang-kacangan ini dapat tercapai, maka
pemerintah bans meningkatkan produksi k o m o d i i ini karena produlcsi
komoditas ini pada tahun 2003 (Tabel 11) masih sangat rendah bila
dibamhgkan dengan proyeksi produksinya. Pernerintah juga apabila sudah Wak
memungkinkan untuk diikatkan produksinya di provirtsi ini.
Ketersedman k o m o d i i sayur dan buah sebagian masih b e m A dari
produksi, dengan rasio swasembada sayur dan buah a d a h h 50.19 % dan
92.29%. Agar dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang ttenrs
meningkat, maka ketersediaan kornodiis sayur dan buah ini ham ditingkatkan.
Mengingat keterbatasan dan k u a l i i lahan yang kurang mendukung
pengembangan pertanian di provinsi ini. maka untuk memapai proyeksi produksi
komodiis sayur dan buah ini, pemerintah h a m menyiapkan anggaran untuk
melakukan impor k o m d i s ini.
Ketesediaan k o m c d i i gula pasir di provinsi ini berasal dari impor. Rasio
swasembada komodiitas ini adalah lebh dari 100%. Skor PPH menunjukkan
bahwa ketersediaan kefompok pangan ini telah melebihi kontribusi harapan
berdasarkan PPH. sehingga tren proyeksi produksi komoditas ini adalah
menurun. Karena ketersediaan k o m d i ini 100% berasal dari impor, maka
pemerintah provinsi h a m mengurangi jumlah impor k o m o d i i gula.
Nilai impor untuk sayuran dan umbi-umbian. serealii, biJ&Jin dan buah-
buahan pada tahun 2003 tercatat senilai US S 8 juta. atau setara dengan 80
milyar rupiah. Nilai impor ini sangat tinggi, sehingga pemerintah diharapkan tklak
menggantungkan k e t e r s e d i i n pangannya dari impor saja. apahla p r o d u m
tanaman pangan di provinsi ini masih dapat dioptimalkan mengingat masih
t e r s e d i i y a sumber daya alam @ibit unggul, pup& lahan) dan manusia
(pengangguran) yang tersedii untuk dapal dimanfa- &lam upaya
peningkatan produktivitas tanarnan pangan di provinsi ini.

Perbandingan Proyeksi Ketersediaan


berdasarkan Data Ketersediaan (NBM)d a n Konsumsi Pangan (SUSENAS)

Perbandingan proyeksi k e t W i berdasarkan sisi k e t e r s e d i i dan


konsumsi ini dimaksudkan untuk melakukan pembandingan antara proyeksi
ketersediian yang diperoleh dari dua jenis data yang berbeda, yaitu dari data
ketersediin (NBM) dan konsumsi (SUSENAS). Pemband~nganini d i i
untuk mengetahui apakah tefdapat perbedaan antara keduanya. Apabila
tedapal perbedaan di antara keduanya, maka di1a)cukan penelusuran untuk
mengetahui alasan yang menyebabkan adanya perbedaan tersebd dengan
mengamati seliiih yang munad antara proyeksi k e t e r s e d i i NBM dan
SUSENAS. Tujuan dari pembandingan ini adalah ingm mengetahui apakah
provinsi, berdasarkan proyeksi keters&aan. telah marnpu memenuhi kebutuhan
pangan r J & u d h y a .
Proyeksi k e t e d i dari s k i ketersediaan memiki data dasar NBM
tahun 2003. Proyeksi k e t e r s e d i dari sisi konsumsi mengguMkan data
SUSENAS tahun 2002 sebagai data dasar. Data dasar NBM 2003 dan
SUSENAS 2002 diilah diijikan pada Lampiran 11. Selisih NBM dan SUSENAS
yang bemilai negatif memliki arti bahwa jumhh pangan yang tersedii untuk
konsumsi lebih kecil dibandingkan dengan jumlah pangan yang dikomumi. N i
s e l i h yang masih dapat diierima adalah lebih atau sama dengan (+)lo%
dengan memperhiiungkan proses d i i b u s i pangan yang mengalami banyak ha1
seperti ada pangan yang t e r m maupun ada yang hilang atau rusak. K d i
ini diduga diibabkan karena adanya pencacatan data keterrediaan yang kurang
akurat. karena sangat tidak mungkin penduduk dapat mengkomumsi pangan
yang tidak tersedia. Oleh k a r e itu.
~ data ketersediin hams menyesuaikan data
konsumsi pangannya.
Menurut BBKPDEPTAN (2005). k o m o d i i yang tidak t e d i a data
produksinya adalah dihitung dengan menggunakan data konsumsi yang berasal
dari Survei Sosial Ekonomi (SUSENAS) (Lampiran 12). Perhitungan
ketersediian yang perlu diioreksi. kembali dengan metode pehitungan
menggunakan data konsumsi pangan ini adalah beras. tepung t-u, talas, b n .
kqniri. kacang kedelai, kacang hijau. gula pasir dan sayuran, yang menrpakan
k o m o d i i yang jumlah konsumsi pangannya lebih besar daripada jumlah yang

Tabel 24 Proyeksi ketersediin pangan deal berdasarkan pob pangan harapan


PROMKSl-(-)
ICELOUPOX
KBld SUSMASl
PbwGAN
2007 m2 20a0 2m7 an2 rn
Padipadan 105 496.8 108371.1 1130426 120588.5 122429.6 125.170.9
25 585.5 29456.7 36 3026 16 174.6 200432 X.9306
- K m M 14915 110.1 11 013333.7 39197YL8 113435.9 133568.0 169251.6
-6- 15 167.5 13 464.8 10 328.4 9 589.9 9m 6 10.1403
vm 3 895.1 6 9S3.l 12560.6 11 154.4 15697.1 23.819.0
Kacan+Lac8gan 4 930.9 9 235.4 16959.3 6 150.1 8921.7 13.-
GuIa 14 5558 13 8323 12-5 1366.1 13810.0 13.678.8
salur 49 228.5 51 451.4 56218.1 61 357.0 71 366.0 89.089.0
Brsh 35 2428 36 834.1 39 530.8 74 9920 87225.0 1m887.0
S u n b a 7 = ~ 2 0 0 6

Analisis perbandingan yang dilakukan temadap proyeksi ketenedtaan dari


d m data yang berbeda ini menggunakan beberapa pangan acuan yang
dgunakan untuk menyetarakan kcwnodnaskomodi pangan yang terdapat
pada kedua proyeksi ketesednan. Pangan acuan ini dkhakm pada jumlah
pangan yang paling banyak dikonsumsi dan tersedii di provinsi ini. Pangan
a w a n yang d i i g u ~ k a nuntuk setiap komodiis dengan kandungan energi dan
jumlah bagian yang &pat dimakan d i i i k a n pada Lampiran 13.
Tabel 24 menyajikan proyeksi k e t e r s e d i n ideal bedasarkan PPH. baik
dari sisi ketersediaan clan konsumsi. Proyeksi k e t e d i a n pangan ideal yang
diperoleh dari data ketersediin dan konsumsi menunjukkan perbedaan yang
dapat dilihat pada tabel ini. Seliiih proyeksi ketersediian kelompok pangan ini
diijikan pada Tabel 25.
Proyeksi k e t e r s e d i i n kelompok pangan p a d i i d i i n yang berasal dari
data ketersediian dan konsumsi menunj&n ben yang m a . yaitu meningkat
Tanda negatif di depan angka menunjukkan bahwa jumlah proyeksi k e t e d l a a n
NBM lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi k e t e r s e d i n SUSENAS. Hal
ini menunjukkan bahwa proyeksi k e t e d i n pangan belurn marnpu memenuhi
kebutuhan pangan penduduk di provimi ini, sehingga ketersediaan kelompok
pangan p a d i i d i i n di provimi ini ham d i i n g k a h n untuk dapat mernenuhi
kebutuhan konsumsi penduduknya akan pangan p a d i i d i i . Narnun, persen
seliiih t e h a d a p SUSENAS yang diiunjukkan pada Tabel 24 untuk kelompok
p a d i i d i i mencapai 10%.

Tabel 25 Seliiih dan persenbse seliiih proyeksi ketersediian pangan ideal


berdasarkan PPH

Kelornpok pangan umbiumbian menunj- bahwa pyeksi


k e t e n e d i a n NBM dan proyeksi k e t e r s e d i SUSENAS memilib tren
meningkat Hal ini memberikan arti bahwa. baik konsumsi rnaupun k e t e d l a a n
pangan urnbiumbian di provinsi ini h a m d i i . Selish ketenediaan NBM
dan SUSENAS menunjukbn tanda yang posit# yang berarti proyeksi
ketersediaan NBM ini t e h h rnelebihi proyeksi kebuhrhan pangan sehingga
kekbihan ketersediaan ini dapat dgunakan untuk penggunaan lain selam
sebagai bahan m a k a ~ untuk
n komumsi penduduk
Proyeksi ketersediian pangan hewani. baik NBM maupun SUSENAS
menunjukkan tren berbeda, yaitu menurun pada proyeksi NBM dan meningkat
, pada proyeksi SUSENAS. K e t e r s e d i n pangan hewani hi telah melebihi
proyeksi kebvtuhannya. sehingga kelebihan k e t e r s e d i i ini dapat diekspor ke
luar provinsi. mengingat ketersediian pangan ikan di provinsi ini w k u p tinggi dan
merupakan potensi provinsi sendiri.
Proyeksi ketersediian kelompok pangan minyak clan lemak, antara NBM
dan SUSENAS, menuyukkan adanya perbedaan !n?n. Proyeksi k e t e n e d i
NBM menunjukkan tren menurun, sedangkan proyeksi ketersediian SUSENAS
menunjukkan tren meningkat.
Perbedaan tren ini menunjukkan bahwa ketersedkaankelompok pangan
minyak dan lemak di provinsi ini sudah menwkupi k e b h a n konsumsi
penduduknya, namun tidak diikuti dengan konsumsi yang tinggi pub. Oleh
karena itu, penduduk provinsi mi d i i r a p k a n rneningkatkan k m m s i kelompok
pangan minyak dan lemak, sehingga pada tahun 2020 tercapai konsumsi pangan
yang baik secara kuantitas dan k u a l i , yang juga d i i u k k a n o k h semakin
kecilnya persentase seliiih NBM terhadap SUSENAS. Program yang dapat
dilakukan oleh pemerintah setempat adalah dengan melakukan penyuluhan akan
petingnya k o m m s i pangan yang beragam dan sesuai dengan kompcsisi yang
diinjurkan. mengingat tingginya ketersedian k o m d i kelapa di provinsi yang
merupakan hasii produksi.
Proyeksi k e t e r s e d m kelompok bwhhiji berminyak, antara NBM dan
SUSENAS menunjukkan tren yang sama. yaitu rneningkat Proyeksi ini
menunjuMcan bahwa k e t e r s e d i i kelompok pangan buahlbrji bennmyak behrm
dapat memenuhi kebutuhan komumsinya. begitu pub dengan konsumsinya.
label 25 juga menuyuldcan bahwa ketersediaan kelompok pangan ini
masih kbih rendah bila d i b a n d i k a n dengan k o r ~ ~ ~ m s i n yPersen
a. seGsih
teihadap SUSENAS juga menunjuldcan nilai yang lebih tinggi dari 10%. sehhgga
pemerintah ham meningkatkan k e t e r s e d i i n kelompuk pangan ini me!ebihi
proyeksi kebutuhan pangannya, agar dapat memenuhi kebutuhan konurmsi
pendudulcnya. Peningkatan ketenediaan ini dapat dikkukan dengan penrngkatan
produksi maupun impor, mengingat keterbatasan jumlah dan k u a l i i hhan di
provinsi ini. sehingga pemerintah harus menyiapkan anggaran untuk mengimpor
kelompolc pangan ini.
Proyeksi ketersediaan kelompok pangan kacangkacangan, baik NBM
maupun SUSENAS. meounjukkan Wen yang sama, yaitu meningkat hingga tahun
2020. Hal ini menunjukkan bahwa. baik ketersediaan maupun konsumsi
kelompok pangan kacang-kacangan harus diingkatkan. Tabel 2 5 menuyukkan
bahwa seliih antara proyekii ketersediian NBM dan SUSENAS. rebtif kecil.
Namun. peilu diperhatikan. hingga tahun 2007 seliih NBM tei-hadap SUSENAS
adalah melebihi 10%. Pemerintah hams mencapai proyeksi k e t e r s e d i y a
lebih cepat dari yang direncanakan, agar kekurangan pangan yang diinjukkan
dari besamya persen seliih t e h d a p SUSENAS (lebih dari 10%) pada tahun
2007 ini tidak tejadi.
Proyeksi ketersediaan kelompok pangan gula. baik NBM maupun
SUSENAS, menunjukkan tren menurun hingga tahun 2020. Hal ini menunjukkan
bahwa baik ketersediian maupun konsumsi g u b di provinsi ini hams diirunkan.
Seliih antara proyeksi k e t e r s e d i i NBM dan SUSENAS. seperti yang terlihat
pada Tabel 10. relarif keal.
Pmyeksi ketersediian kelompok pangan sayuran dan buah, baik NBM
maupun SUSENAS menunjukkan tren meningkat per tahunnya hingga tahun
2020. Ketersediian dan konslrmsi pangan sayuran dan buah hams d i i k a t k a n
agar k u a l i konsumsi pangan penduduk di provinsi ini mmcapai ideal.Sekih
antara ketersediian dengan kebuhhan penduduk m e n u n j ~ d d mselisih yang
tinggi. sehiia pemerintah harus bemati-hati dalam m e n y e d i i n pangan
kelompok sayuran dan buah agar tidak terjadi kekurangan pangan sayuran dan
buah ini. Pemerintah harus menyiapkan anggaran untuk mendatangkan (iipar)
kelompok pangan ini untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. karena
akan sulit jika hanya mengandalkan produksi saja mengingat kebutuhan selisih
antara ketersediin dan kebutuhan penduduk akan kelmpok pangan ini c u h p
tinggi.
Penelusuran data dan metode k e m u d i dilakukan untuk mengetahti
faktor yang menyebabkan perbedaan ini. Alasan utarna dari perbedaan ini adahh
karena sumber data yang dig& untuk mehkukan proyeksi ketersediaan
pangan ini berbeda. yaitu data ketersediaan dan konsumsi. Absan h y a
adalah bahwa pada data k e t e n e d i (NBM) terdapat beberapa kmoditas
pangan yang Wak terdapat dalam data konsumsi (SUSENAS), seperti minyak
kacang tanah dan lemak. Begitu pub sebali)cnya, dalam data konsumSi
(SUSENAS) terdapat beberapa komoditas pangan yang Wak terdapat dalam
data k e t e c s e d h (NBM), seperti tabs dan kemm mi berminyak) (Lampiran 11).
Selisih yang tinggi pada kelompok umbiumbian d i i a dipengaruhi oleh angka
k e t e r s e d i pada komoditas ubi jalar yang sangat tinggi. sehingga bla
d i b a n d i i n dengan angka konsum?Aya akan mempengaruhi poyeksi
ketersediaan pangannya.
Sersih antara proyeksi ketemedam NBM dan SUSENAS pada kelompok
pangan hewani juga menunjtdckan angka yang tinggi. Hal ini d i b a b k a n karena
pada sisi k e t w s e d i , angka k e t e r s e d i k o m o d i i susu di provinsi ini sudah
sangat tinggi dibandingkan dengan konsumsinya.
Sersih yang tinggi juga terdapat pada kelompok pangan kacangkacangan.
Hal ini diibabkan karena pada data NBM tidak diperoleh angka data pnxkksi
kacang merah. sedangkan pada data konsumsi terdapat jumbh kacarg merah
yang d i k o m s i oleh pendwluk Perbedaan yang sudah m u m l dari awal ini
mempengaruhi perbedaan yang muncul k e m u d i i dalam proyeksi.
Penelusuran Wak hanya dilakukan tehadap data dasar, tetapi juga
terhadap metode yang digunakan untuk pengolahan data, yaitu sofhvare.
Berdasarkan penelusuran diketahui bahwa DKBM (Dam Konversi Bahan
Makanan) yang digunakan dalarn kedua soifware menunjukkan adanya
perbedaan sehingga mempengaruhi pemitungan dalam proyeksi. Perbedaan
DKBM antara kedua software yang digunakan dalam pengolahan data ini dapat
dilihat pada Lampiran 15.
KESIMPUlAN DAN SARAN

Kwirnpukn
I. ~eterrediaanpangan di Provinsi KeWauan Ban@ Belitung
sebesar 3 144 KaYkapIhari energi dan 122.38 glkap/hari protein. dengan
skor P W 76.9 yang menyatakan b a h a keterredraan pangan di
ini mash behrm beragam. Ketenediaan pangan di provinsi ini 6 - i
ok4lk~panganhewani.SebagianbeSar~pangan
yang Mi61pravinsi ini adalah unMr kamumsi pendud& dengan
penyediaanpanqannyasebagianbesarberasaldarihrarprovinsiCmpor).
2 Proyeksi ketmaan pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020
be&sahn PPH adatah me&gWkm kekrsedikm ke)ompo)c Pangan
padipadi. umbi-umbian, buah/biji berminyak, kacangkacangan. sayur
dan bwh. P e n h g b h kefwnpo)c pangan
kn&d adakh 1 699 tonitahun beras. 835.7 tonAahun ubi kayu. 1 372
tonltahun kebpa, 655.6 tonhhun kacang kedehi. 3 429 tonhhun bayam
dan 2 455 tonltahun nanas. Ke)ompok pangan hewarti, minyak dan lemak
serta guh telah mengalami surplus (kekbihan) ketersedin.
3. Proyeksi produksi pangan ideal pada tahun 2007. 2012 dan 2020
berdasarkan PPH adabh meningkatkan k e t e n e d i n kelompok pangan
padkpdian. umbi-umbian, bwhbiji b e n n i i k a a n g h a n g a n . sayur
dan buah. Peningkatan k e t e n e d i n masingmasing kelompok pangan
tei-sebut adalah 605 tonltahun beras. 75 260 tonAahun ubi kayu. 2 612
tonltahun kebpa. 1 098 tonltahun kacang kedelai. 507 tonltahun bayam
dan 368 tonhhun nanas.
4. Sebagian besar k o m o d i dabm data ketersediin (NBM) memifiki nilai
se- lebih dari 10% drbandingkan dengan nibi komumsinya. Selisih yang
beinii negatif menggambarkan penduduk mengkomumsi pangan yang
tidak tersedia. Keadaan ini diduga karena adanya pencatatan yang tklak
akurat sehingga u r n mengatasi keadaan ini pengisian NBM untuk
k o m d i yang Wak tefsedia data produksi. &pat menggu-n data
kmmsi pangan yang berasal dari SUSENAS. Metode perhiingan ini
mempakan metode penyusuMn NBM yang terbaru (tahun 2005). A M l i
Perbandingan pcoyeksi ketesediaan dari data ketersediin (NBM) dan
kortsumsi pangan (SUSENAS) menunjukkm proyeksi k e t w i n
kelompok pangan pa&pdin, umbi-umbian. buah-biii berminyak. gub.
sayw dan buah memiliki tren proyeksi yang sama. Proyeksi ketenedtaan
kelmpok pangan hewani clan minyaWlemak memiWol tren proyeksi yang
berbeda.

Saran
1. Pemerintah provinsi diharapkan dapat meningkalkan produksi p e r t a h m y a m
dengan cara pengokhan tanah yang optimal. mengingat kondii tanah di
pro* ini kurang mendukung unMc pertanian. Namun, sangai
memungkinkan apabila diilah dengan baik Pemerintah juga dapat
menggunakan telolofogi yang sudah berkembang untuk meningkatkan
produksi pertaniinnya. Selain itu, penggunaan bibit unggul dan pertuasan
areal tanam juga dapat membantu peningkatan produksi peitania~ya.
Tingkat pengangguran yang cukup tinggi dapat d i i untuk
diberdayakan meningkatkan produksi pertanian mengingat minat penduduk
pro* akan pertanii lebih tinggi daripada bidang lainnya.
2. Pemermhan beberapa k o m d i pangan yang tidak dapat dipenuhi hanya
dari poduksi, dapat dipenuhi dari luar provinsi atau impor. Pemerintah
diharapkan menyiapkan anggaran untuk mendatangkan pangan dari provinsi
lain.
3. Kekbihan ketersediian beberapa k o m o d i i pangan di provimi ini dapat
diianfaatkan sebagai aset provinsi untuk diekspor dan meningkatkan
pe-n daerah. Kekbihan ketersediaan k o m d i tersebut juga dapat
diianfaatkan sebagai pangan penukar bagi komodiias yang masih rendah
pemenuhannya di provinsi ini. misalnya menukar ikan dengan beras.
4. Pemerintah provinsi diharapkan dapat meningkatkan k d i n a s i antara
instansi pemerintah dalam meningkatkan k u a l i s data yang dipublikasikan
agar dapat mendukung k u a l i analiiis data.
5. Penyusunan NBM yang selanjubya diharapkan telah menggunakan metode
penyusunan NBM yang telah diimpumakan y a h metode penyusunan NBM
tahun 2005 yang dipubtikasikan oleh Badan Ketahanan Pangan. Departemen
Pertanian.
6. Konsistensi data yang digunakan dalam analiis sangat mempc2nga~hihasil
analkis. s e h i i g a penggunaan DKBM dalam soffware ketersediian dan
konsumsi diharapkan dapat diimakan dengan menggunakan DKBM yang
telah baku, sehingga-tidak mengurangi k u a l i s analiis.
DAFTAR PUSTAKA

[BBKP-Deptan] Badan Birnas Ketahanan PangarrOepartemen Pertanian. 2004.


- Neraca Bahan Makanan Indonesia 20M-ZW3. Jakarta: BBKP-Oeptan.
. 2005.
Pedaman Penyusunan N e m Wan Makanan (NBM). Jakarta: BBKP-

Baliwati YF. 2002. Bahan Ajar Mata Kuiah Metode Penhim Gi Neraca Bahan
Makanan. Junaan Gm Maswrakat dan Sumberdava Keluama. - Fakultas
Pertanian, InsMut Pertanian &or. Bogor.

B a l i i YF 8 Roosita K. 2004. Sisfem Pangan dan Gizi Dalam Baliwati. YF. et


a1 (ediior). 2004. Pengantar Pangan dan Gi.Depok Penebar Swadaya.

[BPS]Badan Pusat Statistik 2005. MetodoQgi, Pengolahan d m Hasil


SUSENAS 2005. [Makalah Seminar] disampaikan pada Sosialisasi
SUSENAS di Badan Ketahanan PangarrDeptan. Senin. 3 April 2006.

[DKP-Deptan] Dewan Ketahanan PanganDepartemen Pertanian. 2005. N e m


Bahan Makanan Indonesia 2003-2004. Jakarta; DKP-Deptan.

. 2006. Kebijakan
Urnurn Ketahanan Pangan 2006-2009. Jakarta.

Foraete. H M. 2001. Food Sear* Strategies for the Republik of Fiji. Bogor.
The CGPRT Centre.

Hard-myah ef a1 (ediior). 2001a. Kebijakan dan Program Ketahanan Pangan di


Ga Otonomi Daerah. Cibinong: Kejasama [PSKPG IPB] Pusat Studi
Kebiiakan Pangan dan G m InsMut Pertanian Bogor. Agrindo Aneka
Consult. Partemship for Economic Growth (PEG) USAID. Pernefintah
Kabupaten Bogor. Badan Birnas Ketahanan Pangan Departernen
Pectanian.

. 2001b. Pembedayaan Masyarakat unfuk Mencapai


Kelahanan Pangan dan Pemulihan E k m i . Cibinong: Kejasarna
[PSKPG IPB] Pusat Studi Kebijakan Pangan dsn Gm lnstitut Pertanian
Bogor. Agrindo Aneka Consult Parternship for Economic Growth (PEG)
USAID. Pemerintah Kabupaten Bogor. Badan Birnas Ketahanan Pangan
Departemen Pertanian.

. 2001c. Pengembangan K M S U ~ Pangan


~ ~ dengan
Pendekatan Pda Pangan Harapan. Cibinong: Kejasama [PSKPG IPB]
Pusat Studi Kebijakan Pangan dan G
ii Instaut Pertanian Bogor. Agrindo
z
Aneka Consult. Parternship for Economic Growth (PEG) USAID.
Pernerintah Kabupaten Bogor. Badan Birnas Ketahanan Pangan
Departemen Pertanian.Kantor Menteri Negara Urusan Pangan. 1995.
Penentuan Skor Mutu Pangan (Komposisi Bahan Pangan) Menuju Pangan
Harapan (PPH). Jakarta.
Irawan, PB. 2004. Peranan Pembangunan Manusia dalam Mendukung
Ketahanan Pangan. Pmdimg Wdya Karya Nasional Pangan dan Gm Vlll
2004

Karsin. ES. 2004. Peranan Pangan dan Gizi dalam Pembangunan. Dalam
W m t i . YF, et a/ (editor). 2004. Pengantar Pangan dan Ghi. Depok
Penebar Swadaya.

Khomsan A 8 Kusharto CM. 2004. Kaitan Pangan, Gizi d m Kependudukan.


Dalam B a l i i , YF. et a/ (edior). 2004. Pengantar Pangan dan Gm.
Depok Penebar Swadaya.

Menteri Pertanian Republik Indonesia. 2005. Keynote Speech Mentefi


PerfaniadCetua Hmian D e w Ketahanan Pangan pada Seminar Sehari
Pemenuhan Atas Kewkupan pangan. Jakarta.

Nuhamidah. 2006. Analisis Polenu' Produku' berdasarkan Pda K m m s i


Pangan Harapan di Provins' Kepuiauan Bangka Belifung. [Slutpsi
Sarjana]. Bogor. Departemen Gizi Masyamkat, Fakuftas Pertanian. IPB.

Roosita, Elly. 23 Desember 2004. Pertanian Semakin Kehilangan Daya


Tariknya. Kmpas. hltv~linm.komoas.wm[30Aguslus 2006)

Sembiring ET. 2002. Pengembangan M a Konsumsi Pangan Penduduk dengan


Pendekatan Pda Pangan Harapan (PPHJ di Kabupaten K m hop&
Sumatera Utara. [Skripsi Sarjana]. Bogor: DepaFtemen Gm Masyarakat
Fakultas Pertanian. IPB.

Setiawan 0. 2004. Ketahanan Pangan. Dalam Balmti. YF, et a/ (editor). 2004.


Pengantar Pangan dan Gi.Depok Penebar Swadaya.

Suhardjo. 1989. Peremmaan Pangan dan Gizi Bogor: Departemen Pendiiikan


dan Kebudayaan. DireMorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar
Universitas Pangan dan Gi.IPB.

Suryana, A 2004. Ketahanan Pangan di Indonesia. Prasiding W@ Karya


Nasional Pangan dan G
iz
i Vlll2004.
Wibowo. R. 2000. Pertanian dm. Panga, Bunga Rampai Pemikiran Menuju
Ketahanan Pangan. Jakarta: Pustaka Harapan.
Lampban 1 Pemihrngan Angka Kecuhpm Energi (AKE)regional Provimi
KepuhW Ban9ka

AKEmenrpakanangkakecularpanenergiyang~~setiap
.i bdividu setiap hari menurut gcdongan umurnya. AKE yang digunakan dalam
,. -
. moiahan data penelitian ini tndcan AKE menurut h J d P G Vlll tahun 2004.
tetapi AKE regional Provimi Keplhuan Bangka Be6hmg. Penentuan AKE
regional irti d&sarbn karena adanya perbedaan jumkh dan komposid
penduduk menurut kefompok umur dan jenis kehmin di tingkat nasioMf dengan
Provimi Kepukuan Bangka Beimmg.
Data jumkh dan komposisi pencMuk menurut kdompok umur dan jenis
kehmm yang diperdeh dari BPS Provimi Kepdauan Bangka Be6tung
menggunakan pengelompokan umur demograii (lima tahunan). sedangkan
p e r h b p n AKE memertukan pengefompokan umur saiu tahunan. Oleh kamm
itu. pengehpokan umur tersebut diubah menjadi kelompok umur satu tahunan
dengan menggunakan metode muftipfe sparague. Metode irti menrpakan metode
yang diiunakan unluk memecah keknnpok umur tersebut BeFdasarkan
pemecahan kdompok umur tenebut, kemudgn dihitung jumkh peduduk dan
komposisinya menurut kelompok umur AKE. H-1 pefhiingan komposisi
penduduk ini kemudian digunakan untuk menghitung AKE regional Provinsi
Kepubuan Bangka Belitung.

Tabel 28 Jumkh dan komposisi penduduk Provimi Kepuhuan Bangka Belihmg


menurut umur dan jenis kelamin tahun 2002
Data jumlah dan komposisi penduduk menurut ketompok umur dan j&
kebmm yang befasal dari BPS provimi dapat d E b i pada Tabel 28. Data ifti
kemudian dikelompukkm berdasarkan kebmman pemitungan. yaitu dengan
menjq-l@can kelompok umur 20 tahun hingga 29 tahun dan kebmpok umur 30
., :. .
&I&hingga 59 tahun serta d i h i i w y a berdasarkan kelompok umur
Tabel 29.
Tabel 29 Jumlah dan komposisi peduduk Rovinsi Keplhuan Bangka Belitung
menurut umur dan jenis k M m tahun 2002 (Data obhan)

Pengelompokan umur pada Tabel 29 pedu diubah menjadi kelompok umur


satu tahunan dengan menggunakan metode multiple sparague. Pemecahan
kelompok umur tersebut diikukan pada:
1. Kefompok umur 0 - 4 tahun, dipecah menjadi ketompok umur kurang dari
satu tahun. satu sampai tiga tahun dan umur empat tahun. tanpa
membedakan jenis kelamin.
2. Kelompok umur 5 - 9 tahun. drpecah menjadi kelompok umur lima tahun.
enam tahun. dan tujuh sampai sembiian tahun, tanpa mernbedakan jenis
kdamin.
3. Kdompok umur. 10 - 14 tahun. dipecah menjadi kefompok umur 13 tahun.
14 tahun. clan 10 sampai 12 tahun dengan membedakan jenis kebmin.
4. Ke!umpok umur 15 - 19 tahun. dipecah meftjadi k e h p o k umur kurang
dari 16 tahun dan 16 sampai 19 k h u n dengan membedakan jenis
kdamin.
Metode ini rnengguMkan Faktor Pengali Sprague (FPS) untuk memecah
ke!umpok umur demografi (lima tahunan) menydi keknnpok umur satu tahunan.
Metode MulL;ple Sprague terdiri atas lima kelompok. yaitu Firsl End Panel
(FEP), Fmt Next To End Panel (FNEP). Mid Panel (MD).Last Nexl To End Panel
(LNEP). Last End Panel (LEP). Kelompok umur mana yang d@mkan
umur rnaM yang akan dipecah. J b kebmpok umur
teqantmg pada k e h p o k
yang akan dipecah adatah kelompok umur bna tahunan yang pertama (Nl)
maka yang digunakan adalah FEP. Kelompok umur ToM tahunan yang kedua
(N2) mengguMkan FNEP. Kelornpok umur yang ketiga (N3)dan keempat (N4)
menggunakan MP (Tabel 30).

-~ a b e l 3 0Faldor pen@ sprague (FPS) ImMc m e c a h ketompok umw

Umur
rti)

nO
nl
n2
demografi @ma tahunan) menydi kelompok umur satu tahunan

m
-3616
t026.40
+0.1840
KekmpOkuml~brtenallimatahunanO
m

-0.0960
r0.w
n3
FIRST END PANEL 0
-02T68 10.1488
+o.o400
-0.03~
KO

-0.-
-
r0.m
0 . m
N5

n.3. 101200
-. r0.1360 -0.ORD +€l.o160
n4 r0.0704 r0.1968 -0.0848 r0.0176
flRST NEXT TO Pa) PANEL IFNEPI
nO r0.m r02272 -0.079 r0.6I44
nl r0.m r02320 -0.0480 r0.0080
n2 -0.m r021m -0.0080 t0.m
n3 -0.0160 r0.1820 r0.0400 - O . m
n4 -0.0176 r0.1408 r0.0912 -0.0144
MID PANEL (MI)
nO -0.0128 r0.0848 r0.1504 -0.).0240 *0.0016 .-I -
nl -0.0016 r0.0144 r0.2224 -0.0416 r0.0064
n2 r0.W -0.0336 r02544 -0.0336 W.0064
n3 r0.0064 -0.0416 r0.2224 r0.0144 -0.0016
n4 r0.0016 -0.0240 r0.1504 0.0848 -0.0128
LAsT NEXT TO END P A N U (LNEP)
no -0.0144 r0.0912 r0.1408 -0.0176
nl -0.).m8D r0.0.0400 r0.1840 -0.0160
n2 r0.m - O . m a2160 - O . m
n3 r0.m -0.0480 mzx20 r0.m
n4 40.0144 -0.079 r0zn r0.0336
LAST W D PANEL 0
no r0.0176 -0.0848 r0.1668 r0.0704
nl r0.0160 -0.0720 r0.1360 r0.1200

-
Nj = -&jurnlah b u d u k u&n salm tahunan
3. Kelompok umur 4 - 6 tahun = (20701)c(Z2 207)+(22 813)
= (65722)
4. Kelompok umur 7 - 9 tahun = (114 838)-(22 207)-(22 813)
= 69817
5. Kelompok umur 10 - 12 tahun = (1 07 863)-(20 854)-(19 928)

6. Kelompok umur 13 - 15 tahun = (20854)(19 928)(18 925)


= 59 708
Laki-laki = 50.4% = (0.504)(59 708)= 33 100
Perempuan = 49.6% = (0.496)(59 708)= 29 608
7. Kelompok umur 16 - 19 tahun = (87467)-(18 925)-(16 916)
=51 626
L a W = 52.3% = (0.523)(51 626)= 26 984
Perempuan = 47.7% = (0.477)(51 626)= 24 642
8. K e h p o k umur 19 - 29 tahun '= (16 916)+(84 m y 7 9 968)
= 181 661
Lakihki = 49.2% = (0.492)(181661)= 89 433
Perempuan = 50.8% = (0.508)(181661)= 92 227
9. Kelompok umur 30 - 49 tahun = (77231)+(62 382)+(52 654)
+(49 865)= 240 132 -.
Laki-bki = 52.5% = (0.525)(240132)= 126 174'
Perempuan = 47.5% = (0.475)(240 132)= 11 3 958
10.Kelompok umur 50 - 64 tahun = (39324)+(24 024)+(22 541) -
= 85 889

Perempuan = 49.0% = (0.490)(85 889)= 42 088

Perempuan = 52.8% = (0.528)(31848) = 16 802


Tabel 31 Angka kearkupan energi dan protein penduduk
Provimi Kepulauan Bangka Beiitung

TOTAL 1273323 100.00 2677865690 6814711024


hY
UQW
A,NUI I P ~ I 011.307
I UW ~1 ~ 8 1003
~PMOWI(U~ JW8
~
Lamplran 2 Nerece behen mekenen Provlnel Kepuleuen Bengko Belllung

PmBAU PM"M8M P@ml(l~lm


4I)I*m P ( W I(6IIIIMIM YllU M M I U W L8PU
Pmwwm P M U I R w u IU. I)IVI~~OIIY) I(-al U#~I(IM I*, Cam. Cmlu- U
A-I

Na Porn
(I) 11) (3) (0) (01 (71 10) (0) (10) I (11) (!a) (16) (10) (101 (I?) (10) (10)
..
I PMI+ADWC~RUU
1 8
-1
(41

0 0 0 0 0 0 0 0 0
I.Tqv0-81Iw o 0.0 014 7.000 7.m o ).OM o o o 13 10 7.0~1 1.01 W),W do I.M 011
s.~~wn~1wno0n0.~~8urn 11.173 100 o II.O~I o i1.07r 14 143 11.010 M a07
4 . O ~ ~ U ~ ) ( ~ ~ O ~ ~ ~ D U I U U I ~ N I ~1 W
1.m 0.070 I 01.370 W.Wl 0 w , w 105 0 0 030 1.r10 03.070 101.4 277.W IW lr.74 $00
0 .IIWVMUl8 1.M) 0 1.110 4.107 4,lOl 100 27 0 024 200 1.040 3.00 b 17 0.70 0,s
0 JDCUOMW~Y1Ulll8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 O.W 0.m 0 OW OW
1401 1 4.46
.
I WIUNW omrrnnrrncnv
I. M J w t S w l w ~ # 1.m I1 0 4.103 0 4.103 M 0 0 10 410 3.002 3.07 I0.M I4 0.13 0.04
2 .W)(r)ua8UrD 11.371 11 11.300 0 11.300 47 0 0 1.011 7 0 0 17.03 40.11 M 0.41 0.11
Lomplran 2 Neraca bahan makanan Provlnel Kepulauan Bangke Belltung
- - -

PIDRhU RmMlm Punl(llun O l W m lxmn)~ U*l0111011m m l V l Mamu P(r l a w


lkmnna PM.n- mmnua. PMWIIM n m . r uarmw Fw Cmwr C ~ l u m c i m
Arrlapwy
JM* DIlun ~ ~ u l n 11m) MBU* IIW llw B l * w I*WU 11m)
Cwumq. cnrnors s
uw Dhrn~~ nuw ~ 4 1h 1 n ~ v.ng
~ n m a ~ vrtwm imr
Uaaan IN~UUM m W L **OD* **law PMM on AMoulmr@&' l w c r r MUMM h m gl
w ravhln I*olhr Pa11
M WWi MWOhw P w ~ a h m w lmm wa,n Pow k w , omy c # m r o~mr o r m v
P W M U M

YU.O*OINO I Y I * T
I .DIOH~O*~~~DOUYUI 8.w 4.011 102 111 4.w o o o o YIO 3.m 11.40 21 2.14 1.00
~ . ~ u e n u u r a n ~ ~ u1.410
~ . ~ O * P ~ I M U I O M I
~
w
1.m0
w
o
o
o
o
4.w
1.m
w
. 1.m
w
o
o
o
o
o
o
o
o
M
36
0b1
I
I
1.03
0.07
O.I
1.0)
1
3
0.0)
0.w
0,Ol
0.17
1. D I O H ~ ~ ~ M ~ M M U I o o o o o o o o o o o o.m o.m o o.m o.m
0.o.OkOWf~M**l 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.m 0.m 0 0.m 0.m
.
8
..
O.Ol~WfP0nMUI
7 o.okorvun arm* h o o . 1 C N a ~
& r u n RIr f W a W t 4
1.160
13.016
16.70)
b.002
r.073
9.717
I
3
I 0
0
40
b.WI
7.071
@a00
LWI
7.071
0.710
0
o
0
0
o
0
o
0

0
0
o
0
3bb
$04
401
POI0
7.477
0.271
0.10
8.11
10.0b
YI.II
IL71

17.01
70
07
W
2.17
r,w
LO1
OM
0.05
OM
0 .o.okolDlfCu&M~ol
1O.Juont~JMlliOlMbJMW
10.1M
0
0.110
0.W
2
2
0
0
0.140
0,070
. 0,110
0.070
0
0
0
0
0
0
0
0
307
0
b.OY
0,070
0.33
7.a
17.34
10.43
07 2.77 4.90

V P .T%LUR f 1 0 0 8
.
I T W AW W I I h W HM 1001
I, r e w *yam Rae tdmamw nm awe .. 14,018.0m IM 20 l4.000 l4.Obb 0 3.7W 0 0 072 10.370 11.1b Y.03 03 3 0 11.10

3.TWMIRbaml
1.002.m
0.1rl.m
47
.143
I01
0
2.7112
0.W . 1.74
0.384
0
0
0
1.113
0
0
0
0
00
373
1.807
0.010
2.04
7.0)
7.00
1001
II 0.00 0.77
,. Larnpiran 2 Neraca bahan makanan Provinsl Kepulauan Bengka Belltung

Am Ppm
(I) I?) (31 I4 (01 (01 17) 101 101 1101 I!!) 11~1 1131 (141 I 001 (17) (I&) 1\01
X IWIIIIW
I ,w-cIw-@-flW

3.-
.
a K~eWamUIPM,
7.400
010
8,037
7.400

OM
0
2.310
272
3,030
0.120
110
2.001
0
0
0
0
0
0
I10
00
WI
0
0
0
700
30
1
00
BO 1.632
4.00
0.16
1.00
l2.W
0.30
4,20
I0
0
?
2.14
0.M
0.4
0.13
0.0
0,Ol
4- I. 3.441 J . ~ I 1.77b o 0 670 o zm 037 0.01 2.40 I 0.20 0.07
.
0 T*VMCIW~~~
O . L ~ W @ A W I . 1.211
14.~0
1.121
14.010
wo
7.700
I
001
1.137
o
o
o
o
im
2.817
4
o I
r ~QI
3.w
op.2
5.04
op.7
i0.w I
I 0.00
7.0
0.01
0.31
7 . VWI o.wa 0.w~ 3.163 2.o~ o o 1.010 o 4 4 I 1.01 4.10 o 0 0 0.01
b . ~ ~ m p u o w r m ~ b.OM om 3.171 0.407 o o 1.024 o bab 2.7ro 2.w 0.10 o 0.00 o,~b
0.Dnongnunvl 0 0 0 0 0 0 0 0 0.m 0.m 0 0.m 0,m
10 , odIlUWA"U00 1.407 1.407 7 705 0 0 240 0 100 W 0.30 l,M I 0.11 0.01
(I .rWMemWnUb o 0 0 0 o o o o o.m 0.m o o,m o.m
12 .Mm~COnngncm~ o 0 0 0 o o o o 0.00 0.m 0 0.m o,m
13.tJmwmmhUIo 1.101 2.407 1.W OW 0 0 IrO 155 M O,M l,M 2 0.30 0.W
.
I 4 I(8W~n-0-
Ib.KwwOvlMYOm~1
UIo l.07b 1.070
0
1.07b
0
0
0
0
0
0
0
0
0
im
0
1470
0 0.m
I &.OD
0.W
o
0
0.73
0.W
0.01
0.W
1 0 . ~ W o 4 7.470 7.478 r.mr 4.rbl 0 0 o OM 1.110 2.41 000 o 1.00 005
.
17 L I v m v o h w U.W 44.001 IO.W3 Y.401 0 0
I
II.OW 0 0.00 7 . 3 10.70 01.40 30 000 1,03
M 14.M 13
.
XI M I N V U A I M A U
I. u u u q r w l 1 w n n x 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.m 0.m 0 0.m 0.m
l . p M 2. Yb 101 0 0 107 27 100 0 0 0 I 3 I76 0.10 0 2 0 0,01 0,Ol
3 .WnlU8n(VPbbnQ . 3O.Ml 0 JOY1 11.OW IO.M3 0 0 10.W 0 0 0
r . umuO n r c ~ w m u o u ~ p ~ u nI O . ~ 10.006 17 o O
IO
,I o 10,017 o o o 87 169 10.~1 II.W a1.07 ?m 0.00 at)?
o.wOI*(YPtl.unYI . 110.130 0 0 l10.22d . ll0.?30 0 0 110.230 0 0 0 0.m 0.W 0 0.m 0.02
o.w~~vwmaomno~un 110.2ao 0).470 II WI M.rOO 10.000 4.w o 0 0 168 o 4.r10 6.70 13.12 110 om 13.1
4M PO1 4.
7.LmuuplW*n, 0.W 101 0 101 101 0 0 0 2 0 IM 0.17 0.47 r 0.01 o.r?
..
0 L*NXK m w r D m a fa11
0 tUNI UMUV4 10011All
!.a10
003
43
IP
0
0
43
10
43
a0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0 YO
rl 0.01
0.0)
0.12
0.M
1
I
0.m
OW
0.11
0.01
.
I0 L m um 1 M mIIIO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,m 0.m 0 0.m 0.M
11 . l m u ~ ~ F q Z ~ i ~ o.m ~7 o 000 om o o o 10 o 071 0.01 2.00 7. ow ,.0
I* Lbi 5.5
43Y b.05 4d.44
Lemplren 3 Perbendingen entere NBM eali den NBM haail olehen sollworo

Enorgl (Kollkoplhr) % Protoln (glknplhr) % oollolh Lomak (glkoplhr) K


No. Kolompok Pongon oollolh
' torhndap nbm oollolh
nbm nbm ooll oollolh torhodop nbm nbm ooll oollolh ,brn 0 ~ 1 1 nbm aoll oollolh t0rhodoP
oloh nbm ooll Oloh oloh nbm ooll
1 Podl-podlon 1105 1081 44 4.16 27.32 28.22 1.1 4.20 4.4 4.27 0.13 3.04
2 Mokonon borpoll
3 Oulo
4 Buohibljl borrnlnyok
5 Buoh-buohon
8 Soyuron
7 Do~lng
8 Tolur
0 Suau
10 Ikon

Howonl 1280 1207 82 6.14 80.75 75.83 4.02 8.40 81.04 77.8 3.14 4.03
Kentang -
KdlKullisrCabbqp
Tomat malanes
WateJfCarmts
C a b e fChilli
Tenms-
PehaiI+auirCabbageIkhntanlGreem~Radoh
Bav;mgD9mlSpringOr6arr
Kanghng-
LobaklRadish
IihSiamPlmpbn
EunCisrGreenbeaP
Bayrmf-
saVuran-

TELUR {EGGS 99 100.00

SUSU M I L K 720 100.00


Lampiran 5 Ketersediaan energi (Kal) aktual rnenunrt kehnnpok pangan
di provinsi kepulauan bangka belitung berdasarkan NBM tahun 2003

Subtotal 1 105 100.00


Ubi& 14 16.18

Subtotal 84 100.00
oa!Z+Wfi ' 124 10.00

Subtotal 1 240 100.00


W K a g n g T h 0 0.00

Lent& 29 6.62
Subtotal 438 100.00

Subtotal 16 100.00
Kacang Tan* 10 50.82

Subtotal 17 100.00
GutaPasb 139 86.34
Guta
GutaMecah 22 13.66

Subtotal a4 100.00
Lampiran 6 Ketersediaan pangan menurut komoditas pangan dan asal
penyediaannya.

0.00
0.00
Saqu imm
GULAtSUGAR
GulaPasi
Gdamaah
B W H I S U I ~ A K
Kacgg T P P h h t x E l
KacPlgTa-'alLrpaI(rfl
KsdBi
-==-Bw=
IwWaBahrglDaq*)
B U A n a J m m
nCnrrai 1m.m
Jardr 83.44
Ouku 57.57
[*lrian tam
Jan& 1m.m
=='w 8460

-
t&xQs imm
-Pw toom

-
Pirans loom
lalm
Saslr lmm
Saro imm
1m.m
SAnJkANMCETABEs
Barimg- 1m.m
Barimg- imm
uelbwn 24.62
Kacgg- om
om

-
KacggPPiBg
I(ab8g 1m.m
MI- imm
Tmraf m.01
1m.m
Cabe 69.03
Tauns 0.00
w='
OAGlNG lWEA7
oasis-
oasis-
oasis-

-
Qaw9-
oasis-
Bati
oasis nuan-
oasisAuanR=
oasis=
TELUREGGS
T e b r A ~ ~
TebrAynnF1H
Tebr uik
SUSU N I L K
SaJSapi
-*
O(IU(fRsli
Lemplren 7 Kontribusl pengguneen pengen den behen mekenen t e r h e d e p penyedieen pengen delem provinsi berdeserken NBM
tehun 2003

Pomnknlnn pnngnn (Ion) Konlrlbuol Konlrlburl


Ponyodlann
--.A.
*Oxat
DOmnkDlOn bohon
pomnknlnn Pnnonn moknnnn
pangnn Induotrl I n Ynng Bnhnn lorhodrop lorhodop
(Ion) Pnkan BIDIt Mnknnnn Mnknnnn lorcocor mnknnnn P ~ ~ 8 n f " p p o n y d l a n n ponyodlonn
pnnonn pnnonn

Torlgu (Topung gondum)


Soros
Jopung

MAKANAN SERPATI /STARCHY FOOD


Ubl Jolor 4 183.00 84.00 0.00 0.00 27.87 410.00 3 882.33 530.87 12.88 87.34
Ubl Koyu 21 358.00 427.00 0.00 0.00 I 821.15 2 777.00 18 533.85 4 825.15 22.58 77.41
Sogu 028.00 0.00 0.00 89.00 185.38 8.88 887.05 241.05 25.85 74.05

OULA/SUQAR
Oulo P00lr
Oulo moroh

BUAH/FJIJI BERMINYAK /PULSES NUT d OIL


SEEDS
Kocong Tonoh 877.00 0.00 0.00 74.83 38.76 43.85 721.77 l5S.23 17.70 82.30
Kodolol 88.00 0.22 0.00 22.00 2.17 3.00 38.80 27.40 41.81 58.48
Koconp Hil0u 787.00 18.00 0.00 0.00 0.00 39.00 732.00 55.00 8.99 03.01
K0lnp0 0 312.07 0.00 3.18 2 840.00 30.77 831.00 2 700.05 3 513.03 55.88 44.24
Lanjuten Lernplren 7
Pomaknlnn pongnn (ton) Konlrlbuol Konlrlbuol
TO,oI pomoknlon bohon
Ponyodloon pomokolnn mokonon
JOnlD Bahon Mokonan pangon Indurlrl I n Yong Bnhon Iorhodop lorhodop
(ton) Poknn ' elb'' Mokanon Moknnon lorcocor mokannn Prt$nppoyodloon
pongan
ponyodloon
pangon
(K) (X)
(1) (2) (3) (4) (5) (8) (7) (8) (8) (10) (10
BUAH-BUAHANfFRUITS
Alpokot fAvocado8 418.00 0.00 0.00 0.00 3.43 2.00 412.57 5.43 1.30 88.70
J o ~ fOmngo8
k 12M3.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1 2M.W 10838.00 1204.00 10.00 00.00
D u k u f ~onzon 4 383.00 0.00 0.00 0.00 0.00 439.00 3 954.00 438.00 9.99 80.01
Dudon fDurton8 11 857.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1 188.00 10481.00 1 188.00 10.00 90.00
Jombu rWaloropploo 683.00 0.00 0.00 0.00 0.00 58.00 525.00 58.00 8.85 90.05
Monggo fMonpoo8 2 891.00 0.00 0.00 0.00 0.00 268.00 2 421.00 289.00 10.00 80.00
Nono8 fPln00ppl01 4 277.00 0.00 0.00 0.00 0.00 48.00 4 228.00 48.00 1.12 88.88
Popoyo fPopoyoo 3416.00 0.00 0.00 0.00 0.00 342.00 3 073.00 342.00 10.01 89.88
Plaong fBonanor 8 188.00 0.00 0.00 0.00 0.00 818.00 7 387.00 818.00 10.00 80.00
Rombulon fRombulon8 2 738.00 0.00 0.00 0.00 0.00 274.00 2 482.00 274.00 10.01 89.89
8olok fZoloko odulla 738.00 0.00 0.00 0.00 0.00 74.00 885.00 74.00 10.01 88.88
8 o w 0 t80pOdllo 843.00 0.00 0.00 0.00 0.00 84.00 848.00 84.00 8.87 90.03
Lolnnyo fOlhon 267.00 0.00 0.00 0.00 0.21 28.00 230.78 28.21 10.20 89.80

8AYURAN MOETABLES
Bowong Moroh fShollo1 2 893.00 0.00 7.18 0.00 0.00 288.00 2 888.82 308.18 10.23 88.77
Bowong Pullh fOorllc 1 588.00 0.00 10.00 0.00 0.00 159.00 1417.00 189.00 10.88 89.34
Kallmun fCucumbor 4 431.00 0.00 31.48 0.00 2.22 443.00 3 084.32 478.68 10.78 89.24
Kooong Mornh fKldnoy Boon8 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Kacdng Ponjong f C w Pool 5 20.00 0.00 22.81 0.00 0.00 521.00 4 882.09 643.81 10.45 88.55
Konlong fPololooo 1 349.00 0.00 18.05 0.00 0.87 87.00 1 285.27 83.73 8.21 83.79
;f:
pomnkolon bohon
Ponyodlnon Total
Dnnann mrkanon
Jonlo Bohon Mokonon pongon lnduotrl non
lnduotrl Yong Bnhon torhidop lorhodop
t o pnkon Blblt mnknnnn mOknnon torcocor mokonnn poneon ponyodloon ponyodla~n
(ton) pongon panoon
(K) (U)
(0 (2) (3) (4) (5) (8) (7) (8) (0) (10) (1 1)
KoIIKublo lCobbogo 1073.00 0.00 0.00 0.00 0.00 107.00 088.00 107.00 9.97 00.03
Tomot fTomotooo
Wort01lCorrolo
Cobo IChIIIi
Torung rEggplonl
Pabol I8 0 4
Bowong Doun /Spring Onlono
Kongkung ISwompcobbogo
Lobok modloh
Lobu Slom Pumpkln
Bunclr IOroonboono
Boyom ISplnoch
8oyumn lolnnyoI0lhoro

OAOINO N E A T
oop~ng8op1~BOOI MOOI 4 003.76 0.00 0.00 0.00 0.00 218.00 3 837.76 ~18.00 6.33 04.87
Ooglng ~orboulBuffolo ~ o o t 1 004.69 0.00 0.00 0.00 0.00 54.00 950.69 64.00 6.38 04.82
Doglng Komblng lMool 0001 (163.01 0.00 0.00 0.00 0.00 38.00 817.01 38.00 6,51 94.49
~ o g l n gDwnba PMunon Moot 0.w 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Ooglng Kudo l n o n o Mool 0.00 ' 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Ooglng Oobl IPork MOO! 0 900.09 . 0.00 0.00 0.00 0.00 355.00 6 826.89 365.00 6.94 94.00
Ooglng Ayom Buroo Aocol Chlckon Moo1 7 870.68 0.00 0.00 0.00 0.00 303.53 7 477.03 303.63 5.00 96.00
Lenjutan Lamplren 7
Pomnknlon pnnonn (Ion) Kontrlbuei Konlrlbu~l
TOlnl pomoknlnn bohon
Ponyodlaon pongan mnknnon
Jonln Bohon Mnkonnn pnngon
Pnknn Blbll ind"otrl
mnknnnn
lnduolrl
non
mnknnnn
Yono
torcocor
Bohnn
mnknnnn "$7"
pOmakalnnlorhodnp
ponyodlann
onneon
Iorhndnp
ponyodlann
~onoon
(%I (%I
(0 (2) (3) (4) (8) (8) (7) (8) (0) (10) (10
Doplnp Ayom Roc rlmprovod Chlckon Ma01 0 768.81 0.00 0.00 0.00 0.00 488.00 0 270.81 488.00 6.00 05.00
Doglnp III~rouck MOOI 8 148.78 0.00 0.00 0.00 0.00 307.20 8 838.47 307.29 5.00 06.00

TELUR rEOOS
Tolur Ayom Buroo Locol Hon Ego8
Tolur Ayom Roe Ilmpmvod Hon EQpc
Tolur lllk lDuck Egpe

SUSU M I L K
suou SOPIr c M I~I ~
Sucu lmpor Ilmponod mllk

IKAN IFISH
liltlo
TunoICokolng~onpko~unn~Sklp~odolEollom 8 128.00
KokopMlonl OoOpOrCh 258.00
CucuUShorka 2 861.00
BowoVPomfrol 1 888.00
TorVAnchovlac 692.00
Lomurullndlonoll eordlnolo 7 237.00
Kombun~llndlonmockorolo 2 060.00
TongglrVNorrow bord klnp mockorole 6 407.00
Lenjuten Lampiran 7
Pomokolnn pnnonn (ton) Konlrlburl Kontrlburl
TOtOl pomokoton bohon
Ponyodlnan pnnoan makanan
Jonlr Bohon Mokonon pongon lndurlrl Yono Bohon pomnknlnn torhodop lorhodop
(ton) Pokon Blbll Indun'*
non torcocor mnkonon panoon ponyodloan ponyodloon
mokonnn mnkonon (ton) pongon pongrn

BolonoklMultoI
MuJolr/Mozomblquollloplo
Ikon mo8lCommon corp
Udong/Cmb/Swlm cmb
KopQlng/Ro~un~o~Crob/Swlm
crob
Komng dorohlBlocd cocklor
CumlcumVSotong/Common odd8 6 Culllo flrhor
Lolnnyo/Othon

MINYAK REMAK
Kocpnp Tonoh IMlnyOk OoronglCooklng 011 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Kopm IMlnyok QorongICooklng 011 179.53 0.00 0.00 0.00 1.40 2.80 175.33 4.20 2.34 07.88
Mlnyok Sowll IMlnyok QoronpPolm 0118 1Cooklng 10 017.24 0.00 0.00 0.00 87.00 180.22 10881.02 258.22 2.35 07.05
Ollr
lnll SowlVMlnyok gorongPolm KornaVCooklnp oll 4 503.60 0.00 0.00 0.00 148.00 0.00 4 415.50 140.00 3.24 08.78

Lomok ropl fCow FoU 180.57 0.00 0.00 0.00 2.38 0.00 158.20 2.38 1.48 08.52
~omolcK O ~ ~ Ofeuno10
U ~olr 42.88 0.00 0.00 0.00 1.63 0.00 41.22 1.63 3.81 06.10
Lomok Komblng IOooI Foln 28.88 0.00 0.00 0.00 0.20 0.00 28.00 0.20 0.00 90.01
~omokoombo fMullon fotr 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Lomok Bob1fPlp Fob 888.33 0.00 0.00 0.00 15.07 0.00 871.27 15.07 1.70 98.30
Celeten:
Kolom (1) kolom jenie behen mekenen sesual dengen jenle bahen mekenen delam NBM
Kolom (2) kolom jumleh penyedieen pengen (ton), bereeel derl kolom (8) delam NBM
Kolom (3) kolom jumleh pangen yeng dlguneken untuk peken (ton), bereeel deri kolom (9) delem NBM
Kolom (4) Q kolom jurnleh pengen yang diguneken untuk bibit (ton), bereeel deri kolom (10) delem NBM
Kolom (5) kolom jumlah pengen yeng dlguneken untuk lndustri mekenen (ton), beresel deri kolom ( I 1) delem NBM
Kolom (6) kolom jurnleh pengen yang digunekan untuk lnduetrl non mekenan (ton), beresel deri kolom (12) delam NBM
Kolom (7) kolom jumlah pengen yeng tercecer (ton), bereeel deri kolom (13) delem NBM
Kolom (8) 9 kolom jumleh pengen yeng diguneken sebagei bahen mekenan untuk konsumsi (ton), bereeel deri kolom (14) delern NBM
Kolom (9) a kolom total jumlah pengen yeng dlguneken untuk pekan, blblt, lndustri makenen den non mekenen, den tercecer
(3)+(4)+(5)+(6)+(7)
Kolom (10) kolom ( 9 ) dlbegl kolom (2) dikell 100%
Kolom (11) = kolom (8) dibagl kolom (2) dlkell 100%
Lampiran 8 Pengelompokm sebehs kelanpuk pangan dabm NBM menjadi
sembibn kelompok pangan d a h m PPH

1. P a d i t a n : beras dan dahannya, h u n g dan olahannya, gandum dan


ohhannya.

2. Umbiumbian : ubi kayu dan ohhannya. ubi yhr. kentang, tahs. dan sagu
( t e m k m ~ k t 3 berpati).
~n

3. Pangan hewani : daging da* ohhannya, ikan dan olahannya, tehrr. sets susu
dan obhannya.

4. Minyak dan lemak : minyak kelapa, minyak sawit, margarin, dan I&
hewani.

5. Buahlbiji berminyak : kelapa. kemiri. kenari. dan cokht

6. Kacangkacangan : kacang tanah, kacang kedelai. kacang t-i-pu. kacang


merah. kacang potong, kacang mete, kacang hwx~ak.
kacang lain, tahu, tempe, bum. oncam.sari kedelai.
kecap.
7. G u b : gub pasir. gub merah. simp. mmuman ydi dahm botoUkaleng.

8. Sayur dan buah : sayur segar dan olahannya. buah segar dan ohhannya. dan
Emping.

9. Lain-iain : aneka bumbu dan bahan mmuman seperti terasi. cengkeh.


ketumbaf, m d , pah, asam, bumbu masak. teasi,teh dan
kopi.
Lampiran 9a Proyeksi k e t e r s e d i i pangan ideal setiap kanoddas pangan

Sarur 1510 1703 192.2 1067 228.6 2252 265.0


EL& 11.~7 1213 ins i4ao is.7 174.1 189.7
W 279.7 2922 329.7 354.7 3923 417.3 454.8
Lampiran 9b Proyeksi kete-aan pangan ideal setiap kanodrtas pangan
figlkapAahun)
Lampiran 9c Proyeksi ketersedii pangan ideal setiap komodrtas pangan
(tWJtahun)

.
U b i W 4 0x10 4 1262 44m2 4 7528 5 151.4 5427.4 5857.4
Ubi- 180989 18637.1 zom8 21 457.0 a 256.2 24 5023 i6 443.9
-W 1 8827 1938.7 2 111.9 2m 0 2419.1 2 548.8 2 750.7
Kenh*l 1385.0 14Z2 1553.7 16420 1779.7 1875.1 2023.6
%XcW 25375.6 261302 26465.6 300g3.9 32-4 33535 37075.7
3. paw= Har;mi
w- 15 776.8
19896.8
15036.4
189511
12 723.5
16056.1
11 1029
140024
8 549.6
107822
6 7a.O
8529.1
3951.6
4963.6
osr*,-
T& 176302 168U2.8 142182 124072 9553.9 7557.4 4415.9
Suru 3499527 3335~92 2 8 2 m . 0 2 4 ~ 2 m . 3 la~6.11.7 1500122 87653.1
Dan 32 580.5 31 061.1 26 2832 22935.5 17661.0 13970.4 8 163.0
%XcW -847.1 4153926 351 495.9 306726.3 236 188.5 1868321 109 1672
4.wnyak&an-
Mirlak K x Tanah 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
mw 163.5 159.4 1G.5 137.5 123.1 113.1 ¶2
v M 14061.1 13707.3 12599.0 11 819.5 105872 97220 8356.5
Ln;ra* 1 0252 999.4 918.6 861.8 771.9 708.9 808.3
~ q c h i - l ~ m p c r ~ h r
K W
T h T h T h Tahrm Tthun T h T h
* P m P
2006 am ZMO m 2 ZM5 m 7 ZD2D

1. Paes%h

Baas

lqplrg
Tasu
-.2
IRiJata

=lYu
S4lu
K-=%l
3.Pang==lM

oas-
DaJi*lml9=
Tehl
snu
aan
4.mkwenLartllr
MiT@KTanzh
-Wac-
rti*;sr-
Lana*
I~~

--
Wac-
mBami*;a
-.6

Kaca*lw
locgs-
7.Guh
WPHi
WLLnh
a w e n e r s h
SaV
Lampiran 11 P M t n g a n kondii si data k e t d i (NBM)dan
konsumsi (SUSENAS)

PAowADW( PAD(PAOo(

-
Baas
Jaw%
T m

Lsik
93570.9
2847.8. mm

-
Bensghg

7021.1 repmgreripl

36623 lBi*
16m.9 Lsikayu
Saw 1 719.9 Sqp,
KaDang 1256.3 K n a a q
T*
PAtfGANHEWANl P ~ H E W A N I
oasis- 17909.4 Dagig-
muispas nss6.3 b 3 q
iw

-
T& 20 013.3 T&
Sla, 397 256.0 Sla,
b n 36 995.8 DiBI
W A K DAN LBW( W A K DAN
W K a r m g T e 0.0
Ww 175.3 W K e k p a
15Om.6 W S a r i i
Len& 1099.3 W

SJAHmll m A K BUIHlgLIl EEPSlMYAK

KekXR 2799.0 Keksa

-
WBamirlJ;

==='ClTh
0.0

R1.8
38.6
Kanbi
WJalhUece
Uebp
KACAI(G-KA~
Kxang Tglah
Kacang l(cdctai
---+I- m o KacgsKiar
==='Cl- 0.0 Kacang Nmal
GUU. GL(LA
ck&- 12900.4 ck&Pasi
ck&Lcnh 2043.1 ck&Ara
-l(ctdpa
SAYuRDurmJAH SAIURD*)(W
savur 47 519.4 Sy8Sa)uran
eu& 340192
Lampiran 12 Metode pehiingan k e t e r s e d i pangan yang mengguMkan data
konsumsi (SUSENAS) (BKPDEPTAN. 2005)

P e r h i i a n untuk kcmoditas yang Mak tersedm data pduksj dahm


contoh peng.sian tabel NBM menunrt Metode Penyusunan NBM tahun 2005
(BKPDEPTAN, 2005) myatakan W k o m o d i jagung basah, guta merah,
dan tepung sagu karena tidak tenedta data prod-, rnaka perhitungan
ketersediaan dilakukan &ti data konsunsi yang b e f a d d a i Sunrei Sosia)

E k m i (SUSENAS). Pe- dikkulcm dengan cara m m . p r o m


pengeluaran k o m o d i i yang bersangkutan temadap peng- keh~pok
k o m o d i i tersebut pada tahun penyekg&man modul komumsi SlksENAS.
Proporsi pengeluaran k o m o d i i terrebut. sebnjutnya digunakan sebagai dasar
untuk mencari angka konsumsi pada tahurrtahun diluar penyelenggaraan modul
konsumsi SUSENAS. Eerikut adahh cara perhitungarmya.
Sebagai contoh adahh pengisian NBM nasional tahun 2001.Konsumsi per
kapita jagung basah pada tahun 1999=0.73 kgltahun. Untuk mencari angka
konsumsi per kapita tahun 2001 tefbbih dahuhr d i d :
Tahun 1999
Pengelwran jagung basah tahun 1999 =@I6
Pengeluaran kelompok padikpadii tahun 1999 = Rp 23.067

P = pemeluaran iaauna basah tahun 1999 = 16= 0.0694%


pengeluaran kelompok p a d i 1999 23.067
Tahun 2001
Pengelwran kebmpok p a d i i i tahun 2001 = Rp 20.112
Proporripeng-jagungbadltemadappengehrarankehrargapadigadran
sebesar:
P = pen4ehtaran iaatma basah t i l i ~ m1999 = x
= 0.0694%
~engeluarankehnpok pabpadh 1999 20.1 12
~=pengel&jagf&basahtahun2001 =14

- permeharan iauna basah tahun 2001 x k m . jagung basah tahm 1999


pengeluaranjagung basah tahun 1999
Perbedaan antara angka keakupan ditbqkat konsumsi dan tingkat
ketesedaan sebess 15%. sehhgga untuk mendapatkan angka ketenediaan.
maka angka komumsi dmaikkan 15%.
Ketersedhan jagung basah tahun 2001 = 0.63875 + (15% x 0.63875) = 0.73
kgltahun. Pengisian dimulai dan' kelecsediraan per k@ (kwhun) kobm (15)
s e b e ~ 0.73
r kgW1.
Kolom (14) = (kolom (15) x jumlah pendudldc peftengahan tahun} : 1000
= I0.73 x 208.43~1000
= 152 r i b ton
Kobm (13). kotom (11). kolom (10). k h (9) dan koltnn (12) = - (Wak ada)
K & m (8)=(9)+ (lo)+(11) +(12) + (13)+(14)=152ributon
Kofom(7)=1 ributon(BPS)
Kolom(6)=(8)+(7)=
152+ 1 =153ributon
Kolom (5) = 0
Kolom (4) = 4% x 152 = 6 ribu ton
Kolom (3) = (6) - (5) + (6) = 159 ribu ton
Kolom(2) = -
Kolom (16) = x 1pJO = {0.73/365)x l.000,= 2.00 gIhari
Kotom (17) = (16) x BDD x kand. energi = (2W100) x (281100) x 129= 1 KaVhari
Kolom (18) = (16) x 600 x pmtein = (20Q1100)x (281100) x 4.1 = 0.02 gmari
Kolom (19) = (16) x 600 x lemak = (2.W100) x (281100) x 1.3 = 0.01 glhari

Pefhihmgan komodi& gabahlberas ham* sama dengan perhitungan


komoditas jagung. P
y
-a tedetak p i h pmdW dan bibit Roduksi
i a g u n g ~ d ~ ~ p i p i h n . s e h i n g g a ~ ~ k ~ ~
sedangkan bibit (10) berajal dari BPS.
Lampiran 13 Pangan a m . kandungan energi 8 BDD (Bqiian Dapat Dimakan)

Pangan hewani
Oqgng-
Dqlingw
Tehrr
Susu
Uran

364 100
354 la,
386 100
368 100
Lampiran 14 Proyeksi k e t e r s e d i (tMJtahun) NBM clan SUSENAS
menunrt komoditas pangan tahun 2007,2012 dan 2020
Lampiran 15 Perbedam angka konversi &lam DKBM NBM dan SUSENAS

W A X DAN LBW(
W m T = a h 902 902 902 100 100 100
WlCetapa 870 870 870 870 100 100 100 100
v- 902 902 902 902 la, 1 m 100 100
~ana* 902 902 818 i n IW la, im la,
-== 902 100

Anda mungkin juga menyukai