Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

ISOLASI SOSIAL

1. PENGERTIAN
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau
bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan
yang berarti dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
merupakan upaya menghindari suatu hubungan komunikasi dengan orang lain karena
merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk berbagi
rasa, pikiran dan kegagalan .klien mengalami kesulitan dalam berhubungan secara
spontan dengan orang lain yang di manifestasikan dengan mengisolasi diri, tidak ada
perhatian dan tidak sanggup berbagi pengalaman (Balitbang, 2007 dalam Direja 2011).
Isolasi sosial adalah suatu keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena
orang lain mengatakan sikap yang negative dan mengancam (Towsend,1998 dalam
Kusumawati danHartono, 2011). Seringkali orang yang mengalami isolasi sosial juga
akan mengalami gangguan/ hambatan komunikasi verbal yaitu penurunan, perlambatan,
atau ketiadaan kemampuan untuk menerima, memproses pesan (stimulus) yang diterima,
dan tidak mampu memberi respons yang sesuai karena kerusakan sistem di otak. Pasien
memperlihatkan cara berkomunikasi yang tidak sesuai dengan stimulus dari luar,
jawaban tidak sesuai dengan realitas (Keliat, 2011).
2. TANDA DAN GEJALA
a. Gejala subjektif
1. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
2. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
3. Klien merasa bosan
4. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
5. Klien merasa tidak berguna
b. Gejala objektif
1. Menjawab pertanyaan dengan singkat, yaitu “ya” atau “tidak” dengan pelan
2. Respon verbal kurang dan sangat singkat atau tidak ada

3. Berpikir tentang sesuatu menurut pikirannya sendiri

4. Menyendiri dalam ruangan, sering melamun


5. Mondar-mandir atau sikap mematung atau melakukan gerakan secara berulang-
ulang
6. Apatis (kurang acuh terhadap lingkungan)

7. Ekspresi wajah tidak berseri

8. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri

9. Kontak mata kurang atau tidak ada dan sering menunduk

10. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya


(Trimelia, 2011: 15)
3. PENYEBAB
Gangguan ini terjadi karena adanya faktor predisposisi dan faktor presipitasi.
Kegagalan pada gangguan ini akan menimbulkan ketidak- percayaan individu,
menimbulkan rasa pesimis, ragu, takut salah, tidak percaya pada orang lain, merasa
tertekan, keadaan yang seperti ini akan menimbulkan dampak seseorang tidak ingin
untuk berkomunikasi dengan orang lain, suka menyendiri, lebih suka berdiam diri dan
tidak mementingkan kegiatan sehari-hari (Direja, 2011).
Beberapa penyebab isolasi sosial, menurut Stuart (2007):
a. Faktor predisposisi
1. Faktor perkembangan
Sistem keluarga yang terganggu dapat berperan dalam perkembangan respons
sosial madaptif.Beberapa orang percaya bahwa individu yang mengalami
masalah ini adalah orang yang tidak berhasil memisahkan dirinya dari orang
tua.Norma keluarga mungkin tidak mendukung hubungan dengan pihak luar
keluarga.Pesan keluarga seringkali tidak jelas.
2. Faktor sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor utama dalam gangguan hubungan. Hal ini
akibat dari transiensi norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang
lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang produktif, seperti lanjut usia
(lansia), orang cacat, dan penderita penyakit ironis, isolasi bisa terjadi karena
mengadopsi horma, perilaku dan sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki
budaya mayoritas. Harapan yang tidak realistis terhadap hubungan merupakan
faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini.
3. Faktor biologis
Faktor genetik dapat berperan dalam respon sosial maladaptif.Bukti
terdahulumenunjukkan keterlibatan neurotranmitter dalam perkembangan
gangguan ini, namun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut.
b. Faktor presipitasi
Beberapa faktor pretisipasi isolasi sosial, menurut Direja (2011)meliputi:
1. Faktor eksternal
Contohnya adalah stresor, sosial budaya, yaitu stres yang di tinggalkan oleh
faktor sosial budaya seperti keluarga.
2. Faktor internal
Contohnya adalah stresor psikologis, yaitu stress yang terjadi akibat
kecemasan yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan
kemampuan individu untuk berpisah untuk mengatasinya. Kecemasan ini dapat
terjadi akibat tuntunan untuk berpisah dengan orang terdekat atau tidak
terpenuhinya kebutuhan individu.
4. AKIBAT
Salah satu gangguan berhubungan sosial diantaranya perilaku menarik diri atau isolasi
sosial yang disebabkan oleh perasaan tidak berharga yang bisa dialami pasien dengan
latar belakang yang penuh dengan permasalahan, ketegangan, kekecewaan, dan
kecemasan.(Prabowo, 2014: 112).
Perasaan tidak berharga menyebabkan pasien makin sulit dalam mengembangkan
berhubungan dengan orang lain. Akibatnya pasien menjadi regresi atau mundur,
mengalami penurunan dalam aktivitas dan kurangnya perhatian terhadap penampilan dan
kebersihan diri. Pasien semakin tenggelam dalam perjalinan terhadap penampilan dan
tingkah laku masa lalu serta tingkah laku yang tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga
berakibat lanjut halusinasi (Stuart dan Sudden dalam Dalami, dkk 2009).
5. POHON MASALAH

Gangguan persepsi sensori :


Akibat
halusinasi

Isolasi sosial Core Problem

Gangguan Konsep Diri : Harga


Penyebab
Diri Rendah
6. DIAGNOSIS KEPERAWATAN UTAMA
Isolasi sosial
7. DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ump.ac.id/2678/3/WINDI%20ASTUTI%20BAB%20II.pdf
https://samoke2012.files.wordpress.com/2017/03/lpsp-isolasi-sosialb.pdf

Anda mungkin juga menyukai