Kebutuhan Cairan Elektrolit
Kebutuhan Cairan Elektrolit
Pada tubuh cterdapat hampir 90% dari total berat badan adalah cairan. Persentasi
cairan tubuh manusia berbeda sesuai dengan usia. Persentasi cairan tubuh pada bayi sekitar
75%, pria dewasa 57%, wanita dewasa 55% dan dewasa tua 45% dari berat tubuh total.
Persentasi yang bervariasi tersebut dipengaruhi oleh lemak dalam tubuh dan jenis kelamin.
Kebutuhan air berdasarkan usia dan berat badan
Kebutuhan Air
Usia
Jumlah Air dalam 24jam ml/kg Berat Badan
3 hari 250-300 80-100
1 tahun 1150-1300 120-135
2 tahun 1350-1500 115-125
4 tahun 1600-1800 100-110
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektolit diatur oleh ginjal, kulit, paru-paru dan
gastrointestinal.
1. Ginjal
Fungsi ginjal sebagai pengaturan air, pengaturan konsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam
basa darah dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam. Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan
air ini diawali oleh kemampuan bagian ginjal seperti glomerulus sebagai penyaring cairan. Rata-rata setiap 1
liter darah mengandung 500 cc plasma yang mengalir melalui glomerulus, 10%nya disaring keluar. Cairan
yang tersaring kemudian mengalir melalui tubuli reminalis yang sel-selnya menyerap semua bahan yang
dibutuhkan. Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron dengan rata-rata
1 ml/kg/bb/jam.
2. Kulit
Kulit sebagai pengaturan cairan yang terkait dengan pengaturan panas yang diatur oleh syaraf
vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan arteriola kutan dengan cara vasodilatasi dan
vasokonstriksi. Proses pelepasan panas dilakukan dengan cara penguapan yaitu keringat yang
jumlahnya dipengaruhi oleh jumlah darah yang mengalir.Berkeringat terjadi sebagai respon
terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan
impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf
simpatis pada kulit. Perangsangan kelenjar keringat dapat diperoleh dari aktivitas otot, suhu
lingkungan, dan melalui kondisi tubuh yang panas. Keringat melepaskan air sekitar setengah
liter setiap harinya.
3. Paru-paru
Berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkaninsensible water loos ±400 ml/hari.
Proses tersebut dipengaruhi oleh perubahan frekuensi dan kedalaman pernapasan misalkan,
orang yang melakukan olahraga berat.IWL (insensible water loos) selain terjadi melalui paru-
paru juga melalui kulit, melalui kulit dengan mekanisme difusi. Pada orang dewasa normal
kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila
proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat
4. Gastrointestinal
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui
proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan hilang dalam sistem ini
sekitar 100-200 ml/hari.
Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dpat melalui mekanisme rasa hahus yang
dikontrol oleh sistem endokrin (hormonal), yakni Anti Diuretik Hormon (ADH), sistem
aldosteron, prostagladin, dan glukokortikod. Mekanisme rasa haus diatur dalam rangka
memenuhi kebutuhan cairan dengan merangsang pelepasan renin.
g. Pengaturan Elektrolit
b. Tranfusi darah
Tranfusi darah merupakan tindakan memasukkan darah melaui vena dengan
menggunakan seperangkat alat tanfusi pada pasien yang membutuhkan darah. Tujuannya
untuk memenuhi kebutuhan darah dan memperbaiki perfusi jaringan.
Persiapan alat dan bahan:
1. Standar infus
2. Perangkat transfusi
3. NaCl 0,9%
4. Darah sesuai dengan kebutuhan pasien
5. Jarum infus/abocath atau sejenisnya sesuai dengan ukuran
6. Pengalas
7. Torniquet/pembendung
8. Kapas alkohol 70%
9. Plester
10. Gunting
11. Kasa steril
12. Betadine
13. Sarung tangan
Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
3. Hubungkan cairan NaCl 0,9% dan seperangkat transfusi dengan menusukannya
4. Isi cairan NaCl 0,9% ke dalam perangkat transfusi dengan menekan bagian ruang tetesan
hingga ruangan tetesan terisi sebagian. Kemudian buka penutup, hingga selang terisi dan
udaranya keluar
5. Letakkan pengalas
6. Lakukan pembendungan dengan tourniqet
7. Gunakan sarung tangan
8. Desintefeksi daerah yang akan ditusuk
9. Lakukan penusukan dengan arah jarum keatas
10. Cek apakah sudah mengenai vena dengan ciri darah keluar melalui jarum infus/abocath
11. Tarik jarum infus dan hubungkan dengan selang transfusi
12. Buka tetesan
13. Lakukan desinfeksi dengan betadine dan tutup dengan kasa steril
14. Beri tanggal dan jam pelaksanaan infus pada plester
15. Setelah NaCl 0,9% masuk sekitar ±15 menit, ganti dengan darah yang sudah disiapkan
16. Darah sebelum dimasukkan, terlebih dahulu cek warna darah, identitas pasien, jenis golongan
darah dan tanggal kadaluawarsa
17. Lakukan observasi tanda-tanda vital selama pemakaian tranfusi
18. Catat respons terjadi
19. Cuci tangan
PRINSIP PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI
1. Konsep kebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisi adalah kebutuhan fisiologis yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
menghasilkan energi yang akan digunakan dalam aktivitas tubuh. Sistem yang berperan
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran
pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus
bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu dan pankreas.
1. Saluran pencernaan
a. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian luar (
vestibula ), yaitu ruang di antara gusi, gigi, bibir, dan pipi, seta bagian dalam yang terdiri dari
rongga mulut. Didalam mulut makanan mengalami proses mekanisme melalui proses
mengunyah
Esofagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju lambung,
bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya di lindungi
dengan sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu tertutup, kecualai bila
ada makanan masuk kedalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik
kerongga bagian atas, yaitu esofagus.
c. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas ( fundus ),
bagian utama, dan bagin bawah yang horizontal ( antrum pirolik ). Lambung ini berhubungan
langsung dengan esofagus.
Lambung memeiliki fungsi sebagai berikut :
Fungsi motoris adalah penampung makanan, memecah makanan menjadi partikel
Fungsi sekresi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogen renin, dan lipase. Pepsinogen
di aktifkan oleh HCL menjadi pepsin yang dapat memecah protein menjadi protosa dan
pepton.
d. Usus halus
Usus halus terletak di bagian umbilikus dan di kelilingi oleh usus besar. Usus halus
merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang 2,5 m dalam keadaan hidup. Kemudian akan
bertambah panjang menjadi 6 m pada orang yang telah meninggal akibat relaksasi otot yang
telah kehilangan tonusnya. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu duodenum dengan
panjang 25 cm, jejunum dengan panjang 2 m, dan ileum dengan panjang 1 m.
Pada umumnya, fungsi usus halus adalah mencerna dan mengabsorspsi chyme dari lambung.
Zat makanan yang telah halus akan i absorspsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum.
Disini terjadi absorspsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D; serta vitamin A, D, E dan K
dengan bantuan empedu dan asm poalat.
e. Usus besar
Usus besar ( kolon ) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari kutub ileokolik atau
ileosaikal sebagai tempat lewatnya makanan. Kolon memeiliki panjang 1,5 m . Kolon terbagi
atas asenden, transversum, desenden, dan sigmoid. Fungsi utama usus besar adalah
mengabsorspsi air ( 90% ), elektolit, vitamin, dan sedikit glukosa. Kapasitas absorpsi air 5000
cc/hari, kemudian fora yang terdapat dalam usus besar berfungsi untuk menyintesis vitami K
dan B, serta memungkinkan pembusukan sisa makanan.
b. Organ Asesoris
1) Hati
Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh. Hati memiliki berat kurang lebih 1500gr
terletak di bagian teratas dalam rongga abdomen di sebelah kanan di bawah diafragma.
2) Kantong empedu
Merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan permukaan
bawah di pinggiran depan yang memiliki panjang 8 – 12 cm. Dengan kapasitas 40 – 60 cm.
3) Pankreas
Merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah dengan memiliki
panjang + 15 cm.
c. Zat gizi
Zat gizi (nutrien) merupakan zat yang terdapat di dalam makanan yang terdiri atas :
Karbohidrat
Merupakan zat gizi berbentuk amilum. Di mulut, amilum diubah menjadi maltosa oleh enzim
ptialin yang ada dalam air ludah. Amilum diubah menjadi maltosa pada usus dua belas jari.
Dan terdapat enzim-enzim yaitu, enzim maltase mengubah maltosa menjadi dua molekul
glukosa, enzim sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa dan enzim laktase
mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Penyerapan karbohidrat ditemukan dalam
tiga bentuk yaitu polisakarida, disakarida ddan monosakkarida.
Lemak
Pencernaan lemak dimulai dari dalam lambung. Enzim lipase mengubah sebagian kecil lemak
menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian diangkut getah bening dan masuk kedalam
peredaran darah menuju hati. Penyerapan lemak dalam bentuk gliserol dan asam lemak dan
penyerapannya secara aktif selektif.
Protein
Enzim proteas berupa pepsin mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton. Selanjutnya
diubah menjadi asam amino dan diserap oleh dinding usus.
Mineral
Mineral hadir dalam bentuk tertentu. Pada umumnya mineral diserap dengan mudah melaluui
dinding usus halus secara difusi pasif maupun transfor aktif. Mekanisme tranfor aktif diatur
oleh hormon. Jeis mineral misalnya, kalsium berasal dari susu, fosfor dari telur, daging dan
susu, yodium berasal dari garam, besi berasal dari hati, telur dan daging, magnesium berasal
dari biji-bijian, susu, dan daging, zinc berasal daru makanan laut dan hati.
Vitamin
Dilakukan dengan difusi sederhana dalam penyerapannya. Vitamin yang larut dalam lemak
diserap oleh sistem transfor aktif yang membawa lemak ke seluruh tubuh, sedangkan yang
larut dalam air mempunyai beberapa variasi mekanisme transfor aktif. Macam-macam
vitamin ialah vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, vitamin
D, vitamin E, dan vitamin K.
Air
Air merupakan zat gizi yang paling mendasar karen sebagian besar tubuh manusia terdiri dari
kira-kira 50-70% air. Semakin tua usia seseorang maka proporsi air tubuhnya semakin
berkurang. Kebutuhan air akan meningkat jika terjadi peningkatan kehilangan air, misalnya
berkeringat, muntah, diare, atau adanya gejala dehidrasi.
d. Keseimbangan Energi
Energi merupakan kapasitas untuk melakukan sebuah aktivitas yang dapat diukur
melalui pembentukan panas. Tubuh memerlukan keseimbangan ennergi untuk melakukan
sebuah aktivitas. Keseimbangan tersebut dapat dihitung melalui kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan seseorang, kebutuhan kalori dasar/basal dan tingkat aktivitas.
Rumus=
Berat Badan Ideal x 10 / KKB (Kebutuhan Kalori Basal)
Tingkat aktivitas
Tetap = KKB X 3
Sedang = KKB X 5
Berat = KKB X 10
Metabolisme Basal
Metabolisme basal merupakan energi yang dibutuhkan seseorang dalam keadaan
istirahat dan nilainya disebut basal metabolisme rate (BMR). Dipengaruhi oleh faktor usia,
kehamilan, malnutrisi, komposisi tubuh, jenis kelamin, hormonal dan suhu tubuh.
1) Piring
2) Sendok
3) Garpu
4) Gelas
5) Serbet
6) Mangkok cuci tangan
7) Pengalas
8) Jenis diet
Prosedur kerja:;
1) Cuci tangan
2) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3) Atur posisi pasien
4) Pasang pengalas
5) Anjurkan pasien untuk berdoa sebelum makan
6) Banntu untuk melakukan makan dengan menyuapkan makanan sedikit demi sedikit dan
berikan minum sesudah makan
7) Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sebentar
8) Catat hasil atau respons pemenuhan terhadap makan
9) Cuci tangan