Anda di halaman 1dari 2

Macam-Macam Akhlak Mahmudah (Akhlak Terpuji)

Islam adalah agama yang memberikan perhatian lebih dalam persoalan Akhlak. Banyak sekali
di dalam Al-Quran dan Hadist menjelaskan berbagai macam Akhlak. Oleh sebab itu, sudah
semestinya kita sebagai umat Muslim memiliki akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-hari;
bersosial maupun individual. Apabila umat muslim memiliki akhlak terpuji, maka kita akan
mendapat kehidupan yang menentramkan serta orang-orang yang ada di sekitar kita akan
mendapatkan dampak positif – merasa nyaman dengan kita. Tentunya akan banyak sekali
contoh-contoh akhlah terpuji dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diterapkan.
1. Menghargai dan menghormati orang lain
Sikap Menghargai dan menghormati orang lain adalah salah satu sikap terpuji. Dimanapun,
kapanpun dan kepada siapapun jika kita bersikap menghargai dan menghormati kepada
orang lain, maka kita akan diberlakukan yang sama. Selain itu menghargai dan mengormati
orang lain bukan hanya bagi sesama umat Muslim saja, tapi saling menghargai dan
menghormati sesama makhluk hidup tidak memandang agama, suku, ras dan bangsa.
Dengan menerapkan sikap ini kita tidak akan mempunyai musuh.
Dalam Al Hujurat ayat 13 disebutkan, “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa –
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
2. Bersikap ramah dan lemah-lembut
Sikap ramah dan lemah lembut merupakan salah satu ajaran yang dianjurkan oleh agama
Islam. Sifat Ar-Rifq (lemah lembut) merupakan sifat yang dicintai oleh Allah SWT dan
juga dengannya akan bisa meraih segala kebaikan dan keutamaan. Dengan sikap demikian
orang lain menjadi senang, ramah atau lemah-lembut sangat dibutuhkan dalam pergaulan.
Nabi Muhammad SAW. dalam kehidupan sehari-hari selalu dihiasi dengan keramah-
tamahan terutama dalam berda’wah. Sebagai umat Muhammad sudah semestinya kita
meneladani sikap Nabi Muhammad.
Dalam surat Al Imron ayat 159 disebutkan “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” Yang dimaksud dengan bersikap
keras di sini adalah bertutur kata kasar. Dengan sikap seperti ini malah membuat orang lain
lari dari kita. Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Berlaku lemah lembut inilah akhlaq
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang di mana beliau diutus dengan membawa
akhlaq yang mulia ini.”
3. Tolong menolong
Tolong menolong adalah kegiatan membantu di karenakan rasa simpati atau peduli
terhadap orang lain baik berupa dalam bentuk benda, nasihat, maupun tenaga. Dalam Al-
Quran juga menjelaskan berkaitan dengan tolong menolong terdapat dalam Surat Al-
Maidah Ayat 2 yang artinya "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya"
Tolong menolong tidak cukup hanya dengan kata-kata, melainkan harus di diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Setiap dari kita menjadi wajib untuk dapat tolong menolong
saudara-saudara kita yang memerlukannya; baik itu berupa dalam bentuk benda, nasihat,
tenaga, maupun yang lainnya.
4. Gotong royong
Gotong royong merupakan salah satu cirri khas bangsa Indonesia, sebagaimana yang
tertuang dalam pancasila yaitu sila ke 3 “ Persatuan Indonesia”. Perilaku gotong royong
yang dimiliki Bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Gotong royong merupakan kepribadian
bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Maka
sudah sepantasnya kita untuk saling bergotong-royong diantara sesame manusia, saling
mengajak untuk berbuat kebaikan dan menjauhkan keburukan sejauh-jauhnya. Menuai
maslahat atau kebaikan secara bersama-sama. Islm, tentu telah mengatur hal tersebut
dengan indahnya. Seperti apa yang Allah firmankan, “… dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat
berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah : 2)
5. Silaturahmi
Menjalin silaturahmi adalah salah cara mewujudkan ukhuwah islamiyah ( baca ukhuwah
islamiyah insaniyah dan wathaniyah) dan dapat dilakukan dengan cara mengunjungi sanak
keluarga dan saudara. Banyak cara untuk menyambung tali silaturahmi. Misalnya dengan
cara saling berziarah (berkunjung), saling memberi hadiah, atau dengan pemberian yang
lain. Sambunglah silaturahmi itu dengan berlemah lembut, berkasih sayang, wajah berseri,
memuliakan, dan dengan segala hal yang sudah dikenal manusia dalam membangun
silaturahmi. Dengan silaturahmi, pahala yang besar akan diproleh dari Allah Azza wa Jalla.
Silaturahim menyebabkan seseorang bisa masuk ke dalam surga. Silaturahim juga
menyebabkan seorang hamba tidak akan putus hubungan dengan Allah di dunia dan
akhirat.
Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri dan Shahîh Muslim, dari Abu Ayyûb al-Anshârî:
“Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai
Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam
surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau
katakan?” Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan
sesuatu pun, menegakkan shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi”.
Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika dia
melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga”.

Anda mungkin juga menyukai