Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN

KUNJUNGAN LAPANG (FIELD TRIP)


JAMBI – JAKARTA – BOGOR - JAMBI

Disusun Oleh :
HANDAYANI
D1A016037
SUMBER DAYA LAHAN

Dosen Pembimbing :
1. Ir. HELMI SALIM, M. Si.
2. Ir. REFLIATY, M.S.
3. ELLY INDRA SWARI, S.P.,M.P
4. Dra . EVITA , M . S
5. SITI ROKHAYAH , S.E
6. AGUS KURNIAWAN M., S.P.,M.Si
7. Ir. JASMINARNI . M.Si
8. SRI WAHYUNINGSIH , S.E

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allat SWT atas segala
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan fieltrip yang
dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2019 – 03 Agustus 2019 , Jambi – Jakarta –
Bogor – Jambi.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua dan keluarga penulis atas doa, nasehat, dan bimbingan moral maupun
materil, serta kepada seluruh dosen pembimbing yang telah memberikan
perhatian, pengarahan dan saran kepada penulis. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan laporan
ini.
Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna, karena dalam laporan ini masih banyak
sekali kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan segala saran
dan kritik bagi para pembaca, yang sifatnya membangun guna kesempurnaan
laporan ini.

Jambi,20 Agustus 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Metode field trip atau karya wisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar
yangdilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar,
terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum
sekolah. Meskipunkarya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis,
tujuan umum pendidikandapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan
pengembangan wawasan pengalamantentang dunia luar. ( Mulyasa, 2005)
Sesuai dengan kurikulum yang dikembangkan oleh Fakultas Pertanian
Universitas Jambi dengan salah satu usaha untuk menghasilkan lulusan yang
berkompeten dengan adanya kegiatan kunjungan lapang atau fieldtrip. Fieldtrip
diwajibkan untuk mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jambi, yang mana
fieldtrip merupakan salah satu syarat untuk ujian skripsi. Kegiatan ini bersifat
menambah wawasan mahasiswa tentang fakta yang ada di lapangan dan berkaitan
dengan mata kuliah yang dipalajari. Sehingga mahasiswa Program Studi
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian akan mengunjungi Wisata Monas, Balai
Besar Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor, Institut Pertanian Bogor , Museum
Tanah dan Museum Pertanian dan Kebun Raya Bogor.
1.2. Tujuan Fieldtrip
Tujuan dilaksanakannya kunjungan lapangan atau fieldtrip yaitunya untuk
mengetahui dan memperoleh informasi langsung tentang pertanian yang terdapat
di luar kampus, dapat mengamati secara langsung objek-objek yang berhubungan
langsung dengan mata kuliah yang bersangkutan dan menambah pengalaman baru
dengan langsung turun ke lapangan serta menambah wawasan dan pengetahuan
dari tempat-tempat yang dikunjungi.
1.3. Manfaat Fieldtrip
Manfaat dilaksanakannya kunjungan lapangan atau fieldtrip yaitu
mahasiswa dapat mengetahui dan memperoleh informasi langsung tentang
pertanian yang terdapat di luar kampus dan juga dapat memahami secara langsung
objek-objek yang berhubungan ada kaitannya dengan mata kuliah yang dipelajari
di kelas dan menambah juga pengalaman baru dengan turun langsung
kelapangan.
Berdasarkan kunjungan lapang yang dilakukan di beberapa tempat, seperti,
Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Bogor, Museum Tanah dan
Museum Pertanian . Didapatkan wawasan, informasi dan pengalaman dari
kunjungan-kunjungan tersebut.
BAB II
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN KUNJUNGAN LAPANG

2.1. Waktu dan Tempat


Adapun untuk waktu dan tempat yang dilaksanakan selama kegiatan fieldtrip
tertera dalam tabel berikut.
Hari, tanggal Pukul (WIB) Tempat
Selasa 14.00 – 17.00 Wisata Monas
30 Juli 2019
Rabu 08.00 - 11.00 Kunjungan BBSDLP
31 Juli 2019 14.00 - 17.00 Kunjungan Institut Pertanian Bogor
Kamis 08.00 - 10.00 Kunjungan BSB, Di Cisarua
01 Agustus 2019 11.00 – 14.00 Kujungan ke Museum Tanah dan
Museum Pertanian
14.30 – 17.00 Kunjungan Kebun Raya Bogor

2.2. Hasil Data yang Diperoleh


2.2.1 Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP)

2.3. Pembahasan
2.3.1 Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP)
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian
merupakan unit kerja lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Lembaga ini menggantikan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan
Agroklimat yang mulai difungsikan pada 1905 lembaga ini menjadi sebuah balai
besar yang menangani penelitian dan pengembangan sumberdaya lahan pertanian.
BBSDLP Bogor terletak di Kampus Penelitian Pertanian Cimanggu Jl. Tentara
Pelajar No. 12 Cimanggu-Bogor Jawa Barat, dan memiliki koordinat 6034’36”S –
106047’21”E.
BBSDLP memiliki produk yang dihasilkan seperti, peta (tanah, kesesuaian
lahan, dsb), alat-alat penguji / test kits (tanah, dsb), kalender tanam, biofertilizers
dan bipestisida, software (Sistem Penilaian Kesesuaian Lahan), dan lain-lain.
BBSDLP memiliki website sangat berguna untuk siapa pun. Seperti halnya di
museum tanah, BBSDLP juga memiliki koleksi Makromonolit, namun tidak
sebanyak di museum tanah.
2.3.1 Institut Pertanian Bogor
Fakultas Pertanian IPB merupakan lembaga pendidikan tinggi pertanian
yang unggul dalam memajukan pertanian tropika berkelanjutan dan menjawab
tantangan pertanian masa depan yang berperan aktif dan mempunyai kontribusi
yang signifikan dalam meningkatkan daya saing global Indonesia pada bidang
pertanian, pengembangan IPTEKS dan sumberdaya manusia.misi faperta
1.Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat
kini dan mendatang.2.Mengembangkan IPTEKS bidang pertanian melalui
penelitian dasar & terapan yang berorientasi pada pengembangan pertanian
tropika.3.Menerapkan, mendayagunakan dan menyebarluaskan hasil pendidikan
dan penelitian kepada masyarakat luas (Pengabdian kepada Masyarakat).
Fakultas Pertanian (Faperta) IPB menjadi salah satu institusi yang
diharapkan lebih berperan aktif menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia. Sejarah mencatat bahwa telah banyak sumbangsih Faperta
dalam memajukan pertanian di Indonesia.Cikal bakal Faperta telah ada sejak
tahun 1940, dan pada tahun 1963 resmi menjadi bagian dari IPB. Melalui
berbagai proses yang panjang Faperta telah berkembang menghasilkan fakultas
baru, departemen baru dan program studi baru. Saat ini Faperta terdiri dari empat
departemen, yaitu 1) Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan (ITSL), 2)
Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH), 3) Departemen Proteksi
Tanaman (PTN), 4) Departemen Arsitektura Lanskap (ARL). Departemen-
departemen tersebut mengampu 23 Program Studi, yaitu 4 program sarjana (S1),
12 program magister (S2), dan 7 program doktor (S3).
Departemen-departemen tersebut telah banyak menghasilkan berbagai
inovasi, pemikiran cerdas dan menghasilkan SDM berkualitas yang telah banyak
berperan dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia. Seiring dengan
berjalannya waktu maka semakin besar tantangan yang harus dihadapi oleh
Faperta IPB.
Tantangan itu harus dihadapi dengan optimisme, kerja keras dan kerja
cerdas. Faperta ke depan harus bertaraf internasional dan dapat meningkatkan
perannya dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu Faperta harus selalu
melakukan perbaikan yang berkelanjutan (continous imprevement) dalam
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat), meningkatkan kerjasama nasional dan
internasional, melakukan penguatan softskill mahasiswa, meningkatkan jiwa
kewirausahaan, meningkatkan kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan,
melakukan penguatan sistem manajemen serta perbaikan berbagai faktor
pendukungnya untuk merealisasikan visi Faperta.
2.3.2 Museum Tanah
Museum Tanah Bogor menempati sebuah ruangan di lantai dasar yang
relatif berukuran kecil di sebuah gedung di bagian belakang kompleks Balai
Penelitian Tanah yang beralamat di Jl. Ir H. Juanda No. 98, Bogor. Jalan masuk
ke kompleks gedung dimana museum ini berada letaknya berseberangan dengan
lokasi Museum Zoologi Bogor. Museum Tanah Bogor didirikan pada 29
September 1988, dan merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah dari
seluruh wilayah penting di Indonesia yang dipajang dalam ukuran kecil dalam
bentuk makromonolit. Di museum ini juga terdapat contoh berbagai batuan,
pupuk, perangkat uji tanah, peta-peta, maket, dan alat survei tanah.
Salah satu pajangan di Museum Tanah Bogor menunjukkan bagaimana
proses dilakukannya pengambilan Makromonolit di lapangan. Makromonolit
adalah merupakan irisan tegak dari penampang tanah utuh yang diambil
contohnya dan kemudian diawetkan sebagai bahan penelitian dan dokumentasi.
Makromonolit biasanya dibuat dengan ukuran standar 150 x 25 x 4 cm.
Contoh Ultisol di Museum Tanah Bogor yang berasal dari daerah
Muarabungo, Jambi. Ultisol adalah jenis tanah yang ditemukan di daerah dengan
suhu tanah rata-rata lebih dari 8°C, yang banyak ditemukan di daerah lahan kering
di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian jaya, yang belum dipergunakan
untuk pertanian. Kata "ultisol" berasal dari kata "ultimate" atau "akhir", karena
ultisol dipandang sebagai produk akhir dari pelapukan mineral yang berlangsung
secara terus menerus. Ultisol umumnya tidak mengandung bahan gamping,
dengan kandungan mineral lapuk kurang dari 10% di lapisan atas tanah yang
ekstrim dengan kejenuhan basa rendah. Museum tanah juga banyak menyimpan
sampel tanah dari berbagai provinsi di Indonesia, selain itu juga proses pembuatan
biochar juga ada di museum tersebut.
2.2.4 Museum Pertanian
Wisata edukasi Museum Pertanian dibuka untuk umum setelah diresmikan
oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro bersama mantan
menteri pertanian Sjarifudin Baharsyah yang merupakan salah seorang penggagas
Museum Pertanian. Museum Pertanian terlengkap di tanah air ini terletak satu
komplek dengan Museum Tanah yang berada di Jalan Djuanda, Kecamatan Bogor
Tengah, atau tepatnya di seberang pintu masuk utama Kebun Raya Bogor. Sekjen
Kementan Syukur Iwantoro mewakili menteri mengatakan, museum pertanian ini
bukan hanya pertama di Indonesia dari segi jumlah kelengkapan koleksi namun
juga museum pertanian terbaik di kawasan Asia Tenggara. "Museum ini terbaik di
Asia Tenggara yang akan menjadi destinasi wisata edukasi baru di Kota Bogor
dan museum ini akan diintegrasikan dengan destinasi-destinasi wisata di Kota
Bogor," ujar Iwantoro usai peresmian. Iwan mengatakan, museum pertanian
dibangun sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang digagas oleh menteri-menteri
pertanian sebelumnya seperti Sjarifudin Baharsyah. "Museum pertanian ini akan
membantu menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya pertanian Indonesia.
Museum Pertanian ini menjadi tonggak sejarah bangsa kita untuk menang
dan menata masa depan pertanian Indonesia," katanya. Kepala Pusat Pepustakaan
dan Penyebaran Teknologi Pertanian Leli Nuryati mengatakan, Museum Pertanian
menawarkan konsep wisata edukasi dengan tema “Bertolak dari Masa Lalu,
Menapak ke Masa Depan”. Museum ini hadir untuk menyampaikan informasi
sejarah perjuangan dan perkembangan pertanian bangsa dari masa lalu hingga
masa sekarang serta ilustrasinya pada masa yang akan datang. “Konsep yang
ditawarkan dari museum ini adalah mengkaitkan sejarah pertanian dan peradaban
di masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang sesuai dengan temanya
‘Connecting The Past To The Future’,” ungkap Leli. Dia mengatakan, di lantai
pertama museum berbagai informasi komoditas pangan di Indonesia diilustrasikan
dalam bentuk diorama pengolahan lahan sawah, rumah petani, hingga alat
pertanian yang sangat menarik untuk dijadikan spot foto bagi para pengunjung.
2.3.3 Yayasan Bina Sarana Bakti (BSB)
Yayasan Bina Sarana Bakti (BSB) berdiri sejak 07 Mei 1984.
Berkedudukan di Jl. Gandamanah no 74 Cisarua Bogor Jawa Barat, yayasan ini
telah dilegalisasi berdasarkan akte notaris Dwi Swandijani No.17. Yayasan yang
bergerak dalam bidang pertanian organis ini merupakan yayasan yang membina
agar manusia hidup secara organis, selaras dengan alam.
Yayasan Bina Sarana Bakti (BSB) berdiri sejak 07 Mei 1984.
Berkedudukan di Jl. Gandamanah no 74 Cisarua Bogor Jawa Barat, yayasan ini
telah dilegalisasi berdasarkan akte notaris Dwi Swandijani No.17. Yayasan yang
bergerak dalam bidang pertanian organis ini merupakan yayasan yang membina
agar manusia hidup secara organis, selaras dengan alam Organis” berasal dari kata
Yunani ‘Organon’ (alat perkakas). Maka ‘organis’ adalah alat kerja bagi
organisme, yang dipakainya, untuk menjaga dan meneruskan hidupnya. Setiap
organ hanya punya satu maksud : Melayani organisme, membuatnya sehat dan
kuat, sehingga organisme pun bisa melayani dan menjaga organ-organnya.
Di akhir tahun 2005 atau awal 2006 Yayasan Bina Sarana Bakti (BSB)
mulai suatu gerakan yang menyatukan semua orang yang berminat dan
mendukung perkembangan organis. Nama untuk gerakan itu adalah CORMUNDI,
yaitu komunitas organis dinamis dari orang yang hatinya terbuka untuk masalah-
masalah dunia dan membantu supaya kerinduan seluruh dunia (alam dan manusia)
terpenuhi. Arah dan kesatuannya tercapai melalui sebuah majalah dengan nama
yang sama, CORMUNDI.
Dalam menjalankan kegiatan sehari - hari, Yayasan Bina Sarana Bakti
membentuk Badan Pelaksana. Tugas utama badan pelaksana adalah mengelola
kegiatan yayasan untuk mewujudkan visi dan misi dalam aktivitas program
sehari-hari.Dalam menjalankan kegiatan sehari - hari, Yayasan Bina Sarana Bakti
membentuk Badan Pelaksana. Tugas utama badan pelaksana adalah mengelola
kegiatan yayasan untuk mewujudkan visi dan misi dalam aktivitas program
sehari-hari.
Berdasarkan kunjungan yang telah kami lakukan ke yayasan bima sarana
bakti disana kami di perlihatkan janis tanaman hortikultura terutama komuditas
sayuran seperti spinac,bit,selada,dll yang di budidayakan secara organis tampa
adanaya penggunaa bahan kimia.Yang nantinya hasil panen dari tanaman ini tidak
akan mengandung bahan kimia dan sehat untuk di kosumsi serta tidak merusak
lingkungan.Namun hasil dari tanaman tidak akan sebagus dan sebaik tanaman
yang bukan organik secara fisik.Namun secara kesehatan tanaman tersebut sangat
sehat yang menyebabkan harganya lebih mahal dibanding tanamn yang
dibudidayakan dengan adanya bahan kimia.
Pada kunjungan kemaren kami juga diperlihatkan cara packing dari
pemasaran tanaman yang sudah di panen.Begitu juga dengan proses pembibitan
dengan menggunakan tanaha dan sisa-sisa tanaman.Proses pembibitan dilakukan
dengan menggunakn polibag kecil an juga tanah yang sudah di cetak dengan
mengunakan pencetak tanah.Begitu juga dengan pengendalian OPT disini
menggunakan pestisida nabati dan pupuk yang digunakan berupa pupuk kmpos
kotoran ayam.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari kunjungan lapang yang dilakukan
oleh dosen pembimbing dan mahasiswa yaitu memperoleh berbagai macam
informasi mengenai berbagai kajian aspek agronomi, tanah serta hama dan
penyakit di lapangan tentang cara dan teknologi budidaya tanaman, pengelolaan
hama dan penyakit tanaman terpadu, pemanfaatan lahan pertanian yang ada pada
masing-masing balai.
Kegiatan kunjungan lapang atau field trip dilaksanakan selama 5 hari
dengan rute Jambi – Jakarta –– Bogor – Jambi. Tujuan utama dilaksanakannya
field trip untuk menambah wawasan, pengetahuan, informasi, dan pengalaman
khususnya di bidang pertanian. Tempat-tempat yang akan dikunjungi yaitu
Museum Tanah, Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) Bogor,
Pusat Pengembangan Organis Yayasan Bina Sarana Bakti, Kebun Raya Bogor,
Institut Pertanian Bogor dan juga Monumen Nasional ( monas ) di Jakarta.
Dari kunjungan yang berjalan 5 hari ini banyak sekali manfaat, informasi,
dan wawasan yang dapat diambil dan dipelajari. Dimana kunjungan kali ini sesuai
dengan bidang dan juga peminatan dari masing – masing mahasiswa dan tak lupa
pula liburan yang merefreshkan otak sejenak.
PESAN DAN KESAN

Pesan
Untuk ketepatan waktu dalam pelaksanaan kegiatan perlu ditingkatkan,
karena mengingat pada saat melakukan kunjungan sering tidak tepat waktu,
sehingga kunjungan hanya berlangsung sebentar. Lebih baik jika ditambah hari
perjalanan, sehingga lebih banyak tempat yang dikunjungi terutama balai-balai
besar, balai riset dan teknologi.

Kesan
Perjalanan fieldtrip ini sangat berkesan , walaupun cuman ke bogor dan
Jakarta tapi perjalanan ini sangat menyenangkan .
LAMPIRAN

 BBSDLP (Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian ) Bogor

Monumen Nasioanal ( Monas ) Jakarta dan IPB ( Institut Pertanian Bogor )


Pusat Pengembangan Organis Yayasan Bina Sarana Bakti

Museum Tanah

Kebun Raya Bogor

Anda mungkin juga menyukai