Argentometri
Metode volumetri dengan menggunakan larutan AgNO3 sebagai pereaksi utama, dengan dasar
Syarat Argentometri
=> Ksp endapan harus kecil shg mudah terbentuk dan mantap
=> Reaksi pembentukan endapan harus cepat
=> Hasil titrasi tidak menyimpang akibat adsorbsi/kopresipitimetri
=> Titik Akhir harus teramati dan tajam
Hubungan KSP Dengan Pembentukan Endapan
Reaksi argentometri:
Jawab:
Jadi endapan AgCl: mengion sebanyak s = 1 x 10-5 dlm air murni,
dan mulai mengendap pada:
[ Ag+ ] = s = 1 x 10-5
[ Cl- ] = s = 1 x 10-5
Note
[Ag+][Cl-] < Ksp AgCl → belum ↓
[Ag+][Cl-] = Ksp AgCl → mulai ↓
[Ag+][Cl-] > Ksp AgCl → sudah ↓
Larutan AgNO3
Cara Mohr
indikator K2CrO4 (endapan berwarna merah bata)
Cara Fajans
indikator adsorpsi (endapan merah jambu)
Cara Volhard
indikator Fe3+ (pembentukan senyawa kompleks berwarna)
Cara Mohr
Reaksi:
Cara Mohr hanya boleh dilakukan untuk larutan netral atau dapat
dinetralkan
=> Bila larutan bereaksi dengan asam, dapat dinetralkan dengan
boraks, MgO, atau NaHCO3
=> Saat penitaran hindarkan perak nitrat dari cahaya langsung
Kelemahan titrasi Mohr adalah jika terjadi kelebihan
titran akan menyebabkan indikator mengendap sebelum
titik ekivaklen tercapai, sehingga titik akhir titrasi tidak
akurat.
Reaksi:
NaCl + AgNO3 → AgCl(s) + NaNO3
Putih
Fl - + AgNO3 → AgFl(s) + NO3-
Merah jambu
Titik akhir : dari larutan kuning kehijauan, terbentuk endapan pink yang
menggumpal.
Jumlah ion Cl- masih berlimpah, teradsorbsi pada
permukaan inti2 AgCl(s) membentuk lapisan primer
bermuatan negatif.
Reaksi :