Anda di halaman 1dari 2

Kasus Pelanggaran GCG pada PT.

Freeport McMoran Inc 2010 – 2017

Permasalahan yang terjadi bermulai dari adanya ketidak-sesuaian gaji dan upah para

pekerja Indonesia yang bila dibandingkan dengan tenaga kerja dari negara lain yang sama levelnya

sangat berbeda jauh. Gaji pekerja Freeport hanya sebatas upah minimum regional ( UMR ). Meski

dikatakan tidak melanggar hukum, namun gaji yang diberikan tersebut jauh dari apa yang

dibayangkan. Selain minimnya gaji atau upah yang diberikan, pekerja di perusahaan tambang

asal Amerika Serikat (AS) tersebut sangat tidak merata antara pekerja lokal asli Papua dengan

pekerja asing. Dan ironisnya, para pekerja lokal umumnya dipekerjakan di level paling bawah, lain

halnya dengan pekerja asing.

Disamping itu, adanya penemuan mengenai ketidak-sesuaian laporan dengan fakta di

lapangan yang ditemukan oleh BPK. Penghitungan kerugian atas dampak lingkungan dari

pengoperasian tambang Freeport oleh tim pengawas dari Kementerian Energi dan Sumber Daya

Mineral serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Perhutanan selama ini tak akurat. Sehingga,

tim BPK mengkaji ulang laporan tersebut dan menemukan beberapa kejanggalan seperti adanya

kelebihan pencairan jaminan reklamasi Freeport, kerugian negara yang sebenarnya dlsb.

Freeport juga sudah terlalu sering melakukan pelanggaran kontrak. Tidak berhenti di

permasalahan-permasalahan di atas, masih banyak lagi pelanggaran yang dilakukan oleh Freeport

khususnya pelanggaran lingkungan hidup yang membuat rakyat Papua menderita.


Analisis :

Berdasarkan kasus di atas pelanggaran prinsip – prinsip GCG yang dilanggar adalah :

1. Prinsip Fairness

Pelanggaran prinsip ini ditunjukkan dengan adanya perlakuan yang tidak adil terhadap

upah dan gaji karyawan lokal dengan karyawan asing yang levelnya sama.

2. Prinsip Responsibilitas

Pelanggaran prinsip ini ditunjukkan dengan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh PT.

Freeport di Papua yang membuat rakyat Papua menderita dan tidak adanya

penanggulangan dan tanggung jawab atas kerusakan tersebut.

3. Pelanggaran Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas

Pelanggaran prinsip ini ditunjukkan dengan tidak adanya ketidak sesuaian informasi yang

diberikan PT.Freeport kepada negara seperti melakukan penambangan di bawah tanah

tanpa adanya izin lingkungan, tidak adanya kejujuran dan keterbukaan mengenai informasi

yang akurat dalam jumlah pendapatan mereka yang sesungguhnya. Padahal, hal ini juga

mempengaruhi pendapatan dan kerugian yang diperoleh oleh negara.

Anda mungkin juga menyukai