09e00485 PDF
09e00485 PDF
SKRIPSI
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2007
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
-2-
SKRIPSI
Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2007
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
-3-
ABSTRAK
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
-4-
ABSTRACT
The effect of organic fertilizer for leaf spot diseases at the corn crops. It
guided by counselor lecturers Ir. Lahmuddin Lubis, MP and Ir. Syamsinar Yusuf,
MS.
corn crops. Research has been done from Februari to Juny 2007 at KPTB,
Tongkoh, Berastagi.
The methods research was used Randomized Block Design Non Factorial,
480g/plant, P3 : goat organic fertilizers 480 g/plant, P4 : green giant compost 480
The result showed that organic fertilizers take significant effect of the leaf
spot diseases at 7 weeks after planting, very significant at 8 and 9 weeks after
planting, but not significant at 6 weeks after planting. The highest diseases
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
-5-
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan yang sangat penting bagi
manusia dan ternak. Di Indonesia jagung merupakan bahan pokok kedua setelah
Jagung merupakan salah satu jenis bahan makanan yang dapat digunakan
dan kalori yang hampir sama yang terkandung pada beras. Oleh karena itu
juga di Indonesia, karena tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang luas
dari tahun 2000 sampai tahun 2002, hal ini karena pada tahun 2000 – 2001 terjadi
serangan penyakit hawar daun disentra produksi utama yaitu di kabupaten Karo.
Di Deli Serdang juga terjadi penurunan luas panen dari 25967 ha menjadi
20967 ha dan produksi 78914 ton menjadi 67483 ton (Anonimus, 1993).
seperti pengolahan tanah yang baik, pemupukan yang sesuai, penggunaan varietas
yang unggul, pengaturan jumlah populasi dan jarak tanam serta pengendalian
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
-6-
banyak penyakit terutama yang disebabkan jamur atau cendawan. Salah satunya
Penyakit hawar daun adalah penyakit yang disebabkan oleh tiga jenis
Amerika Serikat. Umumnya penyakit ini banyak terdapat di daerah yang beriklim
dingin yang mengandug embun dengan suhu agak rendah. Pada tahun 1952,
hasil mencapai 50% dan bila terjadi infeksi berat tanaman tidak dapat
Di Indonesia penyakit ini ditemukan pertama kali pada tahun 1917 pada
tanaman jagung di Sumatera Utara. Saat ini penyakit hawar daun Drechslera
tersebut sudah menyebar luas di Indonesia. Khusus Sumatera Utara saat ini
penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah yang sedang
Utara sejak awal musim tanam 1999/2000 atau akhir tahun 1999, terutama di dua
kabupaten yaitu kabupaten Karo dan Simalungun. Selanjutnya penyakit ini telah
menyebar di kabupaten lain seperti Deli Serdang, Langkat, Dairi, Asahan, Tobasa
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
-7-
Berdasarkan hal di atas perlu kiranya dilakukan penelitian guna mencari cara
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa – sisa maluk hidup yang
(Novizan, 2003).
yang diperoleh bahwa tanah di pulau Jawa umumnya mengandung bahan organik
dianggap layak untuk lahan pertanian yaitu antara 4–5 % (Musnamar, 2003).
1. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran ternak dan
2. Pupuk hijau adalah tanaman atau bagian dari tanaman yang masih
4. Tinja manusia adalah pupuk yang berasal dari tinja manusia setelah
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
-8-
Tujuan Penelitian
perkembangan penyakit hawar daun (Drechslera spp.) pada tanaman jagung (Zea
mays L.).
Hipotesa penelitian
penyakit hawar daun (Drechslera spp.) pada tanaman jagung (Zea mays L.).
Kegunaan Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Pertanian di
Sebagai bahan informasi atau masukan bagi petani atau semua pihak yang
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
-9-
TINJAUAN LITERATUR
Tanaman Jagung
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Class : Monokotiledoneae
Ordo : Glumiflorae
Family : Graminieae
Genus : Zea
dan biasanya tunggal yang dominan walaupun ada beberapa tunas (anakan),
kedudukan daunnya distik (dua baris daun yang keluar dalam kedudukan
Sistim perakaran jagung terdiri atas akar – akar seminal dan akar udara.
Akar–akar seminal merupakan akar yang radikal atau akar primer ditambah
dengan sejumlah akar adventif pada dasar sari buku pertama diatas pangkal
batang. Akar–akar seminal ini tumbuh pada saat berkecambah. Pertumbuhan akar
seminal biasanya menuju arah bawah, berjumlah 3–5 akar atau antara 1-13 akar
(Rukmana, 1997).
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 10 -
antara 10-40 ruas. Tanaman jagung umumnya tidak bercabang kecuali pada
jagung manis sering tumbuh beberapa cabang yang muncul pada pangkal batang.
Panjang batang jagung berkisar antara 60 – 300 cm atau lebih tergantung pada tipe
jagung. Ruas batang bagian atas berbentuk silindris dan ruas batang bagian bawah
berbentuk bulat agak pipih. Tunas batang yang telah berkembang menghasilkan
tajuk bunga betina. Bagian tengah batang terdiri atas sel – sel parenchym yaitu
Daun terdiri atas pelepah daun dan helaian daun. Helaian daun
memanjang dengan ujung daun meruncing. Antara pelepah daun dibatasi oleh
spicula yang beguna untuk menghalangi masuknya air, hujan, embun kedalam
Buah jagung terdiri atas tongkol, biji dan daun pembungkus. Biji jagung
pada jenisnya. Pada umumnya biji jagung tersusun dalam barisan yang melekat
secara lurus atau berkelok–kelok dan jumlahnya antara 8–20 baris biji. Biji
jagung terdiri atas tiga bagian utama, yaitu kulit biji, endosperm dan embrio
(Rukmana, 1997).
Syarat Tumbuh
Jagung dapat hidup baik di daerah yang beriklim panas dan di daerah yang
beriklim sedang. Tumbuh baik pada temperatur 230C-270C. Suhu minimum yang
(Suprapto, 1999).
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 11 -
Tanaman jagung dapat tumbuh baik pada hampir semua jenis tanah akan
tetapi tanaman ini akan dapat tumbuh lebih baik pada tanah gembur, kaya akan
humus. Tanah yang padat serta kuat menahan air tidak baik untuk ditanami jagung
(Suprapto, 1999).
Kemasaman tanah (pH) yang baik untuk tanaman jagung adalah 5,5–7,0. Tanah
dengan kemiringan tidak lebih dari 8% masih dapat ditanami jagung dengan arah
barisan tegak lurus tehadap kemiringan tanah, dengan maksud untuk mencegah
tegalan, sawah tadah hujan dan beririgasi, serta sebagian didataran tinggi.
Tanaman jagung ditanam pada awal musim hujan atau menjelang musim kemarau
(Subandi, 1988).
sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycota
Sub Divisio : Ascomiotina
Kelas : Laculoascomycetes
Ordo : Pleosporales
Famili : Pleossporaceae
Genus : Drechslera
Spesies : Drechslera spp.
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 12 -
penyakit hawar daun maydis yang juga dikenal dengan nama Syn
lurus agak melengkung, jorong atau berbentuk ganda terbalik, berwara coklat atau
stomata yang panjangnya mencapai 700 µm dan tebal 4-10 µm. Konidiumnya
berbentuk perahu bengkok dengan spora berwarna coklat agak panjang memiliki
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 13 -
Jamur dapat bertahan pada tanaman hidup yang terdapat di lapangan, pada
rerumputan, sorgum dan sisa tanaman yang sakit dan biji. Bakteri tidak dapat
hidup pada sisa jagung yang sakit yang terpendam didalam tanah
(Semangun, 1993).
Jamur dapat bertahan dalam bentuk spora vegetatifnya atau pada stadium
aseksualnya pada jaringan daun tanaman jagung yang mati. Kemudian pada
Di Amerika jamur dapat bertahan hidup pada musim dingin pada sisa-
sisa daun tanaman jagung yang terinfeksi, lalu memproduksi spora pada musim
semi dan kemudian menyebar ketanaman jagung melalui udara (Robert, 1975).
penyakit adalah suhu rendah dan tinggi, kelembapan nisbi yang tinggi, cahaya,
angin, curah hujan, ketersediaan inang (nutrisi) dan adanya kabut atau embum di
kelembapan 90%, curah hujan yang tinggi dan intensitas sinar matahari yang
dengan cuaca agak panas, suhu yang relatif tinggi kira–kira 26-30 0 C sedikit lebih
26-27 0C. Pada kondisi ideal siklus penyakit berkisar 60-70 jam dan berkembang
Gejala Serangan
bercak–bercak coklat yang pada stadium serangan lanjut lapisan tersebut tertutup
lapisan bubuk hitam atau kecoklatan yang merupakan kumpulan spora jamur.
pada daun mirip tanaman yang tua (Cholis dan Abadi, 1991).
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 15 -
kecil berbentuk jorong, berwarna hijau tua atau hijau kelabu kebasah–basahan
membentuk kumparan atau perahu dengan lebar 1-2 cm dan panjang 5– 10 cm.
Sehabis hujan atau banyak embun pada kedua sisi bercak terbentuk banyak spora.
(Semangun, 1991).
coklat kelabu atau hijau kekuningan yang dikelilingi halo klorotik berbentuk elips
panjang pada daun tanaman jagung. Kemudian bercak menjadi berwarna gelap
coklat muda atau colat kekuningan pada daun jagung. Panjang bercak 2,5 cm dan
lebar 0,3–0,6 cm jamur tidak banyak berbentuk spora pada daun sering mematikan
daun–daun bawah, selain itu juga menyebabkan warna togkol berwana hitam
(Semangun, 1991).
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 16 -
Pengendalian
tanaman inang dan interaksi diantara patogen dan tanaman inang tersebut
(Amirsjah, 1995). Beberapa cara yang dapat digunakan dalam upaya pengendalian
Semangun (1991), ada beberapa jenis tanaman jagung yang tahan terhadap
penyakit hawar daun antar lain yaitu : Arjuna, Kalangga, Hibrida C1.
kemarau.
Semangun (1991) jamur yang terbawa oleh biji dapat dimatikan dengan
muda dan sekulen, dan mungkin memperpanjang lama stadium vegetatif dan
kekurangan nitrogen akan tumbuh lebih lama, lebih lambat dan lebih cepat tua dan
rentan terhadap patogen yang menyerang tumbuhan yang lemah dan tumbuh lebih
kebutuhan tersedia dalam jumlah yang cukup akan lebih mampu melindugi
dirinya sendiri dari infeksi baru dengan membatasi infeksi yang terjadi dibanding
dengan jika salah satu hara lebih keadaan lebih atau kurang, tatapi keadaan hara
kegiatan penting karena dengan memberikan pupuk dasar tanah yang akan
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 18 -
mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisik tanah (Sutejo, 1995).
(Wibowo, 1999).
1. Nitrogen ( N )
2. Fosfor ( P )
mudah roboh.
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 19 -
3. Kalium ( K )
Pupuk kandang lembu mengandung unsur hara N 0,40 %, P2O5 0.20 %, K2O
0.1 %, Pupuk kandang kambing N 0.60 %, P2O5 0.30 %, K2O 0.17 %, Pupuk
kandang ayam N 1 %, P2O5 0.80 %, K2O 0.40 %, Pupuk organik Green Giant
N 3 %, P2O5 5 %, K2O 3, Pupuk Organik Jaya Tani N 0.74 %, P2O5 0.71 %, K2O
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 20 -
permukaan laut. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2007 sampai bulan
Juni 2007.
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : benih
jagung Hibrida Varietas Kresna, pupuk organik Green Giant, pupuk kompos Jaya
Tani, pupuk kandang dari kotoran ayam, pupuk kandang dari kotoran kambing,
timbangan, papan sample, papan nama, cat, kuas, alat tulis dan alat pendukung
lainnya.
Metoda Penelitian
P0 : Kontrol
Perlakuan (t) = 6
(t - 1) (r - 1) ≥ 15
(6-1) (r - 1) ≥ 15
5r - 5 ≥ 15
r≥4
Model Linear yang digunakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut :
Yijk = μ + σi + βj + Σij
Keterangan
μ = Rataan umum
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 22 -
Pelaksanaan Penelitian
Pengolahan Lahan
tanah dan meratakan tanah yang telah dicangkul, yang terakhir dilakukan
Penanaman Benih
Penanaman dilakukan dengan cara menugal sedalam 3-4 cm. tiap lubang
Penyisipan
Penjarangan
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 23 -
2 minggu sekali
Pemupukan
250 gr/tanaman, pupuk kandang dari kotoran lembu 250 gr/tanaman, Pupuk
kandang dari kotoran kambing 250 gr/tanaman, pupuk kompos Green Giant
250 gr/tanaman, pupuk kompos Jaya Tani 250 gr/tanaman. Aplikasi kedua
diberikan setelah tanaman berumur 20 hari masing masing 230 gr/tanaman untuk
organik dan pupuk kandang sesuai dengan keterangan dari petugas KPTB.
Pengendalian Hama
Panen.
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 24 -
panen.kriteria panen yang digunakan yaitu : daun dan kelobot telah mulai
menguning dan kering, rambut berwarna coklat kehitaman dan biji keras.
Peubah Pengamatan
Drechslera spp. dilakukan pada saat tanaman terinfeksi penyakit pertama kali di
lapangan yang diamati tiap satu minggu sekali sampai tanaman berumur 85 HST.
∑(nxv)
IS = x 100 %
(Nx Z)
Keterangan:
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 25 -
Produksi
Produksi dihitung dengan menimbang berat bersih biji jagung pipilan pada
rumus:
X 10.000 m2
Y (ton/ha) = x
L 1000 kg
keterangan :
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 26 -
pengamatan mulai 6-9 minggu setelah tanam (MST) dapat dilihat pada lampiran
3-6. Dari analisa sidik ragam dapat dilihat adanya perbedaan yang nyata, sangat
nyata dan tidak nyata antara perlakuan. Untuk mengetahui perlakuan mana yang
berbeda nyata, maka dilakukan Uji Jarak Duncan. Hasilnya dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Uji Beda Rataan pengaruh pupuk organik terhadap intensitas serangan
Drechslera spp. (%)
Hal ini disebabkan pada saat penelitian berlangsung terjadi hujan yang terus
menerus (terlampir) dan ketinggian tempat diatas permukaan laut dimana kita
ketahui bahwa semakin tinggi curah hujan maka akan semakin membantu dalam
daun jagung.
pengamatan 7 MST menunjukkan pengaruh yang nyata antara P0, P2, P3 dengan
perlakuan P1, P4 dan P5. Pada pengamatan 8 dan 9 MST menunjukkan pengaruh
yang sangat nyata pada perlakuan P0 dengan P1, P2, P3, P4 dan P5.
kandang dari kotoran lembu (P2) menunjukkan intensitas serangan hawar daun
lebih tinggi pada setiap waktu pengamatan setelah kontrol, kecuali pada
(P3) menunjukkan serangan hawar daun yang lebih tinggi. Pada pengamatan 9
MST intensitas serangan hawar daun sebesar 20,58 dengan pupuk kandang dari
kotoran kambing (P3) dan yang terendah adalah dengan perlakuan pupuk organik
Green Giant (P4) sebesar 7,33. dan diikuti dengan pupuk kandang dari kotoran
ayam (P1) sebesar 12,09. karena unsur hara (N, P dan K) yang terkandung dalam
pupuk Green Giant lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lain.
0.00
P0 P1 P2 P3 P4 P5
- 28 -
kebutuhan tersedia dalam jumlah yang cukup akan lebih mampu melindungi
dirinya sendiri dari infeksi patogen (Agrios, 1996). Ini dapat dilihat pada waktu
pengamatan 9 MST pada perlakuan pupuk Green Giant, dimana unsur haranya
lebih tinggi dan seimbang dibanding dengan perlakuan yang lain, sehingga
intensitas serangan hawar daun lebih rendah dibanding dengan perlakuan yang
lain.
2. Produksi
Dari hasil analisa sidik ragam untuk pengamatan produksi dapat dilihat
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 29 -
Dari tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa rataan jagung kering tertinggi
terdapat pada perlakuan P4 (Pupuk Green Giant) sebesar 6,18 kg/plot. P1 (pupuk
kandang dari kotoran ayam) sebesar 5,77 kg/plot. P5 (kompos jaya tani) sebesar
jagung. Semakin tinggi intensitas serangan hawar daun jagung maka akan
terhambat karena rusaknya jaringan tanaman. Pada setiap ulangan hasil produksi
X 10.000 m2
Y (ton/ha) = x
L 1000 kg
1. P0 : = 5,21 ton/ha
2. P1 : = 9,61 ton/ha
3. P2 : = 7,48 ton/ha
4. P3 : = 7,45 ton/ha
5. P4 : = 10,1 ton/ha
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 30 -
6. P5 : = 8,25 ton/ha
Sehingga pupuk organik yang tepat untuk digunakan adalah pupuk Green
Giant karena dapat mencapai potensi produksi seperti yang terlampir pada
Kesimpulan
perlakuan P0, P2, P3 dengan P1, P4 dan P5, sedang pada pengamatan
8 dan 9 MST berpengaruh sangat nyata pada perlakuan P0 dengan P1, P2,
2. Serangan hawar daun (Drechslera spp.) tertinggi pada 9 MST yaitu pada
3. Dari hasil penelitian, pupuk organik yang tepat digunakan untuk menekan
intensitas serangan hawar daun jagung adalah pupuk organik Green Giant.
perlakuan P4 yaitu seberat 6.14 kg/ plot atau 10,1 ton/ha ,P1 yaitu seberat
5.77 kg/plot atau 9,61 ton/ha dan terendah pada perlakuan kontrol P0 yaitu
Saran.
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 31 -
lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 32 -
Musnamar, I. E., 2003. Pupuk Organik Padat. Pembuatan dan Aplikasi. Penebar
Swadaya, Jakarta.
Robert, A. L., 1975. Plant Disease. The Year Book of Agriculture. United States
Departement of Agriculture, Washington DC.
Roliyah, Y., 2000. Laporan Perkembangan Penyakit Hawar Daun Pada Tanaman
Jagung di Propinsi Sumatera Utara. Balai Proteksi Pangan dan
Hortikultura I, Medan.
Rukmana, H. R., 1997. Usaha Tani Jagung. Kanisius, Yogyakarta.
Weber, G. F., 1973. Bacterial and Fungal of Plant in The Tropics. University of
Florida Press. Gainesville.
Wibowo. S., 1999. Budidaya Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 33 -
LAMPIRAN
I II IV III
P5 P2 P1 P4
P2 P0 P3 P2
P0 P5 P5 P0
P4 P4 P2 P1
P1 P3 P4 P3
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository ©P3 2009 P1 P0 P5
- 34 -
300 cm 50 cm
150 cm`
50 cm
X X X
X Xa X
X Xa X
X Xa X
X Xa X
X Xa X
X Xa X
X Xa X
X Xa X
X Xa X
X X X
Keterangan:
P0 : Kontrol
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 35 -
Xa : Tanaman sampel
Jumlah ulangan :4
= 225,75 m2
Jarak tanam : 25 x 75 cm
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 36 -
Lampiran 2
Batang : Tegak
Perakaran : Baik
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 38 -
Ulangan
Perlakuan TOTAL RATAAN
I II III IV
P0 1.06 1.06 1.02 0.56 3.70 0.93
P1 0.53 0.25 0.24 0.06 1.07 0.27
P2 0.76 0.78 1.01 0.80 3.35 0.84
P3 0.54 0.92 0.50 0.35 2.31 0.58
P4 0.46 0.01 0.29 0.45 1.21 0.30
P5 0.42 0.30 1.78 0.59 3.09 0.77
TOTAL 3.769 3.318 4.836 2.809 14.732
RATAAN 0.628167 0.553 0.806 0.468167 0.61
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 39 -
Ulangan
Perlakuan
I II III IV TOTAL RATAAN
P0 8.00 4.20 5.30 3.90 21.40 5.35
P1 4.90 3.30 3.20 2.50 13.90 3.48
P2 5.50 5.01 4.80 4.80 20.11 5.03
P3 5.70 4.20 4.20 4.90 19.00 4.75
P4 2.20 3.50 2.30 3.60 11.60 2.90
P5 3.10 2.80 4.70 3.50 14.10 3.53
TOTAL 29.4 23.01 24.5 23.2 100.11
RATAAN 4.90 3.8 4.08 3.86 4.17
Ulangan
Perlakuan
I II III IV TOTAL RATAAN
P0 10.39 8.79 9.38 13.58 42.14 10.54
P1 3.61 4.15 4.57 3.75 16.08 4.02
P2 8.35 7.30 9.48 9.20 34.33 8.58
P3 9.15 4.57 8.50 10.23 32.45 8.11
P4 3.05 3.80 4.35 3.80 15.00 3.75
P5 6.30 7.25 5.80 6.70 26.05 6.51
TOTAL 40.85 35.86 42.08 47.26 166.05
RATAAN 6.81 5.98 7.01 7.88 6.92
Perlakuan P4 P1 P5 P3 P2 P0
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 41 -
P Ulangan
e
r
l
a
k
I II III IV TOTAL RATAAN
u
a
n
P
0 22.40 19.30 25.00 25.80 92.50 23.13
P
1 10.25 12.30 10.50 15.30 48.35 12.09
P
2 19.70 18.40 19.50 16.40 74.00 18.50
P
3 17.90 19.80 24.10 20.50 82.30 20.58
P
4 9.40 9.70 1.80 8.40 29.30 7.33
P
5 13.80 14.90 17.20 18.40 64.30 16.08
T
O
T
A
L 93.45 94.4 98.1 104.8 390.75
R
A
T
A
A
N 15.575 15.73333 16.35 17.46667 16.28
b
c
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
I II III IV
P0 3.25 3.17 2.97 3.11 12.50 3.13
P1 4.98 5.79 6.23 6.09 23.09 5.77
P2 4.37 4.51 5.18 3.91 17.97 4.49
P3 4.72 4.27 4.38 4.52 17.89 4.47
P4 5.93 6.21 6.31 6.27 24.72 6.18
P5 4.78 5.67 4.81 4.52 19.78 4.95
Total 28.03 29.62 29.88 28.42 115.95
Rataan 4.67 4.94 4.98 4.74 4.83
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 43 -
Perlakuan P0 P3 P2 P5 P1 P4
b
c
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009
- 44 -
Abdul Naikson Damanik : Pengaruh Pemberian Beberapa Pupuk Organik Terhadap Penyakit Hawar Daun
(Drechslera spp.) Pada Tanaman Jagung (Zea mays L.), 2007.
USU Repository © 2009