Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Rancangan Percobaan

Analisis Regresi Dan Korelasi

“Hubungan Antara Bobot Badan Ternak Dengan Dosis Vitamin”

Nama : Juwita Fransiska


Nim : 1703110157
Kelas : Biologi B
Tanggal Pengumpulan : Selasa, 3 Desember 2019
Assisten : Selvia Monica Pasaribu
Kelompok : 1 ( satu )
Perlakuan : Seorang mahasiswa ingin mengetahui hubungan
antara bobot badan ternak dengan vitamin, untuk itu dia memberikan dosis dengan
semakin meningkat hasilnya sebagai .

24.Dosis vitamin 26.5 26.2 27.3 28.4 29.5 30.6


( X)

31. Bobot ternak 33.5 33.9 34.13 35.12 36.14 37.18


(y)

 Pada kolom 2 sudah ditambah 1,5.


1. Table Uji Normalitas
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

dosis_vitamin .174 6 .200* .940 6 .658

bobot_ternak .227 6 .200* .924 6 .534

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.


Deskripsi : Dari uji normalitas yang diperoleh, dengan metode Kolmogorov-
Smirnov dan metode Shapiro-Wilk didapat nilai yang signifikan.antara dosis vitamin
dan bobot ternak.

Grafik 1. Uji normalitas dosis vitamin

Deskripsi : hasil uji normalitas dosis vitamin pada 6 data yang telah dilakukan
didapatkan hasil yaitu data terdistribusi normal .
Grafik 2. Uji normalitas bobot ternak

Deskripsi : Hasil uji normalitas bobot ternak pada 6 data yang telah dilakukan
didapatkan hasil yaitu data terdistribusi normal .

Kesimpulan : Dari uji normalitas yang diperoleh, dengan metode Kolmogorov-


Smirnov dan metode Shapiro-Wilk didapat nilai yang signifikan dengan masing
masing nilai yaitu 0,2 dan nilai signifikan dengan metode Shapiro-Wilk didapat hasil
0,658 untuk dosis vitamin dan 0,534 untuk bobot vitamin, hal ini menunjukan bahwa
didapat nilai yang signifikan dengan menggunakan kedua motede tersebut yakni
lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa data terdistribusi normal. Untuk grafik dosis
vitamin dan bobot ternak dapat dilihat bahwa data juga terdistribusi normal karna
tidak dijumpai data yang melenceng jauh.
Table 2 analisis regresi Model Summary
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .984a .969 .961 .28387

a. Predictors: (Constant), dosis_vitamin


Deskripsi : variable bebas mempengaruhi variable terikat sebesar 96,9%

Tabel 3 analisis regresi ANOVAb


ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 9.961 1 9.961 123.615 .000a

Residual .322 4 .081

Total 10.283 5

a. Predictors: (Constant), dosis_vitamin

b. Dependent Variable: bobot_ternak

Deskripsi : dari data anova yang diperoleh diatas didapat nilai yang signifikan kecil
dari 0,05.

Tabel 4 analisis regresi Coefficientsa

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 12.192 2.054 5.935 .004

dosis_vitamin .812 .073 .984 11.118 .000

a. Dependent Variable: bobot_ternak


Deskripsi : pada tabel diatas pada kolom B pada conctant(a) didapat nilai yang
berbanding lurus terhadap bobot ternak .
Kesimpulan : Berdasarkan tabel data Model Summary yang didapat menunjukan
bahwa besarnya nilai korelasi atau hubungan R sequere yaitu sebesar 0,969 yang
berarti bahwa dosis vitamin yang diberikan terhadap ternak sangat kuat
mempengaruhi pertambahan bobot ternak . Berdasarkan dari tabel anova diatas
didapat nilai signifikan yang lebih kecil dari 0,05 yang menunjukan ada pengaruh
nyata terhadap variable bebas ke variable terikat. Berdasarkan dari tabel coefisients
diatas pada kolom B pada constan (a) didapat nilai 12,192 sedangkan nilai dosis
vitamin atau constan (b) adalah 0,812 hal ini menunjukan bahwa dosis vitamin
berbanding lurus terhadap bobot ternak , semakin tinggi dosis vitamin maka
pertambahan bobot ternak semakin bagus.

Table 5. Analisis Korelasi Pearson

Correlations
dosis_vitamin bobot_ternak

dosis_vitamin Pearson Correlation 1 .984**

Sig. (2-tailed) .000

N 6 6

bobot_ternak Pearson Correlation .984** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 6 6

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Deskripi : pada tabel diatas terlihat korelasi antara dosis vitamin dan bobot ternak
menghasilkan angka 0,984 yang menunjukan bahwa korelasi tersebut termasuk
korelasi sempurna.
Kesimpulan : Berdasarkan analisi tabel correlasi pearson diatas , terlihat korelasi
antar dosis vitamin dan bobot ternak dengan nilai yaitu 0,984 hal ini menunjukan
bahwa korelasi tersebut termasuk korelas sempurna hal ini dismpulkan dari rentang
nilai sebagai ketentuan untuk menetukan kesempurnaan dari data korelasi yang
dipeoleh dimana rentang nilai dari 0%-0,20% ( tidak ada korelasi ), 0,21%-0,24% (
korelasi lemah ) , 0,41%-0,6% ( korelasi sedang ) , 0,61%- 0,8% ( korelasi kuat ) dan
0,81%- 1% ( korelasi sempurna ) . Setiap penambahan dosis vitamin 1% maka bobot
ternak akan bertambah sebesar 0,984.

Tabel 6. Analisis korelasi Sperman


Correlations

dosis_vitamin bobot_ternak

Spearman’s rho dosis_vitamin Correlation Coefficient 1.000 1.000**

Sig. (2-tailed) . .

N 6 6

bobot_ternak Correlation Coefficient 1.000** 1.000

Sig. (2-tailed) . .

N 6 6

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Deskripsi : Pada tabel diatas terlihat korelasi antara dosis vitamin dengan bobot
ternak menghasilkan angka 1.000 yang menunjukan bahwa korelasi tersebut termasuk
korelasi sempurna

Kesimpulan : Berdasarkan tabel korelasi spearman diatas, dapat disimpulkan bahawa


antar dosis vitamin dan bobot ternak menunjukan korelasi yang sempurna dengan
nilai sebesar 1,000, hal ini dismpulkan dari rentang nilai sebagai ketentuan untuk
menetukan kesempurnaan dari data korelasi yang dipeoleh dimana rentang nilai 0%-
0,25% ( sangat lemah), 0,26%-0,5%( korelasi cukup), 0,51%-0,75%( korelasi
kuat),0,76%-0,99% (korelasi sangat kuat), dan 1%( korelasi sempurna). Setiap
penambahan dosis vitamin 1% maka bobot ternak akan bertambah sebesar 1.000.

Anda mungkin juga menyukai