Anda di halaman 1dari 31

MODUL PRAKTIKUM

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN


PANGAN DAN PERKEBUNAN

Disusun oleh :

Ir. Djarwatiningsih PS., MP


Ir. Suwandi, MP
Ir. Agus Sulistyono, MP

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA


TIMUR FAKULTAS
PERTANIAN SURABAYA
2019

1
NAMA MAHASISWA : ....................................................................................

NPM : ....................................................................................

JURUSAN : ....................................................................................

TAHUN AJARAN : ....................................................................................

NILAI AKHIR : ....................................................................................

ACARA TANGGAL NILAI NILAI PARAF


MODUL PRAKTIKUM PRAKTIKUM AKTIVITAS LAPORAN PEMBIMBING
I Pendahuluan

II Pengaruh Jumlah
Bibit Per Lubang
Tanam Terhadap
Pertumbuhan Dan
Hasil Tanaman Padi
Sawah
III Pemeliharaan
Persemaian

IV Pembibitan Tebu
Dalam Polibag

V Budidaya Ubi Kayu


(Singkong Gajah)

VI Budidaya Jagung

VII Pengamatan Tanaman

PEMBIMBING PRAKTIKUM

( ............................................................ )

2
KATA PENGANTAR

Materi perkuliahan Teknik Budidaya Tanaman Pangan dan Perkebunan


perlu diadakan praktikum yang diperuntukkan bagi mahasiswa. Selain
memberikan perluasan wawasan tentang Teknik Budidaya Tanaman Pangan dan
Perkebunan, juga bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan yang kaitannya
dengan tanaman pangan dan perkebunan.

Modul ini disusun berdasarkan teori yang diambil dari Teknik Budidaya
Tanaman Pangan dan Perkebunan yang ada agar praktikum dapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan materi kegiatan dan selesai dalam waktu yang sudah
direncanakan dengan kalender akademik fakultas.

Pernyusun Modul Teknik Budidaya Tanaman Pangan dan Perkebunan ini


disesuaikan dengan silabus perkuliahan (teori) yang didapat dari dosen yang
bersangkutan dan sarana serta prasarana dengan waktu yang ada, karena Teknik
Budidaya Tanaman Pangan dan Perkebunan yang mempelajari tentang sifat
tersebut. Dengan demikian kiranya waktulah yang paling membatasi kegiatan
praktikum ini dan modul Teknik Budidaya Tanaman Pangan dan Perkebunan ini
dapat diharapkan hasil yang semaksimal mungkin. Namun penyusunan petunjuk
ini dapat digunakan sebagai bahan telaahan bagi para mahasiswa dalam
menunjang teori.

Akhirnya, semoga modul yang sederhana ini bermanfaat bagi para


mahasiswa dan pembaca sekalian.

Surabaya, September 2018

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Halaman KATA

PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

Modul I. Pendahuluan .................................................................................. 1

Modul II. Pengaruh Jumlah Bibit Per Lubang Tanam Terhadap

Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Padi Sawah ............................... 3

Modul III. Pemeliharaan Persemaian ............................................................. 7

Modul IV. Pembibitan Tebu Dalam Polibag .................................................. 11

Modul V. Budidaya Ubikayu (Singkong Gajah) ............................................ 15

Modul VI. Budidaya Jagung ........................................................................... 19

Modul VII. Pengamatan Tanaman ................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 26

4
Modul I : PENDAHULUAN
Topik 1 : Bab pertama ini merupakan bagian dari kegiatan praktikum
TBT Pangan dan Perkebunan. Materi pada Bab I berisikan
pengarahan umum, penjelasan dari topik praktikum yang
akan dilaksanakan, teknis pembagian golongan, pemilihan
ketua golongan dan penyusunan laporan praktikum.
Praktikum TBT Pangan dan Perkebunan diselenggarakan di
laboratorium Sumber Daya Alam (SDA), dilapang atau
dilahan milik Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur.
Praktikum TBT Pangan dan Perkebunan dengan beban 1
SKS, wajib dilaksanakan oleh mahasiswa semester V Jurusan
Agroteknologi, sebagai pendukung mata kuliah TBT Pangan
dan Perkebunan.
Nama :
NPM :
Tanda Tangan :

Pengantar Teori Praktikum


Modul ini disusun untuk digunakan sebagai bahan pedoman acuan dan petunjuk
untuk melaksanakan praktikum TBT Pangan dan Perkebunan. Pokok bahasa
dalam modul ini mencakup aspek-aspek yang harus dipahami dan dimengerti
lebih dahulu oleh mahasiswa. Modul ini disusun berdasarkan RPP dan RPS dari
materi kuliah TBT Pangan dan Perkebunan.

Tujuan
1. Merupakan pedoman, petunjuk dan bahan acuan mahasiswa sebelum
melaksanakan kegiatan praktikum TBT Pangan dan Perkebunan.
2. Merupakan pertemuan awal antara mahasiswa dengan dosen pengampu
yang berisikan penyampaian tata tertib, pembagian golongan, pemilihan
ketua golongan dan tugas serta tanggung jawab dari masing-masing
praktikan dalam menyusun dan melaporkan hasil-hasil praktikum, baik
berupa laporan sementara maupun laporan resmi.

5
Kompetensi
1. Mahasiswa mampu memahami ketentuan peraturan yang ada didalam
labortorium ataupun dilapang.
2. Mahasiswa dapat melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan acara praktikum yang ada didalam modul penuntun praktikum
TBT Pangan dan Perkebunan.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan hasil dari pengamatan acara praktikum,
membuat dan menyusun laporan sesuai dengan acuan dari modul
penuntun praktikum TBT Pangan dan Perkebunan.

Prosedur Kerja
Dosen pengampu memberikan penjelasan dan menyampaikan prosedur dari
pelaksanaan kegiatan Praktikum TBT Pangan dan Perkebunan yang akan
dilaksanakan selama masa satu semester tahun ajaran, yang meliputi pelaksanaan
secara teknis dan non teknis.
Alat yang digunakan :
- Papan Tulis
- Spidol
- Buku Penuntun atau modul praktikum
- Buku Presensi praktikum mahasiswa.

Tugas
Mahasiswa diberi kesempatan untuk membagi kelompok, golongan dan memilih
ketua golongan atau kelompok yang sesuai dan disepakati bersama guna mendukung
dan mengapresiasi kegiatan praktikum TBT Pangan dan Perkebunan.

6
Modul II : PENGARUH JUMLAH BIBIT PER LUBANG TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN PADI SAWAH
Topik 2 : Padi merupakan tanaman pangan yang banyak diusulkan dan
dibudidayakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
pangan. Tahapan dalam usaha budidaya tanaman padi
meliputi : persemaian, pengolahan bahan tanam, pemupukan,
penyiangan, pengendalian hama dan penyakit tanaman. Bibit
juga merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh
pada usaha budidaya tanaman palawija sepeti padi, jagung
dan lain sebagainya.

Nama :
NPM :
Tanda Tangan :

Pengantar Teori Praktikum


Usaha budidaya tanaman padi agar mendapatkan hasil yang tinggi adalah
dengan mengelola faktor tanaman dan lingkungan secara baik dan benar. Bibit
padi didapatkan dari persemaian benih padi. Benih dipilih dari varietas unggul
yang berumur genjah, produksi tinggi dan tahan terhadap serangan hama dan
penyakit tanaman. Persemaian dilakukan pada umur 25 hari sebelum masa tanam.
Persemaian dapat dilakukan pada lahan yang sama atau pada polibag. Penempatan
persemaian dapat dilakukan berdekatan dengan petakan sawah atau lahan
pertanian yang akan ditanami. Hal ini dilakukan agar bibit yang sudah siap dipindah
ke lapang akan memerlukan waktu yang singkat, mudah diangkut dan dalam
keadaan tetap baik dan segar. Sebelum penanaman lahan dilakukan pengolahan
tanah yang bertujuan untuk membentuk struktur dan tekstur tanah yang gembur
dan remah, sehingga dapat menjadi media tanamam yang baik untuk pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
Penanaman dilakukan setelah persiapan lahan selesai, maka bibit padi
dapat segera siap ditanam. Bibit biasanya dipindah pada saat berumur 20 – 25

7
hari. Ciri bibit yang siap dipindahkan adalah pada saat tanaman berdaun 5 – 6
helai dengan tinggi tanaman berkisar 22 – 25 cm, batang bawah besar dan keras,
bebas hama dan penyakit dengan pertumbuhannya seragam. Bibit ditana, dengan
posisi tegak dan dalam satu lubang tanam 2 – 3 bibit dengan kedalaman tanam 2
cm, dengan jarak tanam 20 x 20 cm.

Tujuan
Mengetahui jumlah bibit yang paling baik per lubang tanam.

Kompetensi
1. Mahasiswa mampu memahami ketentuan dari persemaian tanaman padi di
lapang.
2. Mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mempelajari cara persemaian
padi di lapang serta mengetahui bibit padi yang baik.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan jumlah bibit per lubang yang sesuai untuk
memacu pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah.

Prosedur Kerja
1. Mengisi bak perkecambahan dengan tanah taman, menyiram tanah dengan air
sampai mencapai kapasitas lapang.
2. Menanam benih padi dengan cara dibenamkan ditutup tanah tipis,
selanjutnya bagian atas diberi jerami atau rumput yang kering.
3. Memelihara persemaian dan bibit yang sudah tumbuh sampai bibit berumur
21 hari.
4. Menanam bibit yang sudah tumbuh sesuai denga perlakuan pada lahan yang
telah diolah.

Bahan dan Alat


Bahan :
- Bak perkecambahan / polibag
- Tanah taman
- Benih padi

8
Alat :
- Cangkul
- Cetok
- Gembor
- Sekop
- Ember

Evaluasi
- Melakukan pengamatan sampai benih padi berkecambah menjadi bibit
tanaman.
- Memantau pertumbuhan bibit sampai siap dipindah tanam sesuai dengan
perlakuan.
- Menanam bibit tanaman sesuai dengan perlakuan, yaitu : 1 bibit/lubang
tanam, 3 bibit/lubang tanam dan 5 bibit/lubang tanam.

Pertanyaan Tugas
1) Sebutkan deskripsi dari benih padi yang saudara tanam.
2) Jelaskan syarat dari bibit padi yang baik.
3) Faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan benih padi di lapang.

9
Pembahasan

Kesimpulan

Pustaka

10
Modul III : PEMELIHARAAN PERSEMAIAN
Topik 3 : Tanaman padi sebelum ditanam, harus disemaikan terlebih
daulu. Persemaian ini harus disiapkan dan dikerjakan dengan
baik dengan tujuan agar diperoleh bibit yang baik. Tempat
untuk membuat persemaian merupakan syarat yang harus
diperhatikan agar diperoleh bibit yang baik.

Nama :
NPM :
Tanda Tangan :

Pengantar Teori Praktikum


Tanah persemaian harus mulai dikerjakan kurang lebih 20-25 hari sebelum
saat penanaman, karena adanya dua jenis padi yaitu padi basah dan padi kering,
maka tanah persemaian juga dapat dibedakan atas persemaian basah dan persemaian
kering. Persemaian basah dalam membuat media persemaian harus dipilih tanah
atau sawah yang betul-betul subur. Rumput dan jerami yang masih tertinggal harus
dibersihkan terlebih dahulu, kemudian sawah digenangi air. Maksud dari
penggenangan ini antara lain adalah tanah menjadi lunak, rumput- rumputan yang
akan tumbuh menjadi mati, dan demikian juga bermacam-macam serangga yang
dapat merusak bibit yang akan ditebar dapat mati juga. Selanjutnya apabila tanah
sudah cukup lunak lalu dibajak atau digaru dua kali atau sampai tanah menjadi
halus. Pada saat itu dibuat petakan-petakan dan memperbaiki pematang.
Persemaian kering adalah pada prinsipnya sama dengan pembuatan
persemaian basah. Rumput dan sisa jerami yang ada harus dibersihkan terlebih
dahulu. Tanah dibolak-balik dengan bajak dan digaru masing-masing dua kali
atau apabila pembuatan persemaian tidak terlalu luas dapat dikerjakan dengan
cangkul atau cetok. Pemeliharaan persemaian meliputi pengairan, pemberantasan
hama dan penyakit serta pemupukan.

11
Tujuan
- Menjaga kelembaban tanah pada media pembibitan.
- Memberantas hama dan penyakit yang muncul pada saat pembibitan
tanaman dipersemaian.
- Melakukan pemupukan dengan dosis kebutuhan sesuai umur tanaman.

Kompetensi
1) Mahasiswa mampu melakukan pemeliharaan terhadap pertumbuhan bibit
tanaman padi dipersemaian.
2) Mahasiswa dapat melaksanakan tugas pemeliharaan tanamna padi seperti :
pengairan atau penyiraman, pemberantasan hama dan penyakit serta
pemupukan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Prosedur Kerja
1) Menanam bibit padi sesuai dengan perlakuan, yaitu : 1 bibit/lubang tanam,
3 bibit/lubang tanam dan 5 bibit/lubang tanam.
2) Melakukan pemantauan dan pemeliharaan tanaman setiap hari dengan cara
menyirami dengan air sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh
tanaman.
3) Memberi pupuk dasar berupa urea dengan dosis ½ bagian dari kebutuhan
tanaman padi selama periode tanam dari pertumbuhan sampai periode
perkembangan tanaman padi selanjutnya.
4) Selanjutnya dilakukan pengamatan setiap satu minggu sekali yang
meliputi panjang tanaman (cm), jumlah daun, jumlah tanaman per-
rumpun, saat berbunga dan jumlah malai per-rumpun.
5) Membuat laporan sementara, setiap kali mendapatkan hasil pengamatan
setelah melakukan pengamatan mingguan.

Bahan dan Alat


Bahan :
- Benih padi
- Tanah taman

12
- Polibag
- Pupuk urea
- SP-36
- KCl
Alat :
- Cangkul
- Cetok
- Timbangan badan
- Meteran
- Gembor
- Alat tulis

Evaluasi
1) Melakukan pemeliharaan pada tanaman padi sesuai dengan perlakuan dan
cara kerja.
2) Melakukan pengamatan dan mencari kesimpulan jumlah bibit yang paling
efektif dalam usaha budidaya tanaman padi.

Pertanyaan Tugas
1) Sebutkan dengan melengkapi diskripsi daripada benih padi yang dipakai
dalam acara ini.
2) Jelaskan berapa umur tanaman padi saat memasuki fase generatif. Kapan
fase generatif dimulai ?

13
Pembahasan

Kesimpulan

Pustaka

14
Modul IV : PEMBIBITAN TEBU DALAM POLIBAG
Topik 4 : Tebu dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, dengan catatan
tanah yang akan ditanami dapat memenuhi persyaratan
sebagai tanah media tanam tebu yang sesuai dengan
kebutuhan tanaman tebu.

Nama :
NPM :
Tanda Tangan :

Pengantar Teori Praktikum


Tebu adalah tanaman yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia. Usaha untuk mendapatkan hasil tebu yang bauj dan bermutu, maka
harus mengetahui cara tanam dan budidaya yang benar. Cara budidaya tebu yang
baik, sangat bergantung pada iklim cuaca. Tebu akan tumbuh sangat baik dinegara
beriklim panas, dengan suhu 25-280C dengan curah hujan 100mm/tahun. Tebu
tumbuh baik pada dataran aluvial dan tanah yang agak bergelombang dengan
kemiringan 0- 8%. Pertumbuhan tanaman secara optimal dapat dicapai pada
daerah dengan topografi 2-3%.
Tanaman tebu dapat dikembangbiakkan dengan 2 (dua) cara yaitu secara
vegetatif dan generatif. Generatif berasal dari biji tanaman yang terbentuk dari
bunga tebu dan vegetatif dapat dilakukan dari stek batang. Usaha bertanam tebu
akan mengalami banyak kendala dan permasalahan. Buku ini mengajak
mahasiswa untuk mempelajari cara budidaya tebu sederhana dari bahan tanam
stek batang secara sederhana dari mata tunas yang ditanam didalam media yang
ditempatkan dalam polibag.

Tujuan
Mengetahui cara pembibitan tanaman tebu yang berasal dari mata tunas.

15
Kompetensi
1. Mahasiswa mampu mempelajari cara usaha budidaya tanaman tebu yang
baik.
2. Mahasiswa mampu mengetahui cara pembibitan tanaman tebu di dalam
polibag dari bahan tanam mata tunas.

Prosedur Kerja
1. Mengisi polibag ¾ bagian dengan tanah tanam.
2. Menanam mata tunas tebu dengan posisi mata tunas di bagian atas.
3. Menutupi mata tunas dengan tanah tipis.
4. Menempatkan polibag yang sudah berisi tanah tanam dan bibit pada
tempat pembibitan yang terbuka.
5. Melakukan pemeliharaan dengan cara menyirami tanaman sampai bibit
siap dipindahkan ke lahan.
6. Melakukan pengamatan dengan interval pengamatan satu minggu sekali
yang meliputi : jumlah daun dan panjang tanaman.

Alat dan Bahan


Alat :
- Pisau
- Cetok
- Gembor
- Cangkul
- Meteran / penggaris
Bahan :
- Stek tebu dari mata tunas
- Polibag
- Tanah tanam

16
Evaluasi
1. Melakukan pengamatan sampai bibit yang berasal dari mata tunas tumbuh.
2. Memantau pertumbuhan bibit selanjutnya sampai bibit siap dipindah
tanam di lapang.

Tugas
1. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari penggunaan bibit tebu yang
berasal dari mata tunas.
2. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri bibit tebu yang siap dipindah ke lapang.

17
Pembahasan

Kesimpulan

Pustaka

18
Modul V : BUDIDAYA UBI KAYU (SINGKONG GAJAH)
Topik 5 : Singkong gajah adalah singkong varietas unggul yang berasal
dari Kalimantan Timur, mampu berproduksi sampai 30 kg
per pohon. Singkong gajah dapat tumbuh baik pada dataran
rendah maupun dataran tinggi, tetapi tidak dapat tumbuh pada
daerah rawa atau yang terus menerus sering mengalami
genangan air.

Nama :
NPM :
Tanda Tangan :

Pengantar Teori Praktikum


Singkong merupakan tanaman yang mudah untuk dibudidayakan dan
tahan terhadap segala cuaca ekstrim. Singkong dapat ditanam mulai awal musim
penghujan hingga menjelang musim kemarau. Tanaman singkong setelah ditanam
pada umur 2 sampai 7 bulan tidak akan mati, meskipun tidak turun hujan 3 bulan
berturut-turut.
Singkkong dapat stagnan atau bertahan hidup saja dimusim kemarau dan
setelah musim hujan tiba singkong akan tumbuh dan berkembang lagi. Usaha
budidaya singkong sangat mudah dilaksanakan, tanpa perlakuan apapun stek bibit
yang kita tanam sampai panen tiba akan berbuah. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal diperlukan perawatan secara intensif dengan melakukan pemupukan
sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Tujuan
Mengetahui cara budidaya ubikayu singkong gajah yang sesuai dengan kondisi
lahan.

Kompetensi
1. Mahasiswa mampu menjelaskan cara budidaya ubikayu singkong gajah.

19
2. Mahasiswa mampu menyediakan lahan yang sesuai dengan usaha
budidaya ubikayu singkong gajah.

Cara Kerja
- Menyiapkan bibit tanaman ubikayu singkong gajah dengan panjang stek
15-20 cm sesuai dengan kebutuhan.
- Menyiapkan lahan dengan cara menyangkul can membuat guludan-
guludan.
- Melakukan penanaman dengan jarak tanam 1 – 1,5 m x 2 m.
- Melakukan pemeliharaan dan pengamatan yang meliputi : saat muncul
tunas, tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang.

Bahan dan Alat


Bahan :
- Stek batang ubikayu
- Pupuk urea
- Pupuk SP-36
- Pupuk KCl
Alat :
- Cetok
- Pisau
- Cangkul
- Meteran
- Timbangan
- Jangka sorong

Evaluasi
- Melakukan pengamatan di lapang bagaimana tahapan pertumbuhan dan
perkembangan dari singkong gajah.
- Memberi pelaporan dari hasil pengamatan secara tertulis di lapang.

20
Pertanyaan
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha budidaya
singkong gajah.
2. Sebutkan ciriciri tanaman singkong gajah yang sudah memasuki fase
perkembangan.

21
Pembahasan

Kesimpulan

Pustaka

22
Modul VI : BUDIDAYA JAGUNG
Topik 6 : Jagung adalah tanaman yang banyak memiliki manfaat untuk
menunjang kehidupan manusia dan hewan. Jagung di
Indonesia merupakan tanaman pangan pokok kedua setelah
padi. Di tingkat internasional jagung menduduki peringkat
ketiga sebagai makanan pokok utama setelah gandum dan
padi.

Nama :
NPM :
Tanda Tangan :

Pengantar Teori Praktikum


Budidaya jagung sangat mudah, karena tanaman jagung tidak memerlukan
persyaratan lingkungan. Artinya dalam berbagai macam tanah, bahkan pada lahan
kering tanaman ini dapat tumbuh, walaupun pertumbuhan tanamannya kurang
optimal.
Berdasarkan umur tanaman ada 3 jenis tanaman jagung, yaitu : a) jagung
berumur pendek (genjah), adalah jagung yang berumur 75-90 hari, seperti
contohnya varietas Abimanyu, Arjuna dan Genjah Warangan; b) jagung berumur
sedang (tengahan) adalah jagung yang berumur 90 – 120 hari, seperti contohnya
varietas Hibrida Pioneer 2, Malin, Pandu, Metro, Hiprida CP1 – CP2 dan Hibrida
C1 ; c) jagung berumur panjang,seperti contohnya varietas Bastar, Bima, Kania
Putih dan varietas Harapan.
Usaha budidaya tanaman jagung secara bertahap tidak memerlukan
persyaratan khusus pada kondisi tanah. Namun untuk mendapatkan hasil yang
baik dan berkualitas, perlu dipelajari teknik budidaya tanaman jagung yang benar
sesuai dengan kebutuhan tanaman jagung untuk tumbuh dan berkembang.

Tujuan
Mengetahui cara budidaya tanaman jagung yang baik, sesuai dengan kebutuhan
tanaman untuk tumbuh dan berkembang sesuai varietas yang ditanam.

23
Kompetensi
1) Mahasiswa mampu menjelaskan dan melaksanakan usaha budidaya
tanaman jagung.
2) Mahasiswa mampu menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman jagung.

Cara Kerja
1. Memilih, menentukan dan menyiapkan benih jagung dengan
memperhatikan kualitas benih, kemurnian dan daya tumbuh benih.
2. Mendapatkkan lahan dengan cara melakukan pengilahan dengan
mencangkul agar tanah menjadi gembur.
3. Membuat bedengan dengan ukuran 25 – 30 cm dengan menambahkan
kapur pada tanah, supaya pH tanah tetap terjaga supaya tidak terlalu asam.
4. Melakukan pemupukan dengan pupuk dasar yang terdiri dari SP-36 dan
Urea, dosis ( 1 : 1/3).
5. Pemupukan kedua berupa SP36, Urea dan KCl dengan dosis ( 1 : 1/3 : 1/3)
diberikan saat tanaman berumur 30 hari.
6. Pemupukan ketiga diberikan pupuk Urea 1/3 bagian diberikan saat
tanaman berumur 45 hari.
7. Membuat lubang tanam dengan ukuran jarak tanam 80 x 20 cm.
8. Melakukan penanaman dengan cara memasukkan 2 benih kedalam lubang
tanam, selanjutnya ditutup tanah tipis-tipis.
9. Mengamati pertumbuhan benih, selanjutnya apabila ada benih yang tidak
tumbuh dapat dilakukan penyulaman.
10. Melakukan pemeliharaan secara rutin agar tanaman dapat tumbuh dengan
subur dan mampu memberikan hasil biji jagung yang berkualitas.

Bahan dan Alat


Bahan :
- Benih jagung
- Pupuk Urea
- Pupuk SP-36

24
- Pupuk KCl
Alat :
- Cangkul
- Meteran
- Erlenmeyer (gelas untuk merendam benih)
- Tugal
- Cetok

Evaluasi
1. Melakukan pengamatan dilapang bagaimana tahapan pertumbuhan benih
jagung.
2. Memberikan pelaporan dari hasil pengamatan secara tertulis berupa data
pengamatan pada laporan sementara.

Pertanyaan
1. Sebutkan persyaratan budidaya tanaman jagung dilapang.
2. Jelaskan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan
hasil tanaman.

25
Pembahasan

Kesimpulan

Pustaka

26
Modul VII : PENGAMATAN TANAMAN
Topik 7 : Pengamatan adalah suatu proses untuk mengenal sesuatu
dengan mengamati dan memperhatikan suatu objek. Pada
materi ini objek yang diamati adalah tanaman Perkebunan
dan Pangan yang ditanam untuk mendukung pengetahuan
mahasiswa dalam mempelajari dan mengkaji tanaman pada
mata kuliah TBT Pangan dan Perkebunan.

Nama :
NPM :
Tanda Tangan :

Pengantar Teori Praktikum


Pengamatan terhadap objek tanaman yang ditanam terdiri dari pengamatan
kualitatif, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat indera atau
dapat juga dilakukan dengan mengacu pada satuan pengukuran baku, seperti
meteran, jangka sorong, light meter dan lain sebagainya.
Pengamatan pada praktikum ini tergantung pada jenis tanaman dan judul
dari masing-masing acara praktikan.

Tujuan
Mengetahui cara pengamatan yang benar pada masing-masing judul yang ada
pada acara praktikum.

Kompetensi
1. Mahasiswa mampu menjelaskan cara pengamatan dari masing-masing
tanaman yang ditanam.
2. Mahasiswa mampu menyediakan peralatan yang sesuai dengan
pengamatan yang akan dilakukan.

27
Cara Kerja
1. Menyiapkan alat yang akan dipakai untuk mengamati sesuai dengan judul
praktikum.
2. Menentukan interval waktu yang akan dipakai untuk pengamatan.

Bahan dan Alat


Bahan dan alat disesuaikan dengan judul praktikum yang akan dilaksanakan.

Evaluasi
1. Melakukan pengamatan di lapang sesuai dengan tujuan dan judul
praktikum yang dilakukan.
2. Memberi pelaporan berupa data dan hasil pengamatan di lapang.

Pertanyaan
1. Sebutkan faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pengamatan.
2. Mengapa pengamatan merupakan salah satu faktor penting dalam suatu
kegiatan penelitian ?

28
Pembahasan

Kesimpulan

Pustaka

29
DAFTAR PUSTAKA

30
LEMBAR KERJA

31

Anda mungkin juga menyukai