Di Prancis pada abad ke-17, Raja Louis XIV memerintahkan mentri keuangannya Colbert untuk membuat
kondifikasi hokum dagang yang terjadi pada tahun 1673 (Ordonnance du commerce), dan pada tahun
1681 dibuat oleh Ordannance de le marine.
B.SISTEMATIK KUHD
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang terdiri atas dua buku.
Buku kesatu terdiri atas 10 bab dan berjudul: Tentang Dagang pada umumnya.
Bab V: Tentang komisioner, ekspeditur, pengangkut, dan tentang jurang-jurang perahu yang melalui
sungai dan perairan darat.
Bab VII: Tentang cek, tentang promes, dan tentang kuitansi kepada pembawa (aan tonder).
Bab VIII: Tentang reklame atau penuntutan kembaki dalam hal kepailitan.
Bab X: Tentang pertanggungan (ansuransi) terhadap bahaya kebakaran, bahaya yang mengancam hasil-
hasil pertanian yang belum dipanen, dan pertanggungan jiwa.
Buku kedua: Tentang Hak dan Kewajiban yang Terbit dari Pelayaran.
Bab VII: Tentang pecahnya kapal, pendamparan, dan ditemukannya barang-barang dilaut.
Bab VIII: Dihapuskan (menurut stb. 1933 no.47 jo. Stb. 1938 no.2 yang mulai berlaku 1 april 1938).
Bab XI: Tentang pertanggungan terhadap segala bahaya laut dan terhadap bahaya pembudakan.
Bab XIII: Tentang kapal dan perahu yang melalui sungai dan perairan darat.
1. Pasal 1 KUHD yang menybut kitab undang-undang perdata , seberapa jauh dari padanya dalam
kitab ini tidak khusus diadakan penyimpangan-penyimpangan, berlaku juga terhadap hal-hal yang
dibicarakan dalam kitab ini.
2. Perjanjian jual beli yang penting dalam hokum dagang tidak ditetapkan dalam KUHD perdata
3. Ansuransi yang penting dalam persoalan perdata.
Komisioner : Perantaran yang berbuat atas perintah dan atas tanggungan orang lain dan juga mendapat
upah, namun bedanya dengan makelar ia bertindak dengan namanya sendiri.
E.PENGANGKUTAN
Perjanjian dimana satu pihak menyanggupi untuk dengan aman membawa orang/barang dari suatu
tempat ketempat lain, sedangkan pihak lain menyanggupi akan membayar ongkos. Konosemen, yaitu
sepucuk surat yang bertanggal dan di tandatangani oleh nakhoda atau pegawai naskapai pelayaran atas
nama si pengangkut. Cheque dan wesel mempunyai perbedaan, yaitu:
F.ANSURANSI
Perjanjian yang dengan sengaja sengaja digantungkan pada suatu kejadian belum tentu, kejadian itu
akan menemukan untung atau ruginya salah satu pihak
H.PERSEKUTUAN DAGANG
1. Firma
Suatu persekutuan yang bertujuan melakukan perusahaan yang bernama, sehingga dalam bentuk firma
itu beberapa orang melakukan usahanya di bawa nama yang telah di sepakatinya, pendirian firma harus
dilakukan dengan akta notaris.
2. Perseroan Komanditer
Perseroan komanditer terdapat dua macam perseroan, yaitu perseroan biasa dan perseroan
komanditer. Dalam mendirikan perseroan komanditer tidak dibutuhkan suatu formalitas, cukup dengan
lisan ataupun tulisan
3. Persero Terbatas
Dalam PT tiap persero bertanggung jawab dengan modal yang disetor saja. Modal terdiri atas hasil
penjualan saham. PT harus di dirikan dengan akta notaris dan mendapatkan pengesahan dari depatermen
kehakiman serta anggaran dasarnya harus dimuat dalam tambahan berita negara.
4. Koprasi
Adapun judul Makala ini yaitu ASAS-ASAS HUKUM DAGANG. Penulis menyusun makala ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Hukum Indonesia.
Penulis menyadari bahwa makala ini masih terdapat kekurangan dan keganjelan, untuk itu penulis
sangat menjunjung tinggi kritik dan saran yang diberi kepada penulis agar Makala yang penulis susun ini
lebih sempurna. Semoga Makala ini ada manfaatnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………………………………… ii
Pendahuluan……………………………………………………………………………………………………………………………………. 1
Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………………………….. 1
Pembahasan………………………………………………………………………………………………………………………….. 1
Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………………………. 1
Latar belakang
Untuk menjelaskan secara rinci tentang ASAS-ASASA HUKUM DAGANG , mulai dari pengertian, tujuan,
fungsi, asas-asas dan lain sebagainya. Adapun sumber-sumber ini diambil dari sumber terpercaya yaitu
buku PENGANTAR HUKUM INDONESIA karangan Yulies Tiena Masriani, S.H., M.Hum.
Pembahasan
1. Asas-Asas Hukum Dagang
Tujuan
1. Menberikan pemahaman kepada pembaca tentang materi yang disaji
2. Mendambah wawasan pengetahuan dan membantu dalam proses belajar
PENUTUP
KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan asas-asas hukum dagang merupakan keseluruhan aturan hukum tentang
bagai mana cara pemerintah mengatasi perdagangan dengan hukum hukum yang telah diputuskan oleh
pengadilan agar dapar di laksanakan, jika ada seseorang atau sekelompok orang yang melakukan
perbuatan pidana.
SARAN
Adapun saran yang dapat kami kemukakan sebagai berikut:
1. Untuk pembaca yang kurang mengerti dengan makala yang telah di buat silakan di baca kembali
makalanya
2. Jika pembaca sudah mengerti tentang makala yang telah dibuat lebih bagus pembaca
membandingi dengan pendapat-pendapat para ahli lainnya