Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK

KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
PRENATAL DAN ANAK AWAL
DOSEN PENGAMPU :
RIKA VIRA ZWAGERY, M.Psi, Psikolog

OLEH

LAILI AULIA RAHMAH 1810914120003

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat,taufik,
dan hidayah diberikan kepada penulis, sehingga makalah ini dapat di rampung. Salawatdan
salam tak lupa di sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah berjudul “Karakteristik Perkembangan Prenatal dan Anak Awal“ ini disusun atas
dasar untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Psikologi Perkembangan Anak. Penulis sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk penyusunan makalah ini dan dengan senang hati penulis
akan menerima apabila ada kritikan dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan
dimasa mendatang.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A.Karakteristik Perkembangan Prenatal......................................................................................
B.Karakteristik Perkembangan Anak-Anak Awal.......................................................................

BAB III: PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses
perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan
selalu berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa
prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian meninggal.

Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia
yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun, banyak
masyarakat pedesaan pada umumnya cenderung menganggap bahwa permulaan
perkembangan psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini,
kebanyakan dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan
psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk
karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.

Melihat keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera diluruskan.
Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari. Terutama
yang perlu dipelajari yaitu tahapan selama masa prenatal, pengaruhnya terhadap tingkah laku
sesudah dilahirkan, serta pendidikan yang baik selama masa prenatal.

Selain masa prenatal,masa anak-anak awal juga akan dibahas pada makalah ini. Masa kanak-
kanak merupakan maa yang terpanjang dalam rentang kehidupan saat dimana individu relatif
tidak berdaya dan tergantung pada orang lain. Bagi kebanyakan anak-anak seringkali
dianggap tidak ada akhirnya sewaktu mereka tidak sabar menunggu saat didambakan yakni
pengakuan dari masyarakat bahwa mereka bukan anak-anak melainkan “orang dewasa”.
Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan. Masa
kanak-kanak awal berlangsung dari 2th sampai 6th. oleh para pendidik dinamakan sebagai
usia pra-sekolah. Perkembangan fisik pada masa ini berjalan lambat tetapi kebiasaan
fisiologis dasarnya diletakkan pada masa bayi menjai cukup baik. Pada saat masa awal
kanak-kanak dianggap sebagai saat belajar untuk mencapai berbagai keterampilan dan
senang mencoba hal-hal baru.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Perkembangan Prenatal

 Pengertian Perkembangan Masa Prenatal

Periode prenatal/masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang
dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita dibuahi oleh sperma laki-
laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung
selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Di lihat dari segi waktunya,
periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi
justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri
individu (Ani Endriani, 2011).

Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun
psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini merupakan periode yang paling
berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan, banyak yang percaya bahwa masa anak-anak
lebih berbahaya tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa di mana bahaya-bahaya
lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan
selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan (Ani Endriani, 2011).

 Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan

Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan biologis. Secara
psikologis kehidupan manusia dimulai pada saat janin mulai berinteraksi terhadap rangsang-
rangsang dari luar. Reaksi terhadap rangsang dari luar telah dimulai sangat awal. Ditinjau
secara biologis kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan, yakni
bersatunya sel telur (ovum: tunggal, ova: jamak) dan sel laki-laki (spermatozoa: tunggal,
spermatozoon: jamak). Kedua sel yang telah bersatu tersebut tumbuh dan berkembang dalam
organ reproduksi wanita (gonad). Sel telur diproduksi dalam gonad wanita (ovarium) dan sel
spermatozoa diprodiksi dalam gonad pria (tes tes) (Rita Eka Izzaty, 2008).

Kemungkinan terjadinya pembuahan semacam itu telah ditentukan secara alamiah. Sekali
dalam 28 hari, seringkali sekitar pertengahan siklus menstruasi, sebuah telur dalam salah satu
kandung telur menjadi masak dan begerak pelan masuk kedalam rahim. Perjalanan ini
memerlukan waktu 3 sampai 7 hari, dan apabila dalam perjalanan tersebut tidak terjadi
pembuahan, maka lenyaplah telur dalam rahim. Bila telur dalam perjalanan bertemu dengan
spermatozoa dan masuk melalui dinding telur, maka terjadilah pada detik itu hal-hal sebagai
berikut: sel benih melepaskan 23 bagian kecil-kecil dari dirinya yang disebut kromosom.
Kromosom ayah dan kromosom ibu lebur menjadi satu dan membentuk bakal keturunan bagi
anak. Kromosom tadi mengandung bagian yang lebih kecil lagi yang membawa faktor-faktor
keturunan yang sesungguhnya disebut gene(Rita Eka Izzaty, 2008)
Periode prenatal berlangsung selama 280 hari atau kurang lebih 40 minggu yang dihitung
mulai dari sesudah hari pertama menstruasi terakhir. Hurlock (1993) mengatakan bahwa
orang awam menghitung kehamilan selama 9 bulan kalender. Bertentangan dengan itu, para
ilmuwan menggunakan bulan yang lamanya 28 hari (lunar) sebagai tolok ukur. Ini bertepatan
dengan periode siklus menstruasi wanita (Rita Eka Izzaty, 2008)

Urutan perkembangan dalam periode prenatal telah pasti dan tidak dapat diubah. Kepala,
mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alat kelamin dan alat-alat berkembang dengan urutan tertentu
dan juga kurang lebih pada usia pranatal yang sama pada semua fetus. Perkembangan yang
teratur menurut skema tertentu itu sebelum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal yang
sangat penting. Pertumbuhan yang teratur ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa semua fetus
selalu dapat memutar kepalanya lebih dahulu sebelum mereka dapat melencangkan kepalanya
(Rita Eka Izzaty, 2008)
Monks, dkk (1998) membagi periode pranatal menjadi (1) fase germinal (waktu 3 minggu
pertama), (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3) fase fetal (mulai minggu 8
sampai saat dilahirkan). Adapun masing-masing periode dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Periode Germinal
Periode germinal merupakan periode awal perkembangan pranatal yang berlangsung pada 2
minggu pertama setelah pembuahan. Ini merupakan meliputi penciptaan zigot, dilanjutkan
dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke dinding kandungan. Sekitar seminggu
setelah pembuahan, zigot terdiri dari 100 hingga 250 sel. Pemisah sel telah dimulai ketika
lapisan dalam dan lapisan luar organisme terbentuk. Blastocyst adalah lapisan dalam sel yang
berkembang selama periode germinal. Trophoblast ialah lapisan luar sel yang berkembang
selama periode germinal. Sel-sel ini kemudian menyediakan gizi dan dukungan bagi embrio.
Implantation adalah melekatnya zigot ke dinding kandungan, berlangsung sekitar 10 hari
setelah pembuahan.

2. Periode Embrionis
Periode embryonic/embrionis merupakan periode perkembangan pranatal yang terjadi dari 2
hingga 8 minggu setelah konsepsi. Selama periode embrionis, angka pemisahan sel
meningkat, sistem dukungan bagi sel terbentuk dan organ-organ mulai tampak. Ketika zigot
mendekati dinding rahim, sel-selnya membentuk dua lapisan. Massa sel tersebut disebut
embrio. Embrio yang sudah terbentuk terdiri dari (a) lapisan bagian dalam sel ( endoderm)
yang akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan pernapasan, (b) lapisan luar yang
terdiri dari lapisan paling luar sel ( ectoderm) dan lapisan tengah ( mesoderm). Ectoderm
akan berkembang menjadi sistem syaraf, penerima sensor (misalnya telinga, hidung, mata)
dan bagian kulit (misalnya rambut dan kuku), sedangkan mesoderm akan berkembang
menjadi sistem peredaran, tulang, otot, sistem pembuangan kotoran badan, dan sistem
reproduksi.Ketika lapisan embrio terbentuk, sistem dukungan kehidupan bagi embrio matang
dan berkembang dengan cepat.
Beberapa perkembangan penting dari embrionis antara lain pada minggu ketiga, saluran
syaraf yang pada akhirnya menjadi susunan tulang belakang terbentuk. Pada usia kira-kira 21
hari, mata mulai kelihatan, dan pada usia 24 hari sel untuk jantung mulai berpisah. Selama
minggu keempat, penampakan pertama sistem saluran kencing alat kelamin (urogenital)
kelihatan, dan kuncup lengan serta kaki muncul. Empat bilik jantung terbentuk dan pembuluh
darah naik ke permukaan. Dari minggu kelima hingga kedelapan, lengan dan kaki selanjutnya
berpisah, pada saat ini, wajah mulai berbentuk tetapi masih begitu dapat dikenal. Bidang usus
berkembang dan struktur wajah tersusun bersama. Pada usia 8 minggu, janin yang sedang
berkembang beratnya kira-kira sepertigapuluh ons dan panjangnya satu inci. Proses
pembentukan organ yang berlangsung selama dua bulan pertama perkembangan prenatal
disebut organogenesis.

3. Periode Fetal
Periode fetal merupakan periode perkembangan pranatal yang dimulai dari dua bulan
setelah pembuahan dan pada umumnya berlangsung sampai 7 bulan. Tiga bulan setelah
pembuahan, panjang janin kira-kira 3 inci dan beratnya kira-kira 1 ons. Janin semakin aktif
menggerakan tangan dan kakinya, membuka dan menutup mulutnya, dan menggerakkan
kepalanya. Wajah, dahi, kelopak mata, hidung, dan dagu dapat dibedakan, demikian pula
lengan bagian atas, tangan, dan tungkai, serta alat kemaluan dapat diidentifikasi sebagai laki-
laki atau perempuan. Pada akhir bulan keempat, janin telah tumbuh hingga 5,5 inci
panjangnya dan beratnya 4 ons. Pada saat ini, suatu percepatan pertumbuhan terjadi pada
tubuh bagian bawah. Refleks pranatal semakin kuat, gerakan-gerakan lengan dan kaki dapat
dirasakan untuk pertama kalinya oleh ibunya. Menurut psikologi Islam, janin yang telah
berumur 4 bulan ditiupkan ruh oleh Allah SWT. Serta ditentukanlah semua yang berkaitan
dengankehidupannya.
Pada akhir bulan kelima, panjang janin kira-kira 10-12 inci dan beratnya 0,5 pon-1 pon.
Struktur kulit sudah terbentuk misalnya kuku jari kaki dan kuku jari tangan. Janin semakin
aktif, yang memperlihatkan keinginan akan suatu posisi tertentu di dalam kandungan. Pada
akhir bulan keenam, panjang janin kira-kira 14 inci dan beratnya naik 0,5 pon-1 pon lagi.
Mata dan kelopak mata benar-benar terbentuk, suatu lapisan rambut halus menutup kepala.
Refleks menggengam muncul, dan pernafasan yang belum beraturan terjadi. Pada akhir bulan
ketujuh, panjang janin 14-17 inci dan naik beberapa pon lagi hingga beratnya 2,5-3 pon.
Selama bulan kedelapan dan kesembilan, janin tumbuh lebih panjang dan naik lebih berat lagi
kira-kira 4 pon. Ketika lahir, rata-rata bayi Amerika beratnya 7-7,5 pon dan tingginya sekitar
20 inci. Pada dua bulan terakhir, jaringan lemak berkembang dan fungsi berbagai sistem
organ, misalnya jantung dan ginjal.

 Pengaruh Prenatal pada Tingkah Laku Sesudah Dilahirkan

Menurut Rita Eka Izzaty (2008) dalam bukunya “Perkembangan Perserta Didik” menjelaskan
ada beberapa faktor perkembangan masa prenatal yang dapat mempengaruhi tingkah laku
anak pasca kelahiran. Beberapa faktor tersebut meliputi:
1. Faktor lingkungan
Faktor ekstern yang diperkirakan mempengaruhi tingkah laku pos-natal antara lain :
1) Faktor Sinar rotgen dapat mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas,
pembuangan, aktivitas, belajar diskriminatif dan tingkah laku persetubuhan. Akibat
penyinaran memiliki hubungan dengan usia kehamilan dan banyak sedikitnya penyinaran
pada satu pihak dengan besar kecilnya akibat yang ditimbulkan, makin banyak dosis
penyinaran makin buruk akibatnya.
2) Pemakaian obat-obat penenang seperti softenon atau thalidomid dapat mengakibatkan
cacat berat. Penelitian antara tahun 1959-1962 menemukan bahwa cacat yang
disebabkan thalidomid terjadi antara hari ke 34 dan ke 50, jadi antara minggu kelima dan
ketujuh usia kehamilan. Usaha-usaha pengguguran kandungan dengan menggunakan obat-
obatan yang lain pada usia kehamilan awal dapat menyebabkan gangguan-gangguan
perkembangan.
2. Sikap Ibu
Ada anggapan bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam kandungan akan
diteruskan sesudah anak dilahirkan. Namun hasil penelitian Geissler di Jerman Timur dan
Sears et al di Amerika (dalam Monks,dkk., 1992) menunjukan bahwa lebih dari 90% jumlah
ibu yang semula menolak, berubah mempunyai sikap positip terhadap anak sesudah
dilahirkan. Geissler dalam penelitian longitudinal menunjukan bahwa ada perubahan sikap
ibu terhadap anak yang dikandungnya, yakni dari sikap positif ke negatif, dan dari sikap
negatif ke positif , dan sikap yang berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif, yaitu sikap
menerima terhadap anak yang dilahirkan.

 Implikasi Perkembangan Masa Prenatal pada Pendidikan

Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif untuk


pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal. Bila terjadi hambatan
dalam kandungan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat,
individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang disebabkan dari
dalam kandungan. Selain seperti yang telah disebutkan Monks, dkk. di atas, ada beberapa
faktor lagi yang menurut Kartini Kartono (1981) antara lain (1) kekurangan nutrisi, infeksi
dan luka-luka serta keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa tersebut dapat
menyebabkan keguguran (abortus), (2) sewaktu ibu mengandung menderita penyakit kholera,
thypus, malaria tropika kronis, gondok (bof) pada waktu mengandung muda, syphilis,
gabag/mazelen, TBC sehingga ada pengaruh buruk pada janin (foetus intra uterina). Bayi
yang lahir mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan pada darah, sehingga
terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3) terjadi intoxicztion atau keracunan pada
janin, karena ibu sewaktu mengandung minum obat-obat penenang beracun (thalidomid) juga
obat kontraseptif anti hamil yang sangat kuat mengandung racun, namun obat tersebut gagal
atau tidak bekarja secara efektif.
Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik yaitu
membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama
kehamilan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan semakin mudah diketahui secara dini
gejala-gejala kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan selama
kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.

B. Karakteristik Perkembangan Anak-Anak Awal

 Ciri- Ciri Awal Masa Kanak-Kanak


- Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua mengganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang
mengundang masalah atau usia sulit. Alasan mengapa masalah perilaku lebih sering terjadi di
awal masa kanak-kanak ialah karena anak-anak sedang dalam proses pengembangan
kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan yang umumnya kurang berhasil. Sering kali
marah tanpa alasan. Anak lebih sering kali bandel, keras kepala dan melawan. Sering kali
orang tua juga menganggap masa awal kanak-kanak sebagai usia mainan karena anak
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain dengan mainannya. Selama tahun
prasekolah, taman kanak-kanak, pusat penitipan anak-anak dan kelompok bermain, semuanya
menekankan permainan yang memakai mainan. Akibatnya, baik sendiri atau berkelompok,
mainan merupakan unsur yang penting dari aktivitas bermain mereka.
- Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia prasekolah untuk
membedakannya dari saat dimana anak dianggap cukup tua, bauk secara fisik dan mental,
untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai mengikuti pendidikan formal. Anak
yang mengikuti taman indria atau taman kanak-kanak, tekanan dan harapan yang dikenakan
kepada anak-anak sangat berbeda dengan apa yang dialaminya pada saat memulai pendidikan
formal di kelas satu. Awal masa kanak-kanak, baik di rumah maupun di lingkungan
prasekolah, merupakan masa persiapan.
- Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikologi
Salah satu sebutan yang banyak digunakan adalah usia kelompok, masa dimana anak-anak
mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih
tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu mereka masuk kelas satu.
Karena perkembangan utama yang terjadi selama awal masa kanak-kanak berkisar di seputar
penguasaan dan pengendalian lingkungan, banyak ahli psikologi melabelkan awal masa
kanak-kanak sebagai usia menjelajah, sebuah label yang menunjukkan bahwa anak-anak
ingin mengetahui keadaan lingkungannya, bagaimana mekanismenya, bagaimana
perasaannya dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkungan. Salah satu cara yang
umum dalam menjelajahi lingkungan adalah dengan bertanya : jadi periode ini sering disebut
usia bertanya.
Yang paling menonjol dalam periode ini adalah meniru pembicaraan dan tindakan orang lain.
Oleh karena itu, periode ini juga dikenal sebagai usia meniru. Namun meskipun
kecenderungan ini tampak kuat tetapi anak lebih menunjukkan kreativitas daalm bermain
selama masa kanak-kanak dibandingkan dengan masa lain dalam kehidupannya. Dengan
alasan ini, ahli psikologi juga menamakan periode ini sebagai usia kreatif.

 Perkembangan Fisik
Pertumbuhan selama awal masa kanak-kanak berlangsung lambat dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan masa bayi. Awal masa kank-kanak merupakan masa pertumbuhan yang
relatif seimbang meskipun terdapat perbedaan musim; bulan juli sampai pertengahan
desember merupakan saat yang terbaik untuk peningkatan berat badan dan april sampai
pertengahan agustus untuk peningkatan tinggi tubuh.
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya. Dengan
meningkatnya pertumbuhan tubuh, baik menyangkut ukura berat dan tinggi, maupun
kekuatannya memungkinkan anak untuk dapat lebih mengembangkan ketrampilan fisiknya,
dan ekplorasi terhadap lingkungannya dengan tanpa bantuan dari orang tuanya.
Proporsi tubuhnya berubah secara drastis, seperti pada usia 3 tahun, rata-rata tingginya
sekitar 80-90 cm, dan beratnya sekitar 10-13 kg, sedang pada usia 5 tahun, tingginya sudah
mencapai sekitar 100-110 cm. Tulang kakinya tumbuh dengan cepat, namun pertumbuhan
tengkorak tidak secepat usia sebelumnya. Pertumbuhan giginya semakin lengkap/komplit,
sehingga dia sudah menyenangi makanan padat, seperti daging, sayuran, buah-buahan, dan
kacang-kacangan.
Pertumbuhan otaknya pada usia 5 tahun sudah mencapai 75 % dari ukuran orang dewasa,
dan 90 % pada usia 6 tahun. Disamping itu, pada usia ini banyak juga perubahan fisilogis
lainnya seperti 1) pernafasan menjadi lebih lambat dan mendalam, 2) denyut jantung lebih
lambat dan menetap.
Perkembangan fisik anak sangat diperlukan gizi yang cukup baik protein (untuk
membangun sel-sel tubuh), vitamin dan mineral (untuk pertumbuhan struktur tubuh), dan
karbohidrat (untuk energi). Menurut penelitian Mederith (Ambron,1981:259) anak-anak yang
hidupnya ditimpa kemiskinan/kemelaratan baik di Afrika, India, Pakistan, maupun Amerika
Selatan, tubuhnya pendek-pendek, dan kurus-kurus apabila dibandingkan dengan anak-anak
lainnya.
Kekurangan gizi (malnutrisi) dapat mengakibatkan kecacatan fisik dan kelemahan mental
lebih jauh anak akan rentan (mudah terkena) penyakit atau infeksi, baik mata, telinga,
maupun sistem pernapasan. Mereka kurang memiliki kemampuan atau kesiapan fisik.
Perkembangan fisik anak ditandai juga dengan perkembangannya kemampuan dan
ketrampilan motorik baik kasar ataupun lembut.
Dalam rangka membantu perkembangan fisik anak maka guru taman kanak-kanak
seyogyanya memberikan bimbingan kepada mereka agar memiliki kesadaran akan
kemampuan sensorisnya, dan juga memiliki sikap yang positif terhadap dirinya.

 Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode preoperasional,
yaitu tahapan dimana anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis. Yang
dimaksud dengan operasi adalah kegiatan-kegiatan yang diselesaikan secara mental bukan
fisik. Periode ini ditandai dengan berkembangnya representasional, atau “symbolic function”
yaitu kemampuan menggunakan sesuatu untuk merepresentasikan (mewakili) sesuatu yang
lain dengan menggunakan simbol (kata-kata, gesture/bahasa gerak, dan benda).
Meskipun berpikir melalui simbol dipandang lebih maju dari berpikir periode sensorimotor,
namun kemampuan berpikir ini masih mengalami keterbatasan. Keterbatasan yang menandai,
atau yang menjadi karakteristik periode preoperasional adalah sebagai berikut:
a. Egosentrisme, yang maksudnya bukan “ selfishness” (egois), atau arogan (sombong),
namum merujuk kepada 1) diferensiasoi diri, lingkungan orang lain yang tidak sempurna, dan
2) kecenderungan untuk mempersepsi, memahami dan menafsirkan sesuatu berdasarkan
sudut pandang sendiri.
b. Kaku dalam berpikir , salah satu karekteristik berfikir pre operasional adalah kaku (frozen).
c. Semilogical reasoning. Anak anak mencoba untuk menjelaskan peristiwa peristiwa alam
yang misterius, yang dialminya dalam kehidupan sehari hari.

 PERKEMBANGAN EMOSIONAL

Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan
saat ketidakseimbangan karena anak-anak “keluar dari fokus”, dalam arti bahwa ia mudah
terbawa ledakan-ledakan emosional sehingga sulit dibimbing dan diarahkan.
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada masa anak, yaitu sebagai berikut:
a. Takut, yaitu perasaan terancam oleh suatu objek yang dianggap membahayakan.
b. Cemas, yaitu perasaan takut yang bersifat khayalan, yang tidak ada objeknya.
c. Marah, merupakan perasaan tidak senang, atau benci baik terhadap orang lain, diri sendiri,
atau objek tertentu, yang diwujudkan dalam bentuk verbal (kata-kata kasar/ makian/ sumpah
serapah ), atau nonverbal ( seperti mencubit, memukul, menampar,menendang, dan merusak).
d. Cemburu, yaitu perasaan tidak senang terhadap orang lain yang dipandang telah merebut
kasih sayang dari seseorang yang telah mencurahkan kasih sayang kepadanya.
e. Kegembiraan, kesenangan, kenikmatan, yaitu perasaan yang positif, nyaman, karena
terpenuhi keinginannya.
f. Kasih sayang, yaitu perasaan senang untuk memberikan perhatian, atau perlindungan
terhadap orang lain, hewan atau benda.
g. Phobia, yaitu perasaan takut terhadap objek yang tidak patut untuk ditakutinya (takut yang
abnormal) seperti takut ular, takut kecoa, dan takut air
h. Ingin tahu (curiosity), yaitu perasaan ingin mengenal, mengetahui segala sesuatu atau
objek-objek, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik.

 PERKEMBANGAN BAHASA
Perkembangan bahasa anak usia prasekolah, dapat diklasifikasikan ke dalam dua tahap (
sebagai kelanjutan dari dua tahap sebelumnya) yaitu sebagai berikut :
a. Masa ketiga (2,0 - 2,6) yang bercirikan
1) Anak sudah mulai bisa menyusun kalimat tunggal yang sempurna.
2) Anak sudah mampu memahami tentang perbandingan, misalnya burung pipit lebih kecil
dari burung perkutut, anjing lebih besar dari kucing.
3) Anak banyak menanyakan nama dan tempat : apa, di mana, dan dari mana.
4) Anak sudah banyak menggunakan kata-kata yang berawalan dan yang berakhiran.
b. Masa keempat (2,6 - 6,0 ) yang bercirikan
1) Anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya.
2) Tingkat berfikir anak sudah lebih maju, anak banyak menanyakan soal waktu – sebab
akibat melalui pertanyaan-pertanyaan : kapan ke mana, mengapa, dan bagaimana.

 PERKEMBANGAN SOSIAL
Tanda-tanda perkembangan sosial pada tahap ini adalah :
a. Anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan keluarga maupun dalam
lingkungan bermain.
b. Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan.
c. Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain
d. Anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain, atau teman sebaya (peer group).

 PERKEMBANGAN BERMAIN
Usia anak prasekolah dapat dikatakan sebagai masa bermain, karena setiap waktunya
diisi dengan kegiatan bermain. Yang dimaksud dengan kegiatan bermain disini adalah suatu
kegiatan yang dilakukan dengan kebebasan batin untuk memperoleh kesenangan.
Secara psikologis dan pedagogis, bermain bermain mempunyai nilai-nilai yang sangat
berharga bagi anak, di antaranya :
a. Anak memperoleh perasaan puas, senang, bangga, atau berkatarsis (peredaan ketegangan)
b. Anak dapat mengembangkan sikap percaya diri, tanggung jawab, dan kooperatif (mau
bekerja sama)
c. Anak dapat mengembangkan daya fantasi, atau kreativitas (terutama permainan fiksi dan
konstruksi)
d. Anak dapat mengembangkan sikap sportif, tenggang rasa atau toleran terhadap orang lain.

 PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Polan kepribadian mulai berbentuk dalam awal masa kanak-kanak. Karena orang tua,
saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lainnya merupakan dunia sosial bagi anak-
anak, maka bagaimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagaimana perlakuan mereka
merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep-diri, yaitu inti pola kepribadian.
Dengan berjalannya periode awal masa kanak-kanak, anak semakin banyak berhubungan
dengan teman-teman sebayanya, baik di lingkungan tetangga, di lingkungan prasekolah atau
di pusat perawatan anak. Sikap dan cara teman-teman memperlakukannya mulai membawa
pengaruh dalam konsep-diri, pengaruh mana dapat mendorong atau melawan dan
bertentangan dengan pengaruh-pengaruh dari keluarga. Sikap awal teman-teman, seperti
halnya sikap anggota-anggota keluarga yang berarti, berperan penting karena sekali dasar
untuk konsep diri telah diletakkan maka agak sulit untuk dirubah.

 PERKEMBANGAN MORAL
Awal masa kanak-kanak ditandai dengan apa yang oleh Piaget disebut “moralitas melalui
paksaan”. Dalam tahap perkembangan moral ini anak-anak secara otomatis mengikuti
peraturan-peraturan tanpa berfikir atau menilai, dan ia menganggap orang-orang dewasa yang
berkuasa sebagai maha kuasa. Ia juga menilai semua perbuatan sebagai benar atau salah
berdasarkan akibat-akibatnya dan bukan berdasarkan pada motivasi yang
mendasarinya. Menurut sudut pandang anak-anak, perbuatan yang “salah” adalah yang
mengakibatkan hukuman, baik oleh orang lain maupun oleh faktor-faktor alam atau gaib.

 PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA


Kesadaran beragama pada usia ini ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Sikap keagamaannya bersifat reseptif (menerima) meskipun banyak bertanya.
b. Pandangan ketuhanannya bersifat anthropormorph (dipersonifikasikan)
c. Penghayatan secara rohaniyah masih superficial (belum mendalam)
d. Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosyncritic (menurut khayalan pribadinya) sesuai
dengan taraf berfikirnya yang masih bersifat egosentrik (memandang segala sesuatu dari
sudut dirinya).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

 Perkembangan Prenatal

 Kehidupan manusia secara biologis dimulai pada saat konsepsi atau pembuahan,
yaitu bertemunya sel telur dan spermatozoa. Secara psikologis kehidupan manusia
dimlai saat janin dalam kandungan mulai bereaksi terhadap rangsang-rangsang dari
luar.
 Masa kehamilan merupakan masa yang penting, karena dalam kehamilan terjadi
beberapa hal yang berefek pada perkembangan janin selanjutnya. Periode prenatal
yang berlangsung selama 10 bulan lunar. Monks, dkk. (1992) membagi periode
prenatal menjadi (1) fase germinal (waktu 2 minggu pertama). (2)
fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3) fase fetal (mulai minggu ke-8
sampai saat dilahirkan).
 Implikasi dalam bidang pendidikan, supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu
harus merawatnya dengan baik dan membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis
dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan.

 Perkembangan Anak-Anak Awal


Masa kanak-kanak awal (2-6 tahun) merupakan masa-masa emas karena pada masa
ini anak mengalami perkembangan-perkembangan yang sangat pesat. Baik itu
perkembangan secara fisik maupun perkembangan non fisik yang lainnya, seperti
perkembangan intelektual, emosional, kepribadian, moral, dan lain sebagainya. Anak
lebih banyak bertanya dan ingin mengetahui sesuatu yang belum ia ketahui
sebelumnya. Pada masa ini peran orang tua, lingkungan, teman sebaya, serta guru
sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian si anak. Oleh karena itu pengaruh-
pengaruh yang baik akan membentuk kepribadian yang baik terhadap anak, tapi
sebaliknya jika pengaruh-pengaruh tersebut tudak baik maka kepribadian anak pun
bisa menjadi tidak baik karena pada masa ini mereka sedang
mengalami perkembangan-perkembangan untuk membentuk kepribadiannya.

B. Saran

Masa pranatal dan kanak-kanak sama-sama merupakan masa perkembangan yang penting
dalam membentuk kepribadian dan kondisi psikologis anak kedepannya. Apalagi masa
kanak-kanak yang merupakan masa yang terpanjang dalam rentang kehidupan, saat dimana
individu relatif tidak berdaya dan tergantung pada orang lain. Hendaknya orang lain tersebut
mampu memberikan pengaruh-pengaruh yang baik kepada anak sehingga ia dapat melakukan
perkembangan dengan baik dalam membentuk kepribadiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi perkembangan Anak & Remaja. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Hurlock, B. Elizabeth. 2009. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga.

Kartono, Kartini. 2007. Psikologi Anak ( Psikologi Perkembangan). Bandung : CV. Mandar
Maju.

Endriani, Ani. 2011. Pengertian Masa Prenatal.


(Online). (http://aniendriani.blogspot.com/2011/02/pengertian-masa-prenatal.html, )

Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY

Kartono, K. (1981). Psikology Abnormal. Bandung: Penerbit Alumni.

Monks, F.J., Knoers, A.M.P., dan Haditono, S.R. (1998). Psikologi


Perkembangan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Anda mungkin juga menyukai