Anda di halaman 1dari 2

11/29/2019 Bolehkah Jadi Anggota BPJS? | Rumaysho.

Com

Bolehkah Jadi Anggota BPJS?


By Muhammad Abduh Tuasikal, MSc - December 8, 2014

Bolehkah mendaftarkan diri sebagai anggota BPJS?

BPJS dikategorikan menjadi 3:

1- PBI (Peserta Bantuan Iuran)

Murni gratis dengan subsidi dari pemerintah bagi WNI yang telah direkomendasikan sebagai warga yg tidak
mampu.

2- Non PBI diperuntukkan bagi PNS/POLRI/TNI/ABRI, organisasi, lembaga dan perusahaan. Dana ditanggung
oleh instansi yang bersangkutan dan juga sebagiannya ditanggung peserta.

3- Mandiri

Bersifat premi iuran dengan tiga kategori kelas sebagaimana telah disebutkan. Jika terjadi keterlambatan
menyetor iuran maka terkena denda dan ini masuk kategori unsur riba dan gharar.

JADI, BPJS YG DIPERBOLEHKAN ADALAH KATEGORI 1


KARENA MURNI GRATIS TANPA PREMI DAN TANPA
DENDA. KATEGORI 2 DIBOLEHKAN BILA TANPA PREMI
(TIDAK ADA PREMI YANG DIPOTONG DARI GAJI) DAN
TIDAK ADA DENDA.

Sedangkan kategori 3, haram untuk diikuti dengan karena ada unsur gharar dan riba. Ghararnya dari sisi
spekulasi yang tinggi untuk rugi karena resiko tidak bisa dipastikan. Accident belum pasti pula terjadi.
Pengertian gharar sebagaimana dikatakan oleh Al Jarjani,

‫َﻣﺎ ﯾَ ُﻜ ْﻮ ُن َﻣ ْﺠ ُﮭ ْﻮ ُل اﻟﻌَﺎﻗِﺒَ ِﺔ ﻻَ ﯾَ ْﺪ ِرى أَﯾَ ُﻜ ْﻮ ُن أ َ ْم َﻻ‬

“Sesuatu yang ujung-ujungnya tidak jelas, hasilnya akan ada ataukah tidak.” (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 31:
149).

Jika kita tidak bisa masuk kategori 1 karena tidak ada rekomendasi dari RT bahwa kita tidak mampu, kita
juga tidak bisa ikut kategori 2 karena kita bukan PNS atau semisalnya, maka bisa mendaftar BPJS ketika
kondisi dlm kedaruratan.

Contoh: Ada seseorang yang sakit parah hingga harus keluar biaya puluhan juta. Awalnya keluarganya bukan
kategori orang miskin. Namun saat itu mereka benar-benar tidak mampu membayar biaya sebesar itu, maka
boleh bagi mereka mendaftar BPJS kategori 1, tentu dengan pengantar dari RT/RW setempat.

Perhatikan penjelasan terbaru dari guru kami, Ustadz Erwandi Tarmizi

USTADZ DR. ERWANDI TARMIZI MENYATAKAN BAHWA


SAAT INI BPJS SUDAH MENGHAPUS DENDA
KETERLAMBATAN, MAKA DIBOLEHKAN BAHKAN LEBIH
BAGUS DARI ASURANSI KESEHATAN.

Dinukil dari website BPJS:

Kalau yang menunggak kemudian melunasi tapi tidak rawat inap tidak dikenakan denda. Cukup membayar
iuran sesuai jumlah bulan menunggak.” Namun apabila peserta yang terlambat membayar iuran BPJS
Kesehatan melunasinya saat akan dirawat inap, maka ia akan dikenai denda sebesar 2,5% dari total biaya
rawat inap dikali bulan tertunggak maksimal 12 bulan atau maksimal Rp. 30 juta. Kecuali untuk peserta tidak
mampu, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang.

“Jika dalam waktu 45 hari setelah pelunasan menikmati rawat inap, akan terkena denda 2,5% dari biaya
rawat inap yang keluar.”

Berarti jika masih ada denda, BPJS masih terlarang.

Wallahu a’lam.

Selesai disusun di siang hari, 15 Safar 1436 H di Darush Sholihin

Yang selalu mengharapkan ampunan Allah: M. Abduh Tuasikal

https://rumaysho.com/9771-bolehkah-jadi-anggota-bpjs.html 1/2
11/29/2019 Bolehkah Jadi Anggota BPJS? | Rumaysho.Com

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc


http://www.rumaysho.com

Lulusan S-1 Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan S-2 Polymer Engineering (Chemical
Engineering) King Saud University, Riyadh, Saudi Arabia. Guru dan Masyaikh yang pernah diambil ilmunya:
Syaikh Shalih Al-Fauzan, Syaikh Sa'ad Asy-Syatsri dan Syaikh Shalih Al-'Ushaimi. Sekarang menjadi
Pimpinan Pesantren Darush Sholihin, Panggang, Gunungkidul.

    

https://rumaysho.com/9771-bolehkah-jadi-anggota-bpjs.html 2/2

Anda mungkin juga menyukai