Kelas : VII RE NIM : 165502558 mata Kuliah : Manajemen Konflik
Berdasarkan kasus penggalian tambang pasir pada sawah di Kecamatan Sruweng
Kabupaten Kebumen, konflik yang terjadi yaitu antara LH (Lembaga Hukum) dengan pengusaha pembeli tanah atau pengurug tambang pasir. Untuk dapat menyelesaikan konflik yang terjadi perlu adanya taktik konflik yaitu teknik yang memengaruhi lawan konflik untuk menghasilkan keluaran konflik yang diharapkan dan taktik yang tepat untuk menyelesaikan konflik ini yaitu dengan taktik persuasive rasional. Taktik persuasive rasional ini sendiri yaitu taktik digunakan untuk memengaruhi lawan konflik dengan mengemukakan data, fakta, informasi, hukum atau undang-undang, pengalaman masa lalu, baik yang baik maupun yang buruk. Dalam permasalahan ini saya berada pada posisi LH untuk tidak mendukung adanya penggurugan tanah sawah untuk penambangan pasir. Dengan menggunakan taktik persuasive rasional, LH akan mempengaruhi pihak lawan yaitu pengusaha penambang pasir dengan menggunakan informasi dan fakta yaitu berupa keluhan beberapa warga yang resah dengan adanya aktivitas penambangan pasir tersebut karena merugikan dalam hal kelestarian lingkungan terutama sawah, jalan disekitar penambangan pasir menimbulkan beberapa kerusakan yang disebabkan oleh alat-alat berat dan truk yang keluar masuk area penambangan, sumur warga disekitar sawah tempat penambangan mulai surut dikarenakan adanya penggalian tanah atau kubangan besar yang membuat air ditanah tidak tersalurkan ke sumur warga dengan baik. Selain menggunakan fakta dan informasi, LH juga dapat menggunakan UU Minerba sebagai landasan hukum untuk mempengaruhi lawan konflik yang dimana pihak pengusaha pengurug pasir tersebut dikatakan telah melanggar UU Minerba tersebut dan dapat dikenai saksi. Untuk mengahadapi pihak lawan, LH perlu melakuka analisis SWOT agar dapat mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) diri sendiri dalam menghadapi lawan konflik dan mengetahui peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dari lawan konflik. Adapun analisis SWOT nya yaitu: a. Kekuatan - LH dapat menggunakan informasi, fakta, fenomena serta landasan hukum yang menunjukan perbuatan dan dampak negatif dari pihak lawan untuk mempengaruhi lawan konflik. - LH dapat di bantu oleh pihak kepolisian, kepala desa serta beberapa warga yang kontra terhadap aktivitas penambangan pasir untuk menghadapi pihak lawan konflik. b. Kelemahan - Tanah yang dimiliki adalah milik pengusaha penambang pasir sehingga penambang memiliki hak untuk mengeksploitasi tanahnya. - Terdapat dukungan dari beberapa warga yang menyutujui aktivitas penambangan pasir karena dapat membantu warga dalam memperoleh pendapatan bagi warga pekerja pengurug pasir. c. Peluang - Dengan adanya informasi, fakta dan landasan hukum serta dukungan yang dimiliki akan menguatkan pihak LH dalam memenangkan konflik dengan lawan konflik. d. Ancaman - Dengan diberhentikannya aktivitas pengurugan pasir dan perintah untuk reklamasi tanah yang diurug menjadi sediakala akan membuat pendapatan warga turun dikarenakan tidak melakukan pekerjaan pengurugan pasir yang dapat menimbulkan kecaman dari beberapa warga terhadap pihak yang berperan dalam pemberhentian aktivitas penambangan pasir tersebut.