Anda di halaman 1dari 8

“MAKALAH SEJARAH INDONESIA”

(Masa Pemerintahan K.H. Abdurrahman Wahid)

DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 6 :
 GUNAWAN PANGGIH NUGROHO
 ANDI DIAN
 NURMIN AHDIAT SHAH
 MITA HADIKUSUMA
 PUTRI AZZAHRANI
 NURHALIPA
 WIDYA ANNISA BAHAR

SMA NEGERI 1 POLEWALI


TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang " Masa
Pemerintahan K.H. Abdurrahman Wahid " yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di
susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas. Saya
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.

Polewali, 13 Januari 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sidang Umum MPR tahun 1999 diselenggarakan sejak tanggal 1-21 Oktober 1999.
Dalam Sidang Umum itu Amien Rais dikukuhkan menjadi Ketua MPR dan Akbar Tanjung
menjadi Ketua DPR. Sedangkan pada Sidang Paripurna MPR XII, pidato pertanggungjawaban
Presiden Habibie ditolak oleh MPR melalui mekanisme voting . memunculkan tiga calon
presiden yang diajukan oleh fraksi-fraksi yang ada di MPR pada tahap pencalonan presiden di
antaranya, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan Yuzril Ihza Mahendra.
Abdurrahman Wahid terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 21 Oktober
1999 dilak sanakan pemilihan wakil presiden dengan calonnya Megawati Soekarnoputri dan
Hamzah Haz. Pemilihan wakil presiden ini kemudian dimenangkan oleh Megawati
Soekarnoputri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perjalanan Abdurahman Wahid menjadi presiden RI?
2. Apa saja kelemahan dan kelebihan kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) di
Indonesia?
3. apa saja Pembaharuan yang dilakukan pada masa Pemerintahan Gus Dur adalah?
4. apa saja kontravensi yang ditimbulkan dari kebijakan pemerintahan Presiden Abdurahman
Wahid
5. bagaimana akhir pemerintahan presiden Abdurahman Wahid

C. Tujuan
1. Mngetahui latar belakang kepimimpinan Abdurahman Wahid menjadi presiden RI
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid (Gus
Dur) di Indonesia.
3. mengetahui apa saja Pembaharuan yang dilakukan pada masa Pemerintahan Gus Dur
4. mengetahui kontravensi- kontravensi yang ditimbulkan dari kebijakan pemerintahan Presiden
Abdurahman Wahid
5. mengetahui bagaimana akhir dari pemerintahan presiden Abdurahman Wahid
BAB II

PEMBAHASAN
1. Latar belakang pemerintahan presiden K.H.Abdurrahman Wahid
K.H.Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah ketua Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB). Abdurrahman wahid terpilih menjadi presiden menggatikan B.J.
Habibie yang ditolak laporan pertanggung jawabannya oleh MPR pada tanggal 19 oktober 1999.
K.H. Abdurrahman wahid menjadi presiden Indonesia yang keempat setelah dipilih oleh MPR
hasil pemilu tahun 1999. Dia di bantu oleh Megawati Sukarnoputri sebagai wakil presiden.
Presiden K.H. Abdurrahman wahid membentuk kabinet pertamanya, kabinet Persatuan Nasional,
pada awal November 1999 dan melakukan reshuffle pada bulan agustus 2000.

Selama kepemimpinan K.H. Abdurrahman wahid, kondisi bangsa indonsia tetap


bergejolak. Kesulitan ekonomi semakin meluas. Pada tahun 2001 dan 2002, harga BBM ( bahan
bakar minyak ) mengalami kenaikan. Kerusuhan antaretnis dan antaragama terus berlanjut.
Kerusuhan tersebut adalah kerusuhan antaragama di poso ( Sulawesi tengah ), lombok, dan
Maluku serta kerusuhan antaretnis yang melibatkan etnis Madura etnis dayak di sampit
(Kalimantan tengah). Selain itu, serangan Bom juga terjadi dibebrapa tempat di Indonesia.
Misalnya, bom dikedubes Filipina, Jakarta ( 1 agustus 2000). Bom kedubes Malaysia, Jakarta (27
agustus 2000 ), bom di gedung Bursa Efek Jakarta, (13 september 2000 ), bom malam natal
dibeberapa kota Indonesia (24 desember 2000).

Selama kepemimpinannya, K.H. Abdurrahman wahid berusaha mendorong pluralisme


dan keterbukaan. Dia memutuskan irian jaya dinamakan kembali sebagai papua, namun tidak
berpikir membiarkannya merdeka. Pada tahun 2000, K.H. Abdurrahman wahid mengeluarkan
kebijakan tentang pemisahan POLISI dari ABRI.

2. Kelemahan dan Kelebihan Kepemimpinan Presiden Gus Dur di Indonesia


1. Di Bidang Politik

Kelebihan :

1) Membentuk Kabinet Persatuan Nasional

2) Sering melakukan perjalanan luar negeri dengan tujuan menjalin kerjasama dengan negara
lain, menarik investasi, menerima penghargaan, berobat, sekaligus menghadiri bebagai forum
dunia seperti forum ekonomi dunia atau pertemuan negara G-77.

3) Politik Luar Negeri Yang Bebas Aktif

Dengan kunjungan keluar negeri sebenarnya merupakan pemborosan, akan tetapi ini
dilakukan untuk mengangkat citra Negara Indonesia. Akibat rezim Pak Soeharto, citra Indonesia
dikenal sebagai negara totaliter dengan tingkat demokratisasi yang rendah. Untukmengatasi hal
tersebut Presiden Gus Dur melakukan kunjungan ke Negara Negara yang tergabung dalam
ASEAN, Afrika, Eropa, hingga Benua Amerika. Karena kunjungan ini politik politik bebas aktif
begitu kentara. Seringnya Presiden Gus Dur berkunjung ke luar negeri ini ternyata mendapat
respon positif dari dunia, bahkan membuka peluang kerjasama (terutama kerjasama dalam
bidang perdagangan).

4) Iklim Politik Yang Demokratis

5) Penghapusan peraturan yang merugikan kaum minoritas.

6) Pembubaran instansi negara yang tak lagi efektif (departemen penerangan dan sosial)
7) Kecenderungan pemikiran Gusdur yang menghargai kebebasan idividu dan keberagaman
(dasar dari demokrasi) serta reformis.

8) Pada masa Abdurrahman Wahid terjadi perubahan drastis dalam bidang keterbukaan media.
Gus Dur melikuidasi departemen penerangan, sehingga media massa lebih leluasa melakukan
aktivitasnya.

9) Kelompok minoritas Tionghoa mendapatkan pengakuan lebih besar, seperti dalam pengurusan
dokumen kependudukan dan penetapan Imlek sebagai hari libur nasional.

Kelemahan :

1) Presiden Abdurahman Wahid sering melontarkan pernyataan-pernyataan kepada media yang


kerap memanaskan suhu politik Tanah Air. Hal tersebut menimbulkan keguncangan situasi
politik dalam negeri. Salah satunya yaitu soal reshuffle cabinet atau desakan mundur terhadap
sejumlah menteri.

2) Rendahnya tingkat popularitas Gusdur

3) Masyarakat kurang antusias dengan gaya pemerintahan Gusdur.

4) Dengan beberapa keputusan yang kontroversial membuat gusdur bukan sosok yang populis.
Sebagian kalangan menganggap Gus Dur adalah tokoh nasionalyang diakui kecemerlangannya.
Sebagai sosok utama di kalangan Nahdiyin (basis massa keagamann organisasi Nahdatul
Ulama), Gus Dur memang disegani kepemimpinannya. Tapi, sebagai seorang negarawan yang
harus arif dalammembuat kebijakan, Gus Dur diragukan kemampuannya.

5) Tak Punya Basis Politik yang Kuat di Paremen (MPR/DPR)

6) Gus Dur bukanlah tokoh dari partai yang memenangkan pemilu. Partai yang mengusungnya
saat itu (PKB), bukan partaidengansuara terbanyak.

2. Di Bidang Ekonomi

Kelebihan :

1) Memberi kebebasan seluas-luasnya kepada setiap suku terutama Tionghoa yang notabenenya
banyak berkecimpung di bidang ekonomi dengan seluas-luasnya.

2) Berani bersikap dan tegas juga pada sektor-sektor ekonomi

Kelemahan :

1) Keterbatasan fisik sehingga performa beliau dalam memimpin negeri ini kurang maksimal
yang berimbas pada bidang ekonomi.

2) Seringnya melakukan perjalanan luar negeri sehingga dianggap menghamburkan APBN.

3. Di Bidang Sosial

Kelebihan :

Dapat menciptakan kehidupan rukun antar umat beragama dan antar suku di Indonesia.

Hak tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa keputusan presiden yang dikeluarkan, yaitu :

1) Keputusan Presiden No.6 tahun 2000 mengenai Pemulihan Hak Sipil Penganut Agama
Konghucu. Etnis Cina yang selama Orde Baru dibatasi, maka dengan adanya Keppres No.6 dapat
memiliki kebebasan dalam menganut agama maupun menggelar budayanya secara terbuka
misalnya pertunjukan barongsai.
2) Menetapkan Tahun Baru Cina (IMLEK) sebagai hari besar agama, sehingga menjadi hari libur
nasional.

Kelemahan :

1. a) Ada banyak pengangguran di Indonesia sekitar 13,7 juta penganggur.


2. b) Kerusuhan antar etnis terus berlanjut. Kerusuhan terutama berbahaya adalah
pembunuhan antara umat Islam dan Kristen di Maluku yang menewaskan lebih dari
seribu orang sepanjang tahun 1999.

4. Di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Kelebihan :

1) Pada Maret 2000, pemerintahan Gus Dur mulai melakukan negosiasi dengan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM). Dua bulan kemudian, pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan
GAM hingga awal tahun 2001, saat kedua penandatangan akan melanggar persetujuan. Gus Dur
juga mengusulkan agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-Leninisme
dicabut.

2) Gus Dur memberikan Aceh referendum. Namun referendum ini menentukan otonomi dan
bukan kemerdekaan seperti referendum Timor Timur. Gus Dur juga ingin mengadopsi
pendekatan yang lebih lembut terhadap Aceh dengan mengurangi jumlah personel militer di
Negeri Serambi Mekkah tersebut. Pada 30 Desember 1999, Gus Dur mengunjungi Jayapura di
provinsi Irian Jaya. Selama kunjungannya, Abdurrahman Wahid berhasil meyakinkan pemimpin-
pemimpin Papua bahwa ia mendorong penggunaan nama Papua.

Kelemahan :

Akibat restrukturisasi lembaga pemerintahan menyebabkan kondisi politik yang tidak stabil atau
sering terjadi pertentangan antar partai bahkan pertentangan intern partai.

3. Pembaharuan yang dilakukan pada masa Pemerintahan Gus Dur adalah :

1) Membentuk Kabinet Kerja

Untuk mendukung tugas dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari, Gus Dur membentuk
kabinet kerja yang diberi nama Kabinet Persatuan Nasional yang anggotanya diambil dari
perwakilan masing-masing partai politik yang dilantik pada tanggal 28 Oktober 1999. Di dalam
Kabinet Persatuan Nasional terdapat dua departemen yang dihapuskan, yaitu Departemen Sosial
dan Departemen Penerangan.

2) Bidang Ekonomi

Untuk mengatasi krisis moneter dan memperbaiki ekonomi Indonesia, dibentuk Dewan Ekonomi
Nasional (DEN) yang bertugas untuk memecahkan perbaikan ekonomi Indonesia yang belum
pulih dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Dewan Ekonomi nasional diketuai oleh Prof. Dr.
Emil Salim, wakilnya Subiyakto Tjakrawerdaya dan sekretarisnya Dr. Sri Mulyani Indraswari.

3) Bidang Budaya dan Sosial

Untuk mengatasi masalah disintegrasi dan konflik antarumat beragama, Gus Dur memberikan
kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Hak itu dibuktikan dengan adanya
beberapa keputusan presiden yang dikeluarkan, yaitu :
1. a) Keputusan Presiden No. 6 tahun 2000 mengenai Pemulihan Hak Sipil Penganut
Agama Konghucu. Etnis Cina yang selama Orde Baru dibatasi, maka dengan adanya
Keppres No. 6 dapat memiliki kebebasan dalam menganut agama maupun menggelar
budayanya secara terbuka seperti misalnya pertunjukan Barongsai.
2. b) Menetapkan Tahun Baru Cina (IMLEK) sebagai hari besar agama, sehingga menjadi
hari libur nasional. Disamping pembaharuan-pembaharuan di atas, Gus Dur juga
mengeluarkan berbagai kebijakan yang dinilai Kontroversial dengan MPR dan DPR,
yang dianggap berjalan sendiri, tanpa mau menaati aturan ketatanegaraan, melainkan
diselesaikan sendiri berdasarkan pendapat kerabat dekatnya, bukan menurut aturan
konstitusi negara.

4. Kebijakan-kebijakan yang menimbulkan kontroversial dari berbagai kalangan yaitu :

1) Pencopotan Kapolri Jenderal Polisi Roesmanhadi yang dianggap Orde Baru.

2) Pencopotan Kapuspen Hankam Mayjen TNI Sudradjat, yang dilatarbelakangi oleh adanya
pernyataan bahwa Presiden bukan merupakan Panglima Tinggi.

3) Pencopotan Wiranto sebagai Menkopolkam, yang dilatarbelakangi oleh hubungan yang tidak
harmonis dengan Gus Dur.

4) Mengeluarkan pengumuman tentang menteri Kabinet Pembangunan Nasional yang terlibat


KKN sehingga mempengaruhi kinerja kabinet menjadi merosot.

5) Gus Dur menyetujui nama Irian Jaya berubah menjadi Papua dan mengizinkan pengibaran
bendera Bintang Kejora.

5. akhir pemerintahan presiden K.H. Abdurrahman Wahid


Puncak jatuhnya Gus dur dari kursi kepresidenan ditandai oleh adanya Skandal Brunei Gate dan
Bulog Gate yang menyebabkan ia terlibat dalam kasus korupsi, maka pada tanggal 1 Februari
2006 DPR-RI mengeluarkan memorandum yang pertama sedangkan memorandum yang kedua
dikeluarkan pada tanggal 30 Aril 2001. Gus Dur menanggapi memorandum tersebut dengan
mengeluarkan maklumat atau yang biasa disebut Dekrit Presiden yang berisi antara lain :

1) Membekukan MPR / DPR-RI

2) Mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan
yang diperlukan untuk pemilu dalam waktu satu tahun.

3) Membubarkan Partai Golkar karena dianggap warisan orde baru

Akhir jabatan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid terjadi ketika berlangsung Rapat Paripurna
MPR pada tanggal 21 Juli 2001. Rapat tersebut dianggap sebagai Sidang istimewa MPR.
Keputusan yang diambil sidang istimewa tersebut sebagai berikut :

1. Presiden K.H. Abdurrahman Wahid diberhentikan secara resmi sebagai presiden


berdasarkan Ketetapan MPR No. II Tahun 2001.

2. MPR mengeluarkan Ketetapan MPR No. III tahun 2001 untuk menetapkan dan melantik
Wakil Presiden Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri sebagai presiden kelima
Republik Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

. Selama kepemimpinan K.H. Abdurrahman wahid, kondisi bangsa indonsia tetap


bergejolak. Selama kepemimpinannya, K.H. Abdurrahman wahid berusaha mendorong
pluralisme dan keterbukaan. Dia memutuskan irian jaya dinamakan kembali sebagai papua,
namun tidak berpikir membiarkannya merdeka. Pada tahun 2000, K.H. Abdurrahman wahid
mengeluarkan kebijakan tentang pemisahan POLISI dari ABRI.

B. SARAN
Ideologi Pancasila hendaknya tetap dipertahankan di Negara Indonesia ini demi persatuan
dan kesatuan Negara Indonesia ini. Semua kelebihan yang ada dalam masa pemerintahan Gus
Dur hendaknya dapat tetap dijalankan dan dipertahankan di Indonesia. Agar Negara Indonesia
menjadi negara yang maju dan juga dapat bersaing dengan Negara lain.

Anda mungkin juga menyukai