Makalah Sejarah Indonesia
Makalah Sejarah Indonesia
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 6 :
GUNAWAN PANGGIH NUGROHO
ANDI DIAN
NURMIN AHDIAT SHAH
MITA HADIKUSUMA
PUTRI AZZAHRANI
NURHALIPA
WIDYA ANNISA BAHAR
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sidang Umum MPR tahun 1999 diselenggarakan sejak tanggal 1-21 Oktober 1999.
Dalam Sidang Umum itu Amien Rais dikukuhkan menjadi Ketua MPR dan Akbar Tanjung
menjadi Ketua DPR. Sedangkan pada Sidang Paripurna MPR XII, pidato pertanggungjawaban
Presiden Habibie ditolak oleh MPR melalui mekanisme voting . memunculkan tiga calon
presiden yang diajukan oleh fraksi-fraksi yang ada di MPR pada tahap pencalonan presiden di
antaranya, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan Yuzril Ihza Mahendra.
Abdurrahman Wahid terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 21 Oktober
1999 dilak sanakan pemilihan wakil presiden dengan calonnya Megawati Soekarnoputri dan
Hamzah Haz. Pemilihan wakil presiden ini kemudian dimenangkan oleh Megawati
Soekarnoputri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perjalanan Abdurahman Wahid menjadi presiden RI?
2. Apa saja kelemahan dan kelebihan kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) di
Indonesia?
3. apa saja Pembaharuan yang dilakukan pada masa Pemerintahan Gus Dur adalah?
4. apa saja kontravensi yang ditimbulkan dari kebijakan pemerintahan Presiden Abdurahman
Wahid
5. bagaimana akhir pemerintahan presiden Abdurahman Wahid
C. Tujuan
1. Mngetahui latar belakang kepimimpinan Abdurahman Wahid menjadi presiden RI
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid (Gus
Dur) di Indonesia.
3. mengetahui apa saja Pembaharuan yang dilakukan pada masa Pemerintahan Gus Dur
4. mengetahui kontravensi- kontravensi yang ditimbulkan dari kebijakan pemerintahan Presiden
Abdurahman Wahid
5. mengetahui bagaimana akhir dari pemerintahan presiden Abdurahman Wahid
BAB II
PEMBAHASAN
1. Latar belakang pemerintahan presiden K.H.Abdurrahman Wahid
K.H.Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah ketua Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB). Abdurrahman wahid terpilih menjadi presiden menggatikan B.J.
Habibie yang ditolak laporan pertanggung jawabannya oleh MPR pada tanggal 19 oktober 1999.
K.H. Abdurrahman wahid menjadi presiden Indonesia yang keempat setelah dipilih oleh MPR
hasil pemilu tahun 1999. Dia di bantu oleh Megawati Sukarnoputri sebagai wakil presiden.
Presiden K.H. Abdurrahman wahid membentuk kabinet pertamanya, kabinet Persatuan Nasional,
pada awal November 1999 dan melakukan reshuffle pada bulan agustus 2000.
Kelebihan :
2) Sering melakukan perjalanan luar negeri dengan tujuan menjalin kerjasama dengan negara
lain, menarik investasi, menerima penghargaan, berobat, sekaligus menghadiri bebagai forum
dunia seperti forum ekonomi dunia atau pertemuan negara G-77.
Dengan kunjungan keluar negeri sebenarnya merupakan pemborosan, akan tetapi ini
dilakukan untuk mengangkat citra Negara Indonesia. Akibat rezim Pak Soeharto, citra Indonesia
dikenal sebagai negara totaliter dengan tingkat demokratisasi yang rendah. Untukmengatasi hal
tersebut Presiden Gus Dur melakukan kunjungan ke Negara Negara yang tergabung dalam
ASEAN, Afrika, Eropa, hingga Benua Amerika. Karena kunjungan ini politik politik bebas aktif
begitu kentara. Seringnya Presiden Gus Dur berkunjung ke luar negeri ini ternyata mendapat
respon positif dari dunia, bahkan membuka peluang kerjasama (terutama kerjasama dalam
bidang perdagangan).
6) Pembubaran instansi negara yang tak lagi efektif (departemen penerangan dan sosial)
7) Kecenderungan pemikiran Gusdur yang menghargai kebebasan idividu dan keberagaman
(dasar dari demokrasi) serta reformis.
8) Pada masa Abdurrahman Wahid terjadi perubahan drastis dalam bidang keterbukaan media.
Gus Dur melikuidasi departemen penerangan, sehingga media massa lebih leluasa melakukan
aktivitasnya.
9) Kelompok minoritas Tionghoa mendapatkan pengakuan lebih besar, seperti dalam pengurusan
dokumen kependudukan dan penetapan Imlek sebagai hari libur nasional.
Kelemahan :
4) Dengan beberapa keputusan yang kontroversial membuat gusdur bukan sosok yang populis.
Sebagian kalangan menganggap Gus Dur adalah tokoh nasionalyang diakui kecemerlangannya.
Sebagai sosok utama di kalangan Nahdiyin (basis massa keagamann organisasi Nahdatul
Ulama), Gus Dur memang disegani kepemimpinannya. Tapi, sebagai seorang negarawan yang
harus arif dalammembuat kebijakan, Gus Dur diragukan kemampuannya.
6) Gus Dur bukanlah tokoh dari partai yang memenangkan pemilu. Partai yang mengusungnya
saat itu (PKB), bukan partaidengansuara terbanyak.
2. Di Bidang Ekonomi
Kelebihan :
1) Memberi kebebasan seluas-luasnya kepada setiap suku terutama Tionghoa yang notabenenya
banyak berkecimpung di bidang ekonomi dengan seluas-luasnya.
Kelemahan :
1) Keterbatasan fisik sehingga performa beliau dalam memimpin negeri ini kurang maksimal
yang berimbas pada bidang ekonomi.
3. Di Bidang Sosial
Kelebihan :
Dapat menciptakan kehidupan rukun antar umat beragama dan antar suku di Indonesia.
Hak tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa keputusan presiden yang dikeluarkan, yaitu :
1) Keputusan Presiden No.6 tahun 2000 mengenai Pemulihan Hak Sipil Penganut Agama
Konghucu. Etnis Cina yang selama Orde Baru dibatasi, maka dengan adanya Keppres No.6 dapat
memiliki kebebasan dalam menganut agama maupun menggelar budayanya secara terbuka
misalnya pertunjukan barongsai.
2) Menetapkan Tahun Baru Cina (IMLEK) sebagai hari besar agama, sehingga menjadi hari libur
nasional.
Kelemahan :
Kelebihan :
1) Pada Maret 2000, pemerintahan Gus Dur mulai melakukan negosiasi dengan Gerakan Aceh
Merdeka (GAM). Dua bulan kemudian, pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan
GAM hingga awal tahun 2001, saat kedua penandatangan akan melanggar persetujuan. Gus Dur
juga mengusulkan agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-Leninisme
dicabut.
2) Gus Dur memberikan Aceh referendum. Namun referendum ini menentukan otonomi dan
bukan kemerdekaan seperti referendum Timor Timur. Gus Dur juga ingin mengadopsi
pendekatan yang lebih lembut terhadap Aceh dengan mengurangi jumlah personel militer di
Negeri Serambi Mekkah tersebut. Pada 30 Desember 1999, Gus Dur mengunjungi Jayapura di
provinsi Irian Jaya. Selama kunjungannya, Abdurrahman Wahid berhasil meyakinkan pemimpin-
pemimpin Papua bahwa ia mendorong penggunaan nama Papua.
Kelemahan :
Akibat restrukturisasi lembaga pemerintahan menyebabkan kondisi politik yang tidak stabil atau
sering terjadi pertentangan antar partai bahkan pertentangan intern partai.
Untuk mendukung tugas dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari, Gus Dur membentuk
kabinet kerja yang diberi nama Kabinet Persatuan Nasional yang anggotanya diambil dari
perwakilan masing-masing partai politik yang dilantik pada tanggal 28 Oktober 1999. Di dalam
Kabinet Persatuan Nasional terdapat dua departemen yang dihapuskan, yaitu Departemen Sosial
dan Departemen Penerangan.
2) Bidang Ekonomi
Untuk mengatasi krisis moneter dan memperbaiki ekonomi Indonesia, dibentuk Dewan Ekonomi
Nasional (DEN) yang bertugas untuk memecahkan perbaikan ekonomi Indonesia yang belum
pulih dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Dewan Ekonomi nasional diketuai oleh Prof. Dr.
Emil Salim, wakilnya Subiyakto Tjakrawerdaya dan sekretarisnya Dr. Sri Mulyani Indraswari.
Untuk mengatasi masalah disintegrasi dan konflik antarumat beragama, Gus Dur memberikan
kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Hak itu dibuktikan dengan adanya
beberapa keputusan presiden yang dikeluarkan, yaitu :
1. a) Keputusan Presiden No. 6 tahun 2000 mengenai Pemulihan Hak Sipil Penganut
Agama Konghucu. Etnis Cina yang selama Orde Baru dibatasi, maka dengan adanya
Keppres No. 6 dapat memiliki kebebasan dalam menganut agama maupun menggelar
budayanya secara terbuka seperti misalnya pertunjukan Barongsai.
2. b) Menetapkan Tahun Baru Cina (IMLEK) sebagai hari besar agama, sehingga menjadi
hari libur nasional. Disamping pembaharuan-pembaharuan di atas, Gus Dur juga
mengeluarkan berbagai kebijakan yang dinilai Kontroversial dengan MPR dan DPR,
yang dianggap berjalan sendiri, tanpa mau menaati aturan ketatanegaraan, melainkan
diselesaikan sendiri berdasarkan pendapat kerabat dekatnya, bukan menurut aturan
konstitusi negara.
2) Pencopotan Kapuspen Hankam Mayjen TNI Sudradjat, yang dilatarbelakangi oleh adanya
pernyataan bahwa Presiden bukan merupakan Panglima Tinggi.
3) Pencopotan Wiranto sebagai Menkopolkam, yang dilatarbelakangi oleh hubungan yang tidak
harmonis dengan Gus Dur.
5) Gus Dur menyetujui nama Irian Jaya berubah menjadi Papua dan mengizinkan pengibaran
bendera Bintang Kejora.
2) Mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan
yang diperlukan untuk pemilu dalam waktu satu tahun.
Akhir jabatan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid terjadi ketika berlangsung Rapat Paripurna
MPR pada tanggal 21 Juli 2001. Rapat tersebut dianggap sebagai Sidang istimewa MPR.
Keputusan yang diambil sidang istimewa tersebut sebagai berikut :
2. MPR mengeluarkan Ketetapan MPR No. III tahun 2001 untuk menetapkan dan melantik
Wakil Presiden Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri sebagai presiden kelima
Republik Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Ideologi Pancasila hendaknya tetap dipertahankan di Negara Indonesia ini demi persatuan
dan kesatuan Negara Indonesia ini. Semua kelebihan yang ada dalam masa pemerintahan Gus
Dur hendaknya dapat tetap dijalankan dan dipertahankan di Indonesia. Agar Negara Indonesia
menjadi negara yang maju dan juga dapat bersaing dengan Negara lain.