Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS

A. Pokok Bahasan : Perawatan Payudara


B. Sub Pokok Bahasan : Perawatan Payudara pada Ibu Nifas
C. Sasaran : Ibu Nifas
D. Hari/Tanggal : Kamis – Jumat, 18 - 19 Juli 2019
E. Waktu : 10.00 – 11.00 WIB
F. Tempat : Ruang Laktasi Lantai 3 Rumah Sakit Semen Gresik

I. Identifikasi Masalah
Pasca melahirkan (masa nifas) merupakan masa atau keadaan selama
enam minggu atau 40 hari. Pada masa ini, ibu mengalami perubahan fisik
dan alat-alat reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum hamil, masa
laktasi (menyusui), maupun perubahan psikologis menghadapi keluarga
baru.
Pada masa nifas perawatan payudara merupakan suatu tindakan yang
sangat penting untuk merawat payudara terutama untuk memperlancarkan
pengeluaran ASI. Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama
hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-
satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru
lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin. Dimana tujuan perawatan
payudara setelah melahirkan, salah satunya untuk meningkatkan produksi
ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan.
(Saryono dan Pramitasari, 2008).
Pemberian ASI ekslusif serta proses menyusui yang benar merupakan
sarana yang diandalkan untuk membangun SDM yang berkualitas. Selain
itu dalam proses menyusui yang benar, bayi akan mendapatkan
perkembangan jasmani, emosi dan spiritual yang baik dalam kehidupannya
(Saleha, 2009).
Air susu yang pertama kali dikeluarkan adalah kolostrum mengandung
bahan-bahan yang berguna bagi bayi dan bisa menjaga kekebalan bayi.
(Saleha, 2009).
Agar produksi ASI pada ibu nifas lancar maka diperlukan berbagai
perawatan diantaranya perawatan payudara. Perawatan payudara adalah
suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas (masa
menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran asi (Indah Fedri, 2013).
Berdasarkan uraian diatas diketahui bahwa perawatan payudara adalah
bagian yang sangat penting. Oleh karena itu kesehatan payudara harus
dijaga supaya tetap sehat, dengan penyuluhan ini ibu-ibu nifas dapat
mengetahui pengertian, manfaat perawatan payudara dengan baik dan
benar.

1
II. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 40 menit diharapkan peserta dapat
mengerti dan memahami tentang perawatan payudara pada ibu nifas dengan
baik dan benar.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapakan sasaran dapat :
1) Mengetahui pengertian perawatan payudara
2) Mengetahui manfaat dan tujuan perawatan payudara
3) Mengetahui akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
4) Mengetahui waktu pelaksaan perawatan payudara
5) Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
perawatan payudara
6) Mengetahui langkah-langkah perawatan payudara
7) Mengetahui teknik perawatan payudara
8) Mengetahui perawatan payudara dengan masalah

IV. Materi
1) Pengertian perawatan payudara
2) Manfaat dan tujuan perawatan payudara
3) Akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
4) Waktu pelaksaan perawatan payudara
5) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan payudara
6) Langkah-langkah perawatan payudara
7) Teknik perawatan payudara
8) Perawatan payudara dengan masalah

V. Media
1) LCD
2) Leafleat
3) Materi power point

VI. Metode
1) Ceramah
2) Demonstrasi
3) Tanya jawab

2
VII. Denah tempat

KETERANGAN:
A :Penyaji
B : Moderator
C : Peserta
D : Observer
E : Fasilitator

VIII. Pengorganisasian
(1) Moderator : Elok K
(2) Penyuluh : Ayu Neneng A & Lilis Fatmawai, SST. M.Kes.
(3) Fasilitator : Diyah Ratnawati
(4) Observer : Tulus Hermawan
(5) Notulen : Septiana Amirul

IX. Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan
Waktu
Penyuluh Sasaran
3 menit Pembukaan 1. Menjawab salam
1. Salam pembuka 2. Memperhatikan penyuluh
2. Perkenalan 3. Berpartisipasi aktif
3. Jelaskan tujuan
7 menit Kegiatan inti penyuluhan 1. Menanyakan hal-hal yang
1. Menjelaskan dan menguraikan belum jelas
materi tentang: 2. Memperhatikan jawaban
a. Pengertian perawatan dari penyuluh
payudara
b. Manfaat dan tujuan perawatan

3
payudara
c. Akibat jika tidak dilakukan
perawatan payudara
d. Waktu pelaksaan perawatan
payudara
e. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam melakukan
perawatan payudara
f. Langkah-langkah perawatan
payudara
g. Teknik perawatan payudara
h. Perawatan payudara dengan
masalah
2. Memberikan kesempatan bertanya
kepada sasaran
3. Menjawab pertanyaan sasaran
yang berkaitan dengan materi
yang belum jelas
5 menit Penutup 1. Memperhatikan keterangan
1. Menyimpulkan materi yang telah kesimpulan dari materi
disampaikan. penyuluhan yang telah
2. Melakukan evaluasi penyuluhan. disampaikan.
3. Mengakhiri kegiatan penyuluhan. 2. Menjawab salam.

X. Kegiatan Evaluasi
1) Evalusi Lisan
a. Mengetahui pengertian perawatan payudara
b. Mengetahui manfaat dan tujuan perawatan payudara
c. Mengetahui akibat jika tidak dilakukan perawatan payudara
d. Mengetahui waktu pelaksaan perawatan payudara
e. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
perawatan payudara
f. Mengetahui langkah-langkah perawatan payudara
g. Mengetahui teknik perawatan payudara
h. Mengetahui perawatan payudara dengan masalah
2) Kriteria Hasil
a. 100 % dari peserta yang menghadiri penyuluhan mampu memahami
tentang pengertian perawatan payudara sampai mampu melakukan
perawatan payudara dengan tekhnik yang tepat.
b. 100 % dari peserta yang menghadiri mampu menyebutkan pengetian
perawatan payudara hingga mampu mempraktekkan teknik
perawatan payudara dengan benar
c. Antisipasi masalah
1) Jika ada peserta yang tidak bisa menjawab pertanyaan yang kita
ajukan, kita menjelaskan kembali secara lebih singkat, padat dan

4
jelas materi yang belum dipahami peserta dan menanyakan pada
yang lain apakah sudah jelas dengan penjelasan yang diberikan.
2) Jika peserta tidak memperhatikan kita memberikan stimulasi
dengan cara mengajaknya berinteraksi dengan kita yaitu dengan
memberi pertanyaan sederhana yang sekiranya dapat diketahui
oleh peserta.

I. Tugas pelaksana
a. Moderator :
1. Memimpin pelaksanaan penyuluhan, memotivasi anggota untuk
mengikuti penyuluhan dengan tata tertib dan semangat.
2. Sebagai katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi
denganmenciptakan suasana untk memotivasi anggota.
3. Mengarahkan proses penyuluhan ke arah pencapaian tujuan
4. Menciptakan suasana yang mendukung
b. Penyaji
Menyampaikan materi penyuluhan kepada audiens
c. Observer
1. Mengamati kegiatan penyuluhan apakah telah sesuai dengan rencana
serta
segala faktor pendukung dan faktor penghambat jalanya penyuluhan.
2. Mencatat dan membuat laporan penyuluhan
d. Fasilitator :
1. Menyediakan sarana dan prasarana.
2. Mencegah terjadinya hambatan penyuluhan.
3. Memotivasi audiens untuk mengajukan pertanyaan

5
1. Lampiran Materi
(1) Pengertian
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan
payudara yang dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk
melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran
payudara sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan
perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi
dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. (Saleha, 2009)
Perawatan payudara adalah suatu kegiatan yang dilakukan
secara sadar dan teratur untuk memeliharan kesehatan payudara waktu
hamil dengan tujuan untuk mempersiapkan laktasi pada waktu post
partum (Saryono, 2009).
Perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada
payudara ibu setelah melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu
cara yang dilakukan saat merawat payudara agar ASI keluar dengan
lancar (Suririnah,2007). Jadi perawatan payudara masa nifas adalah
kegiatan yang dilakukan oleh ibu pasca melahirkan sebagai upaya untuk
memelihara kesehatan payudara dan membantu memperlancar produksi
ASI.
(2) Manfaat dan Tujuan Perawatan Payudara
Perawatan payudara hendaknya dilakukan sedini mungkin
selama kehamilan dalam upaya mempersiapkan bentuk dan fungsi
payudara sebelum terjadi laktasi. Jika persiapan kurang dapat terjadi
gangguan penghisapan pada bayi akibat ukuran puting yang kecil atau
mendelep. Akibat lain bisa terjadi produksi ASI akan terlambat serta
kondisi kebersihan payudara ibu tidak terjamin sehingga dapat
membahayakan kesehatan bayi. Dipihak ibu, akibat perawatan yang
kurang pada saat persalinan ibu belum siap menyusui sehingga jika bayi
disusukan ibu akan merasakan geli atau perih pada payudaranya.
Tujuan perawatan payudara adalah :
a. Memelihara kebersihan payudara
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu
c. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk
kebutuhan bayi
d. Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir
bentuk payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik.
e. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet
sewaktu dihisap oleh bayi.
f. Melancarkan aliran ASI
g. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat
dikeluarkan sehingga siap untuk disusukan kepada bayinya
(3) Akibat jika tidak dilakukan Perawatan Payudara

6
Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan
payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :
a. Puting susu mendelep
b. Anak susah menyusui
c. ASI lama keluar
d. Produksi ASI terbatas
e. Pembengkakan pada payudara
f. Payudara meradang
g. Payudara kotor
h. Ibu belum siap menyusui
i. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

(4) Waktu Pelaksanaan

a. Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan


b. Dilakukan minimal 2x dalam sehari
(5) Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Perawatan
Payudara
a. Potong kuku tangan sependek mungkin, serta kikir agar halus dan
tidak melukai payudara.
b. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan.
c. Lakukan pada suasana santai,misalnya pada waktu mandi sore atau
sebelum berangkat tidur.

(6) Langkah-langkah Perawatan Payudara

a. Persiapan alat untuk perawatan payudara


a) Handuk 2 buah
b) Washlap 2 buah
c) Baskom berisi air dingin 1 buah
d) Baskom berisi air hangat 1 buah
e) Minyak kelapa/ baby oil
f) Baskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
g) Baki, alas dan penutup
b. Pelaksanaan
a) Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
b) Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
c) Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah
dijangkau
d) Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
e) Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak

(7) Teknik Perawatan Payudara

7
a. Tempelkan kapas yang sudah diberi minyak kelapa atau baby oil
selama ± 5 menit, kemudian puting susu dibersihkan
b. Tempelkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara.
a) Pengurutan dimulai kearah atas, kesamping, lalu kearah bawah.
Dalam pengurutan posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak
tangan kanan kearah sisi kanan.
b) Pengurutan diteruskan kebawah,kesamping selanjutnya
melintang, lalu telapak tangan mengurut kedepan kemudian
kedua tangan dilepaskan dari payudara, ulangi gerakan 20-30
kali
c) Gerakan-gerakan pada perawatan payudara
 Gerakan Pertama
Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara
payudara, gerakan tangan ke arah atas pusat ke samping, ke
bawah kemudian payudara diangkat sedikit dan dilepaskan,
lakukan 20-30 kali.
 Gerakan Kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain
mengurut payudara dengan pinggir tangan dari arah pangkal
ke puting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada kedua
payudara secara bergantian.
 Gerakan Ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan
yang lain mengurut dengan bahu, jari tangan mengepal,
lakukan pengurutan dari arah pangkal keputing susu, 20-30
kali dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.
d) Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan
dingin bergantian selama ±5 menit, keringkan payudara dengan
handuk bersih kemudian gunakan BH yang bersih dan
menopang.
e) Bersihkan payudara terutama bekas minyak.
f) Pakailah BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu
menyusui) dan yang menyangga buah dada atau langsung susui
bayi. (Saryono, 2009).
(8) Perawatan Payudara Dengan Masalah
a. Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan
kedua sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar
lakukan tarikan pada puting menggunakan ibu jari dan telunjuk
lalu lanjutkan dengan gerakan memutar puting ke satu
arah.Ulangi sampai beberapa kali dan dilakukan secara rutin.
b. Jika Asi Belum Keluar

8
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah
segera menyusui sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi
menyusui dini, Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi
pada saat menyusu ke ibu akan merangsang produksi hormon
oksitosin dan prolaktin yang akan membantu kelancaran ASI.
Jadi biarkan bayi terus menghisap maka akan keluar ASI.
Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI keluar baru
menyusui.
c. Penanganan puting susu lecet
Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa
mengistirahatkan 24 jam pada payudara yang lecet dan memerah
ASI secara manual dan di tampung pada botol steril lalu di
suapkan menggunakan sendok kecil. Olesi dengan krim untuk
payudara yang lecet. Bila ada madu, cukup di olesi madu pada
puting yang lecet.
d. Penanganan pada payudara yang terasa keras sekali dan nyeri,
ASI menetes pelan dan badan terasa demam.
b. Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh
dan keras, juga sedikit nyeri. Justru ini pertanda baik. Berarti
kelenjar air susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang diikuti
pembesaran kelenjar di ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit
dan masih dalam batas wajar. Dengan adanya reaksi alamiah
tubuh seorang ibu dalam masa menyusui untuk meningkatkan
produksi ASI, maka tubuh memerlukan cairan lebih banyak.
Inilah pentingnya minum air putih 8 sampai dengan 10 gelas
sehari. (Mellyna, 2009)

Referensi:
Bobak, dkk. 2008. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta: EGC

Mellyna, H. 2009. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta:


PuspaSwara.

Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta:


SalembaMedika.

Saryonodyahpramitasaripoischa. (2009). Perawatanpayudara. Jogjakarta:


Mitracendikia.

Suririnah, 2007. ASI Menyelamatkan Jiwa Bayi. Online


NOTULEN SATUAN ACARA PENYULUHAN
HARI TANGGAL : Kamis - Jumat, 18 - 19 Juli 2019

9
PUKUL : 09.30 WIB
TEMPAT : Ruang Penyuluhan Poli KIA RS Semen Gresik
ACARA : Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah
Sakit
Dengan topik “Perawatan Payudara pada Ibu
Nifas”
PERTANYAAN :
1. Bagaimana perawatan pada puting susu yang belum keluar, tidak
menonjol ?
2. Bagaimana dan berapa banyak pemberian ASI pada bayi ?
3. Kapan brest pump perlu dilakukan oleh ibu, bagaimana penyimpanan
dan pemberian ASI dari pumping ?
JAWABAN
1. Pada umumnya, payudara ibu terbentuk dengan sempurna sesuai dengan
mulut bayinya. Namun beberapa wanita bisa memiliki puting datar atau
terbalik yang membuat bayi kesulitan menyusui.
Teknik dan cara mengatasi puting datar
Jika ibu memiliki puting payudara yang datar atau terbalik, akan
sangat membantu jika berkonsultasi dengan konsultan laktasi jika
memungkinkan.
Sementara itu, teknik dan cara yang bisa ibu lakukan adalah:
 Merangsang puting. Pegang puting dan gulung dengan ibu jari
dan telunjuk selama 30 detik, kemudian sentuh dengan kain dingin
segera sebelum menyesui. Bisa juga gunakan breastpad sekali
pakai yang dibasahi dan disimpan dalam freezer untuk merangsang
puting agar keluar dan tegak sebelum menyusui.
 Tekan areola sebelum memasukkan puting ke mulut bayi. Cara
pegang payudara dengan posisi ibu jari di atas, dan jari-jari lainnya
di bawah, lalu tekan atau tarik payudara ke arah dada. Hal ini akan
membantu agar puting menonjol.
 Gunakan puting silikon.Puting palsu ini berbentuk tipis dan
lembut dengan lubang diujungnya. Tidak seperti puting karet yang
bisa menimbulkan masalah, puting silikon yang modern sudah
didesain khusus untuk membantu ibu yang kesulitan menyusui.
Lapisan tipis silikonnya tetap memberikan stimulasi pada areola
sehingga tidak akan mengurangi volume produksi ASI.
Kebanyakan ibu hanya perlu menggunakan puting silikon beberapa
kali untuk merangsang puting keluar.
Jika puting ibu tidak datar, tapi tidak bisa menonjol karena
jaringan payudara membengkak setelah melahirkan, Bunda bisa
mencoba memompa ASI sesering mungkin sampai puting cukup
menonjol untuk menyusui.

10
Beberapa ibu dapat menarik puting mereka keluar dengan hanya
satu sesi pompa, namun beberapa mungkin perlu untuk memompa
selama beberapa hari, minggu, bahkan berbulan-bulan. Tergantung
pada tingkat inversi dan pola isapan bayi.
Namun apabila ibu pantang menyerah, puting datar dapat diatasi
seiring waktu bayi bertambah besar dan lebih kuat untuk menghisap,
sehingga menjadi lebih efisien dalm menyusu. Jadi, jangan gampang
menyerah dan putus asa.
2. Salah satu pertanyan yang paling sering ditanyakan para ibu baru
adalah berapa banyak kebutuhan bayi menyusu. Biasanya bunda hanya
menyusui berdasarkan permintaan bayi tanpa tahu berapa banyak
sebenarnya kebutuhan bayi. Apabila bunda merasakan sakit saat
menyusui, jangan panik, karena ini umum terjadi. Secara perlahan,
masukkan satu jari bunda di antara gusi bayi untuk melonggarkan
mulut bayi dari payudara bunda. Dan mulailah prosesnya dari awal.
Bayi baru lahir harus diberi makan sesuai kebutuhan. Perhatikan
tanda-tanda bila bayi kelaparan dan selalu susui bayi tepat waktu.
Menyusui bayi baru lahir sebelum ia mulai menangis kelaparan akan
memengaruhi perkembangannya. Membiarkan bayi kelaparan terlalu
lama dapat menyebabkan komplikasi kesehatan. Setelah beberapa
waktu, ibu pasti sudah bisa melihat polanya kapan bayi merasa lapar.
Semakin bertumbuh besar, bayi akan memiliki pola lebih normal.
Minggu pertama
 Di minggu pertama kehidupannya, bunda harus menyusui bayi baru
lahir sebanyak 10 – 12 kali selama 24 jam.
 Biarkan bayi menyusu selama yang ia inginkan hingga ia merasa
kenyang. Ibu bisa pindah payudara bergantian ketika sudah merasa
kosong.
 Bangunkan bayi setiap dua jam sekali untuk menyusu saat siang
hari.
 Saat malam, bangunkan bayi setiap 4 jam atau susui saat ia
membutuhkan.
Minggu ke 2 – 6
 Saat bayi bertambah usia, bunda bisa membatasi menyusui
sekitar 8 – 12 kali sepanjang hari. Ia tetap butuh disusui
setiap dua jam sekali

Berapa lama bayi menyusu


Biarkan bayi menyusu selama yang ia inginkan.
Menyelesaikan sebelum ia puas akan membuat bayi frustasi
dan masih tetap kelaparan.

11
Dalam satu sesi menyusui, biasanya berlangsung selama 20 –
30 menit. Lamanya waktu bisa berbeda, tergantung seberapa
lapar bayi saat itu.

Bagaimana mengetahui kapan bayi merasa lapar?


Perhatikan tanda-tanda berikut yang menunjukkan bahwa ia lapar,
jangan tunggu hingga ia menangis.
 Saat ibu menyentuh pipi bayi, mulutnya terbuka mencari-cari sesuatu
untuk disedot.
 Membuka dan menutup mulutnya.
 Menarik pakaian ibu.
 Menjulurkan lidah atau menjilati bibirnya.
 Mengisap jari tangan, kaki, atau pakaiannya.
 Menangis merupakan alarm terakhir untuk memberi tahu ibu bahwa ia
sudah kelaparan.
3. Kebutuhan memerah air susu sangat diperlukan khususnya bagi ibu yang
bekerja yang ingin memberikan ASI eksklusif pada bayinya, juga bisa
saja dilakukan guna menghindari peradangan kelenjar payudara, serta
tersumbatnya saluran ASI pada payudara ibu. Pada beberapa ibu
menyusui produksi ASI yang dihasilkan tak selamanya lancar. Ada kalanya
hasil pumping jauh dari ekspektasi dan tidak seperti biasanya. Maka dari itu,
ibu menyusui perlu menyiasati agar produksi ASI lancar kembali. Beberapa
di antaranya seperti mengkonsumsi daun katuk dan menggunakan milk
booster. Namun, itu tak akan jadi solusi kalau ibu menyusui tak memiliki
komitmen dengan jadwal pumping rutin. Karenanya, perbaiki dan biasakan
dulu dengan jadwalnya.
Memerah ASI dapat dilakukan dengan dua cara, yakni secara
manual atau dengan menggunakan tangan, serta secara elektrik melalui
bantuan breast pump. Breast pump atau yang lebih dikenal masyarakat
dengan istilah “pompa ASI”. ini Pemerahan ini bisa dilakukan di mana
saja, dan kapan saja, termasuk di kantor yang menyediakan ruangan dan
fasilitas nursing room.
Nah, untuk ibu yang ingin mencoba memerah air susunya dengan
menggunakan breast pump, sebaiknya baca terlebih dahulu petunjuk
pemakaian yang terdapat dalam setiap kemasan breast pump. Agar
lebih jelas lagi, Ibu dapat membaca pedoman menggunakan breast
pump berikut ini:
 Pastikan breast pump dalam keadaan steril. Caranya, cukup dengan
merendam breast pump dalam air panas atau hangat selama 10 menit
sebelum digunakan. Selain itu, basuh tangan ibu hingga bersih ketika
menggunakan breast pump

12
 Kemudian, buatlah posisi ibu duduk dengan nyaman, lalu arahkan tubuh
agak condong ke depan. Untuk menstimulasi aliran ASI dalam
payudara, urutlah payudara ibu ketika menggunakan breast pump.
 Pasang corong atau pompa tepat pada puting payudara. Lakukan
pemompaan dengan perlahan dan teratur.
 Ibu dapat memompa ASI sebanyak dua kali sehari, atau tergantung dari
kebutuhan ASI pada setiap bayi. Waktu yang dibutuhkan untuk
memompa ASI menggunakan teknik manual sebanyak 45 menit, namun
dengan menggunakan breast pump biasanya hanya membutuhkan waktu
15 menit.
 Jika aliran susu terhenti selama pemompaan, sebaiknya ibu
mengistirahatkan payudara ibu terlebih dahulu selama beberapa menit.
Kemudian, lakukan pemompaan kembali, sampai saluran ASI berjalan
lancar.
 Setelah selesai menggunakan breast pump, sebaiknya cuci setiap bagian
yang terkena ASI hingga bersih, dan keringkan sebelum disimpan
kembali.
Pada awal penggunaan breast pump, ada kemungkinan ASI
akan keluar dengan tersendat-sendat dan tidak banyak. Namun, apabila
dilakukan pemompaan secara berkala dan teratur, maka produksi ASI
akan lancar dan semakin berlimpah. Sebaiknya, simpan ASI yang
sudah dipompa dalam wadah steril, seperti wadah plastik atau botol
kaca, kemudian masukan ke dalam kulkas.
Namun, jika memang memungkinkan, sebaiknya ibu
menyusui bayi secara natural, yakni dengan membiarkan bayi
menyusu langsung pada payudara. Hal ini dilakukan agar bayi tidak
terbiasa menggunakan botol susu, yang kurang baik bagi
perkembangan giginya kelak.

Cara menyimpan ASI


 Segera dinginkan ASI dalam waktu kurang dari 1 jam setelah dipompa dari
payudara.
 Berilah label tanggal dan jam penyimpanan supaya mudah diingat.
 Cara menyimpan ASI yang baik adalah dengan membaginya dalam jumlah
sedikit-sedikit, karena susu yang tidak habis akan dibuang dan tidak baik
bila disimpan kembali.
 Jangan mencampur ASI baru dengan ASI yang sudah didinginkan
sebelumnya.
 Jangan mengisi ASI terlalu penuh pada tempatnya, sisakan ruang kosong
sekitar 2,5 cm dari atas.
Suhu dan waktu penyimpanan air susu ibu

13
Pada dasarnya dengan cara menyimpan ASI yang tepat, ASI dapat tahan selama
6-8 jam bila suhu ruangan kurang dari 25°C. Bila kurang dari suhu tersebut,
ASI harus disimpan di dalam kulkas atau freezer.
Untuk ibu bekerja di kantor, ASI dapat dipompa pada pagi hari lalu di simpan
di dalam kulkas untuk kebutuhan selama bayi ditinggal bekerja. Bila di simpan
pada kulkas bersuhu 4°C, ASI dapat disimpan maksimum 5 hari.
ASI juga dapat dipompa ketika ibu berada di kantor lalu kemudian disimpan di
dalam kulkas kantor hingga waktunya pulang ke rumah. Gunakan termometer
kulkas untuk selalu memantau suhu kulkas atau freezer selama menyimpan
ASI.
Walaupun sangat jarang terjadi, kadang kita butuh menyimpan ASI dalam
jangka waktu yang lebih lama. Bila dibekukan pada freezer bersuhu -15°C, ASI
dapat disimpan selama maksimum 2 minggu.
Selalu letakkan ASI pada bagian belakang kulkas atau freezer, karena bagian
ini memiliki suhu paling dingin. Bila waktu penyimpanan sudah lewat, jangan
gunakan lagi ASI tersebut.
Menyajikan ASI yang sudah disimpan
Setelah dikeluarkan dari kulkas, cara paling tepat memanaskannya adalah
dengan merendam botol atau tempat penyimpanan di dalam mangkuk berisi air
panas.
Bila ASI tersebut tidak habis dalam sekali pakai, jangan digunakan kembali
setelah 24 jam. Jangan memanaskan ASI dengan microwave.
 ASI yang beku dari freezer dapat dicairkan dengan cara :
 Menaruhnya di dalam kulkas selama 4 jam. Atau, dengan cara ini :
sirami tempat penyimpanan (masih dalam kondisi tertutup rapat)
dengan air dingin mengalir dari kran.
 Ketika ASI mulai mencair, gunakan air hangat dari kran sampai
seluruhnya mencair. Jangan mencairkan ASI beku dengan cara
mendiamkannya pada suhu ruangan.
 Setelah ASI cair, rendam botol atau tempat penyimpanan di dalam
mangkok atau wadah yang diisi air panas

14
DOKUMENTASI

15
16

Anda mungkin juga menyukai