Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “Gaya Pengambilan
Keputusan/Kepemimpinan (keputusan otoriter/keputusan demokrasi”. Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Teori Pengambilan Keputusan.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami hambatan, namun berkat
bantuan, bimbingan, dan kerja sama yang ikhlas dari berbagi pihak, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Namun, dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Demikian dalam penyusunan makalah ini kami mengucapkan terima kasih. semoga
makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan para pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 1

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 3
C. Tujuan ........................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 5

A. Pengambilan Keputusan ......................................................................................... 5


a. Dasar-Dasar pengambilan Keputusan ................................................................... 5
b. Jenis-Jenis pengambilan keputusan ...................................................................... 6
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan .............................. 6
B. Kepemimpinan ........................................................................................................ 7
a. Pengertian Kepemimpinan .................................................................................... 7
b. Teori Kepemimpinan ............................................................................................ 7
C. Tipologi Kepemimpinan .......................................................................................... 8
a. Gaya Kepemimpinan Otoriter ............................................................................... 8
b. Gaya Kepemimpinan Gabungan/Demokratis ....................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 12

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental
atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif
yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.
Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Ada beberapa pengertian atau definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli :
 Menurut George R. Terry. Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
 Menurut Sondang P. Siagian. Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
 Menurut James A. F. Stoner. Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan
untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah suatu cara
yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah
dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dasar pengambilan keputusan?
2. Apa saja jenis-jenis pengambilan keputusan?
3. Apa saja faktor-faktor pengambilan keputusan?
4. Apa pengertian kepemimpinan?
5. Bagaimana teori kepemimpinan?
6. Apa saja tipologi kepemimpinan?
7. Bagiamana gaya kepemimpinan otoriter?
8. Bagaimana gaya kepemimpinan gabungan/demokratis?
3
C. Tujuan
1. Mengetahui dasar pengambilan keputusan
2. Mengetahui jenis-jenis pengambilan keputusan
3. Mengetahui faktor-faktor pengambilan keputusan
4. Mengetahui pengertian kepemimpinan
5. Mengetahui teori kepemimpinan
6. Mengetahui tipologi kepemimpinan
7. Mengetahui gaya kepemimpinan otoriter
8. Mengetahui gaya kepemimpinan gabungan/demokratis

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengambilan Keputusan
a. Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari
pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :

 Intuisi : Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat
subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi
ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
 Pengalaman : Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan
sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan.
Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat
keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi
kini.
 Fakta : Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang
sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
 Wewenang : Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang
yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini
juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
 Logika/Rasional : Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang
rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan.
Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai
dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai
dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat

5
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : kejelasan masalah, orientasi tujuan
(kesatuan tujuan yang ingin dicapai), pengetahuan alternative, preferensi yang jelas, dan
hasil maksimal.

b. Jenis – Jenis Keputusan


Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu
yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat
melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan.

Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :

1) Keputusan Rutin : Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-
ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
2) Keputusan tidak Rutin : Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-
saat khusus dan tidak bersifat rutin.

c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan

Ada 6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pengambilan Keputusan, yaitu :

1) Fisik : Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau
kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak
senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2) Emosional : Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi
secara subjective.
3) Rasional: Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami
situasi dan berbagai konsekuensinya.
4) Praktikal : Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan.
Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya
dalam bertindak.
5) Interpersonal : Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu
orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.

6
6) Struktural : Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin
memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.
7) Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) menjelaskan faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita,
peranan pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan.

B. Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan
adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima
ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari
peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Teori kepemimpinan pada umumnya berusaha untuk memberikan penjelasan dan interpretasi
mengenai pemimpin dan kepemimpinan dengan mengemukakan beberapa segi antara lain : Latar
belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan Kepemimpinan muncul sejalan dengan
peradaban manusia. Pemimpin dan kepemimpinan selalu diperlukan dalam setiap masa. Sebab-
sebab munculnya pemimpin Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemimpin, antara lain :

Seseorang ditakdirkan lahir untuk menjadi pemimpin. Seseorang menjadi pemimpin melalui
usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri. Seseorang menjadi
pemimpin bila sejak lahir ia memiliki bakat kepemimpinan kemudian dikembangkan melalui
pendidikan dan pengalaman serta sesuai dengan tuntutan lingkungan.Untuk mengenai
persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan kekuasaan, kewibawaan, lingkungan dan
kemampuan.

b. Teori-Teori Kepemimpinan
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan
oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut
timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh

7
kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas
seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika
melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini,
pemimpin mempunyai deskripsi perilaku. Perilaku seorang pemimpin yang cenderung
mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela,
mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya
setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih
mementingkan tugas organisasi.

3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan
dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasi
yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan yaitu :
 Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas
 Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan
 Norma yang di anut kelompok
 Rentang kendali
 Ancaman dari luar organisasi
 Tingkat stress
 Iklim yang erdapat dalam oganisasi

C. Tipologi Kepemimpinan
Sejak dahulu kepemimpinan menjadi salah satu kajian yang menarik untuk di telaah secara
mendalam, sebab arah peradaban suatu bangsa tak bisa lepas dari sebuah gaya kepemimpinan
seseorang.

8
Namun tentu saja setiap proporsi kepemimpinan dari seorang pemimpin senantiasa berbeda-
beda sebab itu semua bergantung pada bangunan epistemologis dan konstruk ideologisnya
masing-masing.

a. Gaya otoriter
Gaya Otoriter/Totaliter yaitu gaya kepemimpinan yang selalu memaksakan kehendaknya
pada setiap orang meskipun dengan jalan kekerasan, namun kebijakannya berlaku tanpa
kompromi. Dalam tipe ini, pemimpin bertindak dictator pada bawahannya. Cendenrung
melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban bawahan adalah
untuk mengikuti dan menjalankan perintah, tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan.
Mereka harus patuh dan setia secara mutlak kepada pimpinannya. Dan kendali penuh ada pada
pemimpin (bersifat satu arah).

Kelebihan gaya otoriter, yaitu:

 Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, taka da
bantahan dari bawahan.
 Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi
kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur.
 Mudah melakukan pengawasan.

Kelemahan gaya otoriter, yaitu:

 Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat dari pemimpin.


 Menimbulkan permusuhan, keluham dan rawan terjadi perpindahan karyawan karena
merasa tidak nyaman.
 Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat, pemimpin
akan menganggapnya sebagai pembangkang dan kelicikan.
 Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan
mengajukan pendapat.
 Disiplin yang terjadi karena adanya ketakuan dan hukuman bahkan pemecatan dari
atasan.

9
b. Gaya Gabungan/Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya seorang pemimpin yang menghargai


karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi. Pada gaya
kepemimpinan demokratis (democratic leadership style) ditemukan peran serta bawahan dalam
pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah. Menggunakan kekuatan posisi dan
pribadinya untuk mendorong ide dari staff, memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan
sendiri. Membuat rencana dan pengontrolan dalam penerapannya. Informasi diberikan seluas-
luasnya dan terbuka.

Pada gaya kepemimpinan demokratis (democratic leadership style) ditemukan peran serta
bawahan dalam pengambilan keputusanyang dilakukan secara musyawarah. Hubungan dengan
bawahan dibangun dengan baik.Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan
kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk
mencapai tujuan bersama.

Kelebihan gaya demokratis, yaitu:

 Hubungan antara pimpinan dan bawahan harmonis dan tidak kaku


 Keputusna dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan
merasa dihargai dan dibutuhkan perannya
 Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat
dan saran
 Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bias mengeluarkan
kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya
 Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa duperhatikan
 Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan

Kelemahan gaya demokratis, yaitu:

 Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara


musyawarah
 Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karena pendapat setiap orang berbeda

10
 Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai

Gaya kepemimpinan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Wewenang pimpinan tidak mutlak


 Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
 Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
 Komunikasi berlangsung timbal balik (adanya feedback)
 Pengawasan dilakukan secara wajar
 Prakarsa datang dari bawahan
 Banyak kesempatan dari bawahan untuk menyampaikan saran dan pertimbangan
 Tugas-tugas dari bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan daripada
instruktif
 Pujian dan kritik seimbang
 Impinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas masing-masing
 Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak
 Tercipta suasana saling percaya saling hormat menghormati, dan saling
menghargai
 Tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung secara bersama-sama

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa setiap gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin memiliki
kelebihan dan kelemahan masing-masing. Cara pengambilan keputusan dari setiap gaya
kepemimpinan tersebut pasti memiliki faktor-faktor dan sifat yang terdapat dari diri seorang
pimpinan.
Setiap gaya kepemimpinan biasa efektif dalam situasi tertentu tetapi tidak efektif dalam
situasi lainnya. Faktor yang menentukan efektifitas gaya kepemimpinan secara situsional
meliputi : fkesulitan atau kompleksitas tugas yang diberikan, waktu yang tersedia untuk
menyelesaikan tugas, ukuran unit organisasi, pola komunikasi dalam organisai, latar belakang
pendidikan dan pengalaman pegawai, kebutuhan pegawai dan kepribadian pemimpin

12
DAFTAR PUSTAKA

Dale, Robert. D. 1992. Pelayan Sebagai Pemimpin. Gandum Mas. Malang

Siagian, Sondung. P. 2002. Kiat Maningkatkan Produktivitas Kerja. PT Rineka Cipta. Jakarta

Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. PT Indeks Kelompok
GRAMEDIA. Jakarta.

Wikipintar.com > gaya kepemimpinan

Bbs.binus.ac.id

Skripsi-manajemen.blogspot.com

13

Anda mungkin juga menyukai